Anda di halaman 1dari 22

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor 283 PK/Pdt/2015

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara perdata dalam peninjauan kembali telah memutuskan

do
gu sebagai berikut dalam perkara:
1. HERRYATI DILLAK;

In
2. HENNY DILLAK;
A
3. SONNY DILLAK, ketiganya bertempat tinggal di Jalan Herewila
Nomor 5 RT. 13/RW.5, Kelurahan Kuanino, Kecamatan Oebobo
ah

lik
Kota Kupang, ketiganya dalam hal ini memberi kuasa kepada
Semuel Ahab, S.H., Advokat beralamat di Jalan Oekalipi 23,
am

ub
Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 14 Maret 2015;
Para Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Para Pemohon Kasasi/
ep
k

Para Tergugat/Para Pembanding;


ah

L a w a n:
R

si
1. Ny. SARLINTJE CHATERINA NATUN-NALE, bertempat tinggal
di Jalan Ainiba Nomor 1 Kelurahan Nefoneak Kota Kupang;

ne
ng

2. AINI YANI NATUN, S.H., bertempat tinggal di Komplek


Perumahan RSS Oesapa Blok A Nomor 19 Kelurahan Oesapa

do
Kota Kupang;
gu

3. FERRY A.S. NATUN, S.T., bertempat tinggal di Jalan Ainiba


Nomor 1 Kelurahan Nefoneak Kota Kupang;
In
A

4. ANTHON M. NATUN, S.T., bertempat tinggal di Jalan Ainiba


Nomor 1 Kelurahan Nefoneak Kota Kupang;
ah

lik

5. MOZES M.S. NATUN, S.T., bertempat tinggal di Jalan Raya


ElTari Nomor 10 Kelurahan Naikoten I Kota Kupang;
m

6. YONATHAN NATUN, S.E., bertempat tinggal di Jalan Raya


ub

ElTari Nomor 10 Kelurahan Naikoten I Kota Kupang;


ka

7. MIKY O.S. NATUN, S.T., bertempat tinggal di Jalan Ainiba


ep

Nomor 1 Kelurahan Nefoneak Kota Kupang;


8. HANNA NATUN, S.Sos., M.M., bertempat tinggal di Jalan
ah

Pepaya Nomor 3 Kelurahan Oebobo Kota Kupang, dalam hal


es

ini memberi kuasa kepada Alexander Frans, S.H., Advokat


M

ng

pada Kantor ALF Law Ofice, beralamat di Jalan Kecapi Nomor


on

Hal. 1 dari 22 Hal. Putusan Nomor 283 PK/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
33 Nunbaundelha, Kota Kupang-Nusa Tenggara Timur,

si
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 31 Maret 2015;
Para Termohon Peninjauan Kembali dahulu Para Termohon Kasasi/

ne
ng
Para Penggugat/Para Terbanding;
Dan
Ny. ASNAT DILLAK TAMENO, bertempat tinggal di Jalan Herewila

do
gu Nomor 5 RT. 13/RW.5, Kelurahan Kuanino, Kecamatan Oebobo
Kota Kupang;

In
A
Turut Termohon Peninjauan Kembali dahulu Pemohon Kasasi/
Tergugat I/Pembanding;
ah

lik
Mahkamah Agung tersebut;
Membaca surat-surat yang bersangkutan;
Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata Para Pemohon
am

ub
Peninjauan Kembali dahulu Para Pemohon Kasasi/Para Tergugat/Para
Pembanding telah mengajukan permohonan peninjauan kembali terhadap
ep
Putusan Mahkamah Agung Nomor 647 K/Pdt/2014 tanggal 27 Agustus 2014
k

yang telah berkekuatan hukum tetap, dalam perkaranya melawan Para


ah

Termohon Peninjauan Kembali dan Turut Termohon Peninjauan Kembali dahulu


R

si
Para Termohon Kasasi/Para Penggugat/Para Terbanding dan Pemohon Kasasi/
Tergugat I/Pembanding dengan posita gugatan sebagai berikut:

ne
ng

1. Bahwa Para Penggugat adalah ahli waris dari almarhum Thimotius Natun,
yang telah meninggal dunia di Kupang pada tanggal 16 Desember 2010

do
gu

dimana semasa hidupnya almarhum memiliki sebidang tanah dahulu di Jalan


Karel Said Situbun Desa Kuanino Kabupaten Kupang, sekarang Jalan
Herewila Kelurahan Kuanino Kecamatan Oebobo Kota Kupang, dengan
In
A

ukuran lebar 13 m Panjang 32 m dengan batas-batasnya sebagai berikut:


- Utara berbatasan dengan tanah milik almarhum S.P.Dillak;
ah

lik

- Selatan berbatasan dengan dahulu Jalan Karel Said Situbun sekarang


Jalan Herewila;
m

ub

- Timur berbatasan dengan tanah milik S.P.Dillak;


- Barat berbatasan dengan tanah milik Keluarga Fuah;
ka

Untuk selanjutnya disebut sebagai tanah sengketa;


ep

2. Bahwa tanah tersebut diperoleh almarhum Thimotius Natun dari almarhum


ah

S.P.Dillak dengan cara jual beli secara barter, yaitu almarhum Thimotius
R

Natun, membangun sebuah rumah disamping tanah sengketa yang juga milik
es

S.P.Dillak untuk menjadi milik S.P.Dillak (rumah sekarang ditempati oleh Para
M

ng

Tergugat) dan almarhum S.P.Dillak menyerahkan sebidang tanah (tanah


on

Hal. 2 dari 22 Hal. Putusan Nomor 283 PK/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sengketa) sebagaimana tertuang dalam surat perjanjian tanggal 1 Mei 1974;

si
3. Bahwa tanah milik suami/ayah Para penggugat, ketika terjadi jual beli/barter
tersebut maka tanah sengketa merupakan satu kesatuan dengan tanah milik

ne
ng
almarhum S.P.Dillak sebagaimana sertifikat Hak Milik Nomor 210 Tahun 1972
dan GS Nomor 187 tahun 1970 sehingga telah terjadi kesepakatan Bahwa
setelah penyerahan tanah sengketa kepada almarhum Thimotius Natun, maka

do
gu Thimotius Natun dapat menguasai dan melakukan kegiatan membangun di
atas tanah tersebut, sedangkan proses administrasi, untuk pemisahan dan balik

In
A
nama akan dilakukan setelah rumah S.P.Dillak selesai dibangun;
4. Bahwa berdasarkan penyerahan tersebut, maka almarhum Thimotius Natun,
ah

lik
telah menguasai dan membangun fondasi pagar mengelilingi tanah tersebut;
5. Bahwa sebelum rumah selesai dibangun ternyata almarhum S.P.Dillak
meninggal dunia pada tahun 1978 dan Thimotius Natun tetap menyelesaikan
am

ub
membangun rumah tersebut, selanjutnya rumah tersebut ditempati oleh
Alfiana Dillak Mbate Moy (isteri S.P.Dillak) dan setelah meninggal pada tahun
ep
2000 maka rumah tersebut ditempati oleh Para Tergugat, hingga saat ini;
k

6. Bahwa telah pula disepakati secara lisan antara S.P.Dillak dan Thimotius Natun,
ah

bahwa setelah selesai pembangunan rumah, maka segera diadakan proses


R

si
administrasi untuk pemisahan sertifikat dan balik nama sertifikat atas tanah
sebanyak 13 x 32 M milik Thimotius Natun, akan tetapi proses administrasi

ne
ng

tersebut belum dilaksanakan maka S.P.Dillak telah meninggal dunia;


7. Bahwa setelah rumah selesai dibangun dan ditempati oleh Janda Alfiana

do
gu

Dillak Mbate Moy, maka Thimotius Natun telah meminta agar proses
administrasi pemisahan sertifikat dan balik nama atas tanahnya segera
dilaksanakan, akan tetapi janda Alfiana Dillak Mbate Moy, berjanji secara
In
A

lisan, akan menyerahkan proses pemisahan dan balik nama tersebut kepada
anak angkatnya Fred Dillak dalam hal ini suami/ayah Para Tergugat;
ah

lik

8. Bahwa sekitar tahun 2003-2004 maka tanpa seijin dan sepengetahuan


suami/ayah Para penggugat, Para Tergugat membongkar pondasi pagar
m

ub

tanah Thimotius Natun, selanjutnya mereka membangun rumah di atas


tanah milik Thimotius Natun yang sudah dibeli dari S.P.Dillak dan sudah
ka

diserahkan dan dikuasai sejak tahun 1974;


ep

9. Bahwa terhadap perbuatan Para Tergugat tersebut, maka Thimotius Natun


ah

telah mengajukan keberatan lisan maupun tertulis, akan tetapi Para


R

Tergugat tidak menghiraukannya dan tetap membangun dan ditempati


es

hingga saat ini;


M

ng

10. Bahwa ketika Para Tergugat tidak menghiraukan Tergugat, maka Thimotius
on

Hal. 3 dari 22 Hal. Putusan Nomor 283 PK/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Natun, telah mengecek kepada Badan Pertanahan Nasional Kota Kupang,

si
ternyata mendapat jawaban Bahwa pada tahun 1998, maka Fred Dillak telah
melakukan balik nama atas Sertifikat Nomor 210 tahun 1972 dengan tidak

ne
ng
memisahkan tanah milik Penggugat yang sudah dibeli dari S.P.Dillak
sebagai pemilik tanah, dan telah dikuasai sejak tahun 1974;
11. Bahwa Fred Dillak maupun Para Tergugat sebagai ahli waris dari S.P.Dillak

do
gu harusnya menghargai dan tunduk pada kesepakatan tanggal 1 Mei 1974
karena perjanjian tersebut adalah sah, mengikat Para pembuatnya, juga

In
A
Para ahli warisnya, sehingga setelah almarhum S.P.Dillak meninggal dunia,
maka Para Tergugat/ahliwarisnya harus melakukan proses pemisahan dan
ah

lik
balik nama Sertifikat Nomor 210 Tahun 1972 untuk diserahkan kepada
Thimotius Natun, bukannya secara diam-diam melakukan balik nama tanpa
melakukan pemisahan, atas tanah milik Thimotius Natun;
am

ub
12. Bahwa perjanjian antara Thimotius Natun dan S.P.Dillak, tertanggal 1 Mei
1974 dihadapan Kepala Desa Kuanino, adalah perjanjian yang sah, dengan
ep
demikian perbuatan Para Tergugat membongkar pondasi pagar tanah,
k

membangun rumah dan juga melakukan balik nama atas Sertifikat Nomor 210
ah

Tahun 1972 tanpa melakukan proses administrasi untuk memisahkan tanah


R

si
milik Thimotius Natun sebanyak lebar 13 m dan panjang ke belakang 32 m
adalah merupakan perbuatan melawan hukum yang sangat merugikan

ne
ng

Thimotius Natun, dan Para Penggugat sebagai ahliwaris dari Thimotius Natun;
13. Bahwa persoalan ini tidak mungkin dapat diselesaikan secara damai dan

do
gu

kekeluargaan, maka Para Penggugat mohon dengan hormat, kiranya bapak


Ketua Pengadilan Negeri Kupang, berkenan memanggil dan menghadirkan
Para pihak di dalam persidangan Pengadilan Negeri Kupang, selanjutnya
In
A

mengadili dan memutuskan bahwa:


1. Menerima dan mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya;
ah

lik

2. Menyatakan sebagai hukum Bahwa Para Penggugat adalah ahliwaris


yang sah dari almarhum Thimotius Natun;
m

ub

3. Menyatakan sebagai hukum Bahwa perjanjian tertanggal 1 Mei 1974


antara S.P.Dillak dan Thimotius Natun adalah sah, mengikat Para pihak
ka

juga ahliwarisnya;
ep

4. Menyatakan sebagai hukum, bahwa tanah sengketa yang berukuran 13 x


ah

32 M yang dahulu terletak di Jalan Karel Said Situbun Desa Kuanino


R

Kabupaten Kupang (Sesuai Perjanjian tanggal 1 Mei 1974) sekarang


es

Jalan Herewila Kelurahan Kuanino Kecamatan Oebobo Kota Kupang


M

ng

dengan batas-batas Utara dengan tanah S.P.Dillak, Selatan dengan


on

Hal. 4 dari 22 Hal. Putusan Nomor 283 PK/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Jalan Herewila, Timur dengan tanah S.P.Dillak, barat dengan tanah

si
keluarga Fuah, adalah merupakan milik almarhum Thimotius Natun yang
sudah dibeli secara barter, dengan almarhum S.P.Dillak;

ne
ng
5. Menyatakan sebagai hukum, bahwa proses pemisahan Sertifikat Nomor
210 Tahun 1972 dan proses balik nama belum dilaksanakan karena
sebelum rumah selesai dibangun S.P.Dillak, sebagai pemilik tanah telah

do
gu meninggal dunia;
6. Menyatakan sebagai hukum, menghukum Para Tergugat sebagai

In
A
ahliwaris dari S.P.Dillak, untuk tunduk, mentaati dan melaksanakan
perjanjian tanggal 1 Mei 1974 antara Thimotius Natun dan S.P.Dillak;
ah

lik
7. Menyatakan sebagai hukum, bahwa tindakan Para tergugat,
membongkar fondasi pagar keliling tanah sengketa, membangun rumah
di atas tanah sengketa tanpa ijin Thimotius Natun maupun Para
am

ub
Penggugat adalah perbuatan melawan hukum;
8. Menghukum Para Tergugat atau siapa saja yang mendapat hak dari Para
ep
Tergugat untuk menyerahkan tanah sengketa kepada Para Penggugat
k

dalam keadaan kosong dan aman;


ah

9. Menghukum Para Tergugat untuk membangun kembali fondasi pagar


R

si
keliling tanah sengketa seperti sedia kala;
10. Menghukum Para Tergugat sebagai ahliwaris dari S.P.Dillak, agar

ne
ng

bersama-sama Para Penggugat menghadap pejabat pembuat akta, dan


Badan Pertanahan Nasional Kota Kupang, untuk melakukan pemisahan

do
gu

dan proses balik nama atas tanah sengketa;


11. Menghukum Para Tergugat untuk membayar segala biaya yang timbul
dalam perkara ini;
In
A

12. Dalam Peradilan yang baik mohon keputusan yang seadil-adilnya (ex
aequo et bono);
ah

lik

Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Para Tergugat


mengajukan Eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut:
m

ub

I. Tentang Subjek Hukum:


Bahwa ternyata apa yang telah diuraikan oleh Para Penggugat sesuai fakta
ka

hukum menunjukkan dimana gugatan Para Penggugat, cacat secara formal


ep

(dalam hal ini kurang subyek) dimana seharusnya Badan Pertanahan


ah

Nasional Kota Kupang dan dua orang Subjek hukum lainnya yang kini
R

sedang tinggal dan diam di atas tanah sengketa, dalam hal ini Mustakim dan
es

Moch Jakfar tidak dilibatkan sebagai pihak dalam perkara ini, dengan
M

ng

demikian gugatan Para Penggugat kurang pihak sehingga cacat secara


on

Hal. 5 dari 22 Hal. Putusan Nomor 283 PK/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
formal dan harus ditolak untuk seluruhnya dan atau setidak-tidaknya

si
dinyatakan tidak dapat diterima;
II. Tentang objek Perkara:

ne
ng
1. Bahwa mengenai dalil Gugatan Para Penggugat khususnya tentang
batas tanah sengketa sebelah Utara adalah tidak benar dengan demikian
cacat secara hukum, oleh karena secara rasio, karena tidak mungkin

do
gu tanah sengketa berbatasan dengan tanah milik orang yang sudah
meninggal dunia, dalam hal ini alm. S.P. Dillak Mertua dan Opa Para

In
A
Tergugat dan secara akal sehat maupun fakta hukum seharusnya tanah
sengketa sebelah utara berbatasan dengan tanah milik Para Tergugat;
ah

lik
2. Bahwa mengenai dalil Para Penggugat tentang barter antara alm. Thimotius
Natun dan alm. S.P. Dillak adalah sebagaimana diuraikan dalam Surat
Perjanjian tanggal 1 Mei 1974 adalah merupakan rekayasa Para Penggugat,
am

ub
oleh karena sampai saat ini, Para Tergugat tidak pernah tahu bahkan tidak
pernah diberitahu baik oleh Suami dan Ayah Para Tergugat yaitu alm Friets
ep
Dillak selagi masih hidup, begitupun tidak juga diberitahu oleh keluarga,
k

tetangga-tetangga dekat maupun kenalan lainnya, oleh karena itu dalil


ah

gugatan Para Penggugat poin 2 patut di tolak untuk seluruhnya;


R

si
3. Bahwa ternyata gugatan Para Penggugat poin 3 mengakui bahwa tanah
sengketa merupakan satu kesatuan dengan tanah yang kini di tempati Para

ne
ng

Tergugat vide Sertifikat Hak Nomor 210 tahun 1972 dan GS Nomor 187
tahun 1970, namun dalam gugatan Para Penggugat tidak melibatkan Badan

do
gu

Pertanahan Kota Kupang dan 2 (dua) orang lainnya yakni Mustakim dan
Moch Jakfar bersama keluarga mereka masing-masing kini sedang tinggal
menetap di atas bagian dari objek yang disengketakan untuk disertakan
In
A

sebagai Subjek/pihak dalam Perkara ini; dengan demikian eksepsi Para


Tergugat mengenai Subjek hukum sudah tepat dan sangat beralasan hukum;
ah

lik

4. Bahwa sesuai dalil transaksi barter antara alm Thimotius Natun dan alm
S.P. Dillak, Para Tergugat sama sekali tidak mengetahui apalagi
m

ub

mengenai penyerahan tanah sengketa telah dialihkan kepada Para


Penggugat adalah hal yang direkayasa;
ka

5. Bahwa sepeninggal alm S.P. Dillak yang adalah Mertua Tergugat I dan
ep

atau Opa Tergugat II, III dan IV kemudian menyusul, Mertua dan atau
ah

Oma Para Tergugat dalam hal ini almh Ny. Alfiana Dillak Mbate Mooy,
R

objek yang kini disengketakan dilanjutkan penguasaannya maupun


es

aktifitas di atas objek tersebut oleh Para Tergugat, disebabkan karena


M

ng

Para Tergugat tidak pernah tahu bahkan tidak diberitahu baik oleh
on

Hal. 6 dari 22 Hal. Putusan Nomor 283 PK/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Mertua dan Oma serta Suami dan Ayah Para Tergugat, keluarga,

si
tetangga dekat, maupun kenalan Para Tergugat, oleh karena itu dalil
gugatan Para Penggugat poin 5 tidak beralasan Hukum karena

ne
ng
merupakan rekayasa yang sangat bertentangan dengan hukum olehnya
harus ditolak untuk seluruhnya;
6. Bahwa proses sertifikat oleh alm Thimotius Natun ke Badan Pertanahan

do
gu Nasional Kota Kupang tertunda oleh karena kepemilikan alm Thimotius
Natun adalah tidak jelas, sehingga sangat tidak beralasan Hukum;

In
A
7. Bahwa sebagaimana didalilkan oleh Para Penggugat yang menyatakan
hingga kini prosedur pemisahan sertifikat dari almh Ny. Alfiana Dillak
ah

lik
Mbate Mooy kepada alm Thimotius Natun tertunda sudah seharusnya
demikian oleh karena prosedur kepemilikan tanah yang kini dijadikan
sengketa, kepada alm Thimotius Natun direkayasa, tidak jelas dan tidak
am

ub
sesuai prosedur sehingga cacat prosedur maupun cacat materil;
8. Bahwa dalil yang menyatakan telah terjadi pembongkaran pondasi pagar
ep
milik alm Thimotius Natun oleh Suami Tergugat I dan Ayah Tergugat II, III
k

dan IV pada tahun 2003/2004 adalah suatu pemutarbalikan fakta yang


ah

dikarang oleh Para Penggugat untuk merampas Hak Milik Para Tergugat
R

si
karena Pewarisan;
9. Bahwa Para Tergugat tetap melakukan aktifitas di atas tanah sengketa

ne
ng

karena hal tersebut tidak bertentangan dengan Hukum dan sebagai Ahli
Waris Pengganti dari Mertua/Opa alm S. P. Dillak yang diturunkan

do
gu

kepada Suami/Ayah alm Friets Dillak, kemudian diturunkan kepada Para


Tergugat sebagai Para Ahli Waris Pengganti, sehingga berbagai Dalih
yang direkayasa menjadi Dalil untuk merampas Hak Para Tergugat
In
A

adalah hal yang sangat bertentangan dengan hukum;


10. Bahwa sudah semestinya Para Tergugat tidak menghiraukan somasi/
ah

lik

teguran baik dari alm Thimotius Natun maupun Para Penggugat


sekarang sebagaimana diuraikan; karena hal tersebut merupakan
m

ub

intimidasi dari suatu permufakatan jahat yang dikemas dalam cerita


penuh kebohongan yang bertujuan untuk menguasai hak rakyat kecil
ka

yang tidak berdaya;


ep

Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Kupang telah


ah

memberikan Putusan Nomor 172/Pdt.G/2011/PN Kpg., tanggal 7 Agustus 2012


R

yang amarnya sebagai berikut:


es

I. Dalam Eksepsi:
M

ng

- Menyatakan eksepsi para Tergugat tidak dapat diterima;


on

Hal. 7 dari 22 Hal. Putusan Nomor 283 PK/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
II. Dalam Pokok Perkara:

si
1. Mengabulkan gugatan para Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan bahwa para Penggugat adalah ahliwaris yang sah dari

ne
ng
almarhum Thimotius Natun;
3. Menyatakan bahwa perjanjian tertanggal 1 Mei 1974 antara SP. Dillak dan
Thimotius Natun adalah sah dan mengikat para pihak juga ahliwarisnya;

do
gu 4. Menyatakan bahwa tanah sengketa yang berukuran 13 x 32 M yang
dahulu terletak di Jalan Karel Said Tubun Desa Kuanino Kabupaten

In
A
Kupang (Surat Perjanjian tanggal 1 Mei 1974) sekarang Jalan Herewila
Kelurahan Kuanino Kecamatan Oebobo Kota Kupang dengan batas-
ah

lik
batas yaitu Utara dengan tanah SP. Dillak, Selatan dengan Jalan
Herewila, Timur dengan tanah SP. Dillak dan Barat dengan keluarga
Fuah, adalah milik almarhum Thimutius Natun, yang sudah dibeli secara
am

ub
barter dengan almarhum SP. Dillak;
5. Menyatakan bahwa proses pemisahan Sertifikat Nomor 210 tahun 1972 dan
ep
proses balik nama belum dilaksanakan karena sebelum rumah selesai
k

dibangun, SP. Dillak sebagai pemilik tanah telah meninggal dunia;


ah

6. Menghukum para Tergugat sebagai ahli waris dari SP. Dillak untuk
R

si
tunduk, mentaati dan melaksanakan perjanjian tanggal 1 Mei 1974 antara
Thimotius Natun dan SP. Dillak;

ne
ng

7. Menyatakan bahwa tindakan para Tergugat membongkar pondasi pagar


keliling tanah sengketa, membangun rumah di atas tanah sengketa tanpa

do
gu

ijin Thimotius Natun maupun para Penggugat adalah perbuatan melawan


hukum;
8. Menghukum para Tergugat atau siapa saja yang mendapat hak dari para
In
A

Tergugat untuk menyerahkan tanah sengketa kepada para Penggugat


dalam keadaan kosong dan aman;
ah

lik

9. Menghukum para Tergugat untuk membangun kembali pondasi pagar


keliling tanah sengketa seperti sedia kala;
m

ub

10. Menghukum para Tergugat sebagai ahli waris SP. Dillak agar bersama-
sama para Penggugat menghadap pejabat pembuat akta dan Badan
ka

Pertanahan Nasional Kota Kupang untuk melakukan pemisahan dan


ep

proses balik nama atas tanah sengketa;


ah

11. Menghukum para Tergugat untuk membayar segala biaya perkara yang
R

timbul sehubungan dengan adanya gugatan ini secara tanggung-renteng


es

yang besarannya hingga kini ditaksir sebesar Rp2.801.000,00 (dua juta


M

ng

delapan ratus satu ribu rupiah);


on

Hal. 8 dari 22 Hal. Putusan Nomor 283 PK/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa amar Putusan Pengadilan Tinggi Kupang Nomor

si
85/PDT/2013/PTK, tanggal 9 Oktober 2013 adalah sebagai berikut:
- Menerima permintaan banding dari Para Pembanding semula Para Tergugat

ne
ng
tersebut;
- Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Kupang tanggal 7 Agustus 2012
Nomor 172/Pdt.G/2011/PN Kpg., yang dimohonkan banding tersebut;

do
gu - Menghukum Para Pembanding semula Para Tergugat untuk membayar
biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan, yang ditingkat banding

In
A
ditetapkan sebesar Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah);
Menimbang, bahwa amar Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 647
ah

lik
K/Pdt/2014 tanggal 27 Agustus 2014 yang telah berkekuatan hukum tetap
tersebut adalah sebagai berikut:
Menolak permohonan kasasi dari Para Pemohon Kasasi: 1. HENNY
am

ub
DILLAK, 2. Ny. ASNAT DILLAK TAMENO, 3. HERRYATI DILLAK, 4. SONNY
DILLAK tersebut;
ep
Menghukum Para Pemohon Kasasi/Para Tergugat untuk membayar
k

biaya perkara dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar Rp500.00,00 (lima
ah

ratus ribu rupiah);


R

si
Menimbang, bahwa sesudah Putusan Mahkamah Agung Nomor 647
K/Pdt/2014 tanggal 27 Agustus 2014 yang telah mempunyai kekuatan hukum

ne
ng

tetap tersebut, diberitahukan kepada Para Pemohon Kasasi/Para Tergugat/Para


Pembanding kemudian terhadap putusan tersebut, Para Pemohon Kasasi/Para

do
gu

Tergugat/Para Pembanding mengajukan permohonan peninjauan kembali pada


tanggal 17 Maret 2015 sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Peninjauan
Kembali Nomor 172/Pdt.G/2011/PN Kpg., yang dibuat oleh Panitera/Sekretaris
In
A

Pengadilan Negeri Kupang, permohonan tersebut disertai dengan memori


peninjauan kembali yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan
ah

lik

Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 17 Maret 2015 itu juga;


Bahwa memori peninjauan kembali dari Para Pemohon Peninjauan
m

ub

Kembali/Para Pemohon Kasasi/Para Tergugat/Para Pembanding tersebut telah


diberitahukan kepada Para Penggugat pada tanggal 20 Maret 2015;
ka

Kemudian Para Termohon Peninjauan Kembali/Para Termohon Kasasi/


ep

Para Penggugat/Para Terbanding mengajukan tanggapan memori peninjauan


ah

kembali yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kupang pada tanggal


R

7 April 2015;
es

Menimbang, bahwa permohonan peninjauan kembali a quo beserta


M

ng

alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama,


on

Hal. 9 dari 22 Hal. Putusan Nomor 283 PK/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam

si
undang-undang, maka oleh karena itu permohonan peninjauan kembali tersebut
secara formal dapat diterima;

ne
ng
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Para Pemohon
Peninjauan Kembali/Para Pemohon Kasasi/Para Tergugat/Para Pembanding
dalam memori peninjauan kembali tersebut pada pokoknya ialah:

do
gu Adanya Kekhilafan Atau Kekeliruan Nyata Dalam Putusan Perkara Nomor 647
K/Pdt/2014, Tanggal 27 Agustus 2014, jo. Putusan Pengadilan Tinggi Kupang

In
A
Nomor 85/PDT/2013/PT K, Tanggal 9 Oktober 2013, jo. Putusan Pengadilan
Negeri Kupang Nomor 172/Pdt.G/2011/PN Kpg., Tanggal 7 Agustus 2012;
ah

lik
1. Terdapat kekhilafan dan kekeliruan nyata dalam pertimbangan hukum
Mahkamah Agung RI dalam putusan kasasi tersebut, yaitu pada halaman 15
alinea kesatu (1) sampai dengan halaman 16 alinea kesatu (1) yang
am

ub
berbunyi sebagai berikut: Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan
tersebut Mahkamah Agung berpendapat:
ep
Bahwa alasan kasasi tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena setelah
k

meneliti dengan seksama memori kasasi tanggal 27 Desember 2013 dan


ah

jawaban memori kasasi tanggal 19 Januari 2014 dihubungkan dengan


R

si
pertimbangan Judex Facti dalam hal ini Putusan Pengadilan Negeri Kupang,
ternyata tidak salah dalam menerapkan hukum dengan pertimbangan

ne
ng

sebagai berikut:
Bahwa dari hasil pemeriksaan persidangan Para Penggugat telah dapat

do
gu

membuktikan dalil gugatannya yaitu bahwa tanah objek sengketa adalah


milik Thimotius Natun (alm), sebaliknya Para Tergugat tidak dapat
membuktikan dalil sangkalannya karena tidak satupun dari bukti-bukti yang
In
A

diajukan dalam persidangan berupa 11 (sebelas) surat dan keterangan 2


(dua) orang saksi dibawah sumpah mendukung dalilnya yaitu jual beli secara
ah

lik

barter atas objek sengketa antara (alm) Thimotius Natun dan (alm) SP. Dillak
adalah rekayasa;
m

ub

Bahwa lagi pula alasan kasasi tersebut adalah mengenai penilaian


hasil/pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, hal
ka

mana tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada tingkat kasasi,


ep

karena pemeriksaan dalam tingkatan kasasi hanya berkenaan dengan


ah

adanya kesalahan penerapan hukum …dan seterusnya… titik”;


R

“Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, ternyata putusan


es

Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau
M

ng

undang-undang, maka permohonan kasasi yang diajukan oleh Para


on

Hal. 10 dari 22 Hal. Putusan Nomor 283 PK/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemohon kasasi: 1. Henny Dillak, dan kawan-kawan tersebut harus ditolak;

si
2. Bahwa ternyata Hakim Kasasi telah mempertimbangkan fakta, padahal
menurut hukum hakim kasasi hanya mempertimbangkan penerapan hukum

ne
ng
dari Judex Facti. Jika dengan teliti membaca putusan Pengadilan Tinggi
Kupang, tersebut jelas sekali Pengadilan Tinggi Kupang sebagai peradilan
tingkat banding tidak melaksanakan fungsi dan kewenangannya melakukan

do
gu koreksi terhadap putusan Judex Facti Tingkat Pertama (Pengadilan Negeri
Kupang) sebagai peradilan tingkat pertama bertindak melakukan pemeriksaan

In
A
ulang perkara secara keseluruhan, yang seharusnya hakim banding
memeriksa ulang kembali perkara dalam keseluruhan baik mengenai fakta
ah

lik
maupun penerapan hukumnya, karena Pengadilan Tinggi Kupang telah tidak
memberikan pertimbangan yang cukup (onvoldoende gemotiveerd), karena
pengadilan tinggi kupang tidak mempertimbangkan semua alat-alat bukti yang
am

ub
diajukan oleh Para Penggugat/Para Tebanding/Termohon Kasasi dalam
persidangan perkara a quo yang hanya berupa foto copy yang tidak pernah
ep
atau tidak pernah ada surat aslinya maka jelas sekali gugatan Para
k

Penggugat sekarang Para Termohon Peninjauan kembali, adalah titik


ah

beralasan hukum karenanya harus ditolak. Maka berdasarkan fakta tersebut


R

si
putusan kasasi tersebut jelas keliru karenanya harus dibatalkan;
3. Bahwa Putusan Kasasi Mahkamah Agung sengaja tidak mempertimbangkan

ne
ng

keberatan-keberatan yang diajukan didalam Eksepsi dan Memori Kasasi yang


diajukan oleh para Pemohon Peninjauan Kembali/semula Para Tergugat/Para

do
gu

Pembanding/Para Pemohon Kasasi, sehingga sangat jelas kalau putusan


kasasi Mahkamah Agung yang dimohonkan peninjauan kembali ini
mengandung kesalahan dan kekeliruan yang nyata, sengaja menyembunyikan
In
A

fakta-fakta yang seharusnya menjadi pertimbangan hukum hakim kasasi;


4. Bahwa sedangkan yang dijadikan dasar gugatan para Termohon Peninjauan
ah

lik

Kembali adalah perjanjian Jual beli tanggal 1 Mei 1974, tapi ternyata surat bukti
aslinya tidak pernah diajukan dan/atau diperlihatkan oleh Para Termohon
m

ub

Peninjauan Kembali dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Kupang,


namun anehnya tapi nyata, putusan Pengadilan Negeri Kupang mengabulkan
ka

gugatan para Termohon Peninjauan Kembali hanya berdasarkan pada Foto


ep

Copy di atas foto copy surat yang dijadikan alat bukti di persidangan;
ah

5. Bahwa surat bukti yang dijadikan alat pembuktian dipersidangan perkara ini
R

adalah terdiri dari Surat Bukti P.1 sampai dengan P.7 kesemuanya hanya
es

berupa alat bujkti surat foto copy di atas foto copy, sementara surat bukti P.6
M

ng

on

Hal. 11 dari 22 Hal. Putusan Nomor 283 PK/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
adalah surat Keterangan Ahli Waris dari Thimotius Natun (alm), surat bukti

si
foto copy yang telah dicocokkan sesuai dengan aslinya;
6. Bahwa berdasarkan Pasal 1889 ayat (1) KUHPerdata jo. Pasal 301 Rbg,

ne
ng
menyatakan Bahwa ”Kekuatan pembuktian suatu bukti tulisan adalah akta asli”;
7. Bahwa selanjutnya, Yurisprudensi Tetap Mahkamah Agung RI Nomor 3609
K/Pdt/1985 juga menyatakan; “Surat bukti foto copy yang tidak pernah

do
gu diajukan atau tidak pernah ada surat aslinya, harus dikesampingkan sebagai
alat bukti;

In
A
8. Bahwa kemudian Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung RI Nomor 701
K/Sip/1974 tanggal 1 April 1976 juga menyatakan “Karena Judex Facti
ah

lik
mendasarkan putusannya melulu atas surat-surat yang tidak secara sah
dinyatakan sesuai aslinya, sedang terdapat diantaranya yang penting-
penting yang secara substansial masih dipertengkarkan oleh kedua pihak,
am

ub
Judex Facti sebenarnya telah memutuskan perkara ini berdasarkan bukti-
bukti yang tidak sah”;
ep
9. Bahwa selanjutnya Mahkamah Agung RI dalam Yurisprudensi tetap Nomor
k

357/Pdt/1984 juga menolak foto copy sebagai alat, dikarenakan sampai akhir
ah

persidangan Penggugat tidak pernah dapat mengajukan bukti asli”;


R

si
10. Bahwa oleh karena Putusan Majelis Kasasi mengandung/terdapat Kekhilafan
Atau Kekeliruan Nyata Dalam Putusan Perkara Nomor 647 K/Pdt/2014,

ne
ng

Tanggal 27 Agustus 2014, jo. Putusan pengadilan tinggi Kupang Nomor


85/PDT/2013/PTK, Tanggal 9 Oktober 2013, jo. Putusan pengadilan negeri

do
gu

kupang Nomor 172/Pdt.G/2011/PN Kpg., Tanggal 7 Agustus 2012, maka


sudah selayaknya putusan kasasi tersebut harus dibatalkan oleh Majelis
Peninjauan kembali pada Mahkamah Agung RI, berdasarkan aturan hukum
In
A

dan Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985, Pasal 67 huruf f, jo. Undang
Undang Nomor 5 Tahun 2014, jo. Yurisprudensi-yurisprudensi tetap
ah

lik

sebagaimana tersebut di atas, sebab sudah terbukti putusan dalam perkara a


quo tersebut telah melanggar hukum dan telah pula menyimpang dari aturan
m

ub

hukum yang berlaku;


Tambahan Memori Peninjauan Kembali:
ka

I. Keberatan ke-satu;
ep

Bahwa Pemohon Peninjauan kembali menolak Putusan Pengadilan Negeri


ah

Kupang Nomor 172/Pdt.G/2011/PN Kpg., dimana Putusan Pengadilan yang


R

mengambil hak waris secara turun temurun diberikan kepada Termohon


es

Peninjauan Kembali mendasarkan alat bukti foto copy yang tidak sah, artinya
M

ng

tidak disesuaikan dengan aslinya atas tanah objek sengketa yang terletak di
on

Hal. 12 dari 22 Hal. Putusan Nomor 283 PK/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kelurahan Kuanino, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, dengan sertifikat Hak

si
Milik Nomor 210 tahun 1998 tertulis atas nama Frits Dillak, yang dikeluarkan
oleh Kantor Pertanahan Kota Kupang kepada Termohon Peninjauan Kembali

ne
ng
berdasarkan putusan yang tidak berdasarkan hukum, tetapi oleh Majelis
Hakim Banding dan Kasasi membenarkan alat bukti yang tidak benar tersebut
menjadi benar berdasarkan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

do
gu Hal ini terlihat dengan jelas dalam pertimbangan hukum Pasal 1874 BW dan
Pasal 1880 BW yang dirumuskan dalam pertimbangan hukum sedemikian

In
A
rupa untuk membenarkan bukti foto copy untuk memenangkan para
Termohon Peninjauan kembali. Oleh karena itu Pemohon Peninjauan kembali
ah

lik
mohon Majelis Hakim Agung in casu Majelis Peninjauan Kembali
membatalkan putusan yang dimohonkan peninjauan kembali;
II. Keberatan ke-dua:
am

ub
Bahwa Putusan Pengadilan Negeri Kupang hanya mempertimbangkan bukti
yang diajukan oleh Para Termohon Peninjauan kembali tanpa
ep
mempertimbangkan bukti yang diajukan oleh Para Pemohon Peninjauan
k

kembali, sehingga pembuktiannya tidak fair, sehingga putusan berat


ah

sebelah. Hal ini terlihat dengan jelas dimana bukti yang diajukan berupa
R

si
fotokopi tidak disesuaikan dengan asli itu, menurut hukum tidak mempunyai
nilai pembuktian dan tidak bisa dijadikan dasar putusan oleh Majelis Hakim

ne
ng

tingkat pertama membenarkan alat bukti Surat berupa foto copy di atas foto
copy yang menurut hukum tidak sah menjadi sah sebagai alat bukti menjadi

do
gu

dasar putusan, kemudian alat bukti yang tidak sah menurut hukum
dibenarkan oleh Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung RI, sehingga
terlihat ada keberpihakan Majelis dalam Putusan a quo;
In
A

Bahwa dari bukti-bukti tersebut di atas para Pemohon Peninjauan Kembali


telah mengajukan fakta Penguasaan secara formil yaitu berdasarkan alas
ah

lik

hak yang Sah secara formil berupa Sertifikat Hak Milik atas nama Orang tua
Pemohon sedangkan gugatan Para termohon Peninjauan Kembali
m

ub

berdasarkan Sertifikat Hak Milik Nomor 210 tahun 1972 atas nama SP. Dillak
dan fakta hukum sertifikat atas nama Frits Dillak yang diwariskan kepada
ka

Pemohon Peninjauan Kembali, seharusnya dengan adanya fakta formal


ep

yang menjadi dasar alas hak penguasaan tanah tersebut, sudah cukup
ah

menjadi alasan untuk menyatakan gugatan para Pemohon Peninjauan


R

Kembali tidak dapat diterima;


es

III. Keberatan Ke-tiga;


M

ng

Bahwa putusan Pengadilan Nomor 172/Pdt.G/2011/PN Kpg., tanggal 7


on

Hal. 13 dari 22 Hal. Putusan Nomor 283 PK/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Agustus 2012, dalam pertimbangan hukumnya pada halaman 22 alinea ke- 2

si
(dua), berbunyi:
"Menimbang, bahwa fakta hukum bahwa benar almarhum Thimotius Natun

ne
ng
yang membangun rumah yang sekarang ditempati oleh Para Tergugat
tersebut dan dihubungkan dengan alat bukti surat diberi tanda P. 1 tersebut
maka berlaku perikatan yang dibuat oleh SP.Dillak sebagai pihak pertama

do
gu dan Th. Natun sebagai pihak kedua dimana Pihak I (SP. Dillak)
menyerahkan tanah berukuran 13x32 M kepada pihak II (Th. Natun) dan

In
A
sangat beralasan hukum bila Majelis Hakim berpendapat bahwa a/at bukti
surat diberi tanda P.1 tersebut adalah benar adanya dan mempunyai
ah

lik
kekuatan pembuktian yang mengikat pada ahli waris SP. Dillak sebagai
pihak I dan Th. Natun sebagai pihak II";
Bahwa dari pertimbangan hukum putusan tersebut Majelis Judex Facti telah
am

ub
melanggar hukum dan salah menerapkan ketentuan undang-undang yang
berlaku terhadap cara-cara mengadili, memeriksa dan memutus perkara
ep
perdata, sudah barang tentu bukti P.1 yaitu surat perjanjian adalah bukti
k

berupa fotokopi yang tidak disesuaikan aslinya (fotokopi di atas fotokopi),


ah

menurut hukum bukti tersebut tidak mempunyai Nilai pembuktian. Dan


R

si
Majelis hakim dilarang menggunakan alat bukti berupa fotokopi di atas
fotokopi untuk memenangkan salah satu pihak dalam hal ini Termohon

ne
ng

Peninjauan Kembali, tetapi oleh Majelis Hakim tingkat pertama menjadikan


bukti fotokopi sebagai dasar putusan, kemudian putusan tersebut diikuti

do
gu

begitu saja oleh majelis Kasasi dan Majelis Hakim Banding, sehingga
mengakibatkan hak-hak pemohon peninjauan kembali menjadi hilang dan
beralih ke pihak yang di menangkan oleh Majelis Hakim Kasasi;
In
A

Bahwa putusan Pengadilan Negeri Kupang yang dibenarkan Pengadilan


Tinggi Kupang dan Mahkamah Agung RI berdasarkan bukti P.1 berupa
ah

lik

fotokopi di atas fotokopi tanpa disesuaikan aslinya bertentangan ketentuan


peraturan perundangan yang berlaku;
m

ub

Hal ini dalam Yurisprudensi putusan Mahkamah Agung RI Nomor 701


K/Sip/1974 tanggal 14 April 1976 menyatakan: "dalam mengajukan “fotokopi
ka

surat-surat" sebagai alat bukti di dalam persidangan gugatan perdata di


ep

pengadilan, maka fotokopi surat tersebut oleh seorang pejabat harus


ah

dinyatakan telah sesuai dengan aslinya. Bilamana tidak demikian, maka


R

bukti surat berupa fotokopi tersebut merupakan alat bukti yang tidak sah di
es

dalam persidangan;
M

ng

Bahwa berdasarkan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku dalam


on

Hal. 14 dari 22 Hal. Putusan Nomor 283 PK/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hal ini yurisprudensi Mahkamah Agung RI tersebut di atas maka putusan

si
pengadilan Negeri Kupang yang mendasarkan bukti fotokopi yang dikuatkan
oleh Majelis Hakim Banding dan Majelis Hakim Kasasi harus dibatalkan,

ne
ng
karena putusan tersebut telah melanggar hukum acara perdata;
IV. Keberatan ke-empat:
Bahwa Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 647 K/Pdt/2014 tanggal 27

do
gu Agustus 2014, dalam pertimbangan hukumnya pada halaman 15 dan 16
yang menyebutkan:

In
A
“Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena meneliti
dengan seksama memori kasasi tanggal 19 Januari 2014 dihubungkan dengan
ah

lik
pertimbangan Judex Facti dalam hal ini Putusan Pengadilan Tinggi Kupang
yang menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Kupang, ternyata tidak salah
dalam menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai berikut:
am

ub
- Bahwa dari hasil pemeriksaan persidangan para Penggugat telah dapat
membuktikan dalil gugatannya yaitu bahwa tanah objek sengketa adalah
ep
milik Thimotius Natun (alm) yang dibeli SP. Dillak secara barter, sehingga
k

jatuh pada Para Penggugat sebagai ahli waris (alm) Thimotius Natun,
ah

sebaliknya Para Tergugat tidak dapat membuktikan dalil sangkalannya


R

si
karena tidak satu dari bukti yang diajukan dalam persidangan berupa 11
(sebelas) surat dan keterangan 2 (dua) orang saksi dibawah sumpah

ne
ng

mendukung dalilnya yaitu jual beli secara barter atas objek sengketa
antara (alm) Thimotius Natun dan (alm) SP. Dillak adalah rekayasa;

do
gu

- Bahwa lagi pula alasan kasasi tersebut adalah mengenai penilaian hasil
pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, hal mana
tidak dapat di pertimbangkan dalam Pemeriksaan pada tingkat kasasi,
In
A

karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenan dengan adanya


kesalahan penerapan hukum, adanya pelanggaran hukum yang dilakukan,
ah

lik

adanya kelalaian dalam memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh


peraturan perundangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya
m

ub

putusan yang bersangkutan atau pengadilan tidak berwenang atau


melampaui batas wewenangnya sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal
ka

30 Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 yang diubah Nomor 5 Tahun


ep

2004 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009
ah

serta perundang-undangan lain yang bersangkutan";


R

Pertimbangan hukum selanjutnya menjelaskan:


es

"Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, ternyata putusan


M

ng

Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau
on

Hal. 15 dari 22 Hal. Putusan Nomor 283 PK/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
undang-undang, maka permohonan kasasi yang diajukan oleh Para

si
Pemohon Kasasi: 1. Henny Dillak dan kawan-kawan tersebut harus ditolak";
Bahwa dari pertimbangan hukum Putusan Kasasi tersebut di atas yang

ne
ng
cukup singkat dan sederhana tersebut, Majelis Kasasi pada Mahkamah
Agung RI dalam pertimbangan hukumnya telah melanggar hukum dan salah
menerapkan hukum terhadap cara-cara mengadili, memeriksa dan memutus

do
gu perkara perdata. Sebab berdasarkan bukti P.1 yaitu surat perjanjian tanggal
1 Mei 1974 yang diajukan dalam persidangan di pengadilan berupa foto copy

In
A
di atas foto copy dalam perkara Nomor 172/Pdt.G/2011/PN Kpg., tanggal 7
Agustus 2012, dan saksi yang diajukan dalam persidangan tidak mengetahui
ah

lik
adanya perjanjian tanggal 1 Mei 1974, sehingga keterangan antara saksi
dan bukti P.1 tersebut tidak saling mendukung, tetapi di jadikan dasar
putusan oleh Majelis Kasasi, dan Judex Facti (Pengadilan Tinggi dan
am

ub
Pengadilan Negeri) merupakan pelanggaran hukum pembuktian acara
perdata. Hal ini telah ditegaskan pada putusan Mahkamah Agung Nomor
ep
112 K/Pdt/1996 tanggal 17 September 1998 berbunyi:
k

Foto copy suatu surat di serahkan oleh salah satu pihak ke persidangan
ah

pengadilan perdata digunakan sebagai alat bukti surat ternyata foto copy
R

si
surat tersebut:
- tanpa disertai surat aslinya untuk disesuaikan dengan surat aslinya

ne
ng

tersebut atau;
- tanpa dikuatkan oleh keterangan Saksi dan alat bukti lainnya;

do
gu

Dalam keadaan yang demikian ini, maka fotocopy surat tersebut menurut
hukum Pembuktian Acara Perdata tidak dapat digunakan sebagai alat bukti
yang sah dalam persidangan pengadilan;
In
A

V. Keberatan Ke-lima;
Bahwa Putusan Mahkamah Agung RI dan putusan Judex Facti telah lalai
ah

lik

memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan dalam Hukum Acara, oleh


karenanya putusan Mahkamah Agung RI dan Judex Facti harus dibatalkan;
m

ub

a. Bahwa menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, Judex Facti


wajib untuk memberikan pertimbangan-pertimbangan hukum yang cukup
ka

(onvoeldoende gemotiverd). Kewajiban tersebut telah secara tegas diatur


ep

dalam Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor 3 Tahun 1974 tanggal


ah

25 November 1974 yang menyebutkan: "Bahwa suatu putusan yang tidak


R

atau kurang memberikan pertimbangan I alasan yang kurang jelas, sukar


es

dimengerti atau bertentangan satu sama lain, dapat dipandang sebagai


M

ng

suatu kelalaian dalam (vormverzium). Oleh karenanya putusan dimaksud


on

Hal. 16 dari 22 Hal. Putusan Nomor 283 PK/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dapat dibatalkan dalam tingkat Peninjauan Kembali";

si
b. Bahwa dalam memeriksa dan memutuskan perkara ini, Majelis Kasasi
dan Majelis Judex Facti telah lalai melaksanakan tertib Hukum Acara.

ne
ng
Hal ini dapat dijelaskan bahwa putusan Majelis Kasasi dan Majelis
Judex Facti pada Pengadilan Tingkat Banding dan tingkat Pertama,
telah salah dan keliru, dalam menerapkan hukum pembuktian, tanpa

do
gu mengulangi kembali proses pemeriksaannya secara menyeluruh. Sebab
bukti yang diajukan Penggugat (Termohon Peninjauan Kembali) berupa

In
A
Fotocopy di atas fotocopy tanpa disesuaikan dengan asli, sehingga
yang harus di periksa adalah sah tidaknya bukti yang diajukan dalam
ah

lik
persidangan di pengadilan,tapi oleh Majelis Kasasi dan Majelis Judex
Facti justru menggunakan bukti surat fotcopy di atas fotocopy menjadi
dasar putusan Pembenaran bukti fotocopy yang tidak disesuaikan
am

ub
dengan aslinya menjadi dasar putusan memenangkan salah satu pihak
dalam hal ini Termohon Peninjauan Kembali, sehingga terlihat putusan
ep
Majelis Kasasi dan Majelis Judex Facti (Pengadilan Tinggi dan
k

pengadilan Negeri) membenarkan kesalahan Pelanggaran hukum


ah

Pembuktian yang dilakukan oleh Majelis Judex Facti tingkat Pertama,


R

si
sehingga menghasilkan putusan yang tidak memenuhi rasa keadilan
bahkan terabaikan;

ne
ng

VI. Keberatan Ke-Enam:


Dengan tidak diperiksanya perkara secara menyeluruh, maka Judex Facti

do
gu

dan Majelis Kasasi telah menyalahi tertib hukum acara dan merupakan
kesalahan dalam menerapkan hukum, sejalan pula dengan pendapat Prof.
R. Subekti, S.H. (Mantan Ketua Mahkamah Agung RI dan Guru Besar
In
A

Universitas Indonesia) serta pendapat Retno Wulan Sutantio, S.H., (Mantan


Hakim Agung) dalam bukunya Hukum Acara Perdata yang menyebutkan:
ah

lik

bahwa pemeriksaan dilakukan mulai posita gugatan, surat-surat bukti,


putusan Pengadilan Negeri dibaca dan diteliti lagi, semua segi pemeriksaan
m

ub

diulangi, sehingga patut dan adil apabila putusan Judex Facti (Pengadilan
Tinggi dan Pengadilan Negeri) haruslah dibatalkan atau setidak-tidaknya
ka

dinyatakan batal oleh Majelis Hakim in casu Majelis Peninjauan kembali,


ep

sesuai kaidah Hukum Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung RI Nomor 638


ah

K/Sip/1969 tanggal 22 Juli 1970 yang menyebutkan, bahwa:


R

"Putusan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi yang kurang cukup


es

dipertimbangkan (onvoeldoende gemotiverd) harus dibatalkan";


M

ng

Dan Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 18 Oktober 1972 Nomor 672


on

Hal. 17 dari 22 Hal. Putusan Nomor 283 PK/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
K/Sip/1972 yang kaidah hukumnya pada pokoknya menyebutkan, bahwa:

si
"Putusan Pengadilan Tinggi dan Putusan Majelis Kasasi harus dibatalkan
karena kurang cukup dipertimbangkan (niet onvoeldoende gemotiverd) dan

ne
ng
terdapat ketidaktertiban dalam beracara";
Dari pertimbangan hukum tersebut nampak jelas pertimbangan tersebut
merupakan pertimbangan sepihak dan hanya mengambil dari isi jawaban

do
gu Para Termohon Peninjauan Kembali semata, tanpa mempertimbangkan
bukti-bukti dari Pemohon Peninjauan Kembali;

In
A
VII. Keberatan Ke-Tujuh:
Bahwa Putusan Kasasi Nomor 647 K/Pdt/2014 tanggal 27 Agustus 2014
ah

lik
adalah pertimbangan hukumnya terdapat kesalahan-kesalahan yang
mencolok dalam mengambil keputusan, maka menurut hemat Para
Pemohon Peninjauan Kembali, Kesalahan tersebut masih dapat diberi
am

ub
kesempatan untuk memperbaiki demi kebenaran, keadilan dan kepastian
hukum, sebagaimana disebutkan dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung RI
ep
Nomor 266 K/Pdt/1981 tanggal 30 September 1983;
k

Demikian pula Majelis Kasasi dalam pertimbangan hukumnya pada halaman


ah

15 dan 16 tidak menggali nilai-nilai hukum yang ada, menurut Pasal 17 HIR
R

si
Majelis Hakim in casu Majelis Kasasi diwajibkan menangani perkara
haruslah memeriksa perkara secara keseluruhan dan harus membuat

ne
ng

alasan-alasan hukum yang jelas (regal van het objective rechf);


VIII. Keberatan Ke-Delapan:

do
gu

Bahwa Majelis Kasasi dan Majelis Judex Facti dalam putusannya telah
mengambil kesimpulan yang keliru dan salah fatal, putusan kasasi dan
Judex Facti telah memanipulasi bukti-bukti dan telah menggunakan
In
A

instrument hukum sebagai pembenaran bertindak, jadi bukan lagi hukum


sebagai rule of law, akibatnya subjektivitas putusan Judex Facti dinilai
ah

lik

memihak pada para Termohon Peninjauan Kembali. Hal ini terlihat Majelis
Kasasi dan Judex Facti hanya mengikuti putusan Pengadilan Negeri
m

ub

Kupang. Apabila Majelis Kasasi dan Pengadilan Tinggi meneliti dengan


seksama maka akan terlihat jelas bahwa bukti P.1 merupakan fotocopy atas
ka

fotocopy menurut hukum tidak dapat dijadikan dasar putusan untuk


ep

memenangkan salah satu pihak dalam hal ini Para Termohon Peninjauan
ah

Kembali, karena bukti P.1 berupa fotocopy surat perjanjian itu tidak
R

menyebutkan letak lokasi dan batas-batas tanah yang menjadi objek


es

perjanjian tersebut, seharusnya dalam hal ini Majelis Kasasi menolak


M

ng

gugatan para Penggugat untuk seluruhnya;


on

Hal. 18 dari 22 Hal. Putusan Nomor 283 PK/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
IX. Keberatan Ke-Sembilan:

si
Bahwa cara-cara peradilan yang dilakukan oleh Majelis Kasasi dan Majelis
Judex Facti tersebut bertentangan dengan ketentuan-ketentuan Hukum

ne
ng
Acara Perdata dan Undang-Undang. Bahwa suatu perkara haruslah
diperiksa ulang secara menyeluruh baik mengenai penerapan fakta atau
pembuktian maupun cara-cara penerapan hukum;

do
gu Demikian seharusnya hakekat fungsi suatu peradilan, hal ini sejalan dengan
Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 951 K/Sip/1973 tanggal 9

In
A
Oktober 1975, yang berbunyi sebagai berikut:
“Majelis Hakim, Judex Facti harus memeriksa kembali suatu secara
ah

lik
keseluruhan dan tidak berat sebelah serta dapat mempertimbangkan yang
adil dan menyeluruh";
X. Keberatan Ke-Sepuluh:
am

ub
Bahwa Majelis Kasasi dan Majelis Judex Facti telah keliru dalam penerapan
hukum, bahkan tidak melaksanakan hukum dengan sempurna, terutama
ep
menyangkut penerapan hukum pembuktian yaitu bukti P.1 berupa fotocopy
k

atas fotocopy menurut hukum bukti itu tidak mempunyai nilai pembuktian,
ah

namun oleh Majelis Hakim bukti tersebut tanpa disesuaikan dengan aslinya
R

si
menjadi dasar putusan, berdasarkan hukum bahwa fotocopy tanpa
disesuaikan dengan aslinya menjadi dasar putusan itu tidak berdasarkan

ne
ng

hukum pembuktian (bewijs rechtelijk) dan merupakan penyalahgunaan


keadaan (misbruik van amstandigheiden);

do
gu

Cara-cara Majelis Kasasi dan Majelis Judex Facti dalam memutus perkara
ini masih menggunakan hukum sebagai pembenaran bertindak, sehingga
tidak menghasilkan putusan yang baik, bahkan menyalahi aturan;
In
A

Demikian pula nampak jelas Majelis Kasasi dan Majelis Judex Facti
(Putusan Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri) dalam memberikan
ah

lik

pertimbangan hukumnya merupakan persesuaian kehendak Majelis sendiri


yang dipaksa, sehingga salah dan keliru, oleh karena itu berakibat fatal dan
m

ub

praktis kedudukan Pemohon Peninjauan Kembali seorang wanita yang


lemah dan Yatim piatu menjadi tak berdaya;
ka

Bahwa dengan tidak akuratnya Majelis Kasasi dan Majelis Judex Facti dalam
ep

mempertimbangkan bukti-bukti yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan


ah

Kembali serta tidak memperhatikan jawaban Pemohon Peninjauan Kembali,


R

yang diajukan oleh Pemohon Peninjauan Kembali, sehingga diperoleh


es

kesimpulan yang salah dan penerapan hukum yang keliru. Oleh karena itu
M

ng

pertimbangan Majelis Kasasi dan Majelis Judex Facti tersebut jelas-jelas


on

Hal. 19 dari 22 Hal. Putusan Nomor 283 PK/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
telah melanggar Yurisprudensi Mahkamah Agung RI, yaitu:

si
a. Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 1383 K/Sip/1971 tanggal 23
Juli 1973 yang berbunyi: Putusan Kasasi yang tidak merinci dalam hal

ne
ng
mana Judex Facti tidak memberikan pertimbangan yang sesuai dengan
kekuasaan serta alat bukti yang diajukan tidak dapat dibenarkan;
b. Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 903 K/Sip/1972 tanggal 10

do
gu Oktober 1974 menyebutkan: Putusan Kasasi dan Pengadilan Tinggi yang
tidak mempertimbangkan alat-alat bukti kedua belah pihak adalah tidak

In
A
cukup dan harus dibatalkan;
c. Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 313 K/Pdt/1994 tanggal 29
ah

lik
April 1997 dan Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 30 K/Pdt/1995
tanggal 9 Februari 1998 menyebutkan: Bahwa putusan Pengadilan Tinggi
yang dalam pertimbangan hukumnya tidak lengkap/tepat dan berat
am

ub
sebelah perlu dibatalkan;
d. Disamping itu pula pertimbangan hukum putusan Judex Facti mengandung
ep
pembenaran terhadap bukti P.1 yaitu surat perjanjian yang tidak
k

memenuhi syarat-syarat yang ditentukan peraturan perundangan yang


ah

berlaku, sehingga putusan yang semestinya mengandung pertimbangan


R

si
yang sesuai dengan ketentuan hukum (the rule of law) tidak tercapai
dengan baik;

ne
ng

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan peninjauan kembali tersebut


Mahkamah Agung berpendapat:

do
gu

Bahwa alasan-alasan peninjauan kembali tidak dapat dibenarkan, karena


dalam pertimbangan Judex Juris tidak terdapat kekhilafan Hakim, atau suatu
kekeliruan yang nyata dengan pertimbangan sebagai berikut:
In
A

Bahwa berdasarkan Surat Perjanjian Tanggal 1 Mei 1974, diperkuat


dengan keterangan saksi Johan Puah, saksi Paulus Mori Korin dan saksi Luis
ah

lik

Charles Tanone, membuktikan tanah objek sengketa milik Thimotius Natun


(alm) yang dibeli dari SP. Dillak;
m

ub

Bahwa Para Penggugat sebagai ahli waris alm Thimotius Natun, yang
berhak atas tanah objek sengketa;
ka

Bahwa perbuatan Para Tergugat membongkar pondasi pagar dan


ep

membangun rumah di atas tanah sengketa merupakan perbuatan melawan hukum;


ah

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka permohonan


R

peninjauan kembali yang diajukan oleh Para Pemohon Peninjauan Kembali:


es

HERRYATI DILLAK dan kawan-kawan tersebut, harus ditolak;


M

ng

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan peninjauan kembali dari


on

Hal. 20 dari 22 Hal. Putusan Nomor 283 PK/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Para Pemohon Peninjauan Kembali ditolak, maka Para Pemohon Peninjauan

si
Kembali sebagai pihak yang kalah harus dihukum untuk membayar biaya
perkara dalam pemeriksaan peninjauan kembali ini;

ne
ng
Memerhatikan Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman, Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang
Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan

do
gu Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang
Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang

In
A
bersangkutan;
M E N G A D I L I:
ah

lik
1. Menolak permohonan peninjauan kembali dari Para Pemohon Peninjauan
Kembali: 1. HERRYATI DILLAK, 2. HENNY DILLAK, dan 3. SONNY
DILLAK tersebut;
am

ub
2. Menghukum Para Pemohon Peninjauan Kembali dahulu Para Pemohon
Kasasi/Para Tergugat/Para Pembanding untuk membayar biaya perkara
ep
dalam pemeriksaan peninjauan kembali ini sejumlah Rp2.500.000,00 (dua
k

juta lima ratus ribu rupiah);


ah

Demikian diputuskan dalam rapat musyawarah Mahkamah Agung pada


R

si
hari Jum’at tanggal 28 Agustus 2015 oleh H. Suwardi, S.H.,M.H., Hakim
Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis,

ne
ng

Soltoni Mohdally, S.H., M.H., dan Sudrajad Dimyati, S.H., M.H., Hakim-hakim
Agung masing-masing sebagai anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka

do
gu

untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri Para
Anggota tersebut dan Endah Detty Pertiwi, S.H., M.H., Panitera Pengganti
dengan tidak dihadiri oleh Para Pihak.
In
A

Hakim Hakim Anggota: Ketua Majelis,


ah

lik

Ttd./ Ttd./
Soltoni Mohdally, S.H., M.H. H. Suwardi, S.H.,M.H.
m

ub

Ttd./
ka

Sudrajad Dimyati, S.H., M.H.


ep
ah

es
M

ng

on

Hal. 21 dari 22 Hal. Putusan Nomor 283 PK/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Panitera Pengganti,

si
Ttd./
Endah Detty Pertiwi, S.H., M.H.

ne
ng
Biaya Peninjauan Kembali:
1. M e t e r a i …….... Rp 6.000,00
2. R e d a k s i ……... Rp 5.000,00

do
gu 3. Administrasi
Peninjauan Kembali … Rp2.489.000,00
J u m l a h ….........….. Rp2.500.000,00

In
A
ah

lik
Untuk Salinan:
MAHKAMAH AGUNG RI
Atas Nama Panitera,
Panitera Muda Perdata,
am

ub
Dr. Pri Pambudi Teguh,S.H.,M.H.
NIP. 1961 0313 1988 031 003
ep
k
ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Hal. 22 dari 22 Hal. Putusan Nomor 283 PK/Pdt/2015


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22

Anda mungkin juga menyukai