Anda di halaman 1dari 6

Nama : Novyan Muhammad Arif

NPM : 1910104025

Kelas : K3

Jurusan : S1 Akuntansi

Semester : 5

Mata Kuliah : Praktik Akuntansi Sektor Publik

1. Tanggapan saya mengenai implementasi otonomi daerah, desentralisasi


fiskal dan kemandirian daerah berdasarkan pendapat dari Yoga Nurdiana
Nugraha seorang mahasiswa PKN STAN yaitu :
Seperti yang telah ditulis diatas bahwa presiden Jokowi mmenjelaskan,
belanja negara 2019 akan diarahkan salah satunya pada upaya penguatan
desentralisasi fiksal yang ditandai dengan perencanaan alokasi Transfer ke
Daerah dan Dana Desa (TKDD) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2019 sebesar Rp832,3 triliun. Jumlah
tersebut meningkat 9 persen dari perkiraan realisasi di tahun 2018 atau
meningkat 45,1 persen dari realisasinya di tahun 2014 sebesar Rp573,7
triliun. Maka hal ini akan menimbullkan ketergantungan yang sangat besar
terhadap anggaran yang akan ditransfer kepada setiap daerah. Apalagi
setelah melihat LKPD yang saya teliti masih terlihat bahwa pada bagian
Belanja Daerah yang mempunyai rasio sangat kecil bahkan minus yang
dimana hal ini menunjukkan terdapat pemborosan serta pembelanjaan
daerah yang kurang efektif.
Mengenai penyebab terjadinya ketergantungan fiskal seperti yang sudah
disebutkan diatas yaitu :
- Tingginya derajat sentralisasi dalam bidang perpajakan
- Kurang berperannya perusahaan daerah sebagai sumber pendapatan
daerah
- Masih terdapatnya persaingan antar pemerintah daerah
- Kenaikan DAU dipersepsikan sebagai kenaikan tanggung jawab yang
dibebankan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.
Saya setuju dengan beberapa penyebab ketergantungan fiskan diatas dan
juga bisa disimpulkan bahwa perlu ada perubahan atau pembaharuan
terhadap regulasi dari pemakaian anggaran maupun sistem transfer anggaran
kepada setiap daerah.
2. Bagaimana Sinkronisasi RKPD dengan Hasil musrebang sesuai
pemberitaan?
Menurut saya, kerangka pemikiran untuk rencana kerja pemerintah daerah
perlu survei langsung dilapangan tidak hanya mengandalkan usulan-usulan
dari masyarakat. Mengenai sinkronisasi sampai 5 kali saya rasa cukup untuk
menyusun menemukan titik prioritas dalam membangun kebutuhan
masyarakat yang dibentuk melalui program-program dari pemerintah daerah.
Hal ini juga mempertajam serta menyepakati indicator kinerja program dan
kegiatan sesuai dengan prioritas daerah. Permasalahan nya hanya dibagian
implementasi nya saja apakah sesuai dengan susunan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah(RKPD) yang telah dibuat.
3. Alur Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah
1. Mencatat Jurnal Anggaran di Buku Jurnal berdasarkan dokumen DPA
SKPD/PPKD
2. Menganalisis Transaksi dan Pencatatan Transaksi di Buku Jurnal
Pada tahap ini bertujuan untuk menentukan suatu transaksi sebagai
transaksi keuangan dan transaksi non keuangan serta menentukan suatu
tranksasi berpengaruh terhadap akun apa berdasarkan bukti pembukuan
3. Pencatatan Jurnal Penyesuaian di Buku Jurnal.
Jurnal penyesuain perlu dibuat untuk meng-update saldo akun agar
memenuhi memenuhi konsep matching cost against
revenue(Penandingan yang match antara penapatan dan beban dalam
satu periode akuntansi) dan karena menganut basis akrual.
4. Posting ke Buku Besar
Tahap ini merupakan proses pemindahan informasi berupa transaksi-
tranksasi ke buku besar.
5. Penyusunan Neraca Saldo setelah Penyesuaian
Penyusunan ini dilakukan dengan menuliskan kode dan nama akun
beserta saldonya dalam Neraca saldo dengan saldo debit atau kredit yang
sesuai dengan saldo buku besar.
6. Menyusun Laporan keuangan
Setelah neraca saldo penyesuaian selesai dibuat, selanjutnya disusun
sebuat laporan keuangan.
7. Membuat Jurnal Penutup
Jurnal penutup dibuat untuk menihilkan semua akun nominal atau akun
sementara yang dilaporan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan
Laporan Operasional.
8. Menyusun Neraca Saldo setelah Jurnal Penutupan
Jurnal penutup kemudian diposting ke buku besar. Setelah diposting,
saldo di buku besar tersebut akan bernilai nol atau nihil. Dengan demikian,
pada awal tahun berikutnya tidak akan muncul saldo buku besar
bersangkutan.
4. Jurnal nya :
a) Jurnal LO dan Neraca
30 Kas di Kas Rp100.000.00
Juni Daerah 0
2015 Pendapatan Rp100.000.000
Pajak Hotel
LO
Jurnal LRA
30 Perubahan Rp100.000.000
Juni SAL
2015 Pendapatan Rp100.000.000
Pajak Hotel
LRA
b) Jurnal LO dan Neraca
22 Kas di Rp500.000
Des Bendahara
2015 Penerimaan
Retribusi Rp500.000
Pelayanan
Pemeriksaan
Hewan
Sebelum
Dipotong
Jurnal LRA
22 Perubahan Rp500.000
Des SAL
2015
Retribusi Rp500.000
Pelayanan
Pemeriksaan
Hewan
Sebelum
Dipotong
c) Jurnal LO dan Neraca
3 Beban Bunga Rp200.000.00
Maret Pinjaman ke 0
2015 Pemerintah
Kas di Rp200.000.000
Daerah
Jurnal LRA
3 Beban Bunga Rp200.000.00
Maret Pinjaman ke 0
2015 Pemerintah
Perubahan Rp200.000.000
SAL
d) Jurnal LO dan Neraca
9 Nov Beban Rp9.000.000
2015 Persediaan
ATK
Kas di Rp9.000.000
Bendahara
Pengeluaran
Jurnal LRA
9 Nov Belanja ATK Rp9.000.000
2015
Perubahan Rp9.000.000
SAL

Anda mungkin juga menyukai