Disusun oleh :
GEDE HYUGISWARA
Segala puji hanya milik Tuhan Yang Maha Esa karena atas anugerah-Nya penulis mampu
menyelesaikan makalah Gel lidah buaya memenuhi tugas mata kuliah Farmakologi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang pembuatan gel dari
lidah buaya, yang penulis sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi dan
referensi.
Semoga Makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Hindu Indonesia.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu,
kepada dosen pembimbing penulis meminta masukan dan saran demi perbaikan pembuatan
makalah penulis di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gel adalah campuran vkoloidal antara dua zat berbeda fase : padat dan cair. Penampilan
gel seperti zat padat yang lunak dan kenyal namun pada rentan suhu tertentu dapat berperilaku
seperti fluida. Berdasarkan berat, kebanyakan gel seharusnya tergolong zat cair, namur mereka
juga memiliki sifat seperti benda padat.
Biasanya gel memiliki sifat tiksotropi : menjadi cairan ketika digoyang, tetapi kembali
memadat ketika dibiarkan tenang. Beberapa gel juga menunjukkan gejala hysteresis. Dengan
mengganti cairan dengan gas dimungkinkan pula untuk membentuk aero gel (gel udara),
yangmerupakan bahan dengan sifat-sifat yang khusus, seperti massa jenis rendah, luas
permukaan yang sangat besar, dan isolator panas yang sangat baik.
Pengaplikasian gel, banyak zat yang dapat membentuk gel sebagai contoh dalam makalah
ini menggunakan gel dari tanaman lidah buaya yang dapat bermanfaat untuk kesediaan obat
untuk luka bakar.
Luka bakar merupakan cedera yang cukup sering dihadapi para dokter, jenis yang berat
memperlihatkan morbiditas (kesakitan) dan derajat cacat yang relatif tinggi dibanding dengan
cedera lain, biaya yang dibutuhkan dalam penanganannya pun tinggi. Penyebab luka bakar selain
terbakar api langsung atau tidak langsung, juga pejanan suhu yang tinggi dari matahari, listrik,
maupun bahan kimia. Luka bakar karena api atau akibat tak langsung dari api misalnya
tersiram air panas yang banyak terjadi pada kecelakaan rumah tangga (Syamsuhidayat dan Jong,
1997). Salah satu tanaman berkhasiat untuk menyembuhkan luka bakar adalah lidah buaya
(Barnes et al., 2002).
Kandungan senyawa lidah buaya yang diduga berperan sebagai penyembuh luka bakar
adalah acemannan, yang merupakan golongan polisakarida. Peran acemannan (mannosa-6 fosfat)
dalam penyembuhan luka bakar adalah untuk merangsang fibroblas, efek anti-inflamasi, efek
antimikroba (Lorenzetti., 1964 cit : Maenthaisong et al., 2007) dan efek pelembab (Helvig., 2002
cit : Maenthaisong et al., 2007).Hasil penelitianRohmawati (2008), pada konsentrasi 25%
ekstrak etanol 70% daun lidah buaya dalam sediaan gel paling cepat menyembuhkan luka bakar.
Penggunaan daun lidah buaya untuk menyembuhkan luka bakar dapat dipermudah
dengan membuat dalam bentuk sediaan seperti gel. Gel mempunyai sifat yang menyejukkan,
melembabkan, mudah penggunaannya, mudah berpenetrasi pada kulit sehingga memberikan efek
penyembuhan (Allenet al., 2005). Salah satu gelling agent yang dapat digunakan adalah kitosan.
Kitosan memiliki efek antibakteri, antijamur dan memiliki aktivitasanthelminticyang akan
mencegah dari terkena mikroba. Selain itu kitosan juga memiliki efek penyembuhan luka,
antiinflamasi, tabir surya, pelembab, dan agen immunomodulator yang paling tidak diduga akan
mensinergikan penggunaan lidah buaya sebagai obat dan bantuan kecantikan (Yogeshkumaret al,
2010).Kitosan merupakan turunan dari kitin yang terasetilasi (Lieberman dkk., 1996). Aktivasi
kitinase (kitosan merupakan turunan dari kitin) yang meningkat akan mengakibatkan terjadinya
rangsangan terhadap pertumbuhan jaringan baru. Penyembuhan luka dapat dipercepat karena
terhambatnya infeksi oleh mikroba. Atas dasar inilah diharapkan efek penyembuhan luka bakar
dapat lebih cepat.
dengan kitosan sebagai gelling agent dalam formulasi ini.Viskositas dari kitosan
meningkat dengan meningkatnya konsentrasi dari kitosan, peningkatan pH pada larutan,
penurunan temperatur dan peningkatan dari derajatdeacetylation. (Rowe et al., 2006). Ekstrak
lidah buaya dengan bentuk gel sudah terbukti mempunyai kemampuan menyembuhkan luka
bakar, ditambah penggunaan kitosan sebagai gelling agent yang memiliki effek penyembuhan
luka bakar, diharapkan akan mempercepat proses penyembuhan luka bakar. Bentuk sediaan gel
mempunyai keuntungan dalam proses penyembuhan luka bakar karena gel mengandung banyak
air sehingga bersifat mendinginkan. Kenaikan konsentrasi dari kitosan akan mempengaruhi sifat
fisik dari kitosan.
BAB II
PEMBAHASAN
Gel lidah buaya adalah salah satu bahan alami dengan fungsi penyembuh yang sangat
baik. Gel ini dapat digunakan untuk melembapkan kulit, merawat kulit yang terbakar, dan
meredakan iritasi. Untuk membuatnya sendiri, yang Anda butuhkan hanyalah tanaman lidah
buaya yang sehat. Gel lidah buaya dapat dicampurkan dengan bahan-bahan lain untuk
membuatnya lebih tahan lama selama lebih dari beberapa hari.
Bahan
Daun lidah buaya
Opsional: 500 mg vitamin C dalam bentuk serbuk atau vitamin E 400 IU (untuk setiap 60
ml gel)
Langkah 1
Langkah ke 2
o Karena sifat gel lidah buaya yang mudah rusak, jangan buat dalam jumlah yang
banyak sekaligus, kecuali jika Anda berencana untuk membagi-bagikannya. Potonglah 1 atau
2 buah daun lidah buaya yang berukuran besar dan seharusnya daun tersebut akan cukup
untuk menghasilkan gel sebanyak 120-240 ml.
o Terutama jika umur tanaman Anda masih muda, berhati-hatilah untuk tidak
memotongnya sampai benar-benar habis sekaligus. Memotong semua daun yang tumbuh di
bagian paling luar dapat merusak tanaman.
Langkah ke 3
Langkah ke 4
o Ketika Anda mengupas, segera buang kulit daun yang telah terkupas sehingga tidak
tercampur ke dalam gel.
Langkah ke 5
Langkah ke 7
o Pelajarilah cara menanam lidah buaya sehingga Anda bisa membuat gel dari
tanaman tersebut kapan pun yang Anda inginkan.
Tips
Sebagai pengganti vitamin C, Anda bisa menghancurkan vitamin C dalam bentuk tablet
dan mencampurkannya ke dalam gel. Mencampurkan beberapa tetes ekstrak grapefruit juga
bisa Anda lakukan untuk mengakalinya.
Peringatan
Lidah buaya memang dapat dikonsumsi secara langsung. Walaupun demikian, sebaiknya
Anda tidak mengonsumsinya secara berlebihan karena lidah buaya memiliki efek laksatif.
Pakailah sarung tangan untuk memegang lidah buaya jika Anda memiliki alergi terhadap
getah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lidah buaya sudah dikenal sejak jaman mesir kuno sejak beberapa ribu tahun yang lalu dan
dipakai sebagai obat penyubur rambut, penyembuh luka, dan juga sebagai perawatan kulit.
Lidah Buaya ciri-cirinya biasa hidup di tempat yang memiliki suhu panas atau baiasa di tanam di dalam
pot ataupun di pekarang rumah untuk dijadikan tanaman hias.
Lidah buaya mengandung berbagai macam senyawa biologis aktif, seperti mannans asetat,
polymannans, antrakuinon, berbagai lektin dan zat saponin dan senyawa antrakuinon. Senyawa
antrakuinon yang terdapat pada lidah buaya merupakan zat yang dapat menangkal bakteri. Lidah buaya
layak disebut sebagai tanaman herbal karena mengandung sekitar 75 jenis zat yang bermanfaat dan
kurang lebih sekitar 200 senyawa lain yang sangat berkhasiat.
Lidah buaya di kenal sebagai tumbuhan yang kaya akan kandungan vitaminya (kecuali vitamin
D). Berdasarkan hal tersebut lidah buaya bisa di manfaatkan untuk menyembuhkan penyakit, misalnya
saja untuk Obat cacing, Penyembuh Luka bakar, Obat Bisul, Luka Bernanah, Amandel, Sakit Mata,
Keseleo dan, Kosmetik, serta Jerawat.
Pengolahan tanaman lidah buaya sangatlah mudah, sesuai apa yang kita butuhkan.
B. Saran
Diharapkan setelah membaca makalah ini pembaca beralih kepada bahan-bahan alami
terutama Lidah Buaya. Setelah kita mengetahui tentang bahan alami yang dapat digunakan
sebagai penyembuh luka juga dapat sebagai perawatan kulit maka penulis berharap pembaca
lebih memilih bahan tersebut karena hal ini akan lebih aman untuk digunakan dibandingkan
dengan menggunakan bahan-bahan kimia.