Anda di halaman 1dari 21

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
P U T U S A N

si
No. 2197 K/Pdt/2012
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara perdata dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut

do
gu dalam perkara :
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA CQ. Cq.

In
KEJAKSAAN AGUNG R.I. Cq. KEPALA KEJAKSAAN
A
TINGGI BALI CQ. KEPALA KEJAKSAAN NEGERI
ah

NEGARA, berkedudukan di Jalan I Gusti Ngurah Rai No.98

lik
Negara Bali, dalam hal ini memberi kuasa kepada: I Wayan
Dana Aryantha, SH dan kawan-kawan, beralamat di Jalan
am

ub
Udayana No.11 Negara ;
Pemohon Kasasi dahulu Tergugat I/Pembanding I ;
ep
k

melawan:
SUPARMAN, bertempat tinggal di Dusun Banyubiru, Desa
ah

si
Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana ;
Termohon Kasasi dahulu Penggugat/Terbanding ;

ne
ng

dan:
PEMERINTAH PROPINSI BALI DINAS KEHUTANAN

do
gu

UNIT PELAKSANAAN TEKNIS KESATUAN


PENGELOLAAN HUTAN (KPH) BALI BARAT,
berkedudukan di Komplek Civic Center, Pecangkalan,
In
A

Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana ;


Turut Termohon Kasasi dahulu Turut Tergugat II / Pembanding
ah

lik

II ;
Mahkamah Agung tersebut ;
m

ub

Membaca surat-surat yang bersangkutan ;


Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Termohon
ka

ep

Kasasi dahulu Penggugat telah menggugat sekarang Pemohon Kasasi dahulu sebagai
Tergugat I dan Turut Termohon Kasasi/Tergugat II di muka persidangan Pengadilan
ah

Negeri Negara pada pokoknya atas dalil-dalil :


R

es

Bahwa Penggugat adalah sebagai pemilik dan atau yang menguasai 1 (satu)
M

kendaraan bermotor, jenis Truk, merk Toyota, tahun pembuatan 2004, warna merah,
ng

on

Hal. 1 dari 19 hal. Put. No. 2197 K/Pdt/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori
2 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
nomor mesin 14 B-1749896 dengan Nomor Polisi DK-8345-WB atas nama Fauziah ;

si
Bahwa 1 (satu) buah kendaraan bermotor jenis Truk tersebut, dimiliki dan

ne
ng
atau dikuasai secara sah oleh Penggugat atas dasar transaksi pembelian sebagaimana
bukti kuitansi ;

do
Bahwa 1 (satu) kendaran bermotor jenis Truk tersebut, oleh Penggugat
gu dijadikan sebagai sarana untuk menjalankan usaha, jasa angkutan barang, demi sumber
penghidupan sehari-hari, yang operasinalisasinya dijalankan oleh seorang sopir

In
A
(driver) yang telah dewasa dan memiliki Surat Ijin Mengendarai (SIM) sesuai
dengan kualifikasi kendaraan bermotor yang dijalankannya. Adapun identitas dan
ah

lik
sopir (driver) tersebut :
Nama : I Putu Suwindu ;
am

ub
Alamat: Desa Pohsanten ;
Agama : Hindu ;
Pendidika : SLTA ;
ep
k

Memiliki SIM : SIM B Umum ;


ah

Bahwa saat datangnya petugas kehutanan, sopir yang mengoperasionalisasikan


R

si
kendaraan truk dimaksud, dalam keadaan menunggu surat kepemilikan kayu dari
pemilik I Made Sukerta alias Balok di Desa Yeh Sumbul dan kemudian

ne
ng

selanjutnya pemilik kayu ditangkap oleh Polisi Hutan, selanjutnya dibawa ke


Kantor Kehutanan sedangkan supir tidak ditahan (tidak dilakukan penindakan) dan

do
gu

kayu tersebut diambil dari gudang milik I Made Sukerta alias Balok tersebut ;
Bahwa pada waktu itu, supir dimaksud mendapat order / pesanan untuk
In
mengangkut barang (kayu) yang menurut pemilik kayu yang akan diangkut telah
A

memiliki kelengkapan surat-surat (sah/legal), sehingga sopir tanpa memberitahukan


kepada pemilik kendaraan telah menyanggupi order / pesanan mengangkut kayu
ah

lik

tersebut, dengan pertimbangan bahwa kayu tersebut telah memiliki kelengkapan


surat-suratnya (sah/legal) ;
m

ub

Bahwa pada saat pengangkutan yang telah ditentukan pada waktu serta
pada tempat yang telah ditentukan, sopir menyiapkan kendaraan untuk
ka

ep

mengangkut kayu dimaksud dengan dibantu oleh pemilik untuk mengangkat dan
menata kayu ke dalam bak truk ;
ah

Bahwa pada saat proses pengangkatan dan penataan kayu dalam bak truk
R

es

belum selesai, telah datang beberapa personil anggota kepolisian kehutanan, untuk
M

melakukan tindakan pengamanan terhadap kayu - kayu yang diduga merupakan


ng

on

2
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori
3 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hasil pembalakan liar (illegal loging) dan juga melakukan tindakan penangkapan

R
terhadap pemilik kayu (pemesan jasa angkut dengan truk) dan sopir truk keberatan

si
untuk ditangkap dan Polisi Hutan meminta tolong sopir untuk membantu

ne
ng
membawa barang bukti berupa kayu ke kantor kehutanan, namun setelah sampai
di Kantor Kehutanan Polisi Hutan yang melakukan penangkapan tersebut

do
melakukan penyitaan pula terhadap mobil Truk tersebut dan sopir awalnya
gu berkeberatan, namun Polisi Hutan yang menangkap pemilik beserta kayunya
mengeluarkan Surat Perintah Penyitaan No.SP Sita/01/V/PPNS/2009 tanggal 25 Mei

In
A
2009 atas tindakan Polisi Hutan tersebut yang mengamankan Truk dengan surat
penyitaan tersebut, juga dapat dikatakan telah merampas kendaraan bermotor jenis
ah

lik
truk yang sebenarnya tidak memiliki hubungan langsung dengan kayu-kayu yang
diduga hasil pembalakan liar (Illegal logging); Bahwa Tergugat II keliru
am

ub
melakukan penyitaan Truk milik Penggugat, dimana truk tersebut bukan dimiliki
oleh pemilik kayu, hal tersebut terbukti dari sopir yang menjalankan kendaraan tersebut
tidak dikenai sangsi apapun (tersangka) berkaitan dengan pengangkutan kayu tanpa
ep
k

dokumen. Dalam hal ini nampak keragu-raguan Tergugat II bahwa senyatanya mobil
ah

tersebut tidak dalam keadaan berjalan hingga dapat dikatakan mengangkut kayu tanpa
R

si
dokumen yang sah, dimana sopir pada saat penangkapan, pemilik kayu sudah
dengan tegas menyatakan menolak mengangkut kayu dan mau menurunkan kayu

ne
ng

tersebut dari atas Truk, namun atas permintaan Polisi Kehutanan yang menangkap
meminta tolong kepada sopir untuk membantu membawa kayu - kayu yang ditangkap

do
gu

tersebut sampai ke Kantor Kehutanan ;


Bahwa selanjutnya Tergugat I, pihak Kejaksaan Negeri yang secara struktural
In
organisatoris vertikal melingkup juga atas koordinasi dengan Kejaksaan Tinggi
A

Bali dan Kejaksaan Agung RI :


• Menyatakan surat-surat kayu yang akan diangkut adalah kayu yang
ah

lik

tidak sah (illegal) ;


• Kayu-kayu yang akan diangkut adalah merupakan hasil pembalakan liar
m

ub

(illegal loging) dan pemilik kayu ditangkap untuk selanjutnya dilakukan


ka

penahanan ;
ep

• Kayu-kayu yang diduga kuat hasil pembalakan liar (illegal loging) harus
diamankan dan disita dan atau dirampas untuk Negara ;
ah

• Termasuk kendaraan truk yang akan digunakan untuk mengangkut juga


es

harus diamankan dan disita dan atau dirampas untuk Negara ;


M

ng

on

Hal. 3 dari 19 hal. Put. No. 2197 K/Pdt/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori
4 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa akibat kendaraan truk diamankan dan disita dan atau dirampas

R
untuk Negara, Penggugat sangat dirugikan dan memiliki kepentingan untuk memperoleh

si
perlindungan hukum demi keadilan atas kepemilikan kendaraan tersebut yang

ne
ng
merupakan sarana untuk menjalankan usaha jasa angkutan barang, demi sumber
penghidupan sehari-hari ;

do
Bahwa perihal perlindungan hak dan perlindungan hukum demi keadilan
gu secara jelas dan tegas, telah dijamin diatur dalam Konstitusi Undang - Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan beberapa peraturan perundang-

In
A
undangan :
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 :
ah

lik
Pasal 28D ayat (1) Setiap orang berhak atas pengakuan jaminan, perlindungan, dan
kepastian hukum yang adil dan perlakuan yang sama
am

ub
dihadapan hukum ;
Pasal 28 G ayat (1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga,
kehormatan, martabat, dan harta benda yang dibawah
ep
k

kekuasaanya serta berhak atas rasa aman dan


ah

perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau


R

si
tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi ;
Pasal 28 H ayat (3) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak

ne
ng

milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-


wenang oleh siapapun ;

do
gu

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi


Manusia
Pasal 3 ayat (2) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
In
A

kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di depan


hukum
ah

lik

Pasal 5 ayat (1) Setiap orang diakui sebagai manusia pribadi yang berhak
menuntut dan memperoleh perlakuan serta perlindungan yang
m

ub

sama sesuai dengan martabat kemanusiaannya di depan hokum ;


Pasat 17 Setiap orang, tanpa diskriminasi. berhak untuk memperoleh
ka

ep

keadilan dengan mengajukan permohonan, pengaduan, dan


gugatan, baik dalam perkara pidana, perdata maupun
ah

administrasi serta di adili melalui proses peradilan yang bebas


R

es

dan tidak memihak, sesuai dengan hukum acara yang


M

ng

on

4
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori
5 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menjamin pemeriksaan yang obyektif oleh hakim yang jujur

R
dan adil untuk memperoleh putusan yang adil dan benar ;

si
Pasal 29 ayat (1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga,

ne
ng
kehormatan martabat, dan hak miliknya ;
Pasal 29 ayat (2) Setiap orang berhak atas pengakuan di depan hukum sebagai

do
manusia pribadi di mana saja ia berada ;
gu Pasal 36 ayat (1) Setiap orang berhak mempunyai hak milik, baik sendiri
maupun bersama-sama dengan orang lain dengan pengembangan

In
A
dirinya, keluarga, bangsa dan masyarakat dengan cara yang
tidak melanggar hokum ;
ah

lik
Pasal 36 ayat (1) Tidak seorangpun boleh dirampas miliknya dengan sewenang-
wenang dan cara melawan hukum ;
am

ub
Bahwa tindakan yang dilakukan oleh Tergugat I dan termasuk secara
khusus sebagai kepentingan Tergugat I dengan merampas kendaraan bermotor jenis
truk miIik Penggugat, secara masif (samar dan leterlek) seolah-olah dapat dirujuk dan
ep
k

berdasar pada Undang-Undang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2004 tentang


ah

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.1 Tahun 2004


R

si
tentang Perubahan Undang-Undang Republik Indonesia No.41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan menjadi Undang-Undang :

ne
ng

Pada pasal 78 ayat 15 Undang-undang Republik Indonesia No. 41 Tahun 1999


tentang kehutanan menyebutkan “semua hasil hutan dari hasil kejahatan dan

do
gu

pelanggaran dan atau alat-alat termasuk alat angkutnya yang dipergunakan untuk
melakukan kejahatan dan atau pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam pasal ini
In
dirampas untuk Negara” ;
A

Sementara dalam penjelasan disebutkan bahwa “yang termasuk alat angkut


antara lain kapal, tongkang, truk, trailer, ponton, tugboat, perahu layar, helikopter,
ah

lik

dan lain-lain ;
Berdasar pada rumusan pasal tersebut, dapat dipahami bahwa : yang
m

ub

dirampas untuk Negara meliputi : hasil hutan dan hasil kejahatan dan atau alat
angkutnya (kapal, tongkang, truk, trailer, ponton. tugboat, perahu layar,
ka

ep

helikopter, dan lain-lain) yang dipergunakan untuk melakukan kejahatan dan


atau pelanggaran. artinya yang secara langsung mempunyai hubungan dengan
ah

kejahatan atau pelanggaran, yang dengan sendirinya pada diri si pelaku


R

es

termaktub adanya sikap bathin untuk melakukan kejahatan atau pelanggaran,


M

ng

on

Hal. 5 dari 19 hal. Put. No. 2197 K/Pdt/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori
6 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sehingga jelas memiliki sifat melawan hukum, kesalahan, dan

R
pertanggungjawaban pidana ;

si
Sementara sopir truk memandang adanya order atau pesanan jasa angkut

ne
ng
yang diterimanya terhadap kayu-kayu yang telah memiliki kelengkapan surat-
surat yang sah (legal), dimana seharusnya pihak Polisi Hutan (I.C Kejaksaan)

do
memperingatkan dan memberitahukan untuk jangan diangkut karena diduga kayu-
gu kayu tersebut menggunakan kelengkapan surat-surat yang tidak sah (palsu) dan
atau kayu-kayu tersebut diduga merupakan hasil pembalakan liar (illegal

In
A
loging ), bukan justru langsung membawa sopir (sopir dalam hal ini tidak
ditahan) dan justru menyita yang dilakukan oleh Tergugat II dan melakukan
ah

lik
perampasan terhadap kendaran truk tersebut oleh Tergugat I, dapat dikatakan
bahwa sopir beserta kendaraan truk tidak memiliki sikap batin untuk
am

ub
melakukan kejahatan atau pelanggaran, sehingga tidak memiliki sifat melawan
hukum, kesalahan maupun pertanggungjawaban pidana ;
Lebih-lebih Penggugat selaku pemilik atau yang menguasai kendaraan truk
ep
k

tersebut, secara jelas tidak memiliki sikap batin dan atau tidak memiliki
ah

hubungan sama sekali, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
R

si
adanya dugaan hasil kejahatan atau pelanggaran pembalakan liar (Illegal
Loging), sehingga dengan adanya tindakan Tergugat I dan Tergugat II yang

ne
ng

telah menyita dan atau merampas kendaraan truk milik Penggugat sangat
merugikan Penggugat dan dapat dikatakan tindakan pihak Tergugat I dan

do
gu

Tergugat II (i.c Kejaksaan) tersebut merupakan perbuatan melawan hukum


(onrechtmatigdaad) ;
In
Tindakan pihak Tergugat I dan Tergugat II (i.c Kejaksaan) tersebut
A

merupakan perbuatan melawan hukum (onrechtmatigdaad), karena telah


mengabaikan perlindungan hak dan tidak melakukan perlindungan hukum demi
ah

lik

keadilan bagi Penggugat (vide Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945 Pasal 28 D ayat (1), Pasal 28 G ayat (1), Pasal 28 H ayat (3), Undang-
m

ub

Undang Republik Indonesia No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia : Pasal
3 ayat (2), Pasal 5 ayat (1), Pasal 17, Pasal 29 ayat (1), Pasal 29 ayat (2), Pasal 36
ka

ep

ayat (1), Pasal 36 ayat (1)) ;


Bahwa akibat tindakan merampas kendaraan jenis truk milik Penggugat
ah

dan atau perbuatan melawan hukum (onrechmatigedaad) yang dilakukan oleh


R

es

Tergugat I dan Tergugat II, maka Penggugat mengalami kerugian baik secara
M

materiil maupun moril ;


ng

on

6
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori
7 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 1365 KUH Perdata yang menyatakan

R
setiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada orang lain,

si
mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti

ne
ng
kerugian tersebut ;
Lebih jauh ditegaskan bahwa Perbuatan Melawan Hukum (onrechmatigedaad)

do
menurut Hoge Raad harus diartikan sebagai berbuat atau tidak berbuat yang
gu memperkosa hak orang lain atau bertentangan dengan kewajiban hukum si
pembuat atau kesusilaan atau kepatutan dalam masyarakat baik terhadap diri

In
A
atau benda orang lain ;
Perbuatan dan atau tindakan Para Tergugat telah memenuhi pengertian
ah

lik
tersebut, sehingga mengakibatkan Penggugat mengalami kerugian baik materiil
maupun moril, mengingat :
am

ub
- Secara jelas kepentingan Penggugat benar-benar terkena / terancam akibat
tindakan penyitaan yang dilakukan oleh Tergugat II dan / atau tindakan
perampasan yang dilakukan oleh Tergugat I menjadi kewenangan Tergugat I
ep
k

dan Tergugat II ;
ah

Hak milik Penggugat juga secara jelas-jelas dilindungi oleh peraturan


R

si
perundang-undangan (schuthz norm theori) ;
- Kepentingan Penggugat tersebut sebagaimana dimaksud dalam ketentuan

ne
ng

Pasal 1365 KUHP Perdata ;


- Tindakan perampasan yang dilakukan oleh Tergugat I atau tindakan

do
gu

penyitaan yang dilakukan oleh Tergugat II menjadi kewenangan Tergugat I


dan Tergugat II bertentangan dengan kepatutan karena tidak terbukti adanya
In
pengangkutan kayu karena sopir yang menjalankan truk tersebut sama sekali
A

dibebaskan dari tanggung jawab atau dengan kata lain secara otomatis tidak ada
pengangkutan kayu menggunakan truk yang disita tersebut dengan
ah

lik

demikian tindakan Tergugat I dan Tergugat II terhadap Penggugat tidak ada


perlindungan hukum dengan tanpa memperhatikan sikap batin dan sikap
m

ub

tindak dari diri Penggugat ;


Bahwa dengan demikian obyek gugatan berupa :
ka

ep

1 (satu) kendaraan bermotor merk Toyota, jenis Truk, tahun pembuatan 2004,
warna merah, nomor mesin 14 B-1749896 dengan nomor polisi DK 8345 WB atas
ah

nama Fauziah tidaklah berhubungan dengan kayu-kayu hasil tindak pidana pembalakan
R

es

liar (illegal Logging) dan oleh karenanya tidak dapat dikait-kaitkan dengan tersangka/
M

ng

on

Hal. 7 dari 19 hal. Put. No. 2197 K/Pdt/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori
8 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terdakwa/ pelaku yang dilakukan oleh I Made Sukerta alias Balok dalam tindak

R
pidana menguasai kayu tanpa dokumen / pembalakan liar (Illegal Logging) ;

si
Bahwa dengan demikian kepemilikan atas kendaraan bemotor jenis truk

ne
ng
dari penggugat adalah tidak dapat diganggu gugat dan atau dirampas secara
sewenang-wenang, Penggugat adalah merupakan pemilik kendaraan bermotor jenis

do
Truk yang harus mendapat perlindungan hukum dan jaminan perlakuan adil
gu didepan hukum ;
Bahwa Tergugat II tanpa alas hak yang sah dan meyakinkan melakukan

In
A
penyitaan, yang telah dilakukan oleh dinas kehutanan yang menangkap kayu
tersebut dan Tergugat I sekaligus melakukan perampasan dalam surat
ah

lik
penuntutannya tanpa menguraikan alasan-alasan dan dasar-dasar hukum
perampasan terhadap mobil truk milik Penggugat tanpa memberikan kesempatan
am

ub
kepada Penggugat untuk melindungi hak-haknya dan mengetahui dimana
kesalahannya sebagai pemilik truk ;
Bahwa Penyitaan tersebut dilaksanakan oleh Polisi Dinas Kehutanan
ep
k

berdasarkan berita acara penyitaan Nomor Sita /01/V/PPNS/2009 ;


ah

Bahwa tindakan perampasan yang dilakukan Tergugat I membawa akibat


R

si
Penggugat mengalami kerugian materiil dengan tidak dapat beroperasionalnya
kendaraan bermotor jenis truk milik Penggugat sehingga tidak memperoleh

ne
ng

penghasilan dan mengalami kerugian moril karena dilibatkan dalam perkara


menguasai kayu tanpa dokumen yang dilakukan oleh I Made Sukerta alias

do
gu

Balok / pembalakan liar (illegal loging) ;


Bahwa tindakan perampasan yang dilakukan oleh Tergugat I dan atau
In
tindakan penyitaan yang dilakukan Tergugat II / menjadi kewenangan Tergugat I
A

dan Tergugat II membawa akibat Kendaraan Bermotor Jenis Truk miIik Penggugat
dirampas untuk Negara ;
ah

lik

Bahwa dalam gugatan ini, Penggugat bukan sebagai Terdakwa dalam


perkara memiliki kayu tanpa dokumen atau secara tegas adanya perbuatan pidana
m

ub

mengangkut kayu tanpa dokumen pembalakan liar (Illegal Logging), oleh karenanya
seluruh akibat hukum yang dipertanggungjawabkan oleh tersangka, Terdakwa/
ka

ep

Terpidana tidak tepat dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kepada Penggugat dan
Tergugat I dalam tuntutannya tidak menyebutkan dan menguraikan alasan yang
ah

mendasari perampasan mobil milik Penggugat ;


R

es

Bahwa tindakan perampasan yang dilakukan oleh Tergugat I dan atau


M

tindakan penyitaan yang dilakukan oleh Tergugat II menjadi kewenangan Tergugat


ng

on

8
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori
9 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
I dan Tergugat II sebagaimana dimaksud di atas yang merupakan perbuatan

R
melawan hukum (onrechtmatigedaad) secara kalkulatif benar-benar membawa

si
akibat Penggugat mengalami kerugian materiil dan moril / immaterill berupa :

ne
ng
Kerugian materiil berupa :
1 Biaya pembelian kendaraan bermotor jenis truk sebesar Rp.200.000.000,-

do
(dua ratus juta rupiah) ;
gu 2 Penghasilan yang setiap hari dan operasionalisasi kendaraan bermotor jenis
truk tersebut sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) tiap hari atau sebesar

In
A
Rp.180.000.000,- (seratus delapan puluh juta rupiah) selama kendaraan
tidak dapat beroperasi ;
ah

lik
3 Biaya yang timbul karena pengurusan perkara ini akibat perbuatan
melawan hukum yang dilakukan Para Tergugat sebesar Rp.30.000.0000, -
am

ub
(tiga puluh juta rupiah) ;
Kerugian immaterial berupa:
Akibat pengurusan perkara ini karena beban batin, susah , cemas dan sangat
ep
k

mengharapkan hak-haknya diserahkan kembali dalam kadaan baik yang tidak


ah

ternilai harganya akan tetapi sebagai acuan maka Penggugat menetapkan nilainya
R

si
sebesar Rp.100.000.000,- ( seratus juta rupiah) ;
Bahwa oleh karena dalam gugatan ini, Penggugat selain menuntut Para

ne
ng

Tergugat untuk menyerahkan 1 (satu) kendaraan bermotor jenis truk milik


Penggugat dengan suka rela dalam tenggang waktu 14 hari setelah gugatan ini di

do
gu

Putuskan Pengadilan Negeri Negara juga menuntut kepada Tergugat agar ganti
rugi dengan uang secara tunai terhitung sejak perkara ini terdaftar di Kepaniteraan
In
Pengadilan Negeri Negara ;
A

Bahwa oleh karena gugatan ini mengenai hak milik maka wajar apabila
Penggugat menuntut uang paksa (dwangsom) kepada Tergugat sebesar
ah

lik

Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap hari keterlambatan pemenuhan isi putusan sejak
perkara ini memperoleh kekuatan hukum tetap (inckrah van gewijsde) ;
m

ub

bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat mohon kepada


Pengadilan Negeri Negara agar memberikan putusan sebagai berikut :
ka

ep

DALAM PROVlSI :

1 Menerima dan mengabulkan gugatan Provisi dari Penggugat ;


ah

2 Menyatakan kendaraan bermotor jenis truk sebagai obyek gugatan diserahkan


es

kembali kepada pemiliknya / Penggugat ;


M

ng

on

Hal. 9 dari 19 hal. Put. No. 2197 K/Pdt/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori
10 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3 Membebankan biaya perkara yang timbul menurut hukum kepada Para

si
Tergugat ;

ne
ng
DALAM POKOK PERKARA :

1 Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya ;

do
gu 2 Menyatakan perbuatan / tindakan perampasan yang dilakukan oleh Tergugat I
dan atau tindakan penyitaan yang dilakukan oleh Tergugat II menjadikan
kewenangan Tergugat I dan Tergugat II sebagaimana tersebut di atas termasuk

In
A
dalam perbuatan melawan hukum;
3 Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk mengembalikan kepada
ah

lik
Penggugat :
1 (satu) buah kendaraan bermotor merk Toyota, jenis Truk , tahun pembuatan 2004,
am

ub
warna merah, Nomor Mesin 14 B -1749896 dengan Nomor Polisi DK 8345 WB
atas nama Fauziah, yang dirampas oleh Tergugat I dan atau disitanya yang
ep
dilakukan oleh Tergugat II menjadi kewenangan Tergugat I dan Tergugat II
k

dalam perkara ini ;


ah

4. Menyatakan bahwa Penggugat adalah sebagai pemilik yang sah atas Toyota
R

si
jenis Truk tahun pembuatan 2004, warna merah, nomor mesin 14 B -1749896
dengan Nomor Polisi DK 8345 WB atas nama Fauziah ;

ne
ng

5. Menghukum Tergugat I agar mengembalikan secara sukarela satu buah


kendaraan bermotor merk Toyota jenis Truk tahun pembuatan 2004, warna

do
gu

merah, nomor mesin 14 B -1749896 dengan Nomor Polisi DK 8345 WB atas


nama Fauziah ;
In
A

6. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng untuk


membayar ganti kerugian sebagai akibat tindakan perampasan yang dilakukan
ah

oleh Tergugat I dan atau penyitaan yang dilakukan oleh Tergugat II menjadi
lik

kewenangan Tergugat I dan Tergugat II sebagaimana dimaksud di atas yang


merupakan perbuatan melawan hukum (onrechtmatig daad) secara kalkulatif
m

ub

benar-benar membawa akibat Penggugat mengalami kerugian materiil dan


ka

moril / immateriil berupa :


ep

Kerugian materil berupa :


ah

1 Biaya pembelian kendaraan bermotor jenis truk sebesar Rp.200.000.000,- (dua


R

ratus juta rupiah) ;


es
M

ng

on

10
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori
11 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2 Penghasilan yang setiap hari dan operasionalisasi kendaraan bermotor jenis truk

R
tersebut sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) tiap hari atau sebesar

si
Rp.180.000.000,- (seratus delapan puluh juta rupiah) selama kendaraan

ne
ng
tidak dapat beroperasi ;
3 Biaya yang timbul karena pengurusan perkara ini akibat perbuatan melawan

do
hukum yang dilakukan Tergugat sebesar Rp.30.000.0000, - (tiga puluh juta
gu rupiah) ;
Kerugian immateriil berupa :

In
A
Akibat pengurusan perkara ini karena beban batin, susah, cemas dan sangat
mengharapkan hak-haknya diserahkan kembali dalam keadaan baik yang tidak
ah

lik
ternilai harganya akan tetapi sebagai acuan maka Penggugat menetapkan
nilainya sebesar Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) ;
am

ub
7. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng untuk
membayar uang paksa (dwangsom) kepada Penggugat sebesar Rp.1.000.000,-
(satu juta rupiah) untuk setiap hari keterlambatan penyerahan kendaraan
ep
k

bermotor jenis truk sebagai pemenuhan isi putusan sejak perkara ini
ah

memperoleh kekuatan hukum tetap (in kracht van gewljsde) ;


R

si
8. Menyatakan agar putusan dalam perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu
walaupun ada perlawanan, Banding, Kasasi dan Upaya hukum lainnya

ne
ng

(uitvoebar bji voo,roord) ;


9. Menghukum Tergugat I dan Tergugat II untuk membayar semua biaya yang

do
gu

timbul dalam perkara ini ;


Apabila Majelis Hakim berpendapat lain dan dalam peradilan yang baik dan mulia,
In
Penggugat mohon putusan yang seadil-adilnya ;
A

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat I mengajukan eksepsi


yang pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut :
ah

lik

• Bahwa gugatan Penggugat posita angka 11 dan angka 12 yang mana


dengan Pasal 78 ayat (15) Undang-Undang Republik Indonesia No. 41
m

ub

Tahun 1999 tentang Kehutanan menyebutkan semua hasil hutan dari hasil
ka

kejahatan dan pelanggaran dan atau alat-alat termasuk alat angkutnya yang
ep

dipergunakan untuk melakukan kejahatan dan atau pelanggaran


sebagaimana dimaksud dalam pasal ini dirampas untuk Negara.
ah

“sebagaimana Penggugat kemukakan bahwa Penggugat tidak setuju dengan


es

pasal tersebut didasarkan bahwa pada Pasal 28 Dakwaan ayat (1), Pasal 28
M

ng

G ayat (1) dan Pasal 28 H ayat (1) UUD 1945 yang telah diuraikan isinya
on

Hal. 11 dari 19 hal. Put. No. 2197 K/Pdt/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori
12 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
oleh Penggugat yang pada intinya Penggugat mempunyai Hak-hak yang

R
dijamin oleh UUD 1945 tetapi dirampas hak-hak Penggugat oleh Pasal 78

si
ayat (15) Undang-Undang RI No. 41 Tahun 1999 tentang kehutanan.

ne
ng
Dengan alasan tersebut sudah seharusnya Penggugat mengajukan
Gugatannya ke Mahkamah Konstitusi terlebih dahulu untuk dilakukan

do
Uji Materiil terhadap Pasal 78 ayat (15) Undang-Undang RI No. 41
gu Tahun 1999 tentang Kehutanan terhadap Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia sebagaimana diatur dalam Pasal 10 ayat (1) tentang

In
A
MAHKAMAH KONSTITUSI yang berbunyi : Mahkamah Konstitusi
berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya
ah

lik
bersifat final untuk : a. menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ;
am

ub
• Bahwa gugatan Penggugat posita angka 14 “menyatakan bahwa tindakan
Tergugat yang melakukan penyitaan berikut dirampas untuk Negara atas
truk merk Toyota, tahun pembuatan 2004, warna merah, nomor mesin
ep
k

14B-1749896 dengan No.Pol.DK 8345 WB atas nama Fauziah milik


ah

Suparman adalah merupakan perbuatan melawan hukum


R

si
“onrechmatigedaad” Pasal 1365 BW menentukan : “setiap perbuatan
melawan hukum yang oleh karenanya menimbulkan kerugian kepada

ne
ng

orang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya, menyebabkan


kerugian itu mengganti kerugian.” Dari Pasal tersebut dapat disimpulkan

do
gu

bahwa untuk mencapai suatu hasil yang baik dalam melakukan gugatan
berdasarkan perbuatan melawan hukum harus dipenuhi unsur-unsur ;
In
1 Perbuatan yang melawan hukum / onrechmatigedaad ;
A

2 Harus ada kesalahan ;


3 Harus ada kerugian yang ditimbulkan ;
ah

lik

4 Adanya hubungan kausal antara perbuatan dengan kerugian ;


Suatu perbuatan akan lenyap sifat melawan hukumnya karena adanya dasar
m

ub

pembenar. Dasar pembenar tersebut meliputi :


1 Keadaan memaksa (overmacht) ;
ka

ep

2 Pembelaan terpaksa (noodweer) ;


3 Ketentuan Undang-Undang (wettelijk voorschrift) atau kewenangan menurut
ah

Undang-Undang (wettelijk beboegheid) ;


es

4 Perintah jabatan ;
M

ng

(Komariah, SH,M.Si dalam bukunya yang berjudul Hukum Perdata) ;


on

12
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori
13 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tindakan penyitaan dan dirampas untuk Negara atas barang bukti berupa truk milik

R
Penggugat yang dilakukan oleh Tergugat adalah tindakan Tergugat sesuai dengan

si
ketentuan Undang-Undang yang secara imperatif telah diatur dalam Pasal 78 ayat (15)

ne
ng
Undang-Undang Republik Indonesia No.19 tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.1 tahun 2004 Tentang Perubahan Atas

do
Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Menjadi Undang-Undang
gu yang berbunyi “semua hasil hutan dari hasil kejahatan dan pelanggaran dan
atau alat-alat termasuk alat angkutnya yang dipergunakan untuk melakukan

In
A
kejahatan dan atau pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam pasal ini dirampas
untuk Negara “berikut penyitaan barang bukti oleh Tergugat dilakukan sesuai dengan
ah

lik
prosedur penyitaan yang ditentukan dalam KUHP : Pasal 38 ayat (1), Pasal 39 ayat
(1) huruf b dan e, Pasal 40, Pasal 42 ayat (1), Pasal 46 ayat (2) sebagaimana
am

ub
dijelaskan dalam Pasal 1 butir 16 KUHP, dengan demikian perampasan barang bukti
berupa truk tersebut tidak ada unsur perbuatan melawan hukum (onrechmatigedaad)
sebagaimana gugatan yang diajukan oleh Penggugat karena prosedur penyitaan sudah
ep
k

jelas, Tergugat melakukan penuntutan dan melaksanakan putusan dari Pengadilan


ah

Negeri Negara No.155/Pid.B/2009/PN.NGR yang amarnya berbunyi “barang bukti


R

si
dirampas untuk Negara” dan telah dinyatakan berkekuatan hukum tetap. Karena
tindakan yang dilakukan oleh Tergugat adalah ketentuan yang ditegaskan dalam

ne
ng

Undang-undang, dengan mengacu pada definisi tersebut diatas maka tindakan


yang dilakukan Tergugat adalah dibenarkan dan lenyap sifat melawan hukumnya ;

do
gu

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat II mengajukan eksepsi


yang pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut :
In
1 Bahwa Tergugat II menolak gugatan tegas dalil-dalil
A

gugatan kecuali apa yang diakui secara tegas ;


2 Bahwa dalam gugatan Penggugat salah subyek semestinya
ah

lik

Tergugat II tidak ikut dilibatkan karena hanya sebagai


lembaga yang bertugas untuk menyita barang bukti
m

ub

ditingkat penyidikan tindak pidana Kehutanan ;


bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Negara telah mengambil
ka

ep

putusan, yaitu putusan No. 2/Pdt.G/2011/PN.Ngr. tanggal 15 September 2011 yang


amarnya sebagai berikut :
ah

DALAM EKSEPSI :
R

es

• Menolak eksepsi Tergugat I dan Tergugat II


M

ng

DALAM PROVlSI :
on

Hal. 13 dari 19 hal. Put. No. 2197 K/Pdt/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori
14 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
• Menolak gugatan Provisi Penggugat ;

si
DALAM POKOK PERKARA :
1 Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ;

ne
ng
2 Menyatakan Penggugat adalah pemilik yang sah atas 1 (satu) unit kendaraan
bermotor, merk Toyota, model Truck, tahun pembuatan 2004, warna Merah,

do
gu Nomor Mesin 14B-1749896, Nomor Rangka MHFC1BU4340008407, Nomor
Polisi DK-8345-WB dengan atas nama Fauziah ;
3 Menetapkan 1 (satu) unit kendaraan bermotor, merk Toyota, model Truck, tahun

In
A
pembuatan 2004, warna Merah, Nomor Mesin 14B-1749896, Nomor Rangka
MHFC1BU4340008407, Nomor Polisi DK-8345-WB dengan atas nama Fauziah
ah

lik
yang telah disita secara sah menurut hukum oleh Tergugat I dan Tergugat II
sebagai barang bukti dalam perkara Reg.No.155/Pid.B/ 2009/PN.NGR,
am

ub
dikembalikan kepada Penggugat ;
4 Memerintahkan Tergugat I, Tergugat II dan/atau pejabat berwenang lainnya
yang menguasai 1 (satu) unit kendaraan bermotor, merk Toyota, model Truck,
ep
k

tahun pembuatan 2004, warna Merah, Nomor Mesin 14B-1749896, Nomor


ah

Rangka MHFC1BU4340008407, Nomor Polisi DK-8345-WB dengan atas nama


R

si
Fauziah untuk mengembalikan dan/atau menyerahkannya kepada Penggugat ;
5 Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya ;

ne
ng

6 Membebankan biaya (ongkos) perkara kepada Penggugat sejumlah Rp.731.000,-


(tujuh ratus tiga puluh satu rupiah) ;

do
gu

Menimbang, bahwa dalam tingkat banding atas permohonan Tergugat I,


permohonan banding tersebut telah dinyatakan tidak dapat diterima oleh Pengadilan
In
Tinggi Denpasar dengan putusan No. 10/Pdt/2012/PT.Dps. tanggal 23 April 2012 yang
A

amarnya sebagai berikut :


1 Menyatakan permohonan banding
ah

lik

yang diajukan oleh Pembanding/


Tergugat I tidak dapat diterima ;
m

ub

2 Menghukum Pembanding/
Terbanding I untuk membayar biaya
ka

ep

perkara dalam tingkat banding


sebesar Rp.150.000.000,- (seratus
ah

lima puluh ribu rupiah) ;


es

Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada


M

ng

Tergugat I/Pembanding pada tanggal 15 Mei 2012 kemudian terhadapnya oleh Tergugat
on

14
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori
15 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
I/Pembanding dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 22

R
Januari 2012 diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 25 Mei 2012

si
sebagaimana ternyata dari akte permohonan kasasi No. 2/Pdt.G/2011/PN.NGR. Jo.10/

ne
ng
Pdt/2012/PT.DPS. yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Negara, permohonan
mana diikuti oleh memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di

do
Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 6 Juni 2012 ;
gu bahwa setelah itu oleh Penggugat/Terbanding yang pada tanggal 7 Juni 2012
telah diberitahu tentang memori kasasi dari Tergugat I /Pembanding tidak diajukan

In
A
jawaban memori ;
Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah
ah

lik
diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama, diajukan dalam tenggang waktu dan
dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan
am

ub
kasasi tersebut formal dapat diterima ;
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/
Tergugat dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah :
ep
k

3 Bahwa Judex Facti telah menolak


ah

eksepsi Pemohon Banding dengan


R

si
pertimbangan eksepsi Pemohon
pada pokoknya bukannya mengenai

ne
ng

kewenangan mengadili dari


Penghadilan Negeri Negara atas

do
gu

mengenai kewenangan mengadili


dari Pengadilan Negeri Negara atas
In
perkara a quo, namun telah masuk
A

dalam substansi pokok perkara


padahal apabila dikaji lebih jauh,
ah

lik

eksepsi Pemohon Banding adalah


menyangkut kewenangan
m

ub

mengadili, mengingat gugatan


Termohon
ka

ep

Banding atas hak rnillk berupa


sebuah truck merk Toyota tahun
ah

pembuatan 2004 warna merah No.


R

es

Mesin 14 B-1749896 dengan No.


M

Pol
ng

on

Hal. 15 dari 19 hal. Put. No. 2197 K/Pdt/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori
16 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
DK 8345 WB atas nama Fauziah

R
sebagai objek sengketa yang dalam

si
perkara pidana terlebih dahulu telah

ne
ng
disita berikut dirampas untuk
negara oleh Pemohon Banding.

do
Bahwa dasar Pemohon Banding
gu melakukan penyitaan dan
menyatakan dalam tuntutannya

In
A
dirampas
untuk negara adalah Pasal 78 ayat
ah

lik
(15) Undang-Undang RI Nomor 19
Tahun 2004 tentang Penetapan
am

ub
Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 1 Tahun
2004 tentang Perubahan Atas
ep
k

Undang-
ah

Undang No. 41 Tahun 1999 tentang


R

si
Kehutanan menjadi Undang-
Undang

ne
ng

dan atas tuntutan Pemohon Banding


selaku Jaksa Penuntut Umum telah

do
gu

diputus oleh Majelis Hakim


Pengadilan Negeri Negara adalah
In
sesuai
A

dengan tuntutan Jaksa Penuntut


Umum atas objek sengketa
ah

lik

tersebut,
tetapi dalam gugatan Termohon
m

ub

Banding dalam mempertahankan


haknya adalah dengan
ka

ep

membandingkan antara ketentuan


dalam Pasal
ah

78 ayat (15) Undang-Undang RI


R

es

No. 19 Tahun 2004 tentang


M

Penetapan
ng

on

16
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori
17 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Peraturan Pemerintah Pengganti

R
Undang-undang No. 41 Tahun

si
1999

ne
ng
tentang Kehutanan menjadi
Undang-Undang dengan ketentuan

do
dalam
gu Undang-Undang Dasar Tahun 1945
yakni Pasal 28 0 ayat (1), Pasal 28

In
A
G
ayat (1), Pasal 28 H ayat (3)
ah

lik
mengingat pengaturan masalah
barang
am

ub
bukti berupa truck milik Termohon
Banding yang menjadi objek
sengketa
ep
k

dalam Undang-Undang Kehutanan


ah

adalah bertentangan dengan


R

si
Undang-Undang Dasar Tahun 1945
karenanya menurut kami selaku

ne
ng

kuasa hukum Pemohon Banding


adalah sudah seharusnya dan sudah

do
gu

selayaknyalah apabila gugatan


Termohon Kasasi diajukan terlebih
In
dahulu kepada Mahkamah
A

Konstitusi untuk dilakukan uji


materiil
ah

lik

sebagaimana diatur dalam Pasal 10


ayat (1) tentang Mahkamah
m

ub

Konstitusi yang berbunyi


"Mahkamah Konstitusi berwenang
ka

ep

mengadili
pada tingkat pertama dan terakhir
ah

yang putusannya bersifat final


R

es

untuk :
M

a menguji Undang-Undang
ng

on

Hal. 17 dari 19 hal. Put. No. 2197 K/Pdt/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori
18 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terhadap Undang-Undang Dasar

R
Negara RI

si
Tahun 1945;

ne
ng
2. Bahwa Judex Facti salah menerapkan hukum;
Dalam ilmu hukum perdata, gugatan diajukan hanya berdasar pada 2

do
kategori yakni :
gu - Perbuatan melawan hukum (jika timbul kerugian bukan karena perikatan); -
Wanprestasi (jika kerugian terjadi akibat adanya perikatan);

In
A
Dalam pertimbangan hukum Majelis Hakim Pengadilan Negeri Negara
terhadap petitum gugatan Termohon Banding yaitu "menyatakan
ah

lik
perbuatan/tindakan perampasan yang dilakukan oleh Pemohon
Banding menjadi kewenangan Pemohon Banding termasuk dalam
am

ub
perbuatan melawan hukum", Judex Facti berpendapat tindakan
pengambil alihan dan/atau menyimpan dalam penguasaannya
(penyitaan) atas objek sengketa yang telah dilakukan oleh Pemohon
ep
k

Kasasi adalah sah menurut hukum sebagaimana ketentuan peraturan


ah

perundang-undangan yang berlaku dengan kata lain Judex Facti


R

si
berpendapat bahwa tindakan yang dilakukan oleh Pemohon Kasasi
adalah bukan merupakan perbuatan melawan hukum. Apabila tindakan

ne
ng

Pemohon Banding dinyatakan sah dan tidak melawan hukum maka


sudah seharusnya apabila objek sengketa tersebut dirampas untuk

do
gu

negara merujuk pada Pasal 78 ayat (15) Undang-Undang RI No. 19 tahun


2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
In
Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang No.
A

41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang yang


bersifat dwingen recht. Hak kebendaan mempunyai sifat absolut (mutlak)
ah

lik

yaitu dapat dipertahankanl dilindungi terhadap setiap gangguan dari


pihak ketiga dan mendapat perlindungan berdasarkan 1365 BW. TImbul
m

ub

pertanyaan kalau memang dikatakan tindakan Pemohon Kasasi bukan


kategori perbuatan melawan hukum lantas gugatan Termohon Kasasi
ka

ep

didasarkan atas apa? Sementara hak kebendaan mendapat


perlindungan berdasar pasal 1365 BW dan kalau memang tindakan
ah

Pemohon Kasasi adalah sah dan bukan merupakan perbuatan melawan


R

es

hukum kenapa Judex Facti memerintahkan kepada kami selaku


M

Pemohon Kasasi untuk mengembalikan objek sengketa : kepada


ng

on

18
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori
19 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Termohon Kasasi bukankah hal ini malah menimbulkan kontradiksi antara

R
pendapat (pertimbangan pribadi majelis hakim yang tidak berdasar

si
hukum) dengan aturan yang telah mengatur secara tegas dan bersifat memaksa

ne
ng
(dwingen recht) yakni ketentuan Pasal 78 ayat (15) Undang-Undang RI Nomor 19
tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-

do
Undang No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang,
gu menurut hemat kami selaku kuasa hukum Pemohon Banding adalah
tidak benar apabila hanya faktor nurani dan kemanusiaan dapat

In
A
mengalahkan Undang-Undang. Dalam pertimbangan Majelis Hakim,
menyatakan bahwa Termohon Kasasi selalu berhati-hati dalam
ah

lik
menyewakan truk miliknya untuk mengangkut apa dan kepada siapa,
secara kebetulan saja menyewakan truk tersebut kepada I Made Sukerta
am

ub
yang ternyata untuk mengangkut kayu ilegal, bahwa sikap berhati-hati
adalah sikap batin yang sangat sulit untuk dibuktikan terlebih lagi dalam
pembuktian di persidangan, hanya unsur subjektifitas saja yang bisa
ep
k

menilai adanya sikap kehati-hatian seseorang, sudah jelas fakta bahwa


ah

Polisi Kehutanan mengamankan barang bukti berupa truk milik Termohon


R

si
Kasasi adalah ketika Polisi Kehutanan mengetahui proses menaikkan
kayu ke dalam bak truk dan ketika Polisi Kehutanan menanyakan perihal

ne
ng

keabsahan surat kayu tersebut, I Made Sukerta tidak bisa menunjukkan


dengan demikian jelas bahwa kayu tersebut adalah kayu ilegal

do
gu

sedangkan truk tersebut adalah alat yang dipergunakan untuk


mengangkut kayu ilegal sehingga benar Pemohon Banding kemudian
In
menjadikannya sebagai barang bukti yang kemudian disita dan
A

dirampas untuk negara merujuk Pasal 78 ayat (15) Undang-Undang RI No. 19 tahun
2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
ah

lik

Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-


Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang,
m

ub

fakta di persidangan berdasarkan keterangan para saksi juga tersirat


bahwa Termohon Banding (pemilik truk) maupun I Putu Suwindu selaku
ka

ep

sopir truk hanya mengedepankan yang penting truk miliknya atau yang
dikemudikannya mendapat order/pesanan/untung/uang. Termohon
ah

Banding sebagai pemilik truk maupun I Putu Suwindu sebagai sopir truk
R

es

tersebut, sadar atau tidak sadar, sengaja atau tidak sengaja, dengan
M

itikad baik atau tidak baik seharusnya mengetahui bahwa truk itu untuk
ng

on

Hal. 19 dari 19 hal. Put. No. 2197 K/Pdt/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori
20 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengangkut kayu legal ataukah ilegal mengingat ketentuan Undang-

R
Undang tegas menyatakan hasil hutan (kayu) harus mempunyai ijin (surat

si
dan pihak yang berwenang) dan atas setiap aturan yang telah

ne
ng
diundangkan maka setiap orang dianggap mengetahuinya ;
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung

do
berpendapat :
gu Alasan kasasi tidak dapat dibenarkan, Judex Facti (Pengadilan Tinggi) tidak
salah menerapkan hukum pertimbangan telah tepat karena permohonan banding

In
A
diajukan melewati tenggang waktu yang ditentukan Undang-Undang sehingga
permohonan banding tidak dapat diterima ;
ah

lik
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula ternyata bahwa
putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau
am

ub
undang-undang, maka permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi :
PEMERINTAH R.I. CQ. KEJAKSAAN AGUNG R.I. CQ. KEPALA KEJAKSAAN
TINGGI BALI CQ. KEPALA KEJAKSAAN NEGERI NEGARA tersebut harus
ep
k

ditolak ;
ah

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi


R

si
ditolak, maka Pemohon Kasasi dihukum untuk membayar biaya perkara dalam tingkat
kasasi ini ;

ne
ng

Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 48 Tahun 2009, Undang-


Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan

do
gu

Undang-Undang No 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No.3


Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ;
In
MENGADILI :
A

Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : PEMERINTAH R.I. CQ.


ah

KEJAKSAAN AGUNG R.I. CQ. KEPALA KEJAKSAAN TINGGI BALI CQ.


lik

KEPALA KEJAKSAAN NEGERI NEGARA tersebut ;


Menghukum Pemohon Kasasi untuk membayar biaya perkara dalam tingkat
m

ub

kasasi ini sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah ) ;


ka

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada


ep

hari Senin tanggal 8 Juli 2013 oleh Dr.H.Mohammad Saleh, SH.,MH. Hakim Agung
ah

yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis,


R

Prof.Dr.H.Abdul Manan, SH.,S.IP,M.Hum. dan Syamsul Ma’arif, SH.,LL.M.,PhD.


es

Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk
M

ng

on

20
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori
21 Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut dan

R
Eko Budi Supriyanto, SH.,MH. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para

si
pihak ;

ne
ng

do
gu Hakim-Hakim Anggota : Ketua :
ttd. ttd.
Prof.Dr.H.Abdul Manan, SH.,S.IP,M.Hum. Dr.H.Mohammad Saleh, SH.,MH.

In
A
ttd.
Syamsul Ma’arif, SH.,LL.M.,PhD.
ah

lik
Biaya-biaya : Panitera Pengganti :
am

ub
1 Redaksi………… ….Rp. 5.000,- ttd.
2 Meterai …………… .Rp. 6.000,- Eko Budi Supriyanto, SH.,MH
ep
3 Administrasi Kasasi… Rp.489.000-
k

Jumlah ……………… Rp.500.000,-


ah

si
Untuk Salinan
MAHKAMAH AGUNG RI

ne
ng

a.n. Panitera
Panitera Muda Perdata

do
gu

( Dr.Pri Pambudi Teguh, SH.,MH. )


NIP : 19610313 198803 1 003
In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Hal. 21 dari 19 hal. Put. No. 2197 K/Pdt/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N
h

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
ik

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

Anda mungkin juga menyukai