GEOSTRATEGI INDONESIA
Oleh:
Nama: Kadek Putri Indra Maheswari
NIM: 2111011016
Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa (Ida
Sang Hyang Widi Wasa, akhirnya penyusun dapat menyelesaikan tugas ini, yang
berjudul “KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI GEOSTRATEGI INDONESIA “.
Dengan segala pengharapan dan doa semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1................................................................................................................ Latar
Belakang .............................................................................................. 1
1.2................................................................................................................ Rumusan
Masalah ................................................................................................ 1
1.3................................................................................................................ Tujuan
dan Manfaat ......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Geostrategi ........................................................................ 3
2.2. Pengertian Ketahanan Nasional .......................................................... 5
2.3. Unsur-unsur Ketahanan Nasional ....................................................... 6
2.4. Hakikat Ketahanan Nasional .............................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
Geostrategi berasal dari kata geo yang berarti bumi, dan strategi merupakan
usaha dengan menggunakan segala kemampuan atau sumber daya baik SDM
maupun SDA untuk melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan. Dalam
kaitannya dengan kehidupan suatu negara, geostrategi disini diartikan sebagai
aturan atau sutu metode untuk mewujdkan cita-cita dan tujuan melalui proses
pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi
pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan
masa depan yang lebih baik, lebih aman dan bermartabat.
3
geostrategi Indonesia memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi
pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman.
4
2.2 Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahan Nasional adalah kondisi dinamis bangsa yang berisi ketangguhan serta
keuletan dan kemampuan bangsa untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan
baik yang datang dari dalam maupun luar, yang mengancam dan membahayakan
integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Namun pada
hakekatnya, Ketahan Nasional merupakan kondisi sekaligus konsepsi pembangunan
nasional untuk mencapai suatu tujuan dan cita – cita bangsa. Pada kondisi Ketahanan
sebagai konsepsi, Ketahanan Nasional berperan sebagai landasan konsepsional
strategis yang sekaligus merupakan pisau analisis untuk memecahkan permasalahan
strategis bangsa melalui pendekatan delapan aspek kehidupan nasional (asta gatra)
yang terdiri dari tiga aspek alamiah (tri gatra) yang bersifat statis dan lima aspek
kehidupan (panca gatra) yang bersifat dinamis.
Peran dan hubungan diantara kedelapan gatra saling terkait dan saling tergantung
secara utuh menyeluruh membentuk tata laku masyarakat dalam kehidupan nasional.
Pada implementasian ketahanan nasional, hal dilaksanakan dengan mengutamakan
pendekatan atas aspek kesejahteraan (prosperity approach) dan pendekatan keamanan
(security approach) yang serasi, selaras dan seimbang. Kesejahteraan dapat
digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan
nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besar kemakmuran yang adil dan merata,
rohaniah, dan jasmaniah. Tannas (Ketahan Nasional) diperlukan bukan hanya
konsepsi politik saja melainkan sebagai kebutuhan dalam menunjang keberhasilan
tugas pokok pemerintah, seperti Law and order, Welfare and prosperity, Defence and
security, Juridical justice and social justice, freedom of the people.
5
2.3 Unsur – unsur Ketahanan Nasional
a. Aspek yang berkaitan dengan alam yang bersifat Statis, yang meliputi aspek
geografi, aspek kependudukan, dan aspek kekayaan alam. Aspek ini sering disebut
sebagai Trigatra.
b. Aspek yang berkaitan dengan sosial bersifat dinamis, yang meliputi aspek Ideologi,
Aspek Politik, Aspek Sosial Budaya, dan aspek Petahanan Kemanan. Aspek ini
sering disebut sebagai Pancagatra. Jika kita gabungkan antara tiga aspek alamiah
(trigatra) dan lima aspek sosialkemasyarakatan (pancagatra) maka kita punya 8
Aspek yang kemudian disebut sebagai Astagatra (Soemarsono dkk, 2001: 110).
1. Model Astagatra
6
o Gatra keadaan dan kemampuan penduduk.
Doktrin
Wawasan Nasional
Sistem pertahanan keamanan
Geografi
Manusia
Integrasi angkatan bersenjata dan rakyat
Material
Ilmu pengetahuan dan teknologi
Kepemimpinan
Pengaruh luar negeri
7
2. Model Morgenthau
Model ini bersifat deskriptif kualitatif dengan jumlah gatra cukup banyak.
Bila model Lemhanas berevolusi dari pengalaman empiris perjalanan dan
perjuangan bangsa, maka model ini dibuat secara analitis. Dalam analisisnya,
Morgenthau menekankan penelitian kekuatan nasional dibina dalam kaitannya
dengan Negara lain. Artinya, ia menganggap pentingnya perjuangan
mendapatkan power position dalam satu kawasan, sehingga konsekuensinya,
maka terdapat advokasi untuk power position sehingga muncul strategi ke
arah balance (keseimbangan) (Srijanti dkk, 2011: 168).
4. Model Cline
8
dalamnya persepsi atau sistem penangkalan dari negara lainnya. Menurut
Cline suatu negara akan muncul sebagai kekuatan besar apabila ia memiliki
potensi geografi besar atau negara secara fisik yang wilayahnya besar dan
memiliki sumber daya manusia yang besar pula. Model ini mengatakan bahwa
suatu negara kecil bagaimanapun majunya tidak akan dapat memproyeksikan
diri sebagai negara besar. Sebaliknya, suatu negara dengan wilayah yang
besar, tetapi jumlah penduduknya kecil juga tidak akan menjadi negara besar
walaupun berteknologi maju (Srijanti dkk, 2011: 168-169).
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
10
DAFTAR PUSTAKA