Anda di halaman 1dari 17

Sejarah Teori Manajemen

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seperti diketahui ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Ilmu manajemen
memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tata cara penting dalam
meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan manajer.

Oleh karena itu makalah ini berisikan uraian tentang perkembangan (evolusi), teori
manajemen dari masa ke masa. Selain memberikan gambaran bagaimana aliran pikiran
masa lalu diharapkan tulisan ini dapat memberikan sumbangan terhadap ruang lingkup dan
perkembangan ilmu manajemen. Makalah ini juga membahas tentang terjadinya
perkembangan (evolusi) ilmu manajemen. Dimana dalam ilmu manajemen dikemukakan
ada beberapa aliran sebagai dasar pemikiran yang dibagi berdasarkan aliran organisasi
klasik, aliran hubungan manusiawi dan manajemen modern yang merupakan cikal bakal
teori manajemen yang berkembang terus dengan berbagai aliran lainnya.

Adapun aliran pemikiran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan produk, sedangkan
aliran hubungan manusiawi lebih melihat dari sisi bagaimana sumber daya manusia yang
berada dalam organisasi. Seseorang manajer hendaklah mempelajari dan memahami secara
keseluruhan tentang perkembangan (evolusi) manajemen yang telah rnenghasilkan teori-
teori manajemen yang muncul dari berbagai aliran, sehingga manajer dapat menggunakan
teori yang paling sesuai untuk menghadapi situasi tertentu. Dengan demikian bila seorang
manajer menghadapi situasi bagaimanapun kompleksnya akan dapat mencari solusi atau
membuat keputusan yang baik.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Manajemen

Manajemen sebenarnya sudah ada semenjak keberadaan manusia. Hal ini dapat
dilihat dari keberadaan bangunan-bangunan ataupun monumen-monumen yang dibangun
oleh peradaban kuno. Seperti dibangunnya Piramid Cheops oleh arsitek Mesir kuno pada
tahun 3000 SM. Di Indonesia, manajemen sudah dipraktikkan semenjak masa prasejarah.
Adanya Candi Borobudur pada abad ke-8 dan Candi Prambanan pada abad ke-9 merupakan
salah satu bukti bahwa manajemen sudah lama dipraktikkan di Indonesia. (Husaini, 31:2013)

Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400an di kota


Venesia, Italia yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan. Penduduk
Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan
yang lazim terjadi di organisasi modern saat ini. Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia,
kapal perang diluncurkan sepanjang kanal; pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali
layar ditambahkan ke kapal tersebut. Dan masih banyak lagi.

Pada masa berikutnya, manajemen mulai dikenal luas ketika tahun 1776 Adam Smith,
seorang pemikir ekonomi Inggris, menerbitkan bukunya yang berjudul:”An Inquiry into the
Nature and Causes of the Wealth of Nations”. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan
keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of
labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan
menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan
sepuluh orang—masing-masing melakukan pekerjaan khusus—perusahaan peniti dapat
menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja
sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu
menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat
meningkatkan produktivitas dengan (1) meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap
pekerja, (2) menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan (3) menciptakan
mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja. (Sukirno, 3:2009)

Dalam dua abad setelah zaman Adam Smith dunia telah menjadi sangat berkembang.
Dalam masa hidup Adam Smith, Revolusi industri baru saja akan bermula. Sekarang ini
keguatan industri sudah sangat canggih dan teknologi yang digunakaan sudah sangat
berbeda. Juga organisasi perusahaan sudah jauh lebih rumit. (Sukirno, 3:2009)

Secara garis besar, dalam perkembangannya teori manajemen dapat dibagi menjadi 4 jenis
aliran. Yaitu aliran Manajemen ilmiah (1870-1930), aliran Teori Organisasi Klasik (1900-
1940), aliran Hubungan Manusiawi (1930-1940), dan aliran Manajemen Modern (1940-
sekarang). Pembahasan perkembangan teori-teori dan prinsip-prinsip manajemen
selanjutnya dapat dilakukan dengan menguraikan para tokoh dan gagasan-gagasan mereka.

A. Manajemen Ilmiah (1870-1930)

Airan manajemen ini mencapai namanya berdasar filsafat dasar bahwa: Semua tugas
yang berkaitan dengan produksi fisik atau fungsi-fungsi manajerial dapat dan harus
dianalisis melalui metode ilmu pengetahuan yang mencakup: Pengumpulan data atau
observasi, perumusan hipotesis, pengujian dan implementasi aktual. Sedangkan cirri-ciri
pokoknya adalah: penerapan metode ilmiah terhadap problem-problem produksi, studi
tentang waktu, studi tentang gerakan, organisasi fungsional. (Winardi 49:1995)

Tokoh-tokohnya adalah:

Frederick W. Taylor (1856-1915) ialah orang pertama yang mengembangkan


manajemen ilmiah. Ia seorang ahli teknik mesin yang memulai pekerjaannya di pabrik baja
Midvale Steel Company Philadelpia (USA). Pada tahun 1886, ia meneliti usaha-usaha untuk
meningkatkan kerja berdasarkan waktu dan gerak.( Husaini, 33:2013).

Taylor kemudian menuangkan gagasannya dalam tiga judul makalah, yaitu The
Principles of Scientific Management, Testimony Before the Special House Committee dan
Shop Management yang kemudian dirangkum dalam bukunya berjudul Scientific
Management.Taylor telah memberikan prinsip-prinsip dasar penerapan pendekatan ilmiah
pada manajemen, dan mengembangkan sejumlah teknik-tekniknya untuk mencapai
efisiensi. (Handoko, 43:2009)

Empat prinsip dasar pemikiran Taylor adalah sebagai berikut ini.

1) Setiap pekerjaan yang dilakukan seseorang harus diuraikan menurut bagian-bagiannya


dan cara ilmiah untuk melakukan setiap bagian dari pekerjaan tersebut harus ditentukan
2) Harus ada kerjasama yang baik antara manajer dengan pekerja

3) Harus ada pembagian kerja antara manajer dan pekerja

4) Manajer harus melakukan kegiatan supervise, memberikan perintah dan merancang


apa yang harus dikerjakan sedangkan pekerja harus bebas mengerjakan pekerjaan yang
ditugaskan kepada mereka. (Husaini, 34:2013)

Frank dan Lillian Gilbreth (1868-1924 dan 1878-1972) merupakan kontributor utama
aliran manajemen ilmiah. Frank Gilbreth adalah pelopor pengembangan study gerakdan
waktu, menciptakan berbgai teknik manajemen yang diilhai oleh Taylor. Sedangkan Lillian
Gilbreth lebih tertarik pada aspek-aspek manusia dalam kerja, seperti seleksi, penempatan
dan latihan personalia. Dia menuliskan gagasannya dalam buku The Psychology of
Management. Baginya manajemen ilmiah mempunyai tujuan akhir membantu para
karyawan mencapai seluruh potensinya sebagai makhluk hidup. (Handoko 44:2009)

Henry L. Gantt (1861-1919). Seperti Taylor, Gantt mengemukakan gagasan-gagasan


(1) kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan manajemen, (2) seleksi
ilmiah pekerja, (3) sistem bonus untuk merangsang pekerja, (4) instruksi-instruksi kerja yang
rinci harus digunakan. (Husaini, 35:2013). Gantt sangat tertarik tentang cara-cara
meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja. Untuk itu, ia berusaha meningkatkan system
kerja organisasi dengan menggunakan jadwal kerja yang terencana. Kontribusi Gantt yang
terkenal dan masih dipakai hingga saat ini adalah teknik membuat jadwal
denganmenggunakan diagram (bar) mendatar yang keudian disebut Gantt Chart. Gantt
Chart sangat sederhana sehingga udah dibuat dan banyak digunakan orang untuk membuat
jadwal.

Harrington Emerson (1853-1931) yang terkenal dengan 12 prinsip-prinsip efisiensi,


yang secara ringkas adalah sebagai berikut: Tujuan dirumuskan dengan jelas, kegiatan yang
dilakukan masuk akal, adanya staf yang cukup, disiplin, balas jasa yang adil, pemberian
perintah, adanya standar-standar dan skedul-skedul, kondisi yng distandardisasi, operasi
yang distandardisasi, instruksi-intruksi praktis tertulis yang standar, dan balas jasa efisiensi.
(Handoko, 45:2009)
Keterbatasan Teori Manajemen Ilmiah dan Sumbangannya

Metode-metode ilmiah telah banyak ditetapkan pada banyak kegiatan organisasi, terutama
dalam usaha meningkatkan produktifitas. Teknik-teknik efisiensi manajemen ilmiah, seperti
studi gerak dan waktu, telah menyebabkan kegiatan dapat dilaksanakan lebih efisien.
Gagasan seleksi dan pengebangan ilmiah karyawan menimbulkan kesadaran akan
pentingnya kemampuan dan latihan untuk meningkatkan efektifitas karyawan. Akhirnya,
manajemen ilmiah yang telah mengemukakan pentingnya disain kerja, mendorong manajer
untuk mencari cara terbaik pelaksanaan tugas.

Setelah revolusi mental yang dicanangkan Taylor terjadi dalam praktek, timbul
masalah-masalah sebagai keterbatasan manajemen ilmiah. Kenaikan produktifitas sering
tidak diikuti oleh kenaikan pendapatan. Perilaku manusia yang bermacam-macam menjadi
hambatan. Pendekatan rasional hanya memuaskan kebutuhan-kebutuhan ekonomis dan
phisik, tidak memuaskan kebutuhan-kebutuhan sosial karyawan. Manajemen ilmiah juga
mengabaikan keinginan manusia untuk kepuasan. (Husaini 35:2013)

A. Teori Organisasi Klasik (1900-1940)

Aliran manajemen ini memusatkan pemikiran pada: masalah- masalah


departementasi, koordinasi dan organisasi yang tercakup dalam dalam desain dan
manajemen organisasi-organisasi. Ciri-ciri utama aliran manajemen ini adalah: Orientasi
makro untuk desai administrative dan mengandalkan diri pada pengalaman dan intuisi dan
bukan pada data empiric. (Winardi, 50:1995)

Tokoh-tokohnya adalah:

Teori organsasi klasik dibedakan atas dua perspektif manajemen, yaitu manajemen
ilmiah dan manajemen adinistratif. Teori organisasi klasik disebut juga teori administrasi
atau teori manajemen administrative. Salah seorang tokohnya bernama Henri Fayol. Fayol
terkenal sebagai “Bapak Teori Ilmiah”. (Husaini, 37:2013)

Henri fayol (1841-1925) seorang industrialis Perancis, mengemukakan teori teknik-


teknik administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan organisasi-organisasi yang komplek
dalam bukunya yang terkenal, Administration Industrielle et Generalle (Administrasi
Industri dan Umum). Dalam teori administrasinya Fayol memerinci manajemen menjadi lima
unsure, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan
pengawasan. (Handoko, 46:2009)

Fayol juga membagi operasi perusahaan menjadi enam kegiatan yaitu (1) teknik:
produksi dan manufacturing produk, (2) komersial: pembelian bahan baku dan penjualan
produk, (3) keuangan: perolehan dan penggunaan modal, (4) keamanan: perlindungan
karyawan dan kekayaan, (5) akuntansi: pelaporan dan neraca keuangan, pencatatan laba,
serta pencatatan statistic, (6) Manajerial dan teknik-teknik kepemimpinan. (Husaini,
37:2013)

James D. Mooney, eksekutif General Motors, mengkategorikan prinsip-prinsip


manajemen tertentu. Dia mendifinisikan organisasi sebagai sekelompok, dua atau lebih,
orang yang bergabung untuk tujuan tertentu. Menurut Mooney, untuk merancang sebuah
organisasi perlu diperhatikan empat kaidah dasar, yaitu (1) koordinasi, syarat-syarat adanya
koordinasi meliputi wewenang, saling melayani, doktrin dan disiplin, (2) prinsip scalar,
proses scalar mempunyai prinsip, prospek dan pengaruh sendiri yang tercermin dari
kepemiminan, delegasi dan definisi fungsional, (3) prinsip fungsional, adanya fungsionalisme
bermacam-macam tugas yang berbeda, dan (4) prinsip staf, kejelasan perbedaan antara staf
dan lini. (Handoko, 47:2009)

Urwick (1891-1983) adalah seorang konsultan manajemen. Ia adalah seorang murid


yang sangat rajin, yang keudian menulis buku yang komprehensif tentang pengetahuan
manajemen dengan judul, The Element of Administration. Dalam buku tersebut, ia
mengumpulkan dan menggabungkan pendapat para ahli sepertiTaylor, Fayol, dan
seterusnya. Oleh karena itu, ia bukanlah seorang innovator administrasi, tetapi seorang
kolektor pendapat tentang administrasi.( Husaini, 39:2013)

Perkembangan teori organisasi klasik berikutnya dipengaruhi oleh Max Weber (1864-
1920) seorang Jerman peletak dasar sosiologi modern yang kemudian terkenal sebagai
bapak sosiologi modern. Teori birokrasi yang dihasilkannya muncul sekitar Perang Dunia I
dimana sering terjadi pertentangan antar buruh. Birokrasi Weber memiliki enam pokok
berikut:
1. Dalam organisasi ada pembagian tugas dan spesialisasi. Setiap individu dalam
organisasi mempunyai wewenang yang diatur oleh peraturan, kebijakan, ketetapan hukum.

2. Hubungan dalam organisasi bersifat impersonal.

3. Dalam organisasi ada hierarki wewenang, dimana dimana yang rendah patuh kepada
yang lebih tinggi.

4. Administrasi selalu dilaksanakan dengan dokumen tertulis.

5. Orientasi pengembangan pegawai adalah pengembangan karier yang berarti keahlian


merupakan kriteria utama diterima atau ditolaknya seseorang sebagai anggota organisasi
dan berlaku pula untuk mempromosikaannya

6. Untuk mendapatkan efisiensi maksimal, setiap tindakan yang diambil harus selalu
dikaitkan dengan besarnya sumbangan terhadap pencapaian tujuan organisasi.(Husaini,
41:2009)

Mary Parker Follet (1868-1933) dan juga Barnard bertindak sebagai jembatn antara
teori klasik dan hubungan manusiawi, karena pemikiran mereka berdasarkan kerangka
kasik, tetapi memperkenalkan beberapa unsur baru tentang aspek-aspek hubungan
manusiawi. (Handoko, 47:2009). Esensi dari pemikran Follet adalah hubungan kerja yang
baik tercipta dari kebersamaan orang-orang bukan dibawah perintah seseorang. Idenya
ialah mengganti power over dengan power with dan menekankan pentingnya pengendalian
diri sendiri daripada pengendalian oleh orang lain. Pendapat Follet yang terkenal mengenai
manajemen adalah “bekerja melalui orang lain. (Husaini, 44:2013)

Chaster I. Barnard (1886-1961), presiden perusahaan Bell Telephone di New Jersey,


menulis bermacam-macam subyek manajemen dalam bukunya The Functions Of the
Executive pada tahun 1938. Dia memandang organisasi sebagai system kegiatan yang
diarahkan pada tujuan. Fungsi-fungsi utama manajemen, menurut pandangan Barnard,
adalah perumusan tujuan dan pengadan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan. (Handoko, 49:2009)

Keterbatasan Teori Organisasi Klasik dan Sumbangannya


Seperti halnya dengan pendekatan manajemen ilmiah, pendekatan teori organisasi
klasik pun tidak luput dari kritikan. Kritik terhadap teori birokrasi antara lain (1) merangsang
berfikir yang mengutamakan konformitas dan formalitas, (2) merupakan rutinitas yang
membosankan, ide-ide kreatif tidak sampai kepada pengambil keputusan karena panjangya
jalur komunikasi, (4) tidak memperhitungkan organisasi informal yang seringkali lebih
berpengaruh kepada organisasi formal, (5) kecenderungan terjadi orwelian, yaitu keingina
birokrasi turut menampuri bukan mengendalikan urusan (Husaini, 44:2013)

Teori-teori organsasi klasik hanya cocok untuk zamannya yang ketika itu organisasi
relative stabil dan lingkungan dapat diramalkan. Teorinya sangat abstrak dan dan sukar
diterapkan untuk pengambilan keputusan

B. Aliran Hubungan Manusiawi

Aliran hubungan manusiawi muncul karena ketidakpuasan bahwa yang dihasilkan


pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan
kerja. Para manajer masih menghadapi kesulitan karena para karyawan tidak selalu
mengikuti pola-poa perilaku yang rasional. Sehingga pembahasan sisi manusia daam
organisasi menjadi penting. Beberapa ahli mencoba melengkapi teori organisasi klasik
dengan pandangan sosiologi dan psikologi. (Handoko, 50:2009)

Ciri-ciri utama dari aliram manajemen ini adalah: pentingnya motivasi manusia,
pendekatan kelopok terhadap manajemen dan diulainya eksperimentasi ilmiah terhadap
problem-problem manusia. (Winardi, 50:1995)

Tokoh-tokohnya adalah:

Hugo Mustenberg (1863-1916) sebagai pecetus psikologi industri, mustenberg sering


disebut bapak psikologi industri.Dalam bukunya psikologi and industrial efficiency dia
banyak menguraikan penerapan peralatan-peralatan psikologi untuk membantu pencapaian
tujuan produktifitas.Dia mengemukakan bahwa untuk meningkatkan produktifitas dapat
dilakukan dengan 3 cara, yaitu (1)menerima pekerja yang terbaik, (2)menkeciptakan
pekerjaan yang terbaik dan (3)penggunaan pengaruh yang terbaik untuk merangsang
motivasi kerja.(Husaini, 45:2013)
Munsterberg menyarankan penggunaan teknik-teknik yang diambil dari psikologi
eksperimen. Sebagai contoh, berbagai metode tentang psikologi dapat digunakan untuk
memilih karakteristik tertentu yang cocok degan kebutuhan suatu jabatan. Riset belajar
dapat mengembangkan mengarahkan pengembangan metode latihan. Dan studi perilaku
mausiadapat membantu perumusan teknik-teknik psikologi untuk memotivasi karyawan.
Sebagai tabahan, Munsterberg mengingatkan adanya pengaruh faktor-faktor sosial dan
budaya terhadap organisasi. (Handoko, 50:2009)

Elton Mayo (1880-1949) terkenal dengan penelitian Hawthorne. Menurut penelitian


Hawthorne, hbungan manusiawi merupakan istilah umum yang sering dipakai untuk
menggambarkan cara interaksi manajer dengan bawahannya secara manusiawi. Asumsinya,
jika manajer personalia memotivasi pekerja dengan baik maka hubungan manusiawi dalam
organisasi pun enjadi baik. Apabila moral dan efisiensi membaik, maka hubungan manusiawi
dalam organisasi pun menjadi baik. Untuk menciptakan hubungan manusiawi yang baik
maka manajer harus memahami alas an-alasan pekerja bekerja dengan cara tertentu, tidak
dengan cara lainnya. Selain itu, Mayo juga meneliti factor-faktor sosial dan psikologi yang
dapat memotivasi pekerja. (Husaini, 46:2013)

Elton Mayo, dan asisten risetnya Fritz J. Roethlisberger serta William J. Dickson,
megadakan suatu studi tentang perilaku manusia dalam bermacam situasi kerja yang sangat
terkenal di pabrik Howthorne milik perusahaan Western Electric dari tahun 1927 sampai
tahun 1932. Mereka telah membagi membagi karyawan menjadi kelompok penelitian.
Percobaan pertama dilakukan untuk mengetahui pengaruh kondisi penerangan terhadap
produktifitas. Ketika kondisi penerangan dinaikan, produktivitas juga naik seperti yang
diperkirakan. Tetapi ketika kondisi penerangan dikurangi sampai seperti bila hanya
menggunakan sinar matahari, ternyata produktivitas tetap naik.

Dalam percobaan selanjutnya, Mayo dan kawan-kawannya menempatkan dua


kelompok yang masing-masing terdiri dari enam karyawati di ruang terpisah. Dalam salah
satu ruang kondisi diubah-ubah secara periodic, dan ruang lainnya tidak. Sejumlah variable-
variabel dicoba: upah dinaikkan, periode istirahat dan jam makan siang lamanya diubah-
ubah, hari kerja dan minggu kerja diperpendek, peneliti yang bertindak sebagai atasan
mengikuti kelompok untuk memilih periode istirahatnya sendiri dan memberikan
kesempatan untuk mengajukan usul perubahan.
Sekali lagi, keluaran di kedua ruang ternyata sama-sama meningkat. Mayo dan
kawan-kawan data mengesampigkan ahwa insentif keuangan bukan penyebab kenaikan
produktivitas, karena skedu pembayaran kelmpok yang diteliti dipertahankan sama. Mereka
menyimpulkan bahwa rantai reaksi emsional yang komplek telah mempengaruhi
peningkatan produktifitas. (Handoko, 51:2009)

Keterbatasan Teori Hubungan Mausiawi dan Sumbangannya

Konsep makhluk sosial tidaklah menggambarkan secara lengkap individu-individu di


tempat kerjanya. Perbaikan kondisi kerja dan dan kepuasan pekerja tidak menghasilkan
perubahan produktivitas yang mencolok. Lingkungan kerja bukanlah satu-satunya tempat
pekerja saling berinteraksikarena ada yang berinteraksi dengan unit lain diuar tempat kerja.
Keompok yang diteliti mengubah perilakunya karena merasa kelompoknya menjadi obyek
dan subyek penelitian. Teori hubungan manusiawi mengilhami para ahli perilaku seperti
Agryris, Maslow, Mc Gregor, dan Mc Clelland untuk membahas teori motivasi.

C. Aliran Manajemen Modern

Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda. Jalur yang
pertama merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal dengan
perilaku organisasi, dan yang lain dibangun atas dasar manajemen ilmiah, dikenal sebagai
aliran kuantitatif. Ada tiga pendekatan yang sering dipakai dalam aliran manajemen modern
yaitu, pendekatan perilaku organisasi, pendekatan sistem, dan pendekatan kontingensi.

Pendekatan Perilaku Organisasi

Pendekatan ini memandang bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh system sosialnya.
Tokoh-tokoh pendekatan ini sebagai berikut.

Maslow yang terkenal dengan teori hierarki kebutuhan untuk menjelaskan perilaku manusia
dalam kaitannya dengan motivasi manusia.

McGregor dengan teori X dan Y.

Herzberg dengan teori dua factor

Mc Clelland dengan teori need of power, need of affiliation dan need of acievment.
Blake dan Mouton dengan teori Managerial Grid

Likert dengan teori empat system

Fiedler dengan pendekatan kontingensi dalam teori kepemimpinannya

Schein dengan penelitian dinamika kelompoknya

Vroom dengan teori ekspektasinya

Hersey dan Banchard dengan kepemimpinan situasionalnya, dan lain-lain (Husaini, 49:2013)

Beberapa prinsip dasar penting yang dapat disimpulkan dari pendapat para tokoh
manajemen modern adalah sebagai berikut:

 Manajemen tidak dapt dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat (peranan,
prosedur, prinsip)
 Manajemen harus sistematik dan pendekatan yang digunakan harus dengan
pertimbangan secara hati-hati
 Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendeatan manjer individual untuk
pengawasan harus sesuai dengan situasi
 Pendekatan motivasional yang menghasilkan komiten pekerja terhadap tujuan
organisasi yang sangat dibutuhkan (Handoko, 54:2009)

Aliran Kuantitatif

Alran kuatitatif atau yang disebut juga aliran management science digunakan dalam banyak
kegiatan seperti penganggaran modal, manajemen aliran kas, scheduling produksi, dan lain-
lain. Langkah-langkah pendekatan management science biasanya adalah sebagai berikut:

 Perumusan masalah
 Penyusunan suatu model matematis
 Mendapatkan penyelesaian dari model.
 Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model.
 Penetapan pengawasan atas hasil-hasil.
 Pelaksanaan hasil dalam kegiatan- implementasi. (Handoko, 55:2009)

b. Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem pada manajemen bermaksud untuk memandang organisasi
sebagai suatu kesatuan, yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan.
Pendekatan system member manajer cara memandang organisasi sebagai suatu
keseluruhan dan sebagai bagian dari lingkungan ekternal yang lebih luas.

Sebagai suatu pendekatan manajemen, system mencakup baik sitem-sistem umum


maupun khusus dan analisis umum maupun terbuka. Pendekatan system umum pada
manajemen dapat dikaitkan dengan konsep-konsep organisasi formal dan teknis, filosofis
dan sosiopsikologis. Sedangkan analisis system manajemen spesifik meliputi bidang-bidang
seerti struktur organisasi, desain pekerjaan, akuntansi, system informasi serta mekanisme
perencanaan dan pengawasan.

c. Pendekatan Kontingensi

Pendekatan ini mencoba untuk menerapkan berbagai pendekatan manajemen


terdahulu pada kehidupan nyata atau kondisi dan situasi tertentu. Perbedaan kondisi dan
situasi tertentu memerlukan pendekatan tertentu pula. Sebagai contoh: bila hubungan
manusia dikalangan pekerja sudah baik, tetapi produktivitasnya masih rendah maka
pendekatan teori manajeen klasik mungkin lebih tepat diterapkan. Akan tetapi, bila
hubungan manusia dikalangan pekerja rendah dan produktivitas tinggi maka pendekatan
hubungan manusia mungkinlebih tepat diterapkan.

Hal ini berdasarkan pengalaman bahwa teknik-teknik manajemen yang sangat efektif
diterapkan dalam situasi tertentu ternyata tidak efektif pada situasi lain. Menurut
pendekatan ini, tugas manajer adalah mengidetifikasi teknik tertentu yang paling cocok
diterapkan pada situasi tertentu dalam mencapai tujuan organisasi karena tidak satupun
teknik manajemen yang bersifat universal yang dapat diterapkan dalam setiap situasi dan
kondisi. (Husaini, 57:2013)
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Keberadaan manajemen telah ditemukan semenjak adanya peradadaban manusia.


Namun secara keilmuan, manajemen baru terumuskan kurang lebih di abad 18 atau awal
abad 19 Masehi. Diantara tokoh-tokoh yang mula-mula memperkenalkan manajemen
secara keilmuan adalah Robert Owen (1771-1858) dan Charles Babbage (1972-1871). Owen
seorang pembaru dan indrustrialisasi dari Inggris adalah di antara tokoh pertama yang
menyatakan perlunya sumber daya manusia di dalam organisasi dan kesejahteraan pekerja.
Sedangkan Babbage seorang ahli matematika dari Inggris orang yang pertama kali berbicara
mengenai pentingnya efisiensi dalam proses produksi.

Perkembangan teori manajemen dimulai dari teori manajemen klasik dengan


pemikiran manajemen ilmiah dari Taylor dan teori organisasi klasik dari Mayo. Manajemen
ilmiah menekankan pada upaya menemukan metode terbaik untuk melakukan tugas
manajemen secara ilmiah. Sedangkan teori organisasi klasik menekankan pada kebutuhan
mengelola organisasi yang kompleks yang menfokuskan pada upaya menetapkan dan
menerapkan prinsip dan keterampilan yang mendasari manajemen yang efektif.
Perkembangan yang memberikan fokus yang sangat berbeda dari teori manajemen klasik
disebut teori manajemen hubungan manusia yang ditandai dengan perubahan fokus
manajemen yang lebih menekankan pada perilaku baik pada perilaku manusia maupun
perilaku organisasi. Manajemen yang baik menurut teori neo klasik ini adalah manajemen
yang menfokuskan diri pada pengelolahan staf secara efektif yang didasari akan
pemahaman yang mendalam dari segi sosiologis maupun psikologis. Perkembangan
selanjutnya yaitu dengan menekankan pendekatan sistem yang dipersatukan dan diarahkan
dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan. Namun saat ini
penerapan manajemen didasarkan pada pendekatan kontingensi yang memadukan antara
aliran ilmiah dengan perilaku dalam suatu sistem yang diterapkan menurut situasi dan
lingkungan yang dihadapi.
DAFTAR PUSTAKA

Pidarta, Made, DR. 1988. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT. Bina Aksara.

Sule, Ernie Trisnawati, Kurniawan Saefulloh. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: Prenada
Media Group.

http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_manajemen_umum/Bab_2.pdf

http://id.shvoong.com/society-and-news/news-items/2102669-teori-teori-manajemen/

Handoko, Hani, Manajemen, BPFE-YOGYAKARTA, 2009

Usman, Husaini, Manajemen, Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, Bumi Aksara, 2013

Diposting oleh made agus pramana putra di 00.00

Kirimkan Ini lewat Email

BlogThis!

Berbagi ke Twitter

Berbagi ke Facebook

Bagikan ke Pinterest
1 komentar:

Stevanie Liem25 Januari 2021 12.26

Yuk Coba Keberuntunganmu Setiap Hari... Join Disini Sekarang Kumpulan Berbagai Macam
Permainan Taruhan Online Terbaik di Indonesia, Kunjungi Website Kami Di Klik Disini dan
Dapatkan Bonus Terbaru 8X 9X 10X win klik disini untuk mendapatkan akun Sabung Ayam
anda dan Bonus Berlimpah.

Balas

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Total Tayangan Halaman

0 47

1 59

2 24

3 60

4 51

5 63

6 36

7 39

8 34

9 29

10 64

11 93
12 50

13 31

14 27

15 40

16 17

17 86

18 50

19 59

20 90

21 53

22 40

23 21

24 23

25 39

26 34

27 19

28 47

29 1

166,559

Mengenai Saya

made agus pramana putra

Lihat profil lengkapku

Arsip Blog
▼ 2017 (16)

▼ Januari (16)

Sumber-Sumber Dana Bank

KARTU PLASTIK

PENGARUH KEBIJAKAN MONETER DAN FISKAL TERHADAP PER...

MANAJEMEN PERUSAHAAN

PEMILIHAN LETAK PERUSAHAAN

FUNGSI PRODUKSI

Usaha Kecil Dan Kewirausahaan

FUNGSI PERSONALIA

Bisnis Internasional

Sejarah Teori Manajemen

EKONOMI MONETER

BISNIS DAN LINGKUNGAN DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL BI...

PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIS

SOSIOLOGI DAN POLITIK “INTEGRASI POLITIK”

MEKANISME PENAWARAN HARGA

FUNGSI PEMASARAN

Tema Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai