Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

ILMU DAN TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK


ANALYSIS BIAYA PRODUKSI USAHA TERNAK SAPI PERAH

ANUGERAH DI KECAMATAN PAGU KABUPATEN KEDIRI

DOSEN PENGAMPU

Maryam, S.Pt., M.Si

DI SUSUN OLEH

SURYADI

12080117064

KELAS 3C

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM

2021
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Bisnis peternakan sapi perah merupakan salah satu komoditi


andalan subsektor peternakan yang khusus diambil produksi susu
nya. Senada dengan hal tersebut, kebutuhan protein hewani
masyaraka Indonesia dapat terpenuhi dengan adanya subsektor
peternakan salah satunya usaha peternakan sapi perah. Menurut hasil
penghitungan data dari Direktorat Jenderal Peternakan, konsumsi
susu masyarakat Indonesia selama beberapa tahun ini mengalami
pening
katan. Pada tahun 2019 tingkat konsumsi susu masyarakat
Indonesia berkisar 16,23 kg/ kapita/ tahun (BPS, 2019).
Peningkatan manajemen bisnis peternakan sapi perah
bertujuan untuk peningkatkan produksi susu menuju swasembada
pangan, membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan
peternak sapi perah. Bisnis peternakan sapi perah yang dilakukan
oleh peternak skala rakyat masih mengalami kendala antara lain
minimnya skala bisnis peternakan karena keterbatasan permodalan
dan minimnya pengetahuan dibidang manajemen produksi peternakan.

1.2 rumusan masalah

1. Bagaimana Teknik pengambilan sampel dalam penelitian


2. Metode apa yang digunakan dalam penelitian

1.3 Tujuan masalah

1. Mengetahui bagaimana teknik pengambilan sampel dalam penelitian


2. Mengetahui metode apa yang digunakan dalam penelitian
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Biaya Produksi


Biaya produksi usaha peternakan sapi perah merupakan biaya-
biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan produksi usaha peternakan sapi
perah. Biaya produksi sangat menentukan dari keberhasilan kegiatan
usaha peternak yang dilakukan karena hal ini mempengaruhi dari hasil
pendapatan yang diperoleh bagi usaha peternakan sapi perah. Apabila
biaya produksi yang dikeluarkan terlalu besar dan pendapatan yang
diterima tidak aksial atau terlalu kecil maka usaha peternakan tersebut
kurang menguntungkan. Biaya dalam satu produksi peternakan sapi
perah dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu biaya tetap dan
biaya variabel. Biaya tetap meliputi: biaya listrik, biaya air,
transportasi, pajak tahunan, biaya penyusutan kandang ternak dan
biaya penyusutan peralatan yang digunakan. Kemudian biaya variabel
meliputi biaya pakan ternak, biaya tenaga kerja, dan biaya kesehatan
seperti Inseminasi Buatan dan obat-obatan.

METODE
Penelitian ini dilakukan mulai 1 Agustus sampai 25 Agustus 2019 di Kecamatan Pagu,
Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur. Metode penentuan lokasi yang dilakukan
untuk penelitian yaitu secara purposive (sengaja). Metode pengambilan sample secara
purposive merupakan metode pengambilan yang dilakukan secara sengaja ditentukan
oleh peneliti berdasarkan alasan tertentu atau berdasarkan
kesesuaian situasi dan kondisi yang dimiliki suatu wilayah penelitian
dengan tujuan penelitian (Mardikanto, 2007). Pemilihan Kecamatan
Pagu sebagai lokasi penelitian berdasarkan pertimbangan bahwa
populasi peternakan sapi di Kecamatan Pagu memiliki tingkat populasi yang lebih tinggi
dibandingkan kecamatan lainnya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
kuantitatif untuk mengetahui pendapatan usaha peternakan sapi perah. Total biaya yang
dianalysis yaitu Total Biaya Produksi dan Total Pendapatan bisnis peternakan sapi perah
“Anugerah” di Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri. Sampel ditentukan melalui teknik
purposive sample yaitu ditentukan dengan sengaja oleh peneliti yaitu usaha
peternakan sapi perah “Anugerah” di Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri, dengan
pertimbangan sampel diambil dari peternakan yang memiliki sistem manajemen baik.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan cara sebagai berikut:

1.Teknik kuesioner, yaitu menggunakan kuesioner untuk mendapatkan jawaban dari para
responden yaitu pemilik usaha peternakan sapi perah “Anugerah” di Kecamatan Pagu
Kabupaten Kediri
2.Teknik dokumentasi, yaitu mendapatkan data berupa gambar dan pencatatan.
3.Teknik wawancara, yaitu memperoleh, memperjelas, dan mencari data yang diperoleh
dari teknik dokumentasi dan kuisioner agar ketersediaan data terjamin validitasnya dan
dapat dipertanggung jawabkan.

Biaya Tetap (Fixed Cost)


Biaya tetap yaitu biaya yang besarannya relatif tetap dan akan rutin dikeluarkan walaupun
output yang diperoleh banyak maupun sedikit. Selain itu biaya tetap dikatakan biaya yang
tidak berpengaruh oleh tingginya produksi komoditas pertanian ataupun peternakan (Rohim
dan Hastuti, 2007). Komponen biaya tetap yang dikeluarkan pada bisnis peternakan sapi
perah di Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri terdiri dari: biaya penyusutan kandang, biaya
penyusutan ternak, biaya penyusutan peralatan kandang, biaya listrik, biaya air, pajak dan
transportasi. Besarnya biaya tetap dapat dilihat didalam tabel 1.0 berikut. Tabel 1.0 Rata-rata
Biaya Tetap Bisnis Peternakan Sapi Perah Anugerah di Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri
Tahun 2019. No Jenis Biaya Tetap Nilai Biaya Tetap (Rp)/ Tahun 1 Penyusutan Kandang
2.233.590 2 Penyusutan Ternak 10.244.435 3 Penyusutan Peralatan 1.003.201 4 Listrik
334.531 5 Air 277.140 6 Transportasi 220.000 7 PBB 35.000 Jumlah Rata-rata 14.347.897
Pada Tabel 1.0 diperlihatkan nilai dari rata-rata biaya tetap yang dikeluarkan oleh usaha
perternakan sapi perah anugerah di Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri Tahun 2019.
Gambaran tersebut memperlihatkan bahwa nilai dari biaya tetap yang dianalisis, bahwa
penyusutan ternak memiliki nilai yang cukup besar yaitu Rp. 10.244.435. Hal ini
menunjukkan bahwa penyusutan ternak menjadi biaya yang cukup diperhitungkan karena
dihitung sebagai biaya yang harus dikeluarkan oleh peternak responden untuk elakukan
perawatan terhadap ternaknya. Namun nilai Pajak Bumi Bangun (PBB) memiliki nilai yang
paling rendah yaitu sebesar Rp.35.000.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis usaha yang diadopsi dalam penelitian ini yaitu membahas


dari segi penerimaan usaha, biaya produksi dan pendapatan bisnis
peternakan sapi perah Anugerah di Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri.

Hasil analisis data dari Hasil Pendapatan Bisnis Peternakan Sapi


Perah “Anugerah” di Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri dilakukan
secara manual tujuannya untuk memberikan pengetahuan kepada
peternak supaya memiliki usaha peternakan sapi perah yang lebih baik
lagi.
BAB III

KESIMPULAN

Hasil biaya tetap (fixed cost) usaha peternakan sapi perah “Anugerah” di Kecamatan Pagu
Kabupaten Kediri tertinggi pada komponen biaya penyusutan ternak memiliki nilai yang
cukup besar yaitu Rp. 10.244.435., sedangkan biaya variabel yang paling tinggi adalah
komponen biaya pakan sebesar Rp. 64.122.000 per tahun.

DAFTAR PUSTAKA

BPS. (2019). Berita Resmi Statistik Peternakan Edisi Mei. (Online; http://www.bps.go.id,
diakses pada 4 Juni 2019). Firman. (2010). Agribisnis Sapi Perah. Bandung: Widya
Padjajaran. Mardikanto, T. (2009). Sistem Penyuluhan Pertanian. Universitas Sebelas Maret.
Priyono. (2008). Studi Keterkaitan antara Ikatan Sosial dengan Pendapatan dan Efisiensi
Usaha Ternak Sapi Potong di Kabupaten Banjarnegara. Skripsi Fakultas Peternakan
Universitas Jenderal Soedirman; Purwokerto. Rasyaf, M. (2008). Beternak Ayam Pedaging.
Jakarta : P.T. Penebar Swadaya. Rodjak. (2006). Ilmu Perencanaan Analysis Fiansial.
Bandung PT. Rineka Cipta. Rohim., Hastuti. (2007). Pengantar Teori dan Kasus Ekonomi
Pertanian. Jakarta: Penebar Swadaya. Sartono. (2001). Manajemen Keuangan : Teori dan
Aplikasi, Edisi Keempat. Yogyakarta; BPFE

Anda mungkin juga menyukai