PENDAHULUAN
GAMBARAN UMUM
Organisasi IBI cabang Surabaya berdiri pada tanggal 24 Juni 1951. Untuk
lebih dapat berperan secara langsung oleh organisasi IBI Cabang Surabaya
(selain secara individu oleh para anggotanya), maka IBI cabang Surabaya
berinisiatif mendirikan Unit Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di Surabaya.
Mendapat hibah dari PT. Shell Indonesia pada tanggal 8 Juli 1963 di Surabaya
sebidang tanah seluas ± 3.000 m2.
Peluang Rumah Sakit (Opportunity): Peluang yang di miliki Rumah Sakit IBI
adalah kami rumah sakit yang melayani ibu dan anak yang ditangani oleh
dokter-dokter yang profesional dengan segmen pasar menengah kebawah.
Ancaman bagi Rumah Sakit (Threat): Ancaman yang dimiliki Rumah Sakit
IBI adalah masih banyaknya masyarakat di sekitar rumah sakit yang masih
belum mengenal adanya RSIA IBI dan juga terdapat beberapa Rumah Sakit yang
berada dalam ruang lingkup yang sama.
RSIA IBI merupakan Rumah Sakit yang baru berdiri yang masih memerlukan
perbaikan dari segi peralatan dan tenaga medis. Selain itu ada beberepa sistem
pelayanan di operasional Rumah Sakit yang belum matang, sehingga masih
memerlukan beberapa evaluasi dan perbaikan untuk meningkatkan kualitas dan
mutu pelayanan kesehatan yang ada di RSIA IBI Surabaya.
2.4 RINGKASAN SOLUSI
Selalu melakukan evaluasi dalam tahap utuk memperbaiki sistem yang sesuai
dengan standart pelayanan minimal Rumah Sakit. Melakukan penambahan
peralatan dan SDM yang dibutuhkan oleh Rumah Sakit. Serta mencari informasi
terbaru tentang standart kelayakan pelayanan pada Rumah Sakit.
BAB III
VISI, MISI, MOTTO, TUJUAN & FALSAFAH RUMAH SAKIT
A. VISI
Visi Rumah Sakit Ibu dan Anak IBI Surabaya :
“Menjadi Rumah Sakit di kelasnya dengan Kualitas Dunia (Global)”
B. MISI
Misi Rumah Sakit Ibu dan Anak IBI Surabaya :
1. Memberikan pelayanan kesehatan kepada semua jenis dan golongan
masyarakat secara prima.
2. Menjaga dan meningkatkan kemampuan SDM dalam memberikan pelayanan
RSIA IBI Surabaya melalui pendidikan dan pelatihan .
3. Meningkatkan kesejahteraan Karyawan RSIA IBI Surabaya.
4. Mendukung Program Kerja IBI Cabang Surabaya dan Yayasan RSIA IBI
Surabaya.
C. MOTTO
“LAYANANKU ADALAH IBADAHKU”
I : Inovativ
R : Rahasia
A : Akurat
INST. VK
INST. TRANSPORTASI NON MEDIS
INST.GIZI
BID. MARKETING
INST. OK
INST.IPAL
INST. PICU
BID. SEKRETARIAT INST.IPS INST. KEAMANAN
INST. NICU
INST.LAUNDRY
INST. ICU
INST. TRANSPORTASI MEDIS
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI REKAM MEDIS
Instalasi Rekam Medis RSIA IBI dipimpin oleh Kepala Instalasi Rekam Medis yang
membawahi 2 penanggung jawab yaitu Penanggung Jawab Rekam Medis IRJ dan IGD
serta Penanggung Jawab Rekam Medis IRNA.
Direktur Utama
Kepala Instalasi RM
URAIAN JABATAN
1. Bahan Kerja :
a. Kebijakan, pedoman, Juknis Depkes RI.
b. Informasi langsung tak langsung tentang kegiatan bawahan.
c. Rekapitulasi seluruh kegiatan rawat jalan dan rawat inap.
d. Surat tugas dari manajemen.
e. Pedoman Penyelenggaraan Rekam Medis
f. Juknis SIRS
2. Perangkat Kerja :
3. Sifat Jabatan :
Jabatan struktural yang dikerjakan pada jam kerja rumah sakit, yaitu :
a. Senin – Sabtu : jam 07.30 – 14.30
b. Minggu : Libur
4. Uraian Tugas :
a. Pembuatan program kerja rekam medis RSIA IBI Surabaya dalam setiap
tahun.
b. Pembuatan panduan hingga pedoman rekam medis RSIA IBI Surabaya.
c. Pengolahan data hingga statistik untuk pelaporan bulanan dan tahunan
internal Rumah Sakit. Pelaporan bulanan dan tahunan didapatkan dari
data laporan harian IRJ, IGD dan IRNA.
d. Pengolahan data hingga statistik untuk pelaporan bulanan dan tahunan
eksternal Rumah Sakit. Pengolahan data untuk pelaporan eksternal
Rumah Sakit di buat untuk dilaporkan ke Puskesmas, BKKBN, Dinas
Kesehatan Kota Surabaya maupun Kemenkes.
e. Monev kegiatan rekam medis RSIA IBI Surabaya.
f. Pembuatan inovasi dalam sistem kerja rekam medis dalam memudahkan
pekerjaan rekam medis.
5. Tanggung jawab :
a. Ketepatan dan kesesuaian rencana dan tata kerja di Instalasi Rekam
Medis.
b. Ketepatan dan kebenaran laporan kepada managemen.
6. Wewenang Jabatan
a. Mengevaluasi serta memberi masukan pada sistem/cara kerja rekam
medis.
b. Menegur serta mengingatkan petugas yang kurang teliti dalam
melaksanakan pekerjaannya.
1. Bahan Kerja :
b. JobDisc/Uraian Pekerjaan
d. Juknis SIRS
2. Sifat Jabatan :
Jabatan fungsional yang bekerja pada pukul :
Senin – Sabtu : jam 07.30 - jam 14.30
Minggu : Libur
4. Tanggung Jawab :
1. Bahan Kerja :
b. JobDisc/Uraian Pekerjaan
d. Juknis SIRS
2. Sifat Jabatan :
Minggu : Libur
3. Uraian Tugas :
a. Petugas Rekam Medis IRNA melakukan pengecekan stok formulir
Rekam Medis IRNA di ruangan-ruangan.
b. Penyediaan stok Rekam Medis IRNA di ruangan, baik stok formulir
maupun stop map Rekam medis IRNA.
c. Petugas Rekam Medis IRNA mengambil BRM IRNA pasien yang
keluar Rumah Sakit (Analisis Retrospektif) di ruang administrasi.
d. Petugas menginput/mengentry data identitas pasien ke komputer.
e. Setelah pengecekan BRM yang KRS, petugas RM IRNA melakukan
assembling.
f. Petugas Rekam Medis melakukan Assembling pada berkas rekam
medis pasien rawat inap, yaitu mengurutkan formulir rekam medis
pasien mulai RM 01 sampai nomor RM terbesar.
g. Melakukan evaluasi secara manual, yaitu dengan mengecek serta
memberi tanda pada formulir yang kurang/tidak lengkap.
h. Melakukan evaluasi secara komputerisasi untuk mengetahui
prosentase kepatuhan petugas dalam kelengkapan berkas medis
rawat inap.
i. Jika terdapat formulir yang kurang/tidak lengkap, maka petugas
mengembalikan berkas rekam medis tersebut ke ruangan terkait
untuk segera dilengkapi.
j. Jangka waktu melakukan kelengkapan berkas tersebut yaitu + 3 hari.
k. Setelah 3 hari, petugas rekam medis rawat inap melakukan re-
evaluasi untuk kelengkapan berkas tersebut. Jika tetap belum
lengkap, petugas rekam medis mengembalikan ulang berkas tersebut
ke ruangan untuk dilengkapi kembali.
l. Pengembalian berkas ke ruangan dilakukan 2 kali setelah evaluasi
pertama.
m. Pada saat pengembalian Berkas Rekam Medis, petugas menulis No.
Rekam Medis dan Nama Pasien yang dikembalikan ke ruangan di
Buku Keluar-Masuk IRNA & daftar/lembaran daftar BRM yang
keluar.
n. Meminta pengisian Resume Medis pasien rawat inap ke DPJP atas
permintaan pasien sebagai pengajuan klaim asuransi kesehatan
pasien dengan syarat pasien/keluarga telah menanda tangani formulir
pelepasan informasi.
o. Pendataan persalinan Rumah Sakit.
p. Pendataan pasien yang telah melakukan tes HIV dengan melakukan
entry SIHA (Sistem Informasi HIV/AIDS).
q. Sensus data pasien yang mengikuti program unggulan RS (Tabulin,
4D, Senam Hamil dan Pijat Bayi) dan pengolahan data (statistika)
r. Laporan W2 yang dilaporkan setiap seminggu sekali (setiap hari
Selasa)
s. Laporan IRNA
t. Pendataan rujukan dari dalam, maupun pemberian nomor register
untuk rujukan luar.
u. Pendataan serta pemberian nomor register kematian pasien.
v. Pengambilan BRM (Retrieval) menggunakan TRACER dengan
menuliskan No. RM pada “TRACER” sebagai penanda bahwa
Berkas Rekam Medis tersebut keluar dari rak.
w. Pencarian BRM yang hilang.
x. Pencarian BRM pasien lama yang tidak membawa kartu berobat
y. Mengindahkan perintah atasan
4. Tanggung Jawab :
Syarat Jabatan :
NO JENIS PELATIHAN PENGALAMA
PENDIDIKA N
N
1 DIII Rekam - Pelatihan Rekam Medis. - Pengalaman di rekam
Medis/SLTA Plus medis min 1 tahun.
- Pelatihan Komunikasi
Efektif
BAB VIII
INTERN
EKSTERN
Hubungan Intern :
b. Antara pasien dan dokter rekam medis berfungsi sebagai mediator dalam
penyediaan rekam medis.
Hubungan Ekstern:
a. Instalasi Rekam Medis merupakan penyedia informasi kepada pihak ketiga yaitu
Asuransi.
Instalasi Rekam Medis juga berkewajiban memberikan laporan kepada Departemen kesehatan
Pemerintah seperti : Dinas Kesehatan dan Kementrian KesehatanBAB IX
Dalam upaya mempersiapkan tenaga rekam medis yang handal, perlu kiranya
melakukan kegiatan menyediakan, mempertahankan sumber daya manusia yang tepat
bagi organisasi.
Atas dasar tersebut perlu adanya perencanaan SDM, yaitu proses mengantisipasi dan
menyiapkan perputaran orang ke dalam, di dalam dan ke luar organisasi. Tujuannya
adalah mendayagunakan sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu
yang tepat dapat disediakan sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.
Perencanaan bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan oganisasi
dalam mencapai sasarannya melalui strategi pengembangan kontribusi.
Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi sumber daya manusia di Instalasi Rekam
Medis RSIA IBI adalah sebagai berikut :
KUALIFIKASI
TENAGA YANG
NAMA JABATAN PENDIDIKAN
DIBUTUHKAN
FORMAL
Kepala Instalasi Rekam Min DIII RM
1 Orang
Medis
Rekam Medis Penanggung Min DIII RM
1 Orang
Jawab Laporan IRJ & IGD
Rekam Medis Penanggung Min DIII RM
1 Orang
jawab Laporan IRNA
Rekam Medis Tempat Min DIII RM
1 Orang
Pendaftaran Pasien
Jumlah 4 orang
Kualifikasi Penarikan Calon (Recruitment) dan Seleksi Karyawan
1. Penarikan Calon (Recruitment) Karyawan
Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk mengundang
para pelamar sebanyak mungkin sehingga Instalasi Rekam Medis memiliki kesempatan
yang luas untuk menemukan calon yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang
diinginkan.
Penarikan calon dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan tenaga, ditemukan
beban kerja dan waktu dalam bekerja tidak seimbang dengan jumlah tenaga yang ada.
Menarik calon dari dalam Rumah Sakit RSIA IBI sendiri (Internal resources)
memiliki keuntungan lebih yaitu calon sudah dikenal dan proses dapat dilakukan dengan
lebih cepat dibanding menarik calon dari luar RSIA IBI Surabaya. Calon nantinya masuk
ke Instalasi Rekam Medis akibat mutasi atau promosi.
c. Pengiriman surat pemberitahuan ke seluruh unit kerja akan adanya kebutuhan tenaga di
Unit Rekam Medis.
2. Penyaringan / Seleksi Calon (selection) Karyawan
Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga Instalasi Rekam Medis
dapat memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang
diinginkan.
Tahapan seleksi terdiri dari :
a. Umum.
Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang diselenggarakan oleh
pihak rumah sakit.
b. Khusus
Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para pelamar diseleksi
secara khusus oleh Instalasi Rekam Medis. Proses seleksi yang dilakukan oleh
Instalasi Rekam Medis ini menyangkut pengetahuan dan kemampuan dalam
menjalankan fungsi rekam medis. Kompetensi yang harus dimiliki perekam medis
adalah :
1) Pengetahuan tentang manajemen umum dan kepemimpinan meliputi :
Adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh teknisi rekam medis kaitannya
dengan :
3) Statistik Kesehatan
(a) Penggunaan komputer untuk analisis data menjadi bahan informasi dan
pelaporan
(b) Menggunakan program-program statistic untuk mempersiapkan display
informasi (tabel-tabel, diagram-diagram)
(c) Menjalankan jaringan informasi dan aksesnya.
8) Teknologi informasi
b. Tes Keterampilan
c) Tes Kesehatan
d) Tes Wawancara
PROGRAM ORIENTASI
Program orientasi dilakukan pada seluruh pegawai yang masuk ke Instalasi Rekam Medis,
sebelum orientasi diadakan pre test dan post tes, berupa soal pilihan ganda 100 soal
dengan materi yang meliputi :
1. Penyimpanan
2. Pengambilan kembali
5. Penyusutan/Pemusnahan
PERTEMUAN / RAPAT
Rapat Rutin
Peserta : Ka. Instalasi Rekam Medis, Pj. Rekam Medis IRJ &
IGD, Pj. Rekam Medis IRNA yang tidak bertugas.
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.
PELAPORAN
a. Laporan Harian
Sensus Harian
1) Sensus ibu hamil (sweeping ibu hamil, pendataan kasus ibu
hamil/diagnosa, jumlah ibu hamil dan kohort ibu)
2) Sensus kunjungan kandungan (pendataan kasus kandungan/diagnosa,
jumlah kunjungan kandungan)
3) Sensus kunjungan bayi, balita hingga anak (pendataan kasus/diagnosa,
pendataan imunisasi, kohort bayi dan jumlah kunjungan)
4) Sensus KB (pendataan KB baru dan lama, kohort KB baru dan jumlah
kunjungan KB)
5) Sensus kunjungan, diagnosa dan koding poli umum
6) Sensus kunjungan, diagnosa dan koding poli bedah
7) Sensus kunjungan, diagnosa dan koding poli penyakit dalam
8) Sensus kunjungan, diagnosa dan koding poli gigi
9) Sensus kunjungan, diagnosa+external causa dan koding IGD
10) Pendataan rujukan dalam maupun pemberian nomor register untuk
rujukan luar
11) Pendataan serta pemberian nomor register kematian pasien
12) Pendataan program unggulan (Tabulin)
Laporan Harian
1) Rekap jumlah kunjungan IRJ (ObGyn, Kesehatan Anak, KB, Poli Umum,
Poli Penyakit Dalam, Poli Bedah, Poli Gigi dan IGD)
2) Rekap jumlah morbiditas sesuai umur dan jenis kelamin serta kodefikasi
penyakit
3) Rekap jumlah pengunjung Baru & Lama IRJ
c. Laporan Bulanan
1) Rekap semua laporan harian
2) Laporan bulanan eksternal
a) Laporan bulanan Dinas Kesehatan, meliputi:
- Laporan SIHA (Sistem Informasi HIV/AIDS)
- Laporan imunisasi
- Laporan kematian Rumah Sakit
- Laporan KDRS DBD
- Laporan STP RS IRJ dan IRNA
- Laporan PPIA
- Laporan Diare dan ISPA
- Laporan KIA (kematian bayi/balita, kematian maternal, kesehatan
anak, persalinan, kunjungan ibu hamil per nama, maternal)
- Laporan GIBUR
- Laporan kunjungan Baru & Lama RS
- Laporan indikator kinerja pelayanan RS
- Laporan KIPI Serius & Non Serius
- Laporan Surveilans Aktif Rumah Sakit (SARS)
- Laporan Kohort Penderita Kusta MB
- Laporan Kohort Penderita Kusta PB
- Laporan Surveilans Kasus PTM
- Laporan Limbah
b) Laporan bulanan PKM, meliputi:
- Laporan persalinan
- Laporan KB
- Laporan Sweeping ibu hamil wilayah Kecamatan Gundhi
- Laporan PPIA (Hiv & HbSAg)
c) Laporan BKKBN
- Laporan KB Rumah Sakit
e. Laporan Tahunan
1) Laporan Tahunan Dinas
1) Gambaran Umum Rumah Sakit
- Tingkat Efektifitas Pengelolaan Rumah Sakit
- Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan dan Instalasi Inap
- Tingkat Efektifitas dan Mutu Pengelolaan Rumah Sakit
2) Gambaran Ketenagaan Rumah Sakit
3) Kinerja Pelayanan Rumah Sakit
- Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD)
- Kegiatan Rujukan
- Pelayanan Rawat Jalan
- Pelayanan Rawat Jalan
- Pelayanan Bedah
- Jumlah Operasi
4) Persalinan Perinatologi dan Neonatologi
5) Analisa Evaluasi Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
6) Analisa Survey Kepuasan Masyarakat
7) Program Penanggulangan Masalah Kesehatan Masyarakat di RS
dalam Mendukung Percepatan MDGs
8) Laporan Tahunan Penemuan Pasien TB
9) HIV
10) Penurunan AKI dan AKB