Anda di halaman 1dari 2

No : 089/B/KH-WR/IX/2020

Lamp :-
Perihal : Penyampaian

Kepada Yth,
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar
Di-

Makassar

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Oleh PT. Bussan
Auto Finance (BAF) atas karyawan Andi Jusriadi yang ditandatangani oleh Brand Head Iksan
Tjapa yang dikeluarkan pada tanggal 27 Juli 2020, atas dasar surat tersebut pula kami
melakukan pengaduan kepada Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar sebagai institusi
pemerintahan yang berwenang menangani Perselisihan Hubungan Industrial, pada tanggal
29 Juli 2020, yang selanjutnya di tindak lanjuti Dinas Ketenagakerjaan melalui proses
mediasi namun tidak menghasilkan kesepakatan.

Menndaklanjuti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) oleh pihak perusahan telah


dilakukan mediasi dengan pihak Perusahaan melalui perantara Mediator Dinas Ketenaga
Kerjaan sebanayk 2 (dua) kali yaitu pada tanggal………. Dan tanggal……… yang pada
intinya tidak memenuhi kespakatan para phak untuk memenuhi rasa keadilan dari klien kami.

Berdasarkan hal tersebut , Kami Selaku Kuasa Hukum Andi Jusriadi ingin memberi
pandangan kepada Pemerintah Kota Makassar dalam hal ini Dinas Ketenagaakerjaan yang
pada prinsipnya sebagai berikut :

1. Bahwa berdasarkan fakta hukum, Karyawan atas nama Andi Jusriadi telah bekerja
di Perusahaan PT. BAF selama 10 (Sepuluh) Tahun sebagai ARO (bagian
penagihan) , Terhitung sejak tanggal 1 Agustus 2010, dengan Upah
Rp.3.400.000,-. Hingga pertanngal 27 Juli 2020 berdasarkan surat yang
dikeluarkan oleh pihak Perusahaan

2. Bahwa Andi Jusriasi selama bekerja pada perusahaan tersebut, yang bersangkutan
telah membuktikan dedikasi dan loyalitas yang tinggi sebagai karyawan yang
patuh dan taat pada aturan sebagaiman yang bersangkutan lakukan selama ini.

3. Bahwa Pihak Perusahaan berdasarkan audit virtual telah menjustifikasi kesalahan


Andi Jusriadi yang seyogyanya TIDAK dilakukan berdasarkan niat dalam hal
merugikan Perusahaan, hal ini disertai dengan adanya Surat pernyataan yang
dibuat oleh Nasabah jika yang bersangkutan melakukan transfer dan adanya
kelebihan Rp. 20.000,- (Dua Puluh Ribu Rupiah TIDAK mempersoalkan hal
tersebut sebagai hal yang merugikan nasabah dan adanya kelebihan pembayaran
tersebut bukan bersumber dari permintaan Andi Jusriadi.
4. Bahwa dalam investigasi tersebut pihak perusahaan berusaha menekan Andi
Jusriadi “Memaksakan” untuk mengakui melakukan kesalahan yang dibuat buat
sebagai dalih yang terindikasi untuk melakukan perampingan atau efesiensi
perusahaan dalam masa pandemi ini sehingga timbul wacana untuk melakukan
perampingan.

5. Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas, Pihak perusahaan JIKA terdapat kesalahan
atau kelalaian dari karyawan sepatutnya memberikan Surat Peringatan (SP)
sebagai bentuk teguran APABILA dianggap melakukan pelanggaran dalam
perusahaan, namun hal tersebut TIDAK dilakukan justru memberikan sanksi
dengan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja secara sepihak kepada Andi
Jusriadi sehingga perusahaan dapat dianggap melakukan pelanggaran.

6. Bahwa dari hasil Mediasi Pertama dan Mediasi Kedua tidak menghasilkan
kesepakatan, Pihak Perusahaan tetap menolak untuk membayarkan Uang
Pesangon kepada Andi Jusriadi sesuai ketentuan Undang-Undang
Ketenagakerjaan (vide pasal 156 Ayat 2,3 dan 4 )dengan perinciaan sebagai
berikut :

a. Uang Pesangon 9 x Rp.3.400.000,- = Rp.30.600.000,-


b. Penghargaan Masa Kerja, 4 x Rp, 3.400.000 = Rp.13.600.000,-
Total = Rp.44.200.000,-
c. Pengganti Perumahan dan Pengobatan
15 % x Rp.44.200.000,- = Rp.6.630.000,-

Jumlah Keseluruhan = Rp. 50.830.000,-

7. Bahwa kiranya pihak Dinas Ketenagakerjaan tetap mengedepankan peraturan


perundangan undagan yang berlaku dalam memberikan solusi yang terbaik bagi
karyawan yang di PHK secara sepihak oleh perushaan sebagai bentuk ketaaatan
perusahaan dalam memerperhatikan hak hak pekerja yang dilindungi oleh
Undang. Undang.

8. Bahwa mengacu pada point diatas kiranya pihak Dinas Ketenagakerjaan kota
Makassar memberikan anjuran yang benar benar memberikan rasa keadilan bagi
pekerja mengingat dalam masa pandemi ini sangat sulit untuk memenuhi
kebutuhan hidup bersama keluarga.

Demikian penyampaian dari kami selaku kuasa hukum, sebagai bentuk dari keprihatinan
kami selaku dari pihak karyawan yang hak hak keperdataannaya diabaikan oleh pihak
perusahaan berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku. Semoga mendapat
perhatian yang serius dari Dinas Ketenagakerjaan Kota Makassar, atas perhatiannya kami
ucapkan terima kasih.

Makassar, 21 September 2020

Hormat Kami
Kuasa Hukum Andi Jusriadi

RESDIANTO WILLEM., SH ANDI AGUS., SH

Anda mungkin juga menyukai