Anda di halaman 1dari 8

BAB III

MOTOR ARUS SEARAH

Tujuan Instruksional Umum :


Setelah menyelesaikan kuliah mahasiswa diharapkan dapat :
Memahami kontruksi, prinsip kerja, jenis-jenis dan penggunaan motor arus searah..

Tujuan Instruksional Khusus :


Pada akhir kuliah mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan kontruksi motor arus searah
2. Menjelaskan prinsip kerja motor arus searah
3. Menjelaskan jenis-jenis motor arus searah
4. Menjelaskan daya dan efisiensi motor arus searah
5. Menjelaskan torsi motor arus searah.

3. Pendahuluan
Motor arus searah yaitu suatu sistem yang menghasilkan tenaga mekanik dengan masukan
tenaga listrik arus searah.
3.1 Kontruksi Dan Prinsip Lilitan Jangkar
Kontruksi dan prinsip lilitan jangkar motor arus searah sama dengan kontruksi dan prinsip
lilitan jangkar pada generator arus searah. Oleh karenanya dapat ditinjau kembali pada
generator arus searah. Pada prinsinya generator arus searah dapat dioperasikan sebagai motor
arus searah.

3.2. Prinsip Kerja Motor Arus Searah


Motor arus searah mempunyai prinsip kerja berdasarkan percobaan Lorentz yang menyatakan
” Jika sebatang penghantar listrik yang berarus berada di dalam medan magnet, maka pada
kawat penghantar tersebut akan ter bentuk suatu gaya ”. Gaya yang terbentuk sering
dinamakan gaya Lorentz.
Untuk menentukan arah gaya dapat digunakan kaidah tangan kiri Flemming atau kaidah
telapak tangan kiri. Jika digunakan kaidah telapak tangan kiri, maka di dalam menentukan
arah gaya dapat dikerjakan sebagai berikut : ” Telapak tangan kiri direntangkan sedemikian
rupa sehingga ibu jari dengan ke empat jari yang lain saling tegak lurus. Jika garis gaya
magnet menembus tegak lurus telapak tangan, arah arus sesuai dengan arah ke empat jari
tangan maka ibu jari akan menunjukkan arah gaya yang terbentuk pada kawat penghantar ”.
Besarnya gaya dapat ditentukan dengan persamaan :
F = B I . l . Sin φ.
F = Gaya yang terbentuk pada kawat penghantar (Newton)
I = Kuat arus yang mengalir (Ampere)
B = Kerapatan garis gaya megnet ( wb/m2 )
φ = Sudut antara garis gaya magnet dengan posisi kawat penghantar.
Karena kawat penghantar tersebut bergerak di dalam medan magnet maka sesuai percobaan
Faraday, pada kawat penghantar tersebut akan terbentuk gl induksi. Ggl induksi ini
mempunyaiarah melawan tegangan yang menyebabkan, sehingga ggl induksi ini sering
disebut ”Ggl lawan”. Untuk menentukan besarnya ggl lawan Ea mempunyai persamaan
dengan ggl induksi pada generator arus searah yaitu :
2p n
Ea = . . Z . Φ
A 60

Ea : Ggl lawan (volt)


2p : Jumlah kutub
A : Jumlah cabang parallel lilitan jangkar
n : Jumlah putaran tiap menit (ppm)
z : Jumlah kawat penghantar aktif
Φ : Fluk per kutub (weber).

3.3. Jenis-Jenis Motor Arus Searah


Jenis-jenis motor arus searah ditentukan berdasarkan cara penyambungan lilitan magnetnya.
Jenis-jenis motor tersebut adalah :
a. Motor dengan penguat terpisah
Rangkaian ekivalen motor penguat terpisah dapat dilukiskan seperti gambar 3.1.
I
Ia
Im
∆e

E Rm Ra Ea V

∆e

Gambar 3.1 Rangkaian ekivalen motor penguatan terpisah

Dari gambar 3.1 diperoleh persamaan :


 Persamaan arus :
Ia = I

E
Im =
Rm

 Persamaan tegangan :
V = Ea + Ia . Ra + 2 ∆e

b. Motor penguat sendiri


Motor dengan penguat sendiri dapat dibagi menjadi :
1). Motor shunt
Rangkaian ekivalen motor shunt dapat dilukiskan seperti gambar 10.
I
Ia
Ish ∆e

Rsh Ra Ea V

∆e

Gambar 3.2 Rangkaian ekivalen motor shunt

Dari gambar 3.2 diperoleh persamaan :


 Persamaan arus :
I = Ia + Ish
V
Ish =
Rsh

 Persamaan tegangan :
V = Ea + Ia . Ra + 2 ∆e
V = Ish . Rsh

2). Motor seri


Rangkaian ekivalen motor seri dapat dilukiskan seperti gambar 3.3.
Rs I
Ia
∆e Is

Ea Ra V

∆e
Gambar 3.3 Rangkaian ekivalen motor seri
Dari gambar 3.3 diperoleh persamaan :
 Persamaan arus :
I = Ia = Is
 Persamaan tegangan :
V = Ea + Ia . Ra + Is . Rs + 2 ∆e

3). Motor kompon


a). Motor kompon panjang
Rangkaian ekivalen motor kompon panjang dapat dilukiskan seperti gambar
3.4

Is I

Rs
Ish

Ia
∆e
V

Rsh
Ra Ea

∆e

Gambar 3.4 Rangkaian ekivalen motor kompon panjang.


Dari gambar 3.4 diperoleh persamaan :
 Persamaan arus :
I = Is + Ish
Is = Ia
V
Ish =
Rsh

 Persamaan tegangan :
V = Ea + Ia . Ra + Is . Rs + 2 ∆e
Vsh = V

b). Motor kompon pendek


Rangkaian ekivalen motor kompon pendek dapat dilukiskan seperti gambar
3.5
Rs
I
Ia
Ish Is
∆e

Rsh Ra Ea V

∆e

Gambar 3.5 Rangkaian ekivalen motor kompon pendek

Dari gambar 3.5 diperoleh persamaan :


 Persamaan arus :
I = Is = Ia + Ish
Vsh
Ish =
Rsh

 Persamaan tegangan :
V = Ea + Ia . Ra + Is . Rs + 2 ∆e
Vsh = V - Is . Rs

3.4. Torsi Motor Arus Searah

F (N)

R (m)

n (ppm)

Gambar 3.6 Proses torsi motor

Berdasarkan gambar 14 :
Torsi = T = F x R (Nm)
Terdapat suatu rumusan bahwa :
Usaha dalam satu putaran = Gaya x jarak
Usaha = F x 2πR (Youle)
Misal poros berputar n putaran per detik, maka :
Usaha per detik = F x 2πR.n Youle/detik
= F x R (2π.n ) Youle/detik
= T x ω Youle/detik
Atau :
Daya = T x ω watt

Untuk n = jumlah putaran per menit


2πn
ω =
60

Dapat juga dituliskan bahwa :


P
T= Nm
2πn
60

P
T = 0,159 Nm
n
60

1 P
T = 0,159 Kgm
9,81 n
60

Berdasarkan rumus di atas maka :


Pa
Ta =
2πn
Nm Pa
60 2 πn Nm
u: n put/dtk , Ta =

Ea x Ia
Ta = Nm
2πn
60
u/: n put/mnt.

3.5. Rugi-Rugi Dan Efisiensi


Rugi-rugi
Baik pada motor atau generator terdapat rugi-rugi antara lain :
a. Rugi inti dan gesek yang dapat diperoleh dengan test tanpa beban yang secara berdekatan
bahwa :
P inti + gesek = Ea . Ia watt (beban kosong)
P inti + gesek pada generator dan motor untuk mesin yang sama mempunyai harga yang sama
dan selalu tetap.
b. Rugi tembaga (Pcu) yang terdiri :
1). Pcu pada lilitan jangkar ( Ia2 . Ra )
2). Pcu pada kutub bantu ( Ia2 . R )
3). Pcu pada lilitan kompensasi ( Ia2 . R )
4). Pcu pada lilitan shunt ( Ish2 . Rsh ) untuk motor besarnya selalu tetap
5). Pcu pada lilitan seri ( Is2 . Rs ).

Rugi-rugi tembaga ini selalu berubah sesuai denganperubahan arus beban. Pada motor arus
searh diperoleh suatu blok diagram aliran daya seperti gambar 3.7.

P Pa Pm

Pcu Pinti+gesek

Gambar 3.7 Blok diagram aliran daya motor arus searah.


Keterangan :
P = daya masukan motor (V.I watt )
Pa = daya pada lilitan jangkar ( Ea . Ia watt)
Pm = Pa - ( P inti+gesek )

= Tm . 2πn 60

Efisiensi
Efisiensi motor arus searah dapat dirumuskan sebagai berikut :
Pm
η mekanik = ηmk = . 100 %
Pa

Pa . 100 %
η listrik = ηl =
P

Pm . 100 %
η motor = ηm =
P

Anda mungkin juga menyukai