Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Saidatul Wafiyah

NIM : 20032120

DOSEN : Sari Ani, M.pd

MATA KULIAH : Keterampilan Menulis

SUKA DUKA TINGGAL DI PONDOK PESANTREN

"NURUL HUDA SUCI"

Pondok Pesantren Nurul Huda berdiri pada hari Rabu wage bertepatan dengan tanggal 2
bulan April thn 1986 M yang didirikan oleh Romo KH.M.Ma'shum Bin N atas perintah diri
guru beliau yakni Romo KH.M.Ustman Al Ishaqi Surabaya.

Saya mondok di Nurul Huda Suci selama 4 tahun mulai dari SMA. SMA 3 tahun dan 1
tahunnya mengabdi dipondok membantu masak didapur. Semenjak lulus dari Sekolah Dasar
saya memang ingin sekali mondok tetapi orang tua belom mengizinkan, lalu saya berfikir
untuk mondok setelah MTS saja biar pinter ilmu agama hehehe, setelah izin kedua orang tua
Alhamdulillahnya orang tua pun mengabulkan keinginan saya untuk mondok setelah lulus
dari MTS, Walaupun banyak sebagian orang yang menganggap pondok itu seperti penjara
yang mengekang kebebasan dan banyak sekali peraturannya. Bagi saya pondok memang
penjara, tapi penjara SUCI hehehe...

Saya memilih mondok di pesantren Nurul Huda Suci karena orang tua saya dulu juga
mondok disitu. Saya sangat senang menjadi seorang santri karena saya masih bisa belajar
tentang agama meskipun sekarang tidak dipesantren lagi tetapi ilmu-ilmu dipesantren
insyaallah masih bisa saya amalkan dengan semampu saya. Hidup dipesantren memiliki
banyak cerita dan kesan tersendiri bagi saya yang pernah tinggal di Pondok Pesantren,
pengalaman yang mungkin gak bisa dilupakan semasa hidup saya. Banyak sekali pengalaman
serta kesan yang saya dapat selama di pesantren, bagi saya pondok pesantren memberikan
pelajaran yang sangat berarti. Hidup di pesantren mengajarkan saya bagaimana hidup
mandiri, jauh dari orang tua, adik, saudara, bahkan kerabat yang selalu menemani.Mungkin
di pondok pesantren saya tidak merasakan kasih sayang secara langsung dari orang tua,
namun istimewanya di pondok pesantren kita begitu merasakan kasih sayang dan
kebersamaan dengan teman-teman yang sudah seperti keluarga sendiri. Aktivitas santri putra
dan putri pasti pisah. Setiap ada aturan pasti bakal ada hukuman bagi yang melanggar.
Hukuman dipondok bermacam-macam. Mulai dari menguras kamar mandi, membaca al-
qur’an dilapangan, diguyur air peceren, dll. Dipondok hafalan jadi santapan sehari-hari. Yang
tidak hafal siap-siapkena hukuman. Seperti yang sudah saya alami yang paling sulit
dihilangkan waktu mengaji pasti saya ngantuk terkadang sampek ngantuknya berjama’ah.
Menahan mata agar tetap fokus pada ssat ngaji bisa menjadi hal yang sangat berat bagiku.
Karena aktivitas dipondok sangat padat. setiap hal-hal yang dilakukan di pondok itu harus
antri, mau makan antri, mau mandi antri, mau menyetrika antri, pokoknya serba antri. Saat
mandi dg sabarnya saya dan teman-teman mengantri, makan setalam, ngaji bersama, tukar
pendapat, tidur bersama, dan masih banyak lagi intinya kita hidup dipesantren tidak sendirian
tetapi bersama-sama. Yang paling berkesan saat saya sudah lulus SMA saya bantu didapur,
ternyata memasak bersama-sama itu menyenangkan dan bisa belajar memasak bersama
teman-teman yang awalnya tidak bisa memasak menjadi bisa memasak. yang paling saya
ingat-ingat saat memasak saya dan teman-teman lalaran nadhoman itu sangat menyenangkan
lelah pun tidak terasa karena kita memasak bersama-sama sangat bersemangat memasak
sambil lalaran bersama-sama. Menurut saya hidup dipesantren tidak mudah banyak aturan
yang harus kita taati jangan sampai sampai melanggarnya dan kita harus pintar atur waktu.
Suka duka perjalanan menjadi seorang santri tentu memberikan warna yang berbeda, karena
banyak sekali cerita yang ga bisa saya dapatkan ketika hidup di luar pesantren. Yang
palingku ingat-ingat ribut aja kalau mau tidur pastinya. Yang ngomongin orang lah, yang
bahas apa lah, ada aja idenya. Kalau gak gitu makan mie di talam rame-rame, membuat
seblak dan masak-masak yang lainnya. Seru banget dah pokoknya. Masa-masa yang
menyenangkan waktu di pesantren yaa itu kebersamaan. Tidak ada yang bisa
menggantikannya. Sebelum pandemi menyerang, Ada lagi paling seru saat haul kemana-
mana sangat menyenangkan kan bisa melihat indahnya Susana diluar sambil naik trek/tepak
dan nanti diacaranya dikasih nasi bungkus dan nanti sebelum buyar haul dikasih makan lagi
talaman, mencari barokah dan yang ditunggu-tunggu saat buyaran mengambil bunga sambil
keroyok.an dipanggung dengan senang alasan mengabil bunganya biar mendapatkan barokah
dari acara haul tadi. Pokoknya derek kempal para alim ulama insyaallah ketularan. Dipondok
hal yang sederhana sudah membuat kita semua bahagia karena kita mensyukuri apa adanya.
Santri harus bisa melakukan apa saja bukan aktivitas keagamaan saja, dalam sekali seminggu
tepatnya hari Rabu rutin membersihkan lingkungan pondok soalnya ada khususi dipondok
agar terlihat selalu indah dan asri. Saat kerja bakti inilah saya dan teman-teman bisa sejenak
bisa bersantai, menggunakan pakaian yang pantas digunakan saat roan, dan bercanda ria
sambil bersih-bersih. Yang palingku tunggu-tunggu saat menjadi Santri liburan pondok
meskipun saya sudah besar saya masih menunggu liburan tiba dan pling bahagianya saat
liburannya ditambah, pernah juga liburan Sampek 2 bulan para santri sangat bahagia
termasuk saya. Menurutku liburan pondok sebagai hadiah para santri. Di pondoklah saya
menemukan teman-teman baik. Di pondoklah saya menyadari betapa bodohnya aku selama
ini. Saya menyadari betapa berharganya ilmu dan betapa mulianya orang-orang berilmu. Saya
menyadari betapa besar jasa kedua orang tuaku selama ini. Saya menyadari bahwa ilmu itu
tidak akan bermanfaat hingga diamalkan untuk kemudian didakwahkan. Dan di sanalah aku
baru merasakan betapa lezatnya menuntut ilmu. Saat sudah tidak lagi dipondok segala
kenangan bikin kangen dan ingin merasakan jadi santri lagi. Masa-masa membahagiakan
dipondok memang harus diingat terus. Kalau saya kangen banget langsung sambang
kepondok suci tercinta sekalian sambang adek saya soalnya adek saya masih dipondok dan
sekarang masih kelas 2 MTS. Awalnya saya tidak boleh boyong sama adek saya kata adek
saya si masih membutuhkan saya tapi mau bagaimna lagi dipondok tidak ada kendaraan
untuk kuliah dan disuruh orang tua bantu-bantu dirumah saya ya manut saja apa kata orang
tua saya. Semoga ilmu yang saya peroleh dipondok semoga barokah, manfaat, kantok ridho e
room yai lan guru-guru semua amiiin.

Sekian cerita singkat dari saya dipondok pesantren Nurul Huda Suci tercinta ada kurang
lebihnya atau salah kata saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Anda mungkin juga menyukai