LP CKD Putri Dwi Rusmayanti 2141312036
LP CKD Putri Dwi Rusmayanti 2141312036
KELOMPOK Q
OLEH
PUTRI DWI RUSMAYANTI, S. Kep
2141312036
2021
Landasan Teoritis Penyakit
A. Definisi
Chronic kidney disease (CKD) atau penyakit ginjal kronis
didefinisikan sebagai kerusakan ginjal untuk sedikitnya 3 bulan dengan
atau tanpa penurunan glomerulus filtration rate (GFR) (Nahas & Levin,
2010). CKD atau gagal ginjal kronis (GGK) didefinisikan sebagai kondisi
dimana ginjal mengalami penurunan fungsi secara lambat, progresif,
irreversibel, dan samar (insidius) dimana kemampuan tubuh gagal dalam
mempertahankan metabolisme, cairan, dan keseimbangan elektrolit,
sehingga terjadi uremia atau azotemia (Smeltzer, 2009)
B. Etiologi
Gagal ginjal kronik dapat disebabkan oleh penyakit sistemik
seperti diabetes mellitus, glomerulonefritis kronis, pielonefritis, hipertensi
yang tidak terkontrol, lesi dan gangguan pada vaskuler, infeksi, medikasi
atau agen toksik (Brunner & Suddarth, 2013). Menurut Perhimpuanan
Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) tahun 2012, penyebab penyakit gagal
ginjal kronik antara lain: hipertensi 35 %, nefropati diabetika 26 %,
glomerulopati primer 12 %, nefropati obstruksi 8 %, pielonefritis kronik 7
%, nefropati asam urat 2 %, nefropati lupus 1 %. Faktor resiko terjadinya
gagal ginjal adalah ; diabetes mellitus, infeksi, adanya riwayat penyakit
ginjal pada keluarga dan usial lanjut.
3. Pemerikasaan EKG
Pemeriksaan Diagnostik
F. Komplikasi
Komplikasi pada pasien gagal ginjal kronik menurut Smeltzer &
Bare (2013) : Saputra (2014) sebagai berikut : hiperkalemia, hipertensi,
anemia, gangguan kardiovaskuler, aritmia, malnutrisi, gangguan
gastrointestinal, gangguan pada tulang, dilipidemia, dan disfungsi seksual.
G. WOC
LANDASAN TEORITIS ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1 Keluhan utama
Keluhan sangat bervariasi, terlebih jika terdapat penyakit
sekunder yang menyertai. Keluhan bisa berupa urine output yang
menurun, penurunan kesadaran, kelemahan, susah
berjalan/bergerak, kram otot, gangguan istirahat dan tidur,
tachypnea pada waktu melakukan aktivitas, mual dan muntah,
napas berbau, dll.
8. Genital.
Kelemahan dalam libido, genetalia kotor, ejakulasi dini, impotensi,
terdapat ulkus.
9. Ekstremitas.
Kelemahan fisik, aktifitas pasien dibantu, terjadi edema,
pengeroposan tulang, dan Capillary Refill lebih dari 1 detik.
10. Kulit.
Turgor jelek, terjadi edema, kulit jadi hitam, kulit bersisik dan
mengkilat / uremia, dan terjadi perikarditis.
C. Diagnosa Keperawatan, NOC, NIC
No Diagnosis NOC NIC
Diagnosa
4 Keperawatan NOC: NIC:
Risiko Cedera Tingkat keparahan 4. Elektrolit
Defenisi: cidera fisik manajemen:
Berisiko mengalami bahaya Tidak ada hipokalsemia
atau keruskana fisik yang abrasi kulit 5. Pengajaran:
menyebabkan seseorang tidak Tidak ada proses penyakit
lagisepenuhnya sehat atau gangguan 6. Identifikasi resiko
dalam kondisi baik. mobilitas 7. Manajemen
Terkait dengan: Tidak adaa lingkungan:
perubahan struktur tulang memar keselamatan
karena penurunan penyerapan Tidak ada 8. Manajemen
kalsium, retensi pospat, dan fraktur energy
perubahan metabolisme vitamin 9. Pencegahan luka
D. tekan
10. Pengaturan posisi
D. Evaluasi
Tujuan dari evaluasi adalah untuk mengetahui sejauh mana
perawatan dapat dicapai dan memberikanumpan balik terhadap asuhan
keperawatan yang diberikan (Tarwoto&Wartonah, 2011). Cara untuk
menentukan masalah teratasi, teratasi sebagian, tidak teratasi atau muncul
masalah baru adalah membandingkan antara SOAP dengan tujuan, kriteria
hasil yang telah ditetapkan. Format evaluasi menggunakan:
S: subjective adalah informasi yang berupa ungkapan yang didapat dari
pasien setelah tindakan diperbaiki.
O: onjektive adalah informasi yang didapat berupa hasil pengamatan,
penilaian, pengukuran, yang dilakukan oleh perawat setelah dilakukan
tindakan.
A: analisa adalah membandingkan antara inormasi subjektif dan objektif
dengan tujuan dan kriteria hasil, kemudian diambil kesimpulan bahwa
masalah teratasi, masalah belum teratasi, masalah teratasi sebagian,
ataumuncul masalah baru.
P: planning adalah rencana keperawatan lanjutan yang akan dilakukan
berdasarkan hasil analisa, baik itu rencana diteruskan, dimodifikasi,
dibatalkan ada masalah baru, selesai (tujuan tercapai).
DAFTAR PUSTAKA
Bargman JM, Skorecki K. Chronic Kidney Disease. Dalam: Jameson JL, Loscarzo
J, editor (penyunting). Harrison’s nephrology and acidbase disorders. Edisi
ke-1. New York: The MacGraw-Hill Companies; 2010
Doengoes, M.E., Moorhouse, M.F., Geissler, A.C. Nursing care plans: Guidelines
for planning and documenting patients care. Alih bahasa: Kariasa,I.M.
Jakarta: EGC; 2000 (Buku asli diterbitkan tahun 1993)
M. Arici (ed.), Management of Chronic Kidney Disease, DOI 10. 1007/ 978-3-
642-54637-2_2, ©Springer-Verleg Berlin Heidelberg 2014
Reeves, C.J., Roux, G., Lockhart, R. Medical – surgical nursing. Alih bahasa :
Setyono, J. Jakarta: Salemba Medika; 2001(Buku asli diterbitkan tahun
1999)
Smeltzer, Suzanne Cdan Brenda G Bare. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8. Jakarta: EGC
Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth, edisi 8. Jakarta : EGC
Suyono, S, et al. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi ketiga. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI; 2001
Tarwoto, Irawaty, D., Kuntarti, Waluyo, A., & Mulyatsih, E. (2011). Tesis :
Pengaruh latihan slow deep breathing terhadap intensitas nyeri kepala akut
pada pasien cedera kepala ringan. Program Magister Ilmu Keperawatan
Kekhususan Keperawatan Medikal Bedah Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia.