Anda di halaman 1dari 65

HUBUNGAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN DENGAN MINAT

AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULANAN UNTUK


MELANJUTKAN KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULANAN

Oleh :

LYSA NURARDIANA

NIM. 0502200022

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN KEDIRI
TAHUN 2008
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii

PERNYATAAN KEASLIAN.................................................................................iv

LEMBAR PERSEMBAHAN..................................................................................v

ABSTRAK..............................................................................................................vi

KATA PENGANTAR..........................................................................................viii

DAFTAR ISI............................................................................................................x

DAFTAR TABEL.................................................................................................xiii

DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiv

DAFTAR DIAGRAM............................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xvi

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang..........................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................3

1.3. Tujuan Penelitian......................................................................................3

1.4. Manfaat Penelitian....................................................................................4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pertambahan Berat Badan.........................................................................5

2.2. Minat.........................................................................................................6

2.3. Kontrasepsi Suntik 3 bulanan....................................................................7


2.4. Akseptor..................................................................................................12

2.5. Hubungan pertambahan Berat Badan dengan Kontrasepsi Suntik 3 Bulanan. .12

2.6. Kerangka Konsep....................................................................................14

2.7. Hipotesis Penelitian.................................................................................15

III.METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian....................................................................................16

3.2. Populasi,sampel, sampling......................................................................16

3.3. Kriteria Inklusi dan Eksklusi..................................................................18

3.4. Variabel Penelitian..................................................................................19

3.5. Definisi Variabel.....................................................................................19

3.6. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................21

3.7. Prosedur Pengumpulan Data...................................................................21

3.8. Alat Ukur................................................................................................22

3.9. Teknik Analisa Data...............................................................................22

3.10. Etika Penelitian.......................................................................................26

IV. PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian.......................................................................................27

4.2 Pembahasan.............................................................................................30

V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan.............................................................................................37

5.2 Saran.......................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BERITA ACARA PERBAIKAN KTI


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional............................................................................20

Tabel 4.1 Distribusi Pertambahan Berat Badan dengan Minat Akseptor

Kontrasepsi Suntik 3 Bulanan Untuk Melanjutkan Kontrasepsi

Suntik 3 Bulanan.................................................................................29
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Hubungan Pertambahan Berat Badan dengan

Minat Akseptor Kontrasepsi Suntik 3 Bulanan Untuk

Melanjutkan Kontrasepsi Suntik

Bulanan.......................................................................................14
DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Distribusi Pertambahan Berat Badan..........................................26

Diagram 4.2 Minat Akseptor Kontrasepsi Suntik 3 Bulanan Untuk

Melanjutkan Kontrasepsi Suntuk 3 Bulanan..............................27


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 2 Informasi Penelitian

Lampiran 3 Persetujuan Menjadi Responden Penelitian

Lampiran 4 Kisi-Kisi Angket

Lampiran 5 Angket

Lampiran 6 Tabulasi Data Hubungan Pertambahan Berat Badan Dengan Minat


Akseptor Kontrasepsi Suntik 3 Bulanan
Lampiran 7 Tabel Harga-Harga Kritis Z
Lampiran 8 Jadual Penelitian
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini hampir 60% pasangan usia reproduktif di seluruh dunia

menggunakan kontrasepsi sebagai pilihan untuk mencegah kehamilan. Dan

kontrasepsi hormon merupakan kelompok kontrasepsi yang pemakaiannya

berada pada urutan ketiga di seluruh dunia (Glasier, A. 2006).

Salah satu jenis kontrasepsi hormonal adalah kontrasepsi suntikkan.

Terdapat dua jenis kontrasepsi suntikan yang digunakan, pertama adalah depot

medroxyprogesteron acetate atau disingkat DMPA, dan dipasarkan dengan

nama depo provera. Cara pemberiannya sangat sederhana yaitu dengan cara

diinjeksikan ke dalam urat daging (intramuscular), dan disuntikan tiap 3 bulan

sekali. KB ini akan efektif 100% jika diberikan secara benar. Jenis yang kedua

adalah norethisterone oenanthate (NETEN), injeksi dilakukan tiap dua bulan

sekali namun sediaan ini sudah tidak tersedia lagi. (Notohardjo, R. 2002)

Depo provera merupakan kontrasepsi yang paling popular dan banyak

peminatnya oleh karena aman, sederhana, efektif, tidak banyak menimbulkan

gangguan dan privasi (tidak satupun orang kecuali pengguna tahu mengenai

suntikan ini) meskipun terjadi perubahan perdarahan dan efek samping lain.

(Speroff, L. 2005). Kenaikan berat badan merupakan salah satu efek samping

yang sering dikeluhkan oleh para akseptor (Siswosudarmo, HR. 2001).

Pertambahan berat badan yang terjadi sebesar 1-2 kg, kemudian menjadi stabil
setelah pemakaian dilanjutkan tapi pada beberapa wanita terus mengalami

pertambahan berat badan moderat selama mereka memakai metode tersebut

(Glasier, A. 2006). Terjadinya kenaikan berat badan kemungkinan disebabkan

karena hormon progesteron dalam kontrasepsi suntik mempermudah

perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak, sehingga lemak dibawah kulit

bertambah, selain itu juga menyebabkan nafsu makan bertambah dan

menurunkan aktifitas fisik (Depkes RI. 2002). Hasil penelitian Setyami, N

(2006) sebanyak 36 orang (96,44%) akseptor kontrasepsi suntik 3 bulanan

mengalami beberapa jenis efek samping dan 29 orang (80,56%) diantaranya

mangalami pertambahan berat badan.

Menurut hasil Susenas BKKBN tahun 2002 presentase PUS yang pernah

menggunakan alat/ cara KB sebanyak 68,93 %, sedangkan presentase PUS

yang sedang menggunakan alat/ cara KB (peserta KB aktif) sebesar 54,19 %

dan hampir separuh dari jumlah tersebut yaitu 49,09 % menggunakan KB

suntikan. Sedangkan menurut Susenas 2006 Jawa Timur, jumlah peserta KB

suntik adalah 59,53 %, sementara untuk Kediri prosentasenya 56,56% dari

semua jenis kontrasepsi yang digunakan. Dan prosentase ini terus meningkat

dari tahun-tahun sebelumnya.

Dalam suatu penelitian internasional besar, alasan medis yang paling lazim

untuk penghentian Depo Provera pada dua tahun pertama penggunaan adalah

karena adanya peningkatan berat badan yaitu sebesar 2,1 % dari seluruh

alasan penghentian (Glassier, A. 2006). Sementara itu angka

ketidaklangsungan kontrasepsi suntik di Indonesia tercatat 29,1%, dan 15%


dari jumlah tersebut dikarenakan adanya pertambahan berat badan (Tulader,

J.1998), dan untuk Jawa Timur sebesar 24,3% (BPS Jawa Timur.2006).

Berdasarkan data yang diperoleh selama praktek di Toyoresmi tgl 10-29

Maret 2008, jumlah peserta kontrasepsi suntik adalah 284 orang dan 231

orang diantaranya memakai kontrasepsi suntik 3 bulanan. Dari 25 orang

akseptor yang ditanya, 21 orang mengalami perubahan berat badan sejak

pertama kali menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulanan .

Dengan latar belakang itulah penulis ingin mengetahui apakah ada

hubungan antara pertambahan berat badan dengan minat akseptor kontrasepsi

suntik untuk melanjutkan kontrasepsi suntik 3 bulanan di Desa Toyoresmi,

Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri.

1.2 Rumusan Masalah

Adakah hubungan antara pertambahan berat badan dengan minat akseptor

kontrasepsi suntik 3 bulanan untuk melanjutkan pemakaian kontrasepsi suntik

3 bulanan ?

1.3 Tujuan

1.3.1 Umum

Mengetahui hubungan pertambahan berat badan dengan minat akseptor

kontrasepsi suntik 3 bulanan untuk melanjutkan pemakaian

kontrasepsi suntik bulanan


1.3.2 Khusus

1.3.2.1 Mengidentifikasi pertambahan berat badan akseptor kontrasepsi

suntik 3 bulanan

1.3.2.2 Mengidentifikasi minat akseptor kontrsepsi suntik 3 bulanan

melanjutkan kontrasepsi suntik 3 bulanan

1.3.2.3 Menganalisa hubungan antara pertambahan berat badan dengan

minat akseptor kontrasepsi suntik 3 bulanan untuk melanjutkan

kontrasepsi suntik 3 bulanan

1.4 Manfaat

1.4.1 Bagi Peneliti

Dapat mengetahui tentang hubungan antara pertambahan berat badan

dengan minat akseptor kontrasepsi suntik 3 bulanan untuk melanjutkan

kontrasepsi suntik 3 bulanan.

1.4.2 Bagi Tempat Penelitian

Dapat menjadi masukan terutama bagi bidan desa dalam memberikan

informasi maupun konseling tentang pemakaian kontrasepsi suntik 3

bulanan.

1.4.3 Bagi Institusi

Sebagai tambahan pengetahuan dan informasi dari hasil penelitian

sehingga dapat dikembangkan dalam penelitian berikutnya tentang

kontrasepsi suntik.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pertambahan Berat Badan

2.1.1 Pertambahan

Pertambahan adalah peningkatan, perihal bertambah menjadi lebih

banyak, lebih besar, dsb (Depdiknas. 2002).

2.1.2 Berat Badan

Berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan

gambaran massa tubuh. Massa tubuh sangat sensitif terhadap

perubahan-perubahan yang mendadak, misalnya karena terserang

penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan atau menurunnya jumlah

makanan yang dikonsumsi. Berat badan menggambarkan jumlah dari

protein, lemak, air dan mineral pada tulang (Supariasa, IDN. 2002).

Biasanya jumlah lemak dalam tubuh akan cenderung meningkat

seiring dengan bertambahnya usia. Makin tua usia seseorang

metabolisme tubuh makin melambat, sehingga kalori yang dibutuhkan

juga makin sedikit. Dan pertambahan berat badan akan mudah terjadi

(Waspadji, S. 2003).

2.1.3 Penentuan berat badan

Penentuan berat badan dapat dilakukan dengan cara menimbang.

Alat yang digunakan sebaiknya memenuhi beberapa persyaratan

seperti mudah digunakan dan dibawa dari satu tempat ke tempat yang
lain, mudah diperoleh, relatif murah harganya, memiliki ketelitian

penimbangan maksimum 0,1 kg serta skalanya mudah dibaca..

(Supariasa, IDN. 2002)

2.2 Minat

2.2.1 Pengertian Minat

Minat adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu.

Minat merupakan kekuatan dari dalam dan dan tampak dari luar

sebagai gerak-gerik. Dalam menjalankan fungsinya minat berhubungan

erat dengan pikiran dan perasaan. (Purwanto, H.1998)

Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.

(Depdiknas. 2002).

Minat sendiri menurut Hurlock (2004) adalah sumber motivasi

yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan,

dan mereka juga bebas untuk memilihnya

2.2.2 Macam Minat

2.3.2.1 Minat Primitif / Biologi

Maksudnya minat yang timbul dari kebutuhan-kebutuhan

jaringan berkisar pada soal-soal makanan dan aktifitas.

Ketiga hal ini meliputi kesadaran tentang kebutuhan yang

terasa akan sesuatu yang dengan langsung dapat memuaskan

dorongan untuk mempertahankan organisme.


2.3.2.2 Minat Kultural/ Sosial

Maksudnyan minat berasal dari perbuatan belajar yang lebih

tinggi tarafnya.

(Witherington.1999)

2.2.3 Proses minat

Adapun proses minat menurut Heri Purwanto (1999), melalui

beberapa tahapan antara lain :

2.2.3.1 Adanya motif

Alasan yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

2.2.3.2 Perjuangan motif

Sebelum mengambil keputusan pada batin terdapat beberapa

motif yang bersifat luhur dan rendah, dan disini harus dipilih.

2.2.3.3 Keputusan.

Yang sangat penting yang berisi pemilihan antara motif –

motif yang ada dan meninggalkan kemungkinan yang lain.

2.2.3.4 Bertindak sesuai dengan keputusan yang diambil.

2.3 Kontrasepsi Suntik 3 Bulanan

2.3.1 Definisi

Kontrasepsi adalah tindakan atau usaha yang bertujuan untuk

mencegah terjadinya konsepsi atau pembuahan (Notohardjo, R. 1998).


Kontrasepsi suntik 3 bulanan adalah alat kontrasepsi berupa cairan

yang berisi hanya hormon progesteron dan disuntikkan kedalam tubuh

wanita secara periodik yaitu 3 bulan sekali (Depkes RI. 2002).

2.3.2 Mekanisme Kerja

Mekanisme kerja kontrasepsi suntik dapat dijelaskan sebagai

berikut:

2.3.2.1 Menghalangi pengeluaran FSH dan LH

FSH dan LH akan mempengaruhi ovarium, sehingga tidak

terjadi pelepasan ovum.

2.3.2.2 Mengentalkan lendir servik.

Sehingga spermatozoa akan sulit menembus serviks.

2.3.2.3 Terjadi perubahan peristaltik tuba fallopi.

Akan menghambat terjadinya konsepsi

2.3.2.4 Mengubah suasana endometrium, sehingga tidak sempurna

untuk implantasi hasil konsepsi.

(Manuaba, IBG.1998)

2.3.3 Efektifitas

Efektivitas tinggi, kesuburan dapat kembali setelah beberapa lama

dan cocok untuk ibu-ibu sedang menyusui bayinya. Angka kegagalan

adalah 0,3 kehamilan dari 100 pemakai pada tahun pertama

pemakaian (Namiruddin, R. 2002).


2.3.4 Keuntungan

Kontrasepsi suntik 3 bulanan memiliki beberapa keuntungan antara

lain sangat efektif untuk pencegahan kehamilan jangka panjang, tidak

berpengaruh pada hubungan suami istri klien dan tidak memiliki

pengaruh terhadap ASI (jadi dapat digunakan pada ibu meneteki),

(Syaifuddin, AB. 2004). Juga dapat menurunkan kejadian penyakit

jinak payudara serta dapat digunakan usia >35 thn sampai

perimenopause.

2.3.5 Kekurangan

Selain memiliki kelebihan kontrasepsi suntik 3 bulanan juga

memiliki beberapa kekurangan antara lain : Klien sangat tergantung

pada tempat sarana pelayanan kesehatan, kontrasepsi suntik juga tidak

dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan dan tidak menjamin

perlindungan terhadap penularan penyakit menular seksual, hepatitis

B, atau virus HIV. Selain itu kembali kesuburan setelah penghentian

pemakaian cukup lama dan pada penggunaan jangka panjang dapat

menurunkan kepadatan tulang (densitas).

(Syaifuddin, AB. 2003)

2.3.6 Indikasi

Aspek umum pemakaian kontrasepsi suntik 3 bulanan antara lain

menginginkan penjarangan kelahiran untuk paling sedikit satu tahun,

menginginkan kontrasepsi kerja lama yang sangat efektif, metodenya

yang bersifat pribadi dan tidak terkait dengan senggama, memerlukan


kontrasepsi bebas estrogen sehingga tidak mengganggu proses laktasi

(menyusui), serta bagi wanita yang kurang dapat diandalkan atau

kurang motivasi dalam minum pil (Speroff, L. 2005).

Kontrasepsi suntik 3 bulanan juga dapat diberikan pada akseptor

yang memiliki penyakit sel sabit dan gangguan kejang. Selain itu juga

pada akseptor yang memiliki riwayat maupun menderita hipertensi

ringan atau yang tekanan darah yang terkendali baik (Glasier, A.

2005).

2.3.7 Kontra Indikasi

Kontrasepsi suntik 3 bulan tidak boleh diberikan pada ibu hamil

atau diduga hamil, klien yang mengalami perdarahan genital yang

tidak terjelaskan. menginginkan pemulihan fertilitas yang cepat,

mengalami kesulitan dengan suntikan, dan mengalami depresi berat

(Speroff , L. 2005). Selain itu juga jangan diberikan pada klien yang

menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara, dan

diabetes mellitus yang disertai komplikasi (Syaifuddin, AB. 2004).

Maupun pada akseptor karsinoma traktus genitalis dan yang

mengalami perdarahan abnormal uterus (Hanafi, H. 2002).

2.3.8 Efek Samping

Seperti pada kebanyakan kontrasepsi hormonal yang ada,

kontrasepsi suntik 3 bulanan menimbulkan beberapa efek samping.

Umumnya akseptor mengalami gangguan siklus haid, baik siklus haid

yang memanjang atau memendek, perdarahan tidak teratur atau


perdarahan bercak (spotting ), dan kadang tidak haid sama sekali

(Syaifuddin, AB. 2003).

Selain itu juga terjadi perubahan berat badan (peningkatan/

penurunan), timbul depresi dan jerawat. Pada beberapa akseptor juga

mengeluhkan adanya keputihan, rambut rontok, pusing/ sakit kepala/

migrain, mual dan muntah, serta adanya perubahan libido/ dorongan

seksual (Depkes RI. 2002).

2.3.9 Waktu penyuntikan

Suntikan kontrasepsi dapat diberikan saat saat tertentu yaitu sedang

menstruasi (sampai hari ke 7), bila tidak sedang menstruasi atau

menstruasi hari ke 8 atau lebih, boleh disuntik, namun memakai

perlindungan ganda (kondom) selama 2x24 jam. Bisa juga diberikan

pada klien sedang menyusui (segera setelah nifas, 6 mingggu) dan bila

tidak menyusui , berikan segera setelah nifas (6 minggu post partum)

(Rifayani, S. 2006).

2.3.10 Jadwal Kunjungan

Akseptor kontrasepsi suntik 3 bulanan harus datang untuk

mendapatkan suntikan, yaitu:

2.3.10.1 Pada saat jadual ulangan penyuntikan

3 bulan untuk Depo Provera, dan 1 bulan untuk kontrasepsi

suntik 1 bulanan

2.3.10.2 Bila berhalangan, dapat datang sebelum waktu kunjungan

berikutnya.
2.3.10.3 Bila tidak dapat pada jadual berikutnya, pakai perlindungan

ganda (kondom, spermisida, sampai bisa datang untuk

suntikan).

(Rifayani, S. 2006)

2.4 Akseptor

Akseptor adalah orang yang menerima serta mengikuti (pelaksana)

program (Depdiknas. 2002).

Akseptor peserta KB yaitu pasangan usia subur (PUS) yang menggunakan

salah satu alat/ obat kontrasepsi (BKKBN. 2007).

2.5 Hubungan Pertambahan Berat Badan Dengan Kontrasepsi Suntik 3

Bulanan

Kontrasepsi suntik 3 bulanan atau DMPA merangsang pusat pengendali

nafsu makan di hipotalamus yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak

dari biasanya (Hartanto, H. 2003). Terjadinya kenaikan berat badan,

kemungkinan juga disebabkan karena hormon progesteron dalam DMPA

mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak, sehingga

lemak dibawah kulit bertambah (Depkes. 2002).

Pertambahan berat badan jarang disebabkan oleh progesteron dosis

rendah, tetapi mungkin menjadi masalah tersendiri bagi sebagian kecil

pemakai DMPA. Menurut Hanafi H (2003) umumnya pertambahan berat

badan bervariasi antar 1-5 kg. Pertambahan berat badan ringan sebesar 1-2 kg
yang sering dialami oleh akseptor, kemudian umumnya menjadi stabil setelah

pemakaian dilanjutkan tetapi sejumlah kecil wanita terus mengalami

pertambahan berat badan selama mereka memakai metode tersebut.

Pembatasannya makanan yang ketat dan program olahraga akan membantu,

tetapi banyak wanita merasakan hal ini sulit dilaksanakan dalam jangka

panjang (Glasier, A. 2006).


2.6 KERANGKA KONSEP

Akseptor kontraspsi
suntik 3 bulanan
Proses minat
- Motif
- Gangguan haid - Perjuangan
- Keputihan motif
- Jerawat - Keputusan
- Rambut rontok - Tindakan
- Pusing/ sakit kepala/ migrain sesuai
- Mual dan muntah keputusan
- Perubahan lbido/
dorongan seksual Pembagian minat: 76-
- Depresi Minat melanjukan
100%: minat Baik 56-75 % :
kontrasepsi suntik 3
minat Cukup
- Pertambahan berat badan bulanan
≤ 56 % : minat Kurang
antara 1-5 kg

Pertambahan
sangat berlebih Hubungan antara
(<1,25 kg) pertambahan berat badan
dengan minat akseptor
Pertambahan melanjutakan pemakaian
berlebih kontrasepsi suntik 3 bulanan
(1,25-2,4 kg)

Pertambahan
sedang
(2,5-3,75 kg)

Pertambahan
sedikit
(>3,75 kg)

: diteliti : tidak diteliti

Gambar 2.1 Kerangka konsep pertambahan berat badan dengan minat akseptor
kontrasepsi untuk 3 bulanan untuk melanjutkan kontrasepsi suntik
3 bulanan.
2.7 HIPOTESIS

Dalam penelitian ini, peneliti berhipotesa bahwa ada hubungan antara

pertambahan berat badan dengan minat akseptor kontrasepsi suntik 3 bulanan

melanjutkan kontrasepsi suntik 3 bulanan.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan suatu strategi penelitian dalam

mengidentifikasi permasalahan sebelum akhir pengumpulan data (Nursalam.

2003).

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain studi

korelasi cross sectional, yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu

pengukuran atau observasi data variabel independen data variabel dependen

hanya satu kali, pada satu saat, jadi tidak ada follow up (Nursalam. 2003)

3.2 Populasi, Sampel, dan Sampling

3.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian/ obyek yang diteliti

(Notoadmodjo. 2002).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor kontrasepsi

suntik 3 bulanan di desa Toyoresmi, kecamatan Gampengrejo,

kabupaten Kediri yang berjumlah 231 orang.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono. 2005)

Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus:


Keterangan :

N = Besar populasi ( 231 orang )

n = Besar sampel

d = Tingkat kepercayaan/ ketepatan yang diinginkan (0,05)

(Arikunto, S. 1998)
N
n
1 N (d 2 )

231
n 1  231(0,052 )

231
n 1  0,5775

n  145,3

Untuk menghindari lost to follow, menurut asumsi dalam penelitian

ini ditambahkan 10% dari jumlah sampel (Sastroasmoro, S. 1995).

Dan 10% dari 145,3 adalah 14,5, sehingga jumlah sampelnya

menjadi 160 orang.

3.2.3 Sampling

Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi

untuk dapat mewakili populasi (Nursalam. 2001) Pada penelitian ini

sample diambil dengan cara Simple Random Sampling yaitu

pengambilan sampel anggota populasi yang dilakukan secara acak

tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Dari

160 sampel didapatkan dengan cara membuat lotre kemudian diambil

secara acak (Sugiyono. 2006).


3.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

3.3.1 Kriteria Inklusi

Adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi

target dan terjangkau yang akan diteliti (Nursalam. 2003).

Yaitu:

3.3.1.1 Bersedia diteliti.

3.3.1.2 Memiliki kartu kontrol KB.

3.3.1.3 Menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulanan ≥ 12 bulan.

3.3.1.4 Akseptor yang mengalami pertambahan berat badan

3.3.1.5 Tinggal di desa Toyoresmi, Kecamatan Gampengrejo,

Kabupaten Kediri.

3.3.2 Kriteria Eksklusi

Adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek yang memenuhi

kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam. 2003).

Yaitu:

3.3.2.1 Akseptor mengundurkan diri.

3.3.2.2 Akseptor yang memiliki riwayat penyakit yang berefek pada

penambahan berat badan seperti diabetes mellitus, ginjal,

lemah jantung, dll.

3.3.2.3 Akseptor kontrasepsi suntik 3 bulanan namun tidak ada di

desa saat penelitian dilakukan.


3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang nilainya menentukan

variabel lain (Nursalam. 2003).

Dalam penelitian ini variabel independennya adalah pertambahan

berat badan.

3.4.2 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah adalah variabel yang nilainya ditentukan

oleh variabel lain (Nursalam. 2003)

Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah minat akseptor

kontrasepsi suntik 3 bulanan melanjutkan kontrasepsi suntik 3

bulanan.

3.5 Definisi Variabel

3.5.1 Definisi Konsep

3.5.1.1 Pertambahan berat badan

Pertambahan berat badan adalah peningkatan massa tubuh

(Depdiknas. 2002).

3.5.1.2 Akseptor kontrasepsi suntik 3 bulanan

Adalah orang yang menerima serta mengikuti (pelaksana)

programkontrasepsi 3 bulanan (Depdiknas. 2002).

3.5.1.3 Minat

Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap

sesuatu (Depdiknas. 2002).


3.5.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik

yang diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam.

2003)

Tabel 3.1
Definisi Operasional Hubungan Pertambahan Berat Badan dengan Minat
Akseptor Kontrasepsi Suntik 3 Bulanan Untuk Melanjutkan Kontrasepsi
Suntik 3 Bulanan

Variabel Definisi Parameter Skala Cara Kriteria


operasional Mengukur
Independen : Peningkatan 1. Berat ordinal -kartu -Peningkatan
Pertambahan massa tubuh badan 1 kontrol KB berat badan
berat badan sejak tahun yang 75%  sangat
menggunaka lalu berlebih
n kntrasepsi 2. Berat -Peningkatan
suntik 3 badan berat badan 50-
bulanan terakhir 75%  berlebih
timbang -Peningkatan
3. Selisih berat badan 25-
terakhir 45%  sedang
timbang -Peningkatan
dengan berat badan
berat badan 25%  sedikit
1 tahun
lalu.
Dependen : Kecenderun Jawaban ibu ordinal -angket Kriteria
Minat gan hati tentang - 76-100% =
melanjutkan untuk -perjuangan minat Baik
kontrasepsi melanjutkan motif - 56-75 % =
suntik 3 pemakaian minat Cukup
bulanan kontrasepsi -Motif minat - ≤ 56 %
akseptor = minat Kurang
untuk
melanjutkan Skor
kontrasepsi Poin 1 = skor 2
suntik 3 poin 2 = skor 1
bulanan Poin 3 = skor 0
-Pengambilan
keputusan
-kesanggupan
untuk
melanjutkan
kontrasepsi
suntik 3
bulanan

3.6 Tempat dan Waktu

3.6.1 Tempat

Penelitian ini dilakukan di Desa Toyoresmi Kecamatan Gampengrejo

Kabupaten Kediri.

3.6.2 Waktu

Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 13 - 20 Juli 2008.

3.7 Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek

dan proses pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu


penelitian (Nursalam. 2003). Pada penelitian ini prosedur pengumpulan data

sebagai berikut :

3.8.1 Mengadakan pendekatan dan memberikan penjelasan kepada calon

responden tentang penelitian yang dilakukan.

3.8.2 Calon responden dipersilahkan mengisi surat persetujuan.

3.8.3 Responden diberi penjelasan cara untuk mengisi angket.

3.8.4 Melihat kartu kontrol responden untuk mengetahui pertambahan berat

badan.

3.8.4.1 Melihat berat badan 12 bulan yang lalu dan terakhir timbang.

3.8.4.2 Menilai selisih berat badan.

3.8.5 Peneliti membagikan angket kepada responden.

3.8.6 Menjelaskan cara pengisian angket.

3.8.7 Setelah semua pertanyaan diisi, angket diminta kembali dan

dikumpulkan oleh peneliti untuk dilakukan pengolahan dan analisa

data.

3.8 Alat Ukur

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kartu kontrol KB

dan dan angket yang diberikan berupa pertanyaan tentang minat.


3.9 Analisa Data

3.9.1 Pertambahan berat badan

Peneliti melihat berat badan terakhir timbang dan 12 bulan lalu

akseptor kontrasepsi suntik 3 bulanan kemudian dicatat, untuk

mengetahui perubahan berat badan, peneliti menilai selisih berat

badan sekarang dan berat badan 12 bulan yang lalu. Untuk

mengetahui secara kualitatif berapa besar peningkatan berat badan

maka peneliti membandingkan peningkatan berat badan dengan nilai

partambahan berat badan maksimal menurut Hanafi H (2003) sebesar

5 kg kemudian hasilnya dikalikan 100%, hasilnya berupa prosentase

(Arikunto. 1998)

RUMUS P  f
N
 100 %
P = prosentase

Σf = selisih berat badan

N = nilai peningkatan berat badan maksimal menurut Hanafi yaitu 5

kg

Dari hasil penghitungan tersebut, berat badan dapat kita

klasifikasikan :

(a) Peningkatan berat badan  75% dari pertambahan berat badan

maksimal  5 kg = berat badan bertambah sangat berlebih

(b) Peningkatan berat badan 50 - 75% dari pertambahan berat badan

maksimal  5 kg = berat badan bertambah berlebih


(c) Peningkatan berat badan 25 - 49% dari pertambahan berat badan

maksimal  5 kg = berat badan bertambah sedang

(d) Peningkatan berat badan  25% dari pertambahan berat badan

maksimal  5 kg = berat badan bertambah sedikit

(Modifikasi Hanafi. 2003 & Arikunto. 1999)

3.9.2 Minat untuk melanjutkan kontrasepsi suntik 3 bulanan

Diklasifikasikan dalam bentuk prosentase :

A
RUMUS P 100%
B

P = prosentase

A = skor yang didapat

B = skor maksimal yang diharapkan

Peneliti mengkategorikan minat menjadi:

76-100%= minat baik

56-75% = minat cukup

56 = minat rendah

Kemudian dari angket ditabulasi dalam tabel skor minat (lampiran 6).

3.9.3 Hubungan Pertambahan berat badan dengan minat akseptor

kontrasespsi suntik 3 bulanan

Untuk mengetahui hubungan antara dua variabel, maka dilakukan

uji korelasi tata jenjang yang dikemukakan oleh Spearman, yaitu :


6
  1 N ( N 2
xy

1) D2

Keterangan :

ρxy : Koefisien korelasi tata jenjang

D : Beda antara jenjang setiap subyek

N : Banyaknya subyek

Langkah selanjutnya dilakukan tes signifikansi terhadap korelasi

yang diperoleh menggunakan uji Z dengan rumus :

Zo  rs
(n-1)
-1)

Keterangan :

Zo : Uji Z

r : koefisien korelasi spearman

n : jumlah sampel

(Hasan, I. 2004)

3.9.4 Kemudian dicari nilai Zo tabel dengan  = 0,05

3.9.4.1 Dikatakan ada hubungan antara pertambahan berat badan

dengan minat akseptor kontrasepsi suntik 3 bulanan untuk

melanjutkan kontrasepsi suntik 3 bulanan jika nilai Z hitung

 Z tabel.
3.9.4.2 Dikatakan tidak ada hubungan antara pertambahan berat

badan dengan minat akseptor kontrasepsi suntik 3 bulanan

untuk melanjutkan kontrasepsi suntik 3 bulanan jika nilai Z

hitung  Z tabel.

3.10 Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti mendapat rekomendasi dari

Ketua Program Studi Kebidanan Kediri dan permintaan ijin ke Dinas

Kesehatan Kota Kediri. Setelah mendapat persetujuan baru melaksanakan

penelitian, masalah etika yang harus dipenuhi yaitu:

3.9.1 Informed Concent

Diberikan kepada subyek yang akan diteliti dengan menjelaskan

kepada responden dengan tujuan klien mengerti maksud dan tujuan

penelitian. Jika klien bersedia menjadi responden, klien diminta

menandatangani persetujuan dan jika tidak bersedia maka peneliti

akan menghormati haknya.

3.9.2 Anonimyty (Tanpa Nama)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas subyek peneliti tidak akan

mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data yang

diisi oleh subyek akan tetap menggunakan nomor kode responden.

3.9.3 Confidentialy

Semua kerahasian responden dijaga peneliti.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan disajikan serta dibahas hasil penelitian tentang “Hubungan

Pertambahan Berat Badan Dengan Minat Akseptor Kontrasepsi Suntik 3 bulanan

Untuk Melanjutkan Kontrasepsi suntik 3 Bulanan di Dsa Toyoresmi Kecamatan

Gampengrejo Kabupaten Kediri. Pengambilan data dilakukan di dari tanggal 13-

20 Juli 2008.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1. Pertambahan Berat Badan

Dari 160 responden yang diteliti diperoleh hasil 40 orang

mengalami pertambahan berat badan sangat berlebih, 37 orang

mengalami pertambahan berat badan berlebih, 51 orang mengalami

pertambahan berat badan sedang, dan 32 orang mengalami

pertambahan berat badan sedikit. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada

diagram dibawah ini :


20%
25%

sangat berlebih
berlebih sedang
sedikit

31%
24%

Gambar 4.1 Distribusi Pertambahan Berat Badan

4.1.2. Minat Akseptor Kontrasepsi Suntik 3 Bulanan

Dari hasil jawaban 160 responden, diketahui 88 orang mempunyi

minat yang baik, 51 orang mempunyai minat yang cukup dan 21

orang mempunyai minat yang rendah untuk melanjutkan kontrasepsi

suntik 3 bulanan. Dan dapat digambarkan melalui diagram dibawah

ini.

13%

minat tinggi minat


cukup minat rendah
55%
32%

Gambar 4.2 Minat Akseptor Kontrasepsi Suntik 3 Bulanan untuk


Melanjutkan Kontrasepsi Suntik 3 Bulanan
4.1.3. Hubungan Pertambahan Berat Badan dengan Minat Akseptor

Kontrasepsi Suntik 3 Bulanan

Tabel 4.1
Distribusi Pertambahan Berat Badan dengan Minat Akseptor
Kontrasepsi Suntik 3 Bulanan Untuk Melanjutkan Kontraspsi Suntik
3 Bulanan

Minat Tinggi Cukup Rendah


Berat Badan
Sangat berlebih 21 12 8

Berlebih 21 6 8

Sedang 29 15 7

Sedikit 26 5 2

4.1.4. Analisa Data

Dari data yang diperoleh, dimasukkan dalam tabel kerja atau tabel

perhitungan untuk mencari angka indeks korelasi Spearman. Setelah

jumlah D 2 diketahui, hasilnya dimasukkan dalam rumus Spearman.

6 D 2
=1-
N (N 2  1)

= 1- 6.564957
160(1602  1)

=1- 3389742
160(25600 
1)
= 1-
3389742
4095840
= 1 - 0,827606058

= 0,172393941

= 0,17

Dengan menggunakan rumus diatas diperoleh harga ρ sebesar 0,17.

Karena N >30, yaitu sebanyak 160 responden maka langkah

selanjutnya dilakukan uji Z, dengan menggunakan rumus sebagai

berikut :

Z=ρ N

= 0,17 1159

= 0,17 X 12,61

= 2,14

Sedangkan nilai Z  / adalah 1,96 dengan = 0,05 dan sesuai dengan


2

harga kritik Z pada tabel harga normal baku dari 0 ke Z. Dari hasil

perhitungan tersebut tampak bahwa Z 0 >Z / 2 , maka kesimpulannya

ada hubungan antara pertambahan berat badan dengan minat akseptor

kontrasepsi suntik 3 bulanan untuk melanjutkan kontrasepsi suntik 3

bulanan.

4.2 Pembahasan

4.2.1. Pertambahan Berat Badan

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada tanggal 13-20 Juli 2006,

pada umumnya akseptor kontrasepsi suntik 3 bulanan di desa

Toyoresmi mengalami pertambahan berat badan sedang (1,25- 2,4 kg)


yaitu sebanyak 31 % dan pertambahan berat badan sangat berlebih

(>3,75 kg) sebanyak 25 %.

Pertambahan berat badan yang banyak dialami akseptor kontrasepsi

suntik 3 bulanan adalah pertambahan berat badan sedang, hal tersebut

bisa disebabkan karena umumnya akseptor merupakan wanita yang

bekerja di luar rumah. Pada orang yang bekerja kegiatan fisiknya lebih

banyak sehingga energi yang dibutuhkan juga banyak, sehingga lemak

yang terbakar juga besar.

Pada dasarnya hormon progesteron dalam kontrasepsi suntik 3

bulanan mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak

(Depkes RI. 2002). Akan tetapi karena aktifitas yang lebih tersebut

lemak yang tersimpan pada tubuh menjadi sedikit. Sehingga

pertambahan berat badannya juga menjadi lebih sedikit daripada

akseptor yang hanya sebagai ibu rumah tangga saja.

Perbedaan pertambahan berat badan pada beberapa akseptor ini

juga bisa disebabkan karena usia dan lamanya memakai kontrasepsi

suntik 3 bulanan. Dari hasil penelitian para ahli yang dikutip Sarwono

W (2003), jumlah lemak dalam tubuh seseorang cenderung meningkat

dengan bertambahnya usia. Karena semakin tua usia sesorang

metabolisme tubuh makin melambat, sehingga kalori yang dibutuhkan

juga sedikit. Ditambah lagi gaya hidup wanita zaman sekarang yang

lebih suka mengkonsumsi makanan yang praktis dan murah tanpa

memperhatikan kandungan gizinya.


Hal ini juga sesuai dengan pendapat Anna G (2006), yang

menyatakan bahwa pertambahan berat badan yang terjadi pada

akseptor kontrasepsi suntik umumnya sebesar 1-2 kg, kemudian

menjadi stabil setelah pemakaian dilanjutkan tapi pada beberapa

wanita terus mengalami pertambahan berat badan moderat selama

mereka memakai metode tersebut.

4.2.2. Minat akseptor Kontrasepsi suntik 3 Bulanan untuk Melanjutkan

Kontrasepsi Suntik 3 Bulanan

Dari hasil penelitian terhadap 160 responden, didapatkan data

sebanyak 63, 75 % responden mempunyai minat tinggi dan 23,13 %

responden mempunyai minat yang cukup, dimana responden masih

ragu-ragu apakah melanjutkan kontrasepsi suntik 3 bulanan atau tidak,

sementara itu sisanya yaitu 13,13 % responden mempunyai minat

yang rendah untuk melanjutkan kontrasepsi suntik 3 bulanan

Dari hasil tersebut jelas terlihat bahwa minat akseptor kontrasepsi

suntik 3 bulanan di desa Toyoresmi tinggi. Tingginya minat akseptor

kontrasepsi suntik 3 bulanan di Desa Toyoresmi untuk melanjutkan

kontrasepsinya antara lain disebabkan karena keuntungan dari

kontrasepsi suntik 3 bulanan yaitu efektif, praktis dan pertambahan

berat badannya sedikit, selain itu juga karena tujuan dari kontrsepsinya

yaitu menunda kehamilan.

Tingginya minat ini juga disebabkan karena keinginan

berkontrasepsi itu berasal dari diri sendiri, dimana mereka telah


mengetahui tentang kontrasepsi tersebut baik dari media cetak maupun

dari bidan, jadi mereka memiliki kesadaran dan inisiatif untuk

melanjutkan kontrasepsinya. Karena dalam menjalankan fungsinya

minat berhubungan dengan pikiran dan perasaan (Purwanto, H. 1998).

Sedangkan rendahnya minat akseptor kontrasepsi suntik 3 bulanan

bisa disebabkan karena peningkatan berat badan tidak dianggap

nyaman terutama bagi penampilannya. Bagaimanapun juga

pertambahan berat badan memang lebih banyak membebani wanita,

tidak saja harus menyandang stigma “kurang nyaman untuk dilihat”

dari segi penampilan, tapi juga mereka pun harus menghadapi resiko

timbulnya penyakit seperti penyakit jantung, kolesterol dan kanker.

Umumnya akseptor lebih memilih mengganti kontrasepsi lain yang

tidak memiliki efek peningkatan berat badan.

Minat sendiri menurut Hurlock (2004) adalah sumber motivasi

yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan,

dan mereka juga bebas untuk memilihnya. Begitu juga pada pemilihan

pemakaian alat kontrasepsi suntik 3 bulanan, dimana akseptor bebas

untuk memiilih apakah tetap melanjutkan atau tidak setelah

menggunakan kontrasepsinya.

Hery P (1998) juga mengatakan bahwa proses seseorang untuk

berminat terhadap sesuatu itu di awali dengan adanya motif serta

perjuangan dari motif tersebut, dimana sebelum mengambil keputusan


pada batin terdapat beberapa motif yang harus dipilih. Kemudian baru

dilakukan pengambilan keputusan.

4.2.3. Hubungan Pertambahan Berat Badan dengan Minat akseptor

Kontrasepsi suntik 3 Bulanan.

Dari analisa data yang dilakukan dengan menggunakan uji

Spearman diperoleh hasil bahwa ada hubungan antara pertambahan

berat badan dengan minat akseptor kontrasepsi suntik 3 bulanan. Disini

terlihat mayoritas akseptor kontrasepsi suntik 3 bulanan mempunyai

minat tinggi untuk melanjutkan kontrasepsi. Dari 63, 75 % responden

yang mempunyai minat tinggi, terdiri dari 18,125 % akseptor yang

mengalami pertambahan berat badan sedang, 16,25 % mengalami

pertambahan sedikit, serta 13,125 % yang mengalami pertambahan

berat badan sangat berlebih dan berlebih

Minat yang tinggi tersebut bisa disebabkan karena pertambahan

berat badan tersebut masih dianggap nyaman, akseptor juga lebih

mengutamakan tujuan serta manfaat dari kontrasepsi suntik 3

bulanannya. Selain itu akseptor juga lebih memilih menggunakanya

daripada menggantinya dengan IUD maupun implan dengan alasan

ekonomi karena seperti diketahui bahwa untuk sekali memakai

kontrasepsi Iud atau implan dibutuhkan biaya yang mahal daripada

sekali injeksi. Selain itu juga kebanyakan akseptor takut dengan proses

pamasangannya.
Pada penelitian ini juga didapatkan hasil bahwa kebanyakan berat

badan awal ibu antara 45-56 kg dengan pertambahan antara 1-3 kg,

sehingga meskipun terjadi pertambahan berat badan lebih akseptor

masih tetap menggunakannya mungkin karena berat badan tersebut

masih dianggap ideal bagi akseptor. Selain itu juga karena akseptor

telah mengetahui bahwa salah satu efek samping kontrasepsinya

adalah pertambahan berat badan.

Dan yang berminat cukup untuk melanjutkan kontrasepsi suntik 3

bulanan mayoritas yang mengalami pertambahan berat badan sedang

dan sangat berlebih yaitu sebanyak 9,375 % dan 7,5 %. Untuk akseptor

yang tidak berminat untuk melanjutkan kontrasepsi suntik 3 bulanan

yaitu yang mengalami pertambahan berat badan sangat berlebih dan

berlebih sebanyak 5 %.

Pada sejumlah kecil wanita mengalami pertambahan berat badan

moderat selama memakai metode tersebut. Pembatasan makanan yang

ketat dan program olahraga akan membantu, tetapi banyak wanita

merasakan hal ini sulit untuk dilaksanakan (Glasier, A. 2006).

Sehingga masih ada keraguan apakah mereka akan tetap melanjutkan

kontrasepsi atau memilih untuk mengganti metode kontrasepsinya

Pada hakekatnya berdasarkan penelitan Hartutik tahun 2006

seseorang mempunyai minat terhadap suatu kontrasepsi dipengaruhi

oleh 2 faktor yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Sebagai faktor intrinsik

adalah pengetahuan yaitu bisa berupa informasi baik yang diperoleh


dari bidan maupun media cetak, pendidikan ibu, kebutuhan motivasi

dan pengalaman.

Pengalaman tersebut yaitu bisa selama pemakaian kontrasepsi

suntik 3 bulanan tersebut, jadi meskipun terjadi pertambahan berat

badan yang cukup banyak yaitu ± 4 kg, akseptor masih tetap memilih

untuk menggunakannya karena alasan manfaat lain dan tujuan dari

kontrasepsi suntik 3 bulanan.

Sedangkan faktor ektrinsik yang mepengaruhi minat seseorang

untuk memilih kontrasepsi yaitu keluarga, lingkungan serta pelayanan

kesehatan. Pengaruh dari keluarga disini misalnya peran suami, suami

memiliki pengaruh yang besar pada akseptor, jika suami merasa

pertambahan berat badan yang terjadi tidak memberikan stigma yang

buruk biasanya suami masih setuju pasangannnya memakai

kontrasepsinya dan juga sebaliknya.

Selain itu minat yang tinggi juga dipengaruhi oleh keadaan sekitar,

biasanya jika masyarakat banyak yang memakai kontrasepsi tersebut

maka akseptor juga mengikutinya karena alasan peminat banyak

berarti kontrasepsi tersebut bagus. Selain itu juga karena informasi

yang diperolehnya baik dari lingkungan maupun dari tempat pelayanan

kesehatan yang mendukung.

.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dari tanggal 13-20 juli 2008

dapat ditarik kesimpulan sebagi berikut

5.1.1 Tujuan Umum

Ada hubungan antara pertambahan berat badan dengan minat

akseptor kontrasepsi suntik 3 bulanan unttuk melanjutkan

kontrasepsi suntik 3 bulanan

5.1.2 Tujuan Khusus

5.1.2.1. Pertambahan berat badan akseptor kontrasepsi suntik 3

bulanan bervariatif, dan yang terbanyak adalah

pertambahan berat badan sedang (1,25- 2,4 kg) yaitu

sebanyak 31 %.

5.1.2.2. Minat akseptor kontrasepsi suntik 3 bulanan untuk

melanjutkan kontrasepsi suntik 3 bulanan di Desa

Toyoresmi Kecamatan Gampengrejo mayoritas adalah

tinggi yaitu 63, 75 %.

5.1.2.3. Ada hubungan antara pertambahan berat badan dengan

minat akseptor kontrasepsi suntik 3 bulanan untuk

melanjutkan kontrasepsi suntik 3 bulanan


5.2 Saran

5.2.1 Bagi Tempat Penelitian

Diharapkan kepada bidan dapat memberikan informasi tidak hanya

tentang jenis - jenis KB tetapi juga kelebihan dan kekurangan serta

efek sampingnya kepada akseptor kontrasepsi suntik.

5.2.2 Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut

untuk mengetahui sejauh mana hubungan efek samping lain

dengan minatnya untuk melanjutkan kontrasepsi suntik 3 bulanan


DAFTAR PUSTAKA

BKKBN. 2007. Kamus Istilah Program Keluarga Berencana Nasional. Available


from http://www.google.com/. Diakses pada 11 april 2008.

BKKBN. 2002. Susenas 2002. Available from http://www.bkkbpm-bandung.org/


diakses pada tanggal 5 April 2008.

BPS Jawa Timur. 2006. Hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional tahun
2006 Propinsi Jawa Timur

Depkes RI. 2002. Pedoman Penanggulangan Efek Samping/ Komplikasi


Kontrasepsi. Jawa Timur: Bagian Proyek Peningkatan Upaya Kesehatan
SM-PEA.

Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Glasier, A & Ailsa Gebbie (Ed). 2006. Keluarga Berencana Dan Kesehatan
Reproduksi (Ed 4). Jakarta : EGC.

Hartanto, H. 2003. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Sinar Harapan.

Hartutik. 2006. Hubungan Pengetahuan Ibu Primipara Tentang Kontrasepsi


suntik dengan Minat Menjadi Akseptor Kontrasepsi KB Suntik di Desa
Purwodadi Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri.

Hurlock, E. 1997. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

Hasan, I. 2004. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga


Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.

Muchtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri ( jilid 2). Jakarta: EGC.

Namiruddin, R. 2002. Capaian Kesehatan . Available from


http//www.google.com/ridwanamiruddin.wordpress. diakses 12 April 2008.

Notoadjmojo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notohardjo, R. 2002. Reproduksi, Kontrasepsi, dan KB.Metode KB tanpa Obat-


obatan dan Peralatan. Yogyakarta: Kanisius.

Nurhayati, S. 2006. Gambaran Efek Samping Pemakaian Kontrasepsi Suntik


Depot Medroksi Progesteron Acetad (DMPA) 12 Minggu Di Wilayah
Puskesmas Simas Kabupaten Ponorogo.
Nursalam. 2003. Konsep Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen. Jakarta: Salemba Medica.

Purwanto, H. 1998. Pengantar Perilaku manusia untuk Keperawatan. Jakarta:


EGC.

Supariasa, IDN, Bachyar Bakri, Ibnu Fajar. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta:
EGC.

Rifayanni, S. 2006. Keluarga Berencana Available from http//www.google.com/


diakses 31 Maret 2008.

Sastroasmoro, S, Sofyan Ismael. 1995. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian


Klinis. Jakarta: Binarupa Aksara.

Siswosudarmo, HR, Moch Anwar, Ova Emilia. 2001. Teknologi Kontrasepsi.


Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Speroff, L, Philip D Darney. 2005. Pedoman Klinis Kontrasepsi (Ed 2). Jakarta:
EGC.

Sugiono. 2006. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV. Alfabeta.

Suharsimi, A. 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (ed rev).


Jakarta: Rineka Cipta

Syaifuddin, A.B, Biran Affandi, Enriquito R. 2003. Buku Panduan Praktis


Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: YBPSP

Tulader, J. 1998. Angka Pencapaian Kontrasepsi Norplan di Indonesia. Available


from http://www.bkkbn.go.id/. diakses pada 11 April 2008.

Waspadji, S, dkk. 2003. Pengkajian Status Gizi Studi Epidemiologi. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI.

Whiterington, HC. 1999. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.


Lampiran 2

INFORMASI PENELITIAN

Saya sebagai mahasiswa Program studi Kebidanan Kediri, bernama LYSA


NURARDIANA akan melakukan penelitian dengan judul ”Hubungan
Pertambahan Berat Badan dengan Minat Akseptor Kontrasepsi Suntik 3 Bulanan
Untuk Melanjutkan Kontrasepsi Suntik 3 Bulanan di Desa Toyoresmi Kecamatan
Gampengrejo Kabupaten Kediri
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
pertambahan berat badan dengan minat akseptor kontrasepsi untuk melanjutkan
kontrasepsi suntik 3 bulanan. Dan responden yang akan kami teliti adalah
akseptor kontrasepsi suntik di Desa Toyoresmi Kecamatan Gampengrejo
Kabupaten Kediri.
Untuk keperluan diatas, kami mohon kesediaan responden untuk mengisi
angket yang kami sediakan.
Demikian informasi penelitian ini kami buat, atas partisipasi rsponden kami
ucapkan teerima kasih.

Kediri , Juli 2006


Peneliti

(LYSA NURARDIANA)
Lampiran 3

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Judul Penelitian : Hubungan Pertambahan Berat Badan dengan Minat


Akseptor Kontrasepsi Suntik 3 Bulanan Untuk
Melanjutkan Kontrasepsi Suntik 3 Bulanan di Desa
Toyoresmi Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri
Peneliti : Lysa Nurardiana
Pembimbing : 1. Ribut Eko Wijanti, SP, S.ST, M.Kes.
2. Suwoyo, S.Pd, S.Kep.Ners.

Dengan ini saya menyatakan bersedia berperan serta dalam penelitian yang
dilakukan oleh saudari Lysa Nurardiana dengan judul “Hubungan Pertambahan
Berat Badan dengan Minat Akseptor Kontrasepsi Suntik 3 Bulanan Untuk
Melanjutkan Kontrasepsi Suntik 3 Bulanan di Desa Toyoresmi Kecamatan
Gampengrejo Kabupaten Kediri”.
Sebelum mengisi angket, saya diberikan hak untuk membaca petunjuk
pengisian angket dan bertanya apabila ada kesulitan dalam pengisiannya. Apabila
ada pertanyaan yang menimbulkan respon emosional yang tidak nyaman, maka
peneliti akan menghentikan pengumpulan dan peneliti memberikan hak kepada
saya untuk mengundurkan diri dari penelitian tanpa resiko apapun.
Saya mengetahui bahwa peneliti akan menjamin kerahasiaan identitas saya
dan akan menggunakan data yang mencantumkan identitas saya sesuai dengan
pengelolaan data.
Demikian pernyataan saya buat dengan sukarela dan tanpa adanya paksaan
dari siapapun.

Kediri , Juli 2006

Kode Responden
Lampiran 4

KISI-KISI ANGKET
HUBUNGAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN
DENGAN MINAT AKSEPTOR SUNTIK 3 BULANAN MELANJUTKAN
KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULANAN

Variabel Indikator Soal No Keterangan


pertanyaan
- - Berat badan 1 Sesuai dengan
Peningkatan 2 jawaban
berat badan 3 responden

- Minat - Perjuangan 4 Skor :


Motif Poin 1, skor 2
- Keputusan 5 Poin 2, skor 1
- Motif 6 Poin 3, skor 0
7

- Kesanggupan 8
pelaksanaan/ 9
kelangsungan
Lampiran 5

ANGKET
HUBUNGAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN
DENGAN MINAT AKSEPTOR SUNTIK 3 BULANAN MELANJUTKAN
KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULANAN

Kode :
Tanggal :

Petunjuk : Berilah tanda cek (√) (satu pilihan jawaban saja) pada kolom yang
saudara pilih sesuai dengan pilihan saudara. Apabila pilihan saudara tidak ada,
maka jawablah pada garis yang telah disediakan !

A. PERTAMBAHAN BERAT BADAN

1. Berat badan terakhir timbang.................kg


2. Berat badan anda 12 bulan yang lalu adalah.................kg
3. Riwayat penyakit yang pernah diderita
□ Kencing manis

□ Penyakit ginjal

□ Penyakit jantung

□ Lain-lain..........................................(sebutkan jenis penyakitnya)

B. MINAT

4. Apakah ibu akan mencari informasi tentang pertambahan berat badan dan efek
samping lain dari KB suntik 3 bulanan?
□ Iya

□ Belum tahu

□ Tidak
5. Apakah saat ini ibu akan tetap melanjutkan pemakaian KB suntik 3 bulanan
?
□ Tetap menggunakan

□ Belum tahu

□ Tidak melanjutkan
6. Apa alasan ibu berminat melanjutkan pemakaian KB suntik 3 bulanan ?
□ Karena keuntungan kontrasepsi suntik 3 bulanan

□ Karena tujuan kontrasepsi

□ Coba-coba

7. Ibu melanjutkan KB atas keinginan siapa?


□ Diri sendiri

□ Saran tenaga kesehatan (bidan)

□ Keluarga

8. Apakah ibu selalu melakukan suntikan 3 bulanan secara teratur sesuai jadual?
□ Iya (bisa 2-3 hari sebelum jadual)

□ Kadang-kadang

□ Tidak

9. Ibu akan menghentikan pemakaian KB suntik 3 bulanan, apa yang menjadi


alasannya ?
□ Ingin hamil lagi/ sudah tidak menstruasi

□ Mencoba metode lain

□ Efek samping lain yang timbul


Lampiran 6

TABEL
TABULASI DATA HUBUNGAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN DENGAN MINAT AKSEPTOR KONTRASEPSI
SUNTIK 3 BULANAN

Pertambahan Berat Badan (X) Minat (Y) Kategori


Kode D D2
Selisih Soal
BB (%) Kode Rank Skor Kode Rank X Y
(kg) 4 5 6 7 8 9

001 1 20 D 16,5 0 2 1 2 2 2 9 B 99,5 -83 6889 Sedikit Cukup


002 3 60 B 103 2 2 2 0 2 2 10 A 71 32 1024 Berlebih Tinggi
003 2 40 C 58,5 0 2 1 2 2 2 9 B 99,5 -41 1681 Sedang Cukup
004 2 40 C 58,5 0 2 1 2 2 2 9 B 99,5 -41 1681 Sedang Cukup
005 1 20 D 16,5 0 2 1 0 2 2 7 B 132 -115,5 13340,3 Sedikit Cukup
006 1 20 D 16,5 0 2 1 1 2 2 8 B 117,5 -101 10201 Sedikit Cukup
007 3 60 B 103 0 2 1 2 2 2 9 B 99,5 3,5 12,25 Berlebih Cukup
008 3 60 B 103 2 2 1 1 2 2 10 A 71 32 1024 Berlebih Tinggi
009 1 20 D 16,5 2 2 2 2 2 1 11 A 39 -22,5 506,25 Sedikit Tinggi
010 4 80 A 130 2 1 1 2 2 1 10 A 71 59 3481 Sangat berlebih Tinggi
011 1 20 D 16,5 2 2 2 1 2 1 10 A 71 -54,5 2970,25 Sedikit Tinggi
012 2 40 C 58,5 1 2 2 0 2 2 8 B 117,5 -59 3481 Sedang Cukup
013 3 60 B 103 2 2 2 2 2 2 12 A 12,5 90,5 8190,25 Berlebih Tinggi
014 1 20 D 16,5 2 2 2 2 2 2 12 A 12,5 4 16 Sedikit Tinggi
015 1 20 D 16,5 2 2 2 2 2 2 12 A 12,5 4 16 Sedikit Tinggi
016 1 20 D 16,5 2 2 2 2 2 2 11 A 39 -22,5 506,25 Sedikit Tinggi
017 1 20 D 16,5 2 2 2 2 2 2 12 A 12,5 4 16 Sedikit Tinggi
018 1 20 D 16,5 0 2 2 2 2 0 8 B 117,5 -101 10201 Sedikit Cukup
019 1 20 D 16,5 2 2 2 2 2 2 12 A 12,5 4 16 Sedikit Tinggi
020 2 40 C 58,5 1 1 1 0 2 1 5 C 155,5 -97 9409 Sedang Rendah
021 2 40 C 58,5 0 2 2 0 1 0 5 C 155,5 -97 9409 Sedang Rendah
022 1 20 D 16,5 0 2 2 2 2 2 10 A 71 -54,5 2970,25 Sedikit Tinggi
023 1 20 D 16,5 2 2 2 2 2 2 12 A 12,5 4 16 Sedikit Tinggi
024 3 60 B 103 2 2 2 2 2 2 12 A 12,5 90,5 8190,25 Berlebih Tinggi
025 2 40 C 58,5 2 2 2 2 2 1 11 A 39 19,5 380,25 Sedang Tinggi
026 3 60 B 103 0 2 1 2 2 0 7 B 132 -29 841 Berlebih Cukup
027 2 40 C 58,5 1 2 2 2 2 1 10 A 71 -12,5 156,25 Sedang Tinggi
028 2,5 50 B 84,5 1 2 2 2 2 2 11 A 39 45,5 2070,25 Berlebih Tinggi
029 2 40 C 58,5 2 2 1 1 2 2 10 A 71 -12,5 156,25 Sedang Tinggi
030 1 20 D 16,5 2 2 2 2 2 1 11 A 39 -22,5 506,25 Sedikit Tinggi
031 6 120 A 155,5 2 2 2 2 2 2 12 A 12,5 143 20449 Sangat berlebih Tinggi
032 7 140 A 157,5 2 0 1 2 0 1 6 C 146 11,5 132,25 Sangat berlebih Rendah
033 2 40 C 58,5 1 0 0 2 2 1 6 C 146 -87,5 7656,25 Sedang Rendah
034 2 40 C 58,5 1 2 2 2 2 2 11 A 39 19,5 380,25 Sedang Tinggi
035 5 100 A 147 1 1 0 2 2 1 7 B 132 15 225 Sangat berlebih Cukup
036 1 20 D 16,5 2 2 2 2 2 0 10 A 71 -54,5 2970,25 Sedikit Tinggi
037 1,5 30 C 33 2 2 2 2 2 1 11 A 39 -6 36 Sedang Tinggi
038 8 160 A 159 2 2 2 2 2 2 12 A 12,5 146,5 21462,3 Sangat berlebih Tinggi
039 3 60 B 103 1 1 1 2 2 0 7 B 132 -29 841 Berlebih Cukup
040 4 80 A 130 1 0 0 2 2 1 6 C 146 -16 256 Sangat berlebih Rendah
041 5 100 A 147 1 2 2 2 2 2 11 A 39 108 11664 Sangat berlebih Tinggi
042 2 40 C 58,5 2 2 2 2 2 2 12 A 12,5 46 2116 Sedang Tinggi
043 2 40 C 58,5 0 2 1 2 2 2 9 B 99,5 -41 1681 Sedang Cukup
044 1 20 D 16,5 1 2 1 2 2 2 10 A 71 -54,5 2970,25 Sedikit Tinggi
045 6 120 A 155,5 1 1 2 2 2 0 8 B 117,5 38 1444 Sangat berlebih Cukup
046 4 80 A 130 1 2 2 2 2 2 11 A 39 91 8281 Sangat berlebih Tinggi
047 2 40 C 58,5 1 2 2 2 2 1 10 A 71 -12,5 156,25 Sedang Tinggi
048 4 80 A 130 0 2 2 2 2 0 8 B 117,5 12,5 156,25 Sangat berlebih Cukup
049 3 60 B 103 2 2 2 2 2 2 12 A 12,5 90,5 8190,25 Berlebih Tinggi
050 2 40 C 58,5 0 0 1 2 1 1 5 C 155,5 -97 9409 Sedang Rendah
051 4 80 A 130 2 2 2 2 2 0 10 A 71 59 3481 Sangat berlebih Tinggi
052 4 80 A 130 1 2 2 2 2 2 11 A 39 91 8281 Sangat berlebih Tinggi
053 4 80 A 130 1 0 0 1 2 2 6 C 146 -16 256 Sangat berlebih Rendah
054 5 100 A 147 0 0 0 2 2 0 4 C 159,5 -12,5 156,25 Sangat berlebih Rendah
055 3 60 B 103 0 0 1 2 0 1 4 C 159,5 -56,5 3192,25 Berlebih Rendah
056 3 60 B 103 2 1 2 0 2 0 7 B 132 -29 841 Berlebih Cukup
057 2 40 C 58,5 1 1 1 0 2 1 7 B 132 -73,5 5402,25 Sedang Cukup
058 3 60 B 103 2 2 2 2 2 2 12 A 12,5 90,5 8190,25 Berlebih Tinggi
059 1 20 D 16,5 2 2 2 2 2 2 12 A 12,5 4 16 Sedikit Tinggi
060 2 40 C 58,5 1 2 2 2 2 2 11 A 39 19,5 380,25 Sedang Tinggi
061 3 60 B 103 1 2 2 2 2 1 10 A 71 32 1024 Berlebih Tinggi
062 3 60 B 103 1 2 2 2 2 1 10 A 71 32 1024 Berlebih Tinggi
063 1 20 D 16,5 2 2 2 2 2 2 12 A 12,5 4 16 Sedikit Tinggi
064 3 60 B 103 0 2 2 2 2 2 10 A 71 32 1024 Berlebih Tinggi
065 3 60 B 103 2 2 2 2 2 2 12 A 12,5 90,5 8190,25 Berlebih Tinggi
066 2 40 C 58,5 1 2 2 2 2 1 10 A 71 -12,5 156,25 Sedang Tinggi
067 4 80 A 130 2 2 2 2 2 0 10 A 71 59 3481 Sangat berlebih Tinggi
068 3 60 B 103 2 2 2 1 2 0 9 B 99,5 3,5 12,25 Berlebih Cukup
069 3 60 B 103 0 0 2 2 0 1 5 C 155,5 -52,5 2756,25 Berlebih Rendah
070 3 60 B 103 1 2 2 2 2 2 11 A 39 64 4096 Berlebih Tinggi
071 2 40 C 58,5 1 2 2 2 2 2 11 A 39 19,5 380,25 Sedang Tinggi
072 4 80 A 130 1 2 2 2 2 2 11 A 39 91 8281 Sangat berlebih Tinggi
073 3 60 B 103 2 2 2 2 2 2 12 A 12,5 90,5 8190,25 Berlebih Tinggi
074 2 40 C 58,5 2 0 1 1 2 0 6 C 146 -87,5 7656,25 Sedang Rendah
075 4 80 A 130 0 2 1 2 2 2 9 B 99,5 30,5 930,25 Sangat berlebih Cukup
076 3 60 B 103 2 0 2 0 2 0 6 C 146 -43 1849 Berlebih Rendah
077 4 80 A 130 2 2 1 2 2 0 9 B 99,5 30,5 930,25 Sangat berlebih Cukup
078 2 40 C 58,5 1 1 0 2 2 0 6 C 146 -87,5 7656,25 Sedang Rendah
079 5 100 A 147 2 2 2 2 2 2 12 A 12,5 134,5 18090,3 Sangat berlebih Tinggi
080 2 40 C 58,5 1 2 1 2 2 0 8 B 117,5 -59 3481 Sedang Cukup
081 4 80 A 130 1 2 2 2 2 2 11 A 39 91 8281 Sangat berlebih Tinggi
082 2 40 C 58,5 1 2 2 2 2 2 11 A 39 19,5 380,25 Sedang Tinggi
083 1 20 D 16,5 2 2 2 2 2 2 12 A 12,5 4 16 Sedikit Tinggi
084 5 100 A 147 0 2 1 2 2 1 8 B 117,5 29,5 870,25 Sangat berlebih Cukup
085 2 40 C 58,5 2 1 1 2 2 1 9 B 99,5 -41 1681 Sedang Cukup
086 3 60 B 103 0 0 1 2 2 1 6 C 146 -43 1849 Berlebih Rendah
087 2 40 C 58,5 1 2 2 2 2 0 9 B 99,5 -41 1681 Sedang Cukup
088 2 40 C 58,5 0 2 2 2 2 1 9 B 99,5 -41 1681 Sedang Cukup
089 2 40 C 58,5 1 2 1 0 2 1 7 B 132 -73,5 5402,25 Sedang Cukup
090 2 40 C 58,5 1 2 2 2 2 2 11 A 39 19,5 380,25 Sedang Tinggi
091 2 40 C 58,5 2 2 2 2 2 0 10 A 71 -12,5 156,25 Sedang Tinggi
092 1 20 D 16,5 1 2 2 2 2 0 9 B 99,5 -83 6889 Sedikit Cukup
093 2 40 C 58,5 2 2 2 2 2 0 10 A 71 -12,5 156,25 Sedang Tinggi
094 2 40 C 58,5 1 2 2 2 2 2 11 A 39 19,5 380,25 Sedang Tinggi
095 2 40 C 58,5 2 2 2 2 2 0 10 A 71 -12,5 156,25 Sedang Tinggi
096 2 40 C 58,5 0 2 2 2 2 2 10 A 71 -12,5 156,25 Sedang Tinggi
097 1 20 D 16,5 2 2 2 2 2 0 10 A 71 -54,5 2970,25 Sedikit Tinggi
098 2 40 C 58,5 0 2 2 2 2 0 8 B 117,5 -59 3481 Sedang Cukup
099 4 80 A 130 0 2 2 2 2 0 8 B 117,5 12,5 156,25 Sangat berlebih Cukup
100 4 80 A 130 0 2 2 2 2 2 10 A 71 59 3481 Sangat berlebih Tinggi
101 3 60 B 103 2 0 1 2 0 1 6 C 146 -43 1849 Berlebih Rendah
102 9 180 A 160 2 1 2 1 0 1 8 B 117,5 42,5 1806,25 Sangat berlebih Cukup
103 1 20 D 16,5 2 2 2 2 2 2 12 A 12,5 4 16 Sedikit Tinggi
104 2 40 C 58,5 2 2 2 2 2 2 12 A 12,5 46 2116 Sedang Tinggi
105 3 60 B 103 2 2 1 2 2 1 10 A 71 32 1024 Berlebih Tinggi
106 2 40 C 58,5 2 2 1 2 2 1 10 A 71 -12,5 156,25 Sedang Tinggi
107 5 100 A 147 2 2 1 2 2 2 11 A 39 108 11664 Sangat berlebih Tinggi
108 7 140 A 157,5 2 1 1 2 2 0 8 B 117,5 40 1600 Sangat berlebih Cukup
109 1 20 D 16,5 2 2 2 2 2 2 12 A 12,5 4 16 Sedikit Tinggi
110 5 100 A 147 2 2 1 2 1 1 9 B 99,5 47,5 2256,25 Sangat berlebih Cukup
111 5 100 A 147 1 2 2 2 2 2 11 A 39 108 11664 Sangat berlebih Tinggi
112 1 20 D 16,5 1 2 2 2 2 2 11 A 39 -22,5 506,25 Sedikit Tinggi
113 3 60 B 103 1 2 2 2 2 2 11 A 39 64 4096 Berlebih Tinggi
114 2 40 C 58,5 1 2 2 2 2 2 11 A 39 19,5 380,25 Sedang Tinggi
115 2 40 C 58,5 1 2 1 2 2 1 8 B 117,5 -59 3481 Sedang Cukup
116 2 40 C 58,5 1 2 2 2 2 2 11 A 39 19,5 380,25 Sedang Tinggi
117 1 20 D 16,5 2 2 1 2 2 1 10 A 71 -54,5 2970,25 Sedikit Tinggi
118 1 20 D 16,5 1 1 2 1 1 1 7 B 132 -115,5 13340,3 Sedikit Cukup
119 1 20 D 16,5 2 2 2 2 2 2 12 A 12,5 4 16 Sedikit Tinggi
120 2 40 C 58,5 1 2 1 2 2 1 9 A 99,5 -41 1681 Sedang Tinggi
121 3 60 B 103 1 2 2 2 2 2 11 A 39 64 4096 Berlebih Tinggi
122 3 60 B 103 2 1 2 2 2 0 9 B 99,5 3,5 12,25 Berlebih Cukup
123 2 40 C 58,5 1 1 1 2 2 0 7 B 132 -73,5 5402,25 Sedang Cukup
124 2 40 C 58,5 0 2 2 2 2 1 9 B 99,5 -41 1681 Sedang Cukup
125 5 100 A 147 1 1 1 2 2 0 7 B 132 15 225 Sangat berlebih Cukup
126 3 60 B 103 0 0 1 2 1 1 5 C 155,5 -52,5 2756,25 Berlebih Rendah
127 4 80 A 130 1 2 2 2 2 2 11 A 39 91 8281 Sangat berlebih Tinggi
128 1 20 D 16,5 0 2 2 2 2 1 9 B 99,5 -83 6889 Sedikit Cukup
129 3 60 B 103 1 2 2 2 2 2 11 A 39 64 4096 Berlebih Tinggi
130 5 100 A 147 2 2 2 2 2 2 12 A 12,5 134,5 18090,3 Sangat berlebih Tinggi
131 2 40 C 58,5 2 2 2 2 2 0 10 A 71 -12,5 156,25 Sedang Tinggi
132 5 100 A 147 1 2 2 2 2 2 11 A 39 108 11664 Sangat berlebih Tinggi
133 1 20 D 16,5 2 2 2 0 2 2 10 A 71 -54,5 2970,25 Sedikit Tinggi
134 4 80 A 130 1 2 2 2 0 2 9 B 99,5 30,5 930,25 Sangat berlebih Cukup
135 2 40 C 58,5 0 1 1 2 2 0 7 B 132 -73,5 5402,25 Sedang Cukup
136 2 40 C 58,5 1 1 1 0 2 1 7 B 132 -73,5 5402,25 Sedang Cukup
137 1 20 D 16,5 2 0 1 0 2 1 6 C 146 -129,5 16770, Sedikit Rendah
138 3 60 B 103 2 0 1 0 2 1 6 C 146 -43 1849 Berlebih Rendah
139 5 100 A 147 2 2 2 2 2 2 12 A 12,5 134,5 18090,3 Sangat berlebih Tinggi
140 2 40 C 58,5 1 2 2 2 2 1 10 A 71 -12,5 156,25 Sedang Tinggi
141 3 60 B 103 0 2 2 2 2 1 9 B 99,5 3,5 12,25 Berlebih Cukup
142 2,5 50 B 84,5 1 2 2 2 2 1 10 A 71 13,5 182,25 Berlebih Tinggi
143 2 40 C 58,5 1 2 2 2 2 1 10 A 71 -12,5 156,25 Sedang Tinggi
144 5 100 A 147 2 2 2 2 2 0 10 A 71 76 5776 Sangat berlebih Tinggi
145 3 60 B 103 1 1 2 2 2 0 8 B 117,5 -14,5 210,25 Berlebih Cukup
146 3 60 B 103 1 2 2 2 2 1 10 A 71 32 1024 Berlebih Tinggi
147 2 40 C 58,5 0 2 2 2 2 1 9 A 99,5 -41 1681 Sedang Tinggi
148 1 20 D 16,5 0 2 2 2 2 2 10 A 71 -54,5 2970,25 Sedikit Tinggi
149 5 100 A 147 2 2 2 1 2 1 10 A 71 76 5776 Sangat berlebih Tinggi
150 4 80 B 130 2 1 1 2 2 0 8 B 117,5 12,5 156,25 Berlebih Cukup
151 1 20 D 16,5 0 2 1 2 2 2 9 B 99,5 -83 6889 Sedikit Cukup
152 4 80 B 130 1 1 1 0 2 0 5 C 155,5 -25,5 650,25 Berlebih Rendah
153 2 40 C 58,5 1 1 1 1 2 1 7 B 132 -73,5 5402,25 Sedang Cukup
154 5 100 A 147 0 1 1 1 2 1 6 C 146 1 1 Sangat berlebih Rendah
155 3 60 B 103 1 0 2 1 2 0 6 C 146 -43 1849 Berlebih Rendah
156 3 60 B 103 0 2 2 2 2 1 9 B 99,5 3,5 12,25 Berlebih Cukup
157 2 40 C 58,5 1 2 2 2 2 2 11 A 39 19,5 380,25 Sedang Tinggi
158 2 40 C 58,5 1 2 1 0 2 1 7 B 132 -73,5 5402,25 Sedang Cukup
159 3 60 B 103 1 2 2 2 2 1 10 A 71 32 1024 Berlebih Tinggi
160 4 80 A 130 1 1 2 2 1 0 7 B 132 -2 4 Sangat berlebih Cukup
12880 12880 0 564957
Lampiran 7

TABEL HARGA- HARGA KRITIS Z DALAM OBSERVASI


DISTRIBUSI NORMAL

z ,00 ,01 02 03 04 '05 '06 07 '08 '09


,0 5000 ,4960 ,4920 4380 4840 4801 ,4761 4721 4631 4641
,l ,4602 ,4562 4522 4483 4443 4404 4364 ,4325 4286 4247
,2 4207 ,4168 4129 40904052 E, 2 4013 3974 3936 .3897 3859
,3 ,3821 ,3783 3745 3707 3669 3632 3594 3557 3520 3483
,4 ,3446 ,3409 3372 3336 3300 3264 3228 3l92 3156 ',3121
,5 ,3085 ,3050 3015 2981 2946 2912 2..877 2843 2610 2776
,6 ,2743 ,2709 2676 2643 2511 2578 2546 2514 2433 2451
,7 ,2420 2389 2358 2327 2296 ,2266 2236 2206 2177 2148
,8 ,2119 ,2090 ,2061 203 3 2005 1940 1922 ,1894 1867
1977
,9 ,1841 ,1814 1788 1762 1736 1685 1660 1635 1611
1711
1,0 ,1587 ,1562 1539 151E 1492 ,1446 1423 1401 1379
1469
1,1 ,1357 ,1335 ,1314 1292 12.71 1230 1210 1190 1170
1251
1,2 1151 ,1131 1112 ,1093 1075 1038 1020 .1003 0985
1056
1,3 ,0968 ,0951 0934 0918 0901 0869 0853 0338 0823
0885
1,4 0808 0793 ,0778 ,0764 -,0749 0721 0708 0694 0681
1735
1,5 ,0668 ,0655 0643 0630 0618 0594 ,0582 0571 0559
1,6 ,0548 ,0537 ,0526 0516 0505 0606 0485 0475 0465 0455
1,7 ,0446 ,0436 ,0427 0418 ,0409 0495 0392 0384 0375 0367
1,8 ,0359 ,0351 ,0344 0336 ,0329 ,0410 0314 0307 0301 0294
0274 0268 0262 ,0322 0250 0244 0239 0233
1,9 ,0287 ,0281
0256
2,0 ,0228 ,0222 ,0217 ,0212 ,0207 ,0197 0192 0188 0183
2,1 ,0179 ,0174 ,0170 0166 0162 0202 0154 ,0150 .0146 0143
2-,2 ,0139 ,0136 0132 0129 0125 0158 0119 0116 ,0113 0110
2,3 0107 ,0104 ,0102 0099 0096 0122 0091 0089 0087 0084
2,4 ,0082 ,0080 0078 0075 0073 0094 0069 0068 0066 0064
0071
2,5 0062 ,0060 ,0059 0057 0055 ,0052 0051 0049 0048
2,6 0047 ,0045 ,0044 0043 0041 0054 0039 0038 0037 0036
2,7 ,0035 ,0034 ,0033 0032 ,0031 0040 ,0029 0028 0027 0026
2,8 ,0026 ,0025 ,0024 0023 0023 ,0030 0021 0021 ,0020 0019
2,9 ,0019 ,0018 0018 0017 0016 ,0022 0015 0015 0014 0014
0016
3,0 ,0013 ,0013 ,0013 ,0012 ,0012 0011 0011 0010 60110
3,1 ,0010 ,0009 ,0009 ,0009 0008 0008 0008 0007 ,0007
,0011
3,2 ,0007 0008
3,3 ,0005
3,4 ,0003
3,5 ,00023
3,6 ,00016
3,7 ,00011
3,8 ,00007
3,9 ,00005
4,0 ,00003
Lampiran 8

Jadwal Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

Waktu (Tahun 2008)


No Kegiatan
Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 Informasi Penyelenggaraan KTI Januari-Pebruari
2 Pengajuan Judul KTI 25 Peb s/d 4 Maret
3 Konfirmasi Judul KTI dan Studi Pendahuluan 4 s/d 31
4 Revisi Judul KTI 31
5 Penyusunan Proposal KTI 31 Mar s/d 17 April
6 Pengumpulan Proposal 18
7 Seminar Proposal 21 s/d 25
8 Revisi dan Persetujuan Proposal KTI oleh pembimbing 28 April s/d 2Mei
9 Pengambilan Data 13 s/d 20
10 Penyusunan Hasil 21 Juli s/d
4 Agustus
11 Pengumpulan Hasil Penelitian / Pendaftaran Ujian KTI 4
12 Pelaksanaan Ujian KTI 5 s/d 8
13 Revisi Hasil 11 s/d 15
14 Yudisium 20 s/d 24
BERITA ACARA PERBAIKAN KTI

Nama : LYSA NURARDIANA NIM : 0502200022


Judul KTI : HUBUNGAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN
DENGAN MINAT AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK
3 BULANAN UNTUK MELANJUTKAN KONTRASEPSI
SUNTIK 3 BULANAN DI DESA TOYORESMI
KECAMATAN GAMPENGREJO KABUPATEN KEDIRI

Pembimbing I : Ribut Eko Wijanti, SP. SST. M. Kes


Pembimbing II : Suwoyo, S.Pd. S.Kep. Ners.
Tanggal Ujian : 06 Agustus 2008

No Tanggal Nama Penguji Usulan Perbaikan Tanda


Tangan
1 PH. Wahjurini, S.Pd.
BERITA ACARA PERBAIKAN KTI

Nama : LYSA NURARDIANA NIM : 0502200022


Judul KTI : HUBUNGAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN
DENGAN MINAT AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK
3 BULANAN UNTUK MELANJUTKAN KONTRASEPSI
SUNTIK 3 BULANAN DI DESA TOYORESMI
KECAMATAN GAMPENGREJO KABUPATEN KEDIRI

Pembimbing I : Ribut Eko Wijanti, SP. SST. M. Kes


Pembimbing II : Suwoyo, S.Pd. S.Kep
Tanggal Ujian : 06 Agustus 2008

No Tanggal Nama Penguji Usulan Perbaikan Tanda


Tangan
1 Rahajeng SNR, S.ST.

Anda mungkin juga menyukai