id ISSN : 1693-4482
Tuti Herawati
Dosen STIE STEMBI – Bandung Business School
Defi Nopianti
Peneliti Junior STIE STEMBI – Bandung Business School
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintah dan Good Governance terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah secara simultan maupun parsial. Penelitian ini menggunakan
analisis regresi linier berganda.
Unit analisis dalam penelitian ini adalah Pemerintah Daerah di Jawa
Barat. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 27 Pemerintah Daerah yang
terdiri dari 18 kabupaten dan 9 kota.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Standar Akuntansi
Pemerintahan dan Good Governance secara simultan mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Standar
Akuntansi Pemerintah berpengaruh positif signifikan terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah dan Good Governance memiliki pengaruh positif
tidak signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
Kata Kunci: Standar Akuntansi Pemerintahan, Good Governance,
Kualitas Laporan Keuangan
salah satunya disebabkan oleh Standar Kota Banjar, Kota Depok, Kabupaten
Akuntansi Pemerintah itu sendiri. Ciamis, Kabupaten Majalengka, dan Kota
Menurut Sofian Effendi (2011), ada Cimahi memperoleh opini Wajar Tanpa
tiga pilar pokok yang mendukung pencapaian Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan
Good Governance, yaitu pemerintah, civil Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun Anggaran
society (masyarakat madani/masyarakat sipil) (TA) 2013 dari BPK RI Perwakilan Provinsi
dan pasar (dunia usaha). Good Governance Jabar.
akan tercapai bila dalam penerapan otoritas Menurut Cornell S. Prawiradiningrat
politik, ekonomi dan administrasi antara (2014) , pemeriksaan atas LKPD TA 2013
ketiga pilar tersebut memiliki interaksi yang dilakukan untuk memberikan keyakinan
setara dan saling bersinergi. Namun demikian, kepada BPK bahwa Pemerintah Daerah telah
ada prasyarat agar interaksi demikian dapat menyajikan secara wajar semua akun di dalam
terwujud, yaitu adanya kepercayaan publik, LKPD TA 2013 sesuai prinsip akuntansi yang
transparansi, partisipasi, dan regulasi yang ditetapkan dalam standar akuntansi
sehat. Salah satu upaya untuk mewujudkan pemerintahan, kecukupan pengungkapan,
kepercayaan publik adalah dengan kepatuhan terhadap peraturan perundang-
meningkatkan transparansi, efisiensi dan undangan yang berlaku, dan efektivitas sistem
akuntabilitas yang tercermin diantaranya pengendalian intern pemerintah.
pada laporan keuangan Pemerintah. Laporan Dalam kesempatan tersebut
keuangan Pemerintah merupakan komponen diserahkan pula LHP atas LKPD TA 2013
penting dalam menciptakan akuntabilitas dan kepada 12 Pemda lain di Jabar yaitu Kota
transparansi pengelolaan keuangan Sukabumi, Kota Bandung, Kabupaten
Pemerintah. Tasikmalaya, Kota Cirebon, Kabupaten
Permasalahan mengenai laporan Cirebon, Kabupaten Sumedang, Kabupaten
keuangan tersebut menjadi perhatian serius Cianjur, Kabupaten Bekasi, Kabupaten
karena menunjukkan kurangnya itikad baik Indramayu, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten
pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun Subang. Dari 12 Pemda tersebut Kabupaten
para praktisi akuntansi sektor publik untuk Indramayu mendapatkan opini Tidak
menciptakan pengelolaan keuangan Menyatakan Pendapat atau Disclaimer
pemerintah daerah yang baik (good Opinion, sedangkan sebelas entitas lainnya
governance) dan pemerintahan yang bersih mendapatkan opini Wajar Dengan
(clean government) sehingga menurunnya Pengecualian (WDP).
kredibilitas pemerintah baik dimata rakyat Ketua Badan Pengawas Keuangan dan
maupun di mata investor yang diharapkan Pembangunan (BPKP) Tahria Syafrudin
dapat memajukan perekonomian daerah. (2011) pada acara “Sawala Pemerintahan
Mengutip pendapat wakil presiden Karut-marut Penyusunan Keuangan Daerah”
Boediono (2012), yang menyatakan mengungkapkan bahwa opini disclaimer
“ketertiban dalam penggunaan uang diberikan terhadap laporan keuangan karena
pemerintah dan basis dari perbaikan yang BPK mengalami kesulitan dalam menerapkan
disebut dengan istilah good governance tidak prosedur audit pada beberapa pos yang
akan berhasil, jika laporan keuangan tidak disajikan. Rendahnya kualitas laporan
memenuhi kualitas. Jadi, laporan keuangan keuangan, secara umum disebabkan
yang berkualitas merupakan syarat mutlak penyusunan laporan keuangan yang belum
untuk mencapai predikat good governance”. memenuhi Standar Akuntansi Pemerintah.
Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
baik (good governance) dan pemerintahan (SPI) yang belum memadai dan kurang
yang bersih (clean government) adalah ditaatinya ketentuan perundangan. Dari
merupakan tuntutan rakyat untuk pemeriksaan BPK, banyak temuan berulang
mendapatkan pelayanan publik yang dari tahun ke tahun, tanpa ada keterangan
transparan dan akuntable sesuai dengan bahwa temuan itu sudah ditindak lanjuti oleh
prinsip-prinsip good governance. pemda. Temuan BPK juga menunjukkan
sebagian besar laporan keuangan pemda dimengerti dan dapat diperbandingkan serta
mendapatkan opini Wajar Dengan tidak menyesatkan.“
Pengecualian (WDP) bermasalah pada Deddi Nordiawan (2006:23)
pencatatan aset/barang milik daerah, menyatakan untuk memecahkan berbagai
umumnya hal itu terjadi karena pencatatan, kebutuhan yang muncul dalam pelaporan
keberadaan fisik dan pengungkapannya dalam keuangan, akuntansi, dan audit di
laporan belum memadai. pemerintahan, baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah di Republik Indonesia,
Rumusan Masalah diperlukan sebuah standar akuntansi
1) Seberapa besar pengaruh penerapan pemerintahan yang kredibel yang dibentuk
Standar Akuntansi Pemerintahan oleh sebuah komite SAP.
terhadap Kualitas Laporan Keuangan Definisi Standar Akuntansi
Pemerintah Daerah pada Pemerintah Pemerintah Menurut Abdul Halim (2012: 244),
Daerah di Jawa Barat. yaitu: “SAP (Standar Akuntansi Pemerintah)
2) Seberapa besar pengaruh Good merupakan regulasi yang dibuat oleh
Governance terhadap Kualitas Laporan pemerintah untuk mengatur sistem pelaporan
Keuangan Pemerintah Daerah pada keuangan dan akuntansi pemerintah, yang
Pemerintah Daerah di Jawa Barat. terdiri atas pemerintah pusat, pemerintah
3) Seberapa besar pengaruh penerapan daerah, masing-masing kementrian Negara
Standar Akuntansi Pemerintahan dan atau lembaga di lingkungan pemerintah
Good Governance terhadap Kualitas pusat/daerah yang diwajibkan oleh peraturan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah perundang-undangan untuk menyusun
pada Pemerintah Daerah di Jawa Barat. laporan keuangan.”
Definisi Standar Akuntansi
Pemerintahan yang tercantum dalam
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No
DAN HIPOTESIS 71 tahun 2010 (2010:2) yaitu: “Standar
Akuntansi Pemerintahan, selanjutnya disebut
Standar Akuntansi Pemerintah SAP, adalah prinsip-prinsip akuntansi yang
Standar akuntansi adalah acuan diterapkan dalam menyusun dan menyajikan
dalam penyajian laporan keuangan yang laporan keuangan pemerintah”
ditujukan kepada pihak-pihak di luar Laporan keuangan yang dihasilkan
organisasi yang mempunyai otoritas tertinggi dari penerapan SAP Berbasis Akrual
dalam kerangka akuntansi berterima umum. dimaksudkan untuk memberi manfaat lebih
Standar akuntansi berguna bagi penyusun baik bagi para pemangku kepentingan, baik
laporan keuangan dalam menentukan para pengguna maupun pemeriksa laporan
informasi yang harus disajikan kepada pihak- keuangan pemerintah, dibandingkan dengan
pihak di luar organisasi. Para pengguna biaya yang dikeluarkan. Hal ini sejalan dengan
laporan keuangan di luar organisasi akan salah satu prinsip akuntansi yaitu bahwa biaya
dapat memahami Informasi yang disajikan yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat
jika disajikan dengan criteria atau persepsi yang diperoleh. (Peraturan Pemerintah
yang dipahami secara sama dengan penyusun Republik Indonesia No 71 tahun 2010, 2010:9)
laporan keuangan. (Abdul Halim, 2012: 225) Manfaat SAP antara lain adalah
meningkatkan keterbandingan
Definisi Standar Akuntansi menurut (comparability) antar laporan keuangan
Sinaga dalam Abdul Halim (2012: 225), yaitu: pemerintah. Namun tidak hanya sampai disitu,
“Standar akuntansi merupakan aturan utama SAP berusaha mewujudkan transparansi dan
yang harus diacu dalam penyajian laporan akuntabilitas pengelolaan keuangan Negara
keuangan dalam kerangka prinsip akuntansi sehingga Indonesia dapat bersih dari praktik
berlaku umum. Standar tersebut penting agar korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dalam
laporan keuangan lebih berguna, dapat
menjalankan disiplin anggaran serta dan value for money (economy, efficiency, dan
penciptaan legal and political framework bagi effectiveness)
tumbuhnya aktivitas usaha.”
Mahsun dalam Abdul Halim (2012: Kualitas Laporan Keuangan
250) menyatakan ada 3 prinsip utama yang Laporan keuangan merupakan output
mendasari penerapan good governance yaitu akhir dari proses akuntansi yang dilaksanakan
partisipasi, transparansi dan akuntabilitas. di tingkat PPKD. Laporan keuangan
Sementara itu, UNDP dalam merupakan laporan terstruktur mengenai
Mardiasmo (2009:18) memberikan beberapa posisi keuangan dan transaksi-transaksiyang
karakteristik pelaksanaan good governance, dilakukan oleh suatu entitas pelaporan.
meliputi: (Nunuy Nur Afiah, 2009: 161)
1) Participation. Keterlibatan masyarakat Informasi yang disajikan dalam
dalam pembuatan keputusan baik laporan keuangan bertujuan umum untuk
secara langsung maupun tidak langsung memenuhi kebutuhan informasi dari semua
melalui lembaga perwakilan yang dapat kelompok pengguna. Dengan demikian,
menyalurkan aspirasinya. Partisipasi laporan keuangan pemerintah tidak dirancang
tersebut dibangun atas dasar kebebasan untuk memenuhi kebutuhan spesifik dari
berasosiasi dan berbicara masing-masing kelompok pengguna. Namun
sertaberpartisipasi secara konstuktif. demikian, berhubung laporan keuangan
2) Rule of law. Kerangka hukum yang adil pemerintah berperan sebagai wujud
dan dilaksanakan tanpa pandang bulu. akuntabilitas pengelolaan keuangan negara,
3) Transparency. Transparansi di bangun maka komponen laporan yang disajikan
atas dasar kebebasan memperoleh setidak-tidaknya mencakup jenis laporan dan
informasi. Informasi yang berkaitan elemen informasi yang diharuskan oleh
dengan kepentingan publik secara ketentuan peraturan perundang-undangan
langsung dapat diperoleh oleh mereka (statutory reports). Selain itu, karena pajak
yang membutuhkan. merupakan sumber utama pendapatan
4) Responsiveness. Lembaga-lembaga pemerintah, maka ketentuan laporan
publik harus cepat dan tanggap dalam keuangan yang memenuhi kebutuhan
melayani holder. informasi para pembayar pajak perlu
5) Consensus orientation. Berorientasi pada mendapat perhatian. (Standar Akuntansi
kepentingan masyarakat yang luas. Pemerintah (Kerangka Konseptual Paragraf
6) Equity. Setiap masyarakat memiliki 18))
kesempatan yang sama untuk Menurut Abdul Hafiz Tanjung
memperoleh kesejahteraan dan (2012:14) karakteristik kualitatif laporan
keadilan. keuangan adalah ukuran-ukuran normatif
7) Efficiency and Effectiveness. Pengelolaan yang perlu diwujudkan dalam informasi
sumber daya publik dilakukan secara akuntansi sehingga dapat memenuhi
berdaya guna (efisien) dan berhasil tujuannya. Keempat karakteristik berikut ini
guna (efektif). merupakan prasyarat normatif yang
8) Accountability. Pertanggungjawaban diperlukan agar laporan keuangan pemerintah
kepada publik atas setiap aktivitas yang dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki:
dilakukan.
9) Strategic vision. Penyelenggaraan 1) Relevan
pemerintah dan masyarakat harus Dalam Standar Akuntansi Pemerintah
memiliki visi jauh ke depan. (Kerangka Konseptual Paragraf 36) Laporan
keuangan bisa dikatakan relevan apabila
Dari delapan karakteristik tersebut, informasi yang termuat di dalamnya dapat
paling tidak terdapat tiga hal yang dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan
diperankan oleh akuntansi sektor publik yaitu membantu mereka mengevaluasi peristiwa
penciptaan transparansi, akuntabilitas publik masa lalu atau masa kini, dan memprediksi
pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan dan ada cara untuk memecahkan permasala-
lingkungan operasi entitas pelaporan, serta han pencatatan keuangan.
adanya kemauan pengguna untuk Penyusunan laporan keuangan yang
mempelajari informasi yang dimaksud. baik dan benar sebaiknya mengacu pada
Standar Akuntansi Pemerintah. Pemerintah
Pengaruh Standar Akuntansi dapat mempublikasikan hasil laporan
Pemerintahan terhadap Kualitas Laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor
Keuangan Pemerintah independen untuk memberikan kepastian
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor bahwa laporan keuangan telah disajikan
71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi secara wajar. Gede Edy Prasetya (2005)
Pemerintah (SAP) terdapat hubungan terkait
antara Standar Akuntansi Pemerintah dan Pengaruh Penerapan Good Governance
Kualitas Laporan Keuangan, yaitu : “Standar terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Akuntansi Pemerintahan, selanjutnya disebut Pemerintah
SAP, adalah prinsip-prinsip akuntansi yang Good Governance adalah pengolahan
diterapkan dalam menyusun dan menyajikan pemerintahan yang baik. Pemerintah dituntut
laporan keuangan pemerintah. Dengan agar dapat mengelola daerahnya dengan baik,
demikian SAP merupakan persyaratan yang memanfaatkan semua sumber daya yang
mempunyai kekuatan hukum dalam upaya dimiliki demi kemakmuran masyarakat.
meningkatkan kualitas laporan keuangan di (Deddy Somantri, 2009)
Indonesia.” Laporan keuangan merupakan salah
Deddi Nordiawan (2009:25) satu bentuk pertanggungjawaban pengelola
menyatakan bahwa adanya Pengaruh antara keuangan. Pemerintah sebagai pengelola
Standar Akuntansi Pemerintah pada Kualitas keuangan negara juga harus
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, yaitu: mempertanggungjawabkan uang rakyat yang
“SAP diterapkan di lingkup pemerintah, baik di dikelolanya dalam bentuk laporan keuangan
pemerintah pusat dan departemen- pemerintah. Pertanggungjawaban haruslah
departemennya maupun di pemerintahan diungkapkan secara transparan sehingga
daerah dan dinas-dinasnya. Penerapan SAP benar-benar mencerminkan akuntabilitas.
diyakini akan berdampak pada peningkatan Untuk menilai akuntabilitas
kualitas pelaporan keuangan di pemerintahan pertanggungjawaban pemerintah, maka
pusat dan daerah” laporan keuangan pemerintah juga harus
Hal ini di dukung dengan hasil diaudit. Laporan keuangan pemerintah diaudit
penelitian yang dilakukan Purwaniati dan oleh BPK sebagai auditor eksternal. (Desi
Imam Subaweh (2008) pada Inspektorat Handayani, 2012)
Jenderal Departemen Pendidikan Nasional Menurut Azlim dan Usman (2012:11)
dimana pemangku kepentingan Inspektorat pengaruh antara penerapan good governance
Jenderal Departemen Pendidikan Nasional dan kualitas laporan keuangan Pemerintah
menyatakan bahwa sebelum penerapan SAP, Daerah yaitu: “Penerapan prinsip-prinsip good
laporan keuangan yang berupa laporan governance dalam penyelenggaraan
akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah kepemerintahan juga tidak lepas dari masalah
Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan akuntabilitas dan tranparansi dalam
Nasional belum dapat memecahkan pengelolaan keuangan daerah sebagai acuan
permasalahan pencatatan keuangan dan dalam menghasilkan laporan keuangan yang
belum ada cara untuk memecahkan berkualitas.”
permasalahan pencatatan keuangan. Setelah Dari hasil penelitiannya Julianet
penerapan SAP, Laporan Keuangan (2013) menyatakan kualitas informasi
Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan keuangan sebagai hasil dari penerapan good
Nasional telah memuat seluruh informasi governance perlu memperhatikan ketepatan
keuangan yang terjadi, dapat memecahkan waktu dalam menyusun laporan keuangan
semua permasalahan pencatatan keuangan, daerah. Untuk menghasilkan informasi
keuangan yang baik dan tepat waktu, maka Ha2 : Good Governance berpengaruh
pemerintah harus melaksanakan penyusunan terhadap kualitas Laporan
laporan keuangan yang sesuai dengan periode Keuangan Pemerintah Daerah
laporan seperti disajikan sekurang-kurangnya
sekali dalam setahun atau dalam situasi Ho3 : Penerapan Standar Akuntansi
tertentu dapat berubah sehubungan dengan Pemerintahan dan Good
adanya perubahan tahun anggaran. Sehingga Governance tidak berpengaruh
kualitas informasi yang dihasilkan lebih akurat signifikan terhadap kualitas
serta dapat mempengaruhi keputusan Laporan Keuangan Pemerintah
pengguna dalam mengevaluasi masa lalu dan Daerah secara simultan
memprediksi masa depan.
Dari kerangka penelitian dan Ha3 : Penerapan Standar Akuntansi
hubungan variabel diatas, maka dapat dibuat Pemerintahan dan Good
Paradigma penelitian. Dengan paradigma Governance berpengaruh
penelitian, penulis dapat menggunakannya signifikan terhadap kualitas
sebagai panduan untuk hipotesis penelitian Laporan Keuangan Pemerintah
yang selanjutnya dapat digunakan dalam Daerah secara simultan
mengumpulkan data dan analisis.
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Yang menjadi objek penelitian adalah
Penerapan Standar Deddi Nordiawan Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan,
Akuntansi (2009:25) Penerapan Good Governance, dan Kualitas
Pemerintahan
(X1) Laporan Keuangan Daerah. Penelitian ini
Kualitas dilakukan pada Pemerintah Daerah di Jawa
Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah Barat.
(Y)
Jenis penelitian yang digunakan
Good Governance Azlim, Usman adalah penelitian verifikatif karena mengamati
(X2) (2012:11) hubungan variabel-variabel tersebut dari
hipotesis yang telah dibuat secara sistematis
melalui pengujian statistik.
Gambar 1 Sementara itu, metode yang
Model Penelitian digunakan dalam penelitian ini yaitu metode
penelitian survey, yakni penyelidikan yang
Hipotesis diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari
Berdasarkan uraian tersebut maka gejala-gejala yang ada dan mencari
dapat disusun hipotesis sebagai berikut: keterangan-keterangan secara faktual.
Unit analisis dalam penelitian ini
Ho1 : Penerapan Standar Akuntansi adalah Pemerintah Daerah di Jawa Barat.
Pemerintahan tidak berpengaruh Teknik penentuan data dalam penelitian ini
terhadap kualitas Laporan mengunakan populasi untuk menentukan
Keuangan Pemerintah Daerah obyek atau subyek yang memiliki karateristik
tertentu. Karena penelitian ini dilakukan pada
Ha1 : Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Daerah di Jawa Barat maka
Pemerintahan berpengaruh Populasi dalam penelitian ini adalah 27
terhadap kualitas Laporan Pemerintah Daerah yang terdiri dari 18
Keuangan Pemerintah Daerah kabupaten dan 9 kota.
Teknik pengambilan sampel yang
Ho2 : Good Governance tidak berpengaruh digunakan adalah sampling jenuh atau yang
terhadap kualitas Laporan sering disebut sensus, artinya keseluruhan
Keuangan Pemerintah Daerah populasi diambil sebagai objek penelitian.
b. Dependent Variable: Y
Tabel 2
Model Summary
Berdasarkan hasil perhitungan yang
Model Summary b
terlihat pada tabel ANOVA di atas diperoleh nilai
Fhitung sebesar 19.83. Sedangkan nilai Ftabel pada
Adjusted R Std. Error of taraf nyata (α) 5% dengan derajat bebas V1 = k;
Model R R Square Square the Estimate Durbin-Watson
V2 = n-k-1 = 22-2-1 ialah 3.52. Nilai Fhitung di
1 .712a .507 .455 1.41819 2.536
a. Predictors: (Constant), X2, X1
atas kemudian dibandingkan dengan F0.05;(19:2).
b. Dependent Variable: Y
Tabel 4
Ini berarti secara bersama-sama variabel Kesimpulan Pengujian Secara Keseluruhan
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (X1) Model Persamaan 1.
dan Good Governance (X2) memberikan Nilai Nilai Ftabel Kesimpulan
pengaruh 50.7% terhadap Kualitas Laporan FHitung
Keuangan Pemerintah Daerah (Y). Angka 50.7% 9.757 3.52 Signifikan
ini artinya setiap perubahan Kualitas Laporan Sumber: Hasil Perhitungan
Keuangan Pemerintah Daerah sebesar 50.7%
dipengaruhi oleh perubahan variabel Penerapan Dari tabel 4 di atas terlihat bahwa nilai
Standar Akuntansi Pemerintahan (X1) dan Good Fhitung lebih besar dari nilai Ftabel sehingga hasil
Governance (X2). Adapun sisanya sebesar 49.3% pengujian yang diperoleh adalah berpengaruh
disebabkan oleh variabel-variabel lain di luar secara signifikan. Atau dengan kata lain pengaruh
kedua variabel tersebut. yang terjadi dapat di generalisis terhadap seluruh
Untuk mengetahui signifikan tidaknya populasi yakni Pemerintah Daerah di Jawa Barat.
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (X1) Sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 diterima.
dan Good Governance (X2) terhadap Kualitas Atau dengan kata lain Penerapan Standar
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Y) secara Akuntansi Pemerintahan (X1) dan Good
keseluruhan, maka uji F dengan uji dua pihak Governance (X2) berpengaruh signifikan
dalam taraf nyata 5% (0.05). Adapun hasilnya terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
adalah sebagai berikut: Daerah (Y) secara simultan.
Governance terhadap Kualitas Laporan lain di luar variabel yang telah diteliti
Keuangan Pemerintah Daerah dapat ditarik seperti kualitas sumber daya manusia.
kesimpulan diantaranya sebagai berikut: Serta menambahkan responden baru
1. Penerapan Standar Akuntansi agar hasil penelitian bisa lebih
Pemerintahan berpengaruh positif mewakili dan hasil dari analisis atau
terhadap Kualitas Laporan Keuangan penelitian yang dilakukan dapat
Pemerintah Daerah sebesar 29%. digeneralisir.
Pada umumnya Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan pada
Pemerintah Daerah di Jawa Barat DAFTAR PUSTAKA
sudah dilaksanakan dengan baik. Abdul Hafiz Tanjung. 2012. Akuntansi
2. Good Governance berpengaruh positif Pemerintah Daerah Berbasis Akrual.
tidak signifikan terhadap Kualitas Bandung: Alfabeta.
Laporan Keuangan Pemerintah Abdul Halim dan Syam Kusufi. 2012. Akuntansi
Daerah sebesar 14.4%. Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.
3. Penerapan Standar Akuntansi Azlim , Darwanis, Usman Abu Bakar. 2012.
Pemerintahan dan Good Governance Pengaruh Penerapan Good Government
secara simultan mempunyai Governance dan Standar Akuntansi
pengaruh yang signifikan terhadap Pemerintahan Terhadap Kualitas
Kualitas Laporan Keuangan Informasi Keuangan. Jurnal Akuntansi,
Pemerintah Daerah sebesar 50.7%. Volume I, no 1, Agustus 2012.
Deddi Nordiawan. 2006. Akuntansi Sektor
Berdasarkan hasil penelitian dan Publik. Jakarta: Salemba Empat.
pembahasan, terlihat bahwa Penerapan Deddi Nordiawan. 2009. Akuntansi Sektor
Standar Akuntansi Pemerintahan dan Good Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Governance memiliki pengaruh yang cukup Deddi Nordiawan dan Ayuningtyas Hertianti.
besar terhadap Kualitas Laporan Keuangan 2010. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta:
Pemerintah Daerah. Berikut saran yang Salemba Empat.
diusulkan : Deddy Somantri Yusuf. 2009. Pengaruh Good
1. Untuk meningkatkan kualitas laporan Governance Terhadap Kinerja Pemerintah
keuangan pemerintah daerah, Daerah Kota Bandung.
sebaiknya pemerintah daerah lebih Desi Handayani. 2012. Good Governance dan
memperhatikan Penerapan Standar Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah.
Akuntansi Pemerintahan dan Good Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis
Governance dengan melakukan Vol.5, Desember 2012.
peningkatan sumber daya manusia Diana Sari. 2012. Pengaruh Pengendalian
yang benar-benar memiliki Internal Terhadap Transparansi Laporan
kompetensi dan integritas yang tinggi, Keuangan Pemerintah Daerah
sehingga paham terhadap standar dan Dita Afrianti. 2011. Analisis Faktor-Faktor
aturan yang sudah ditetapkan. Selain Yang Mempengaruhi Nilai Informasi
itu pemerintah daerah disarankan Pelaporan Keuangan Pemda.
untuk selalu mencatat dan Gede Edy Prasetya. 2005. Penyusunan dan
menyajikan transaksi atau peristiwa Analisis Laporan Keuangan Pemerintah
lain sesuai dengan substansi dan Daerah. Yogyakarta: Andi.
realitas ekonomi, dan bukan hanya Gujarati, Damodar. 1978. Ekonometrika Dasar.
aspek formalitasnya. Jakarta: Erlangga.
2. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya Hetifah Sj Sumarto. 2009. Inovasi, Partisisipasi,
menambahkan referensi yang lebih dan Good Governance. Jakarta: Yayasan
banyak lagi dan lebih memperluas Obor Indonesia.
objek penelitian. Selain itu juga
disarankan untuk menambah variabel