Anda di halaman 1dari 5

ASAL MULA AGAMA YAHUDI

Agama bangsa yahudi diperoleh dari Ibrahim as, melalui jalur keturunan anaknya Ishak.
Agama Yahudi adalah agama yang dibangsakan kepada bangsa Yahudi yang menjadi penganut
kepada agama ini1.

Menurut alur Al-Kitab asal usul bangsa Yahudi adalah keturunan salah satu cabang ras
Semitik kuno yang berbahasa Ibrani (kejadian 10:1, 21-32; 1), (tawarikh 1:17-28, 34; 2:1,2).
Hampir 4000 tahun yang lalu, Ibrahim nenek moyang mereka beremigrasi dari kota besar Ur
Kasdim yang sangat makmur di Sumeria ke negeri Kana’an. Darinya garis keturunan orang
Yahudi dimulai dengan Ishak putranya dan Yakub cucunya, yang namanya diubah menjadi Israel
(kejadian 32:27-29)2.

Nabi Ya’kub menikah dengan dua orang sepupunya (dari sebelah ibu), yaitu Liah dan Rahil,
kemudian menikah lagi dengan Zilfah, yaitu jariah Liah dan Bilhah, yaitu jariah Rahil. Dari
keempat isterinya, ia mendapatkan 12 putra, yang menjadi pendiri 12 suku, di antaranya ialah3:

 Dari Liah melahirkan: Raubin, Syam’un, Lawi (dari keturunannya lahir Nabi Musa),
Yahuza/Yehuda (dari namanya diambil nama ‘Yahudi’), Yassakir, dan Zabulun.
 Dari Rahil melahirkan: Yusuf dan Benyamin.
 Dari Zilfah melahirkan: Jad dan Asyir.
 Dari Bilhah melahirkan Dan dan Naftali.

Di antara garis keturunan tersebut, untuk bangsa Yahudi, Musa as mendapat tempat yang
sangat istimewa meskipun Isa juga diutus untuk bangsa Israel. Musa dianggap memenuhi
peranan penting sebagai perantara perjanjian Taurat yang Allah berikan kepada Israel, disamping
sebagai nabi, hakim, pemimpin dan sejarawan (Keluaran 2:1-3:22)4.

Agama ini percaya pada keesaan Tuhan secara absolut (monoteis) dan menganggap Allah
turun -tangan dalam sejarah manusia, khususnya berkenaan dengan orang Yahudi. Ibadat bangsa
Yahudi menyangkut beberapa perayaan tahunan dan berbagai kebiasaan. Meskipun tidak ada
kredo atau dogma yang diterima oleh semua orang yahudi tentang keesaan Allah yang
dinyatakan dalam Shema, yaitu doa berdasarkan kitab Ulangan 6:4, merupakan bagian terpenting
ibadah sinagoge:

“Dengarlah, Hai bangsa Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu Esa “.

1
http://www.scirbd.com/com/16661663/Konsep-Ketuhanan-Yahudi
2
peperonity.com/go/sites/mview/syahran7/12204781
3
Achmad Salaby, Agama Yahudi
4
Op.cit
Pada mulanya Nabi Musa as mengajarkan kepada umatnya tentang ada dan Esa-Nya
Allah. Tetapi ajaran murni ini akhirnya berubah karena sifat “exclusive nasionalistic”
penganutnya. Perubahan tersebut dapat dilihat dari sumber prinsipil Syahadat mereka “Schema
Yisrael, Adonai alaheynu Adonai achud” Ulangan: yang didalam pelaksanaannya rasa
kebangsaan diatas segalanya sehingga keesaan Allah sendiri menjadi kabur.

Ajarannya disebut “Yudaisme” karena bersifat ke-bangsa-an dan khusus untuk bangsa
Yahudi atau Bani Israil, yaitu ajaran yang berasal dari agama yang diturunkan Allah untuk bani
Israil dengan perantaraan utusan-Nya yaitu Musa as Kitab sucinya dinamakan Thaurat (wasiat
lama) yang aslinya tidak ditemukan lagi sekarang.

Dasar-dasar Agama Yahudi

Ajaran Yudaisme tidak menyebut adanya hari kiamat, akhirat, siksaan pada hari akhirat
dan pembalasan dalam bentuk pahala. Mereka tidak membicarakan keselamatan pribadi
penganut-penganut ajaran mereka. Kepada mereka selalu diindoktrinasikan adanya kejayaan
yang abadi di palestina sebagai negara yang dijanjikan Tuhan bagi minoritas Yahudi, satu-
satunya umat yang mewarisi bumi Tuhan sebagai umat yang terpilih.

Hingga kini kita dapat melihat mengapa Israel begitu ngotot menguasai Palestina dengan
menteror semua bangsa yang bukan Yahudi agar minggat dari tanah Palestina peribadahan
mereka dilakukan terutama pada hari sabtu mulai terbit fajar sampai terbenam matahari. Segala
pekerjaan tangan seperti menyalakan lampu, memadamkan api dan lain-lainnya terlarang pada
hari tersebut. Pelanggaran terhadap ketentuan di atas diberikan ancaman keras. Mereka
dianjurkan berjamaah dan minimal 10 orang dan dilakukan tiga kali sehari. Sebelum shalat
mereka juga berhadas dan mengambil wudhu. Di dalam shalat mereka diharuskan memakai
penutup kepala.

Puasa mereka dilakukan pada hari-hari tertentu, seperti “Yom Kippur” selama 24 jam,
tanggal 10 bulan Tishri dan setiap hari senin dan kamis. Di dalam kitab Imamat orang Lewi
Thaurat [10]: [9], [10]: [11] minuman yang memabukkan terlarang untuk setiap penganut ajaran
Yudaisme. Larangan ini tidak pernah diperdulikan, malah minuman keras merupakan suatu
keharusan dalam upacara-upacara keagamaan dan mereka meminumnya pada nama Tuhan.

Setiap orang yahudi tidak memiliki kewajiban untuk menyampaikan ajaran mereka
kepada orang-orang yang bukan keturunan Yahudi, sehingga ajaran mereka bersifat “non
missionary “. Orang Yahudi tidak mengakui Nabi Isa as Mereka menentang sekali ketuhanan Isa
atau Yesus yang diajarkan oleh agama Kristen. Juga tidak mengenal kantor agama (hirarki
gereja).
Konsep Ketuhanan

Yahudi adalah salah satu agama yang mengklaim dirinya sebagai agama yang
Monotheisme, yaitu mengakui hanya satu Tuhan Yang disembah.

Umat Yahudi termasuk kaum musyabbihah, yaitu kaum yang menyerupakan Allah
dengan makhluk, sebagaimana tersebut dalam Taurat pada Kitab Kejadian Pasal I 5:

“Alloh berkata:” Kami telah membuat manusia berdasarkan bentuk Ka- mi, seperti serupaan
dari Kami. “

Sehingga apa saja yang bisa terjadi pada manusia, bisa pula dialami oleh Alloh. Bahkan
dalam keyakinan orang-orang Yahudi, Alloh bisa menga-lami kelelahan dan kecapaian sehingga
harus beristirahat, sebagaimana ter sebut dalam Taurat pada Kitab Kejadian Pasal II 6:

“Alloh menyelesaikan pekerjaan yang Dia kerjakan pada hari yang ke-7, kemudian Di
beristirahat di hari ke-7 dari seluruh pekerjaan yang Dia ker jakan.”

Demikian umat Yahudi meyakini tentang Alloh ta’ala, yaitu dengan keyakinan model
kaum musyabbihah. Maha Suci dan Maha Tinggi Alloh dari apa yang mereka sifatkan.

Bahkan tidak hanya meyakini keserupaan Alloh dengan makhluk, mereka pun mensifati
Alloh ta’ala dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi Alloh, seperti: kikir, miskin, bisa diperdaya
dan lain -lain. Sebagaimana diberitakan oleh Alloh ta’ala:

‫وقالت اليهود يد هللا مغلولة‬


(“Orang-orang Yahudi berkata:” Tangan Alloh terbelenggu (yakni kikir)”, (Qs. Al-Maidah: 64)

:Berkata Ibnu ‘Abbas

‫ تعالى هللا عما يقولون علوا كبيرا‬,‫ بخيل أمسك ما عنده‬:‫ال يعنون بذلك أن يد هللا موثقة ولكن يقولون‬

“Mereka tidak memaksudkan dengan kata mereka itu bahwa tangan Alloh terikat, tetapi mereka
akan mengatakan:” Kikir, menahan apa yang ada di sisi-Nya. Maha tinggi Alloh dari apa yang
mereka katakan dengan ketinggian yang besar. “

5
Dakwah.net46.net/?p=27
6
ibid
Demikian pula tafsir dari ‘Ikrimah, Qotadah, As-Sudi, Mujahid, Adh-Dhohhak dan lain-
lainnya.
Maka Alloh pun membantah ucapan mereka:

‫غلت أيديهم و لعنوا بما قالوا بل يداه مبسوطتان ينفق كيف يشاء‬

“Tangan mereka itu sebenarnya yang terbelenggu, dan mereka dilaknat atas apa yang mereka
telah katakan. Bahkan kedua tangan-Nya terbentang, Dia menafkahkan sebagaimana yang Dia
kehendaki. “ (Qs. Al-Maidah: 64)

“Berkata Ibnu Jarir Ath-Thobari: “Ayat ini dan ayat setelahnya turun berkenaan dengan
sebagian orang Yahudi yang ada pada zaman Nabi

Yaitu mereka mengatakan demikian karena Alloh ta’ala dalam banyak ayat
memerintakan manusia untuk berinfaq. Lalu muncullah anggapan jelek orang-orang Yahudi
yang terkenal kikir, bahwa Alloh itu miskin sehingga butuh kepada harta manusia 7. Ini adalah
alasan yang paling jelek untuk menolak berinfaq, dan lebih jauh lagi adalah alasan untuk
menolak masuk ke dalam agama Islam.

Begitulah orang-orang Yahudi yang tidak hanya menyamakan Alloh dengan makhluk,
tetapi juga mensifati Alloh dengan sifat-sifat yang tidak layak, bahkan menghina Alloh ta’ala.
Namun pada saat yang sama, mereka mengaku sebagai kekasih Alloh!!!

‫وقالت اليهود والنصارى نحن أبناء هللا وأحباؤه‬

“Orang-orang Yahudi dan Nashrani berkata:” Kami adalah anak-anak Alloh dam kekasih-
kekasih-Nya. “(Qs. Al-Maidah: 18)

Bahkan mereka menyakini bahwa mereka tercipta dari unsur-unsur Alloh sedangkan
manusia selain bangsa Yahudi mereka yakini berasal dari tanah setan atau tanah najis. Oleh
karena itu mereka menganggap dirinya sebagai bangsa pilihan yang layak memimpin dunia,
sedangkan bangsa-bangsa lainnya mereka yakini sebagai ras budak yang harus mengabdi kepada
mereka. Bertolak dari pemikiran yang buruk ini lahir-lah doktrin Zionisme dengan protokolatnya
guna mewujudkan mimpi gila orang-orang Yahudi ini.

Dalam kondisi demikian, mereka yakin bakal masuk surga.

‫وقالوا لن يدخل الجنة إال من كان هودا أو نصارى‬

7
Rikiseptiawan.blogspot.com/2010/07/konsep-ketuhanan-agama-yahudi.html
” mereka berkata: “Tidak akan pernah bisa masuk surga kecuali orang-orang yang beragama
Yahudi pada Nashrani.” (Qs. Al-Baqoroh: 111)

Maka Alloh pun membantah mereka dengan firman-Nya:

‫تلك أمانيهم قل هاتوا برهانكم إن كنتم صادقين‬

“Itulah angan-angan kosong mereka, katakan: “Datangkan bukti ucapan kalian kalau memang
kalian benar!” (Qs. Al-Baqoroh: 111).

Dalam ayat yang lain Alloh menyatakan:

‫قل إن كانت لكم الدار اآلخرة عند هللا خالصة من دون الناس فتمنوا الموت إن كنتم صادقين ولن يتمنوه أبدا بما قدمت أيديهم‬
‫وهللا عليم بالظالمين‬

”Katakan:” Kapan khusus hanya untuk kalian saja negeri Akhirat yang ada di sisi Alloh, bukan
untuk manusia yang lain, maka inginkanlah kematian bila kalian memang orang-orang yang
benar! “Mereka sekali -kali tidak akan pernah menginginkan kematian itu selama-lamanya
karena kesalahan-kesalahan yang telah mereka perbuat, dan Alloh Maha Mengetahui terhadap
orang-orang yang berbuatan zhalim. “(Qs. Al-Baqoroh: 94 – 95)

Dalam perkembangannya, agama Yahudi juga meyakini bahwa Alloh memiliki anak,
yaitu Uzair (Ezra)8. Uzair adalah seorang sholih yang hafal kitab Taurat, kemudian Alloh
mematikannya selama 100 ta-hun. Ketika diaktifkan kembali setelah kematiannya itu, kitab
Taurat telah hancur karena serbuan dari Bukhtunshir. Maka Ezra membawa bukti akan
keberadaan dirinya dengan menampilkan hafalan Tauratnya, lalu mereka meyakini Uzair sebagai
anak Alloh, dan mereka pun menyembahnya. Uzair datang kepada mereka membawa Taurat
dalam bentuk kitab maka ia diyakini sebagai Rosul utusan Alloh, sedangkan Uzair datang
membawa Taurat dengan tanpa kitab, yaitu hanya dengan hafalannya, maka Uzair lebih tinggi
kedudukannya dari Musa Ketika itulah orang-orang Yahudi mengkultuskannya dengan
anggapan, kalau Musa bukan nabi. Ada pun Uzair berlepas diri dari perbuatan syirik kaum
Yahudi (Bani Isroil).

8
ibid

Anda mungkin juga menyukai