Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Masalah nyeri punggung bawah merupakan sumber data tarik, frustasidan
kadang menjadi kebingungan pada banyak dokter dan ilmuan untuk mempelajari dan
menangani penyakit ini. Tulang belakang merupakan satu-satunya organ yang terdiri
dari tulang-tulang, sendi- sendi, ligament-ligamen, jaringan lemak, berlapis lapis otot,
syaraf tepi, ganglion sensoris, ganglionotonom dan saraf tulang belakang. Struktur
tersebut di suplay oleh satu sistem arteri dan vena yang rumit. Selain itu pergerakan
dari tulang belakang itusendiri sangat kompleks dan cidera pada tulang belakang dan
struktur-struktur tersebut akan menghasilakan pola nyeri yang unik.
Menurut data dari Amerika, prevalensi gangguan low back pain berkisar 15-
20% dari populasi umum. dari kelompok usia bekerja sekitar 50% mengaku pernah
mengalami low back pain setiap tahunnya (Meliala, dkk, 2005). Di Indonesia, data
mengenai jumlah penderita low back pain di RS. dr. Soedarso pontianak didapatkan
bahwa pada tahun 2011 sebanyak 63 kasus, tahun 2012 sebanyak 959 kasus (Tuti,
2013). Low Back Pain (LBP) sering dijumpai dalam praktek sehari-hari,terutama di
negara-negara industri. Diperkirakan 70-85% dari seluruh populasi pernah mengalami
episode ini selama hidupnya. Prevalensi tahunannya bervariasi dari 15-45% dengan
point prevalence (Sadeli dan Tjahjono 2004).
Sebagian besar pasien dapat diatasi secara efektif dengan kombinasidari
pemberian informasi, saran, analgesia, dan jaminan yang tepat. Selain itu pasien juga
dapat didorong untuk melakukan aktivitas, tirah baring, dan olahraga (exercize) juga
bisa menjadi penatalaksanaan dari LowBackPain.
Berdasarkan survey, didapatkan Ny. M G1 P0 A0 usia 28 tahun usia
kehamilan 30 minggu mengaku mengalami nyeri punggung bawah sejak beberapa
hari. Pada pemeriksaan diketahui bentuk tulang belakang sedikit lordosis, tidak
terdapat nyeri tekan pada Costo Vertebra Angle Tenderness (CVAT). Ibu mengatakan
sering merasa nyeri dan pegal-pegal pada bagian punggung. Berdasarkan data tersebut
penulis tertarik melakukan penelitian mengenai Asuhan Kebidanan pada pasien yang
membutuhkan Exercise for low back paint.

5
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah pada penelitian
ini yaitu “Bagaimana asuhan kebidanan yang tepat untuk menangani kasus ibu
dengan kasus Exercise for low back pain ?”
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang an rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian
ini adalah mengetahui asuhan kebidanan yang tepat untuk menangani kasus ibu
dengan kasus Exercise for low back pain ?
1.4 Manfaat
Manfaat yang didapatkan pada penelitian ini yaitu menambah pengetahuan serta
keterampilan mahasiswa dalam pengerjaan makalah, Untuk menambah pengetahuan
dan wawasan penulis tentang (LBP), menambah wawasan pengetahuan bagi pasien
yang mengidap penyakit LBP, dan pasien dapat mengatasi penyakit yang diderita
pasien.

6
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1. Pengertian kehamilan


Kehamilan adala peristiwa yang didahului dengan bertemunya sel telur atau
ovum dengan sel sperma. Proses kehamilan akan berlangsung selama kira-kira 10
bulan lunar, atau 9 bulan kalender, atau 40 minggu, atau 280 hari yang diitung dari
hari pertama periode menstruasi terakir (Wagiyo & putrono, 2016). Kehamilan
adalah pertemuan antara sel telur dengan sel spermatozoa (konsepsi) yang diikuti
dengan perubaan fisiologis dan psikologis.
Kehamilan berlangsung kurang lebih 200 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari
300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu disebut dengan kehamilan matur (cukup
bulan). Kehamilan 23 dan 35 minggu disebut kehamilan premature ( latief, 2016).
Kehamilan dibagi atas 3 triwulan (trimester)
a) Kehamilan triwulan I antara 0-13 minggu
b) Kehamilan triwulan II antara 14-27 minggu
c) Kehamilan triwulan III antara 28- 40 minggu (Sulistyawati, 2009)
Ada beberapa Keluhan yang muncul pada kehamilan yaitu
a) Rasa mual dan mau muntah
Dapat timbul pada setiap saat, pagi hari maupun malam hari. Umumnya dalam
trimester pertama dan berangsur kurang sesuai bertambah umur kehamilan.
Perasaan mual dan mau muntah lebih mungkin akan terjadi jika perut ibu
sedang kosong.
b) Kelelahan (fatique) Perasaan lelah terus menerus, umumnya terjadi pada
trimester pertama, ibu merasa malas untuk melakukan sesuatu.
c) Sukar tidur (insomnia) Biasanya terjadi pada trimester ke-3. Perut ibu
bertambah besar dan sukar untuk mencari posisi yang tepat untuk tidur. Di
samping ibu mungkin juga adanya gangguan sering buang air kecil pada
malam hari.
d) Sakit pinggang bagian bawah (low back ache) Terjadi perubahan pada posisi
tubuh ibu sebagai keseimbangan terhadap membesarnya Rahim. Penarikan
otot pada tulang belakang menyebabkan rasa sakit pada pinggang bagian
bawah.

5
e) Oedema pada kehamilan Terjadi pada penekanan Rahim yang bertambah besar
pada pembuluh darah di daerah panggul dan menghambat sirkulasi pembuluh
balik secara optimal, sehingga menyebabkan timbulnya oedema pada
pergelangan kaki.
f) Kaki kejang Terjadi pada ibu yang tidak banyak bergerak.
g) Nocturia (sering kencing pada waktu malam hari)
h) Pica (ngidam) Keinginan untuk memakan sesuatu yang kadang-kadang bukan
berbentuk bahan makanan, umpamanya tanah, sabun, plastic dan sebagainya.

2.2. Nyeri Punggung Bagian Bawah Pada Kehamilan


Nyeri punggung selama kehamilan merupakan masalah yang relative umum,
janin yang tumbuh dapat menyebabkan postur tubuh, dan mendekati akhir masa
kehamilan, posisi bayi dapat menekan syaraf dan menyebabkan nyeri punggung.
Hormone yang dihasilkan saat hamil juga dapat mempengaruhi punggung. Beberapa
hormon kehamilan menyebabkan ligament yang berada di tulang pelvis (panggul)
melunak dan sendi melonggar sebagai persiapan untuk melahirkan. Disebabkan
struktur yang menunjang organ panggul menjadi fleksibel, anda dapat merasakan
ketidaknyamanan pada salah satu sisi punggung bagian bawah. (Elisabeth, 2013).
Nyeri punggung bukan merupakan suatu penyakit tersendiri. Nyeri punggung
merupakan sekumpulan gejala yang menandakan bahwa terdapat sesuatunyang salah.
Bila ditangani secara tepat, nyeri punggung dapat sembuh dalam beberapa hari atau
minggu. Ada tiga jenis utama nyeri nosiseptif akut, peradangan, dan neuropatik
a. Sengatan lebah dan pergelangan kaki yang terkilir merupakan contoh nosiseptif.
Hal ini merupakan nyeri yang terjadi setelah kerusakan tulang, sendi, kulit atau
jaringan lunak tubuh.
b. Nyeri pada sendi akibat artritis reumotoid merupakan contoh nyeri peradangan.
c. Sakit kepala dan saraf yang terjepit dapat merupakan nyeri neuropatik
berdasarkan asalnya. Nyeri neuropatik biasanya terjadi setelah kerusakan jaringan
saraf.
Nyeri juga dideskripsikan dalam hal lama nyeri itu berlangsung. Nyeri akut atau
singkat merupakan nyeri yang terjadi selama kurang dari delapan minggu dan nyeri
kronik atau lama umumnya terjadi selama lebih dari dua bulan, deskripsi ini benar
tanpa menghiraukan lokasi nyeri atau penyebab nyeri. (Elisabeth, 2013).

6
Sebagian nyeri punggung merupakan nyeri punggung sederhana (sakit
punggung), yaitu nyeri yang berkaitan dengan bagaimana tulang, ligament, dan otot
punggung bekerja. Hal ini biasanya merupakan nyeri yang
a. Terjadi sebagai akibat gerakan mengangkat, membungkuk, atau mengejan.
b. Hilang timbul.
c. Paling sering terjadi pada punggung bagian bawah.
d. Biasanya tidak menandakan kerusakan permanen apapun.

2.3. Gejala nyeri punggung


Nyeri merupakan perasaan subjektif dan tingkat keparahannya sangat dipengaruhi
oleh pendapat pribadi dan keadaan saat nyeri punggung dapat sangat bervariasi dari
satu orang yang lain. Gejala tersebut meliputi
a. Sakit
b. Kekakuan
c. Rasa baal (mati rasa)
d. Kelemahan
e. Rasa kesemutan (seperti ditusuk peniti dan jarum)

2.4. Penyebab terjadinya nyeri punggung


Nyeri dapat merupakan akibat dari kehidupan sehari-hari (seperti postur tubuh yang
buruk saat mengemudi atau saat duduk di depan meja kerja) atau yang lebih jarang,
nyeri punggung merupakan akibat dari beberapa penyakit lain. Nyeri punggung dapat
dirasakan sebagai akibat dari (paling sering terjadi dicantumkan lebih dulu):
a. Tarikan/sprain (cedera pada ligament sendi).
b. Cedera (misalnya kecelakaan mobil atau saat berolahraga).
c. Kerusakan otot (misalnya akibat olahraga berlabihan)
d. Patah tulang yang disebabkan oleh penyakit tulang (misalnya osteoporosis).
e. Penyakit peradangan (misalnya atriris rematoid).
f. Penyakit degeneratife (misalnya fibromalgia).
g. Kanker (misalnya kanker prostat dan pankreas).
h. Infeksi (misalnya infeksi kandung kemih dan infeksi tulang punggung seperti
tuberculosis). (Elisabeth, 2013)
Nyeri punggung sederhana dapat diperburuk atau dicetuskan oleh sejumlah faktor,
yaitu:

7
a. postur tubuh yang jelek
b. kurang berolahraga
c. berdiri atau membungkuk dalam waktu yang lama
d. duduk di kursi yang tidak memiliki sandaran punggung yang baik
e. tidur pada kasur yang tidak sesuai f. mengemudi dalam waktu yang lama tanpa
istirahat
g. kegemukan
h. hamil
i. mengangkat, menjinjing, mendorong atau menarik beban yang terlalu berat
Secara umum, nyeri punggung yang terjadi pada ibu hamil dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu perubahan postur tubuh selama kehamilan. Aktivitas selama
kehamilan juga menjadi faktor terjadinya nyeri punggung bawa selama kehamilan,
banyak tugas rumah tangga seperti menyetrika atau menyiapkan makanan yang dapat
dilakukan dalam posisi duduk bukan berdiri tetapi dilakukan dengan berdiri dalam
waktu yang lama termasuk jika ibu hamil harus mengangkat objek berat maka terjadi
tegangan pada otot panggul, semua gerakan berputar sambil mengangkat merupakan
gerakan yang berbahaya dan tidak boleh dilakukan. (Diane M fraser, 2009)

2.5. Penanganan nyeri punggung


Penanganan nyeri punggung tidak berarti hanya menggunakan penghilang
nyeri atau melakukan pembedahan punggung. Terdapat banyak cara lain yang dapat
mengendalikan nyeri punggung dan mencegahnya agar tidak kambuh. Melakukan
perubahan sederhana pada gaya hidup dapat segera memberikan perbaikan pada
nyeri punggung. Hal ini termasuk:
a. sedapat mungkin tetap bergerak aktif
b. menurunkan berat badan (bila anda kelebihan berat badan)
c. belajar bagaimana membungkuk dan mengangkat benda dengan tepat
d. memperbaiki postur tubuh (atau menyesuaikan posisi duduk di mobil, di meja
kerja, di meja makan, di depan TV, atau posisi tidur anda).
Berlawanan dengan pendapat yang popular, istirahat di tempat tidur tidak
direkomendasikan untuk nyeri punggung akan jauh lebih baik bila anda mencoba
untuk tetap aktif. Tenaga kesehatan akan mampu memberi saran jenis olahraga apa
yang paling sesuai dengan anda.

8
Hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan untuk mengendalikan nyeri punggung
secara efektif
a. jangan panik sebagian besar jenis nyeri punggung akan membaik
b. jangan beristirahat di tempat tidur terlalu lama (paling lama 2-3 hari)
c. tingkatkan level aktivitas anda secara bertahap
d. lakukan olahraga punggung secara teratur, mungkin dengan melakukan bentuk
olahraga baru (setelah berkonsultasi dengan dokter)
e. hubungi tenaga kesehatan bila nyeri berlangsung lebih dari satu minggu.
Terdapat sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk mencegah nyeri punggung
saat hamil:
a. gunakan sepatu berhak rendah dengan alas yang mempunyai lekuk yang baik
b. tidur miring dengan bantal di antara kedua tungkai
c. gunakan ikat pinggang penyangga untuk mengurangi tekanan berat bayi pada
punggung
d. hindari membungkuk bila memungkinkan
e. hindari membungkuk dengan kedua tungkai lurus (dan memberikan regangan
berlebihan pada punggung bagian bawah)
f. lakukan gerakan mengangkat panggul untuk memperkuat panggul dan mengurangi
nyeri punggung bagian bawah
g. gerakan bak rendam air hangat atau gunakan siraman air hangat dari shower
h. lakukan olahraga secara teratur (namun selalu konsultasikan dengan dokter
sebelum memulai olahraga jenis apapun secara rutin). (Elisabeth, 2013)
Terdapat beberapa langkah sederhana yang dapat dianjurkan bidan kepada ibu
untuk mengurangi rasa tidak nyaman seperti mempertahankan postur tubuh yang
baik, menggunakan posisi yang tepat ketika mengangkat sesuatu yang berat dan tidak
terdiri terlalu lama. Instruksi untuk pelatihan panggul juga dapat diberikan dan
disertai dengan menggunakan korset maternitas. Ibu hamil yang melakukan diet sehat
dan latihan fisik teratur dapat meminimalkan kondisi ini dengan mudah. (Diane M,
dkk. 2009).

9
BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1. PENGKAJIAN
Dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal : Rabu, 08 Desember 2021

Jam : 09.00 WITA


Tempat: Puskesmas Bungi
3.1.1. Data Subyektif
3.1.1.1. Biodata

Biodata Pasien
Nama : Ny.M
Umur : 28 tahun
Agama : Hindu
Suku / Bangsa : Bali / Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Lingkungan Bali,
Karing Ngkari Biodata Penanggung jawab
Nama : Tn.K
Umur : 29 tahun
Agama : Hindu
Suku / Bangsa : Bali / Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : PNS
Alamat : Lingkungan Bali, Karing Ngkari
Hubungan dengan pasien : Suami

3.1.1.2. Alasan datang


Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
3.1.1.3. Keluhan utama
Ibu mengatakan merasa nyeri pada punggung bagian bawah sejak 3 hari
yang lalu.

10
3.1.1.4. Riwayat Kesehatan
3.1.1.4.1. Riwayat kesehatan dahulu
3.1.1.4.1.1. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit
menular seperti: Hepatitis, AIDS, TBC, dan lain-lain.
3.1.1.4.1.2. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit keturunan
seperti DM, Tekanan darah tinggi, Jantung, dan lain-lain
3.1.1.4.2. Riwayat kesehatan sekarang
3.1.1.4.2.1. Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit
menular seperti: Hepatitis, AIDS, TBC, dan lain-lain.
3.1.1.4.2.2. Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit
keturunan seperti DM, Tekanan darah tinggi, Jantung, dan lain-
lain
3.1.1.4.3. Riwayat kesehatan keluarga
3.1.1.4.3.1. Ibu mengatakan di keluarga tidak ada yang menderita
penyakit menular seperti Hepatitis, AIDS, TBC, dan lain-lain.
3.1.1.4.3.2. Ibu mengatakan di keluarga tidak ada yang menderita
penyakit keturunan seperti DM, Tekanan darah tinggi, Jantung,
dan lain- lain
3.1.1.4.3.3. Ibu mengatakan di keluarga tidak ada riwayat kembar
3.1.1.4.3.4. Ibu mengatakan di keluarga tidak ada yang mengalami
kecacatan
3.1.1.5. Riwayat Perkawinan

Ibu mengatakan menikah 1x, pada usia 25 tahun dan suami pada usia 26
tahun. Lama menikah sampai saat ini 1 tahun.
3.1.1.6. Riwayat Obstetri
3.1.1.6.1. Riwayat Menstruasi

Menarche : 13 tahun
Siklus/lama : 28 hari/ 3-4 hari
Banyak : Ganti pembalut 5-6 kali sehari
Perdarahan : Sedang (ganti pembalut 3 kali sehari)
Dysmenorrhea : Tidak
HPHT : 26-05-2021

11
3.1.1.7. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Ibu mengatakan ini adalah kehamilannya yang pertama, dan belum


pernah mengalami keguguran.
3.1.1.8. Riwayat kehamilan sekarang
3.1.1.8.1. Umur kehamilan menurut pasien 8 bulan
3.1.1.8.2. HPHT : 26-04-2021 HPL : 16-02-2022
3.1.1.8.3. Periksa hamil 6 kali di bidan
3.1.1.8.4. Kebiasaan :

Minum jamu : Tidak pernah


Merokok : Tidak pernah
Obat-obatan tertentu : Tidak pernah, kecuali resep dari
bidan
BB sebelum hamil : 50 kg
Gerakan janin : Ibu mengatakan sudah merasakan
gerakan janin saat usia kehamilan 4
bulan. Gerakan janin aktif.
3.1.1.8.5. Rencana persalinan : Di bidan
3.1.1.8.6. HPL : 16-02-2022
3.1.1.8.7. Riwayat Keluarga Berencana

Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun

3.1.1.9. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari


3.1.1.9.1. Pola nutrisi

Sebelum hamil: Ibu menyatakan pola makan teratur, sehari 3 kali


menggunakan nasi, sayuran, dan lauk-pauk. Minum
air putih 9 gelas sehari.
Selama hamil : Ibu menyatakan pola makan teratur, sehari 3 kali
menggunakan nasi, sayuran, lauk-pauk dan buah.
Minum air putih 9 gelas sehari dan minum susu 1
gelas pada pagi hari.

12
3.1.1.9.2. Pola eliminasi

Sebelum hamil: Ibu menyatakan BAB 1 kali sehari, warna coklat


kehitaman, konsistensi padat tidak ada masalah dan
BAK ± 3-4 kali sehari, konsistensi cair, warna
kuning jernih, tidak ada masalah.
Selama hamil : Ibu menyatakan BAB 1 kali sehari, warna coklat
kehitaman, konsistensi padat tidak ada masalah dan
BAK ± 6-7 kali sehari, warna kuning jernih, tidak
ada masalah.
3.1.1.9.3. Pola aktivitas

Sebelum hamil:Ibu menyatakan melakukan pekerjaan rumah sendiri,


seperti menyapu, mengepel, memasak, dan lain-lain.
Selama hamil :Ibu menyatakan melakukan pekerjaan rumah kadang
dibantu oleh suami seperti menyapu, mengepel,
memasak, dan lain-lain.
3.1.1.9.4. Pola istirahat

Sebelum hamil: Tidur siang ± 1 jam sehari, tidur malam ± 7 jam


Sehari, kualitas tidur nyenyak dan tidak ada
masalah.
Selama hamil : Tidur siang ± 1 jam sehari, tidur malam ± 6-7 jam
sehari dan sering terbangun pada malam hari untuk
BAK, tidak ada masalah.
3.1.1.9.5. Pola personal hygiene

Sebelum hamil: Ibu menyatakan sehari mandi 2 kali, menggosok


gigi setiap kali mandi, mencuci rambut 3 hari sekali,
mengganti pakaian dalam setiap kali mandi,
memotong kuku 2 kali dalam sebulan.
Selama hamil : Ibu menyatakan sehari mandi 2 kali, menggosok gigi
setiap kali mandi, mencuci rambut 3 hari sekali,
mengganti pakaian dalam setiap kali mandi,
memotong kuku 2 kali dalam sebulan.
3.1.1.9.6. Pola seksual

13
Sebelum hamil: Ibu mengatakan melakukan hubungan intim 2-3 kali
dalam seminggu, tidak ada masalah.
Selama hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan intim 1 kali
seminggu ketika masuk usia kehamilan trimester 3
sudah tidak melakukan hubungaan intim lagi karena
ibu takut janinnya dalam kandungan terganggu.
3.1.1.10. Psikososiospiritual
3.1.1.10.1. Respon ibu terhadap kehamilannya

Ibu menyatakan senang dan mengharapkan kehamilannya saat


ini.
3.1.1.10.2. Respon keluarga terhadap kehamilan ibu
3.1.1.10.3. Ibu mengatakan keluarga sangat mengharapkan kehadiran
seorang anak dalam keluarga terutama mertua merasa senang
karena ini adalah cucu yang pertama. Dukungan keluarga

Ibu menyatakan keluarga sangat mendukung dengan kehamilan ibu.


Bentuk dukungan keluarga pada ibu seperti mengantarkan dan
menemani ibu memeriksakan kehamilannya, dan membantu
mengerjakan pekerjaan rumah.
3.1.1.11. Pengambil keputusan dalam keluarga
3.1.1.12. Ibu menyatakan pengambil keputusan yang utama dalam keluarga
adalah suami, dan yang kedua adalah ibu sendiri.
3.1.1.13. Koping
3.1.1.14. Ibu menyatakan jika ada masalah dalam keluarga selalu diselesaikan
secara musyawarah bersama suami.
3.1.1.15. Ketaatan beribadah
3.1.1.16. Ibu menyatakan taat beribadah sholat 5 waktu.
3.1.1.17. Lingkungan yang berpengaruh
3.1.1.18. Ibu menyatakan tinggal bersama suami, lingkungan tempat ibu tinggal
aman, nyaman, bersih dan tidak ada hewan peliharaan. Hubungan ibu dan
lingkungan sekitar baik, dan tidak ada masalah.
3.1.1.19. Keadaan ekonomi
3.1.1.20. Ibu menyatakan penghasilan suami cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari, serta ibu memiliki asuransi kesehatan yaitu BPJS.
3.1.2. Data Obyektif

14
3.1.2.1. Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum : baik


Tingkat Kesadaran : composmentis
Status emosional : stabil
Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Suhu : 36,6 0C
Nadi : 84 kali/menit
RR : 22 kali/menit
Antropometri
Berat Badan hamil : 62 kg Tinggi
Badan : 165 cm
LILA : 26 cm
3.1.2.2. Status Present

Kepala : Bentuk kepala mesocephal, rambut tidak


rontok, kulit kepala bersih dan tidak terdapat
ketombe.

Wajah/muka : Tidak terdapat odema, dan tidak pucat.

Mata : Simetris, bersih tidak ada sekret, konjungtiva


merah muda tidak anemis, skelera putih tidak
ikterik.

Hidung : Bersih, tidak ada sekret

Telinga : Simetris, bersih tidak ada serumen.

Mulut/gigi : Tidak ada karies dentis, tidak ada gigi


berlubang, bibir tidak pucat dan tidak terdapat
stomatitis.

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan


pembuluh limfe

Dada : Simetris, pernapasan teratur, tidak ada


retraksi dinding dada, dan tidak ada
pembesaran abnormal pada payudara.

15
Abdomen : Tidak ada bekas operasi, tidak ada
pembesaran abnormal pada hepar dan lien.

Punggung : Bentuk tulang belakang sedikit lordosis,


tidak terdapat nyeri tekan pada Costo Vertebra
Angle Tenderness (CVAT). Ibu mengatakan
sering merasa nyeri dan pegal-pegal pada
bagian punggung.

Genetalia : Bersih tidak ada keputihan, luka maupun


cairan, tidak odema dan tidak terdapat varises.

Anus : Tidak ada haemoroid.

Ekstermitas : Tidak terdapat odema pada tangan dan kaki,


tidak terdapat varises, jari tangan dan kaki
lengkap, dapat bergerak dan berfungsi dengan
baik, reflek patella positif.
3.1.2.3. Status Obstetri
3.1.2.3.1. Inspeksi

Muka : Tidak terdapat cloasma gravidarum .


Mammae : Kedua payudara membesar, areola menghitam,
puting susu menonjol, kelenjar montgomery tampak
jelas, kolostrum belum keluar.
Abdomen : Linea nigra tampak jelas, dan tidak terdapat striae
gravidarum.
3.1.2.3.2. Palpasi

Leopold I : Tinggi fundus uteri pertengahan pusat dan prosesus


xyphoideus, bagian fundus teraba satu bulatan besar,
keras, dan ada lentingan.

Leopold ll : Bagian kanan perut ibu teraba tahanan memanjang


seperti papan, dan bagian kiri perut ibu teraba bagian-
bagian terkecil janin.

Leopold lll : Bagian bawah perut ibu teraba satu bulatan besar,
lunak, tidak ada lentingan dan masih dapat
digoyangkan.

16
Leopold lV : Bagian terbawah janin belum masuk panggul, posisi
tangan konvergen.

TFU : 28 cm

TBJ : 2480 gram


3.1.2.3.3. Auskultasi

DJJ : Pu-ka bagian atas pusat 144x/menit


3.1.2.3.4. Perkusi

Reflek patella : +/+


3.1.2.4. Pemeriksaan penunjang

Tidak dilakukan

3.2. INTERPRETASI DATA


3.2.1. Diagnosa :
G1P0A0, usia 28 tahun, hamil 30 minggu
Janin tunggal, hidup, intra uterine Letak membujur, punggung kanan letak kep dengan
nyeri pada punggung bagian bawah

3.2.1.1. Dasar :
3.2.1.1.1. Data subyektif :
Pernyataan dari ibu bahwa ini adalah kehamilannya yang pertama, dan belum
pernah keguguran.

Peryataan ibu bahwa saat ini berusia 28 tahun

Pernyataan ibu bahwa HPHT : 12-05-2021

Peryataan ibu, bahwa nyeri pada punggung bagian bawah

3.2.1.1.2. Data Obyektif:


Pemeriksaan umum

Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

Status emosional : stabil

Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 110/80 mmHg Suhu : 36,6 0C

17
Nadi : 84 kali/menit

RR : 22 kali/menit

3.2.1.1.3. Antropometri
Berat Badan hamil : 62 kg Tinggi Badan : 165 cm

LILA : 26 cm

3.2.1.1.4. Status Obstetri


3.2.1.1.4.1. Palpasi
Leopold I : Tinggi fundus uteri pertengahan pusat dan prosesus
xyphoideus, bagian fundus teraba satu bulatan besar, lunak, dan tidak
ada lentingan.

Leopold ll : Bagian kanan perut ibu teraba tahanan memanjang


seperti papan, dan bagian kiri perut ibu teraba bagian-bagian terkecil
janin.

Leopold lll : Bagian bawah perut ibu teraba satu bulatan besar,
keras, ada lentingan dan masih dapat digoyangkan.

3.2.1.1.4.2. TFU : 26 cm
3.2.1.1.4.3. TBJ : 2170 gram
3.2.1.1.4.4. Auskultasi
DJJ : Pu-ka 144x/menit
3.2.1.1.4.5. Masalah : nyeri pada punggung bagian bawah
3.2.1.1.4.6. Dasar : atas pernyataan ibu
3.2.1.1.4.7. Kebutuhan : Terapi Metode Exercise for low back pain

3.3. IDENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL


Tidak Ada
3.4. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Tidak Ada
3.5. INTERVENSI
3.5.1. Beritahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu dan janin
dalam keadaan sehat.
3.5.2. Lakukan apersepsi dan meminta persetujuan serta memberikan informed consent
untuk dilakukan Exercise for low back pain

18
3.5.3. Ajarkan pada ibu untuk lakukan Exercise for low back pain
3.5.4. Jelaskan pada ibu tentang ketidaknyamanan kehamilan trimester III
3.5.5. Anjurkan kepada ibu untuk tetap menjaga pola nutrisi baik
3.5.6. Anjurkan kepada ibu untuk istirahat yang cukup
3.5.7. Berikan terapi obat sesuai dengan kebutuhan ibu
3.5.8. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang`

3.6. IMPLEMENTASI
Hari / Tanggal : 08 Desember 2021

Pukul 09.05 WITA: Memberitahu ibu dan keluarga tentang hasil

pemeriksaan, bahwa kondisi ibu dan janin saat ini dalam kondisi baik dan sehat.

Pukul 09.07 WITA. Melakukan apersepsi dan meminta persetujuan serta memberikan informed
consent untuk dilakukan Exercise for low back pain

Pukul 09.10 WITA : Mengajarkan pada ibu untuk lakukan Exercise for low back pain yang
tujuannya adalah untuk membantu mengurangi nyeri punggung bagian bawah pada ibu hamil.

3.6.1. Mempersiapkan alat


3.6.1.1. Matras yoga
3.6.1.2. Handuk/selimut
3.6.1.3. Birthing ball
3.6.2. Cuci tangan
3.6.3. Menanyakan kesiapan pasien untuk memulai exercise
3.6.4. Letakkan handuk/selimut yang telah terlipat diatas matras yoga sebagai alas lutut
klien. Langkah-langkahnya sebagai berikut
3.6.4.1. Cat and cow position
3.6.4.1.1. Langkah 1 table position
Topang tubuh dengan kedua tangan dan lutut. Sejajajrkan kedua lutut
dibawah pinggul dan tempatkan tangan dibawah bahu sehingga membentuk
sudut 90˚. Kedua tangan harus pada posisi hasta banda (jari-jari tangan
disebarkan)

3.6.4.1.2. Langkah 2. Cow pose


Tarik nafas, tekan dada dan tulang ekor saling menjauh sekaligus
lengkungan tulang punggung.

19
3.6.4.1.3. Langkah 3 cat pose
Buang napas dan kencangkan bagian perut untuk menarik ke dalam dan
melengkungkan tulang punggung, gerakkkan kepala dan tulang ekor
mendekat satu sama lain. Dilakukan 8 hitungan
3.6.4.1.4. Child pose (Balasana)
3.6.4.1.4.1. Langkah 1
Mulailah pada posisi lutut dengan kedua lutut sedikit melebar.
3.6.4.1.4.2. Langkah 2
Merangkak ke depan dengan tangan, lengan lurus dan di posisi depan.
3.6.4.1.4.3. Langkah 3
Pertahankan posisi tubuh relaks pada paha dan kening untuk istrahat di
lantai. Pastikan pantat untuk tetap menempel pada tumit kaki (pantat tidak
boleh menungging keatas). Bernafaslah di posisi ini sekurangnya tiga tarikan
napas panjang.
3.6.4.1.5. Downward facing dog pose
3.6.4.1.5.1. Langkah 1
Mulailah dengan table position, tangan pada posisi hasta banda
3.6.4.1.5.2. Langkah 2
Tekuk jari kaki dan angkat pinggul tinggi, mencapai tulang duduk
kearah langit-langit. Luruskan tumit ke belakang kea rah matras tanpa
menyentuhnya. Tururunkan kepala sehingga leher lurus.
3.6.4.1.5.3. Langkah 3
Lipatan pergelangan tanga tetap sejajar dengan tepi depan matras.
Tekan ke buku jari telunjuk dan ibu jari untuk meredakan tekanan dari
pergelangan tangan. Gerakan kaki kanan dan kiri secara bergantian
seperti berjalan ditempat (walking). Bernapaslalah di posisi ini
sekurangnyan tiga tarikan nafas panjang.
3.6.4.1.6. Setelah itu kembali ke table position untuk bangun kembali.
Memeluk birthing ball dan menggoyangkan pinggul
Lakukan posisi berlutut sambil kedua tangan memeluk birthing ball, serta
dada dan dagu menempel pada bola.
Pastikan perut pasien tidak menempel dengan bola guna menghindari
adanya tekanan
Kemudian angkat kepala ke atas perlahan sehingga terasa sedikit tarikan di
bagian punggung dan pinggang.
Hal ini bermanfaat untuk menguatkan otot pinggang.

20
Goyangkan pinggul kekanana, ke kiri serta memutar searah dengan jarum
jam
Lakukan selama 5 menit

3.6.4.1.7. Pose kayang dengan menggunakan birth ball


a. Ibu duduk di depan birthing ball
b. Bantu ibu untuk melakukan posisi kayang di atas birthing ball
c. Pastikan bahwa ibu menekuk kakiknya sehingga dapat
menggoyangkan birthing ball kea rah depan dan belakang
d. Pastikan selalau menjaga keamanan tubuh ibu
e. Lakukan selama 5 menit

3.6.4.1.8. Baby pose (pose menggoyangkan kaki seperti bayi)


f. Lakukan posisi tiduran
g. Naikkan kedua kaki ke atas
h. Pegang telapk kaki
i. Goyangkan badan ke kanan dan k kiri
j. Lakukan pose ini selama 8 hitungan (8 siklus nafas)

3.6.4.1.9. Rapikan pasien ke posisi semula


3.6.4.1.10. Beritahu ibu bahwa tindakan exercise telah selasai
3.6.4.1.11. Bereskan alat-alat
3.6.4.1.12. Evaluasi setelah exercise.
Pukul 09.30 WITA :Menjelaskan kepada ibu tentang ketidaknyaman kehamilan trimester lll
termasuk nyeri punggung yang dirasakan akibat pembesaran uterus, ketegangangan otot.

Pukul 09.33 WITA : Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga nutrisi dan pola makan yang baik
dan teratur.

Pukul 09.34 WITA : Meganjurkan ibu untuk mengurangi aktivitas yang berat, dan istirahat yang
cukup.

Pukul 09.36 WITA : Memberikan ibu terapi obat suplemen penambah darah (etabion) dengan
dosis 60 mg diminum 1 tablet pada malam hari menggunakan air putih, dan kalsium (calcimef)
dosis 500 mg diminum 1 tablet pada pagi hari menggunakan air putih.

Pukul 09.37 WITA : Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi atau
jika sewaktu-waktu ibu mengalami keluhan.

3.7. EVALUASI

21
Hari / Tanggal : 08 Desember 2021
3.7.1. Pukul 09.05 WITA : Ibu dan keluarga sudah mengetahui hasil pemeriksaannya,
bahwa keadaannya saat ini dan janin dalam keadaan baik dan sehat.
3.7.2. Pukul 09.07 WITA: ibu dan keluarga sudah mengetahui tentang exercise for low back
pain dan ibu mau untuk mengikuti exercise dan menandatangani informed consent
3.7.3. Pukul 09.10 WITA : ibu mau melakukan exercise for low back pain
3.7.4. Pukul 09.30 WITA : Ibu sudah mengetahui bahwa kondisi yang dialami saat ini
adalah ketidaknyaman pada kehamilan trimester lll dan merupakan hal yang normal dan
umum terjadi pada usia kehamilan trimester lll.
3.7.5. Pukul 09.33 WITA : Ibu bersedia mengikuti anjuran bidan untuk tetap menjaga pola
nutrisi yang baik dan seimbang.
3.7.6. Pukul 09.34 WITA :Ibu bersedia mengikuti anjuran bidan untuk mengurangi aktivitas
berat, dan beristirahat yang cukup.
3.7.7. Pukul 09.36 WITA : Ibu sudah mendapatkan terapi obat, dan bersedia untuk minum
sesuai anjuran dan resep yang diberikan bidan.
3.7.8. Pukul 09.37 WITA : Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi,
atau jika ada keluhan.

22

Anda mungkin juga menyukai