Anda di halaman 1dari 31

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN

si
Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2014
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara perdata khusus permohonan pernyataan pailit pada tingkat

do
gu kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara:
NEGARA REPUBLIK INDONESIA Cq. PEMERINTAH

In
REPUBLIK INDONESIA Cq. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK
A
INDONESIA Cq. DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN
ah

NEGARA, dalam hal ini memberi kuasa kepada Obor

lik
P.Hariara,S.H., dan kawan-kawan, Pejabat dan Pegawai Biro
Bantuan Hukum, Sekretariat Jenderal, beralamat di Gedung
am

ub
Djuanda I Lantai 15, Jalan Dr. Wahidin Nomor 1, Jakarta Pusat,
berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 6 November 2014,
ep
k

sebagai Pemohon Kasasi dahulu Pembantah;


ah

terhadap
R

si
PETER KURNIAWAN, S.H., M.Kn., LILI BADRAWATI, S.H., DAN
R. PRIMADITYA WIRASANDI, S.H., selaku Tim Kuratior

ne
ng

PT.WISMAKARYA PRASETYA (Dalam Pailit), beralamat di World


Trade Center I, Lt. 8, Jend. Sudirman Kav. I 29-31, Jakarta

do
gu

Selatan, sebagai Termohon Kasasi dahulu Terbantah;


Mahkamah Agung tersebut;
In
Membaca surat surat yang bersangkutan;
A

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang


Pemohon Kasasi dahulu Pembantah telah mengajukan permohonan renvoi
ah

lik

prosedur di depan persidangan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri


Jakarta Pusat, pada pokoknya sebagai berikut:
m

ub

Mengenai legal standing Pembantah


ka

1. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 37A ayat (1) Undang-Undang


ep

Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan


Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, dinyatakan apabila menurut penilaian
ah

Bank Indonesia terjadi kesulitan perbaikan yang membahayakan perekonomian


es

nasional, atas permintaan Bank Indonesia, Pemerintah setelah berkonsultasi


M

ng

on

Hal 1 dari 31 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepada Dewan Perwakilan Rakyat R.l. dapat membentuk badan khusus yang

R
bersifat sementera dalam rangka penyehatan Perbankan;

si
2. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 37 ayat (1) Peraturan Pemerintah

ne
ng
(PP) Nomor 17 Tahun 1999 tentang Badan Penyehatan Perbankan Nasional
(BPPN) bertggas melakukan program penyehatan terhadap bank-bank yang

do
gu telah ditetapkan dan diserahkan oleh Bank Indonesia kepada BPPN;
3. Bahwa berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 15 Tahun
2004 tentang Pengakhiran Tugas dan Pembubaran BPPN, terhitung mulai

In
A
tanggal 27 Februari Tahun 2004 masa tugas BPPN dinyatakan berakhir,
sehingga semua kekayaan BPPN menjadi kekayaan Negara yang
ah

lik
diserahkelolakan kepada Menteri Keuangan, sebagaimana diatur dalam
ketentuan Pasal 6. Dengan demikian, Kementerian Keuangan adalah sebagai
am

ub
pihak yang berwenang untuk melanjutkan segala hak dan kewajiban BPPN;
4. Bahwa berdasarkan ketentuan dalam pasal 3 ayat (1) angka romawi I
ep
huruf a Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 68/KMK.01/2014
k

penanganan permasalahan hukum terkait asset-aset eks Badan Penyehatan


ah

R
Perbankan Nasional, unit pelaksana penjaminan pemerintah, pen|jaminan

si
pemerintah terhadap kewajiban pembayaran bank perkreditan rakyat, dan eks

ne
ng

kelolaan PT. Perusahaan Pengelola Aset (Persero), di dalam dan/atau di luar


lembaga peradilan dilakukan oleh Biro Batuan Hukum, Sekretariat Jenderal,
Kementerian Keuangan;

do
gu

5. Bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92/


PMK.06/2009 Jo. Nomor 178/PMK.01/2009 tanggal 16 November 2009
In
A

dinyatakan bahwa penanganan perkara atas Aset Berperkara yang telah


diserahkan oleh pengelolaan aset kepada Kementerian Keuangan Republik
ah

lik

Indonesia dilakukan oleh Biro Bantuan Hukum;


Adapun alasan-alasan dan dasar hukum adanya keberatan dalam bantahan ini
m

ub

(renvoi prosedure), dapat diuraikan sebagai berikut:


1. Bahwa sebelum Pembantah membuktikan bahwa Terbantah teiah keliru
ka

ep

dan salah dalam menetapkan jumlah piutang PT. Jaya Perkasa Engineering
yang diakui sementara oleh Terbantah, terlebih dahulu Pembantah akan
ah

menguraikan dasar timbulnya peristiwa-peristiwa hukum adanya hubungan


R

es

utang-piutang antara Pembantah, PT. JPE dan PT. WKP (Dalam Pailit)
M

sebagaimana diuraikan di bawah ini:


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
a. Bahwa hak tagih JPE kepada PT. WKP (Dalam Pailit) bersumber dari

R
hak tagih eks Bank BNI, Bank Putera Multikarsa dan Bank Aken kepada

si
Texmaco Grup yang dialihkan kepada BPPN dan selanjutnya oleh BPPN

ne
ng
direstrukturisasi berdasarkan:
1) Master Restructuring Agreement For Texmaco Group Nomor 10 tanggal

do
gu 23 Mei 2001 dibuat di hadapan Ny.Olvia Afiaty SH, Notaris di Jakarta;
2) Amended and Restated Exchangeable Bond slnd Subscription
Agreement Nomor 60 tanggal 16 Agustus 2Q02 dibuat di hadapan Teddy Anwar

In
A
SH, Notaris di Jakarta;
3) Akta Perjanjian Jual Beli dan Penyerahan Hak Atas Piutang Nomor 57
ah

lik
tanggal 22 April 2002, dibuat di hadapan Notaris DR H. Teddy Anwar, SH, SpN;
4) Akta Addendum Perjanjian Jual Beli dan Penyerahan Hak Atas Piutang
am

ub
Nomor 36 tanggal 16 Agustus 2002, dibuat di hadapan Notaris DR H. Teddy
Anwar, SH, SpN;
ep
5) Akta Penyerahan dan Penerimaan Piutang Nomor 55 tanggal 16 Agustus
k

2002, dibuat di hadapan Notaris DR H. Teddy Anwar, SH, SpN;


ah

R
Adapun rincian piutang yang berasal dari Bank BNI, Bank Putra Multikarsa

si
dan Bank Aken tersebut sesuai dengan Akta Addendum Perjanjian Jual Beli

ne
ng

dan Penyerahan Hak Atas Piutang Nomor 36 tanggal 16 Agustus 2002,


dibuat di hadapan Notaris DR. H. Teddy Anwar, SH, SpN, adalah sebagai

do
berikut:
gu

Bank Pokok (Rp) Bunga (Rp) Denda (Rp) Total (Rp)

BNI 82.561.830.495 70.465.954.950 2.950.580.750 155.978.366.195


In
A

Aken 4.000.000.000 1.369.777.778 161.093.333,34 5.530.871.000,34


BPM 9.000.000.000 6.577.240.704,19 3.184.108.500 18.761.349.204,19
Total (Rp) 95.561.830.495 78.412.973432,19 6.295.785.583,34 180.270.580.510,53
ah

lik

b. Bahwa adapun salah satu skema Restrukturisasi Texmaco Grup oleh


m

ub

BPPN antara lain:


Pembentukan 2 (dua) Holding Company:
ka

ep

• PT. Bina Prima Perdana (BPP) untuk menampung aset Divisi Textile,
dan;
ah

• PT. Jaya Perkasa Engineering (JPE) untuk menampung aset Divisi


es

Engineering;
M

ng

on

Hal 3 dari 31 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Bahwa sebagaimana dalam Master Restructuring Agreement For

R
Texmaco Group Nomor 10 tanggal 23 Mei 2001 (MRA 10) Jo. The First

si
Amandement of MRA Nomor 5 tanggal 21 September 2001 Jis. The Second

ne
ng
Amandement of MRA Nomor 12 tanggal 18 Januari 2002, yang ketiga MRA
tersebut dibuat oleh dan di hadapan Olvia Afiaty, S.H., Notaris di Jakarta,

do
gu disebutkan bahwa seluruh kredit Group Texmaco yang ada di BPPN dialihkan
kepada PT. Bina Prima Perdana (BPP) dan PT. Jaya Perkasa Engineering
(JPE) yang merupakan holding company yang dibentuk oleh BPPN ;

In
A
d. Bahwa hak tagih BPPN kepada Texmaco Grup Divisi Engineering
dijual /dialihkan kepada JPE dan sebagai pembayarannya JPE menerbitkan
ah

lik
Exchangeable Bond / EB (Obligasi yang dapat dipertukarkan dengan aset);
e. Bahwa PT. WKP merupakan debitur divisi engineering yang hak
am

ub
tagihnya telah dijual/dialihkan oleh BPPN kepada PT. JPE sebagaimana
tersebut pada angka 9 di atas;
ep
f. Bahwa dengan demikian, setelah restrukturisasi tersebut, BPPN
k

menjadi kreditor dari JPE dan juga sebagai pemegang jamihan fiducia atas
ah

R
tagihan JPE kepada PT. WKP sebesar Rp180.270.586.510,53,00 (seratus

si
delapan puluh miliar dua ratus tujuh puluh juta lima ratus delapan puluh enam

ne
ng

ribu lima ratus sepuluh rupiah lima puluh tiga sen), sebagaimana akta Jaminan
Fiducia Nomor 87 tanggal 16 Agustus 2002 yang dibuat di hadapan Notaris DR.

do
Teddy Anwar SH Jo Sertifikat Jaminan Fiducia Nomor W7-003998
gu

HT.04.06.TH.2003/ STD., tanggal 17 Maret 2003;


g. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 6 ayat (1) Keputusan Presiden
In
A

Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pengakhiran Tugas dan Pembubaran Badan


Penyehatan Perbankan Nasional bahwa dengan berakhirnya BPPN maka
ah

lik

segala kekayaan BPPN menjadi kekayaan Negara yang dikelola oleh Menteri
Keuangan;
m

ub

h. Bahwa berdasarkan dalil yang diajukan oleh Terbantah dalam


"Tanggapan atas Bantahan/Keberatan Terhadap Besarnya Jumlah Piutang PT.
ka

ep

Jaya Perkasa Engineering Yang Diakui Sementara Oleh Kuraitor PT.


Wismakarya Prasetya (Dalam Pailit) Perkara Nomor 440 K/Pdt. Sus. Pailit/2013
ah

jo Nomor 05/Pdt.Sus/PKPU/2013/PN.NIAGA. JKT.PST, tanggal 24 Juni 2014


R

es

pada angka 4 halaman 4, bahwa Terbantah telah mengakui bahwa Pembantah


M

adalah pihak yang berwenang mewakili PT. Jaya Perkasa Engineering;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, sudah sepatutnya bantahan atau

R
keberatan (renvoi prosedur) yang diajukan oleh Pembantah untuk kepentingan

si
Pemerintah Republik Indonesia Cq. Kementerian Keuangan selaku kreditur dan

ne
ng
pemegang jaminan fiducia diterima dan dikabulkan;
2. Bahwa sebelum PT WKP dinyatakan pailit, PT JPE dalam suratnya

do
gu Nomor S-160/JPE/DU/X11/2011 tanggal 20 Desember 2011 perihal Surat
Penagihan Jo Surat Nomor S-003/JPE/DU/1/2013 tanggal 30 Januari 2013
perihal Penyelesaian Kewajiban Kepada PT Jaya Perkasa Engineering, telah

In
A
melakukan penagihan kepada PT. Wismakarya Prasetya dengan jumlah tagihan
pokok sebesar Rp180.270.586.510,53,00 (seratus delapan puluh miliar dua
ah

lik
ratus tujuh puluh juta lima ratus delapan puluh enam ribu lima ratus sepuluh
rupiah lima puluh tiga sen), dan tagihan tersebut tidak pernah dibantah oleh PT.
am

ub
Wismakarya Prasetya;
3. Bahwa setelah PT. Wismakarya Prasetya dinyatakan pailit, PT. Jaya
ep
Perkasa Engineering berdasarkan Surat Nomor S-001/JPE/KPS/111/2014
k

tanggal 20 Maret 2014 telah mengajukan klaim tagihannya melalui Terbantah


ah

R
selaku kurator PT. Wismakarya Prasetya (Dalam Pailit) atas piutang PT. Jaya

si
Perkasa Engineering kepada PT. Wismakarya Prasetya (Dalam Pailit) dengan

ne
ng

jumlah keseluruhan sebesar Rp528.434.180.761,13,00 (lima ratus dua puluh


delapan miliar empat ratus tiga puluh empat juta seratus delapan puluh ribu
tujuh ratus enam puluh satu rupiah dan tiga belas sen), terdiri atas hutang pokok

do
gu

sebesar Rp180.270.586.510,53,00 (seratus delapan puluh miliar dua ratus tujuh


puluh juta lima ratus delapan puluh enam ribu lima ratus sepuluh rupiah lima
In
A

puluh tiga sen), dan bunga sejak tanggal 16 Agustus 2002 sampai dengan
tanggal 25 Maret 2013, sebesar Rp348.163.594.250,60,00 (tiga ratus empat
ah

lik

puluh delapan miliar seratus enam puluh tiga juta lima ratus sembilan puluh
empat ribu dua ratus lima puluh rupiah dan enam puluh sen);
m

ub

4. Bahwa dalam Rapat Verifikasi (pencocokan) utang PT. WKP (Dalam


Pailit) yang diselenggarakan pada tanggal 14 April 2014 yang dihadiri oleh
ka

ep

Hakim Pengawas, Terbantah, Debitur Pailit, Pembantah dan Kreditor lainnya


bertempat di Ruang Sidang Pengadilan Niaga Pada Pengadilan Negeri Jakarta
ah

Pusat dalam perkara Nomor 440 K/Pdt.Sus-Pailit/2013, dimana Terbantah tidak


R

es

mengakui jumlah tagihan yang diajukan oleh PT Jaya Perkasa Engineering


M

kepada PT WKP (Dalam Pailit) sebesar Rp528.434.180.761,13,00 (lima ratus


ng

on

Hal 5 dari 31 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dua puluh delapan miliar empat ratus tiga puluh empat juta seratus delapan

R
puluh ribu tujuh ratus enam puluh satu rupiah dan tiga belas sen), yang terdiri

si
atas hutang pokok sebesar Rp180.270.586.510,53,00 (seratus delapan puluh

ne
ng
miliar dua ratus tujuh

do
gu puluh juta lima ratus delapan puluh enam ribu lima ratus sepuluh rupiah lima
puluh tiga sen), dan bunga sebesar Rp348.163.594.250,60, (tiga ratus
empat puluh delapan miliar seratus enam puluh tiga juta lima ratus sembilan

In
A
puluh empat ribu dua ratus lima puluh rupiah dan enam puluh sen), namun
yang diakui sementara oleh Tim Kurator PT. WKP (Dalam Pailit) hanya
ah

lik
sebesar Rp22.302.223.413,00 (dua puluh dua miliar tiga ratus dua juta dua
ratus dua puluh tiga ribu empat ratus tiga belas rupiah);
am

ub
5. Bahwa adapun alasan Terbantah untuk menolak atau tidak mengakui
tagihan JPE kepada PT. WKP (Dalam Pailit) sebesar Rp528.434.180.761,13,00
ep
(lima ratus dua puluh delapan miliar empat ratus tiga puluh empat juta seratus
k

delapan puluh ribu tujuh ratus enam puluh satu rupiah dan tiga belas sen ), dan
ah

R
hanya mengakui tagihan sebesar Rp22.302.223.413,00 (dua puluh dua miliar

si
tiga ratus dua juta dua ratus dua puluh tiga ribu empat ratus tiga belas rupiah),

ne
ng

adalah dengan alasan sebagai berikut:


a. Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 2.3 (c) Restructuring Agreement
Nomor 11, tanggal 3 Oktober 2002 yang dibuat dihadapan Notaris

do
gu

DR.Teddy Anwar, S.H. ("Perjanjian Restrukturisasi"), ditafsirkan bahwa


utang PT. WKP hanya tersisa Rp22.302.223.413,00 (dua puluh dua miliar
In
A

tiga ratus dua juta dua ratus dua puluh tiga ribu empat ratus figs belas
rupiah);
ah

lik

Terbantah dinilai salah dan keliru dalam memahami dan menafsirkan


ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Restrukturisasi dengan cara
m

ub

hanya mengutip sebagian saja isi dari Perjanjian Restrukturisasi karena


seluruh isi Perjanjian Restrukturisasi merupakan satu kesatuan dan
ka

ep

bagian yang tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang
lainnya;
ah

Berikut ini kami sampaikan secara lengkap ketentuan dalam Pasal 2.3
R

es

Perjanjian Restrukturisasi berikut dengan terjerpahan resminya, sebagai


M

berikut:
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1) Restruturing Subject to the Lender's satisfaction in full of the Borrower's

R
performance in full or waiver by the Lender, of the Condition P, the Total IDR

si
Indebtedness shall immediately upon such satisfaction or waiver (as the case

ne
ng
may be) be restructured in the following manner:
a) Rp3.935.686.485 (three billion nine hundred and thirty five million, six

do
gu hundred and eighty six thousand, four hundred and eighty five rupiah) of the
Total IDR Indebtedness (the “IDR Conversion Debt”) shall he converted into new
issued shares of the Borrower to be issued pursuant to and which the Lender

In
A
shall subscribe for in accordance with the terms of Clause 4 of this Agreement;
b) Rp221.170.699.003 (two hundred and twenty one billion, one hundred
ah

lik
and seventy million, six hundred and ninety nine thousand and three rupiah) of
the Total IDR Indebtedness (the "IDR Swap Debt”) shall be exchanged for
am

ub
assets of affiliated companies asset out in the Ninth Schedule in accordance
with the terms and conditions of the Debt Settlerpent Agreement to be entered
ep
k

into between the Borrower and Lender and acknowledged by the companies
ah

whose debts form part of the account receivables to be transferred from the
R

si
Borrower to the Lender and who are listed on the Ninth Schedule ; and ;
c) the remaining amount of total IDR indebtedness, being Rp22.302.223.413

ne
ng

(twenty two billion three hundred and two million two hundred and twenty three
thousand, four hundred and thirteen rupiah) shall be converted into United

do
gu

States Dollars at the Conversion Rate to US $ 2.144.444,56 (two million, one


hundred and fourty four thousand, four hundred and forty four United State
In
Dollars and fifty six cents) ("the USD Debt') and shall continue to be payable,
A

subject to and in accordance with the terms set out in this Agreement and the
ah

Restructuring Debt Amount shall be secured with the Security Interest created
lik

by the Security Documents in accordance with the terms of Clause 5 of this


Agreement;
m

ub

Terjemahan resmi oleh Penterjemah Abdul Dialal Chusairi:


ka

2) Restrukturisasi dengan tunduk pada apakah Pemberi Pinjaman merasa


ep

sepenuhnya yakin atau puas pada kinerja Peminjam, atau pencabutan hak oleh
ah

Pemberi Pinjaman terhadap Prasyarat, maka jumlah utang dalam rupiah, segera
R

sesudah Pemberi Pinjaman merasa puas atau melakukan pencabutan


es
M

ng

on

Hal 7 dari 31 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(sebagaimana mungkin demikian halnya) harus direstrukturisasi dengan cara

R
yang berikut ini:

si
a) Rp3.935.686.485,00 (tiga miliar sembilan ratus tiga puluh lima

ne
ng
juta enam ratus delapan puluh enam ribu empat ratus delapan puluh lima
rupiah) dari jumlah utang dalam rupiah (“utang konversi menjadi rupiah”) harus

do
gu dikonversi menjadi saham yang baru dikeluarkan sebagai milik Peminjam untuk
dikeluarkan menurut dan yang harus diambil bagian oleh Pemberi Pinjaman
sesuai dengan ketentuan Klausul 4 dalam Perjanjian ini;

In
A
b) Rp221.170.699.003,00 (dua ratus dua puluh satu miliar seratus
tujuh puluh juta enam ratus sembilan puluh sembilan ribu tiga rupiah) dari
ah

lik
jumlah utang dalam rupiah (utang tukar guling dalam rupiah) harus ditukarkan
dengan aset anak perusahaan (affiliated company) sebagaimana dijelaskan
am

ub
dalam shcedul kesembilan dan sesuai dengan ketentuan dan syarat Perjanjian
Penyelesaian Utang yang akan diadakan antara Peminjam dan Pemberi
ep
Pinjaman dan diakui oleh perusahaan-perusahaan yang utangnya merupakan
k

bagian dari piutang yang harus dialihkan dari Peminjam kepada Pemberi
ah

R
Pinjaman dan yang tercantum dalam Shcedul Kesembilan; dan

si
c) Sisa besaran jumlah hutang dalam rupiah, yakni

ne
ng

Rp22.302.223.413,00 harus dikonversi menjadi Dollar Amerika Serikat dengan


tarif konversi terhadap US $ 2.144.444,56 (dua juta seratus empat puluh empat
ribu empat ratus empat puluh empat Dollar Amerika Serikat dan lima puluh

do
gu

enam sen)(Hutang Dalam USD') dan harus terus dibayarkan dengan tunduk
pada dan sesuai dengan ketentuan yang dijelaskan dalam Perjanjian ini dan
In
A

besaran Wang Terstrukturisasi harus dijamin dengan hak hukum atas jaminan
yang diadakan oleh Beberapa Dokumen Jaminan sesuai dengan ketentuan
ah

lik

klausul 5 dalam Perjanjian ini";


Bahwa berdasarkan terjemahan resmi ketentuan Pasal 2.3 Perjanjian
m

ub

Restrukturisasi disebutkan bahwa Restrukturisasi tunduk pada apakah


Pemberi Pinjaman (JPE) yakin atau puas atas kinerja Peminjam (WKP)
ka

ep

atau mencabut hak Pemberi Pinjaman terhadap Prasyarat yang harus


dipenuhi oleh Peminjam, dengan demikian berdasarkan ketentuan
ah

tersebut maka Peminjam harus memenuhi Prasyarat yang ditentukan


R

es

dalam Skedul 3 Perjanjian Restrukturisasi atau Pemberi Pinjaman


M

mencabut prasyarat tersebut;


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa adapun prasyarat dalam shcedul 3 Perjanjian Restrukturisasi

R
tersebut adalah pengikatan Personal Guarantee dari: Govindasamy

si
Munusamy, Marimutu Ganesan, Slamet Nugroho, Marimutu Manimaren,

ne
ng
Marina dan Mega;
Bahwa sampai dengan pailitnya PT. WKP, Prasyarat yang ditentukan

do
gu dalam Schedul 3 Perjanjian Restrukturisasi tersebut belum pernah
dipenuhi oleh PT. WKP;
Dalam Pasal 2.3 (b) Perjanjian Restrukturisasi terdapat 2 (dua) syarat

In
A
yang harus dipenuhi oleh WKP, yaitu:
i. utang sebesar Rp221.170.699.003,00 (dua ratus dua puluh satu miliar
ah

lik
seratus tujuh puluh juta enam ratus sembilan puluh sembilan ribu tiga rupiah)
harus ditukarkan dengan aset anak perusahaan (affiliated company), dan;
am

ub
ii. akan ditandatangani Debt Settlement Agreement
(Perjanjian Penyelesaian Utang) antara PT. WKP dengan
ep
PT. JPE dan diakui oleh perusahaan-perusahaan yang
k

utangnya merupakan bagian yang harus dialihkan


ah

R
sebagaimana dijelaskan dalam Shcedul Kesembilan;

si
Bahwa sampai dengan pailitnya WKP, kedua syarat tersebut belum

ne
ng

pernah dipenuhi oleh WKP;


Dalam Pasal 2.3 (c) Perjanjian Restrukturisasi, jumlah hutang sebesar

do
US $ 2.144.444,56 (dua juta seratus empat puluh empat ribu empat
gu

ratus empat puluh empat dollar Amerika Serikat dan lima puluh enam
sen), harus dijamin dengan hak hukum atas jaminan yang diadakan
In
A

oleh Beberapa Dokumen Jaminan sesuai dengan Klausul 5 dalam


Perjanjian;
ah

lik

Palam Pasal 5.2 Perjanjian Restrukturisasi disyaratkan agar PT. WKP


mengadakan Pengalihan Fiducia Rekening Bank, Pengalihan Fiducia
m

ub

Mesin, Peralatan dan Inventaris dan Pengalihan Fiducia Asuransi;


Dalam Pasal 5.4 Akta restrukturisasi, PT. WKP disyaratkan untuk
ka

ep

membuat Akta Rekening Escrow;


Bahwa sampai dengan pailitnya WKP, syarat yang ditentukan dalam
ah

Pasal 5.2 dan 5.4 Perjanjian Restrukturisasi belum pernah dipenuhi


R

es

oleh WKP;
M

ng

on

Hal 9 dari 31 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa berdasarkan ketentuan Perjanjian Restrukturisasi dalam hal

R
belum terpenuhi hal-hal sebagaimana dimaksud di atas, maka

si
Perjanjian Restrukturisasi tersebut belum berlaku efektif sehingga

ne
ng
konsekwensinya terhadap piutang (tagihan) PT. JPE terhadap
PT.WKP berlaku syarat-syarat dan ketentuan sebagaimana dimaksud

do
gu dalam hutang lama yang timbul berdasarkan perjaniian jual bell dan
penyerahan piutang yang dilakukan oleh dan antara BPPN dengan
JPE, dimana atas kewajiban pokok PT. WKP sebesar

In
A
Rp180.270.586.510,53,00 berdasarkan Addendum Perjanjian Jual Beli
dan Penyerahan Hak Atas Piutang Nomor 36, tanggal 16 Agustus
ah

lik
2002. Oleh karena itu cukup beralasan atas tagihan (piutang) JPE
terhadap WKP untuk kewajiban (pokok) sebesar
am

ub
Rp180.270.586.510,53,00 dan tagihan bunga sebesar
Rp348.163.594.250,60. Hal ini membuktikan tidak beralasan
ep
Terbantah mencatatkan tagihan yang diakui sementara PT. JPE hanya
k

sebesar Rp22.302.223.413,00, hal itu merupakan perhitungan yang


ah

R
salah dan keliru dan mengakibatkan terjadinya kerugian Negara,

si
sehingga sepatutnya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili

ne
ng

perkara a quo untuk membatalkan dicatatkannya tagihan JPE kepada


WKP sebesar Rp. 22.302.223.413,00 dalam Daftar Kreditur Preferen
dan Separates yang dibuat oleh Terbantah tertanggal 13 Mei 2014;

do
gu

b. Bahwa Berdasarkan Laporan Keuangan WKP periode 2007/2008, yang


dibuat oleh Kantor Akuntan Publik Drs. Heroe Pramono & Rekan,
In
A

mencantumkan tagihan JPE kepada WKP sebesar Rp22.302.223.422,00;


Bahwa Laporan Keuangan tersebut tidak sesuai atau bertentangan
ah

lik

dengan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia, dengan alasan


sebagai berikut:
m

ub

1) Berdasarkan ketentuan Pasal 67 ayat 1 Undang-Undang Nomor 40


Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas juncto Pasal 57 ayat 1 Undang-
ka

ep

Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas yang menyatakan


bahwa Laporan Tahunan yang didalamnya terdapat Laporan Keuangan harus
ah

ditandatangani oleh semua anggota Direksi dan semua anggota Dewan


R

es

Komisaris yang menjabat pada tahun buku yang bersangkutan, namun ternyata
M

Laporan Keuangan PT. WKP tahun 2007/2008 tersebut tidak ditandatangani


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
oleh Direksi dan Komisaris PT. WKP sehingga Laporan Keuangan PT. WKP

R
tahun 2007/2008 tersebut tidak sah;

si
2) Bahwa ternyata atas Laporan Keuangan PT WKP tersebut, Kantor

ne
ng
Akuntan Publik Drs.Heroe, Pramono & Rekan selaku auditor menyatakan "tidak
menyatakan pendapat atas Laporan Keuangan PT. Wismakarya Prasetya

do
gu tersebut";
3) Dalam forum Rapat Kreditur di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat,
Marimutu Sinivasan selaku Direktur Utama PT. WKP menyatakan bahwa

In
A
Laporan Keuangan PT. WKP tahun 2007/2008 tersebut tidak sah karena dibuat
bukan oleh Direksi PT. WKP, namun dibuat oleh salah satu karyawan PT. WKP
ah

lik
yang bernama Dharmadas, dimana perbuatan atau tindakan tersebut
didasarkan atas Surat Kuasa Palsu;
am

ub
Hal tersebut sesuai dengan surat laporan FT. WKP kepada
Kementerian Keuangan Ref 0121WKIRM/2014 tanggal 5 Juni 2014
ep
yang menyatakan bahwa PT. WKP telah melaporkan Surat Kuasa
k

Palsu tersebut ke Mabes POLRI dengan Nomor Pol


ah

R
LP/943/11/2012/Bareskrim tanggal 28 Juli 2012 dan hasil

si
pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Nomor Lab 134/DTF/1012

ne
ng

tanggal 10 Mei 2012 menyatakan bahwa tandatangan dalam surat


kuasa tersebut non identik atau palsu;
Dengan demikian telah jelas dan tidak terbantahkan lagi bahwa

do
gu

Laporan Keuangan PT. WKP tahun 2007/2008 tersebut tidak dapat


dijadikan sebagai alat bukti yang sah;
In
A

6. Bahwa Terbantah dinilai salah dan keliru dalam menafsirkan Perjanjian


Restrukturisasi, dikarenakan tidak memperhatikan adanya ketentuan pra-syarat
ah

lik

atau syarat kondisi (condition precedent) keberlakuan efektifitas Perjanjian


Restrukturisasi tersebut. Sesuai dengan ketentuan dalam Pasal
m

ub

2.4 Condition Precedent Perjanjian Restrukturisasi dinyatakan:


4. Condition Precedent:
ka

ep

“the obligation of Parties under this Restructuring Agreement are


subject to the Lender's satisfaction in full of the Borrower's
ah

performance in full, or waiver by the Lender, of the Condition


R

es

Precedent on or before the Closing Date, failing' which the Lender may
M

ng

at its discretion determine that this Agreement shall forwith terminate


on

Hal 11 dari 31 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
without prior notice to the Borrower and the provision herein shall

R
cease to have effect whatsoever and the terms and conditions

si
(including the obligations of the parties thereto) of the Original Loan

ne
ng
Agreement shall forwith be in full force and effect an enforceable.
Unless otherwise agreed by the Lender and the Borrower, the Closing

do
gu Date, shall occur not later than 31 December 2002";
Terjemahan resmi oleh Penterjemah Abdul Dialal Chusairi:
4. Pra Syarat : Kewajiban Para Pihak berdasarkan Perjanjian ini tunduk

In
A
pada apakah Pemberi Pinjaman merasa sepenuhnya yakin atau pugs pada
kinerja Peminjam, atau pencabutan hak oleh Pemberi Pinjaman, terhadap Pra-
ah

lik
syarat pada atau sebelum "Tanggal Penutupan" yang tanpa itu Pemberi
Pinjaman semata-mata dengan kebijaksanaannya boleh menentukan bahwa
am

ub
Perjanjian ini harus segera diakhiri tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada
Peminjam dan ketentuan dalam Perjanjian ini tidak lagi berlaku dan ketentuan
ep
dan syarat (termasuk kewajiban Para Pihak dalam perjanjian ini) Perjanjian
k

Pinjaman Semula harus segera berlaku dan dapat diberlakukan. Kecuali kalau
ah

R
disepakati sebaliknya oleh Pemberi Pinjaman dan Peminjam, Tanggal

si
Penutupan harus terjadi selambat-lambatnya 31 Desember 2002;

ne
ng

7. Bahwa PT. WKP (Dalam Pailit) pada bulan Maret 2014 di Hotel Crown
Plaza, Jakarta pada waktu verifikasi hutang, telah mengakui tagihan Pembantah

do
kepada PT. WKP (Dalam Pailit) dengan jumlah sebesar Rp22.302.223.413,00;
gu

8. Bahwa atas Bantahan dari Pembantah dalam sidang renvoi prosedur ini
bertujuan agar segala kepentingan hukum Negara selaku kreditur JPE dan
In
A

pemegang jaminan fiducia atas tagihan PT. JPE kepada PT. WKP diperhatikan
oleh Majelis Hakim dalam perkara a quo. Apabila Pembantah tidak mengajukan
ah

lik

keberatan atau perlawanan dikhawatirkan dengan diakui tagihan PT. JPE


sebesar Rp22.302.223.413,00 akan mengakibatkan terjadinya kerugian Negara.
m

ub

Oleh karena itu Pembantah dalam forum ini berupaya agar tagihan atau piutang
PT. JPE terhadap PT. WKP dapat diperhitungkan secara adil dan seimbang
ka

ep

sesuai dengan fakta dan bukti yang sebenarnya, khususnya atas tagihan atau
piutang Negara eks. BPPN yang dikelola oleh Pembantah;
ah

9. Bahwa mengingat bantahan ini diajukan berdasarkan atas alat-alat bukti


R

es

yang sah menurut hukum, karenanya seluruh Petitum Pembantah sudah


M

ng

seyogyanya dikabulkan oleh Majelis Hakim;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Maka berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas, Pembantah mohon

R
kepada Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

si
yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menjatuhkan putusan dengan

ne
ng
amar sebagai berikut:
1. Menerima dan mengabulkan keberatan atau bantahan dari Pembantah

do
gu untuk seluruhnya;
2. Menyatakan bahwa PT. Wismakarya Prasetya (Dalam Pailit) ingkar janji
(wanprestasi) memenuhi beberapa kondisi prasyarat (condition precedent)

In
A
dalam Perjanjian Restrukturisasi;
3. Menyatakan bahwa Perjanjian Restrukturisasi belum berlaku efektif
ah

lik
karena belum dipenuhinya beberapa kondisi Prasyarat (condition precedent)
dalam Perjanjian Restrukturisasi oleh PT. Wismakarya Prasetya (Dalam Pailit);
am

ub
4. Menyatakan Pembantah selaku pemegang jaminan fidusia terhadap
tagihan (Piutang) PT. Jaya Perkasa Engineering kepada PT. Wismakarya
ep
Prasetya (Dalam Pailit) dengan nilai jaminan berupa tagihan pokok sebesar
k

Rp180.270.586.510,53,00 (seratus delapan puluh miliar dua ratus tujuh puluh


ah

R
juta lima ratus delapan puluh enam ribu lima ratus sepuluh rupiah lima puluh tiga

si
sen) sesuai dengan Akta Jaminan Fidusia (Accounts Receivable) Nomor 87,

ne
ng

tanggal 16 Agustus 2002 dibuat dihadapan DR. H. Teddy Anwar, S.H., SpN, dan
Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor W7-003998 HT.04.06.TH.2003/STD tanggal

do
17 Maret 2003;
gu

5. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum atas seluruh tagihan PT. Jaya
Perkasa Engineering kepada PT. Wismakarya Prasetya (Djalam PKPU) sebesar
In
A

Rp528.434.180.761,13,00 (lima ratus dua puluh delapan miliar empat ratus tiga
puluh empat juta seratus delapan puluh ribu tujuh ratUs enam puluh satu rupiah
ah

lik

koma tiga belas sen), dengan rincian:


Pokok : Rp180.270.586.510,53;
m

ub

Bunga : Rp348.163.594.250.60 +
Total Tagihan : Rp528.434:180.761,13;
ka

ep

6. Menyatakan tidak sah dan tidak berkekuatan hukum atas tagihan PT.
Jaya Perkasa Engineering kepada PT. Wismakarya Prasetya (Dalam Pailit)
ah

sebesar Rp22.302.223.413,00 (dua puluh dua miliar tiga ratus dua juta dua
R

es

ratus dua puluh tiga ribu empat ratus tiga belas Rupiah) dalam Daftar Kreditur
M

Preferen dan Separates Yang Diakui Sementara PT. Wismakarya Prasetya


ng

on

Hal 13 dari 31 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(Dalam Pailit) tanggal 13 Mei 2014, sehingga sepatutnya dibatalkan atau

R
dinyatakan tidak berlaku;

si
Atau : apabila Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta

ne
ng
Pusat berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo et Bono);
Bahwa, terhadap permohonan pernyataan pailit tersebut Pengadilan

do
gu Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memberikan putusan Nomor
05/Pdt.Sus-PKPU/2013/PN.NIAGA.JKT.PST. Jo., Nomor 440 K/Pdt.Sus-
Pailit/2013 tanggal 17 November 2014, yang amarnya sebagai berikut :

In
A
1. Mengabulkan keberatan Terbantah sepanjang mengenai Legal Standing
Pembantah;
ah

lik
2. Menolak Bantahan Pembantah untuk seluruhnya;
3. Menghukum Pembantah untuk membayar biaya perakara yang hingga
am

ub
kini ditaksir sebesar Rp211.000,00 (dua ratus sebelas ribu rupiah);
Menimbang, bahwa sesudah Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan
ep
Negeri Jakarta Pusat tersebut diucapkan dengan dihadiri oleh Kuasa
k

Pembantah dan Terbantah pada tanggal 17 November 2014, terhadap putusan


ah

R
tersebut Pembantah melalui kuasanya berdasarkan surat kuasa khusus tanggal

si
6 November 2014 mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 24 November

ne
ng

2014, sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Kasasi Nomor 27/K/


Pdt.Sus-Pailit/2014/PN.Niaga.Jkt.Pst., Jo. Nomor 05/Pdt.Sus-PKPU/2013/
PN.Niaga.Jkt.Pst., Jo. Nomor 440 K/Pdt.Sus-Pailit/2013 yang dibuat oleh

do
gu

Panitera Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta Pusat, permohonan tersebut disertai


dengan memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga
In
A

Jakarta Pusat pada tanggal 24 November 2014;


Bahwa memori kasasi tersebut telah disampaikan kepada Terbantah
ah

lik

pada tanggal 25 November 2014, kemudian Terbantah mengajukan kontra


memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri/Niaga Jakarta
m

ub

Pusat pada tanggal 2 Desember 2014;


Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta keberatan-
ka

ep

keberatannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama,


diajukan dalam jangka waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-
ah

undang, oleh karena itu permohonan kasasi tersebut secara formal dapat
R

es

diterima;
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa keberatan-keberatan kasasi yang diajukan oleh

R
Pemohon Kasasi dalam memori kasasinya adalah:

si
1. Bahwa Pemohon Kasasi semula Pembantah menyatakan sangat

ne
ng
keberatan dengan amar putusan Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 05/Pdt.Sus-PKPU/2013/

do
gu PN.NIAGA. JKT.PST. jo Nomor 440 K/Pdt.Sus-Pailit/2013 tanggal
17 Nopember 2014, dikarenakan sangat jelas terlihat dalam
pertimbangan hukumnya, Majelis Hakim tidak mendasarkan pada

In
A
bukti-bukti yang sah dan sempurna, tidak mempertimbangkan
fakta-fakta hukum yang ada, serta secara sepihak membela
ah

lik
kepentingan Termohon Kasasi semula Terbantah tanpa
mempertimbangkan/ mendasarkan pada bukti surat dan dokumen
am

ub
otentik yang tidak dibantah kebenarannya, yang dengan jelas
terbukti dan tidak terbantah bahwa PT.Jaya Perkasa Engineering
ep
(PT JPE) hanya merupakan kepanjangan tangan dari Negara
k

(Pemerintah RI cq. Kementerian Keuangan RI) dalam upaya


ah

R
penagihan dan pemulihan keuangan yang dahulu pernah

si
dikeluarkan oleh Pemerintah pada saat krisis moneter 1998

ne
ng

terjadi. Sehingga penolakan Bantahan Pembantah (Pemohon


Kasasi) tersebut jelaslah mengakibatkan kerugian terhadap
keuangan Negara;

do
gu

2. Pertimbangan hukum Judex Facti dalam putusan perkara a quo


merupakan pertimbangan yang keliru, tidak sempurna, tidak
In
A

sesuai dengan ketentuan hukum, tidak memperhatikan fakta-fakta


hukum dengan tanpa mempertimbangkan bukti-bukti;
ah

lik

Mengenai Legal Standing


a. Bahwa Pemohon Kasasi semula Pembantah telah
m

ub

menjelaskan mengenai kronologis peristiwa permasalahan


Texmaco Group (PT Jaya Perkasa Engineering) yang bersifat
ka

ep

khusus dan sangat kompleks serta mengenai Legal Standing


Pembantah dalam perkara a quo pada bantahan, serta
ah

didukung dengan bukti-bukti kuat yang mendukung dalil-dalil


R

es

dari Pemohon Kasasi;


M

ng

on

Hal 15 dari 31 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Bahwa Pemohon Kasasi semula Pembantah menyatakan

R
sangat keberatan dengan pertimbangan Majelis Hakim dalam

si
putusan perkara a quo yang menyatakan legal standing

ne
ng
Pembantah tidak berkualitas;
c. Bahwa dalam pembuktian legal standing Pemohon Kasasi

do
gu semula Pembantah telah mengajukan beberapa dokumen
sebagai berikut:
1). Master Restructuring Agreement For Texmaco Group Nomor 10

In
A
tanggal 23 Mei 2001 (“MRA 10 tanggal 23 Mei 2001”), dibuat di
hadapan Ny.Olvia Afiaty, S.H., Notaris di Jakarta;
ah

lik
2). Amended and Restated Exchangeable Bond and Subscription
Agreement Nomor 50 tanggal 16 Agustus 2002, dibuat di hadapan
am

ub
Teddy Anwar S.H., Notaris di Jakarta;
3). Akta Perjanjian Jual Beli dan Penyerahan Hak Atas Piutang Nomor 57
ep
tanggal 22 April 2002, dibuat di hadapan Notaris DR H. Teddy Anwar,
k

S.H., SpN;
ah

R
4). Akta Addendum Perjanjian Jual Beli dan Penyerahan Hak Atas

si
Piutang Nomor 36 tanggal 16 Agustus 2002, dibuat di hadapan

ne
ng

Notaris DR. H. Teddy Anwar, S.H., SpN;


5). Akta Penyerahan dan Penerimaan Piutang Nomor 55 tanggal 16

do
Agustus 2002, dibuat di hadapan Notaris DR H. Teddy
gu

Anwar,S.H.,SpN.
6). Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 15 Tahun 2004 tentang
In
A

Pengakhiran Tugas dan Pembubaran BPPN, terhitung mulai tanggal


27 Februari Tahun 2004 masa tugas BPPN dinyatakan berakhir,
ah

lik

sehingga semua kekayaan BPPN menjadi kekayaan negara yang


diserahkelolakan kepada Menteri Keuangan, sebagaimana diatur
m

ub

dalam ketentuan Pasal 6. Dengan demikian, Kementerian Keuangan


adalah sebagai pihak yang berwenang untuk melanjutkan segala hak
ka

ep

dan kewajiban BPPN.


d. Bahwa Pemohon Kasasi semula Pembantah telah
ah

mengajukan dokumen-dokumen sebagaimana tersebut pada


R

es

huruf c di atas, karena ingin terlebih dahulu memberitahukan


M

ng

dan membuktikan kepada Majelis Hakim perkara a quo


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
beserta Kurator PT. WKP (Dalam Pailit) mengenai hubungan

R
hukum antara Pembantah dengan PT. JPE (dalam hal ini

si
adalah kreditur dari PT WKP), yang pada pokoknya Pemohon

ne
ng
Kasasi semula Pembantah menjelaskan bahwa:
1) Berdasarkan MRA 10 tanggal 23 Mei 2001, BPPN dan

do
gu Texmaco Group (TG) sepakat untuk melakukan
restrukturisasi utang TG dengan membentuk 2 (dua)
holding company yang akan membawahi divisi tekstil dan

In
A
divisi engineering dalam TG;
2) Pembentukan 2 holding company dimaksud ((PT Bina
ah

lik
Prima Perdana (PT BPP) dan PT Jaya Perkasa
Engineering (PT JPE)) adalah untuk mengelola anak-anak
am

ub
perusahaan TG dalam rangka membayar kewajiban utang
TG kepada Negara cq. Kementerian Keuangan cq BPPN;
ep
3) Bahwa selanjutnya setelah PT BPP dan PT JPE terbentuk,
k

kemudian berdasarkan Amended and Restated


ah

R
Exchangeable Bond and Subscription Agreement Nomor

si
50 tanggal 16 Agustus 2002, BPPN mengalihkan seluruh

ne
ng

hak tagihnya kepada holding company dimaksud, di mana


sebagai pembayarannya holding company tersebut

do
menerbitkan Exchangeable Bond (EB) kepada BPPN;
gu

Dengan demikian, kedudukan Pemerintah R.I. cq.


Kementerian Keuangan cq. BPPN adalah sebagai
In
A

Pemegang EB (dalam hal ini kreditur dari TG yang


piutangnya dikelola oleh PT JPE), sehingga penjelasan
ah

lik

mengenai hubungan hukum antara Pemohon Kasasi


semula Pembantah (Kementerian Keuangan) dengan PT
m

ub

JPE telah tersampaikan dengan baik dan telah jelas


terbukti secara sah dan menurut hukum;
ka

ep

e. Bahwa berdasarkan Akta Jaminan Fidusia (Accounts


Receivable) Nomor 87 tanggal 16 Agustus 2002 dibuat di
ah

hadapan DR. H. Teddy Anwar, S.H., SpN (vide bukti P-16),


R

es

salah satu hak tagih yang dialihkan oleh BPPN kepada PT.
M

ng

JPE adalah merupakan hak tagih kepada PT.WKP, yang


on

Hal 17 dari 31 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
jumlah pokoknya sebesar Rp180.270.586.510,53,00 (seratus

R
delapan puluh miliar dua ratus tujuh puluh juta lima ratus

si
delapan puluh enam ribu lima ratus sepuluh rupiah lima puluh

ne
ng
tiga sen);
f. Bahwa dengan demikian, dalil Termohon Kasasi semula

do
gu Terbantah (Tim Kurator PT. WKP) yang hanya mengakui
jumlah piutang P.T JPE terhadap PT. WKP sebesar
Rp22.302.223.413,00 (dua puluh dua miliar tiga ratus dua

In
A
juta dua ratus dua puluh tiga ribu empat ratus tiga belas
rupiah), merupakan dalil yang tidak benar dan telah jelas
ah

lik
dapat terbantahkan secara hukum berdasarkan vide bukti
P-16 tersebut di atas;
am

ub
g. Bahwa apabila Termohon Kasasi semula Terbantah hanya
mengakui jumlah piutang PT. JPE terhadap PT. WKP
ep
sebesar Rp22.302.223.413,00 hal tersebut dapat
k

mengakibatkan kerugian yang sangat besar bagi keuangan


ah

R
Negara, karena PT. JPE berkewajiban menyetor pembayaran

si
Piutang tersebut ke kas Negara atas permasalahan saat

ne
ng

krisis moneter 1998 terdahulu, dimana semestinya jumlah


keseluruhan piutang yang harus dibayarkan sebesar
Rp528.434.180.761,13 (lima ratus dua puluh delapan miliar

do
gu

empat ratus tiga puluh empat juta seratus delapan puluh ribu
tujuh ratus enam puluh satu rupiah dan tiga belas sen), yang
In
A

terdiri atas hutang pokok sebesar Rp180.270.586.510,53


(seratus delapan puluh miliar dua ratus tujuh puluh juta lima
ah

lik

ratus delapan puluh enam ribu lima ratus sepuluh rupiah lima
puluh tiga sen), dan bunga sejak tanggal 16 Agustus 2002
m

ub

sampai dengan tanggal 25 Maret 2013, sebesar


Rp348.163.594.250,60 (tiga ratus empat puluh delapan miliar
ka

ep

seratus enam puluh tiga juta lima ratus sembilan puluh empat
ribu dua ratus lima puluh rupiah dan enam puluh sen).
ah

h. Bahwa apabila terhadap hak tagih yang dialihkan oleh BPPN


R

es

kepada PT.JPE tersebut dibayar oleh debitur (PT. WKP)


M

dalam hal ini Termohon Kasasi semula Terbantah (Tim


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kurator PT. WKP), maka PT.JPE berkewajiban untuk

R
menyetorkannya kepada kas Negara (Kementerian

si
Keuangan) dan sangat jelas dan tidak terbantahkan apabila

ne
ng
Pemohon Kasasi semula Pembantah memperjuangkan
kepentingan dan hak dari Pemohon Kasasi semula

do
gu Pembantah selaku kreditur dari TG cq. PT WKP, karena
permasalahan a quo berpengaruh pada pengembalian
keuangan negara yang sangat diperlukan untuk kepentingan

In
A
nasional (kepentingan umum) dalam rangka pembangunan
dan masuk sebagai pos penerimaan APBN. Dengan
ah

lik
demikian, apabila kewajiban kepada Negara yang sudah jelas
tersebut tetap ditolak oleh Kurator (Termohon Kasasi semula
am

ub
Terbantah) dan Majelis Hakim, maka tindakan tersebut
adalah tindakan yang disengaja untuk merugikan keuangan
ep
Negara;
k

i. Bahwa berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor


ah

R
15 Tahun 2004 (vide bukti P-2), Pemohon Kasasi semula

si
Pembantah membuktikan bahwa setelah Badan Penyehatan

ne
ng

Perbankan Nasional (BPPN) dibubarkan maka hak dan


kewajiban BPPN beralih kepada Kementerian Keuangan cq.
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara in casu Pemohon

do
gu

Kasasi semula Pembantah, atau dengan kata lain semua


kekayaan BPPN menjadi kekayaan Negara yang
In
A

diserahkelolakan kepada Menteri Keuangan;


j. Bahwa dengan demikian, dikarenakan hak tagih PT. JPE
ah

lik

kepada PT.WKP (Dalam Pailit) yang bersumber dari hak


tagih eks Bank BNI, Bank Putera Multikarsa dan Bank Aken
m

ub

kepada Texmaco Grup yang telah dialihkan kepada BPPN, di


mana setelah BPPN dibubarkan hak dan kewajibannya
ka

ep

beralih kepada Kementerian Keuangan, maka Kementerian


Keuangan perlu mengambil tindakan hukum guna
ah

memperjuangkan hak yang seharusnya diterima atas


R

es

pembayaran utang dari PT WKP (dalam pailit) kepada PT


M

JPE, adalah sebesar Rp528.434.180.761,13 (lima ratus dua


ng

on

Hal 19 dari 31 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
puluh delapan miliar empat ratus tiga puluh empat juta

R
seratus delapan puluh ribu tujuh ratus enam puluh satu

si
rupiah dan tiga belas sen), dengan perician

ne
ng
Rp180.270.586.510,53 (seratus delapan puluh miliar dua
ratus tujuh puluh juta lima ratus delapan puluh enam ribu lima

do
gu ratus sepuluh rupiah lima puluh tiga sen) merupakan pokok,
dan sebesar Rp348.163.594.250,60 (tiga ratus empat puluh
delapan miliar seratus enam puluh tiga juta lima ratus

In
A
sembilan puluh empat ribu dua ratus lima puluh rupiah dan
enam puluh sen) merupakan bunga sejak tanggal 16 Agustus
ah

lik
2002 sampai dengan tanggal 25 Maret 2013;
k. Bahwa bilamana Piutang atas nama PT. WKP (dalam pailit)
am

ub
yang dibayarkan hanya sesuai dengan yang diakui oleh
Kurator selaku Termohon Kasasi semula Terbantah, yaitu
ep
sebesar Rp22.302.223.413,00 (dua puluh dua miliar tiga
k

ratus dua juta dua ratus dua puluh tiga ribu empat ratus tiga
ah

R
belas rupiah), maka hal tersebut jelas menimbulkan kerugian

si
negara yang mengarah pada kejahatan korupsi.

ne
ng

l. Bahwa dengan demikian, pertimbangan hukum Majelis Hakim


dalam putusan perkara a quo tersebut di atas sama sekali
tidak mempertimbangkan fakta yang terungkap dalam

do
gu

persidangan dan telah mengabaikan ketentuan hukum


sebagaimana bukti-bukti yang telah disampaikan Pemohon
In
A

Kasasi semula Pembantah dalam perkara a quo khususnya


mengenai legal standing;
ah

lik

Mengenai Pertimbangan Majelis Hakim Yang Membandingkan Dengan


Perkara Perpajakan
m

ub

a. Bahwa Pemohon Kasasi semula Pembantah menyatakan


sangat keberatan dengan pertimbangan Majelis Hakim
ka

ep

dalam Putusan perkara a quo yang berdasar pada


yurisprudensi putusan perkara Nomor 09K/N/2009 antara
ah

KPP Besar Dua melawan Kurator PT.Mitra Asindo Utama.


R

es

b. Bahwa atas pertimbangan hukum yang demikian


M

ng

merupakan pertimbangan hukum yang keliru, karena


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
permasalahan perpajakan dengan permasalahan dalam

R
perkara a quo adalah permasalahan yang beda,

si
permasalahan a quo sudah sepatutnya dipandang

ne
ng
sebagai Extra Ordinary Rules, mengingat permasalahan
BPPN dahulu juga merupakan permasalahan yang unik

do
gu dan spesifik, sehingga
permasalahan perpajakan akan menjadi tidak tepat, dan
jika disandingkan dengan

menimbulkan kerugian negara, dengan demikian

In
A
pertimbangan Majelis Hakim sebagaimana dimaksud
merupakan pertimbangan yang keliru, tidak sempurna,
ah

lik
tidak sesuai dengan ketentuan hukum, tidak
memperhatikan fakta-fakta hukum dengan tanpa
am

ub
mempertimbangkan bukti-bukti Pemohon Kasasi semula
Pembantah;
ep
Mengenai Bantahan Pembantah kabur (obscuur libel) dan Kepentingan
k

Pemohon Kasasi semula Pembantah dalam Pengajuan Renvoi


ah

R
Prosedur:

si
a. Bahwa Pemohon Kasasi semula Pembantah dengan tegas

ne
ng

menyatakan sangat keberatan dengan pertimbangan Majelis


Hakim dalam Putusan perkara a quo pada halaman 34, antara

do
lain:
gu

“Menimbang, bahwa dari petitum Bantahan Pembantah angka 5


(lima) dan angka 6 (enam) tersebut jelas terlihat bantahan ini
In
A

diajukan oleh Pembantah semata-mata untuk kepentingan PT. Jaya


Perkasa Engineering (PT JPE), yang seharusnya diajukan sendiri
ah

lik

Bantahannya oleh PT. Jaya Perkasa Engineering (PT JPE);


“Menimbang bahwa dari bukti-bukti yang diajukan oleh Pembantah
m

ub

tidak ada satupun yang dapat membuktikan bahwa Pembantah


sebagai kuasa dari PT Jaya Perkasa Engineering (PT JPE) maupun
ka

ep

sebagai Direksi PT Jaya Perkasa Engineering (PT JPE)”;


b. Bahwa Pemohon Kasasi semula Pembantah dalam
ah

mengajukan renvoi prosedur atas jumlah piutang PT. Jaya


R

es

Perkasa Engineering yang diakui sementara oleh PT.


M

Wismakarya Prasetya semata-mata hanya ingin


ng

on

Hal 21 dari 31 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
memperjuangkan kepentingan Pemohon Kasasi semula

R
Pembantah dalam mempertahankan suatu kewajiban

si
keuangan Negara, karena permasalahan tersebut sangat

ne
ng
berpengaruh pada pengembalian Keuangan Negara yang
telah dikeluarkan dari kas Negara untuk mengatasi krisis

do
gu moneter, tindakan pengembalian Keuangan Negara sangat
diperlukan untuk kepentingan nasional (kepentingan umum)
dalam rangka pembangunan dan masuk sebagai pos

In
A
penerimaan APBN, sehingga apabila tidak dibayarkan
sebagaimana seharusnya maka hal tersebut akan menjadi
ah

lik
kerugian bagi keuangan Negara yang berdampak pada
kepentingan nasional (kepentingan umum);
am

ub
c. Bahwa apabila tagihan PT. JPE terhadap PT WKP (dalam
pailit) yang hanya diakui sebesar Rp22.302.223.413,00 (dua
ep
puluh dua miliar tiga ratus dua juta dua ratus dua puluh tiga
k

ribu empat ratus tiga belas rupiah), maka hal tersebut jelaslah
ah

R
merupakan tindakan yang mengakibatkan kerugian bagi

si
keuangan Negara, sehingga sudah sepatutnya Pemohon

ne
ng

Kasasi semula Pembantah memperjuangkan kepentingan


Pemohon Kasasi semula Pembantah, karena PT JPE
berkewajiban menyetor pembayaran Piutang tersebut ke kas

do
gu

Negara, dimana semestinya yang harus dibayarkan jumlah


keseluruhan sebesar Rp528.434.180.761,13 (lima ratus dua
In
A

puluh delapan miliar empat ratus tiga puluh empat juta seratus
delapan puluh ribu tujuh ratus enam puluh satu rupiah dan tiga
ah

lik

belas sen), terdiri atas hutang pokok sebesar


Rp180.270.586.510,53,00 (seratus delapan puluh miliar dua
m

ub

ratus tujuh puluh juta lima ratus delapan puluh enam ribu lima
ratus sepuluh rupiah lima puluh tiga sen), dan bunga sejak
ka

ep

tanggal 16 Agustus 2002 sampai dengan tanggal 25 Maret


2013, sebesar Rp348.163.594.250,60,00 (tiga ratus empat
ah

puluh delapan miliar seratus enam puluh tiga juta lima ratus
R

es

sembilan puluh empat ribu dua ratus lima puluh rupiah dan
M

enam puluh sen);


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. Bahwa BPPN (Kementerian Keuangan) menjadi kreditor dari

R
JPE dan juga sebagai pemegang jaminan fiducia atas tagihan

si
JPE kepada PT. WKP sebesar Rp180.270.586.510,53

ne
ng
(seratus delapan puluh miliar dua ratus tujuh puluh juta lima
ratus delapan puluh enam ribu lima ratus sepuluh rupiah lima

do
gu puluh tiga sen), sebagaimana akta Jaminan Fiducia Nomor 87
tanggal 16 Agustus 2002 yang dibuat di hadapan Notaris DR.
Teddy Anwar SH Jo Sertifikat Jaminan Fiducia Nomor

In
A
W7-003998 HT.04.06.TH.2003/ STD tanggal 17 Maret 2003
(vide bukti P-16 dan P-17);
ah

lik
e. Bahwa berdasarkan hal tersebut di atas, jelas dan tidak
terbantahkan bahwa Pemohon Kasasi semula Pembantah
am

ub
mengajukan Renvoi Prosedur semata-mata untuk
memperjuangkan kepentingan sendiri, yang dilakukan atas
ep
nama PT. Jaya Perkasa Engineering, karena hubungan antara
k

Negara R.I. cq. Menteri Keuangan dengan PT Jaya Perkasa


ah

R
Engineering serta PT.Wismakarya Prasetya tidak dapat

si
dipisahkan satu sama lainnya.

ne
ng

f. Bahwa Judex Facti tidak mempertimbangkan pokok perkara


dalam renvoi prosedur Pemohon Kasasi semula Pembantah,

do
maka oleh karenanya Pemohon Kasasi semula Pembantah
gu

perlu menyampaikan kembali mengenai kronologis


permasalahan Texmaco Group yang berhubungan dengan
In
A

keuangan Negara;
• kronologis awal:
ah

lik

1). Bahwa hak tagih PT. JPE kepada PT. WKP (Dalam Pailit) bersumber
dari hak tagih eks Bank BNI, Bank Putera Multikarsa dan Bank Aken
m

ub

kepada Texmaco Grup yang dialihkan kepada BPPN dan selanjutnya


oleh BPPN direstrukturisasi berdasarkan:
ka

ep

a) Master Restructuring Agreement For Texmaco Group Nomor 10


tanggal 23 Mei 2001 dibuat di hadapan Ny.Olvia Afiaty SH,
ah

Notaris di Jakarta, (Bukti P-5);


R

es
M

ng

on

Hal 23 dari 31 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b) Amended and Restated Exchangeable Bond and Subscription

R
Ageeement Nomor 50 tanggal 16 Agustus 2002 dibuat di

si
hadapan Teddy Anwar S.H., Notaris di Jakarta, (Bukti P-6);

ne
ng
c) Akta Perjanjian Jual Beli dan Penyerahan Hak Atas Piutang
Nomor 57 tanggal 22 April 2002, dibuat di hadapan Notaris DR H.

do
gu Teddy Anwar, SH, SpN, (Bukti P-7);
d) Akta Addendum Perjanjian Jual Beli dan Penyerahan Hak Atas
Piutang Nomor 36 tanggal 16 Agustus 2002, dibuat di hadapan

In
A
Notaris DR. H. Teddy Anwar, SH, SpN, (Bukti P-8);
e) Akta Penyerahan dan Penerimaan Piutang Nomor 55 tanggal 16
ah

lik
Agustus 2002, dibuat di hadapan Notaris DR.H. Teddy Anwar,
S.H., SpN, (Bukti P-9);
am

ub
Adapun rincian piutang yang berasal dari Bank BNI, Bank Putra
Multikarsa dan Bank Aken tersebut sesuai dengan Akta
ep
Addendum Perjanjian Jual Beli dan Penyerahan Hak Atas
k

Piutang Nomor 36 tanggal 16 Agustus 2002, dibuat di hadapan


ah

R
Notaris DR. H. Teddy Anwar, SH, SpN, adalah sebagai berikut :

si
Bank Pokok (Rp) Bunga (Rp) Denda (Rp) Total (Rp)

ne
ng

BNI 82.561.830.495 70.465.954.950 2.950.580.750 155.978.366.195


Aken 4.000.000.000 1.369.777.778 161.093.333,34 5.530.871.000,34
BPM 9.000.000.000 6.577.240.704,19 3.184.108.500 18.761.349.204,19
Total 95.561.830.495 78.412.973.432,19 6.295.785.583,34 180.270.580.510,53

do
gu

(Rp) In
A

2). Bahwa adapun salah satu skema Restrukturisasi Texmaco Grup oleh
BPPN antara lain:
ah

lik

Pembentukan 2 (dua) Holding Company


• PT Bina Prima Perdana (BPP) untuk menampung aset Divisi Textile, dan
m

ub

• PT Jaya Perkasa Engineering (JPE) untuk menampung aset Divisi


Engineering;
ka

3). Bahwa sebagaimana dalam Master Restructuring Agreement For


ep

Texmaco Group Nomor 10 tanggal 23 Mei 2001 (MRA 10) Jo. The
ah

First Amandement of MRA Nomor 5 tanggal 21 September 2001 Jis.


R

The Second Amandement of MRA Nomor 12 tanggal 18 Januari 2002,


es
M

yang ketiga MRA tersebut dibuat oleh dan di hadapan Olvia Afiaty,
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
S.H., Notaris di Jakarta, disebutkan bahwa seluruh kredit Texmaco

R
Group yang ada di BPPN dialihkan kepada PT Bina Prima Perdana

si
(BPP) dan PT Jaya Perkasa Engineering (JPE) yang merupakan

ne
ng
holding company yang dibentuk oleh BPPN;
4). Bahwa hak tagih BPPN kepada Texmaco Grup Divisi Engineering

do
gu dijual/dialihkan kepada JPE dan sebagai pembayarannya JPE
menerbitkan Exchangeable Bond/EB (Obligasi yang dapat
dipertukarkan dengan aset);

In
A
5). Bahwa berdasarkan penjualan/pengalihan hak tagih BPPN terhadap
utang Texmaco Group tersebut kepada PT JPE, maka BPPN menjadi
ah

lik
kreditur dari PT JPE (pemegang EB yang diterbitkan oleh PT JPE),
sedangkan PT JPE menjadi kreditur dari Debitur Texmaco Group
am

ub
Divisi Engineering;
6). Bahwa PT JPE sebagai holding company (perusahan induk) yang
ep
membawahi divisi engineering Group Texmaco, didirikan berdasarkan
k

Akta Pendirian PT Jaya Perkasa Engineering (PT. JPE) Nomor 9


ah

R
tanggal 18 April 2001, yang telah diumumkan dalam Berita Negara

si
R.I. Nomor 6217 Tahun 2001, Tambahan Berita Negara R.I. tanggal 2

ne
ng

Oktober 2001 Nomor 79. Dimana PT WKP merupakan debitur divisi


engineering yang hak tagihnya telah dijual/dialihkan oleh BPPN
kepada PT JPE;

do
gu

7). Bahwa seluruh hak tagih BPPN kepada Grup Texmaco Div.
Engineering dijual/dialihkan kepada JPE dan sebagai pembayarannya
In
A

JPE menerbitkan Exchangeable Bond (EB), sebagai berikut:


a) Certificate Guaranteed Exchangeable Bond Number : EB-1-1 sebesar
ah

lik

US$.321,148,147.03 (tiga ratus dua puluh satu juta seratus empat puluh
delapan ribu seratus empat puluh tujuh dollar amerika dan tiga sen)
m

ub

b) Certificate Guaranteed Exchangeable Bond Number : EB-1-2 sebesar


Rp2.381.803.438.760,00 (dua triliun tiga ratus delapan puluh satu miliar
ka

ep

delapan ratus tiga juta empat ratus tiga puluh delapan ribu tujuh ratus
enam puluh rupiah);
ah

c) Certificate Guaranteed Exchangeable Bond Number : EB-2-1 sebesar


R

es

US$.1,151,034,987.10 (satu miliar seratus lima puluh satu juta tiga puluh
M

ng

on

Hal 25 dari 31 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
empat ribu Sembilan ratus delapan puluh tujuh dollar amerika dan

R
sepuluh sen).

si
d) Certificate Guaranteed Exchangeable Bond Number : EB-2-2 sebesar

ne
ng
Rp3.335.668.649.595,00 (tiga triliun tiga ratus tiga puluh lima miliar enam
ratus enam puluh delapan juta enam ratus empat puluh sembilan ribu

do
gu lima ratus sembilan puluh lima rupiah);
Penerbitan EB tersebut didasarkan pada akta The
Exchangeable Bond Subscription Agreement (EBSA) Nomor 14

In
A
tanggal 18 Januari 2002, dibuat di hadapan Notaris Olvia
Afiaty,S.H., Jo. The Amendment to EBSA Nomor 64 tanggal 17
ah

lik
Mei 2002, Jis. The Amendment and Restated Exchangeable
Bond Subscription Agreement Nomor 50 tanggal 16 Agustus
am

ub
2002 (vide bukti P-6), keduanya dibuat di hadapan Notaris
DR.H.Teddy Anwar S.H., Sp.N., dimana terhadap perjanjian
ep
tersebut juga telah dinyatakan kebenarannya mengenai sahnya
k

suatu perjanjian dimaksud yang telah dibuat antara para pihak.


ah

R
8). Bahwa sesuai dengan akta The Exchangeable Bond Subscription

si
Agreement (EBSA) Nomor 14 tanggal 18 Januari 2002 Pasal 48 Jo.

ne
ng

Amended and Restated Exchangeable Bond and Subscription


Ageeement Nomor 50 tanggal 16 Agustus 2002 Pasal 49 (vide bukti

do
P-6), dibuat di hadapan Teddy Anwar,S.H., Notaris di Jakarta tentang
gu

durasi dan pemberhentian/pengakhiran perjanjian disebutkan bahwa


“Kecuali dinyatakan lain di dalam perjanjian ini, perjanjian ini tetap
In
A

berlaku dan dengan kekuatan penuh sampai Obligasi (Exchangeable


Bond) terakhir ditebus atau ditukar”;
ah

lik

9). Bahwa sesuai dengan ketentuan pada EBSA tersebut di atas, telah
jelas dan terang perjanjian tersebut masih berlaku sampai dengan
m

ub

saat ini karena tidak ada satupun dari EB tersebut yang telah
dilakukan penebusan atau penukaran. Dengan demikian, Pemerintah
ka

ep

R.I. cq. Kementerian Keuangan masih mempunyai hak penuh atas EB


dimaksud, dikarenakan belum ada satu pun EB yang dipegang oleh
ah

Pemerintah R.I. cq. Kementerian Keuangan yang dipertukarkan


es

dengan aset dari Texmaco Group (dalam hal ini termasuk PT WKP)
M

ng

sebagai pembayaran utang kepada Negara;


on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
10). Bahwa jika dengan diakuinya tagihan PT JPE terhadap PT WKP

R
oleh Tim Kurator PT WKP (dalam pailit) yang hanya sebesar

si
Rp22.302.223.413,00, sedangkan hak Negara sesuai EB adalah

ne
ng
berjumlah Rp5.717.472.088.355,00 dan US$.1.472.183.134.13, serta
berdasarkan Akta Jaminan Fidusia (Accounts Receivable) Nomor 87

do
gu tanggal 16 Agustus 2002 dibuat di hadapan DR. H. Teddy Anwar,
S.H., SpN (vide bukti P-16), catatan utang pokok PT WKP kepada PT
JPE adalah sebesar Rp180.270.586.510,53, maka dengan demikian

In
A
jelas terdapat disparitas/perbedaan jumlah hak Negara yang sangat
siginifikan, sehingga hal tersebut telah jelas pula menunjukkan
ah

lik
ketidakseimbangan hak Negara, yang mengakibatkan keuangan
Negara menjadi terganggu, dengan kata lain Negara dirugikan;
am

ub
11). Bahwa selain itu, Texmaco Grup telah membuat Akta Personal
Guarantee And Indemnity Nomor 88 tanggal 16 Agustus 2002, di buat
ep
di hadapan Notaris DR. H. Teddy Anwar, S.H., Sp.N., yang pada
k

pokoknya Marimutu Sinivasan telah membuat pernyataan berupa


ah

R
jaminan pribadi terhadap seluruh kewajiban Marimutu Sinivasan dan

si
Texmaco Group;

ne
ng

12). Bahwa Akta Pernyataan dan Kesanggupan Nomor 51 dibuat oleh


Marimutu Sinivasan (pemilik Texmaco Grup) di hadapan Dr. H. Teddy
Anwar, S.H., Sp.N., Notaris di Jakarta, Akta Pernyataan dan

do
gu

Kesanggupan Nomor 51 dimaksud merupakan akta notaris yang sah


dan berkekuatan hukum, yang mana Pembuat Pernyataan (Marimutu
In
A

Sinivasan) telah mengakui memiliki kewajiban utang kepada


Pemerintah RI melalui Menteri Keuangan RI berikut jaminan-
ah

lik

jaminannya yang berasal dari BPPN dalam jumlah sesuai dengan


catatan yang dimiliki Pemerintah atau pihak yang ditunjuk Pemerintah
m

ub

untuk melakukan pengelolaan utang Texmaco Group (salah satunya


PT JPE);
ka

ep

13). Bahwa dengan demikian, setelah Restrukturisasi tersebut, BPPN


menjadi kreditor dari JPE dan juga sebagai pemegang jaminan fiducia
ah

atas tagihan JPE kepada PT WKP sebesar Rp180.270.586.510,53


R

es

(seratus delapan puluh miliar dua ratus tujuh puluh juta lima ratus
M

delapan puluh enam ribu lima ratus sepuluh rupiah lima puluh tiga
ng

on

Hal 27 dari 31 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sen), sebagaimana akta Jaminan Fiducia Nomor 87 tanggal 16

R
Agustus 2002 yang dibuat di hadapan Notaris DR. Teddy Anwar SH

si
Jo Sertifikat Jaminan Fiducia Nomor W7-003998 HT.04.06.TH.2003/

ne
ng
STD tanggal 17 Maret 2003 (vide bukti P-16 dan P-17).
14). Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 6 ayat (1) Keputusan

do
gu Presiden Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pengakhiran Tugas dan
Pembubaran Badan Penyehatan Perbankan Nasional bahwa dengan
berakhirnya BPPN maka segala kekayaan BPPN menjadi kekayaan

In
A
Negara yang dikelola oleh Menteri Keuangan;
15). Bahwa berdasarkan dalil yang diajukan oleh Termohon Kasasi
ah

lik
semula Terbantah dalam “Tanggapan atas Bantahan/Keberatan
Terhadap Besarnya Jumlah Piutang PT Jaya Perkasa Engineering
am

ub
Yang Diakui Sementara Oleh Kurator PT.Wismakarya Prasetya
(Dalam Pailit) Perkara Nomor 440 K/Pdt.Sus.Pailit/2013 jo Nomor 05/
ep
Pdt.Sus/PKPU/2013/PN. NIAGA.JKT.PST, tanggal 24 Juni 2014 pada
k

angka 4 halaman 4, bahwa Termohon Kasasi semula Terbantah telah


ah

R
mengakui bahwa Pemohon Kasasi semula Pembantah adalah pihak

si
yang berwenang mewakili PT Jaya Perkasa Engineering (PT JPE);

ne
ng

16). Bahwa berdasarkan ketentuan Pembuktian hukum acara yang


berlaku, Majelis Hakim wajib hukumnya untuk memberikan
pertimbangan yang cukup dengan mempertimbangkan seluruh bukti-

do
gu

bukti yang diajukan Para Pihak dalam perkara a quo;


17). Bahwa Majelis Hakim dalam perkara a quo sama sekali tidak
In
A

mempertimbangkan kronologis permasalahan yang dimulai dari


terjadinya kondisi krisis ekonomi di Indonesia, sampai saat
ah

lik

dibentuknya BPPN di mana piutang atas nama Texmaco Group yang


hak tagihnya telah dialihkan BNI kepada BPPN (sekarang Menteri
m

ub

Keuangan in casu Pemohon Kasasi semula Pembantah), tidak


memperhatikan bukti-bukti yang diajukan oleh Pemohon Kasasi
ka

ep

semula Pembantah;
18). Bahwa bagaimana mungkin Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada
ah

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili


R

es

perkara a quo memberikan pertimbangan hukum yang sangat fatal


M

kesalahannya dengan tidak mengindahkan serta telah melanggar


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ketentuan hukum yang berlaku, berupa segala bentuk kebijakan

R
Pemerintah RI yang telah dibuat pada masa krisis moneter dalam

si
rangka menyelamatkan keuangan Negara, karena apabila dihitung

ne
ng
jumlah seluruhnya, Texmaco Grup memiliki hutangnya kepada
Negara yang sangat besar jumlahnya yaitu senilai ± Rp.29 Triliun;

do
gu 19). Bahwa amar putusan perkara a quo yang telah mengakibatkan
timbulnya kerugian yang sangat besar terhadap keuangan Negara,
karena tagihan PT. JPE terhadap PT. WKP (dalam pailit) yang hanya

In
A
diakui sebesar Rp22.302.223.413,00 (dua puluh dua miliar tiga ratus
dua juta dua ratus dua puluh tiga ribu empat ratus tiga belas rupiah)
ah

lik
jelas hal tersebut mengakibatkan kerugian bagi keuangan Negara,
dimana semestinya yang harus dibayarkan jumlah keseluruhan
am

ub
sebesar Rp528.434.180.761,13 (lima ratus dua puluh delapan miliar
empat ratus tiga puluh empat juta seratus delapan puluh ribu tujuh
ep
ratus enam puluh satu rupiah dan tiga belas sen), terdiri atas hutang
k

pokok sebesar Rp180.270.586.510,53 (seratus delapan puluh miliar


ah

R
dua ratus tujuh puluh juta lima ratus delapan puluh enam ribu lima

si
ratus sepuluh rupiah lima puluh tiga sen), dan bunga sejak tanggal 16

ne
ng

Agustus 2002 sampai dengan tanggal 25 Maret 2013, sebesar


Rp348.163.594.250,60,00 (tiga ratus empat puluh delapan miliar

do
seratus enam puluh tiga juta lima ratus sembilan puluh empat ribu dua
gu

ratus lima puluh rupiah dan enam puluh sen);


Menimbang, bahwa terhadap keberatan-keberatan tersebut, Mahkamah
In
A

Agung berpendapat:
Bahwa keberatan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena setelah
ah

lik

meneliti secara saksama memori kasasi tanggal November 2014 dan kontra
memori tanggal 2 Desember 2014 dihubungkan dengan pertimbangan Judex
m

ub

Facti dalam hal ini Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
tidak salah menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai berikut:
ka

ep

Bahwa bantahan dalam sengketa Kepailitan, Mentari Keuangan Cq.


Dirjen Kekayaan Negara selaku Pembantah mengajukan Kasasi dengan alasan
ah

dalam Memori Kasasi tanggal 24 November 2014 tetapi tidak memberikan


R

es

alasan yang cukup untuk dapat diterima, alasan yang dikemukakan hanya
M

ng

bersifat pengulangan fakta yang bukan merupakan alasan kasasi menurut


on

Hal 29 dari 31 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Undang-Undang, tidak menunjukkan adanya kesalahan penerapan hukum

R
dalam putusan Judex Facti;

si
Bahwa Judex Facti sudah menerapkan hukum secara tepat dan benar,

ne
ng
mengabulkan Keberatan Terbantah sepanjang mengenai legal standing dan
menolak bantahan selain dan selebihnya. Bahwa Pembantah-Pembantah tidak

do
gu dapat membuktikan dalilnya bantahannya bahwa Ia mempunyai legal standing
untuk memperoleh tagihan atas piutang PT. JPE kepada Pembantah;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, ternyata

In
A
Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 05/
Pdt.Sus-PKPU/2013/PN.NIAGA.JKT.PST. Jo., Nomor 440 K/Pdt.Sus-Pailit/2013
ah

lik
tanggal 17 Nopember 2014 dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum
dan/atau undang-undang, sehingga permohonan kasasi yang diajukan oleh
am

ub
Pemohon Kasasi NEGARA REPUBLIK INDONESIA Cq. PEMERINTAH

REPUBLIK INDONESIA Cq. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


ep
Cq. DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA tersebut harus ditolak;
k

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon


ah

R
Kasasi ditolak, Pemohon Kasasi harus dihukum untuk membayar biaya perkara

si
dalam tingkat kasasi ini;

ne
ng

Memperhatikan Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang


Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Undang-Undang

do
Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor
gu

14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan


Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan Perubahan Kedua dengan Undang-
In
A

Undang Nomor 3 Tahun 2009, serta peraturan perundang-undangan lain yang


bersangkutan;
ah

lik

MENGADILI
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi NEGARA REPUBLIK
m

ub

INDONESIA Cq. PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA Cq. MENTERI


KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Cq. DIREKTORAT JENDERAL
ka

ep

KEKAYAAN NEGARA tersebut;


Menghukum Pemohon Kasasi/Pembantah untuk membayar biaya
ah

perkara dalam tingkat kasasi yang ditetapkan sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta
es

rupiah);
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim

R
pada Mahkamah Agung pada hari Rabu tanggal 18 Maret 2015 oleh

si
Dr.ABDURRAHMAN, S.H., M.H., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua

ne
ng
Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, SYAMSUL MA’ARIF, S.H., LL.M.,
Ph.D., dan H. HAMDI, S.H., M.Hum., Hakim-Hakim Agung, masing-masing

do
gu sebagai Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk
umum pada hari itu juga oleh Ketua dengan dihadiri oleh Anggota-Anggota
tersebut dan NAWANGSARI, S.H., M.H., Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh

In
A
para Pihak.
Anggota-Anggota, K e t u a,
ah

lik
Ttd/SYAMSUL MA’ARIF, S.H., LL.M., Ph.D.Ttd/Dr.ABDURRAHMAN, S.H., M.H.
Ttd/ H. HAMDI, S.H., M.Hum.
am

ub
ep
Panitera Pengganti,
k

Biaya-biaya: Ttd/ NAWANGSARI, S.H., M.H.


ah

R
1. Meterai : Rp 6.000,00

si
2. Redaksi : Rp 5.000,00
3. Administrasi

ne
ng

Kasasi : Rp4.989.000,00 +
Jumlah : Rp5.000.000,00

do
gu

Untuk Salinan
Mahkamah Agung R.I.
In
a.n. Panitera
A

Panitera Muda Perdata Khusus


ah

lik

Rahmi Mulyati, SH.MH


NIP : 19591207 1985 12 2 002
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Hal 31 dari 31 hal. Put. Nomor 769 K/Pdt.Sus-Pailit/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31

Anda mungkin juga menyukai