Anda di halaman 1dari 20

Makalah

Pijat Batuk Pilek (Common Cold)

Disusun oleh :
Kelompok 5
• Lia Astriyani NIM 2004603
• Dhina Novi Ariana 2004550
• Rizkiyani razik 2004578
• Made sri yuliati 2004564
• Dian Farida 2004551
• Hariyani Sri Utami 2004602
• Supartini 2004586
• Dhian Kumala 2004549
DAFTAR ISI
 BAB I Pendahuluan 
 BAB II Tinjauan Pustaka
 BAB III Pembahasan
 BAB IV Penutup
 Daftar Pustaka
BAB I
A. LATAR BELAKANG
B.RUMUSAN MASALAH
C.TUJUAN PENELITIAN
D. MANFAAT PENELITIAN

Gambar pijat pada bayi


A. Latar Belakang
Di Indonesia kasus ISPA selalu menempati urutan pertama penyebab kematian bayi.

Sebanyak 36,4% kematian bayi pada tahun 2008 (32,1%) pada tahun 2009 (18,2%) pada

tahun 2010 dan 38,8% pada tahun 2011 disebabkan karena ISPA. Selain itu, ISPA sering

berada pada daftar sepuluh penyakit terbanyak penderitanya di rumah sakit. Berdasarkan data

dari P2 program ISPA tahun 2009, cakupan penderita ISPA melampaui target 13,4%, hasil

yang diperoleh 18.749 penderita. Berdasarkan banyaknya yang sudah menggunakan terapi

pijat khususnya untuk pasien ISPA dan banyaknya jumlah balita yang mengalami ISPA,

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui manfaat menggunaan terapi

pijat dalam mengatasi ISPA.


B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah disebutkan diatas,

maka yang menjadi rumusan masalah adalah apa

manfaat terapi pijat dalam mengatasi batuk

pilek(ISPA).
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dibuat, maka

tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang

terapi pijat dalam mengatasi batuk pilek (Common

Cold)
D. Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan masukan dan informasi terkait dengan pemilihan terapi komplementer

khususnya pijat yang digunakan keluarga dan masyarakat dalam mengatasi batuk-pilek

(ISPA)

2. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi tenaga kesehatan khususnya bidan dalam

pemberian penyuluhan terhadap upaya mengatasi ISPA secara komplementer serta

dapat meningkatkan wawasan keperawatan dalam ilmu terapi komplementer sehingga

nantinya bidan juga mampu mengembangkan, meneliti dan melaksanakan terapi pijat.

3. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai data dan bahan perbandingan bagi

penelitian sejenis, khususnya keefektifan terapi pijat yang banyak digunakan oleh

pasien ISPA agar dapat dikembangkan dan dimanfaatkan untuk masyarakat luas
Batuk-pilek alias selesma atau common
cold adalah infeksi saluran napas atas
(ISPA). Infeksi saluran pernafasan Akut
(ISPA) adalah radang akut saluran
pernafasan atas maupun bawah yang
disebabkan oleh infeksi jasad renik
BATUK PILEK ataupun bakteri, virus, maupun reketsia
tanpa atau disertai dengan radang
parenkim paru (Wijayaningsih, 2013).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pijat
B. Manfaat Pijat
C. Risiko terapi pijat
D. Tips Terapi Pijat dengan Aman
E. Batuk pilek
A. Pengertian Pijat
Pijat, pijit, atau urut adalah metode penyembuhan atau terapi kesehatan tradisional,

dengan cara memberikan tekanan kepada tubuh – baik secara terstruktur, tidak

terstruktur, menetap, atau berpindah tempat – dengan memberikan tekanan, gerakan,

atau getaran, baik dilakukan secara manual ataupun menggunakan alat mekanis.

(wikipedia)
B. Manfaat Pijat
1. Meredakan sakit kepala

2. Meringankan nyeri punggung

3. Mengurangi nyeri sendi

4. Mengurangi stres

5. Memperbaiki kualitas tidur

6. Merangsang pembentukan jaringan otot


C. Risiko Pijat
1. Patah tulang

2. Pergeseran tulang atau dislokasi

3. Lebam atau memar

4. Gangguan saraf

5. Kesemutan

6. Perdarahan dalam

7. Reaksi alergi terhadap minyak atau losion pijat


D. Tips Pijat yang aman
1. Beri tahu terapis bila sedang memiliki kondisi tertentu, seperti hamil, menderita

penyakit, atau memiliki luka fisik. Selain itu, informasikan juga riwayat penyakit

yang pernah diderita.

2. Pastikan terapis yang digunakan memiliki sertifikat atau telah melalui berbagai

pelatihan.

3. Beri tahu terapis terkait tujuan Anda ingin mendapat pijatan. Apakah sekadar

relaksasi atau untuk menangani penyakit tertentu.

4. Jangan ragu meminta terapis meringankan pijatannya, bila pijatan dirasa terlalu

keras.

5. Jika Anda memiliki alergi terhadap bahan-bahan tertentu,


BAB III
PEMBAHASAN
 Pijat(Akupresure) Batuk
Pilek)
 Pengaruh Akupresur
Terhadap Lamanya
Batuk Pilek
Pengaruh Akupresur Terhadap
Lamanya Batuk Pilek

 Pijatan Akupresur yang dilakukan


dengan benar pada titik titik
batuk pilek akan membuat
relaksasi otot, termasuk organ
paru pun ikut menjadi releksasi
dan pendistribusian darah
menjadi lebih lancar, sehingga
kebutuhan oksigen pun menjadi
optimal. Hal ini mengakibatkan
terjadinya penurunan batuk pilek.
Pijat (Akupresure) Batuk Pilek
 Batuk pilek menurut teori
organ medis China adalah
sebuah fenomena organ
dimana qi paru-paru
mendominasi kinerja
hidung. Bila qi paru kuat,
maka pernafasan lancar
dan indera penciuman
tajam.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN
A. Kesimpulan
A. Batuk pilek sendiri dapat disebabkan karena adanya gangguan pada organ
paru. Pijatan Akupresur disepanjang meredian taiyin tangan paru-paru
dapat mengatasi batuk pilek, dikarenakan disepanjang meredian taiyin
tangan paru terdapat titiktitik dimana xue (darah) yang mengalir akan
diangkut ke permukaan tubuh.
B. Pijatan Akupresur yang dilakukan dengan benar pada titik titik batuk pilek
akan membuat relaksasi otot, termasuk organ paru pun ikut menjadi
releksasi dan pendistribusian darah menjadi lebih lancar, sehingga
kebutuhan oksigen pun menjadi optimal. Hal ini mengakibatkan
terjadinya penurunan intensitas batuk pilek.
B. Saran
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai data
dan bahan perbandingan bagi penelitian sejenis,
khususnya keefektifan terapi pijat (akupresure) yang
banyak digunakan oleh pasien batuk pilek (Common
Cold) agar dapat dikembangkan dan dimanfaatkan
untuk masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA
Adrian, Kevin. (2019). Mengenal Akupresure dan Manfaatnya Untuk Tubuh Anda.
https://www.alodokter.com/mengenal-akupresur-dan-manfaatnya-untuk-tubuh-anda.
Agustin, Sienny. (2021). Sehat dengan Terapi Pijat yang Tepat.
https://www.alodokter.com/sehat-dengan-terapi-pijat-yang-tepat.
Arifianto, (2018). Orangtua Cermat Anak Sehat. Gagas Media. Jakarta
Depkes. (2012). Profil kesehatan provinsi Sumatera Utara tahun 2012.,
PROFIL_KES_PROVINSI_2012/02_Profil_Kes_Prov.SumateraUtara_20 12.pdf
Dewi, L H, dkk, 2017, Pengenalan Ilmu Pengobatan Timur Akupresur Level II KKNI
Akupresur Aplikatif Untuk Mengurangi Keluhan Pada Kasus-Kasus Kebidanan,,
LKPI Kunci Jemari: P3AI.
Harjaningrum, A. (2011). Smart Patient : Mengupas Rahasia Menjadi Pasien Cerdas. PT.
Lingkar Pena Kreativa.
Hartono, W., 2012. Akupresur untuk Berbagai Penyakit. Yogyakarta: Rapha Publishing
https://media.neliti.com/media/publications/114343-IDhubungan-peran-orang-tua-
dalam-pencegaha.pdf
Notoatmodjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pratyahara, Dayu. 2012. Miracle Touch for Your Baby. Java Litera.
Rumahorbo, A.T., (2016). Terapi Komplementer Dalam Mengatasi ISPA pada Keluarga
yang memiliki Balita di Desa Beganding Kabupaten Karo.
Wikipedia, Kontributor., (2021). Pijat., Wikipedia, Ensiklopedia Besar.

Anda mungkin juga menyukai