Anda di halaman 1dari 4

TUGAS FORMULASI TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI PADAT CAIR

VANISHING CREAM, COLD CREAM, ORGANOGEL, EMULGEL, DAN HIDROGEL

DOSEN: ASTRID INDALIFIANY, S.Farm., M.Si

OLEH

NAMA : SITTI AISYAH APRILIA

NIM : O1A120120

KELAS :C

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2023
1. Vanishing cream dan cold cream

a. Perbedaan vanishing cream dan cold krim yaitu vanishing cream adalah suatu
sediaan setengah padat, berupa elmusi mengandung air tidak kurang dari 60% dan
dimaksudkan untuk pemakaian luar sedangkan cold cream merupakan emulsi air
dalam minyak (a/m) dengan kandungan fase minyak yang cukup tinggi. Pada
vanishing cream memiliki kandungan air yang lebih banyak sedangkan pada cold
cream memiliki kandungan minyak yang lebih banyak.

b. Komponen penyusun vanishing cream yaitu: basis yang terdiri dari basis fase air
dan basis fase minyak, pengawet, emulgator, humektan dan pelarut. Dalam jurnal
yang saya baca basis fase air terdiri dari akuades, gliserin dan trietanolamin
sedangkan fase minyak terdiri dari campuran asam stearat, cera alba, dan
petroleum jelly. TEA sebagai emulgator yang termasuk golongan emulgator
anionik, gliserin berfungsi sebagai humektan dan akuades sebagai pelarut serta
asam stearat yang bisa berfungsi sebagai zat pengawet. Vanishing cream
umumnya tidak mengandung zat aktif sehingga dapat ditambah dengan senyawa
aktif untuk khasiat tertentu seperti antioksidan. Vanishing cream pada jurnal ini
menggunakan bahan aktif karagenan.

c. Komponen penyusun cold cream yaitu: bahan aktif, basis fase minyak dan basis
fase air. Dalam jurnal yang saya baca bahan aktif yang digunakan yaitu ekstrak
kulit manggis, ekstrak daun binahong dan ekstrak herba pegagan. Basis fase
minyak terdiri dari cera alba, cetaceum, dan parafin cair serta basis fase air
sekaligus pelarut yaitu akuades.

2. Organogel, emulgel, dan gel konvensional (hidrogel)

a. Perbedaan emulgel, organogel dan gel konvensional biasa (hydrogel) yaitu:

Hidrogel adalah salah satu bentuk sediaan farmasi yang digunakan secara topikal
dengan cara dioleskan pada kulit. Hidrogel sangat ideal digunakan sebagai
penutup luka karena dapat menghilangkan jaringan mati. Hidrogel bisa
memberikan kondisi yang lembab pada area luka sehingga akan menciptakan rasa
dingin yang dapat mengurangi pembengkakan pada area luka, sehingga akan
mempercepat proses penyembuhan luka. Kemampuan hidrogel dalam
menurunkan rasa sakit pada sekitar luka dapat meningkatkan kenyamanan pasien
yang menggunakannya . Emulgel merupakan emulsi baik oil in water atau water
in oil yang dibuat gel dengan mencampurkan gelling agent. Sediaan emulgel
memiliki kelebihan sebagai pembawa bahan yang hidrofobik yang tidak dapat
menyatu secara langsung dalam basis gel. Sediaan emulgel dipilih karena mudah
mengering, membentuk lapisan film yang mudah dicuci dan memberikan rasa
dingin di kulit. Emulgel juga melekat lebih lama yang membuat absospsi obat
lebih optimal. Organogel adalah gel yang terbuat dari pelarut bukan air, yang
telah disebutkan dalam berbagai farmakope untuk penggunaan topikal yang
berguna untuk obat lipofilik. Mereka tidak hanya mengerahkan efek lokal tetapi
juga mampu mencapai efek sistemik melalui penyerapan transdermal, ketika
sifatnya lipofilik dan efek oklusif diperkuat oleh adanya penambah penetrasi.

Oleh karena itu perbedaan emulgel, organogel dan hidrogel yaitu pada emulgel
bisa berupa emulsi oil in water maupun water in oil sehingga bisa menggunakan
semua jenis pelarut, baik pelarut air, pelarut organik maupun pelarut bukan air
seperti minyak atau pelarut non polar lainnya sehingga bisa menggunakan semua
jenis bahan aktif baik yang larut air (hidrofilik) maupun larut minyak (lipofilik).
Pada organogel pelarut yang digunakan adalah pelarut bukan air sehingga bahan
aktif yang bisa digunakan adalah bahan aktif yang lipofilik. Pada hidrogel pelarut
yang digunakan adalah pelarut air yang dapat memberikan kondisi lembab dan
menciptakan rasa dingin sehingga bahan aktif yang digunakan adalah bahan aktif
yang bisa larut air atau hidrofilik.

b. Komponen penyusun organogel yaitu: komponen yang menyusun organogel


terdiri dari bahan aktif, zat pendispersi atau pengemulsi, pengawet dan pelarut.
Pada jurnal yang saya baca bahan aktif yang digunakan adalah lornoxicam yang
mengandung organogel lecithin, fase minyak yang terdiri dari lesitin murni dan
isopropil miristat sebagai zat pendispersi atau pengemulsi, serta asam sorbat
sebagai pengawet. Kemudian fase air yaitu polipropilena dan gliserol.
Organogel lesitin, terdiri dari jaringan 3 dimensi misel silinder terbalik (seperti
polimer) yang terjerat, yang melumpuhkan fase organik eksternal kontinu atau
makroskopis, sehingga mengubah cairan menjadi gel. Formulasi jaringan 3
dimensi dalam organogel merupakan hasil transisi pada level misel dalam cairan
Newtonian dengan kekentalan rendah yang terdiri dari misel lesitin dalam cairan
organik non polar. Keadaan misel bola terbalik agregat lipid ini berubah menjadi
misel tubular memanjang dengan penambahan air dan selanjutnya terjerat untuk
membentuk jaringan 3-dimensi temporal dalam curah larutan, yang terakhir
berfungsi untuk melumpuhkan fase organik eksternal, sehingga menghasilkan
bentuk gel atau keadaan seperti jeli dari larutan awal yang tidak kental. Namun,
transparansi dan isotropi optik organogel tetap seperti sebelumnya. Sistem ini
juga dapat disebut misel mirip polimer atau misel mirip cacing atau mirip benang.

c. Komponen penyusun emulgel yaitu: bahan aktif, surfaktan, gelling agent,


peningkat viskositas, emolien, pengawet, antioksidan, emulgator, humektan,
stabilizer, dan pelarut. Dalam jurnal yang saya baca zat aktif yang digunakan
yaitu ekstrak daun senggani, tween 80 dan span 80 sebagai surfaktan, carbophol
940 dan HPMC sebagai gelling agent, detil alkohol sebagai peningkat viskositas,
parafin cair sebagai emolien, propilen glikol sebagai humektan, BHT sebagai
antioksidan, TEA sebagai emulgator, DMDM Hydrantoin sebagai pengawet,
Phenoxyetanol sebagai stabilizer dan akuades sebagai pelarut.

d. Komponen penyusun hidrogel yaitu: zat aktif, basis, humektan, pengawet dan
pelarut. Dalam jurnal yang saya baca bahan aktif yang digunakan yaitu ekstrak
daun gaharu, karbopol 940 dan HPMC K4M sebagai basis, gliserin sebagai
humektan, metil paraben dan propil paraben sebagai pengawet serta akuades
sebagai pelarut.

Anda mungkin juga menyukai