Anda di halaman 1dari 5

INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU PENDIDIKAN

MID SEMESTER

Nama : Tohir

NIM : 12001363

Tahun/Semester : 2021-2022/V

Mata Kuliah : Administrasi Supervisi Pendidikan

Kelas : 3.G. PAI FTIK.

Waktu : Selasa, 23 Nopember 2021, Jam. 09.40-11.10. Wib.

Dosen : Dr. Suhra Wardi. M.Si.

Jawablah Pertanyaan berikut ;

1. Deskripsikan apa yang dimaksud dengan Supervisi Akademik.


2. Deskripsikan apa yang diamksud dengan Supervisi Manajerial.
3. Kaji pembelajaran yang menggunakan strategy Ekspositori
4. Analisis pembelajaran yang menggunakan strategy Inkuiri
5. Jelaskan model pembelajaran Konstekstual ( Contextual Teaching and Learning).

Mahasiswa yang sudah selesai, segera kirim jawaban ke email:


suhrawardi6450@gmail.com. Jawaban diketik.
JAWABAN

1. Deskripsikan apa yang dimaksud dengan Supervisi Akademik.


Supervisi akademik adalah bantuan professional kepada guru melalui siklus perencanaan
yang sistematis, pengamatan yang cermat dan hati-hati serta umpan balik yang objektif dan
segera. Dengan cara seperti ini guru akan menggunakan balikan dengan perbaikan mutu
kerjanya. Nah Supervisi akademik ini juga merupakan serangkaian kegiatan untuk
membantu guru dalam mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan. Supervisi akademik secara etimologi „supervisi‟ berasal
dari kata „super‟ dan „vision‟ yang masing-masing kata itu berarti „atas‟ atau „penglihata’’.
Supervisi atau pengawasan ini merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan dari upaya
untuk meningkatan prestasi belajar peserta didik dan mutu pembelajaran yang berkaitan
dengan kinerja guru. Menurut Sahertian dalam Dictionary of Education Good Carter bahwa
supervisi ini adalah Usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan
petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi
pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan,
bahan pengajaran dan metode serta evaluasi pengajaran..

2. Deskripsikan apa yang diamksud dengan Supervisi Manajerial


Supervisi Manajerial adalah supervisi yang berkenaan dengan aspek pengelolaan sekolah
yang terkait langsung dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas sekolah yang mencakup
perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, penilaian, pengembangan kompetensi sumberdaya
manusia (SDM) kependidikan dan sumberdaya lainnya.
Peran Pengawas dalam Supervisi Manajerial ini yaitu kolaborator dan negosiator dalam
proses perencanaan, koordinasi, pengembangan manajemen sekolah, asesor dalam
mengidentifikasi kelemahan dan menganalisis potensi sekolah, pusat informasi
pengembangan mutu sekolah, dan evaluator terhadap pemaknaan hasil pengawasan
Prinsip-prinsip Supervisi Manajerial ini yaitu:
1) Menjauhkan diri dari sikap otoriter
2) Mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis
3) Dilakukan secara berkesinambungan
4) Demokratis
5) Program harus integral
6) Komprehensif
7) Konstruktif
8) Objektif.

3. Kaji pembelajaran yang menggunakan strategy Ekspositori


Pembelajaran yang menggunakan strategi ekspositori adalah strategi pembelajaran yang
menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada
sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara
optimal. Dalam sistem ini, guru menyajikan bahan dalam bentuk yang telah dipersiapkan
secara rapi, sistematik dan lengkap sehingga siswa tinggal menyimak dan mencernanya
secara teratur dan tertib. Siswa juga dituntut untuk menguasai bahan yang telah disampaikan
tersebut. Terdapat beberapa karakteristik dalam strategi pembelajaran ekspositori yang
pertama dilakukan dengan cara penyampaian materi secara verbal. Kedua materi
pembelajaran yang disampaikan sudah jadi. Ketiga tujuan utama pembelajaran adalah
penguasaan materi oleh siswa terhadap materi yang telah disampaikan..

4. Analisis pembelajaran yang menggunakan strategy Inkuiri


Pembelajaran yang menggunakan strategi inkuiri ialah pembelajaran yang menekankan
pada proses mencari dan menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung.
Peran siswa dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran,
sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar. Strategi
pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada
proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu
masalah yang dipertanyakan. Ciri dari strategi ini adalah menekankan kepada aktivitas siswa
secara maksimal untuk mencari dan menemukan, Artinya strategi inkuiri menempatkan siswa
sebagai subjek belajar. Langkah yang meliputi strategi pembelajaran inkuiri secara
umumnya meliputi hal sebagai berikut : O rientasi, Merumuskan Masalah, Hipotesis,
Mengumpulkan Data, Menguji Hipotesis, dan Merumuskan Merumuskan kesimpulan nya..
5. Jelaskan model pembelajaran Konstekstual ( Contextual Teaching and Learning).
Model pembelajaran kontekstual merupakan model yang mengusahakan untuk membuat siswa
aktif dalam menggali kemampuan diri siswa dengan mempelajari konsep-konsep sekaligus
menerapkannya dan mengaitkannya dengan dunia nyata di sekitar lingkungan siswa. Sejalan
dengan itu, Elaine B. Jhonson (dalam Rusman, 2012:187) mengemukakan bahwa pembelajaran
kontekstual adalah sebuah sistem yang merangsang otak untuk menyususn pola-pola yang
mewujudkan makna. Lebih lanjut lagi, Elaine mengatakan bahwa pembelajaran kontekstual
adalah suatu sistem pembelajaran yang cocok dengan otak yang menghasilkan makna dengan
menghubungkan muatan akademis dengan konteks dari kehidupan sehari-hari siswa berada.
Hal inilah yang mendasari bahwa model kontekstual (Contextual Teaching And Learning)
baik untuk diterapkan oleh guru dalam pembelajaran. seperti yang kita ketahui, sejauh ini
pembelajaran yang biasa guru lakukan masih bersifat konvensional, monoton, dan masih terpusat
kepada guru saja. sehingga siswa tidak memperoleh pengalaman belajar yang bermakna, dan
tidak diikut sertakan terlibat secara langsung dalam pemecahan masalah yang diberikan guru
pada proses pembelajaran. dengan demikian, siswa sekolah dasar khususnya cenderung diam,
terkadang terlihat mengantuk, kurang semangat dalam mengikuti pelajaran atau jenuh.
Model pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching And Learning) pada intinya adalah
keterkaitan setiap materi atau topik pembelajaran dengan kehidupan nyata. artinya siswa
dihadapkan pada suatu persoalan yang biasa dihadapi di lingkungan, sehingga pada masanya
nanti siswa dapat mampu mengatasi persoalan-persoalan yang nyata yang dihadapi di
lingkungannya. Oleh sebab itu, melalui pembelajaran kontekstual, pembelajaran bukan suatu
transformasi pengetahuan yang diberikan guru kepada siswa dengan cara menghafal beberapa
konsep-konsep yang sepertinya terlepas dari kehidupan nyata, akan tetapi lebih ditekankan pada
upaya memfasilitasi siswa untuk mencari kemampuan untuk bisa hidup (life skiil) dari apa yang
dipelajarinya. Hal ini sangat erat kaitanya dengan tujuan pendidikan nasional yang ditetapkan
pemerintah.
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan guru pada penerapan model pembelajaran
kontekstual (Contextual Teaching And Learning) dalam proses kegiatan belajar mengajar adalah
sebagai berikut di bawah ini.
1) Guru mengarahkan siswa untuk sedemikian rupa dapat mengembangkan pemikirannya
untuk melakukan kegiatan belajar yang bermakna, berkesan, baik dengan cara meminta
siswa untuk bekerja sendiri dan mencari serta menemukan sendiri jawabannya, kemudian
memfasilitasi siswa untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuannya dan keterampilannya
yang baru saja ditemuinya.
2) Dengan bimbingan guru, siswa di ajak untuk menemukan suatu fakta dari permasalahan
yang disajikan guru/dari materi yang diberikan guru.
3) Memancing reaksi siswa untuk melakukan pertanyaan-pertanyaan dengan tujuan untuk
mengembangkan rasa ingin tahu siswa.
4) Guru membentuk kelas menjadi beberapa kelompok umtuk melakukan diskusi, dan tanya
jawab.
5) Guru mendemonstrasikan ilustrasi/gambaran materi dengan model atau media yang
sebenarnya.
6) Guru bersama siswa melakukan refleksi atas kegiatan yang telah dilakukan.
7) Guru melakukan evaluasi, yaitu menilai kemampuan siswa yang sebenarnya.
Dari ke-7 langkah tersebut di atas, guru dapat memodivikasi lebih sesuai dengan kebutuhan
siswa namun diharap jangan menghilangkan beberapa langkah yang sudah ada dengan urut-
urutan yang terpadu

Anda mungkin juga menyukai