NAMA KELOMPOK 2 : 1.

FIONA SITUMORANG (4192540006)

2.RUTH THIFANY SIMANIHURUK (4193240004)
KELAS : FISIKA 2019 A
MATA KULIAH : MEKANIKA
DOSEN PENGAMPU : 1. MUKTI HAMJAH HARAHAP S. SI., M.SI
2.DR. YUNI WARTY M. SI
HARI, TANGGAL : KAMIS, 14 OKTOBER 2021
RESUME 06
MOMENTUM SUDUT, ENERGI KINETIK, DAN MOMEN INERSIA
1) Momentum Sudut dan Energi Kinetik
Benda tegar mengandung N buah partikel massa m α dengan α =1 , … , N .
Misalkan posisi adalah r α dan kecepatannya V α .

Momentum sudut partikel-α:

Lα =⃗r α × ⃗pα
⃗ (1.1)
karena
⃗pα =mα ⃗
Vα ; ⃗
V α =⃗
ω × r⃗ α → ⃗
Lα =mα ⃗r α × ⃗
ω × r⃗ α (1.2)
Berdasarkan aturan perkalian vector:
r⃗ α × ( ω
⃗ × ⃗r α )=( ⃗r α . r⃗ α ) ⃗
ω −( r⃗ α . ω
⃗ ) ⃗r α

Lα =m α [ ⃗r 2α mα −( ⃗r α . ⃗
⃗ ω ) r⃗ α ] (1.3)
Momentum sudut benda tegar:
L α =∑ m α [ r⃗ 2α m α −( r⃗ α . ⃗
L= ∑ ⃗
⃗ ω ) r⃗ α ] (1.4)
α α
 ω =( ω 1 , ω 2 , ω 3 ) dan,
karena ⃗
r⃗ α =( X α 1 , X α 2 , X α 3 )
Maka komponen ke-I dari momentum sudut,

(1.5)
Selanjutnya dapat dinyatakan:

Secara keseluruhan, momentum sudut:

~ (1.6)
L= I ⃗
⃗ ω

(1.7)
~
Dimana, I ij =I ji =I adalah matriks simetrik.
Jika benda mempunyai distribusi massa kontinu dengan rapat massa ρ(r ),
maka:

(1.8)
 Energi kinetik rotasi benda:

(1.9)
⃗ × ⃗r α )2=ω 2 r 2α −( ⃗
Berdasarkan aturan perkalian vector: ( ω ω × ⃗r α )2

(1.10)

2) Momen Inersia untuk Sistem Benda yang Berbeda

Sumbu-Sumbu Utama dari Inersia

Sumbu-sumbu utama adalah sumbu-sumbu dengan tensor inersia menjadi

diagonal. Untuk itu dimisalkan:

(2.1)

(2.2)
Maka, harus berlaku:

(2.3)
Determinan ini merupakan polnom order-3 dari I; jadi ada tiga buah harga I,
yakni: I 1 , I 2 dan I 3.
Teori Sumbu Sejajar

Misalkan sistem koordinat x 1 , x 2 , x 3 adalah pusat massa benda, dan sistem

koordinat kedua X 1 , X 2 , X 3 yang sejajar dengan sistem pertama. Defenisikan:
r⃗ =( x 1 , x 2 , x 3 ) ; ⃗
R =( X 1 , X 2 , X 3 )
R =⃗r +⃗a ; ⃗a =( a1 , a2 , a3 );
⃗

X i =xi + ai
Elemen tensor inersia dalam koordinat kedua X 1 , X 2 , X 3:

(2.4)
Posisi pusat massa dalam koordinat ( x 1 , x 2 , x 3) :

(2.5)
Maka:

(2.6)

(2.7)

(2.8)
3) Momen Inersia dan Sumbu-Sumbu Utama
H