Anda di halaman 1dari 38

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor 2275 K/Pdt/2016

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut

do
gu dalam perkara:
PT DHARMA PUTRA KARSA, berkedudukan dan berkantor Pusat

In
di Jalan Mayjen Sutoyo Nomor 69 Balikpapan, Kalimantan Timur,
A
diwakili oleh Handy Aliansyah selaku Direktur, dalam hal ini memberi
kuasa kepada Johan J. Lewerissa, S.H., M.H., dan kawan, Para
ah

lik
Advokat, berkantor di Jalan Iskandar Raya Nomor 7 Wisma Daria
Lantai 4/401, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, berdasarkan Surat
am

ub
Kuasa Khusus tanggal 15 April 2016;
Pemohon Kasasi dahulu Penggugat dalam Konvensi/Tergugat
dalam Rekonvensi/Terbanding;
ep
k

Lawan
ah

BACHTIAR, bertempat tinggal di Komplek Villa Tamara Blok N


R

si
Nomor 1 RT 33 Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda
Ulu, Kalimantan Timur, dalam hal ini memberi kuasa kepada

ne
ng

Wetmen Sinaga, S.E., S.H., M.H., dan kawan-kawan, Para Advokat


pada Wetmen Sinaga & Rekan, berkantor di Plaza Sentral 3rd Floor

do
Jalan Jenderal Sudirman Nomor 47, Jakarta berdasarkan Surat
gu

Kuasa Khusus tanggal 28 April 2016;


Termohon Kasasi dahulu Tergugat dalam Konvensi/Penggugat
In
A

dalam Rekonvensi/Pembanding;
Mahkamah Agung tersebut;
ah

lik

Membaca surat-surat yang bersangkutan;


Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata sekarang Pemohon
m

Kasasi dahulu sebagai Penggugat dalam Konvensi/Tergugat dalam Rekonvensi/


ub

Terbanding telah menggugat sekarang Termohon Kasasi dahulu sebagai


ka

Tergugat dalam Konvensi/Penggugat dalam Rekonvensi/Pembanding di muka


ep

persidangan Pengadilan Negeri Samarinda pada pokoknya atas dalil-dalil:


1. Bahwa pada tanggal 7 April 2010, antara Penggugat dengan PT Cahaya
ah

Energi Mandiri telah menandatangani Kontrak Pekerjaan Penambangan Batu


es

Bara Nomor 078/CEM-DPK/IV/2010 tertanggal 7 April 2010, dimana PT


M

ng

Cahaya Energi Mandiri bertindak selaku Pemegang Izin Kuasa Pertambangan


on

Halaman 1 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(KP) Pengangkutan dan Penjualan atas bahan galian Batubara, yang terletak

si
di Kelurahan Sungai Siring, Tanah Merah dan Sungai Pinang Dalam,
Kecamatan Samarinda, Kota Samarinda seluas 999,685 hektar dan terletak di

ne
ng
Kelurahan Sungai Siring, Sungai Pinang Dalam dan Sambutan, Kecamatan
Samarinda Utara & Samarinda Ilir, Kota Samarinda seluas 680,668 Ha (enam
ratus delapan puluh koma enam ratus enam puluh delapan hektar) dan

do
gu Penggugat selaku Kontraktor Pekerjaan Penambangan Batu Bara yang
ditunjuk oleh PT Cahaya Energi Mandiri (untuk selanjutnya disebut Kontrak

In
A
Penambangan), (Bukti P-1);
2. Bahwa setelah Kontrak Penambangan di addendum sebanyak 3 (tiga) kali,
ah

lik
selanjutnya Penggugat dan PT Cahaya Energi Mandiri menandatangani
Perjanjian Pengangkutan Batubara dan Pemeliharaan Jalan Nomor
079/CEM-DPK/X/2012 tanggal 1 Oktober 2012 (Bukti P-2);
am

ub
3. Bahwa pada awalnya PT Cahaya Energi Mandiri melakukan pembayaran
jasa pekerjaan kepada Penggugat dengan lancar sampai dengan bulan
ep
Februari 2012. Tetapi mulai memasuki bulan Maret 2012, PT Cahaya Energi
k

Mandiri mulai menunggak pembayaran jasa pekerjaan kepada Penggugat;


ah

4. Bahwa atas tunggakan pembayaran tersebut, Penggugat telah berusaha


R

si
meminta PT Cahaya Energi Mandiri agar dapat memenuhi kewajibannya
kepada Penggugat, baik dengan cara mengirimkan surat tagihan maupun

ne
ng

dengan mengadakan pertemuan langsung dengan PT Cahaya Energi Mandiri;


5. Bahwa dari semua tagihan yang telah dikirimkan dan pertemuan yang telah

do
gu

diadakan, akhirnya PT Cahaya Energi Mandiri memberikan opsi kepada


Penggugat untuk menjual sendiri batu bara yang telah ditambang, dengan
tujuan hasil penjualan batu bara dapat mengurangi tagihan (outstanding) PT
In
A

Cahaya Energi Mandiri kepada Penggugat. Opsi ini diterima dengan baik oleh
Penggugat dan akhirnya kedua belah pihak sepakat menuangkan hal ini dalam
ah

lik

suatu addendum Kontrak Penambangan Nomor 078/CEM-DPK/V/2013


tanggal 14 Mei 2013 (Bukti P-3);
m

ub

6. Bahwa setelah diadakan kesepakatan penghitungan hasil penjualan batubara


yang dilakukan sendiri oleh Penggugat, ditandatangani oleh Penggugat dan
ka

perwakilan PT Cahaya Energi Mandiri, ternyata hasil penjualan batubara belum


ep

menutupi seluruh kewajiban PT Cahaya Energi Mandiri kepada Penggugat;


ah

Terhitung sejak bulan Maret 2014, PT Cahaya Energi Mandiri masih


R

menyisakan hutang kepada Penggugat sebesar USD 11.205.155,35


es

(sebelas juta dua ratus lima ribu seratus lima puluh lima poin tiga puluh
M

ng

lima dollar Amerika Serikat) dan Rp2.112.646.994,00 (dua miliar seratus


on

Halaman 2 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dua belas juta enam ratus empat puluh enam ribu sembilan ratus sembilan

si
puluh empat rupiah);
7. Bahwa oleh karena PT Cahaya Energi Mandiri masih menyisakan kewajiban

ne
ng
kepada Penggugat, Tergugat atas nama pribadi memberikan jaminan
pemenuhan kewajiban PTCahaya Energi Mandiri kepada Penggugat.
Jaminan pribadi tersebut tertuang dalam suatu Perjanjian Penanggungan

do
gu (borgtocht) tertanggal 27 Maret 2014, ditandatangani oleh Tergugat selaku
Penanggung dan Penggugat selaku kreditur (untuk selanjutnya cukup

In
A
disebut Perjanjian Penanggungan) (Bukti P-4);
8. Bahwa pada halaman pertama Perjanjian Penanggungan, Tergugat
ah

lik
menyatakan sebagai berikut:
“Penanggung akan menjamin kewajiban pembayaran PT CEM (Cahaya
Energi Mandiri) sampai jumlah paling banyak sebesar $ 11.205.155,35
am

ub
(sebelas juta dua ratus lima ribu seratus lima puluh lima poin tiga lima puluh
lima dolar) dan Rp2.112.646.994 (dua miliar seratus dua belas juta enam
ep
ratus empat puluh enam ribu sembilan ratus sembilan puluh empat rupiah)
k

ditambah bunga dan biaya, apabila PT CEM setelah ditegur lalai melakukan
ah

kewajibannya atau jatuh pailit, maka Penanggung akan menggantikan


R

si
kedudukan PT CEM;
Dalam paragraf berikutnya Tergugat menyatakan sebagai berikut:

ne
ng

“Penanggung akan membayar lunas kewajiban PT CEM dengan segera dan


secara sekaligus kepada PT DPK (Penggugat) pada permintaan pertama

do
gu

sejumlah sebesar $ 11.205.155,35 (sebelas juta dua ratus lima ribu seratus
lima puluh lima poin tiga lima puluh lima dolar) dan Rp2.112.646.994 (dua
miliar seratus dua belas juta enam ratus empat puluh enam ribu Sembilan
In
A

ratus Sembilan puluh empat rupiah);


Dari kedua pernyataan tersebut, menunjukan Tergugat selaku penanggung
ah

lik

hutang telah menegaskan dan mengikatkan dirinya pada janji pemenuhan


pembayaran hutang PT Cahaya Energi Mandiri kepada Penggugat apabila
m

ub

PT Cahaya Energi Mandiri melalaikan kewajiban membayar hutang


kepada Penggugat;
ka

Selain itu, pernyataan Tergugat yang menyebutkan “maka Penanggung akan


ep

menggantikan kedudukan PT CEM.” menunjukkan adanya hubungan hukum


ah

tersendiri antara Penggugat dengan Tergugat dan terpisah dari hubungan


R

hukum antara Penggugat dengan PT Cahaya Energi Mandiri, sehingga


es

dalam gugatan ini tidak perlu menarik PT Cahaya Energi Mandiri sebagai
M

ng

pihak Tergugat lainnya;


on

Halaman 3 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9. Bahwa disaat Penggugat intensif menagihkan kewajiban Tergugat untuk

si
membayar hutang PT Cahaya Energi Mandiri kepada Penggugat, Tergugat
dengan itikad buruknya telah berusaha lari dari kewajibannya dengan cara

ne
ng
mengalihkan saham Tergugat yang ada pada PT Cahaya Energi Mandiri
kepada pihak lain. Hal ini dinyatakan Tergugat melalui suratnya yang
ditujukan kepada Penggugat tanggal 11 November 2014 (Bukti P-5),

do
gu sebagaimana dikutip sebagian suratnya yang menyatakan:
Pada tanggal 27 Maret 2014 diantara kita telah ditandatangani Perjanjian

In
A
Penanggungan (Borgtocht).Pada saat itu saya menandatangani Perjanjian
Penanggungan (Borgtocht) dalam kapasitas saya sebagai Direktur Utama
ah

lik
CEM. Dengan telah beralihnya seluruh saham CEM kepada pemegang
saham yang baru dan saya tidak lagi menjabat di dalam susunan
kepengurusan CEM, serta adanya komitmen dari pemegang saham yang
am

ub
baru untuk bertanggung jawab terhadap seluruh kewajiban CEM, maka
menurut saya Perjanjian Penanggungan (Borgtocht) tersebut tidak relevan;
ep
Terhadap hal ini perlu Penggugat sampaikan tentang sifat perjanjian
k

penanggungan yang diatur dalam Pasal 1821 KUHPerdata, dimana


ah

perjanjian penanggungan adalah bersifat accessoir. Maka dari itu, sesuai


R

si
dengan sifat accessoirnya, pengalihan perjanjian penanggungan mengikuti
perjanjian pokoknya, dalam arti pengalihan hak dan kewajiban perjanjian

ne
ng

penanggungan baru efektif apabila terjadi pengalihan hak dan kewajiban


perjanjian pokoknya (Kontrak Penambangan). Oleh karena selama ini belum

do
gu

ada pengalihan tagihan Penggugat atau pengalihan hutang PT Cahaya


Energi Mandiri berdasarkan Kontrak Penambangan kepada pihak lain, maka
menurut hukum belum ada pengalihan tagihan Penggugat atau pengalihan
In
A

hutang Tergugat berdasarkan Perjanjian Penanggungan kepada pihak lain;


Selanjutnya, Tergugat melalui Kuasa Hukumnya, D. Nahrowi, SH
ah

lik

sebagaimana tertulis dalam Surat D. Nahrowi, S.H., tertanggal 14 Mei 2015


(Bukti P-6), juga menyatakan alasan yang pada pokoknya sama dengan
m

ub

alasan yang dikemukakan Tergugat di atas, yaitu adanya peralihan saham PT


Cahaya Energi Mandiri yang mengakibatkan peralihan hak dan kewajiban yang
ka

ditentukan dalam perjanjian penanggungan;


ep

Itikad buruk Tergugat juga dapat diketahui dengan mencermati kalimat


ah

“Pada saat itu saya menandatangani Perjanjian Penanggungan (Borgtocht)


R

dalam kapasitas saya sebagai Direktur Utama CEM”. Pernyataan ini


es

menunjukan Tergugat sedang berusaha mengaburkan kedudukan Tergugat


M

ng

dalam Perjanjian Penanggungan, bahwa yang sebenarnya diri pribadi


on

Halaman 4 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tergugatlah yang menanggung hutang PT Cahaya Energi Mandiri, bukan

si
kedudukan Tergugat sebagai perwakilan suatu badan hukum. Dalam bagian
komparisi (identitas pihak-pihak) Perjanjian Penanggungan-pun tidak

ne
ng
menyebutkan kedudukan/kapasitas Tergugat sebagai Direktur Utama PT
Cahaya Energi Mandiri;
Jadi, sikap Tergugat dalam hal ini menunjukan itikad buruk dengan cara

do
gu mengingkari prinsip hukum penanggungan (borgtocht) yang diatur dalam
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, bahkan, Perjanjian Penanggungan

In
A
yang ditandatangani oleh Tergugat sendiri;
10. Bahwa pada kenyataannya, sampai dengan saat gugatan ini diajukan,
ah

lik
Tergugat belum juga memenuhi kewajibannya membayar hutang kepada
Penggugat, meskipun telah diperingatkan oleh Penggugat secara langsung
maupun melalui kuasa hukumnya berdasarkan Surat Kantor Hukum JL &
am

ub
Rekan Nomor 046/J&L - SMS/V/2015 tanggal 8 Mei 2015 (Bukti P-7);
11. Bahwa sikap Tergugat yang tidak melaksanakan kewajibannya kepada
ep
Penggugat meskipun telah diperingatkan, menunjukan Tergugat telah
k

melakukan perbuatan wanprestasi terhadap Perjanjian Penanggungan.


ah

Untuk itu, Tergugat patut dihukum karena perbuatan wanprestasi (vide


R

si
Pasal 1243 KUHPerdata);
12. Bahwa atas perbuatan Wanprestasi yang telah dilakukan Tergugat, Penggugat

ne
ng

mengalami kerugian, baik materil maupun immaterial, sebagai berikut:


a. Kerugian Materil sebesar USD 11.205.155,35 (sebelas juta dua ratus

do
gu

lima ribu seratus lima puluh lima poin tiga puluh lima dollar Amerika
Serikat) dan Rp2.112.646.994,00 (dua miliar seratus dua belas juta enam
ratus empat puluh enam ribu sembilan ratus sembilan puluh empat
In
A

rupiah) sebagaimana disebutkan pada Perjanjian Penanggungan;


b. Kerugian immaterial karena permasalahan ini telah menguras tenaga dan
ah

lik

pikiran Penggugat untuk berupaya mendapatkan pembayaran dari


Tergugat. Selain itu, Penggugat juga merasa malu terhadap seluruh supplier
m

ub

Penggugat yang terganggu kelancaran pembayarannnya akibat kelalaian


Tergugat. Meskipun kerugian immateriil ini tidak dapat dinilai dengan uang,
ka

namun layak ditaksir sesuai dengan penderitaan immaterial/moral


ep

Penggugat sebesar Rp20.000.000.000,00 (dua puluh miliar rupiah);


ah

Total kerugian materil dan immaterial yang diderita Penggugat seluruhnya


R

menjadi USD 11.205.155,35 (sebelas juta dua ratus lima ribu seratus lima
es

puluh poin tiga puluh lima Dollar Amerika Serikat) dan Rp2.112.646.994,00
M

ng

+ Rp20.000.000.000,00 = Rp22.112.646.994,00 (dua puluh dua miliar


on

Halaman 5 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
seratus dua belas juta enam ratus empat puluh enam ribu sembilan ratus

si
sembilan puluh empat rupiah);
13. Bahwa sesuai dengan ketentuan hukum, Tergugat juga harus dihukum

ne
ng
untuk membayar bunga moratoir sebesar 6% (enam persen) pertahun dari
kerugian materil Penggugat terhitung sejak tahun 2014 sampai perkara ini
diputus dan berkekuatan hukum tetap, sesuai ketentuan Pasal 1243

do
gu KUHPerdata juncto Pasal 1250 KUHPerdata juncto Lembaran Negara
(Staatblad) Nomor 22 tahun 1848;

In
A
14. Seluruh kerugian materil, immaterial, maupun hukuman membayar bunga
moratoir harus dibayar oleh Tergugat secara seketika dan sekaligus sejak
ah

lik
putusan perkara ini diucapkan dan berkekuatan hukum tetap;
15. Bahwa untuk menjamin Tergugat melaksanakan kewajibannya sesuai
dengan kerugian yang dialami Penggugat sebagaimana telah diuraikan di
am

ub
atas, dan agar putusan perkara ini tidak sia-sia (illusoir), karena Tergugat
memiliki itikad buruk dalam menyelesaikan kewajibannya yang ditunjukkan
ep
selama ini, maka mohon perkenan Ketua Pengadilan Negeri Samarinda cq.
k

Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini berkenan


ah

meletakkan sita jaminan atas harta kekayaan milik Tergugat sebagai berikut
R

si
a. Saham milik Tergugat yang ada pada PT Anugrah Urea Sakti,
perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit;

ne
ng

b. Sebidamg tanah yang diatasnya terdapat perkebunan kelapa sawit milik


Tergugat yang terletak dan atau berlokasi di Desa Sebulu, Kecamatan

do
gu

Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartenegara Provinsi Kalimantan Timur


dengan luas kurang lebih 7.500 ha (tujuh ribu lima ratus hektar);
c. Saham milik Tergugat yang ada pada PT Cahaya Energi Resources;
In
A

d. Saham milik Tergugat yang ada pada PT Cahaya Tiara Mandiri;


e. Sebidang tanah beserta sebuah rumah tinggal yang berdiri di atasnya
ah

lik

yang terletak di Perumahan Vila Tamara, Jalan Wahab Syahrani Nomor


1, Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur;
m

ub

f. Sebidang tanah beserta sebuah gedung perkantoran yang berdiri


diatasnya yang terletak di Jalan Ir. H. Juanda Nomor 63, Kota Samarinda
ka

Provinsi Kalimantan Timur;


ep

g. Sebuah Mobil Merk Toyota Harrier, Warna Hitam, Nomor Polisi KT 16 BH


ah

h. Sebuah Mobil Merk Audi, Warna Silver, Nomor Polisi B 16 VC;


R

16. Bahwa gugatan ini diajukan berdasarkan perjanjian penanggungan yang


es

tidak dibantah kebenaran tentang isi dan tanda tangannya, maka


M

ng

berdasarkan ketentuan Pasal 180 ayat (1) HIR juncto SEMA RI Nomor 3
on

Halaman 6 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Tahun 2000, Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Negeri

si
Samarinda cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini
berkenan memutuskan agar perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu

ne
ng
meskipun terdapat upaya hukum verzet, banding, maupun kasasi (uit
voerbaar bij voorraad);
Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas Penggugat mohon

do
gu kepada Pengadilan Negeri Samarinda agar memberikan putusan sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

In
A
2. Menyatakan sah dan mengikat Perjanjian Penanggungan (Borgtocht)
tertanggal 27 Maret 2014 yang ditandatangani oleh Penggugat dan Tergugat;
ah

lik
3. Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan ingkar janji/wanprestasi
dengan segala akibat hukumnya;
4. Menghukum Tergugat untuk mengganti kerugian sebagai berikut:
am

ub
a. Kerugian materil kepada Penggugat sebesar USD 11.205.155,35
(sebelas juta dua ratus lima ribu seratus lima puluh lima poin tiga puluh
ep
lima dollar Amerika Serikat) dan Rp2.112.646.994,00 (dua miliar seratus
k

dua belas juta enam ratus empat puluh enam ribu sembilan ratus
ah

sembilan puluh empat rupiah) secara seketika dan sekaligus pada saat
R

si
putusan perkara ini berkekuatan hukum tetap;
b. Kerugian immaterial kepada Penggugat sebesar Rp20.000.000.000,00

ne
ng

(dua puluh miliar rupiah) secara seketika dan sekaligus pada saat
putusan perkara ini berkekuatan hukum tetap;

do
gu

Total kerugian materil dan immaterial yang diderita Penggugat seluruhnya


menjadi USD 11.205.155,35 (sebelas juta dua ratus lima ribu seratus lima
puluh poin tiga puluh lima Dollar Amerika Serikat) dan Rp2.112.646.994,00
In
A

+ Rp20.000.000.000,00 = Rp22.112.646.994,00 (dua puluh dua miliar


seratus dua belas juta enam ratus empat puluh enam ribu sembilan ratus
ah

lik

sembilan puluh empat rupiah);


5. Menghukum Tergugat untuk membayar bunga moratoir kepada Penggugat
m

ub

sebesar 6% (enam persen) pertahun dari kerugian materil Penggugat sejak


tahun 2014 sampai putusan perkara ini berkekuatan hukum tetap;
ka

6. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang diletakkan di atas harta
ep

kekayaan milik Tergugat sebagai berikut:


ah

a. Saham milik Tergugat yang ada pada PT Anugrah Urea Sakti, perusahaan
R

yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit;


es

b. Sebidang tanah yang diatasnya terdapat perkebunan kelapa sawit milik


M

ng

Tergugat yang terletak dan atau berlokasi di Desa Sembulu,Kecamatan


on

Halaman 7 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Muara Kaman Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur

si
dengan luas kurang lebih 7.500 ha (tujuh ribu lima ratus hektar);
c. Saham milik Tergugat yang ada pada PT Cahaya Energi Resources;

ne
ng
d. Saham milik Tergugat yang ada pada PT Cahaya Tiara Mandiri;
e. Sebidang tanah beserta sebuah rumah tinggal yang berdiri diatasnya
yang terletak di Perumahan Villa Tamara, Jalan Wahab Syahrani Nomor

do
gu 1, Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur;
f. Sebidang tanah beserta sebuah gedung perkantoran yang berdiri

In
A
diatasnya yang terletak di Jalan Ir. H. Juanda Nomor 63, Kota Samarinda
Provinsi Kalimantan Timur;
ah

lik
g. Sebuah Mobil Merk Toyota Harrier, Warna Hitam, Nomor Polisi KT 16 BH;
h. Sebuah Mobil Merk Audi, Warna Silver, Nomor Polisi B 16 VC;
7. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada
am

ub
upaya hukum verzet, banding ataupun kasasi;
8. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam
ep
perkara ini;
k

Atau, apabila Majelis Hakim berpendapat lain, Penggugat mohon putusan yang
ah

seadil-adilnya menurut hukum (ex aequo et bono);


R

si
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat mengajukan
eksepsi dan gugatan rekonvensi yang pada pokoknya sebagai berikut:

ne
ng

I. Dalam Eksepsi:
A. Gugatan Penggugat Salah Sasaran (Error in Persona):

do
gu

Bahwa Gugatan Penggugat yang ditujukan kepada Tergugat adalah salah


sasaran (Error in Persona) karena Perjanjian Borgtocht tanggal 27 Maret
2014 a quo menyangkut tentang kewajiban PT Cahaya Energi Mandiri
In
A

(“CEM”) kepada Penggugat, sebagaimana diakui sendiri oleh Penggugat


dalam Gugatannya yaitu “Perjanjian Penanggungan (Borgtocht) a quo
ah

lik

dibuat karena CEM masih menyisakan kewajiban kepada Penggugat”


(Posita Nomor 7 hal 2), sedangkan faktanya kewajiban CEM kepada
m

ub

Penggugat, yang menjadi dasar dibuatnya Perjanjian Borgtocht a quo, telah


diambil alih seluruhnya oleh pemegang saham/manajemen baru CEM
ka

berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 17 April 2014, sehingga


ep

kewajiban Tergugat untuk menanggung beban CEM kepada Penggugat,


ah

sebagaimana disebut dalam Perjanjian Borgtocht, sudah beralih kepada


R

pemegang saham/manajemen baru CEM. Tegasnya, dengan telah


es

ditandatanganinya Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 17 April 2014,


M

ng

Tergugat sudah tidak lagi mempunyai hubungan hukum apapun baik


on

Halaman 8 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan Penggugat/DPK maupun dengan CEM, termasuk dan tidak terbatas

si
pada hubungan hukum berupa menanggung kewajiban CEM kepada
Penggugat yang didasarkan pada Perjanjian Borgtocht a quo;

ne
ng
Dengan demikian Gugatan Penggugat yang ditujukan kepada Tergugat
merupakan gugatan yang salah sasaran (error in persona), sehingga
Gugatan Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima;

do
gu B. Gugatan Penggugat Kurang Pihak (Exception Plurium Litis Consortium):
Bahwa dalil Penggugat dalam gugatannya pada butir 8 hlm 3, yang

In
A
menyatakan:
“…sehingga dalam gugatan ini tidak perlu menarik PT Cahaya Energi
ah

lik
Mandiri sebagai pihak Tergugat lainnya”;
adalah dalil yang tidak benar. Bahwa guna menjelaskan duduk persoalan
yang sebenarnya sangat perlu menarik PT Cahaya Energi Mandiri (“CEM”)
am

ub
sebagai pihak, sesuai dengan fakta-fakta hukum yang tidak terbantahkan
sebagai berikut:
ep
1. Bahwa CEM adalah suatu perseroan terbatas yang berkedudukan di
k

Samarinda didirikan berdasarkan Akta pendirian Nomor 26 tanggal 8


ah

Juni 2007 diubah dengan Akta Perubahan Nomor 110 tanggal 20


R

si
Februari 2008 keduanya dibuat dihadapan Hernawan Hadi, SH, Notaris
di Samarinda, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum

ne
ng

dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat


Keputusan Nomor AHU-09588.AH.01.01 Tahun 2008 tanggal 27

do
gu

Februari 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik


Indonesia Nomor 08 tanggal 3 Oktober 2008 Tambahan Nomor 19403,
dan terakhir kali diubah dengan Akta Nomor 21 tertanggal 23 Desember
In
A

2013 dibuat dihadapan Hasanuddin, S.H., M.Hum, M.Kn;


2. Bahwa sampai dengan tanggal 17 April 2014, susunan pemegang
ah

lik

saham CEM adalah sebagai berikut:


Nama Pemegang Saham Jumlah % Nilai Nominal
m

ub

Saham
PT Cahaya Tiara Mandiri 33.062 99,43 Rp33.062.000.000,00
ka

Carolina Ivone 188 0,57 Rp 188.000.000,00


ep

Total 33.250 100 Rp33.250.000.000,00


ah

Sedangkan Susunan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:


R

- Komisaris Utama : Nyonya Hawani Bachtiar;


es

- Komisaris : Nyonya Carolina Ivone;


M

ng

- Komisaris : Tuan Jamaludin Iskak;


on

Halaman 9 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Direktur Utama : Tuan Bachtiar;

si
- Direktur : Tuan Ridho Muhammad Ali;
- Direktur : Nyonya Katharina Dwiarni;

ne
ng
- Direktur : Tuan Huzaifah;
3. Bahwa berdasarkan dalil gugatan Penggugat pada butir (1), (2) dan (5)
halaman 1 s/d 2, Penggugat mendalilkan bahwa Penggugat telah bekerja

do
gu sama dalam kegiatan pertambangan batubara dengan CEM
berdasarkan: (i) Kontrak Pekerjaan Penambangan Batubara Nomor 078/

In
A
CEM-DPK/IV/2010 tanggal 7 April 2010, berserta addendumnya: Nomor
078/CEM-DPK/IV/2010 tanggal 3 Oktober 2011 dan Nomor 078/CEM-
ah

DPK/V/2013 tanggal 14 Mei 2013 (“Kontrak Penambangan”), dan (ii)

lik
Perjanjian Pengangkutan Batubara dan Pemeliharaan Jalan Nomor
079/CEM-DPK/X/2012 tanggal 1 Oktober 2012 (“Perjanjian Nomor
am

ub
079/CEM-DPK/X/2012”), dimana CEM sebagai Pemegang Izin Kuasa
Pertambangan (KP) Pengangkutan dan Penjualan atas bahan galian
ep
batubara dan Penggugat (PT Dharma Putra Karsa - “DPK”) sebagai
k

Kontraktor Pekerjaan Penambangan Batubara yang ditunjuk oleh CEM;


ah

4. Bahwa pada tanggal 17 April 2014 CEM mengadakan Rapat Umum


R

si
Pemegang Saham yang menyetujui antara lain: (i) penjualan seluruh
saham PT Cahaya Tiara Mandiri sejumlah 33.062 (tiga puluh tiga ribu

ne
ng

enam puluh dua) lembar kepada Zuhairie (ii) penjualan seluruh saham
Carolina Ivone sejumlah 188 (seratus delapan puluh delapan) lembar

do
gu

kepada Budi Susilo dan (iii) mengganti seluruh Direksi dan Komisaris, yang
dituangkan dalam Akta Berita Acara Rapat Nomor 11 tanggal 17 April
2014 dibuat dihadapan Hasanuddin, S.H., M.Hum., M.Kn., Notaris di
In
A

Samarinda (“Akta BAR Nomor 11 tanggal 17 April 2014”), dan telah dicatat
dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Direktorat Jenderal Administrasi
ah

lik

Hukum Umum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik


Indonesia Nomor AHU-03928.40.22.2014 tanggal 23 April 2014;
m

ub

5. Bahwa jual beli saham tersebut dituangkan dalam Perjanjian Jual Beli
Saham PT Cahaya Energi Mandiri tanggal 17 April 2014, dibuat dan
ka

ditandatangani oleh dan antara Pihak Pertama (PT Cahaya Tiara


ep

Mandiri diwakili oleh Bachtiar selaku Direktur Utama) dan Carolina Ivone
ah

dan Pihak Kedua (Zuhairie dan Budi Susilo) (“Perjanjian Jual Beli
R

Saham CEM 17 April 2014”), yang pada pokoknya mengatur antara lain
es

bahwa setelah Para Pihak menandatangani Akta Pengalihan Saham


M

ng

yang dibuat dihadapan Notaris di Samarinda, Pihak Kedua akan


on

Halaman 10 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
membebaskan Pihak Pertama dari kewajibannya terhadap CEM, yaitu

si
antara lain, sebagaimana disebutkan dalam Pasal 3.2.a.:
(i) Seluruh kewajiban iuran produksi (royalty) CEM berdasarkan

ne
ng
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
(ii) Seluruh kewajiban CEM terhadap (1) PT Dharma Putra Karsa; (2)
PT CMS Kaltim Utama; dan (3) PT Alam Permai Artha Utama, baik

do
gu yang terhutang maupun yang akan timbul di kemudian hari;
6. Bahwa atas Perjanjian Jual Beli Saham CEM tanggal 17 April 2014

In
A
dibuat di bawah tangan tersebut kemudian ditindak lanjuti dan
dituangkan dalam bentuk akta Notaril (Akta Pengalihan Saham), yaitu:
ah

lik
a. Akta Jual Beli Saham Nomor 12 tanggal 17 April 2014 dibuat
dihadapan Hasanuddin, S.H, M.Hum., M.Kn., Notaris di Samarinda
antara PT Cahaya Tiara Mandiri dan Zuhairie; dan;
am

ub
b. Akta Jual Beli Saham Nomor 13 tanggal 17 April 2014 dibuat
dihadapan Hasanuddin, S.H., M.Hum., M.Kn., Notaris di Samarinda
ep
antara Carolina Ivone dan Budi Susilo;
k

7. Bahwa berdasarkan Akta BAR Nomor 11 tanggal 17 April 2014,


ah

susunan pemegang saham dan susunan Komisaris dan Direksi CEM


R

si
berubah sebagai berikut:
Nama Pemegang Saham Jumlah % Nilai Nominal

ne
ng

Semula Menjadi Saham (Rp)


PT Cahaya Tiara Mandiri Zuhairie 33.062 99,4 33.062.000.000

do
gu

Carolina Ivone Budi Susilo 188 0,57 188.000.000


Total 33.250 100 33.250.000.000
In
Susunan Komisaris dan Direksi CEM berubah sebagai berikut:
A

Jabatan Semula Menjadi


Komisaris Utama Ny. Hawani Bachtiar Tn. Zuhairie
ah

lik

Komisaris Ny. Carolina Ivone Tn. Idaman Ginting Suka


Komisaris Tn. Jamaludin Iskak
m

ub

Direktur Utama Tn. Bachtiar Tn. Kim Sung Hyun


Direktur Tn. Ridho Muhammad Ali Tn. Ardi Idrus
ka

ep

Direktur Ny. Katharina Dwiarni Tn. Budi Susilo


Direktur Tn. Huzaifah
ah

8. Bahwa berdasarkan fakta hukum yang tidak terbantahkan di atas,


R

Perjanjian Penanggungan (Borgtocht) tanggal 27 Maret 2014


es
M

(“Perjanjian Penanggungan”) secara otomatis sudah tidak berlaku lagi


ng

on

Halaman 11 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dan tidak dapat dipergunakan sebagai dasar untuk menanggung utang

si
CEM, karena seluruh kewajiban pembayaran utang terhadap Penggugat
(DPK) telah beralih kepada CEM sesuai dengan Perjanjian Jual Beli

ne
ng
Saham tanggal 17 April 2014, dimana disepakati oleh pemegang
saham/manajemen baru CEM untuk mengambil alih seluruh kewajiban
CEM terhadap: (1) PT Dharma Putra Karsa (Penggugat); (2) PT CMS

do
gu Kaltim Utama; dan (3) PT Alam Permai Artha Utama, baik yang
terhutang maupun yang akan timbul di kemudian hari;

In
A
9. Bahwa berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 17 April 2014,
CEM telah melaksanakan kewajibannya terhadap Penggugat (DPK),
ah

lik
sebagaimana disampaikan oleh Bapak Erick Da Gomez kepada Bapak
Dian Wahyudi, karyawan Tergugat melalui email pada tanggal 6
Agustus 2015, yang pada intinya menyatakan bahwa sampai dengan
am

ub
tanggal 26 Maret 2015 CEM telah membayar kepada Penggugat
sebesar USD 2.197.000 (dua juta seratus sembilan puluh tujuh ribu
ep
Dollar Amerika Serikat);
k

10. Bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas sangatlah jelas peran


ah

penting CEM dalam perkara ini, karena perkara ini tidak lepas dari
R

si
pelaksanaan kewajiban CEM kepada DPK;
Dengan tidak dijadikannya CEM sebagai pihak dalam perkara ini, maka

ne
ng

mengakibatkan gugatan ini menjadi kurang pihak, sehingga gugatan


Penggugat haruslah tidak dapat diterima;

do
gu

C. Gugatan Penggugat Tidak Cermat:


1. Penggugat salah dalam menuliskan alamat Tergugat:
Bahwa Penggugat dalam gugatannya pada hal 1, telah salah dalam
In
A

menulis alamat Tergugat yang mana didalam gugatan alamat Tergugat


adalah tertulis di Gedung Cahaya Tiara, Jalan Ir. H. Juanda Nomor 63,
ah

lik

Samarinda. Bahwa alamat tersebut adalah bukan alamat/tempat tinggal


diri pribadi Tergugat. Adapun alamat/tempat tinggal Tergugat yang
m

ub

benar adalah di Komplek Villa Tamara Blok N Nomor 1, RT 033 RW-,


Kelurahan Gunung Kelua, Kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda,
ka

Kalimantan Timur, walaupun Tergugat telah dengan itikad baik bersedia


ep

menerima Relaas Panggilan Sidang dan juga telah mengikuti proses


ah

acara persidangan dengan dihadiri oleh kuasa hukumnya, namun


R

kesalahan Penggugat dalam menulis alamat Tergugat tetap saja


es

merupakan pelanggaran terhadap Pasal 118 HIR/Pasal 142 RBg;


M

ng

Dengan demikian, Gugatan Penggugat tidak cermat dan harus dinyatakan


on

Halaman 12 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tidak dapat diterima;

si
2. Penggugat tidak menyebutkan perjanjian hutang piutang sebagai
Perjanjian Pokok yang dijadikan dasar ditandatanganinya Perjanjian

ne
ng
Penanggungan:
Bahwa Penggugat tidak dapat mendalilkan adanya perjanjian hutang
piutang sebagai perjanjian pokok yang menjadi dasar diterbitkannya

do
gu Perjanjian Penanggungan. Perjanjian pokok berupa perjanjian hutang
piutang mutlak harus ada sebelum dibuat dan ditandatanganinya

In
A
perjanjian penanggungan (Borgtocht) yang notabene merupakan
perjanjian accessoir;
ah

lik
Dengan demikian, Gugatan Penggugat tidak cermat dan harus
dinyatakan tidak dapat diterima;
3. Jumlah Hutang Piutang tidak jelas;
am

ub
Bahwa selain tidak adanya perjanjian utang piutang antara Penggugat dan
Tergugat yang merupakan dasar dibuatnya Perjanjian Penanggungan,
ep
Penggugat juga tidak dapat mendalilkan dalam gugatannya berapa jumlah
k

utang yang sebenarnya, karena faktanya berdasarkan Perjanjian


ah

Kerjasama Kegiatan Operasional Pertambangan dan Penjualan Batubara


R

si
antara Penggugat dan Tergugat Nomor 080/CEM-DPK/VIII/2013 tanggal 1
Agustus 2013 (“Perjanjian Penambangan dan Penjualan”), Penggugat

ne
ng

telah menerima dan menikmati pembayaran dari realisasi Perjanjian


tersebut, yang harus juga diperhitungkan sebagai pengurangan kewajiban

do
gu

pembayaran CEM kepada Penggugat;


Dengan demikian, Gugatan Penggugat tidak cermat dan harus
dinyatakan tidak dapat diterima;
In
A

4. Tidak ada tanggal jatuh tempo yang pasti yang dapat dijadikan rujukan
untuk mengeksekusi Perjanjian Penanggungan:
ah

lik

Bahwa Gugatan Penggugat tidak menyebutkan adanya tanggal jatuh


tempo yang pasti yang dapat dijadikan rujukan untuk mengeksekusi
m

ub

Perjanjian Penanggungan, padahal keadaan jatuh tempo merupakan


syarat mutlak untuk dapat dilaksanakannya Perjanjian Penanggungan;
ka

Dengan tidak disebutkannya kapan tanggal jatuh tempo secara pasti


ep

atas pemenuhan kewajiban tersebut, maka pelaksanaan Perjanjian


ah

Penanggungan menjadi tidak jelas;


R

Dengan demikian, Gugatan Penggugat tidak cermat dan harus


es

dinyatakan tidak dapat diterima;


M

ng

5. Posita Gugatan saling bertentangan:


on

Halaman 13 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa pada posita Gugatan Nomor 7 hal 2 disebutkan: “Bahwa oleh

si
karena PT Cahaya Energi Mandiri masih menyisakan kewajiban kepada
Penggugat, Tergugat atas nama pribadi memberikan jaminan pemenuhan

ne
ng
kewajiban PT Cahaya Energi Mandiri kepada Penggugat”;
Pernyataan dalam posita ini membuktikan pengakuan Penggugat bahwa
terdapat hubungan hukum yang tidak berdiri sendiri dan saling terkait

do
gu antara CEM, Penggugat dan Tergugat. Dalam posita Gugatan selanjutnya,
yaitu posita Gugatan Nomor 8 hal 3, Penggugat menyimpulkan suatu

In
A
keadaan yang bertentangan dengan dalil posita Nomor 7 hal 2, yaitu:
“Selain itu, pernyataan Tergugat yang menyebutkan maka Penanggung
ah

lik
akan menggantikan kedudukan PT CEM, menunjukkan adanya
hubungan hukum tersendiri antara Penggugat dengan Tergugat dan
terpisah dari hubungan hukum anatara Penggugat dengan PT Cahaya
am

ub
Energi Mandiri, sehingga dalam gugatan ini tidak perlu menarik PT
Cahaya Energi Mandiri sebagai pihak Tergugat lainnya”;
ep
Bahwa dengan adanya pertentangan antar Posita Gugatan, maka
k

Gugatan Penggugat menjadi tidak cermat dan harus dinyatakan tidak


ah

dapat diterima;
R

si
Dalam Rekonvensi:
Bahwa segala sesuatu yang diuraikan dalam Eksepsi maupun Pokok Perkara

ne
ng

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Gugatan Rekonvensi ini;


1. Perjanjian Penanggungan tidak sah dan harus dibatalkan:

do
gu

a. Bahwa dengan telah diambilalihnya seluruh kewajiban CEM kepada


Penggugat berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham oleh pemegang
saham/manajemen CEM yang baru, maka secara otomatis Perjanjian
In
A

Penanggungan menjadi tidak sah dan harus dibatalkan;


b. Bahwa dalam Perjanjian Penanggungan Pihak Penggugat diwakili oleh
ah

lik

Handy Aliansyah dalam jabatannya selaku Direktur Utama. Akan tetapi


pada halaman 2 (dua) di kolom tandatangan Pihak Penggugat (DPK),
m

ub

Perjanjian tersebut ditandatangani oleh 2 (dua) orang yaitu: (i) Handy


Aliansyah dan (ii) Johan Budiono. Padahal menurut hukum dan kebiasaan
ka

yang telah dilakukan oleh Penggugat (DPK), yang menandatangani dan


ep

mewakili Penggugat (DPK) hanyalah Direktur Utama saja (Handy


ah

Aliansyah). Hal ini sesuai dengan yang disebutkan dalam Perjanjian


R

Penanggungan dimaksud, dimana yang mewakili adalah Handy


es

Aliansyah saja;
M

ng

Karena Perjanjian Penanggungan ternyata juga ditandatangani oleh


on

Halaman 14 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Johan Budiono, yang notabene tidak berwenang mewakili Penggugat

si
(DPK) dan tidak berhak untuk menandatangani Perjanjian Penanggungan,
maka Perjanjian Penanggungan ini menurut hukum adalah tidak sah,

ne
ng
karena bertentangan dengan Pasal 1320 (1) KUHPerdata, sehingga
harus dibatalkan;
c. Bahwa Perjanjian Penanggungan yang digunakan sebagai dasar bagi

do
gu Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk menggugat Tergugat
Konvensi/Penggugat Rekonvensi telah dibuat karena dilatarbelakangi oleh

In
A
adanya penipuan dan penyesatan oleh Penggugat Konvensi/ Tergugat
Rekonvensi, karena Perjanjian Penanggungan dimaksud yang menginisiasi,
ah

lik
menyusun, dan menyodorkan adalah Penggugat Konvensi/Tergugat
Rekonvensi, dan ketika meminta/menyodorkan agar Tergugat Konvensi/
Penggugat Rekonvensi menandatangani Perjanjian Penanggungan
am

ub
tersebut, Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi mengatakan bahwa
tujuan dibuat dan ditandatanganinya Perjanjian Penanggungan adalah
ep
untuk keperluan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi dalam rangka
k

urusan perbankan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi;


ah

Atas motif Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi tersebut, maka


R

si
Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi dalam menandatangani
Perjanjian Penanggungan tidak melakukan uji tuntas (Due Dilligence)

ne
ng

terhadap nilai-nilai yang tercantum didalam Perjanjian Penanggungan


tersebut, namun senyatanya Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi

do
gu

mengetahui bahwa nilai didalam perjanjian Penanggungan tersebut tidak


sesuai dengan kenyataan nilai hutang CEM kepada Penggugat Konvensi/
Tergugat Rekonvensi karena telah dilakukan pembayaran secara bertahap
In
A

melalui deduksi kewajiban yang diatur di dalam Perjanjian Penambangan


dan Penjualan Batubara;
ah

lik

Akan tetapi setelah ditandatangani oleh Tergugat Konvensi/Penggugat


Rekonvensi, Perjanjian Penanggungan dalam perkara a-quo ini malah
m

ub

dipergunakan untuk menuntut Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi


di Pengadilan Negeri Samarinda;
ka

Berdasarkan uraian di atas, sangat jelas bahwa Perjanjian


ep

Penanggungan tidak sah karena bertentangan dengan Pasal 1321


ah

KUHPerdata, yang berbunyi:


R

“Tiada suatu persetujuan pun mempunyai kekuatan jika diberikan karena


es

kekhilafan atau diperoleh dengan paksaan atau penipuan” sehingga


M

ng

Perjanjian Penanggungan tersebut harus dibatalkan;


on

Halaman 15 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
d. Bahwa oleh karena Perjanjian Penanggungan tidak didasarkan pada

si
perjanjian pokok berupa perjanjian pinjam meminjam uang atau perjanjian
hutang piutang antara Penggugat dengan Tergugat, maka Perjanjian

ne
ng
Penanggungan dalam perkara a quo tidak dapat dikatakan sebagai
perjanjian penanggungan, karena tidak memenuhi syarat-syarat yang
ditetapkan oleh Undang Undang, dan oleh karenanya harus dibatalkan;

do
gu 2. Bahwa Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi dalam kedudukannya
sebagai pribadi mengajukan Gugatan Rekonvensi kepada Penggugat

In
A
Konvensi/Tergugat Rekonvensi, dengan alasan sebagai berikut:
a. Bahwa Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi pada tanggal 8 Juli 2015
ah

lik
telah mengajukan permohonan sita jaminan terhadap harta kekayaaan yang
menurut dalil Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi dikatakan sebagai
harta kekayaan Tergugat Konvensi/ Penggugat Rekonvensi;
am

ub
b. Bahwa terhadap permohonan Sita Jaminan tersebut, Majelis Hakim
pemeriksa perkara a quo telah mengeluarkan Penetapan Nomor
ep
39/Pdt.G/2015/PN Smr., tanggal 30 Juli 2015, yang menetapkan:
k

“Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan …..dan seterusnya;


ah

c. Bahwa Penetapan Sita Jaminan oleh Majelis Hakim Pemeriksa Perkara


R

si
tersebut ternyata tidak dapat diletakkan Sita Jaminan, sebagaimana
terbukti dari Berita Acara Sita Jaminan Nomor 39/Pdt.G/2015/PN Smda,

ne
ng

tanggal 13 Agustus 2015;


d. Bahwa walaupun terbukti atas Penetapan Sita Jaminan oleh Majelis Hakim

do
gu

Pemeriksa Perkara tersebut ternyata tidak dapat diletakkan sita jaminan,


Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi telah mempublikasikan secara
luas melalui media massa/Surat Kabar: (i) Kaltim Post, hari Selasa, tanggal
In
A

1 September 2015 dan Kamis, tanggal 3 September 2015; (ii) Harian Bisnis
Indonesia, hari Jum’at, tanggal 4 September 2015, yang isinya pada
ah

lik

pokoknya menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Samarinda telah


meletakkan sita jaminan atas harta-harta milik Tergugat Konvensi/
m

ub

Penggugat Rekonvensi. Perbuatan mempublikasikan peristiwa yang seolah-


olah benar tersebut telah menyesatkan masyarakat dan merupakan
ka

perbuatan melawan hukum, karena faktanya tidak pernah diletakkan sita


ep

jaminan atas harta-harta milik Tergugat;


ah

e. Bahwa perbuatan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi yang


R

menyesatkan masyarakat tersebut merupakan perbuatan melawan hukum


es

dan telah mengakibatkan kerugian immaterial, yaitu rusaknya kehormatan


M

ng

dan nama baik Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi, yang mana


on

Halaman 16 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kerugian immaterial tersebut apabila diwujudkan dalam bentuk uang senilai

si
dengan Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah);
f. Bahwa sebagai akibat perbuatan melawan hukum dari Penggugat

ne
ng
Konvensi/Tergugat Rekonvensi tersebut di atas, Penggugat Konvensi/
Tergugat Rekonvensi harus dihukum membayar ganti kerugian
immaterial kepada Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi sebesar

do
gu Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah);
3. Bahwa Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi dalam kedudukannya

In
A
sebagai Direktur CEM, sebelum CEM diambil alih oleh pemegang saham/
manajemen baru, mengajukan Gugatan Rekonvensi kepada Penggugat
ah

lik
Konvensi/Tergugat Rekonvensi, dengan alasan sebagai berikut:
a. Bahwa Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi dan Tergugat
Konvensi/Penggugat Rekonvensi telah menandatangani Kontrak Penam-
am

ub
bangan Batu Bara Nomor 078/CEM-DPK/IV/2010 tanggal 7 April 2010,
yang kemudian diamandemen sebanyak 2 (dua) kali;
ep
b. Bahwa dalam pelaksanaan kontrak tersebut selama periode tahun 2010
k

sampai dengan 2013 terdapat denda (penalty atas kualitas dan kuantitas
ah

produksi) yang belum ditagihkan oleh Penggugat Rekonvensi/Tergugat


R

si
Konvensi kepada Tergugat Rekonvensi/Penggugat Konvensi sebesar
US$ 903.873,51 (sembilan ratus tiga ribu delapan ratus tujuh puluh tiga

ne
ng

Dolar Amerika Serikat lima puluh satu sen);


c. Bahwa disamping itu pula Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi

do
gu

juga telah melakukan perbuatan ingkar janji yaitu beberapa kali tidak
mencapai target produksi penambangan sehingga Tergugat Rekovensi
harus membayar biaya-biaya sebagaimana yang telah diatur dalam
In
A

Kontrak Penambangan atau SPK, yaitu:


- Pembayaran demmurage (denda keterlambatan): USD $ 2,026,146.37;
ah

lik

- Denda minimum cargo (dead freight): USD $ 255,888.60;


4. Bahwa kerugian materiil, imateriil, dan denda sebagaimana dimaksud di atas
m

ub

harus dibayar Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi dalam waktu paling


lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah putusan ini mempunyai kekuatan
ka

hukum tetap, yang apabila Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi tidak


ep

mematuhi isi putusan harus dihukum membayar uang paksa sebesar


ah

Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah) per hari;


R

Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat Rekonvensi


es

mohon kepada Pengadilan Negeri Samarinda untuk memberikan putusan


M

ng

sebagai berikut:
on

Halaman 17 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Dalam Rekonvensi:

si
1. Menerima dan mengabulkan seluruh Gugatan Rekonvensi Tergugat
Konvensi/Penggugat Rekonvensi;

ne
ng
2. Menyatakan Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi telah melakukan
perbuatan melawan hukum dan perbuatan ingkar janji;
3. Membatalkan Perjanjian Penanggungan (borghtocht) tanggal 27 Maret 2014;

do
gu 4. Menghukum Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk membayar
kerugian immaterial kepada Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi

In
A
sebesar Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah);
5. Menghukum Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk membayar
ah

lik
denda kepada Tergugat Konvensi/ Penggugat Rekonvensi sebagai kerugian
materiil atas penalty kualitas dan kuantitas produksi yang belum ditagihkan
oleh Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi sebesar US$ 903.873,51
am

ub
(sembilan ratus tiga ribu delapan ratus tujuh puluh tiga Dolar Amerika
Serikat lima puluh satu sen);
ep
6. Menghukum Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk membayar
k

kepada Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi sebagai kerugian


ah

materiil atas pembayaran demmurage dan denda minimum cargo, yaitu:


R

si
- Pembayaran demmurage (denda keterlambatan): USD $ 2,026,146.37;
- Denda minimum cargo (dead freight): USD $ 255,888.60;

ne
ng

7. Menghukum Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk membayar


uang paksa kepada Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi sebesar

do
gu

Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) per hari apabila Penggugat


Konvensi/Tergugat Rekonvensi tidak mematuhi isi putusan ini;
8. Menghukum Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk membayar
In
A

biaya perkara ini;


atau: Jika Majelis Hakim berpendapat lain, mohon kiranya dapat memberikan
ah

lik

putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono);


Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Negeri Samarinda telah
m

ub

memberikan Putusan Nomor 39/Pdt.G/2015/PN Smr., tanggal 17 Desember 2015


dengan amar sebagai berikut:
ka

Dalam Konpensi:
ep

Dalam Eksepsi:
ah

- Menolak eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;


R

Dalam Pokok Perkara:


es

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;


M

ng

2. Menyatakan sah dan mengikat Perjanjian Penanggungan (borgtocht)


on

Halaman 18 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tertanggal 27 Maret 2014 yang ditandatangani oleh Penggugat dan Tergugat;

si
3. Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan ingkar janji/wanprestasi
dengan segala akibat hukumnya;

ne
ng
4. Menghukum Tergugat untuk mengganti kerugian material kepada Penggugat
sebesar USD 8.104.282. (delapan juta seratus empat ribu dua ratus delapan
puluh dua Dollar Amerika) dan Rp2.112.646.994,00 (dua miliar seratus dua

do
gu belas juta enam ratus empat puluh enam ribu sembilan ratus sembilan puluh
empat rupiah) secara seketika dan sekaligus pada saat perkara ini

In
A
berkekuatan hukum tetap;
5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar
ah

lik
Rp23.526.000,00 (dua puluh tiga juta lima ratus dua puluh enam ribu rupiah);
6. Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya;
Dalam Rekonvensi:
am

ub
- Menolak gugatan Rekonvensi dari Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya;
- Menghukum Penggugat Rekonvensi untuk membayar biaya perkara
ep
sebesar nihil;
k

Menimbang, bahwa dalam tingkat banding atas permohonan Tergugat


ah

putusan Pengadilan Negeri tersebut telah dibatalkan oleh Pengadilan Tinggi


R

si
Samarinda dengan Putusan Nomor 27/PDT/2016/PT SMR., tanggal 30 Maret
2016 dengan amar sebagai berikut:

ne
ng

- Menerima permohonan banding dari Tergugat dalam Konvensi/Penggugat


dalam Rekonvensi/Pembanding;

do
gu

- Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Samarinda tanggal 14 Desember


2015 Nomor 39/Pdt.G/2015/PN Smr., yang dimohonkan banding tersebut;
MENGADILI SENDIRI:
In
A

Dalam Konvensi:
Dalam Eksepsi:
ah

lik

- Menerima dan mengabulkan eksepsi dari Tergugat dalam Konvensi/


Penggugat dalam Rekonvensi/Pembanding;
m

ub

- Menyatakan gugatan Penggugat kurang pihak;


Dalam Pokok Perkara:
ka

- Menyatakan gugatan Penggugat dalam Konvensi/Terbanding tidak dapat


ep

diterima (niet ontvankelijke verklaard);


ah

- Menyatakan Penetapan Sita Majelis Hakim Pengadilan Negeri Samarinda


R

tanggal 30 Juli 2015 Nomor 39/Pdt.G/2015/PN Smr., tidak mempunyai


es

kekuatan hukum;
M

ng

- Menghukum Penggugat dalam Konvensi/Terbanding untuk membayar biaya


on

Halaman 19 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perkara dalam dua tingkat peradilan, di tingkat banding ditetapkan sejumlah

si
Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah);
Dalam Rekonvensi:

ne
ng
- Menyatakan gugatan Penggugat dalam Rekonvensi/Tergugat dalam
Konvensi/Pembanding tidak dapat diterima;
- Menghukum Penggugat dalam Rekonvensi/Tergugat dalam Konvensi/

do
gu Pembanding untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan
yang jumlahnya nihil;

In
A
Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada
Penggugat dalam Konvensi/Tergugat dalam Rekonvensi/Terbanding pada
ah

lik
tanggal 14 April 2016 kemudian terhadapnya oleh Penggugat dalam Konvensi/
Tergugat dalam Rekonvensi/Terbanding dengan perantaraan kuasanya,
berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 15 April 2016 diajukan permohonan
am

ub
kasasi pada tanggal 15 April 2016 sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan
Kasasi Nomor 39/Pdt.G/2015/PN Smr, yang dibuat oleh Panitera Pengadilan
ep
Negeri Samarinda, permohonan tersebut diikuti dengan memori kasasi yang
k

memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri


ah

tersebut pada tanggal 25 April 2016;


R

si
Bahwa memori kasasi dari Pemohon Kasasi dahulu Penggugat dalam
Konvensi/Tergugat dalam Rekonvensi/Terbanding tersebut telah diberitahukan

ne
ng

kepada Tergugat dalam Konvensi/Penggugat dalam Rekonvensi/Pembanding


pada tanggal 26 April 2016;

do
gu

Kemudian Termohon Kasasi dahulu Tergugat dalam Konvensi/Penggugat


dalam Rekonvensi/Pembanding mengajukan tanggapan memori kasasi yang
diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Samarinda pada tanggal 2 Mei 2016;
In
A

Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya


telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam
ah

lik

tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, oleh
karena itu permohonan kasasi tersebut secara formal dapat diterima;
m

ub

Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi


dahulu Penggugat dalam Konvensi/Tergugat dalam Rekonvensi/Terbanding
ka

dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya sebagai berikut:


ep

I. Pokok-Pokok Gugatan Pemohon Kasasi dan Putusan Pengadilan Negeri


ah

Samarinda;
R

Sebelum Pemohon Kasasi menguraikan tentang keberatan-keberatan


es

terhadap pertimbangan hukum Judex Facti Pengadilan Tinggi Samarinda,


M

ng

terlebih dahulu Pemohon Kasasi uraikan tentang pokok-pokok gugatan


on

Halaman 20 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemohon Kasasi agar Judex Juris/Mahkamah Agung memahami kasus

si
posisinya, yaitu sebagai berikut:
1. Bahwa pada tanggal 7 April 2010, antara Pemohon Kasasi dengan

ne
ng
PTCahaya Energi Mandiri (PT CEM) telah menandatangani Kontrak
Pekerjaan Penambangan Batu Bara, dimana PT CEM bertindak selaku
Pemegang Izin Kuasa Pertambangan (KP) Pengangkutan dan Penjualan

do
gu atas bahan galian Batubara yang terletak di Samarinda, dan Pemohon
Kasasi selaku Kontraktor Pekerjaan Penambangan Batu Bara yang

In
A
ditunjuk oleh PT CEM (untuk selanjutnya cukup disebut Kontrak
Penambangan) (Bukti P-1);
ah

lik
2. Bahwa pada awalnya PT CEM melakukan pembayaran jasa pekerjaan
kepada Pemohon Kasasi dengan lancar sampai dengan bulan Februari
2012. Tetapi, mulai memasuki bulan Maret 2012, PT CEM mulai
am

ub
menunggak pembayaran jasa pekerjaan kepada Pemohon Kasasi;
3. Bahwa untuk mencari penyelesaian masalah hutang pembayaran jasa
ep
pekerjaan, PT CEM sepakat memberikan kewenangan kepada Pemohon
k

Kasasi untuk menjual sendiri batu bara yang telah ditambang, dengan
ah

tujuan hasil penjualan batubara dapat mengurangi tagihan (outstanding)


R

si
PT CEM kepada Pemohon Kasasi. Namun, hasil dari penjualan tersebut
ternyata belum juga menutupi jumlah hutang PT CEM kepada Pemohon

ne
ng

Kasasi, sehingga terhitung sejak tanggal 11 Maret 2014 PT CEM memiliki


hutang kepada Pemohon Kasasi sebesar USD 11,205,155.35 dan

do
gu

Rp2.112.646.994,00 (dua miliar seratus dua belas juta enam ratus empat
puluh enam ribu sembilan ratus sembilan puluh empat rupiah);
4. Bahwa oleh karena PT CEM masih menyisakan hutang kepada
In
A

Pemohon Kasasi, maka Bachtiar (Termohon Kasasi) atas nama pribadi


memberikan jaminan pemenuhan kewajiban PT CEM kepada Pemohon
ah

lik

Kasasi. Jaminan pribadi tersebut tertuang dalam Perjanjian Penang-


gungan (borgtocht) tertanggal 27 Maret 2014, ditandatangani oleh
m

ub

Termohon Kasasi selaku Penanggung dan Pemohon Kasasi selaku


kreditur (untuk selanjutnya cukup disebut Perjanjian Penanggungan
ka

(Borgtocht)) (Bukti P-4), dengan klausul-klausul pokok di dalamnya


ep

menyatakan Termohon Kasasi akan menggantikan kedudukan PT CEM


ah

apabila PT CEM wanprestasi dan akan melunasi kewajiban PT CEM


R

kepada Pemohon Kasasi sebesar USD 11,205,155.35 dan


es

Rp2.112.646.994,00 (dua miliar seratus dua belas juta enam ratus empat
M

ng

puluh enam ribu sembilan ratus sembilan puluh empat rupiah);


on

Halaman 21 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Bahwa pada kenyataannya, sampai dengan saat gugatan a quo diajukan,

si
Termohon Kasasi belum juga memenuhi kewajibannya membayar hutang
kepada Pemohon Kasasi, meskipun telah diperingatkan oleh Pemohon

ne
ng
Kasasi secara langsung maupun melalui kuasa hukumnya berdasarkan
Surat Kantor Hukum JL & Rekan Nomor 046/J&L – SMS/V/2015 tanggal 8
Mei 2015 (Bukti P-7). Hasilnya, justru Termohon Kasasi beritikad buruk dan

do
gu mengingkari pernyataannya sendiri untuk memenuhi pembayaran hutang
PT CEM dengan menyatakan dirinya sudah tidak bertanggung jawab lagi

In
A
terhadap Perjanjian Penanggungan (borgtocht) karena saham milik
Termohon Kasasi yang ada pada PT CEM telah dialihkan kepada pihak lain;
ah

lik
Terkait hal ini, perlu kembali Pemohon Kasasi kemukakan kaidah hukum
yang telah diuraikan dalam gugatan Pemohon Kasasi, bahwa perjanjian
penanggungan bersifat accessoir sesuai ketentuan Pasal 1821
am

ub
KUHPerdata. Sesuai dengan sifat accessoirnya, maka pengalihan hak
dan kewajiban perjanjian penanggungan mengikuti/bergantung pada
ep
perjanjian pokoknya, dalam arti pengalihan itu hanya terjadi apabila
k

terjadi pengalihan hak dan kewajiban dalam perjanjian pokoknya (in casu
ah

Kontrak Penambangan). Oleh karena selama ini belum pernah ada


R

si
pengalihan hak dan kewajiban dalam Kontrak Penambangan kepada
pihak lain, dalam arti subjek hukum (pihak-pihak) dalam Kontrak

ne
ng

Penambangan masih sama, yaitu Pemohon Kasasi dengan PT CEM,


maka menurut hukum belum ada pengalihan hak dan kewajiban dalam

do
gu

Perjanjian Penanggungan (borgtocht) kepada pihak lain;


6. Bahwa sikap Termohon Kasasi yang tidak melaksanakan kewajibannya
kepada Pemohon Kasasi meskipun telah diperingatkan, menunjukan
In
A

Termohon Kasasi telah melakukan perbuatan wanprestasi terhadap


Perjanjian Penanggungan (borgtocht). Untuk itu, Termohon Kasasi patut
ah

lik

dihukum karena perbuatan wanprestasi (vide Pasal 1238 juncto 1243


KUHPerdata) dengan memberikan ganti rugi (biaya, rugi, dan bunga)
m

ub

kepada Pemohon Kasasi;


7. Bahwa berdasarkan pemeriksaan di Pengadilan Negeri Samarinda, baik
ka

pemeriksaan dalil-dalil kedua belah pihak maupun bukti-bukti hukum


ep

yang terungkap, akhirnya Judex Facti Pengadilan Negeri Samarinda


ah

menjatuhkan putusan pada tanggal 17 Desember 2015 yang amarnya


R

pada pokoknya berbunyi sebagai berikut:


es

1) Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;


M

ng

2) Menyatakan sah dan mengikat Perjanjian Penanggungan (borgtocht)


on

Halaman 22 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tertanggal 27 Maret 2014 yang ditandatangani oleh Penggugat dan

si
Tergugat;
3) Menyatakan Tergugat telah melakukan perbuatan ingkar janji/

ne
ng
wanprestasi dengan segala akibat hukumnya;
4) Menghukum Tergugat untuk mengganti kerugian material kepada
Penggugat sebesar USD 8.104.282 (delapan juta seratus empat ribu dua

do
gu ratus delapan puluh dua Dollar Amerika Serikat) dan Rp2.112.646.994,00
(dua miliar seratus dua belas juta enam ratus empat puluh enam ribu

In
A
sembilan ratus sembilan puluh empat rupiah) secara seketika dan
sekaligus pada saat perkara ini berkekuatan hukum tetap;
ah

lik
II. Bantahan Keras Pemohon Kasasi Atas Pertimbangan Hukum Putusan
Judex Facti Pengadilan Tinggi Samarinda:
A. Judex Facti Pengadilan Tinggi Samarinda Tidak Memahami Konstruksi
am

ub
Perjanjian Penanggungan (borgtocht) Sehingga Melakukan Kekeliruan
Yang Fatal Dalam Menerapkan Hukum:
ep
1. Bahwa pada halaman 46 butir kedua Putusan, Judex Facti
k

Pengadilan Tinggi Samarinda menyatakan sebagai berikut:


ah

Bahwa Tergugat pada saat menandatangani Perjanjian


R

si
Penanggungan (Borgtocht) tersebut adalah sebagai Direktur
Utama PT Cahaya Energi Mandiri;

ne
ng

Judex Facti Pengadilan Tinggi Samarinda telah keliru menyatakan


kedudukan Termohon Kasasi sebagai Direktur Utama PT CEM dalam

do
gu

Perjanjian Penanggungan (borgtocht), karena faktanya tidak ada satu


pun klausul dalam Perjanjian Penanggungan (borgtocht) yang
menyebutkan kedudukan Termohon Kasasi sebagai Direktur Utama
In
A

PT CEM. Sebaliknya, sebagaimana tertulis pada bagian komparisi


Perjanjian Penanggungan (borgtocht), Termohon Kasasi menyatakan
ah

lik

dirinya sendiri secara pribadi yang menjadi penjamin PT CEM;


Untuk lebih jelasnya Pemohon Kasasi kutip redaksi komparisi
m

ub

Perjanjian Penanggungan (borgtocht) tersebut sebagai berikut:


Nama Bachtiar, Pekerjaan Wiraswasta, Alamat Gedung Cahaya
ka

Tiara Jalan Ir. H Juanda Nomor 63, Samarinda. Menerangkan


ep

dengan perjanjian ini menyatakan diri sebagai penanggung/


ah

penjamin dari PT Cahaya Energi Mandiri (PT CEM)


R

berdasarkan Kontrak Penambangan Batubara Nomor 078/CEM-


es

DPK/IV/2010 tanggal 7 April 2010 Juncto Addendum Kontrak


M

ng

on

Halaman 23 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pekerjaan Penambangan Nomor 078/CEM-DPK/V/2013 tanggal

si
14 Mei 2013;
Dari redaksi bagian komparisi Perjanjian Penanggungan (Borgtocht)

ne
ng
di atas, telah sangat jelas Termohon Kasasi menyatakan dirinya
berkedudukan selaku diri pribadi dalam Perjanjian Penanggungan
(Borgtocht) dan bukan sebagai Direktur Utama PT CEM. Dari sini

do
gu dapat terlihat dengan jelas bahwa Judex Facti Pengadilan Tinggi
Samarinda tidak membaca alat bukti Perjanjian Penanggungan

In
A
(Borgtocht) untuk menentukan kedudukan Termohon Kasasi yang
sebenarnya dalam Perjanjian Penanggungan (borgtocht);
ah

lik
2. Bahwa seandainya benar dalam Perjanjian Penanggungan
(borgtocht) kedudukan Termohon Kasasi adalah sebagai Direktur
Utama PTCEM - quod non - maka pada dasarnya kedudukan itu
am

ub
tidak dapat diterapkan dalam Perjanjian Penanggungan (Borgtocht),
karena tidak mungkin Direktur Utama PT CEM (yang bertindak untuk
ep
dan atas nama PT CEM) menjamin sendiri hutang PT CEM, kalimat
k

sederhananya tidak mungkin PT CEM menjadi penjamin hutang PT


ah

CEM sendiri atau debitur menjadi penjamin hutang debitur itu sendiri.
R

si
Hal itu bertentangan dengan konstruksi dasar Perjanjian
Penanggungan (borgtocht), yaitu adanya pihak ketiga (bukan

ne
ng

debitur) yang secara pribadi menjadi penjamin hutang debitur.


Konstruksi dasar ini diatur secara tegas dalam Pasal 1820

do
gu

KUHPerdata yang berbunyi sebagai berikut:


Penanggungan ialah suatu persetujuan di mana pihak ketiga
demi kepentingan kreditur, mengikatkan diri untuk memenuhi
In
A

perikatan debitur, bila debitur itu tidak memenuhi perikatannya;


Frase “pihak ketiga” dalam redaksi pasal di atas telah jelas
ah

lik

maknanya sebagai pihak lain diluar kreditur dan debitur dan frase
tersebut tidak terbuka lagi jalan penafsiran. Lebih jauh lagi, pakar
m

ub

hukum Perjanjian, J. Satrio, S.H., telah menegaskan kembali hal ini


sebagaimana diketahui pada halaman 41 bukunya yang berjudul
ka

Hukum Jaminan, Hak-hak Jaminan Pribadi, tentang Perjanjian


ep

Penanggungan, Penerbit PT Citra Aditya Bakti, Bandung 1995,


ah

sebagaimana dikutip sebagai berikut:


R

Borg (Penjamin) merupakan orang yang ada di luar perikatan


es

dan karenanya disebut sebagai “Pihak Ketiga”;


M

ng

Perjanjian Penanggungan (borgtocht) adalah bukti yang paling


on

Halaman 24 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pokok dalam perkara ini dan dijadikan alas hak Pemohon Kasasi

si
dalam mengajukan gugatan. Oleh karena Judex Facti Pengadilan
Tinggi Samarinda tidak membaca Perjanjian Penanggungan

ne
ng
(borgtocht) dan tidak mendasarkan pertimbangan hukumnya pada
bukti tersebut, maka pertimbangan hukum Judex Facti Pengadilan
Tinggi Samarinda dinilai salah dalam menerapkan hukum pembuktian

do
gu dan sudah seharusnya putusan Judex Facti Pengadilan Tinggi
Samarinda untuk dibatalkan;

In
A
B. Judex Facti Pengadilan Tinggi Samarinda Tidak Membaca Perjanjian
Penanggungan (Borgtocht) Sehingga Salah Menerapkan Hukum
ah

lik
Pembuktian Dengan Menyatakan Gugatan Kurang Pihak
1. Bahwa Pemohon Kasasi sangat keberatan dengan pertimbangan
hukum Judex Facti Pengadilan Tinggi Samarinda sebagaimana tertulis
am

ub
pada halaman 47 putusannya yang menyatakan sebagai berikut:
“... Pengadilan Tinggi dengan berpedoman pada pendapat
ep
Mahkamah Agung dalam putusannya Nomor 436 K/Sip /1973
k

tanggal 3 Oktober 1973 juncto Putusan Mahkamah Agung


ah

Nomor 400 K/PDT/1984 tanggal 19 Juli 1985 maka PT Cahaya


R

si
Energi Mandiri haruslah diikutsertakan sebagai Tergugat dalam
perkara a quo”;

ne
ng

Timbul pertanyaan sebenarnya apa yang diatur dalam kedua


putusan Mahkamah Agung tersebut sehingga dijadikan dasar untuk

do
gu

mengharuskan PT CEM ikut digugat dalam gugatan a quo?;


2. Bahwa Mahkamah Agung dalam putusannya Nomor 436 K/Sip
/1973 tanggal 3 Oktober 1973 menyatakan sebagai berikut:
In
A

Pengurus PT yang menjaminkan harta pribadinya yang tertentu


untuk pelaksanaan suatu Perjanjian yang dibuatnya atas nama PT
ah

lik

itu, dalam hal PT tidak melaksanakan perjanjian (wanprestrasi), oleh


pihak lawan hanya dapat dituntut mengenai "harta benda yang
m

ub

dijaminkan" saja, sedang untuk selebihnya harus dituntut PT-nya


sebagai subyek hukum;
ka

Putusan Mahkamah Agung tersebut diatas ternyata menyangkut


ep

tentang tanggung jawab Pengurus (Direktur) suatu perseroan


ah

terbatas (PT) dalam menjamin pelaksanaan kewajiban PT itu


R

sendiri. Dari uraian kaidah hukum yang telah Pemohon Kasasi


es

paparkan pada nomor 1 dan 2 huruf A di atas, telah jelas fakta


M

ng

hukumnya bahwa Termohon Kasasi bukan bertindak selaku


on

Halaman 25 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pengurus (Direktur) PT CEM melainkan bertindak selaku diri

si
pribadi, sehingga putusan Mahkamah Agung di atas tidak dapat
diterapkan dan dijadikkan dasar dalam menganalisa permasalahan

ne
ng
dalam gugatan a quo. Penerapan putusan Mahkamah Agung
tersebut dalam masalah gugatan a quo merupakan bukti Judex
Facti Pengadilan Tinggi Samarinda telah memaksakan diri untuk

do
gu mengabulkan eksepsi Termohon Kasasi;
Lagipula, putusan Mahkamah Agung di atas dijatuhkan untuk

In
A
mengisi/melengkapi kekosongan hukum dalam lembaga “Jaminan
Kebendaan”, sedangkan, jaminan yang diberikan Termohon Kasasi
ah

lik
kepada Pemohon Kasasi berdasarkan Perjanjian Penanggungan
(borgtocht) adalah jaminan perorangan yang dalam hukum perdata
dikenal dengan istilah “Penanggungan (borgtocht)”, diatur dalam BAB
am

ub
XVII KUHPerdata, sehingga semakin jelas bahwa putusan Mahkamah
Agung tersebut tidak memiliki relevansi dan tidak dapat diterapkan
ep
sebagai dasar dalam menganalisa permasalahan gugatan a quo;
k

3. Selanjutnya, Mahkamah Agung dalam putusannya Nomor 400


ah

K/PDT/1984 tanggal 19 Juli 1985 menyatakan sebagai berikut:


R

si
“Karena hubungan hukum yang sesungguhnya adalah hubungan
hutang-hutang antara Penggugat dengan anak Tergugat, anak

ne
ng

Tergugat tersebut harus turut digugat”;


Frase penting dalam putusan Mahkamah Agung di atas adalah

do
gu

tentang “hubungan hukum”, dengan siapa hubungan hukum itu dijalin


maka dengan orang itulah yang harus digugat atau turut digugat.
Untuk itu perlu Pemohon Kasasi jelaskan terlebih dahulu tentang
In
A

hubungan hukum yang ada dalam Perjanjian Penanggungan


(borgtocht), agar pemahaman Judex Juris Mahkamah Agung RI tidak
ah

lik

terbawa oleh pendapat Judex Facti Pengadilan Tinggi Samarinda yang


membiaskan pemahaman hubungan hukum dalam Perjanjian
m

ub

Penanggungan (borgtocht);
Pada dasarnya pihak-pihak yang ada dalam Perjanjian Penanggungan
ka

(Borgtocht) hanya antara Pemohon Kasasi dengan Termohon Kasasi


ep

saja. Dari awal lahirnya Perjanjian Penanggungan (borgtocht) pada


ah

tanggal 27 Maret 2014 - pun memang sudah tidak lagi melibatkan PT


R

CEM sebagai pihak dalam Perjanjian Penanggungan (borgtocht),


es

karena Perjanjian Penanggungan (borgtocht) merupakan perjanjian


M

ng

tersendiri yang terpisah dengan Kontrak Pekerjaan Penambangan


on

Halaman 26 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Batubara, meskipun keduanya memiliki hubungan sebagai perjanjian

si
pokok dan perjanjian accessoir;
Oleh karena itu, hubungan hukum antara Pemohon Kasasi dengan

ne
ng
Termohon Kasasi lahir sebagai suatu hubungan hukum tersendiri
berdasarkan Perjanjian Penanggungan (borgtocht) dan terpisah dari
hubungan hukum antara Pemohon Kasasi dengan PT CEM

do
gu berdasarkan Kontrak Pekerjaan Penambangan Batubara;
Sehubungan dengan hal tersebut, pakar hukum Perjanjian bernama

In
A
J. Satrio, S.H., telah mengemukakan kaidah hukum yang sama
sebagaimana beliau nyatakan pada halaman 40 dan 41 bukunya
ah

lik
yang berjudul Hukum Jaminan, Hak-Hak Jaminan Pribadi, tentang
Perjanjian Penanggungan, Penerbit PT Citra Aditya Bakti, Bandung
1995, sebagaimana dikutip sebagai berikut:
am

ub
Pada Perjanjian Penanggungan, yang terlibat adalah Kreditur
dan borg, berdasarkan mana jika Debitur wanprestasi, bisa
ep
ditagih Kreditur untuk memenuhi kewajiban penanggungannya.
k

Jadi borg juga berkedudukan sebagai Debitur;


ah

... Perjanjian Penanggungan merupakan suatu perjanjian


R

si
tersendiri, dalam arti, lain dari perjanjian yang telah dibuat
antara kreditur dengan debitur utama;

ne
ng

Berdasarkan uraian di atas, maka jelas fakta hukumnya bahwa


hubungan hukum dalam Perjanjian Penanggungan (Borgtocht)

do
gu

adalah antara Pemohon Kasasi dengan Termohon Kasasi. Untuk


itu, Pemohon Kasasi sudah tepat menggugat Termohon Kasasi
tanpa melibatkan PT CEM sebagai Tergugat lain atau sebagai
In
A

turut Tergugat;
4. Bahwa tidak perlunya PT CEM untuk dilibatkan atau turut digugat dan
ah

lik

kedudukan Perjanjian Penanggungan (borgtocht) sebagai suatu


perjanjian tersendiri, juga dikuatkan dengan ketentuan hukum yang
m

ub

diatur dalam Pasal 1823 KUHPerdata yang mengatur sebagai berikut:


Orang dapat mengangkat diri sebagai penanggung tanpa
ka

diminta oleh orang yang mengikatkan diri untuk suatu utang,


ep

bahkan juga dapat tanpa tahu orang itu.


ah

Kalimat “tanpa diminta oleh orang yang mengikatkan diri untuk


R

suatu utang, bahkan juga dapat tanpa tahu orang itu” menunjukkan
es

PT CEM tidak perlu mengetahui dan/atau memberikan persetujuan


M

ng

diadakannya Perjanjian Penanggungan (borgtocht) antara Pemohon


on

Halaman 27 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kasasi dengan Termohon Kasasi; Jika dihubungkan dengan proses

si
beracara dalam gugatan perdata, maka konsekwensi hukumnya PT
CEM tidak perlu lagi untuk didudukkan sebagai Tergugat lain atau

ne
ng
turut Tergugat;
5. Bahwa tidak perlunya PT CEM untuk dilibatkan atau turut digugat
dan kedudukan Perjanjian Penanggungan (borgtocht) sebagai

do
gu suatu perjanjian tersendiri, juga dikuatkan dengan klausul
Perjanjian Penanggungan (borgtocht) itu sendiri, yang menyatakan

In
A
Termohon Kasasi menggantikan kedudukan PT CEM sebagai
debiturnya Pemohon Kasasi. Selengkapnya klausul tersebut
ah

lik
dikutip sebagai berikut:
Penanggung akan menjamin kewajiban pembayaran PT CEM
(Cahaya Energi Mandiri) sampai jumlah paling banyak sebesar $
am

ub
11.205.155,35 (sebelas juta dua ratus lima ribu seratus lima puluh
lima poin tiga lima puluh lima dolar) dan Rp2.112.646.994,00 (dua
ep
miliar seratus dua belas juta enam ratus empat puluh enam ribu
k

sembilan ratus sembilan puluh empat rupiah) ditambah bunga dan


ah

biaya, apabila PT CEM setelah ditegur lalai melakukan


R

si
kewajibannya atau jatuh pailit; maka Penanggung akan
menggantikan kedudukan PT CEM;

ne
ng

Pernyataan Termohon Kasasi yang menyebutkan “maka Penanggung


akan menggantikan kedudukan PT CEM” menunjukkan dengan tegas

do
gu

bahwa Termohon Kasasi telah menggantikan kedudukan PT CEM


sebagai debiturnya Pemohon Kasasi. Oleh karena itu, Pemohon
Kasasi sudah dapat mengajukan tuntutan pembayaran utang PT CEM
In
A

kepada Termohon Kasasi karena PT CEM telah lalai memenuhi


kewajibannya (wanprestasi) kepada Pemohon Kasasi, sehingga dalam
ah

lik

gugatan a quo tidak perlu menarik PT CEM sebagai pihak turut


Tergugat atau Tergugat lainnya;
m

ub

Untuk membuat klausul “maka Penanggung akan menggantikan


kedudukan PT CEM” dapat dilaksanakan, Termohon Kasasi telah
ka

menyatakan melepaskan hak utamanya untuk meminta agar harta


ep

PT CEM dilelang terlebih dahulu, sebagaimana tertulis pada


ah

halaman 1 angka 2 huruf a Perjanjian Penanggungan (borgtocht)


R

yang menentukan:
es

Penanggung dengan ini dengan tegas melepaskan hak-hak


M

ng

utama yang diberikan pada Penanggung berdasarkan Undang


on

Halaman 28 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Undang, terutama hak Penanggung untuk memohon kepada PT

si
DPK (Pemohon Kasasi) bahwa harta kekayaan PT CEM
dilelang terlebih dahulu;

ne
ng
Dengan adanya klausul yang melepaskan hak utama Termohon
Kasasi di atas, maka klausul “maka Penanggung akan menggantikan
kedudukan PT CEM” telah jelas maknanya sebagaimana Pemohon

do
gu Kasasi sampaikan di atas dan tidak dapat diperselisihkan lagi.
6. Berdasarkan uraian pada nomor ini, apabila putusan Mahkamah

In
A
Agung Nomor 400 K/PDT/1984 tanggal 19 Juli 1985 yang disebutkan
oleh Judex Facti Pengadilan Tinggi Samarinda dihubungkan dengan:
ah

lik
1) Ketentuan dalam Pasal 1238 KUHPerdata;
2) Bagian komparisi dan klausul-klausul yang ada dalam Perjanjian
Penanggungan (Borgtocht) itu sendiri; dan
am

ub
3) Pendapat pakar hukum, J. Satrio, S.H.;
maka putusan Mahkamah Agung tersebut tidak memiliki relevansi
ep
dengan pokok gugatan a quo dan tidak dapat dipakai sebagai dasar
k

untuk menyatakan gugatan a quo kurang pihak karena tidak


ah

menyertakan PT CEM sebagai Tergugat atau Tergugat lain.


R

si
Justru, yang terjadi adalah cacat error in persona jika dalam
gugatan a quo PT CEM ditarik sebagai Tergugat dengan alasan

ne
ng

berdasarkan ketiga hal di atas;


7. Eksepsi gugatan a quo kurang pihak juga semakin dipandang tidak

do
gu

perlu dipertimbangkan lagi karena dalam tingkat pemeriksaan


pertama di Pengadilan Negeri Samarinda, Termohon Kasasi telah
mengajukan permohonan vrijwaring agar menyertakan PT CEM
In
A

sebagai Tergugat dan permohonan vrijwaring oleh Judex Facti


Pengadilan Negeri Samarinda telah ditolak berdasarkan pertimbangan
ah

lik

hukum yang termuat dalam Putusan Sela tanggal 8 Oktober 2015.


Untuk itu, Pemohon Kasasi mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim
m

ub

Agung dalam tingkat kasasi dapat mencermati kembali pertimbangan


hukum dalam Putusan Sela tersebut;
ka

III. Beberapa Kekeliruan Pertimbangan Hukum Judex Facti Pengadilan Tingkat


ep

Pertama:
ah

1. Bahwa Pemohon Kasasi keberatan dengan pertimbangan hukum Judex


R

Facti Pengadilan Negeri Samarinda yang menyatakan hutang Termohon


es

Kasasi kepada Pemohon Kasasi harus dikurangi pembayaran yang


M

ng

sudah dilakukan PT CEM sebesar USD 2,197,000 (dua juta seratus


on

Halaman 29 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sembilan puluh tujuh ribu dollar Amerika Serikat) dan ada pinalty yang

si
dikenakan kepada Pemohon Kasasi sebesar USD 903,873.51, total
seluruhnya USD 3,100,873 sebagaimana tertulis dalam paragraf pertama

ne
ng
halaman 48 pertimbangan hukumnya;
a. Sebagaimana telah Pemohon Kasasi uraikan pada Nomor 5 bagian
II Kontra Memori Banding, angka pembayaran yang sudah

do
gu dilakukan PT CEM sebesar USD 2,197,000 (dua juta seratus
sembilan puluh tujuh ribu dollar Amerika Serikat) adalah tidak

In
A
sesuai dengan kenyataannya, karena pembukuan Pemohon Kasasi
mencatat PT CEM baru membayar sebesar USD 1,824,456.62 (satu
ah

lik
juta delapan ratus dua puluh empat ribu empat ratus lima puluh
enam poin enam puluh dua dollar Amerika Serikat) dengan rincian
sebagai berikut:
am

ub
- Pembayaran pada tanggal 9 Mei 2014 USD 1,500,000;
- Pembayaran periode Juli 2014 – Januari 2015 USD 324,456.62;
ep
Sehingga saat ini Termohon Kasasi harus membayar kewajiban PT
k

CEM kepada Pemohon Kasasi sebesar USD 9,380,698.73 (sembilan


ah

juta tiga ratus delapan puluh ribu enam ratus sembilan puluh delapan
R

si
poin tujuh tiga dollar Amerika Serikat), bukan sebesar USD 8,104,282
(delapan juta seratus empat ribu dua ratus delapan puluh dua dollar

ne
ng

Amerika Serikat) sebagaimana ditentukan oleh Judex Facti


Pengadilan Negeri Samarinda pada paragraf terakhir halaman 49

do
gu

putusannya. Angka final ini baru diketahui pada saat gugatan a quo
telah diperiksa pada tingkat pertama;
b. Pengenaan pinalty kepada Pemohon Kasasi sebesar USD 903,873.51
In
A

merupakan pertimbangan yang keliru dan menunjukkan ketidaktelitian


Judex Facti Pengadilan Negeri Samarinda dalam membaca alat bukti
ah

lik

Termohon Kasasi tentang pinalty tersebut. Apabila dicermati, dengan


sangat jelas tertulis bahwa pengenaan pinalty tersebut adalah untuk
m

ub

periode tahun 2010 sampai dengan 2013, periode mana juga


ditegaskan oleh Termohon Kasasi sendiri sebagaimana tertulis dalam
ka

daftar buktinya halaman 8 untuk bukti yang diberi kode TK/PR-29.


ep

Hal itu menunjukkan pinalty muncul lebih dahulu sebelum


ah

ditandatanganinya Perjanjian Penanggungan (borgtocht) pada


R

tanggal 27 Maret 2014, dimana nilai hutang dalam Perjanjian


es

Penanggungan (borgtocht) itulah yang dapat dipakai sebagai dasar,


M

ng

karena nilai yang disebutkan adalah hasil pembaruan dan telah


on

Halaman 30 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
didasarkan pada kesepakatan bersama yang tertulis dalam Final

si
Oustanding Balance CEM-DPK per. 31/07/13 (Bukti P-1d) dan Notulen
Rekonsiliasi Penjualan dan Hutang Piutang CEM-DPK tanggal 11

ne
ng
Maret 2014 (Bukti P-1e);
Dalam menganalisa alat bukti, ternyata Judex Facti Pengadilan
Negeri Samarinda telah memberikan pertimbangan yang saling

do
gu kontradiksi. Judex Facti Pengadilan Negeri Samarinda pada
paragraf pertama halaman 48 putusannya menyatakan hutang PT

In
A
CEM kepada Pemohon Kasasi harus dikurangi pembayaran yang
sudah dilakukan dan penalty, dimana bukti pembayaran/transfer
ah

lik
tentang itu yang ditunjukkan dalam persidangan adalah hanya foto
copy yang tidak ada aslinya. Selanjutnya, pada paragraf terakhir
halaman 48 putusannya Judex Facti Pengadilan Negeri Samarinda
am

ub
mengutip Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 112
K/Pdt/1996 sebagai dasar pertimbangan hukumnya, yurisprudensi
ep
mana menyatakan bukti foto copy kwitansi/transfer yang tidak dapat
k

diperlihatkan aslinya dan tidak dikuatkan keterangan saksi yang


ah

mengeluarkannya tidak dapat digunakan sebagai alat bukti yang sah;


R

si
Sangat kontradiksi jika di satu sisi Judex Facti Pengadilan Negeri
Samarinda menerima alat bukti foto copy yang tidak diperlihatkan

ne
ng

aslinya sebagai bukti yang sah, tetapi di sisi lain menyatakan bukti
foto copy yang tidak diperlihatkan aslinya tidak dapat diterima

do
gu

sebagai alat bukti yang sah, sehinggga seharusnya bukti


pembayaran yang sudah dilakukan dan penalty tidak dapat
dipertimbangkan karena bukan merupakan alat bukti yang sah;
In
A

2. Bahwa Pemohon Kasasi keberatan dengan pertimbangan hukum Judex


Facti Pengadilan Negeri Samarinda yang menyatakan bunga moratoir
ah

lik

sebesar 6% (enam persen) pertahun ditolak karena tidak pernah


terungkap selama persidangan;
m

ub

Judex Facti Pengadilan Negeri Samarinda sangat keliru jika meminta


tuntutan bunga moratoir diungkapkan dalam persidangan selayaknya
ka

mengungkapkan alat bukti, karena tuntutan bunga moratoir tidak


ep

didasarkan pada alat bukti, tetapi didasarkan pada ketentuan peraturan


ah

perundang-undangan, dalam hal ini ketentuan Pasal 1243 KUHPerdata


R

juncto Pasal 1250 KUHPerdata juncto Lembaran Negara (Staatblad)


es

Nomor 22 Tahun 1848, yaitu suatu bunga yang terhutang sebesar 6%


M

ng

(enam persen) pertahun karena debitur terlambat membayar hutang;


on

Halaman 31 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Maka, sangat keliru apabila Pemohon Kasasi diminta untuk menunjukkan

si
ketentuan-ketentuan tersebut sebagai alat bukti di persidangan, karena
seharusnya masyarakat umum, terlebih lagi seorang Hakim, harus

ne
ng
dianggap sudah mengetahui ketentuan peraturan perundang-undangan
apabila sudah diundangkan dalam lembaran Negara. Hal ini sudah
menjadi asas dalam hukum yang biasa dikenal dengan istilah teori fiksi

do
gu hukum. Dalam fiksi hukum, siapapun dianggap tahu hukum dan menjadi
masalah besar jika seseorang, terlebih lagi seorang Hakim, tidak tahu

In
A
hukum (ignorante legs est lata culpa). Asas ini dianut dalam peradilan
Indonesia, terutama dengan adanya Yurisprudensi Mahkamah Agung RI
ah

Nomor 77 K/Kr/1961 yang mengatur “tiap-tiap orang dianggap

lik
mengetahui Undang Undang setelah Undang Undang itu diundangkan
dalam lembaran Negara”;
am

ub
Untuk itu, sudah semestinya tuntutan bunga moratoir Pemohon Kasasi
sebesar 6% (enam persen) pertahun dikabulkan tanpa harus diungkapkan
ep
selayaknya alat bukti yang diperlihatkan dalam persidangan. Apalagi, jelas-
k

jelas Judex Facti Pengadilan Negeri Samarinda telah menyatakan


ah

Termohon Kasasi telah wanpretasi sebagaimana tersebut pada salah satu


R

si
amar putusannya;
3. Bahwa Pemohon Kasasi keberatan dengan pertimbangan hukum Judex

ne
ng

Facti Pengadilan Negeri Samarinda pada paragraf pertama halaman 51


putusannya yang menyatakan sita jaminan di atas harta milik Termohon

do
gu

Kasasi ditolak karena tidak dapat diletakkan berdasarkan berita acara


sita jaminan untuk harta Termohon Kasasi yang berada di Samarinda.
Untuk harta benda Termohon Kasasi yang berada di Tenggarong juga
In
A

ditolak sita jaminannya karena Pengadilan Negeri Tengarong tidak


melaksanakan delegasi penyitaan sampai perkara diputus;
ah

lik

Judex Facti Pengadilan Negeri Samarinda telah keliru memberikan


pertimbangan hukum karena menolak sita jaminan dengan alasan
m

ub

sederhana bahwa sita tidak dapat diletakkan berdasarkan laporan dalam


berita acara sita jaminan untuk harta Termohon Kasasi di Samarinda;
ka

Mencermati Berita Acara Sita Jaminan terhadap harta Termohon Kasasi di


ep

Samarinda, ternyata yang menjadi hambatan pelaksanaan sita jaminan


ah

karena Juru Sita sebelum sampai di lokasi harta yang akan disita telah
R

dihadang oleh sekelompok orang yang tidak dikenal dan Juru Sita tidak
es

diperbolehkan menuju obyek sita jaminan. Menjadi pertanyaan, apakah


M

ng

dengan adanya hambatan seperti itu pelaksanaan sita jaminan dibatalkan


on

Halaman 32 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
atau setidaknya tidak dapat ditunda di lain kesempatan?;

si
Sita Jaminan yang dilaksanakan oleh Juru Sita didasarkan pada perintah
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Samarinda dalam bentuk Penetapan Sita

ne
ng
Jaminan. Suatu perintah dari lembaga Judikatif sebagai wujud
pelaksanaan kekuasaan Negara untuk menyelenggarakan peradilan guna
penegakkan hukum dan keadilan. Bahkan, tanpa adanya kekuasaan

do
gu Judikatif, cita-cita negara hukum tidak akan terwujud. Penegasan
kekuasaan Negara itu ditetapkan sebagai suatu asas hukum dan tertulis

In
A
dalam bagian utama regulasi kekuasaan kehakiman, sebagaimana tertulis
dalam ketentuan Pasal 1 ayat 1 Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009
ah

lik
yang berbunyi:
Kekuasaan Kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka
untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan
am

ub
keadilan berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, demi terselenggaranya Negara
ep
Hukum Republik Indonesia;
k

Ironisnya, implementasi kekuasaan negara pada kekuasaan kehakiman


ah

membias dalam pelaksanaan sita jaminan perkara ini, dimana kekuasaan


R

si
negara dikalahkan oleh kekuasaan liar dan premanisme, in casu
kegagalan meletakkan sita jaminan atas harta kekayaan Termohon

ne
ng

Kasasi karena dihadang oleh sekelompok orang yang tidak dikenal


sebagaimana tertulis dalam Berita Acara Sita Jaminan perkara ini yang

do
gu

dibuat oleh Juru Sita. Hukum dapat memaklumi tindakan juru sita yang
tidak melanjutkan pelaksanaan sita jaminan dengan alasan keselamatan
pribadi juru sita, tetapi keengganan melanjutkan pelaksanaan sita
In
A

jaminan di lain hari merupakan bukti yang nyata bahwa juru sita telah
mengingkari tanggung jawab utamanya untuk melaksan akan sita
ah

lik

jaminan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 197 HIR. Padahal, di hari


lain berikutnya, juru sita dapat meminta perlindungan dirinya menggunakan
m

ub

aparat sehingga pelaksanaan sita jaminan tetap dapat berjalan. Inilah


potret utama penegakkan hukum negara kita khususnya dalam perkara ini
ka

yang diperiksa di Pengadilan Negeri Samarinda, jika tidak ada uang maka
ep

penegakkan hukum tidak berjalan. Untuk itu, saat ini Pemohon Kasasi
ah

sedang mempertimbangkan untuk memproses laporan pelanggaran kode


R

etik perilaku juru sita kepada lembaga yang berwenang;


es

Atas dasar hal tersebut, maka keliru jika Judex Facti Pengadilan Negeri
M

ng

Samarinda pada akhirnya mengikuti pendapat Juru Sita yang


on

Halaman 33 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyatakan sita jaminan tidak dapat diletakkan karena alasan di atas.

si
Menurut hukum, Judex Facti Pengadilan Negeri Samarinda seharusnya
mengarahkan juru sita untuk menuntaskan tugasnya sesuai dengan

ne
ng
tugas jabatan yang dibebankan kepadanya. Namun demikian, penolakan
sita jaminan yang dinyatakan oleh Judex Facti Pengadilan Negeri
Samarinda dalam pertimbangan hukumnya tidak dapat digunakan

do
gu sebagai dasar, karena pada kenyataannya Judex Facti Pengadilan
Negeri Samarinda tidak menyatakan Penetapan Sita Jaminan dibatalkan

In
A
dalam amar putusannya;
Dari uraian Pemohon Kasasi sebagaimana tertulis pada nomor 1, 2, dan 3
ah

lik
bagian III di atas, maka menurut hukum putusan Judex Facti Pengadilan
Negeri Samarinda perlu diperbaiki dengan rincian perbaikan sebagai berikut:
1) Menyatakan PT CEM telah membayar hutang kepada Pemohon Kasasi
am

ub
sebesar USD 1,824,456.62 (satu juta delapan ratus dua puluh empat
ribu empat ratus lima puluh enam poin enam puluh dua dollar Amerika
ep
Serikat), sehingga sisa hutang PT CEM kepada Pemohon Kasasi yang
k

diambil alih oleh Termohon Kasasi sebesar USD 9,380,698.73


ah

(sembilan juta tiga ratus delapan puluh ribu enam ratus sembilan puluh
R

si
delapan poin tujuh tiga dollar Amerika Serikat) dan Rp2.112.646.994,00
(dua miliar seratus dua belas juta enam ratus empat puluh enam ribu

ne
ng

sembilan ratus sembilan puluh empat rupiah);


2) Menghukum Termohon Kasasi untuk membayar bunga moratoir

do
gu

sebesar 6% (enam persen) pertahun secara seketika dan sekaligus


sampai putusan perkara ini berkekuatan hukum tetap;
3) Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang diletakkan di atas
In
A

harta milik Termohon Kasasi;


Pertimbangan hukum selebihnya Pemohon Kasasi nilai sudah tepat dan
ah

lik

benar menurut hukum dan sewajarnya untuk dikuatkan oleh Yang Mulia
Ketua Mahkamah Agung RI cq. Yang Mulia Majelis Hakim Agung yang
m

ub

memeriksa dan memutus perkara ini dalam tingkat kasasi.


IV. Pemohon Kasasi Meragukan Proses Pemeriksaan Banding Dilakukan
ka

Secara Prosedural:
ep

Bahwa sebagaimana tertulis dalam halaman 50 Putusan Judex Facti


ah

Pengadilan Tinggi Samarinda, susunan Majelis Hakim tingkat banding yang


R

memeriksa gugatan a quo dalam tahap banding ditetapkan berdasarkan


es

Penetapan yang ditandatangani Wakil Ketua Pengadilan. Sedangkan, sesuai


M

ng

dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) pejabat Pengadilan Tinggi Samarinda
on

Halaman 34 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang Pemohon Kasasi akses melalui website resmi Pengadilan Tinggi

si
Samarinda di http://www.pt-samarinda.go.id/konten/92.html, (lampiran 1)
seharusnya susunan Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara

ne
ng
tingkat banding ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Tinggi, selengkapnya
tupoksi tersebut berbunyi sebagai berikut:
Ketua mengatur pembagian tugas para Hakim, membagikan berkas

do
gu perkara dan surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara yang
diajukan kepada Majelis Hakim untuk diselesaikan;

In
A
Berdasarkan tupoksi tersebut dan kenyataan penunjukkan Majelis Hakim
tingkat banding yang telah terjadi, Pemohon Kasasi meragukan proses
ah

lik
pemeriksaan banding gugatan a quo dilakukan secara prosedural. Untuk itu,
Pemohon Kasasi melalui memori banding ini juga mohon kepada Ketua
Mahkamah Agung RI cq. Yang Mulia Majelis Hakim Agung yang memeriksa
am

ub
dan memutus perkara ini dapat memberikan penjelasan terkait kewenangan
Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Samarinda tersebut;
ep
V. Penutup:
k

Pada saat memori kasasi ini diajukan, Pemohon Kasasi telah melaporkan
ah

Termohon Kasasi kepada kepolisian yang berwenang dengan status


R

si
tersangka, atas dugaan penggelapan dan/atau penipuan yang masih terkait
dengan kewajiban pembayaran jasa kontraktor penambangan (lampiran 2).

ne
ng

Bahkan, saat ini Termohon Kasasi telah dicegah oleh kepolisian yang
berwenang untuk pergi ke luar negeri karena diduga akan melarikan diri pada

do
gu

saat penyidikan masih berlangsung (lampiran 3). Setidaknya kedua surat


kepolisian ini dapat menunjukkan itikad buruk Termohon Kasasi yang
cenderung lari dari setiap kewajiban-kewajiban hukumnya, termasuk kewajiban
In
A

terhadap Pemohon Kasasi berdasarkan Perjanjian Penanggungan (borgtocht);


Berdasarkan seluruh uraian Pemohon Kasasi pada Memori Kasasi ini, maka
ah

lik

telah jelas putusan Judex Facti Pengadilan Tinggi Samarinda telah salah
menerapkan hukum, baik penerapan kaidah hukum normatif tentang Perjanjian
m

ub

Penanggungan (borgtocht) dalam KUHPerdata maupun penerapan kaidah


hukum pembuktian karena tidak membaca Perjanjian Penanggungan
ka

(borgtocht) yang dijadikan bukti pokok untuk menentukan hak dan kewajiban
ep

kedua belah pihak;


ah

Mohon perkenan Yang Mulia Ketua Mahkamah Agung RI cq. Yang Mulia
R

Majelis Hakim Agung yang memeriksa dan memutus perkara ini dalam
es

tingkat kasasi untuk mendasarkan pertimbangan hukumnya pada bukti


M

ng

utama gugatan Pemohon Kasasi berupa Perjanjian Penanggungan


on

Halaman 35 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
(borgtocht) tanggal 27 Maret 2014 (bukti P-4) dan berkenan mengkaji

si
kaidah hukum normatif dalam Kitab Undang Undang Hukum Perdata
menyangkut Perjanjian Penanggungan (borgtocht);

ne
ng
Apabila tidak demikian, dikhawatirkan akan memberikan pertimbangan hukum
yang keliru dan salah menerapkan hukum sebagaimana pertimbangan hukum
Judex Facti Pengadilan Tinggi Samarinda;

do
gu Untuk itu, sudah sepatutnya menurut hukum agar Yang Mulia Ketua
Mahkamah Agung RI cq. Yang Mulia Majelis Hakim Agung yang memeriksa

In
A
dan memutus perkara ini dalam tingkat kasasi berkenan membatalkan Putusan
Judex Facti Pengadilan Tinggi Samarinda, untuk selanjutnya mengadili sendiri
ah

lik
dengan menguatkan Putusan Judex Facti Pengadilan Negeri Samarinda
dengan memberikan perbaikan terlebih dahulu sebagaimana Pemohon Kasasi
uraikan pada Nomor III di atas;
am

ub
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung
berpendapat:
ep
Bahwa alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena Judex Facti
k

/Pengadilan Tinggi Samarinda, tidak salah menerapkan hukum dengan


ah

pertimbangan;
R

si
Bahwa PT CEM (Cahaya Energi Mandiri) sebagai pihak yang berhutang
yang dalam perkara ini tidak ikut digugat, pada hal keikut-sertaannya untuk

ne
ng

diikutkan dalam perkara adalah penting/urgen untuk mengetahui keadaan yang


sesungguhnya sehubungan dengan hutang yang dijamin oleh Tergugat a quo,

do
gu

sehingga oleh karena itu gugatan Penggugat mengandung cacat formil karena
kurang pihak (plurium litis consortium);
Bahwa selain itu alasan tersebut adalah mengenai penilaian hasil
In
A

pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, yang tidak dapat
dipertimbangkan dalam pemeriksaan tingkat kasasi, karena pemeriksaan dalam
ah

lik

tingkat kasasi hanya berkenaan dengan kesalahan penerapan hukum,


pelanggaran hukum yang berlaku, kelalaian dalam memenuhi syarat-syarat yang
m

ub

diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan, yang mengancam kelalaian itu


dengan batalnya putusan yang bersangkutan atau bila Pengadilan tidak
ka

berwenang atau melampaui batas wewenangnya, sebagaimana dimaksud dalam


ep

Pasal 30 Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung


ah

sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun
R

2004;
es

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, ternyata putusan


M

ng

Judex Facti/Pengadilan Tinggi Samarinda dalam perkara ini tidak bertentangan


on

Halaman 36 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dengan hukum dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi yang diajukan

si
oleh Pemohon Kasasi PT DHARMA PUTRA KARSA, tersebut harus ditolak;
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon

ne
ng
Kasasi ditolak dan Pemohon Kasasi ada di pihak yang kalah, maka Pemohon
Kasasi dihukum untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini;
Memperhatikan Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan

do
gu Kehakiman, Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung
sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang Undang Nomor 5

In
A
Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun
2009 serta peraturan perundangan lain yang bersangkutan;
ah

lik
M E N G A D I L I:
1. Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi PT DHARMA PUTRA
KARSA, tersebut;
am

ub
2. Menghukum Pemohon Kasasi dahulu Penggugat dalam Konvensi/ Tergugat
dalam Rekonvensi/Terbanding untuk membayar biaya perkara dalam
ep
semua tingkat peradilan yang dalam tingkat kasasi ini di tetapkan sejumlah
k

Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah);


ah

Demikianlah diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim pada


R

si
hari Senin tanggal 14 November 2016 oleh Soltoni Mohdally, S.H., M.H., Hakim
Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Dr.

ne
ng

H. Zahrul Rabain, S.H., M.H., dan Sudrajad Dimyati, S.H., M.H., Hakim-Hakim
Agung sebagai Hakim Anggota dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk

do
gu

umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri Para Hakim
Anggota tersebut dan Arief Sapto Nugroho, S.H., M.H., Panitera Pengganti
dengan tidak dihadiri oleh Para Pihak.
In
A

Hakim-Hakim Anggota: Ketua Majelis,


ah

lik

Ttd./ Ttd./
m

ub

Dr. H. Zahrul Rabain, S.H., M.H. Soltoni Mohdally, S.H., M.H.


ka

ep

Ttd./
ah

Sudrajad Dimyati, S.H., M.H.


es
M

ng

on

Halaman 37 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Panitera Pengganti,

si
Ttd./

ne
ng
Arief Sapto Nugroho, S.H., M.H

do
gu Biaya-biaya Kasasi:
1. M e t e r a i…………….. Rp 6.000,00
2. R e d a k s i…………….. Rp 5.000,00
3. Administrasi kasasi……….. Rp489.000,00

In
A
Jumlah ……………… Rp500.000,00

Untuk Salinan
ah

MAHKAMAH AGUNG R.I

lik
a.n Panitera
Panitera Muda Perdata
am

ub
ep
k
ah

Dr. PRI PAMBUDI TEGUH, SH., MH


NIP. 19610313 198803 1 003
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 38 dari 38 hal.Put. Nomor 2275 K/Pdt/2016


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38

Anda mungkin juga menyukai