Anda di halaman 1dari 12

KEARIFAN LOKAL SULAWESI UTARA DALAM INOVASI PEMBELAJARAN

BIOLOGI

Juliana Poli1;Febryanto Teto2; Luis Najoan3; Nathasya Kumayas4

Julianaheldy@gmail.com

Nathasyakumayas019@gmail.com

Luissandinajoan029@gmail.com

Febriantoteto22@gmail.com

ABSTRAK

Provinsi Sulawesi Utara memiliki kearifan lokal yang memiliki ciri khas dan keunikannya
tersendiri.mulai dari bahasa,kesenian,adat istiadat,dll.Kearifan lokal tersebut dapat
dimanfaatkan sebagai sumber belajar biologi yang dapat memudahkan tenaga pendidik untuk
memberikan pengajaran dengan memanfaatkan kearifan lokal yang ada di sulawesi
utara.Metode Penelitian ini menggunakan Jenis penelitian kualitatif dengan metode kajian
pustaka dari beberapa sumber referensi.Tujuan Penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi
kearifan lokal yang ada disulawesi utara dalam Motivasi Pembelajaran Biologi.Kesimpulan
penelitian ini yaitu kearifan lokal sulawesi utara yang dapat dijadikan inovasi pembelajaran
biologi yaitu kearifan lokal yang ada di Minahasa (Rumah Tradisional Minahasa),Bolaang
Mongandouw (Tradisi Mokidulu),Talaud (Manam’mi/Mane’e) ,Sangihe (Seke dan Ikan
Malalugis Kelembagaan Tradisional ).kearifan lokal ini lebih kepada pengelolaan sumber
daya alam,bagaimana masyarakat memanfaatkan,menjaga dan melestarikan sumber daya
alam yang ada di sekitar dengan memanfaatkan tradisi atau adat sehingga tidak merusaknya.

Kata kunci : Kearifan Lokal,Inovasi Pembelajaran Biologi


ABSTRACT

North Sulawesi province has local wisdom that has its own characteristics and uniqueness. Starting
from language, art, customs, etc. This local wisdom can be used as a source of learning biology that
can make it easier for educators to provide teaching by utilizing local wisdom in Sulawesi
Utara.Method This study uses a qualitative research type with a literature review method from
several reference sources. The purpose of this study is to identify local wisdom that exists in North
Sulawesi in Biology Learning Motivation. The conclusion of this research is that the local wisdom of
North Sulawesi can be used as an innovation in biology learning, namely local wisdom that exists in
Minahasa (Minahasa Traditional House), Bolaang Mongandouw (Mokidulu Tradition), Talaud
(Manam'mi/Mane'e), Sangihe (Seke and Fish Malalugis Traditional Institutions). how do people use
maintain and preserve the natural resources that are around by utilizing traditions or customs so as
not to damage them.

keywords: Local Wisdom, Biology Learning Innovation

PENDAHULUAN dengan maksud baik untuk


melestarikannya dan menjaga ketertiban
Indonesia merupakan negara
kehidupan bermasyarakat. Dengan
kepulauan yang kaya akan budaya dan
demikian budaya tradisional dapat
sumber daya alam hayati lokal. Kekayaan
diartikan sebagai kearifan lokal.
budaya dan sumber daya alam hayati lokal
mampu memberikan ciri khas atau tradisi Kearifan Local = Local Wisdom, dalam
pada masing-masing pulau hingga Kamus Inggris Indonesia John M. Echols
mewujudkan kekayaan dan Hassan Syadily menyatakan bahwa
tradisonal.Kebudayaan merupakan buah local berarti setempat, sedangkan wisdom
pikir/ide/gagasan yang berasal dari (kearifan) sama dengan kebijaksanaan
masyarakat setempat yang dihasilkan sehingga dapat dikatakan bahwa local
untuk berinteraksi secara arif dengan wisdom (kearifan setempat) yang dapat
lingkungannya. Kebudayaan tersebut diartikan sebagai gagasan-gagasan
diturunkan dalam jangka waktu yang lama setempat (local) yang bersifat bijaksana,
penuh kearifan, bernilai baik, yang pelestarian sumber daya alam yang harus
tertanam. dan diikuti oleh anggota diketahui, dipahami, dan dilestarikan oleh
masyarakatnya (Sartini, 2004).kearifan generasi bangsa melalui pendidikan,
lokal merupakan produk budaya masa lalu khususnya pembelajaran di sekolah oleh
yang berkesinambungan dapat dijadikan guru. Kearifan lokal dapat dijadikan
pedoman bagi kehidupan masyarakat sebagai sumber belajar biologi dengan
setempat.meskipun kearifan lokal itu melakukan analisis terhadap kearifan lokal
bernilai dan bersifat lokal namun nilai- untuk memahami karakteritiknya agar
nilai yang terkandung didalamnya dapat disesuaikan dengan tujuan pembelajaran
bersifat universal. pada konsep biologi tertentu.

Berbagai bentuk kearifan lokal yang Pembelajaran biologi yang terintegrasi


beragam memberikan fungsi yang dengan kearifan lokal, mampu menggali
berbeda-beda. Fungsi tersebut meliputi : potensi berpikir, melatih dan
(1) Nilai Konservasi dan pelestarian membiasakannya untuk melakukan
sumber daya alam; (2) mengembangkan kegiatan pemecahan masalah yang
sumber daya manusia; (3) mengembangan bersumber dari kearifan lokal.
kebudayaan dan ilmu pengetahuan alam; Pembelajaran biologi dengan kegiatan
(3) sebagai nasihat, kepercayaan, sastra, pemecahan masalah berbasis kearifan
dan pantangan.kearifan lokal juga lokan mampu mengaktifkan struktur
memiliki makna yang berbeda.Makna kognitif siswa untuk menganalisis secara
tersebut meliputo sosial, etika dan moral. kritis permasalahan yang terjadi di
Berdasarkan fungsi dan makna tersebut, lingkungannya dan secara kreatif
ranah kearifan lokal berkembang mulai menemukan solusi permasalahan
dari teologis, pragmatis, hingga teknis. berdasarkan nilai-nilai yang terkandung
dalam kearifan lokal yang dijadikan
Dilihat dari kearifan lokal yang bersifat
sebagai sumber belajar. Dengan demikian
pragmatis,kearifan lokal memiliki nilai
kemampuan berpikir kritis dan kreatif
yang bermanfaat dijadikan sebagai sumber
dapat dibiasakan melalui pembelajaran
pembelajaran biologi. Kearifan lokal dapat
biologi dengan kegiatan pemecahan
dijadikan sebagai dasar pengetahuan untuk
masalah dengan bersumber kearifan lokal
berinovasi dalam pembelajaran biologi di
sekolah. Kearifan lokal dapat dijadikan Provinsi Sulawesi Utara memiliki kearifan
sebagai sumber belajar biologi karena lokal yang memiliki ciri khas dan
mengemban fungsi pelestarian nilai dan keunikannya tersendiri.mulai dari
bahasa,kesenian,adat istiadat,dll.Kearifan atau setempat. Dengan demikian,
lokal tersebut dapat dimanfaatkan sebagai berdasarkan asal penyusun katanya
sumber belajar Biologi yang dapat kearifan lokal dapat diartikan sebagai
memudahkan tenaga pendidik untuk kebijaksanaan setempat yang bersifat
memberikan pengajaran dengan terbatas/tertentu untuk suatu kejadian,
memanfaatkan kearifan lokal yang ada di peristiwa, produksi, tumbuh, hidup dan
sulawesi utara sebagainya. Kearifan lokal dalam bahasa
asing dikonsepsikan sebagai local wisdom
METODE PENELITIAN
(kebijaksanaan setempat), local genius
Jenis penelitian kualitatif ini (kecerdasan setempat), dan local
menggunakan metode kajian pustaka dari knowledge (pengetahuan setempat).
beberapa sumber referensi terkait kearifan
Ciri utama kearifan lokal bukan hanya
lokal sulawesi utara sebagai sumber
pada nilai-nilai keaslian tetapi lebih
belajar biologi.
menekankan pada aspek lokalitas atau
teritorial tertentu, baik yang didukung

PEMBAHASAN sistem pengetahuan yang bersifat asli


maupun yang telah beradaptasi dengan
A.Pengertian Kearifan Lokal
nilai-nilai dari luar untuk dimanfaatkan
Local wisdom (kearifan Lokal) dipandang mendukung kehidupan masyarakat yang
sebagai tindakan dan sikap manusia bersangkutan. Kearifan lokal bukan hanya
terhadap sesuatu objek atau peristiwa yang menyangkut pengetahuan atau pemahaman
terjadi dalam ruang tertentu.Tindakan masyarakat adat/lokal tentang manusia dan
nyata, sikap dan perilaku manusia terhadap bagaimana relasi yang baik di antara
lingkungan yang mengandung nilai-nilai manusia, melainkan juga menyangkut
pelestarian ekosistem adalah bagian dari pengetahuan, pemahaman dan adat
kecerdasan ekologis suatu masyarakat kebiasaan tentang manusia, alam dan
(Utina, 2012). Kearifan lokal, menurut bagaimana relasi diantara semua, dimana
Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal seluruh pengetahuan itu dihayati,
dari dua kata, yakni kearifan dan lokal. dipraktikan, diajarkan dan diwariskan dari
Kearifan dapat diartikan sebagai satu generasi ke generasi (Zulkarnain,
kebijaksanaan, sedangkan lokal atau 2013). Di dalam kehidupan manusia
tradisional dapat diartikan sebagai ruang bermasyarakat telah tumbuh tradisi yang
yang terbatas pada satu tempat tertentu diwarisi secara turun temurun, misalnya
yang berlaku bagi masyarakat pesisir dan dan sebagainya. Sumber belajar by
ternyata cukup efektif dalam mengelola utilization adalah segala sesuatu yang
sumber daya alam, serta upaya pelestarian dirancang bukan untuk tujuan
ekosistem laut dari aktivitas yang bersifat pembelajaran tetapi dapat digunakan untuk
destruktif dan merusak. Kearifan lokal belajar dan pembelajaran. Contohnya
juga dikatakan dapat mendukung usaha- kebun binatang, taman nasional, pasar,
usaha pengelolaan sumber daya laut bank, swalayan, suaka margasatwa, dan
(Moch, at all. 2003). sebagainya. Kearifan lokal termasuk dalam
sumber belajar by utilization,
B. Kearifan Lokal untuk Inovasi sumber keberadaannya dapat dijadikan sebagai
belajar biologi sumber belajar karena dapat menanamkan
pelestarian nilai-nilai dan karakter yang
Objek pembelajaran biologi adalah alam
terkandung dalam kearifan lokal dan
dan lingkungan sekitarnya baik fisik, sosial
sekaligus untuk pelestarian sumber daya
budaya maupun teknologi. Pengetahuan
alam.
dan ilmu tentang hidup dan kehidupan
Kearifan lokal termasuk potensi lokal
dipelajari siswa di sekolah berorientasi
merupakan salah satu fenomena yang
pada metode ilmiah. Langkah-langkah
berkembang di lingkungan sekitar
pembelajaran yang berpedoman pada
masyarakat setempat untuk dijadikan
langkah-langkah metode ilmiah
sumber belajar biologi. Bentuk kearifan
mengandung nilai dan sikap ilmiah.
lokal yang berpotensi sebagai sumber
Sumber belajar merupakan segala sesuatu pembelajaran biologi antara lain tumbuhan
yang dapat digunakan untuk kemudahan dan hewan endemik lokal, norma dan nilai
belajar. Sumber belajar berfungsi untuk setempat, adat istiadat, rumah adat,
memberikan fasilitas kemudahan belajar pakaian adat, lagu daerah, makanan daerah
bagi siswa sehingga efektifitas belajar setempat dan sebagainya. Berbagai macam
dapat tercapai. Sumber belajar bentuk kearifan lokal tersebut dapat
diklasifkasian kedalam sumber belajar by dimanfaatkan sebagai sumber belajar
design dan by utilization. Sumber belajar mengacu pada analisis Kompetensi Dasar
by design adalah segala sesuatu yang yang termuat dalam Permendikbud Nomor
dirancang dengan tujuan untuk 24 Tahun 2016 sesuai dengan kaidadah-
memberikan kemudahan dan fasilitas bagi kaidah yang mengatur implementasi
proses belajar siswa. Contohnya buku teks, Kurikulum 2013.
modul, alat peraga, media pembelajaran
Kearifan lokal yang berada di lingkungan eksploitasi sumber daya laut,dan
sekitar peserta didik dapat dimanfaatkan merupakan salah satu upaya menjaga
sebagai sumber belajar mereka. kelestariannya. Tradisi Manam’mi
Pemanfaatannya sebagai sumber belajar mengandung serangkaian nilai atau norma
mampu memberikan dampak positif bagi informal, seperti rasa saling percaya,
siswa untuk konservasi nilai-nilai budaya saling pengertian, kesamaan nilai dan
masyarakat setempat dengan cara perilaku, gotong royong, saling menolong
meneladani nilai-nilai kearifan yang sehingga membentuk struktur masyarakat
terkandung di dalamnya. Internalisasi dan menjadi perekat antar anggota
kearifan lokal mampu menumbuhkan masyarakat yang berguna untuk koordinasi
karakter siswa, karena pengembangan dan kerjasama dalam mencapai tujuan
karakter membutuhkan kesadaran budaya bersama.
dan kecerdasan budaya (Kartadinata,
Manam’mi merupakan salah satu kearifan
2010).
lokal (local wisdom) masyarakat pesisir
C.Manam’mi/Mane’e yang di dalamnya terkandung unsur-unsur
pengelolaan sumber daya laut.
“Manam’mi” merupakan bahasa
daerah masyarakat pulau Miangas yang Ritual Manam’mi adalah cara menangkap
berarti “panen ikan”. Masyarakat Miangas ikan secara tradisional, ritual Manam’mi
melakukan ritual manam’mi satu kali dilaksanakan melalui kesepakatan bersama
dalam satu tahun, setelah mereka yang disebut se’e atau zazahara. Zazahara
mengakhiri masa Eha. Eha merupakan satu artinya pernyataan setuju bagi warga
kurun waktu dimana masyarakat Miangas kampung, untuk memberikan satu
dilarang memanfaatkan sumber daya alam pernyataan kesepakatan bersama dengan
di darat maupun di laut. tokoh adat, tokoh agama, pemerintah dan
masyarakat, untuk melaksanakan kegiatan
Manam’mi adalah pengetahuan dan
ritual Manam’mi, dengan memperhatikan
pemahaman tentang hubungan manusia
hukum-hukum adat yang berlaku pada
dengan alam yang dilakukan, dihayati,
masyarakat Pulau Miangas di Kabupaten
dipraktikan, dan diajarkan sebagai warisan
Kepulauan Talaud. Adapun hukum adat
budaya leluhur yang terus di pertahankan
yang berlaku dalam pelaksanaan ritual
eksistensinya sampai saat ini. Tradisi
Manam’mi itu, adalah hukum adat yang
Manam’mi mengedepankan kepemilikan
disebut Eha. Eha artinya suatu teguran
bersama, memberlakukan pembatasan
atau larangan agar jangan berbuat sesuatu
yang ada di daratan maupun di laut. darat angin, gaya-gaya pasang surut dan bentuk
seperti penutupan musim panen atau dasar perairan.
pengambilan sumber daya alam berupa Ritual Manam’mi dapat dijadikan
buah kelapa, buah pala, buah pisang, buah sebagai sumber belajar biologi sebagai
papaya dan hasil bumi lainnya. Eha laut bentuk pengelolaan sumber daya alam
seperti penutupan lokasi penangkapan ikan yang lestari dengan melihat bahwa
dan terumbu karang lainnya. masyarakat yang masih polos dan sangat
cerdas dengan strategi pemertahanan
Pada pelaksanaan Ritual ini kesan mistik wilayahnya (Pristiwanto 2013).
banyak beredar di masyarakat kalau tidak Manam’mi bukan saja memberi arti dalam
melihat secara langsung, karena banyak kehidupan masyarakat kepulauan sebagai
yang tidak percaya kalau hanya dengan cara menangkap ikan, tetapi memberi
menggunakan tali hutan yang dilingkari pemahaman bagaimana sekelompok orang
janur kelapa, bisa mengurung ikan berinteraksi baik antar personal, komunitas
sebanyak itu dan ikan-ikan diam maupun dalam suatu kelompok masyarakat
dilingkaran yang sudah disiapkan kalau yang besar. Manam’mi memiliki peran
tidak dibantu dengan kekuatan magis dari yang sangat penting dalam kelangsungan
para orang tua dan para leluhur. hidup masyarakat dimana kita bisa
Akan tetapi ritual ini dapat membangun hubungan dengan sesama
dijelaskan berdasarkan pengalaman manusia, membangun hubungan dengan
masyarakat dalam hubungannya dengan alam, terlebih membangun hubungan
gerakan air di sekitar Pulau Miangas. dengan sang pencipta karena Manam’mi
Anonimous (1989) mengemukakan bahwa dijadikan sebagai alat interaksi antar
aksi gaya gesekan angin di permukaan laut lingkungan dan antar budaya.Manam’mi
dikenal dengan wind stress (tekanan bukan saja ritus kebudayaan menangkap
angin). Ketika angin berhembus melewati ikan tetapi sangat diharapkan bagaimana
permukaan laut, energi berpindah dari masyarakat setempat dapat menahan diri,
angin ke lapisan permukaan laut. Energi untuk tidak mengganggu lingkungan
ini digunakan untuk menggerakan massa /kawasan pinggiran laut.
air. perairan pantai pada umumnya sangat
kompleks, sebab ada beberapa faktor yang D. Rumah Tradisional Minahasa
mempengaruhi sirkulasi arus tersebut, Masyarakat Minahasa menempati
seperti gaya dari darat/aliran sungai, tiupan rumah dalam berbagai bentuk dan jenis.
Seiring perjalanan waktu, dan dengan
semakin majunya teknologi terutama hutan atau pohon wasian, jenis kayu nantu,
dalam teknologi informatika telah dan kayu maumbi. Kayu besi digunakan
merembet jauh dalam pemikiran manusia untuk tiang, kayu cempaka untuk dinding
sampai pada cara-cara membangun rumah dan lantai rumah, kayu nantu untuk rangka
baik model, penggunaan material dan cara atap. Bagi masyarakat strata ekonomi
membangun. Sesungguhnya Masyarakat rendah menggunakan bambu petung/ bulu
Minahasa memiliki kearifan dalam jawa untuk tiang, rangka atap dan nibong
membangun rumah tinggal. Kearifan lokal untuk lantai rumah, untuk dinding dipakai
ini pernah penurunan dijaman kolonial bambu yang dipecah (Ratna Kusuma
karena kesalah persepsi terhadap budaya Dewi, 2010). Karena sifat-sifatnya yang
Eropa, tetapi sekarang telah mulai menguat tahan gempa tersebut maka semakin
kembali serta tumbuh dan berkembang. banyak penduduk kota yang tertarik untuk
Hal ini dibuktikan dengan kembali membeli rumah kayu ini.Meskipun rumah
semakin digemarinya Rumah Kayu kayu Minahasa tahan terhadap gempa
Minahasa dan produksinya meningkat bumi, ia tidak tahan terhadap api. Pembeli
pesat dalam 5 tahun terakhir ini. Rumah rumah harus memastikan bahwa daerah
kayu saat ini tidak lagi dianggap bangunan dapur dari rumah kayu mereka terlindungi
nomor 2 sesudah rumah beton tetapi rumah dengan baik terhadap api. Pembangunan
ini dilihat sangat seksi dan eksotik bila “Rumah Tradisional Minahasa” ini dapat
dirancang dan dilaksanakan dengan baik. dijadikan sebagai sumber belajar biologi
Rumah Tradisional Minahasa dikarenakan rumah tradisional tersebut
berbentuk rumah panggung atau rumah bisa menjadi acuan untuk mempelajari
kolong. Rumah Tradisional Minahasa kelestarian lingkungan untuk
merupakan rumah panggung yang terdiri menggantikan penggunaan rumah kaca.
dari dua tangga didepan rumah. Menurut Selain itu bahan dari rumah tradisional
kepercayaan nenek moyang Minahasa, minahasa tersebut bisa dijadikan sebagai
perletakan tangga tersebut dimaksudkan bahan pembelajaran biologi.
apabila ada roh jahat yang mencoba untuk
naik dari salah satu tangga maka roh jahat E. Tradisi Mokidulu
tersebut akan kembali turun di tangga yang Daerah Bolaang Mongondow yang
sebelahnya. Bahan material yang dikenal sebagai masyarakat adat,
dipergunakan umumnya adalah kayu dari menyimpan berbagai bentuk kearifan lokal
jenis pohon yang diambil dari hutan, yaitu yang pantas untuk digali, salah satunya
kayu besi, linggua, jenis kayu cempaka adalah Tradisi Mokidulu. Mokidulu sendiri
merupakan suatu tradisi dalam dijadikan sebagai nilai dari kearifan lokal
menciptakan tatanan masyarakat yang mereka.
memiliki nilai gotong royong.
Sepanjang menyangkut nilai gotong F. Seke dan Ikan Malalugis Kelembagaan
royong, maka gotong royong dalam arti- Tradisional
artian di atas itu maka terangkum dalam Seke merupakan salah satu
kebudayaan. Apabila itu menyangkut mekanisme kelembagaan adat tradisional
budaya maka berlakulah hukum yang dalam mengelola sumberdaya perikanan di
universal terhadap budaya yaitu ia selalu daerah Sangihe Talaud, khususnya di desa
mengalami suatu proses-proses perubahan. Bebalang. Nama Seke sendiri diambil dari
Ia selalu berubah berubah dan ia selalu alat tangkap yang mereka gunakan untuk
mendapat pengaruh dari luar. Pada menangkap ikan. Masyarakat Desa
pengertian gotong royong, terdapat unsur Bebalang menerapkan penangkapan
terpenuhinya kebutuhan bersama atau eksklusif, yaitu sutu mekanisme
sesama warga masyarakat. Kebutuhan penangkapan pada satu jenis ikan saja.
umum dinilai lebih tinggi dari kebutuhan Mereka menggunakan alat tangkap Sefre
individu. Persaingan antar individu tidak khusus untuk menangkap ikan layang atau
dapat menonjol. Demikianlah apa yang mereka menyabutnya ikan malalugis. Alat
tercermin dalam jiwa gotong royong itu di tangkap ini terbuat dari tumbuh-tumbuhan
dalam masyarakat pedesaan sekarang ini lokal, yaitu bulo (bambu), kayu nibung,
eksistensinya mulai di ragukan. Pada uwe (rotan) dan bongo (daun kelapa atau
kaitan ini gotong royong dapat janur kuning). Seke merupakan alat angkap
digolongkan dalam pembelajaran biologi komunal, mulai dari proses pembuatan dan
yaitu melestarikan lingkungan. Golongan pengoperasiannya dilakukan secara
nilai budaya yang mengenal masalah yang bersama-sama. Keseluruhan kegiatan yang
menyangkut hakekat hubungan manusia berhubungan dengan Seke melibatkan
dengan sesamanya. banyak orang, bahkan hampir keseluruhan
Gotong royong yang timbul dalam penduduk desa yang dianggap mampu tua-
jiwa masyarakat Indonesia tak hanya muda laki-laki maupun perempuan semua
bersifat kenegaraan, akan tetapi nilai-nilai terlibat.
gotong yang ada sudah menjalar ke seluruh Ikan malalugis merupakan jenis
penjuru Negara Indonesia. Sifat gotong ikan layang. Dalam kaitannya dengan
royong ini yang kemudian dikembangan penangkapan ikam mafalugis
oleh setiap masyarakat lokal untuk menggunakan alat tangkap Seke. ada
beberapa aturan yang harus dipatuhi oleh warga Bebalang Ikan malalugis
para penduduk Desa Bebalang dan juga merupakan ikan komunal, artinya semua
oleh orang asing. Di Desa Bobalang dan orang mempunyai hak untuk mendapatkan
kawasan perairan sekitamya, berdasarkan bagian pada setiap kegiatan penangkapan
konsep Hak Ulayat Laut Desa Bebalang ikan ini.
jenis ikan ini dianggap sebagai jenis ikan Masyarakat Nelayan Desa
yang hanya boleh ditangkap oleh Bebalang Kabupaten Kepulauan Sangihe
penduduk Desa Bebalang sepanjang merupakan salah satu kelompok
berada di perairan yang meraka anggap masyarakat adat yang mempunyai suatu
sebagai bagan dari perairan Bebalang. kearifan lokal tradisional dalam menjaga
Aturan ini merupakan suatu aturan yang dan memanfaafkan sumber daya alam.
sudah berkembang secara turun-temurun. Bentuk kearifan lokal tersebut
moyang mengenai penunggu laut. Meraka dituangkan dalam bentuk suatu
percaya bahwa malalugis merupakan ikan kelembagaan tradisional yang mengatur
yang menjadi mainan seorang dewi yang semua kegiatan pemanfaatan sumberdaya
menjadi penguasa laut yang dikenal yang ada. Didalam lembaga tradisional
dengan nama Dewi AdW. Ikan ini tersebut ada beberapa aturan mengenai
dianggap sebagai ikan yang sakral. pemanfaatan sumberdaya alam laut, dan
juga teknologi yang digunakan serta
berhubungan dengan ikan batasan wilayah pengoperasian.
malalugis harus disertai dengan ritual- Jadi,kearifan lokal
ritual khusus. Tempat-tempat yang
merupakan habitat ikan malalugis juga
dikeramatkan dan pada tempat-tempat G. DASENG SANGGALUHANG
tersebut pula mereka mengoperasikan Daseng merupakan permukiman
Seke. Masyarakat Bebalang melarang sementara berupa bangunan gubuk yang
keras terhadap orang asing ataupun orang didirikan nelayan di tempat-tempat tertentu
luar untuk mengadakan penangkapan di pulau yang sama dan pulau lainnya
terhadap ikan malalugis, temtama jika terutama yang berdekatan dengan lokasi
penangkapan tersebut dilakukan dengan penangkapan ikan. Fenomena daseng yang
menggunakan teknologi yang lebih dilaksanakan oleh nelayan Pulau Para di
modern dan hasil tangkapannya lebih Pulau Sanggaluhang secara berkala
banyak serta tujuan dari penangkapan ini mengacu aturan adat dengan pertimbangan
beroriantasi ke pasar. Sementara itu bagi
Pulau Sanggaluhang merupakan wilayah yang ditancapkan ke karang yang timbul).
yang berdekatan dengan lokasi Pilihan rasional komunitas dalam
penangkapan ikan sehingga masyarakat mengaktifkan daseng adalah bentuk
menyebutnya daseng Sanggaluhang. praksis pendukung kearifan disesuaikan
Dengan demikian,nelayan Pulau Para dan dengan dinamika komunitas dan
juga para nelayan lainnya memiliki lingkungan yang berlangsung secara
konstruksi kebudayaan yang lahir dari timbal-balik dalam simbiosis mutualis.
pemahaman terhadap lingkungan tempat
KESIMPULAN
mereka mencari ikan.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan
Komunitas nelayan Pulau Para meyakini
bahwa Provinsi Sulawesi Utara memiliki
bahwa keberlanjutan kehidupan manusia
kearifan lokal yang memiliki ciri khas dan
tergantung pada ketersediaan SDKP.
keunikannya tersendiri.mulai dari
Kerusakan SDKP akan berimplikasi pada
bahasa,kesenian,adat istiadat.Kearifan
kualitas kehidupan manusia. Untuk
lokal tersebut dapat dimanfaatkan sebagai
menjaga kelestarian SDKP, mereka men
sumber belajar biologi yang dapat
ciptakan kearifan komunitas yang
memudahkan tenaga pendidik untuk
mengatur pentingnya menjaga kelestarian
memberikan pengajaran dengan
ekologis yang dinyatakan dalam bentuk
memanfaatkan kearifan lokal yang ada di
larangan menangkap jenis ikan, zona
sulawesi utara contohnya kearifan lokal
aktivitas ikan, keterkaitan jenis ikan
yang ada di Minahasa (Rumah Tradisional
dengan ekosistem pesisir dan laut, siklus
Minahasa),Bolaang Mongandouw (Tradisi
ikan dan perkembangannya, dan waktu
Mokidulu),Talaud (Manam’mi/Mane’e)
penangkapan. itu terbukti mampu
,Sangihe (Seke dan Ikan Malalugis
mempertahankan kehidupan sumberdaya
Kelembagaan Tradisional ) yang dapat
perikanan. prinsip konservasi berbasis
dijadikan sebagai inovasi sumber belajar
kearifan lokal yang lebih maju
biologi.kearifan lokal ini lebih kepada
dibandingkan konservasi yang modern dan
pengelolaan sumber daya alam,bagaimana
mampu memperkaya keanekaragaman
masyarakat memanfaatkan,menjaga dan
hayati suatu ekosistem.
melestarikan sumber daya alam yang ada
Daseng diaktifkan melalui pengembangan
di sekitar dengan memanfaatkan tradisi
konservasi terumbu karang dengan
atau adat sehingga tidak merusaknya.
wilayah yang tidak boleh ada aktivitas
penangkapan ikan dengan memberi tanda
berupa jangkar dan napobatu (bendera
DAFTAR PUSTAKA Widya Ratmaya.SEKE DAN IKAN
Alimah Siti.2019. KEARIFAN LOKAL MALALUGIS di Desa Bebalang,
DALAM INOVASI Kabupaten Kepulauan Sangihe,
PEMBELAJARAN BIOLOGI: Sulawesi Utara. Sabda, Volume 8,
STRATEGI MEMBANGUN Tahun 2013 : 91-97 ____________
ANAK INDONESIA YANG ISSN 1410 – 7910
LITERATE DAN Merlin Laira.2016. UPACARA
BERKARAKTER UNTUK 0$1(·( PADA MASYARAKAT
KONSERVASI ALAM.Jurnal KAKOROTAN KECAMATAN
Pendidikan Hayati.ISSN : 2443- NANUSA KABUPATEN
3608 Vol.5 No.1 (2019) : 1 – 9 KEPULAUAN TALAUD. Jurnal
Abdul Latif Bustami.2011. DASENG Holistik, Tahun IX No. 18/ Juli -
SANGGALUHANG: KEARIFAN Desember 2016
KOMUNITAS DALAM
PENGELOLAAN
SUMBERDAYA KELAUTAN
DAN PERIKANAN. Vol. 1, No. 1,
Juni 2011
Pierre Holy Gosal.2012.KEARIFAN
LOKAL MASYARAKAT
MINAHASA MEMBANGUN
RUMAH TINGGAL YANG
HIJAU DAN NYAMAN.. MEDIA
MATRASAIN,VOL 9 NO 3
NOPEMBER 2012
Frinsisika & Wilson.2017. MANAM’MI:
PEMBANGUNAN BERBASIS
KEARIFAN LOKAL STUDI
PADA MASYARAKAT
MIANGAS KABUPATEN
KEPULAUAN TALAUD.
KRITIS, Jurnal Studi
Pembangunan Interdisiplin, Vol.
XXVI No. 2, 2017: 144-175

Anda mungkin juga menyukai