Anda di halaman 1dari 2

ALUR PELAYANAN

EARLY WARNING SCORE SYSTEM (EWSS)

Pengertian EWSS merupakan sebuah sistem skoring fisiologis (tanda-tanda vital) yang di
gunakan sebelum pasien mengalami kondisi kegawatan. Sistem peringatan dini
dapat diatikan sebagai rangkaian sistem komunikasi informasi yang di mulai dari
deteksi awal dan menjadi isyarat terjadi gangguan fungsi tubuh atau kestabilan
fisik pasien sehingga dapat menjadi kode dan atau mempersiapkan kejadian
buruk dan meminimalkan dampaknya.
Tujuan 1. Mendeteksi perubahan/perburukan kondisi pasien
2. Meningkatkan keselamatan pasien (patient safety)
Prosedur 1. Nilai skor EWSS pasien pada assesmen awal dengan kondisi penyulit dan
pemantauan secara berkala pada semua pasien selama berada di rumah sakit
2. Pada ruang IGD dinalinpada setiap pasien yang datang
3. Lakukan penilaian hasil observasi tanda-tanda vital (pernafasan, saturasi
oksigen, tekanan darah sistolik, nadi, kesadaran dan suhu)

Kuning
SKOR (2-4)
hijau
Parameter
Fisiologis (0-1)
3 2 1 0 1 2 3
≤8 9-11 12-20 21- ≥ 25
Pernapasan
24
≤ 91 92- 94- 96
Saturasi O 2 93 95
Penggunaan
alat bantu Ya Tidak
O2 35.1- 36.1- 38.1- ≥
Suhu ≤ 35 36.0 38.0 39.0 39.1
Tekanan
darah ≤ 90 91- 101- 111-219 ≥ Orange
sistolik 100 110 220 (5-6)
≤ 40 41- 51-90 91- [111- ≥
Nadi
50 110 130 131
V, P, Merah
Tingkat A
atau U (≥7)
kesadaran

4. Setelah dilakukan penilaian untuk semua parameter, selanjutnya jumlahkan


5. Konveksikan hasil penilaian total dengan kode warna yang sesuai
6. Lakukan tata laksana sesuai penilaian dan kode warna berikut:
a. Hijau : Lanjutkan pemantauan EWSS rutin dengan setiap rangkaian
pengamatan dan melakukan monitoring minimal 12 jam
b. Kuning : Pengkajian segera dilakukan oleh perawat primer/ PJ shift
(respon segera, maksimal 5 menit). Perawat primer atau PP harus
menentukan tindakan terhadap kondisi pasien dan melakukan pengkajian
ulang tiap 4-6 jam. Apabila di perlukan , assessment juga di lakukan oleh
dokter jaga. Pastikan kondisi pasien tercatat diperkembangan pasien
c. Orange : Pengkajian ulang segera dilakukan oleh perawat prime/ PJ
shift dan diketahui oleh dokter jaga (respon segera, maksimal 5 menit).
Dokter jaga harus melaporkan ke DPJP dan Spesialis, memberikan
instruksi tatalaksana kepada pasien tersebut. Perawat pelaksana
melakukan monitoring setiap jam
d. Merah : Resusitasi dan monitoring secara kontiyu oleh dokter jaga dan
perawat primer/PP, aktivasi code blue melakukan tata laksana kegawatan
pada pasien, (dalam pemantaun/konsultasikan/lapor ke DPJP)
berkolaborasi menentukan rencana perawatan pasien dan
mempertimbangkan pengalihan perawatan klinis ke fasilitas perawatan
intensif
Unit Ruang IGD
Terkait Ruang rawat inap
Ruang rawat khusus

Anda mungkin juga menyukai