Sebuah studi observasional dikatakan tinggi dalam kontrol ketika situasi atau pengaturan
dimanipulasi atau dibikin oleh peneliti; eksposur mata pelajaran untuk situasi atau kondisi
tertentu memungkinkan peneliti untuk mengamati perbedaan antara reaksi perilaku individu
untuk situasi.
observasi partisipan adalah suatu pendekatan yang sudah sering digunakan dalam studi
kasus, studi etnografis, dan studi grounded theory. Dalam observasi partisipan peneliti
mengumpulkan data dengan articipating dalam kehidupan sehari-hari dari kelompok atau
oranization diteliti.
Structured Versus Unstructured Observational Studies
di mana pengamat memiliki satu set yang telah ditetapkan kategori kegiatan atau
fenomena yang direncanakan untuk dipelajari, itu adalah studi observasional terstruktur.
Biasanya, hal-hal yang berkaitan dengan fitur internet, seperti durasi dan frekuensi dari suatu
peristiwa.
Sementara berpartisipasi, peneliti harus mengamati dan merekam, dan pada tahap
berikutnya menganalisis perilaku, tindakan, interaksi, peristiwa, dan sejenisnya.
Mendapatkan dimulai dengan observasi partisipan dan menjadi bagian dari kelompok
sosial bukan tanpa ifficulties. Apakah kebanyakan studi observasional, mendapatkan
akses dimulai dengan memperoleh izin untuk melakukan penelitian dari orang-orang
yang sangat peringkat dalam organisasi, lebih disukai dari manajemen puncak. Untuk
mendapatkan izin untuk melaksanakan penelitian, penting untuk hati-hati menjelaskan
tujuan penelitian.
What To Observe
Ada berbagai tingkat struktur dalam observasi terstruktur. Misalnya, peneliti mungkin
telah memutuskan pada kategori observasi dengan cara yang agak tepat dan saling
eksklusif di muka atau mulai dengan rencana rinci apa yang akan diamati dan bagaimana,
tapi mengumpulkan data dengan cara yang kurang sistematis atau yang telah ditentukan.
Skema pengkodean standar dapat membantu anda untuk mengembangkan skema coding
anda sendiri, yang memungkinkan anda untuk memberikan jawaban atas pertanyaan
penelitian anda.
Salah satu keuntungan utama dari pengamatan itu kelangsungan. Sedangkan wawancara
dan kuesioner memperoleh respon lisan tentang tindakan dan perilaku dari subjek, observasi
memungkinkan rearcher untuk mengumpulkan data perilaku tanpa mengajukan pertanyaan.
Terlepas dari kegiatan yang dilakukan oleh individu yang diteliti, gerakan mereka, kebiasaan
kerja, laporan dibuat dan pertemuan yang dilakukan oleh mereka, faktor lingkungan lain seperti
tata letak, pola kerja-aliran, kedekatan pengaturan tempat duduk, dan sejenisnya, bisa juga
dicatat.
Pengamatan bukan tanpa tantangan dan sulit. Berikut kelemahan dari studi observasional
memiliki tobe mencatat. Reaktivitas bisa menjadi ancaman besar bagi validitas resultrs studi
observasional, karena mereka yang diamati mungkin memiliki berbeda selama periode
penelitian. Data yang diamati fom titik peneliti dari pengamatan cenderung rentan terhadap
blases pengamat.