Anda di halaman 1dari 11

Profesionalisme Pendidik Anak Usia Dini

Martha Christianti
marthachristianti@yahoo.com
PGPAUD FIP Universitas Negeri Yogyakarta

Abstrak

Pendidikan anak usia dini merupakan awal dari pendidikan yang lebih tinggi dan
menjadi kunci dalam memperbaiki kualitas bangsa. Untuk mendapatkan hasil
pembentukan anak yang berkualitas salah satunya didukung oleh pendidik yang
profesional. Pendidik anak usia dini yang profesional memiliki ciri yaitu memiliki
landasan keilmuan yang kuat tentang perkembangan anak dan belajar efektif,
bersikap optimis dan memiliki pendekatan “aku bisa”, hangat dan memiliki empati,
spontanitas dan fleksibel, memiliki keahlian dalam melakukan refleksi dan analisis,
memiliki kemampuan untuk berkomuniksasi dengan banyak orang, memiliki
kemampuan memimpin, bermain penuh dan mampu menciptakan kegiatan belajar
yang menyenangkan, memiliki imajinasi dan kreativitas yang tinggi, mampu
merancang program dan melaksanakan pembelajaran yang mengacu pada analisis
kebutuhan anak, dan kemampuan untuk secara terus menerus mendokumentasikan
serta melakukan penilaian pada perkembangan pada anak.

Kata kunci: Profesionalisme, Anak Usia Dini

Abstract

Early aged children education is the beginning of higher education levels and
becomes the key to make a betterment of the nation’s quality. To achieve the result
of children with high quality, among others, it should be supported by professional
educators. Professional educators have some characteristics which are having
strong scientific backgrounds on children development and effective learning, being
optimistic and having the approach of “I can”, being warm and empathetic, being
spontaneous and flexible, being skilful in doing reflection and analysis, having good
communication ability with others, having the ability of leadership, being able to
play and create fun learning activities, having high imagination and creativity,
being able to plan and execute learning activity that refers to the children’s needs
analysis, and being able to continuously record the documentation and do the
evaluation of children’s development.

Keywords: professionalism, early aged children

Pendahuluan Jumlah pendidik anak usia dini di


Indonesia semakin meningkat. Pening-

112 

 
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 1, Edisi 1, Juni 2012

katan tersebut terjadi seiring dengan itu, perlu pendidik PAUD yang
banyaknya jumlah anak yang harus memahami peluang pemaksimalan
dilayani (Direktorat PAUD, 2011). Na- tersebut sejak usia dini. Perlu ada
mun kuantitas pendidik tersebut tidak upaya untuk meningkatkan kualitas
pula diikuti oleh kualitas (kompetensi) layanan pendidikan untuk anak usia
pendidik anak usia dini. Pernyataan ini dini dengan cara meningkatkan
disampaikan oleh Kasi PAUD Formal kualitas para pendidik anak usia dini
Subdit PTK PAUD Direktorat PTK (Ahmad Rizali, dkk, 2009). Per-
PAUDNI Kemen-dikbud Alhidayati masalahan ini kemudian menjadi
Aziz (Anggun Puspita, 2012). Berdasar- tantangan bagi kita semua bahwa
kan data yang diperoleh sejumlah 87,3 penting untuk meningkatkan tenaga
persen guru PAUD tidak memenuhi pendidik yang berkualitas sehingga
standar kompetensi. Standar kompe- memiliki kompetensi untuk menjadi
tensi yang dimaksudkan yaitu dari pendidik PAUD.
standar kualifikasi akademik dan
empat kompetensi yang harus dimiliki Pendidikan Anak Usia Dini
seorang guru PAUD yaitu kompetensi Anak usia dini didefinisikan oleh
pedagogik, profesional, sosial dan the National Association for the
kepribadian. Hal ini terjadi karena Education of Young Children (NAEYC)
pendidik anak usia dini berasal dari adalah anak yang berusia 0 sampai 8
latar belakang pendidikan yang berbe- tahun (Brewer, Jo Ann, 2007).
da, pendidik memiliki keterbatasan Sedangkan menurut UU No. 20 Tahun
dalam mengakses program pengemba- 2003 mengatakan bahwa anak usia
ngan diri, dan keterbatasan dukungan dini adalah anak yang berusia 0 sampai
finansial (Redaksi, 2012). Rendahnya dengan 6 tahun. Berdasarkan pada UU
standar kompetensi pendidik PAUD tersebut pula anak usia dini dibina
terlihat dari kualifikasi akademik dalam jalur pendidikan formal,
pendidik. Salah satu kendala dari nonformal dan informal (Direktorat
rendahnya kualitas guru tersebut PAUD, TT). Jalur formal berbentuk
karena rata-rata guru PAUD bukan Taman Kanak-kanak (TK)/Raudhatul
dari program studi atau jurusan PAUD Atfal (RA) dan bentuk lain yang
(Anggun Puspita, 2012). Berdasarkan sederajat. Sedangkan jalur pendidikan
data yang diperoleh sejumlah 14 non formal berbentuk Taman
persen pendidik PAUD berpendidikan Penitipan Anak (TPA) dan bentuk lain
sarjana namun selebihnya berlatar yang sederajat; Kelompok Bermain
belakang pendidikan SMA, dan D2 (KB) dan bentuk lain yang sederajat;
bahkan ada pula yang hanya berdasar- Satuan PAUD Sejenis (SPS). Jalur
kaan pengala-man (Rini, 2012). informal adalah pendidikan yang
Slamet Suyanto mengatakan bah- diberikan orang tua dan masyarakat
wa pendidik PAUD hendaknya profe- baik secara langsung atau tidak
sional (2005). Pendidik PAUD harus langsung kepada anak. Dari dua
memiliki sertifikat sebagai pendidik pengertian di atas terdapat perbedaan
PAUD agar dapat disebut sebagai rentang usia yang disebut sebagai anak
profesional (Suara Merdeka, 2012). Hal usia dini. Brewer mengatakan bahwa
ini mengingat penelitian-penelitian usia di atas usia 6 tahun sampai
yang mengatakan bahwa masa dini dengan 8 tahun masih masuk dalam
adalah sebagai peletak dasar untuk rentang anak usia dini. Hal ini karena
pendidikan selanjutnya. Selain itu, terkait dengan masa keemasan yang
masa dini merupakan masa emas masih potensial terjadi pada usia
perkembangan otak manusia. Untuk tersebut. Penelitian menemukan
113 

 
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 1, Edisi 1, Juni 2012

bahwa otak manusia berkembang 50 pada pendidi-kan usia dini maka anak
persen pada tahun pertama kehidupan. akan memiliki presepsi yang positif
Kemudian berkembang 30 persen pula terhadap sekolah. Pengalaman
sampai usia 8 tahun. Perkembangan menyenangkan tersebut harus
otak tersebut terjadi sangat pesat pada dibangun dan diusaha-kan oleh guru.
usia dini sebanyak 80 persen otak Hal ini menjadi sebuah bentuk
manusia (H.E Mulyasa, 2012). Di tanggung jawab sebagai pendidik
Indonesia potensi tersebut diakui PAUD. Untuk menciptakan kegiatan
sebagai masa keemasan pula namun belajar yang menyenangkan, pendidik
dari segi pengelompokkan usia secara harus mengetahui minat dan
birokrasi usia tersebut masuk dalam kebutuhan anak, mengetahui tahapan
Sekolah Dasar (SD) kelas awal. Pada perkembangan anak dan bagaimana
usia tersebut peluang untuk mengem- anak belajar. Kostelnik menjabarkan
bangkan kemampuan dasar untuk bagaimana perkembangan anak dan
hidup dimasa yang akan datang masih bagaimana anak belajar yaitu anak
potensial untuk dimaksimalkan. Oleh berkembang secara holistik, anak
karena itu, pendidikan awal di sekolah berkembang mengikuti waktu yang
dasar sama pentingnya dengan pendi- sama, proses perkembangan anak
dikan anak usia dini. berbeda-beda pada setiap anak, anak
Pada usia dini, anak memiliki adalah pebelajar aktif, belajar anak
kemampuan yang luar biasa untuk dipengaruhi kematangan, belajar anak
menyerap segala sesuatu yang ada di dipengaruhi lingkungan, gaya belajar
sekitarnya. Pendidikan anak usia dini setiap anak berbeda, anak belajar
merupakan bentuk respon dari melalui kombinasi pengalaman fisik,
penelitian tentang masa keemasan interaksi sosial dan refleksi, dan anak
pada usia tersebut. Hal ini sesuai belajar melalui bermain (Kostelnik,
dengan definisi pendidikan anak usia Marjorie J, et all, 2007). Pemahaman
dini berdasarkan UU no.20 Tahun terhadap pengetahuan ini diharapkan
2003 yang mengatakan bahwa PAUD dapat menciptakan kegiatan bermain
adalah suatu upaya pembinaan yang dan belajar yang menarik dan
ditujukan kepada anak sejak lahir menyenangkan.
sampai usia enam tahun yang dila-
kukan melalui pemberian rangsangan Profesionalisme Pendidik Anak
pendidikan untuk membantu pertum- Usia Dini
buhan dan perkembangan jasmani dan Pentingnya PAUD menuntut
rohani agar anak memiliki kesiapan pendidik PAUD untuk menjadi profe-
dalam memasuki pendidikan lebih sional. Slamet Suyanto mengatakan
lanjut (Direktorat PAUD, TT). bahwa profesional berarti bekerja
Selain itu pendidikan anak usia sesuai prosedur, mengikuti etika pro-
dini menjadi sangat penting pula fesi dan ilmu PAUD, serta tidak
karena pendidikan awal dapat melakukan kesalahan (2005). Penda-
mengembang-kan pemikiran anak pat ini diperjelas oleh Driscoll, Amy
terhadap sekolah. Anak menyukai atau dan Nagel, Nancy G bahwa “a
tidak tergantung pada awal pendidi- profesional is someone who is educa-
kannya. “school is exciting-/challengi- ted, knowledgeable, dedicated to her
ng/fun, and i am a good learner or profession, committed to completion of
school is boring/difficult/paintful, and a specialized course of study, and in
i can’t learn” (Kostelnik, Marjorie. J, possesion of a knowladge base essen-
2007; 2). Jadi ketika anak memperoleh tial to her specialty area (2005; 415).
pengala-man yang menyenangkan Keharusan pendidik PAUD untuk
114 

 
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 1, Edisi 1, Juni 2012

masuk dalam golongan pekerjaan yang perilaku anak; menampilkan diri


profesional telah dicanangkan dalam sebagai pribadi yang dewasa, arif dan
UU no. 20 Tahun 2003. Dalam UU bijaksana; berpenampilan bersih, sehat
tersebut disebutkan bahwa pendidik dan rapi; berperilaku sopan santun,
anak usia dini adalah profesional yang menghargai dan melindungi anak;
bertugas merencanakan, melaksanakan menghargai anak tanpa membedakan
proses pembelajaran dan menilai hasil keyakinan yang dianut, suku, budaya
pembelajaran, serta melakukan pembi- dan jender; bersikap sesuai dengan
mbingan, pengasuha dan perlindungan norma agama yang dianut, hukum dan
kepada anak didik (Direktorat PAUD, norma sosial yang berlaku dalam
TT). Pendidik PAUD pada jalur masyarakat; mengembangkan sikap
pendidikan formal terdiri atas guru dan anak didik untuk menghargai agama
guru pendamping; sedangkan pendidik dan budaya lain; berperilaku jujur;
PAUD pada jalur pendidikan non- bertanggung jawab terhadap tugas;
formal terdiri atas guru, guru pen- berperilaku sebagai teladan.
damping dan pengasuh. Pendidik anak Kompetensi profesional terkait
usia dini selayaknya masuk dalam dengan kemampuan untuk memahami
standar yang telah ditentukan oleh tahapan perkembangan anak, pertum-
pemerintah. Kualifikasi akademik guru buhan dan perkembangan anak, ke-
yaitu memiliki ijazah D-II PGTK dari mampuan untuk memberikan rang-
perguruan tinggi yang terakreditasi sangan pendidikan, pengasuhan dan
atau ijazah minimal sekolah menengah perlindungan, dan kemampuan untuk
atas (SMA) atau sederajat dan memiliki membangun kerjasama dengan orang
sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus tua dalam pendidikan, pengasuhan dan
PAUD yang terakreditasi. perlindungan anak. Kompetensi ini
Kompetensi pendidik PAUD di- ditunjukkan dalam bentuk kemampuan
kembangkan dalam konteks kebijakan pendidik dalam memahami kesinam-
sesuai dengan standar pendidik anak bungan tingkat perkembangan anak
usia dini berdasarkan peraturan usia 0-6 tahun; memahami standar
menteri pendidikan nasional RI no. 58 tingkat pencapaian perkembangan
Tahun 2009. Berdasarkan acuan anak; memahami bahwa setiap anak
tersebut pendidik harus memiliki mempunyai tingkat kecepatan penca-
empat kompetensi yaitu kompetensi paian perkembangan yang berbeda;
kepribadian, kompetensi profesional, memahami faktor penghambat dan
kompetensi pedagogik, dan kompetensi pendukung tingkat pencapaian per-
sosial. Berikut ini dijabarkan masing- kembangan; memahami aspek-aspek
masing kompetensi tersebut. perkembangan; memahami faktor yang
Kompetensi kepribadian yaitu menghambat dan mendukung aspek
kemampuan untuk bersikap dan perkembangan tersebut; memahami
berperilaku sesuai dengan kebutuhan tanda-tanda kelainan pada setiap aspek
psikologis anak, sesuai dengan norma, perkembangan anak; mengenal kebu-
agama, budaya dan keyakinan anak, tuhan gizi anak sesuai dengan usia;
dan menampilkan diri sebagai pribadi memahami cara memantau nutrisi,
yang berbudi pekerti luhur. Pendidik kesehatan dan keselamatan anak;
yang memiliki kompetensi kepribadian mengetahui pola asuh yang sesuai
ditunjukkan melalui tingkah laku yaitu dengan usia anak; mengenal keunikan
menyayangi anak secara tulus, anak; mengenal cara-cara pemberian
berperilaku sabar, tenang, ceria, serta rangsangan dalam pendidikan, penga-
penuh perhatian; memiliki kepekaan, suhan, dan perlindungan secara
responsif dan humoris terhadap umum; memiliki keterampilan dalam
115 

 
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 1, Edisi 1, Juni 2012

melakukan pemberian rangsangan melalui kemampuan pendidik dalam


pada setiap aspek perkembangan; menyesuaikan diri dengan teman
mengenal faktor-faktor pengasuhan sejawat; menaati aturan lembaga;
anak; mengkomunikasikan program menyesuaikan diri dengan masyarakat
lembaga kepada orang tua; mening- sekitar; akomodatif terhadap anak
katkan keterlibatan orang tua dalam didik, orang tua, teman sejawat dari
program di lembaga; meningkatkan berbagai latar belakang budaya dan
kesinambungan program lembaga den- sosial ekonomi; berkomunikasi secara
gan lingkungan keluarga. empatik dengan orang tua peserta
Kompetensi pedagogik adalah ke- didik; dan berkomunikasi secara efektif
mampuan yang terkait dengan meren- dengan anak didik, baik secara fisik,
canakan kegiatan program pendidikan, verbal dan nonverbal.
pengasuhan dan perlindungan, melak- Penjabaran kompetensi tersebut
sanakan proses dan melaksanakan dari sisi kebijakan jika diterapkan
penilaian terhadap proses dan hasil maka akan menghasilkan pendidik
pendidikan, pengasuhan, dan perlin- anak usia dini yang ideal atau
dungan. Kemampuan ini ditunjukkan profesional. Untuk menuju pada
dalam bentuk kemampuan pendidik pemaksimalan kompetensi tersebut
dalam menyusun rencana kegiatan pemerintah melakukan berbagai usaha
tahunan, semesteran, bulanan, diantaranya melalui pemberian pela-
mingguan dan harian; menetapkan tihan-pelatihan. Usaha tersebut dilaku-
kegiatan bermain yang mendukung kan untuk meningkatkan kompetensi
tingkat pencapaian perkembangan pedagogik dan kompetensi profesional.
anak; merencanakan kegiatan yang Pengembangan kompetensi kepribadi-
disusun berdasarkan kelompok usia; an dan sosial harus dikembangkan oleh
mengelola kegiatan sesuai dengan pendidik sendiri melalui interaksi guru
rencana yang disusun berdasarkan dengan anak, orang tua, atau dengan
kelompok usia; menggunakan metode sesama pendidik.
pembelajaran melalui bermain sesuai Kompetensi tersebut hendaknya
dengan karakteristik anak; memilih didukung dengan karakteristik dasar
dan menggunakan media yang sesuai yang harus dimiliki oleh seorang
dengan kegiatan dan kondisi anak; pendidik PAUD. Edgington menuliskan
memberikan motivasi untuk mening- beberapa karakteristik penting yang
katkan keterlibatan anak dalam harus dimiliki oleh pendidik anak usia
kegiatan; dan memberikan bimbingan dini. Karakteristik tersebut yaitu
sesuai dengan kebutuhan anak; memiliki landasan keilmuan yang kuat
memilih cara-cara penilaian yang tentang perkembangan anak dan
sesuai dengan tujuan yang akan belajar efektif; bersikap optimis dan
dicapai; melakukan kegiatan penilaian memiliki pendekatan “aku bisa”;
sesuai dengan cara-cara yang telah hangat dan memiliki empati; spon-
ditetapkan; mengelolah hasil penilaian; tanitas dan fleksibel; memiliki keahlian
menggunakan hasil penilaian untuk dalam melakukan refleksi dan analisis;
berbagai kepentingan pendidikan; memiliki kemampuan untuk berko-
mendokumentasikan hasil-hasil peni- muniksasi dengan banyak orang;
laian. mampu memimpin; bermain penuh
Kompetensi sosial adalah kemam- dan mampu menciptakan kegiatan
puan guru dalam beradaptasi dengan belajar yang menyenangkan; memiliki
lingkungan dan berkomunikasi secara imajinasi dan kreativitas yang tinggi;
efektif dengan anak didik, dan orang mampu merancang program dan
tua. Kompetensi ini ditunjukkan melaksanakan pembelajaran yang
116 

 
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 1, Edisi 1, Juni 2012

mengacu pada analisis kebutuhan menyukai anak-anak. Kesukaan terha-


anak; dan kemampuan untuk secara dap anak-anak dan dunianya membuat
terus menerus mendokumentasikan pendidik lebih mudah melakukan
serta melakukan penilaian pada pendekatan, menjadi guru yang hangat,
perkembangan pada anak (Edgington, mampu secara konsisten untuk
Margaret, 2004). merespon anak dan orang tua dari
Karakteristik memiliki landasan berbagai kalangan dengan bersahabat,
keilmuan yang kuat tentang perkem- memiliki pola pikir inklusi, tidak
bangan anak dan belajar efektif. membedakan, dan mampu melihat
Karakteristik ini hanya dapat diperoleh anak dan orang tua dari sisi positif.
melalui latihan, membaca, dan menga- Untuk mencapai hal tersebut, pendidik
mati. Pendidik mengetahui perkem- harus mengembangkan ke-mampuan
bangan anak dari membaca, kemudian untuk berkomunikasi deng-an banyak
mengamati perkembangan tersebut orang. Selain itu, pendidik perlu
secara nyata. Dengan mengamati anak, memiliki hubungan yang kuat dengan
pendidik mengetahui kebutuhan anak. orang tua sebagai teman dalam satu
Hasil dari pengamatan tersebut kemu- tim untuk mendidik anak, walaupun
dian digunakan untuk membuat orang tua memiliki latar budaya yang
program yang relevan dengan kuri- berbeda.
kulum. Pendidik berlatih untuk Spontanitas dan fleksibel. Pendi-
mengembangkan program yang sesuai dik anak usia dini harus memiliki
dengan kebutuhan anak dan sesuai spontanitas dan fleksibilitas yang
dengan kurikulum. tinggi. Hal ini terjadi karena anak tidak
Bersikap optimis dan memiliki dapat diprediksi, anak sibuk bermain
pendekatan “aku bisa”. Pendidik anak dalam dunianya dan penyelesaian yang
usia dini berperan menjadi model dilakukan setiap anak tidak selalu sama
untuk anak didiknya. Jika pendidik dengan apa yang dilakukan orang
bersikap negatif dan tidak memiliki dewasa. Pendidik anak usia dini harus
antusias, maka sikap tersebut dapat fleksibel dan mengikuti arahan anak,
mempengaruhi energi optimis seorang merespon dengan antusias pada
anak. Artinya bahwa pendidik anak kegiatan yang spontan dan meman-
usia dini harus senantiasa memiliki dang kegiatan tersebut sebagai peluang
sikap positif dan optimis walaupun untuk belajar secara utuh.
mengalami banyak tantangan. “a Pendidik anak usia dini harus
pessimist sees the difficulty in every memiliki keahlian dalam melakukan
opportunity; an optimist sees the refleksi dan menganalisis kegiatan
opportunity in every difficulty” mengajarnya. Karakteristik ini perlu
(Edgington, Margaret, 2004; 8). Peran dikembangkan untuk meningkatkan
pendidik sebagai motivator tidak hanya kemampuan guru dalam mengem-
terlihat dari bagaimana pendidik bangkan rencana lanjutan. Hasil
memberi dukungan kepada anak untuk analisis dan refleksi tersebut kemudian
mengambil bagian dalam kegiatan harus disampaikan pada orang lain
bermain namun diri pendidik itu dalam bentuk telaah yang diambil dari
sendiri menjadi inspirasi bagi anak analisis terhadap kekuatan dan
untuk memiliki inisiatif, berkreasi, dan kelemahan rencana dan pelaksanaan
beraktivitas. pembelajaran yang telah dilakukan.
Hangat dan memiliki empati. Pendidik berusaha untuk memperbaiki
Perlu menjadi penegasan bahwa untuk perencanaan dan pelaksanaan pembe-
menjadi pendidik bagi anak usia dini lajaran agar menghasilkan kualitas
syarat utama adalah pendidik harus pembelajaran yang lebih baik. Untuk
117 

 
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 1, Edisi 1, Juni 2012

mengembangkan keahlian ini, pendidik situasi kehidupan yang nyata (konteks-


harus memiliki sikap rendah hati mau tual). Pendidik harus menciptakan
menerima saran dari orang lain dan lingkungan belajar yang konteksnya
melakukan perubahan dalam pembela- bermain baik dalam ruangan atau di
jaran dengan keinginan untuk terus luar ruangan. Untuk menciptakan
menerus belajar. kegiatan belajar yang menyenangkan,
Pendidik memiliki kemampuan pendidik harus berusaha membayang-
untuk berkomuniksasi dengan banyak kan dirinya sebagai anak-anak dan
orang. Kemampuan komunikasi ini bahkan menjadi seperti anak-anak,
terdiri dari kemampuan komunikasi serta ikut bermain bersama dengan
non verbal dan verbal termasuk anak.
didalamnya kemampuan untuk ber- Pendidik harus memiliki imaji-
bicara dan menulis dengan jelas, nasi dan kreativitas yang tinggi. Untuk
kemampuan menyimak dan menjadi menjadi pendidik anak usia dini yang
pendengar. Pendidik anak usia dini berhasil dan mampu meningkat-kan
harus memiliki kemampuan untuk kegiatan bermain yang menarik dan
mau mendengarkan anak, orang tua menyenangkan tidak perlu
dan bertindak sebagai pendengar aktif mengeluarkan uang yang banyak.
yang berarti bahwa pendidik mampu Pendidik diharapkan dapat menggu-
memberikan respon dari apa yang nakan, memanfaatkan, memaksimal-
didengar dan berusaha untuk kan material yang ada untuk
mengambil tindakan bijak sesuai menciptakan lingkungan yang kaya
dengan apa yang didengar. pada anak. Untuk dapat melakukan hal
Pendidik anak usia dini harus tersebut pendidik harus memiliki
mampu memimpin timnya (dengan imajinasi dan kreativitas yang tinggi
pendidik lain dan orang tua) dan sehingga menghasilkan anak yang
berusaha untuk menunjukkan kreatif. Keterbukaan pendidik dalam
tanggung jawab. Pendidik bertanggung melihat hasil karya dan cara anak
jawab terhadap apapun yang terjadi memecahkan masalah ketika bermain
selama anak berada dalam proses tanpa tekanan membebaskan anak
pembelajaran, memotivasi dan secara untuk berimajinasi dan berkreasi. Hal
langsung memberikan bimbingan pada ini berarti bahwa pendidik harus
pendidik atau karyawan yang ada di fleksibel dan memandang hasil
sekolah. Selain itu, pendidik juga harus tersebut sebagai bentuk imajinasi dan
memiliki kemampuan untuk meng- kreativitas anak.
evaluasi proses dan rencana kegiatan Pendidik harus mampu meran-
dalam tim tersebut. Kepemimpinan cang program dan melaksanakan
juga terlihat dalam bentuk dapat pembelajaran yang mengacu pada ana-
dipercaya, mampu menjelaskan, mem- lisis kebutuhan anak. Untuk mengem-
beri dukungan, merespon, menilai, bangkan karakteristik ini pendidik
mendengarkan, mengkoordinasi, ma- harus memahami tahapan setiap aspek
mpu bekerjasama dan mampu ber- perkembangan anak secara utuh,
diskusi (Edgington, Margaret, 2004). melakukan pengamatan pada anak dan
Pendidik harus memiliki berlatih memahami setiap kebutuhan
kemampuan untuk bermain penuh dan anak. Program yang dirancang pen-
mampu menciptakan kegiatan belajar didik harus cocok dengan tahapan
yang menyenangkan. Pendidik anak tersebut. Hal ini berarti program yang
usia dini harus mampu menciptakan direncanakan tidak terlalu tinggi dan
kegiatan bermain untuk anak dan tidak pula terlalu rendah dari
mengusahakan kegiatan didapat dari kemampuan anak. Tema yanag dipilih
118 

 
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 1, Edisi 1, Juni 2012

pendidik juga harus sesuai dengan pengetahuan terkait dengan profesi


minat anak. yang dijalani. Dengan demikian,
Karakteristik terakhir yaitu profesionalisme pendidik anak usia
kemampuan pendidik untuk secara dini adalah sikap pendidik anak usia
terus menerus mendokumentasikan dini yang berusaha untuk mening-
serta melakukan penilaian pada katkan kemampuannya secara profe-
perkembangan anak. Pendidik anak sional dalam mendidik anak usia dini.
usia dini harus mengembangkan dan Terkait dengan profesionalisme
memiliki tingkat kemampuan yang tersebut, salah satu usaha yang
tinggi untuk mendokumentasikan dilakukan untuk meningkatkan
pelaksanaan pembelajaran baik ter- kualitas pendidik PAUD adalah dengan
hadap perkembangan anak ataupun memberikan pelatihan-pelatihan atau
dalam program. Berbagai bentuk diklat untuk para guru. Usaha lain yang
dokumentasi tersebut seperti rekaman dilakukan yaitu dengan mengikutserta-
pengamatan, hasil belajar, rekaman kan guru pada Pendidikan dan Latihan
ilustrasi pengalaman praktek anak, Profesi Guru (PLPG). PLPG merupakan
foto, buku, dan video. Tujuan program yang untuk sementara ini
dokumentasi tersebut yaitu untuk dapat diakui sebagai sarana untuk
melihat bagaimana anak belajar dan memberi guru-guru sertifikat sebagai
apa yang dipelajari anak. Selain itu, guru PAUD dengan harapan peserta
dokumentasi tersebut secara praktis yang lulus PLPG memiliki kompetensi
dapat dilihat oleh orang tua dan anak, yang lebih baik. Selain itu sikap mental
sebagai bahan diskusi untuk diketahui terkait profesionalisme tersebut harus
oleh orang tua terkait dengan pula ditujukkan oleh guru PAUD dalam
kemampuan anak yang sering terlihat bentuk tindakan nyata.
di rumah dan di sekolah. Berikut ini potret profesionalisme
Profesionalisme adalah sebutan pendidik anak usia dini di Yogyakarta.
yang mengacu kepada sikap mental Berdasarkan data yang dijaring penulis
dalam bentuk komitmen dari para secara acak di 5 kabupaten yaitu
anggota suatu profesi untuk senantiasa Bantul, Gunung kidul, Kulon Progo,
mewujudkan dan meningkatkan kua- Sleman, dan DIY, pada sejumlah 100
litas profesionalnya (Suyanto dan Asep guru PAUD, diperoleh data bahwa 90
Djihad, 2012). Kualitas profesionalisme persen guru PAUD memiliki keinginan
seseorang didukung oleh beberapa untuk melanjutkan pendidikan. Seda-
kompetensi yaitu 1) keinginan untuk ngkan 10 persen berkeberatan melan-
selalu menampilkan perilaku yang jutkan pendidikan di bidang PAUD
mendekati standar ideal, 2) selalu karena usia yang tidak memungkinkan.
meningkatkan dan memelihara citra Keinginan untuk melanjutkan pendi-
profesi, 3) senantiasa mengejar dikan merupakan bentuk keinginan
kesempatan pengembangan profesio- guru untuk meningkatkan kualifikasi
nal yang dapat meningkatkan dan akademik yang menjadi salah satu
memperbaiki kualitas pengetahuan dan syarat agar pendidik PAUD dapat
keterampilannya, 4) mengejar kualitas disebut profesional.
dan cita-cita dalam profesi (Suyanto, Berdasarkan angket tersebut
2012). Oleh karena itu, guru hampir semua guru PAUD mengisi
profesional adalah guru yang dapat kegiatan-kegiatan yang terkait dengan
menjalankan tugasnya secara profe- pengembangan kompetensi pendidik
sional dan memiliki keinginan untuk PAUD yaitu mengikuti kegiatan
terus meningkatkan profesinya dengan pelatihan, seminar, membaca buku-
banyak belajar untuk menambah buku tentang perkembangan anak dan
119 

 
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 1, Edisi 1, Juni 2012

sumber-sumber lain sesuai dengan demikian, data tersebut tidak dapat


kebutuhannya dalam mengajar. Ketika menunjukkan keinginan perubahan
pertanyaan angket terkait dengan tersebut secara nyata. Banyak dari
keikutsertaan guru dalam PLPG, rata- peserta tersebut yang tidak lulus ketika
rata guru sangat ingin mendapat mengikuti PLPG. Potret ini
kesempatan untuk mengikuti PLPG. menunjukkan bahwa kualitas pendidik
Guru 90 persen mengisi skala 10 untuk anak usia dini di Indonesia memang
menunjukkan keinginannya mengikuti belum baik. Namun usaha-usaha
kegiatan ini dalam skala 1 sampai peningkatan tersebut sudah mulai
dengan 10. Adapun alasan guru diupayakan oleh pemerintah agar
berdasarkan catatan dalam mengikuti menjadi lebih baik. Untuk itu,
PLPG adalah untuk meningkatkan profeisonalisme menjadi pendidik anak
kompetensi, menambah pengetahuan, usia dini harus diusahakan atau
dapat diangkat sebagai PNS, dan ditumbuhkan oleh pendidik PAUD itu
menguji kompetensi profesional yang sendiri. Meskipun sudah memiliki
dimilikinya sebagai guru PAUD. sertifikat sebagai pendidik PAUD,
Antusiasme guru dalam mengikuti seorang pendidik harus terus berusaha
PLPG ini terlihat dalam data kasar untuk meningkatkan dirinya sebagai
yang diperoleh penulis dari panitia bentuk tanggung jawab yang tinggi
PLPG UNY, Yogyakarta. Data tersebut terhadap status profesional yang
disajikan dalam bentuk gambar. dimiliki. Pengembangan diri pendidik
untuk meningkatkan kompetensi
kepribadian dan sosial menjadikan
pengalaman mengajar berinteraksi
dengan anak, orang tua dan
masyarakat sebagai cara untuk belajar
1500
dan memperbaiki diri, diikuti oleh
keinginan untuk terus belajar dari
1000 membaca dan memiliki sikap rendah
Data Peserta 
500 PLPG  hati untuk mau menerima masukan
0 Yogyakarta dari berbagai sumber.
201020112012
Penutup
Pendidik anak usia dini diakui
Sumber: Panitia PLPG UNY 2012 sebagai profesi karena untuk menjadi
pendidik anak usia dini, seseorang
Tahun 2010 peserta PLPG harus berusaha untuk terus menerus
sejumlah 197 peserta. Jumlah tersebut mengembangkan profesinya dengan
meningkat sebanyak 2,84 persen yaitu berbagai usaha agar mampu memper-
sejumlah 560 peserta pada tahun 2011. tahankan kualitasnya sebagai bagian
Tahun 2012 meningkat 1,85 persen dari profesi yang profesional. Dengan
dari tahun sebelumnya yaitu sejumlah melihat data-data antusiasme pendidik
1036 peserta. Data-data tersebut anak usia dini di Yogyakarta untuk
peningkatan peserta PLPG di Yogya- mengikuti PLPG dan data yang diambil
karta menunjukkan bahwa guru PAUD secara acak pada 100 orang guru PAUD
memiliki keinginan untuk mengem- di Yogyakarta, dapat dikatakan bahwa
bangkan profesinya melalui pendidikan 90 persen memiliki profesionalisme
latihan profesi guru dengan kata lain sebagai pendidik anak usia dini.
memiliki profesionalisme sebagai Walaupun demikian menjadi orang
pendidik anak usia dini. Namun yang profesional perlu melewati proses
120 

 
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 1, Edisi 1, Juni 2012

dan masing-masing kompetensi yaitu Action Teaching 3, 4, and 5-


pedagogik, profesional, sosial dan Year-Olds. London: Paul
kepribadian harus senantiasa diuji Chapman Publishing
untuk mempertahankan status terse-
but. Pendidik anak usia dini harus H.E. Mulyasa. 2012. Manajemen
mempertahankan profesinya dengan PAUD. Bandung: PT. Remaja
bertanggung jawab melalui usaha- Rosdakarya
usaha kreatif untuk terus mening-
katkan diri dengan terus menerus Kostelnik, Marjorie J, et all. 2007.
belajar. Developmentally Appropriate
Curriculum Best Practices in
Early Childhood Education.
New Jersey: Pearson Education,
Daftar Rujukan Inc.

Ahmad Rizali, dkk. 2009. Dari Guru Direktorat PAUD. 2011. Mengenal
Konvensional Menuju Guru Pendidikan Anak Usia Dini di
Profesional. Jakarta: PT. Indonesia. Diakses dari
Gramedia Widiasarana http://paud.kemdiknas.go.id/in
Indonesia dex.php/home/bukaLinkBerita
RSS/1, tanggal 25 September
Anggun Puspita. 2012. 87,3 persen 2012, jam 11:50
Guru PAUD Tak Penuhi Standar
Kompetensi. Diakses dari: Redaksi. 2012. Kriteria Pendidik
http://www.suaramerdeka.com/ Lembaga PAUD. Diakses dari:
v1/index.php/read/news_smg/2 http://www.koranpendidikan.co
012/05/27/119581/873-Persen- m/view/1268/kriteria-pendidik-
Guru-PAUD-Tak-Penuhi- lembaga-paud.html, tanggal 25
Standar-Kompetensi, tanggal 25 September 2012, jam 11:46
September 2012, jam 11:41
Rini. 2012. Dirjen PAUDNI: Dorong
Brewer, Jo Ann. 2007. Introduction to Guru PAUD Berpendidikan
Early Childhood Education: Sarjana. Diakses dari:
Preschool through primary http://www.paudni.kemdikbud.
grades. USA: Pearson go.id/dorong-guru-paud-
Education, Inc. berpendidikan-sarjana/, tanggal
25 September 2012, jam 11:40
Direktorat PAUD. TT. Peraturan
menteri Pendidikan Nasional Suara Merdeka. 2012. Guru PAUD
Tentang Standar Pendidikan Belum Penuhi Standar
Anak Usia Dini. Jakarta: Kompetensi. Diakses dari:
Kemendiknas http://www.lazuardibirru.org/g
urupencerah/berita-
Driscoll, Amy dan Nagel, Nancy G. gurupencerah/guru-paud-
2005. Early Childhood belum-penuhi-standar-
Education, Birth-8. USA: kompetensi/, tanggal 25
Pearson Education, Inc. September 2012, jam 11:44

Edgington, Margaret. 2004. The


Foundation Stage Teacher in
121 

 
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 1, Edisi 1, Juni 2012

Slamet Suyanto. 2005. Dasar-dasar


Pendidikan Anak Usia Dini.
Yogyakarta: Hikayat Publishing

Suyanto dan Asep Djihad. 2012.


Bagaimana Menjadi Calon
Guru dan Guru Profesional.
Yogyakarta: Multi Presindo.

122 

Anda mungkin juga menyukai