BAB I
PENDAHULUAN
Seperti diketahui ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Ilmu manajemen
memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata cara penting dalam
meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan manajer.
Oleh karena itu makalah ini berisikan uraian tentang perkembangan (evolusi), teori
manajemen dari masa ke masa. Selain memberikan gambaran bagaimana aliran pikiran
masa lalu diharapkan tulisan ini dapat memberikan sumbangan terhadap ruang lingkup dan
perkembangan ilmu manajemen. Makalah ini juga membahas tentang terjadinya
perkembangan (evolusi) ilmu manajemen. Dimana dalam ilmu manajemen dikemukakan
ada beberapa aliran sebagai dasar pemikiran yang dibagi berdasarkan aliran organisasi
klasik, aliran hubungan manusiawi dan manajemen modern yang merupakan cikal bakal
teori manajemen yang berkembang terus dengan berbagai aliran lainnya.
Adapun aliran pemikiran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan produk, sedangkan
aliran hubungan manusiawi lebih melihat dari sisi bagaimana sumber daya manusia yang
berada dalam organisasi. Seseorang manajer hendaklah mempelajari dan memahami secara
keseluruhan tentang perkembangan (evolusi) manajemen yang telah rnenghasilkan teori-
teori manajemen yang muncul dari berbagai aliran, sehingga manajer dapat menggunakan
teori yang paling sesuai untuk menghadapi situasi tertentu. Dengan demikian bila seorang
manajer menghadapi situasi bagaimanapun kompleksnya akan dapat mencari solusi atau
membuat keputusan yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen sebenarnya sudah ada semenjak keberadaan manusia. Hal ini dapat
dilihat dari keberadaan bangunan-bangunan ataupun monumen-monumen yang dibangun
oleh peradaban kuno. Seperti dibangunnya Piramid Cheops oleh arsitek Mesir kuno pada
tahun 3000 SM. Di Indonesia, manajemen sudah dipraktikkan semenjak masa prasejarah.
Adanya Candi Borobudur pada abad ke-8 dan Candi Prambanan pada abad ke-9 merupakan
salah satu bukti bahwa manajemen sudah lama dipraktikkan di Indonesia. (Husaini, 31:2013)
Pada masa berikutnya, manajemen mulai dikenal luas ketika tahun 1776 Adam Smith,
seorang pemikir ekonomi Inggris, menerbitkan bukunya yang berjudul:”An Inquiry into the
Nature and Causes of the Wealth of Nations”. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan
keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of
labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan
menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan
sepuluh orang—masing-masing melakukan pekerjaan khusus—perusahaan peniti dapat
menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja
sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu
menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat
meningkatkan produktivitas dengan (1) meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap
pekerja, (2) menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan (3) menciptakan
mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja. (Sukirno, 3:2009)
Dalam dua abad setelah zaman Adam Smith dunia telah menjadi sangat berkembang.
Dalam masa hidup Adam Smith, Revolusi industri baru saja akan bermula. Sekarang ini
keguatan industri sudah sangat canggih dan teknologi yang digunakaan sudah sangat
berbeda. Juga organisasi perusahaan sudah jauh lebih rumit. (Sukirno, 3:2009)
Secara garis besar, dalam perkembangannya teori manajemen dapat dibagi menjadi 4 jenis
aliran. Yaitu aliran Manajemen ilmiah (1870-1930), aliran Teori Organisasi Klasik (1900-
1940), aliran Hubungan Manusiawi (1930-1940), dan aliran Manajemen Modern (1940-
sekarang). Pembahasan perkembangan teori-teori dan prinsip-prinsip manajemen
selanjutnya dapat dilakukan dengan menguraikan para tokoh dan gagasan-gagasan mereka.
Airan manajemen ini mencapai namanya berdasar filsafat dasar bahwa: Semua tugas
yang berkaitan dengan produksi fisik atau fungsi-fungsi manajerial dapat dan harus
dianalisis melalui metode ilmu pengetahuan yang mencakup: Pengumpulan data atau
observasi, perumusan hipotesis, pengujian dan implementasi aktual. Sedangkan cirri-ciri
pokoknya adalah: penerapan metode ilmiah terhadap problem-problem produksi, studi
tentang waktu, studi tentang gerakan, organisasi fungsional. (Winardi 49:1995)
Tokoh-tokohnya adalah:
Taylor kemudian menuangkan gagasannya dalam tiga judul makalah, yaitu The
Principles of Scientific Management, Testimony Before the Special House Committee dan
Shop Management yang kemudian dirangkum dalam bukunya berjudul Scientific
Management.Taylor telah memberikan prinsip-prinsip dasar penerapan pendekatan ilmiah
pada manajemen, dan mengembangkan sejumlah teknik-tekniknya untuk mencapai
efisiensi. (Handoko, 43:2009)
Frank dan Lillian Gilbreth (1868-1924 dan 1878-1972) merupakan kontributor utama
aliran manajemen ilmiah. Frank Gilbreth adalah pelopor pengembangan study gerakdan
waktu, menciptakan berbgai teknik manajemen yang diilhai oleh Taylor. Sedangkan Lillian
Gilbreth lebih tertarik pada aspek-aspek manusia dalam kerja, seperti seleksi, penempatan
dan latihan personalia. Dia menuliskan gagasannya dalam buku The Psychology of
Management. Baginya manajemen ilmiah mempunyai tujuan akhir membantu para
karyawan mencapai seluruh potensinya sebagai makhluk hidup. (Handoko 44:2009)
Metode-metode ilmiah telah banyak ditetapkan pada banyak kegiatan organisasi, terutama
dalam usaha meningkatkan produktifitas. Teknik-teknik efisiensi manajemen ilmiah, seperti
studi gerak dan waktu, telah menyebabkan kegiatan dapat dilaksanakan lebih efisien.
Gagasan seleksi dan pengebangan ilmiah karyawan menimbulkan kesadaran akan
pentingnya kemampuan dan latihan untuk meningkatkan efektifitas karyawan. Akhirnya,
manajemen ilmiah yang telah mengemukakan pentingnya disain kerja, mendorong manajer
untuk mencari cara terbaik pelaksanaan tugas.
Setelah revolusi mental yang dicanangkan Taylor terjadi dalam praktek, timbul
masalah-masalah sebagai keterbatasan manajemen ilmiah. Kenaikan produktifitas sering
tidak diikuti oleh kenaikan pendapatan. Perilaku manusia yang bermacam-macam menjadi
hambatan. Pendekatan rasional hanya memuaskan kebutuhan-kebutuhan ekonomis dan
phisik, tidak memuaskan kebutuhan-kebutuhan sosial karyawan. Manajemen ilmiah juga
mengabaikan keinginan manusia untuk kepuasan. (Husaini 35:2013)
Tokoh-tokohnya adalah:
Teori organsasi klasik dibedakan atas dua perspektif manajemen, yaitu manajemen
ilmiah dan manajemen adinistratif. Teori organisasi klasik disebut juga teori administrasi
atau teori manajemen administrative. Salah seorang tokohnya bernama Henri Fayol. Fayol
terkenal sebagai “Bapak Teori Ilmiah”. (Husaini, 37:2013)
Fayol juga membagi operasi perusahaan menjadi enam kegiatan yaitu (1) teknik:
produksi dan manufacturing produk, (2) komersial: pembelian bahan baku dan penjualan
produk, (3) keuangan: perolehan dan penggunaan modal, (4) keamanan: perlindungan
karyawan dan kekayaan, (5) akuntansi: pelaporan dan neraca keuangan, pencatatan laba,
serta pencatatan statistic, (6) Manajerial dan teknik-teknik kepemimpinan. (Husaini,
37:2013)
Perkembangan teori organisasi klasik berikutnya dipengaruhi oleh Max Weber (1864-
1920) seorang Jerman peletak dasar sosiologi modern yang kemudian terkenal sebagai
bapak sosiologi modern. Teori birokrasi yang dihasilkannya muncul sekitar Perang Dunia I
dimana sering terjadi pertentangan antar buruh. Birokrasi Weber memiliki enam pokok
berikut:
1. Dalam organisasi ada pembagian tugas dan spesialisasi. Setiap individu dalam
organisasi mempunyai wewenang yang diatur oleh peraturan, kebijakan, ketetapan hukum.
3. Dalam organisasi ada hierarki wewenang, dimana dimana yang rendah patuh kepada
yang lebih tinggi.
6. Untuk mendapatkan efisiensi maksimal, setiap tindakan yang diambil harus selalu
dikaitkan dengan besarnya sumbangan terhadap pencapaian tujuan organisasi.(Husaini,
41:2009)
Mary Parker Follet (1868-1933) dan juga Barnard bertindak sebagai jembatn antara
teori klasik dan hubungan manusiawi, karena pemikiran mereka berdasarkan kerangka
kasik, tetapi memperkenalkan beberapa unsur baru tentang aspek-aspek hubungan
manusiawi. (Handoko, 47:2009). Esensi dari pemikran Follet adalah hubungan kerja yang
baik tercipta dari kebersamaan orang-orang bukan dibawah perintah seseorang. Idenya
ialah mengganti power over dengan power with dan menekankan pentingnya pengendalian
diri sendiri daripada pengendalian oleh orang lain. Pendapat Follet yang terkenal mengenai
manajemen adalah “bekerja melalui orang lain. (Husaini, 44:2013)
Teori-teori organsasi klasik hanya cocok untuk zamannya yang ketika itu organisasi
relative stabil dan lingkungan dapat diramalkan. Teorinya sangat abstrak dan dan sukar
diterapkan untuk pengambilan keputusan
Ciri-ciri utama dari aliram manajemen ini adalah: pentingnya motivasi manusia,
pendekatan kelopok terhadap manajemen dan diulainya eksperimentasi ilmiah terhadap
problem-problem manusia. (Winardi, 50:1995)
Tokoh-tokohnya adalah:
Elton Mayo, dan asisten risetnya Fritz J. Roethlisberger serta William J. Dickson,
megadakan suatu studi tentang perilaku manusia dalam bermacam situasi kerja yang sangat
terkenal di pabrik Howthorne milik perusahaan Western Electric dari tahun 1927 sampai
tahun 1932. Mereka telah membagi membagi karyawan menjadi kelompok penelitian.
Percobaan pertama dilakukan untuk mengetahui pengaruh kondisi penerangan terhadap
produktifitas. Ketika kondisi penerangan dinaikan, produktivitas juga naik seperti yang
diperkirakan. Tetapi ketika kondisi penerangan dikurangi sampai seperti bila hanya
menggunakan sinar matahari, ternyata produktivitas tetap naik.
Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda. Jalur yang
pertama merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal dengan
perilaku organisasi, dan yang lain dibangun atas dasar manajemen ilmiah, dikenal sebagai
aliran kuantitatif. Ada tiga pendekatan yang sering dipakai dalam aliran manajemen modern
yaitu, pendekatan perilaku organisasi, pendekatan sistem, dan pendekatan kontingensi.
Pendekatan ini memandang bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh system sosialnya.
Tokoh-tokoh pendekatan ini sebagai berikut.
Maslow yang terkenal dengan teori hierarki kebutuhan untuk menjelaskan perilaku manusia
dalam kaitannya dengan motivasi manusia.
Mc Clelland dengan teori need of power, need of affiliation dan need of acievment.
Blake dan Mouton dengan teori Managerial Grid
Hersey dan Banchard dengan kepemimpinan situasionalnya, dan lain-lain (Husaini, 49:2013)
Beberapa prinsip dasar penting yang dapat disimpulkan dari pendapat para tokoh
manajemen modern adalah sebagai berikut:
Manajemen tidak dapt dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat (peranan,
prosedur, prinsip)
Manajemen harus sistematik dan pendekatan yang digunakan harus dengan
pertimbangan secara hati-hati
Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendeatan manjer individual untuk
pengawasan harus sesuai dengan situasi
Pendekatan motivasional yang menghasilkan komiten pekerja terhadap tujuan
organisasi yang sangat dibutuhkan (Handoko, 54:2009)
Aliran Kuantitatif
Alran kuatitatif atau yang disebut juga aliran management science digunakan dalam banyak
kegiatan seperti penganggaran modal, manajemen aliran kas, scheduling produksi, dan lain-
lain. Langkah-langkah pendekatan management science biasanya adalah sebagai berikut:
Perumusan masalah
Penyusunan suatu model matematis
Mendapatkan penyelesaian dari model.
Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model.
Penetapan pengawasan atas hasil-hasil.
Pelaksanaan hasil dalam kegiatan- implementasi. (Handoko, 55:2009)
b. Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem pada manajemen bermaksud untuk memandang organisasi
sebagai suatu kesatuan, yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan.
Pendekatan system member manajer cara memandang organisasi sebagai suatu
keseluruhan dan sebagai bagian dari lingkungan ekternal yang lebih luas.
c. Pendekatan Kontingensi
Hal ini berdasarkan pengalaman bahwa teknik-teknik manajemen yang sangat efektif
diterapkan dalam situasi tertentu ternyata tidak efektif pada situasi lain. Menurut
pendekatan ini, tugas manajer adalah mengidetifikasi teknik tertentu yang paling cocok
diterapkan pada situasi tertentu dalam mencapai tujuan organisasi karena tidak satupun
teknik manajemen yang bersifat universal yang dapat diterapkan dalam setiap situasi dan
kondisi. (Husaini, 57:2013)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pidarta, Made, DR. 1988. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT. Bina Aksara.
Sule, Ernie Trisnawati, Kurniawan Saefulloh. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: Prenada
Media Group.
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_manajemen_umum/Bab_2.pdf
http://id.shvoong.com/society-and-news/news-items/2102669-teori-teori-manajemen/
Usman, Husaini, Manajemen, Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, Bumi Aksara, 2013
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Bagikan ke Pinterest
1 komentar:
Yuk Coba Keberuntunganmu Setiap Hari... Join Disini Sekarang Kumpulan Berbagai Macam
Permainan Taruhan Online Terbaik di Indonesia, Kunjungi Website Kami Di Klik Disini dan
Dapatkan Bonus Terbaru 8X 9X 10X win klik disini untuk mendapatkan akun Sabung Ayam
anda dan Bonus Berlimpah.
Balas
0 47
1 59
2 24
3 60
4 51
5 63
6 36
7 39
8 34
9 29
10 64
11 93
12 50
13 31
14 27
15 40
16 17
17 86
18 50
19 59
20 90
21 53
22 40
23 21
24 23
25 39
26 34
27 19
28 47
29 1
166,559
Mengenai Saya
Arsip Blog
▼ 2017 (16)
▼ Januari (16)
KARTU PLASTIK
MANAJEMEN PERUSAHAAN
FUNGSI PRODUKSI
FUNGSI PERSONALIA
Bisnis Internasional
EKONOMI MONETER
FUNGSI PEMASARAN