Anda di halaman 1dari 3

Bolehkah Sekda melantik ASN ?

Jawaban : TIDAK
Dasar hukum :
1. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2003, tentang Pedoman Organisasi
Perangkat Daerah, BAB IV Kedudukan, Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah
Kabupaten/Kota, Pasal 8 yang menjelaskan :
1) Sekretariat Daerah Kabupaten/Kota merupakan unsur pembantu
Pimpinan Pemerintah Kabupaten/Kota dipimpin oleh seorang
Sekretaris Daerah yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepafa Bupati/Walikota.
2) Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota mempunyai tugas membantu
Bupati/Walikota dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan
pemerintahan, administrasi, organisasi dan tatalaksana serta
memberikan pelayanan administratif kepada seluruh perangkat daerah
Kabupaten/Kota.
3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (2),
Sekretariat Daerah Kabupaten/Kota mempunyai fungsi :
a. Pengkoordinasian perumusan kebijakan pemerintah daerah
Kabupaten/Kota;
b. Penyelenggaraan administrasi pemerintahan;
c. Pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, prasarana, dan
sarana pemerintah daerah Kabupaten/Kota.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati/Walikota
sesuai dengan tugas fungsinya.

2. Perwal Nomor 4 Tahun 2017 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,


Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Sekretariat Daerah. Dalam Perwal pada
bagian Kedua yaitu Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas, Paragraf 1,
Sekretariat Daerah, Pasal 3 :
1) Sekretariat Daerah dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang
berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota.
2) Sekretaris Daerah merupakan unsur staf dan mempunyai tugas
membantu Walikota dalam penyusunan kebijakan dan
pengoordinasian administratif terhadap pelaksanaan tugas Perangkat
Daerah serta pelayanan administratif.
3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimanan dimaksud pada ayat (1),
Sekretaris Daerah mempunyai fungsi :
a. Pengoordinasian penyusunan kebijakan Daerah;
b. Pengoordinasian pelaksanaan tugas satuan kerja Perangkat
Daerah;
c. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Daerah;
d. Pelayanan administratif dan pembinaan aparatur sipil negara
pada pemerintah Daerah; dan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Bolehkah Wakil Walikota Melantik ASN tanpa dihadiri oleh Kepala Daerah
(Walikota)?
Jawaban : Boleh dengan syarat yaitu apabila Walikota berhalangan.
Ulasan dan Dasar Hukum:
Berdasarkan Pasal 24 ayat (2) UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah (UU Pemda) sebagaimana telah diubah oleh UU Nomor 8 Tahun 2005
tentang Penetapan Perpu Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-
undang (UU 8/2005) dan terakhir dengan UU Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (UU 12/2008), kepala daerah untuk provinsi disebut
gubernur, untuk kabupaten disebut bupati, dan untuk kota disebut walikota.

Sebagai Wakil Kepala Daerah, Wakil Walikota memiliki tugas (Pasal 26 ayat (1) UU
12/2008):
a. membantu kepala daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah;
b. membantu kepala daerah dalam mengkoordinasikan kegiatan instansi vertikal
di daerah, menindaklanjuti laporan dan/atau temuan hasil pengawasan aparat
pengawasan, melaksanakan pemberdayaan perempuan dan pemuda, serta
mengupayakan pengembangan dan pelestarian sosial budaya dan
lingkungan hidup;
c. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan kabupaten dan
kota bagi wakil kepala daerah provinsi;
d. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan di wilayah
kecamatan, kelurahan dan/atau desa bagi wakil kepala daerah
kabupaten/kota;
e. memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala daerah dalam
penyelenggaraan kegiatan pemerintah daerah;
f. melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang diberikan
oleh kepala daerah; dan
g. melaksanakan tugas dan wewenang kepala daerah apabila kepala
daerah berhalangan.

Namun, di dalam penjelasan Pasal 26 ayat (1) UU 12/2008 ini tidak dijelaskan lebih
lanjut sejauh mana tugas dan wewenang yang dapat dilakukan oleh wakil kepala
daerah jika kepala daerah berhalangan, apakah termasuk lingkup tugas dan
wewenang menandatangani dokumen pemerintahan tertentu seperti: anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), kebijakan politik, atau keuangan dan
kepegawaian.

Penjelasan pasal ini juga tidak menjelaskan apa yang dimaksud dengan
“berhalangan”. Dalam UU 12/2008 hanya dijelaskan mengenai berhalangan tetap,
sebagaimana terdapat dalam Penjelasan Pasal 29 ayat (2) huruf b UU Pemda:

“Yang dimaksud dengan tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau
berhalangan tetap adalah menderita sakit yang mengakibatkan baik fisik maupun
mental tidak berfungsi secara normal yang dibuktikan dengan surat keterangan
dokter yang berwenang dan/atau tidak diketahui keberadaannya.”

Akan tetapi, mengacu pada Pasal 26 ayat (1) huruf g UU 12/2008 di atas, pada
dasarnya selama walikota berhalangan, maka tugas dan wewenangnya
dilaksanakan oleh wakil walikota.

Kemudian, dalam melaksanakan tugas-tugas di atas, wakil kepala daerah


bertanggung jawab kepada kepala daerah sebagaimana disebut dalam Pasal 26
ayat (2) UU 12/2008. Lebih lanjut diatur bahwa wakil kepala daerah menggantikan
kepala daerah sampai habis masa jabatannya apabila kepala daerah meninggal
dunia, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya selama 6
(enam) bulan secara terus menerus dalam masa jabatannya [Pasal 26 ayat (3) UU
12/2008].

Perlu Anda ketahui, dalam praktiknya, tugas dan wewenang wakil walikota diatur
secara khusus dalam Peraturan Walikota daerah setempat.

Anda mungkin juga menyukai