PENDAHULUAN
PT. Daria Dharma Pratama merupakan perusahaan swasta yang bergerak dibidang
perkebunan dan pengolahan kelapa sawit yang mengolah tandan buah segar (TBS) menjadi
(CPO) dan kernel. Proses pengolahan kelapa sawit terdiri dari beberapa tahap, yaitu stasiun
loading ramp, sterilizer,threshing dan presing klarifikasi dan kernel. Besar kecilnya prestasi
penghasilan CPO pada pabrik pengolahan TBS menjadi CPO dapat dipengaruhi oleh kinerja
Operator.
Kinerja operator di PT. Daria Dharma Pratama dinilai sangan kurang, dimana
operator kurang mematuhi setiap aturan dan peraturan yang ada. Hal yang sering dilakukan
operator yaitu datang terlambat, pulang kerja tidak sesuai waktu, dan dalam melakukan
pekerjaannya tidak sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan. Hal ini dapat
mempengaruhi output yang akan dihasilkan. Untuk memperbaiki kinerja dan paravoperator,
maka hal yang harus dilakukan adalah dengan melakukan penilainan kinerja operator.
PT. Daria Dharma Prtama Lubuh Bento sudah menerapkan sistem penilaian kinerja,
namun sistem yang digunakan masih menggunakan cara yang subjektif. Penilaian kinerja
dengan metode subjektif memiliki kelemahan, dimana kelemahan dari metode ini yaitu
menejer dan assisten tidak mempunyai bukti konkrit atas hasil kinerja yang diperoleh oleh
para operator, dan apabila atasan memberikan teguran kepada operator atas hasil kinerja
mereka yang kurang, maka ditimbulkan rasa tidak terima dari operator. Salah satu metode
yang digunakan untuk menilai kinerja operator yaitu dengan metode AHP dan pendekatan
rating scale.
1.2 Tujuan Penelitian
1. Mengaplikasikan metode AHP dan Rating Scale dalam menilai kinerja operator pada
stasiun loadring ramp, sterilize, threshing, digesting dan pressing
2. Menentukan besarnya bobot prioritas pada masing-masing alternatif dan faktor dalah
hiharki penilaian kinerja operator.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan waktu
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Daria Dharma Pratama, Desaa Lubuh Bento,
Kecamatan Pondok Suguh, Kabupaten Mukomuko mulai pada bulan Mei sampai Juni 2018.
= 3,0053
n=3
RI = 0,58
(P−n)
CI=
(3−1)
(3,0053−3)
CI=
3−1
= 0,0027
CI
CR=
RI
0,0022
CR=
0,046
= 0,046
Penilaian konsentrasi hiharki dalam menilai kinerja operator adalah 0,046. Jika hasil
penilaian tidak memenuhi CR ≤0,1 maka penilaian harus diulangkembali. Untuk konsentrasi
hiharki dalam menentukan prioritas kriteria penilaian kinerja operator memenuhu dengan CR
≤ 0,1 sehingga penilaian tidak perlu di ulang kembali.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penilaian kinerja operator menggunakan metode AHP dan metode
Rating Scale yang telah dilakukan oleh penulis, maka dapat disimpulkan.
1. Pengaplikasian metode AHA dan Rating Scale ini dapat menutup kekurangan yang
ada pada metode subjektif. Kriteria yang ada pada metode AHP beserta besaran
bobotnya dapat memberikan penjelasan posisi dari kesemua kriteria dan sub kriteria
itu
Hasil pembobotan antar kriteria dalam menilai kinerja operator menunjukan, sikap
mempunyai bobot lokal tertinggi (0,389) dan menjadi prioritas utama diikuti oleh
produktivitas dengan bobot lokal (0,254) menjadi prioritas kedua, selanjutnya diikuti
keselamatan yang menjafi prioritas ketiga dan terahir diikuti olah pengetahuan.
5.1 Saran
sebaiknya praktyikum ini lebih dijelaskan lagi bagaimana cara pengumpulan data dan
bagaimana cara menyusun laporan yang benar.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2013. Produser Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta .
41Hal.
Mangoensoekarjo, S., Semangun. 2007. Manajemen Agrobisnis Kelapa Sawit. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press. 605 hal.
Naibaho, P.M. 1998. Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit. Medan: Pusat Penelitian Kelapa
Sawit. 306 hal.
Pahan, I. 2006. Panduan Lengkap Kelapa Sawit Manajemen Agribisnis Dari Hulu Hingga
Hillir. Penebar Swadaya, Jakarta. 424 hal.
Parlindungan. I, Gunawan. I, Juliani. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi
TBS Pada PT. Hutaheaen Dalu-Dalu Kab. Rokan Hulu Riau. Jurnal Penelitian
Sungkai. 10 (1) : 1-13.
Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta. 380
hal