1. Tanggapan saya mengenai implementasi otonomi daerah, desentralisasi
fiskal dan kemandirian daerah berdasarkan pendapat dari Yoga Nurdiana Nugraha seorang mahasiswa PKN STAN yaitu : Seperti yang telah ditulis diatas bahwa presiden Jokowi mmenjelaskan, belanja negara 2019 akan diarahkan salah satunya pada upaya penguatan desentralisasi fiksal yang ditandai dengan perencanaan alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2019 sebesar Rp832,3 triliun. Jumlah tersebut meningkat 9 persen dari perkiraan realisasi di tahun 2018 atau meningkat 45,1 persen dari realisasinya di tahun 2014 sebesar Rp573,7 triliun. Maka hal ini akan menimbullkan ketergantungan yang sangat besar terhadap anggaran yang akan ditransfer kepada setiap daerah. Apalagi setelah melihat LKPD yang saya teliti masih terlihat bahwa pada bagian Belanja Daerah yang mempunyai rasio sangat kecil bahkan minus yang dimana hal ini menunjukkan terdapat pemborosan serta pembelanjaan daerah yang kurang efektif. Mengenai penyebab terjadinya ketergantungan fiskal seperti yang sudah disebutkan diatas yaitu : - Tingginya derajat sentralisasi dalam bidang perpajakan - Kurang berperannya perusahaan daerah sebagai sumber pendapatan daerah - Masih terdapatnya persaingan antar pemerintah daerah - Kenaikan DAU dipersepsikan sebagai kenaikan tanggung jawab yang dibebankan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Saya setuju dengan beberapa penyebab ketergantungan fiskan diatas dan juga bisa disimpulkan bahwa perlu ada perubahan atau pembaharuan terhadap regulasi dari pemakaian anggaran maupun sistem transfer anggaran kepada setiap daerah. 2. Bagaimana Sinkronisasi RKPD dengan Hasil musrebang sesuai pemberitaan? Menurut saya, kerangka pemikiran untuk rencana kerja pemerintah daerah perlu survei langsung dilapangan tidak hanya mengandalkan usulan-usulan dari masyarakat. Mengenai sinkronisasi sampai 5 kali saya rasa cukup untuk menyusun menemukan titik prioritas dalam membangun kebutuhan masyarakat yang dibentuk melalui program-program dari pemerintah daerah. Hal ini juga mempertajam serta menyepakati indicator kinerja program dan kegiatan sesuai dengan prioritas daerah. Permasalahan nya hanya dibagian implementasi nya saja apakah sesuai dengan susunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah(RKPD) yang telah dibuat. 3. Alur Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah 1. Mencatat Jurnal Anggaran di Buku Jurnal berdasarkan dokumen DPA SKPD/PPKD 2. Menganalisis Transaksi dan Pencatatan Transaksi di Buku Jurnal Pada tahap ini bertujuan untuk menentukan suatu transaksi sebagai transaksi keuangan dan transaksi non keuangan serta menentukan suatu tranksasi berpengaruh terhadap akun apa berdasarkan bukti pembukuan 3. Pencatatan Jurnal Penyesuaian di Buku Jurnal. Jurnal penyesuain perlu dibuat untuk meng-update saldo akun agar memenuhi memenuhi konsep matching cost against revenue(Penandingan yang match antara penapatan dan beban dalam satu periode akuntansi) dan karena menganut basis akrual. 4. Posting ke Buku Besar Tahap ini merupakan proses pemindahan informasi berupa transaksi- tranksasi ke buku besar. 5. Penyusunan Neraca Saldo setelah Penyesuaian Penyusunan ini dilakukan dengan menuliskan kode dan nama akun beserta saldonya dalam Neraca saldo dengan saldo debit atau kredit yang sesuai dengan saldo buku besar. 6. Menyusun Laporan keuangan Setelah neraca saldo penyesuaian selesai dibuat, selanjutnya disusun sebuat laporan keuangan. 7. Membuat Jurnal Penutup Jurnal penutup dibuat untuk menihilkan semua akun nominal atau akun sementara yang dilaporan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Operasional. 8. Menyusun Neraca Saldo setelah Jurnal Penutupan Jurnal penutup kemudian diposting ke buku besar. Setelah diposting, saldo di buku besar tersebut akan bernilai nol atau nihil. Dengan demikian, pada awal tahun berikutnya tidak akan muncul saldo buku besar bersangkutan. 4. Jurnal nya : a) Jurnal LO dan Neraca 30 Kas di Kas Rp100.000.00 Juni Daerah 0 2015 Pendapatan Rp100.000.000 Pajak Hotel LO Jurnal LRA 30 Perubahan Rp100.000.000 Juni SAL 2015 Pendapatan Rp100.000.000 Pajak Hotel LRA b) Jurnal LO dan Neraca 22 Kas di Rp500.000 Des Bendahara 2015 Penerimaan Retribusi Rp500.000 Pelayanan Pemeriksaan Hewan Sebelum Dipotong Jurnal LRA 22 Perubahan Rp500.000 Des SAL 2015 Retribusi Rp500.000 Pelayanan Pemeriksaan Hewan Sebelum Dipotong c) Jurnal LO dan Neraca 3 Beban Bunga Rp200.000.00 Maret Pinjaman ke 0 2015 Pemerintah Kas di Rp200.000.000 Daerah Jurnal LRA 3 Beban Bunga Rp200.000.00 Maret Pinjaman ke 0 2015 Pemerintah Perubahan Rp200.000.000 SAL d) Jurnal LO dan Neraca 9 Nov Beban Rp9.000.000 2015 Persediaan ATK Kas di Rp9.000.000 Bendahara Pengeluaran Jurnal LRA 9 Nov Belanja ATK Rp9.000.000 2015 Perubahan Rp9.000.000 SAL