id
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
TARIDA DOROTHY
G0007021
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit2010
to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Tim Skripsi
PERNYATAAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Surakarta,.....................
Tarida Dorothy
G0007021
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Tarida Dorothy, G0007021, 2010. Pengaruh Pemberian Jus Mangga (Mangifera
indica L.) terhadap Kerusakan Struktur Histologis Paru Mencit yang Dipapar Asap
Rokok, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Tarida Dorothy, G0007021, 2010. The Effect of Mango (Mangifera indica L.)
Juice on Mice Histological Lung Damage which Exposed by Cigarette Smoke,
Faculty of Medicine, Sebelas Maret University, Surakarta.
Objectives : The purpose of this experiment is to know the effect of Mango
(Mangifera indica L.) juice to prevent mice histological lung damage which exposed
by cigarette smoke.
Methods : This was a pure experiment with post test only control group design.
Thirty male mice Swiss webster strain divided into 3 groups; control group, group I,
and group II. The first group was used as negative control group (KK) which given
no treatment beside aquadest dose 0,2 ml/20g BB mice, second group (KPI) was
exposed by cigarette smoke and the last group (KPII) was given mango juice 0,2
ml/20g BB mice then exposed by cigarette smoke during 14 days. On the 15th day,
all of mice were sacrificed for lung histopathological study. The histological lung
damage were observed by destruction of septum, lung oodema, and inflitration of
the inflamatory cells. Then the data was analyzed using Kruskall Wallis and Mann
Whitney (α = 0,05).
Conclusion : From this experiments, it can be concluded that the mango juice
(Mangifera indica L.) can prevent mice histological lung damage which exposed by
cigarette smoke.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
PRAKATA ........................................................................................................ vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... ..... 3
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka ......................................................................... ..... 4
1. Rokok .......................................................................................... 4
2. Mangga ......................................................................................... 6
3. Struktur histologis paru ............................................................... 9
a. Bronkiolus .............................................................................. 9
b. Bronkiolus terminalis ........................................................... 10
c. Bronkiolus respiratorius .......................................................... 10
d. Duktus alveolaris .................................................................... 11
e. Alveolus .................................................................................. 11
4. Pertahanan saluran napas ............................................................. 11
5. Hubungan asap rokok dengan mekanisme pertahanan paru ........ 13
6. Interaksi antioksidan dalam mangga dan asap rokok .................. 16
B. Kerangka Pemikiran ........................................................................17
C. Hipotesis ..................................................................................... ..... 18
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................19
B. Lokasi Penelitian .............................................................................19
C. Subjek Penelitian ........................................................................... . 19
commit to user
D. Teknik Sampling .............................................................................. 20
E. Desain Penelitian ....................................................................... ...... 20
F. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel Penelitian .............. 21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
diestimasikan ada sekitar 1,3 milyar orang perokok di dunia. Jumlah kematian
akibat konsumsi rokok adalah 5 juta orang/tahun, jika pola konsumsi yang ada
terus berlangsung, jumlah kematian akan berlipat ganda, mendekati 10 juta orang
pada tahun 2020 (World Health Organization, 2006). Seorang ahli statistik
mengukur bahwa pada perokok selama 5-8 tahun, setiap batang rokok
mengurangi harapan hidup 5,5 menit (Robbins dan Kumar, 1995). Gangguan
kesehatan yang ditimbulkan oleh rokok berasal dari asap utama dan asap samping
tinggi dari asap utama, sehingga berbahaya bagi orang di sekitar lingkungan asap
Asap rokok mengandung 4000 zat kimia berbahaya bagi kesehatan dan
terdapat lebih dari 43 macam racun. Asap rokok itu mengandung antara lain
mengandung zat pemicu terjadinya kanker, selain itu asap rokok yang dihirup
bebas dapat menimbulkan kerusakan pada protein, lipid, karbohidrat dan asam
nukleat. Paru merupakan organ yang paling sering terpapar dengan radikal bebas
(Koentjahja, 2000). Efek radikal bebas dalam tubuh akan dinetralisir oleh
commit to user
antioksidan. Tubuh manusia, sebenarnya dapat menghasilkan antioksidan tetapi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
jumlahnya sering sekali tidak cukup untuk menetralkan radikal bebas yang masuk
dari luar. Beberapa antioksidan dapat dihasilkan dari produk alam seperti rempah,
(Afriansyah, 2001). Namun, sejauh ini pengaruh pemberian jus mangga terhadap
protein, sel, jaringan, dan organ sasaran radikal bebas (Afriansyah, 2001). Beta-
bebas dengan melengkapi kekurangan elektron yang dimiliki radikal bebas, dan
B. Perumusan Masalah
efek proteksi terhadap kerusakan histologis paru mencit yang dipapar asap rokok?
commit to user
C. Tujuan Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
mangga (Mangifera indica L.) terhadap kerusakan histologis paru mencit yang
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis :
2. Manfaat Aplikatif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Rokok
dari daun tembakau sebagai bahan mentah yang kemudian dibentuk untuk
kanker paru-paru (Schrier, 1994). Asap rokok dibentuk oleh side stream
smoke yaitu asap dari ujung rokok yang terbakar dan main stream smoke
yaitu asap dari ujung filter yang dihisap ke dalam mulut dan paru-paru.
Polusi udara yang ditimbulkan oleh asap rokok utama dan asap rokok
Kandungan bahan kimia pada asap rokok sampingan (side stream smoke)
ternyata lebih tinggi dibanding asap rokok utama, antara lain karena
adalah penyebab berbagai penyakit bagi perokok aktif maupun perokok pasif
commit to user
yang terpaksa harus turut menghisap asap rokok. Paparan asap rokok yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
terus menerus pada manusia sehat akan menambah risiko terkena penyakit
rokok mengandung komponen berupa gas kimia 92% dan bahan padat 8%
atau partikel aerosol yang terbentuk dari pembakaran tembakau (Yani, 2006).
Setiap satu hirupan asap rokok akan mengandung 1017 molekul Reactive
f. b-Naftilamin Karsinogen
g. N-Nitrosonomikotin Karsinogen
h. Benzo(a)piren Karsinogen
i. logam renik Karsinogen
j. Indol Akselerator tumor
k. Karbazol Akselerator tumor
l. Katekol Kokarsinogen
II. Fase gas
a. Karbonmonoksida Pengurangan transfer dan
Pemakaian O2
b. Asam Hidrosianat Sitotoksin dan iritan
c. Asetaldehid Sitotoksin dan iritan
d. Akrolein Sitotoksin dan iritan
e. Amonia Sitotoksin dan iritan
f. Formaldehid Sitotoksin dan iritan
g. Oksida dari Nitrogen Sitotoksin dan iritan
h. Nitrosamin Karsinogen
i. Hidrozin Karsinogen
j. Vinil Klorida Karsinogen
(Purnamasari, 2006).
tahunan yang berasal dari Negara India. Tanaman ini kemudian menyebar
lebih dari 4000 tahun yang lalu ke wilayah Asia Tenggara termasuk
indica L. yaitu mangga arumanis, golek, gedong, dan cengkir dan Mangifera
foetida yaitu kweni dan kemang. Saat ini terdapat lebih dari 1000 varietas
Sub-Divisi : Angiospermae
Klas : Dicotyledonae
Subklas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Famili : Anarcadiaceae
Genus : Mangifera
sub-tropis dengan musim kering selama tiga bulan. Masa kering diperlukan
mangga dapat tumbuh hingga 60 kaki dan berbuah setelah 4-6 tahun tanam
mg. Sebagian besar energi mangga berasal dari karbohidrat berupa gula,
yang membuatnya terasa manis. Kandungan gula ini didominasi oleh gula
(Afriansyah, 2001).
Beta-karoten adalah zat yang di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A
(zat gizi yang penting untuk fungsi retina). Beta-karoten dan vitamin C
sel kanker serta melindungi asam lemak tidak jenuh ganda dari proses
atas bagian konduksi dan bagian respirasi. Bagian konduksi terdiri dari
letaknya di dalam rongga dada atau toraks (Price & Wilson, 1995). Paru-paru
ditutup oleh jaringan ikat longgar yang dilapisi mesotel (Craigmile, 1987).
commit to user
Paru dibungkus membran serosa yang disebut pleura. Pleura terdiri atas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lapisan jaringan ikat tipis, fibroblas, dan serat elastin (Bloom dan Fawcett,
1994). Pleura yang melapisi rongga dada disebut pleura parietalis. Pleura
parietalis dan pleura visceralis terdapat suatu lapisan tipis yang berfungsi
a. Bronkiolus
sel goblet dan epitelnya terdiri atas sel-sel bersilia dan sel-sel bronkial
tanpa silia, disebut sel Clara. Sel-sel ini kolumner dengan apeks bulat
yang menonjol di atas sel epitel lain (Bloom dan Fawcett, 1994). Fungsi
b. Bronkiolus terminalis
kurang lebih 1 mm tanpa diperkuat cincin tulang rawan (Price & Wilson,
dengan epitel silindris bersilia dan pada daerah ini tidak terdapat sel
goblet. Lamina propria tipis, selapis otot polos yang berkembang baik,
commit to user
dan masih ada adventitia pada bronkiolus terminalis (Eroschenko, 2001).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Bronkiolus Respiratorius
d. Duktus Alveolaris
2001).
e. Alveolus
mudah dilalui gas. Sel tipe II (sel alveolus kuboid) ditemukan di antara
mudah terserang oleh masuknya benda asing (debu) dan bakteri yang masuk
bersama udara inspirasi, tetapi saluran repirasi bagian bawah dalam keadaan
batuk merupakan suatu mekanisme lain yang lebih kuat untuk mendorong
merupakan pertahanan yang paling akhir dan paling penting terhadap invasi
dengan sifat dapat bermigrasi dan aktivitas enzimatik yang unik. Sel ini
bergerak bebas pada permukaan alveolus dan meliputi serta menelan benda
atau bakteri. Sesudah meliputi partikel mikroba maka enzim litik yang
inhibitor ini memberi efek protektif terhadap paru dari proteinase yang
dihasilkan oleh fagositosis dan respons inflamasi dalam melawan agen atau
commit to user
benda asing yang masuk ke paru. Proteinase inhibitor ini antara lain terdiri
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1991).
kerusakan nyata yang disebabkan oleh asap rokok adalah stres oksidatif.
Kondisi stres oksidatif yang diakibatkan oleh asap rokok berkaitan dengan
LTB4, dan ROS dalam sirkulasi. IL-8 dan LTB4 dikenal sebagai faktor
saluran napas. Makrofag dan neutrofil yang telah teraktivasi lalu melepaskan
protease dan juga superoxide anion (O2-) yang bersama dengan matrix
hipersekresi mukus, fibrosis, dan proteolisis pada jaringan paru. Sel T CD8+
sitotoksik juga terlibat dalam proses inflamasi ini (Hansel dan Barnes, 2004).
commitato
menghambat dan menghidrolisa userserta dengan memproduksi Reactive
1-AT
Elastase dapat merusak struktur protein paru, salah satunya adalah destruksi
stres oksidatif lebih besar daripada stres oksidatif akibat merokok itu sendiri.
oleh perlekatan fagosit ke dalam jaringan dan merupakan pusat proses imun
dan inflamasi terutama jejas pada jaringan yang berhubungan dengan ROS.
disebut muccociliary clearance. Bulu-bulu getar dan bahan lain di paru tidak
mudah “membuang” infeksi yang sudah masuk karena bulu getar dan alat
lain di paru rusak akibat asap rokok. Selain itu, asap rokok meningkatkan
dapat menurunkan respons terhadap antigen sehingga kalau ada benda asing
napas, diketahui terjadi inflamasi, atrofi, metaplasia sel goblet, metaplasia sel
2006).
Akibatnya, pembuluh darah di paru mudah bocor. Juga merusak sel pemakan
benda asing masuk ke dalam paru-paru, tidak ada pendeteksinya. Asap rokok
dari tiga kategori yaitu stres oksidatif, kerusakan DNA, dan fungsi endotel.
Biomarker dari stres oksidatif terdiri dari antibodi LDL teroksidasi, kuantitas
B. Kerangka Pemikiran
Jus Mangga
Karotenoid (beta-karoten),
Asap Rokok Vitamin C
Imunomodulator Antikarsinogenik
Oksidan
Elastase
ROS
Keterangan :
Tertimbun di = memacu
Destruksi Septum Jaringan
= menghambat
Alveolar
Edema Paru
C. Hipotesis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
perubahan yang terjadi pada efek (variabel yang dipelajari) hampir sepenuhnya
B. Lokasi Penelitian
C. Subjek Penelitian
Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit jantan Swiss
webster yang berumur 2-3 bulan dengan berat badan ± 20-30 g. Besar sampel
tiap kelompok dihitung dengan rumus Federer, dimana (n) adalah jumlah subjek
(n-1)(t-1) > 15
(n-1)(3-1) > 15
2n > 17
n > 8.5
yang akan dipakai dalam penelitian adalah 10 ekor mencit jantan untuk tiap
kelompoknya.
commit to user
D. Teknik Sampling
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
E. Desain Penelitian
(Taufiqqurohman, 2003).
K O O1
X PI X1 O2 Dibandingkan
PII X2 O3
X : Subjek Penelitian
K : Kelompok Kontrol
PI : Kelompok Perlakuan I
O : Pemberian aquades 0,2 ml/20g BB mencit per oral tiap hari selama
14 hari berturut-turut.
X1 : Kandang diberi paparan asap dari 1 batang rokok tiap hari selama
14 hari berturut-turut.
X2 : Kandang diberi paparan asap dari 1 batang rokok tiap hari selama
perlakuan.
dimaksud dengan status pemberian jus mangga adalah pemberian jus mangga
dengan dosis 0,2ml/20g BB mencit yang diberikan satu kali sehari dengan
hari berturut-turut. Jus mangga dibuat dari mangga matang jenis golek. Skala
2. Variabel Terikat
mangga.
mikroskopis normal.
pandang terbanyak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pandang terbanyak.
pandang terbanyak.
gambaran berupa salah satu dari : infiltrasi sel radang atau edema
gambaran berupa salah satu dari : infiltrasi sel radang atau edema
a. Galur mencit
Swiss webster.
c. Jenis Kelamin
e. Tempat Hidup
a. Patogenesis suatu zat yang dapat merusak paru selain radikal bebas yaitu
ini.
1. Alat :
d. Sonde lambung
meja lilin)
h. Kamera nikon
j. Blender
k. Saringan Jus
commit to user
2. Bahan :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Aquadest
e. Hematoxilin Eosin
H. Cara Kerja
1. Langkah pertama
Jus mangga dibuat dari buah mangga yang matang dari jenis golek.
1991).
kandungan beta-karoten
553 g
= 30 mg mangga
jus mengandung 0,03 gram (30 mg) mangga. Setelah itu, diambil
sebanyak 0,2 ml untuk diberikan secara per oral pada tiap mencit.
2. Langkah kedua
dilakukan perlakuan.
3. Langkah ketiga
pengasapan dengan 1 batang rokok dalam kandang setiap hari selama 14 hari
commit to user
berturut-turut. Kelompok ketiga sebagai kelompok perlakuan II (PII) diberi
BB jus mangga per oral sekali sehari. Di luar jadwal perlakuan tersebut
mencit diberi makan berupa pellet dan minum air PAM ad libitum.
4. Langkah keempat
Setelah diberi perlakuan selama 14 hari, satu hari kemudian semua mencit
dikorbankan secara dislokasi leher, diambil organ paru bagian kanan lobus
parafin dan pengecatan HE. Hal ini dilakukan pada satu hari setelah hari ke-
14 agar efek perlakuan masih tampak nyata. Pengambilan paru bagian kanan
lobus tengah ini hanya untuk homogenitas sampel. Dari bagian paru yang
diambil dari setiap mencit dibuat 3 irisan dengan ketebalan 3-4 µm. Jarak
antara irisan satu dengan yang lain ± 25 irisan. Dengan demikian dari setiap
5. Langkah Kelima
preparat diamati pada 5 lapang pandang secara acak. Dari setiap lapang
pandang, dilihat apakah gambaran yang terlihat normal (tidak ada kerusakan
ringan, sedang, atau berat. Gambaran mikroskopis pada satu lapang pandang
dikatakan normal bila dari satu lapang pandang tersebut tidak ditemukan
kerusakan ringan bila dari satu lapang pandang dijumpai adanya salah satu
septum alveolar atau ketiga-tiganya pada < 1/3 lapang pandang. Gambaran
kerusakan sedang bila dari satu lapang pandang dijumpai adanya salah satu
gambaran kerusakan berat bila dari satu lapang pandang dijumpai adanya
salah satu gambaran dari : infiltrasi sel radang, edema interstisial, maupun
destruksi septum alveolar atau ketiga-tiganya pada > 1/2 lapang pandang.
ditemukan (misal : kerusakan ringan, sedang, atau berat). Bila dari 5 lapang
ditambah satu lapang pandang lagi. Dan bila masih ada gambaran kerusakan
yang berbeda dengan jumlah lapang pandang yang sama maka pengamatan
normal diberi skor 0, preparat dengan derajat kerusakan ringan diberi skor 1,
preparat dengan derajat kerusakan sedang diberi skor 2, dan preparat dengan
Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan uji Kruskal Wallis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN
kerusakan histologis paru mencit yang dipapar asap rokok, diperoleh data
tabel 2. Data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan data ordinal
parameter yaitu : destruksi septum alveolar, edema paru, dan infiltrasi sel
radang.
atrofi, dan pada beberapa tempat terdapat kerusakan total septum alveolar.
alveolar, dan dapat pula ditemukan adanya alveolus yang berisi cairan.
PI 0 0 6 24 30
PII 0 18 9 3 30
Kelompok
Keterangan :
B. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan uji statistik Kruskal Wallis dan Mann
paling sedikit satu kelompok menunjukkan nilai yang lebih besar daripada
Whitney.
didapatkan nilai p = 0,000. Karena nilai p < 0,05, maka dapat disimpulkan
lebih besar, maka dilakukan analisis dengan uji Mann Whitney. Berikut ini
Kelompok yang
n1commit
n2 to user p Perbedaan
dibandingkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Keterangan :
p : Nilai signifikansi
Dari hasil perhitungan uji statistik Mann Whitney yang tertera pada
tabel 3, didapatkan adanya perbedaan yang bermakna antara K-PI dan PI-PII.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dihitung
dengan uji Kruskal Wallis dan Mann Whitney membuktikan adanya pengaruh
pemberian jus mangga terhadap struktur histologis paru mencit yang diberi paparan
asap rokok. Pada penelitian ini, kerusakam histologis paru mencit dinilai
berdasarkan adanya destruksi septum alveolar, edema paru, dan adanya infiltrasi sel
radang.
II, dan menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna antara kelompok kontrol dan
disebabkan karena pada kelompok perlakuan I mendapat paparan asap rokok yang
batuk, dan makrofag alveolar tidak dapat berfungsi dengan baik membuang partikel
Asap rokok juga dapat menyebabkan destruksi septum alveolar paru. Hal ini
sebagai proteinase inhibitor dalam paru melalui dua cara yaitu dengan memproduksi
elastase serta dengan memproduksi Reactive Oxygen Species (ROS). Elastase dapat
keluar bersama cairan dan tertimbun di jaringan serta menyebabkan edema. Asap
menyebabkan terjadinya stres oksidatif yang merusak alveolus paru. Oksidan yang
terdapat dalam asap rokok dapat menyebabkan kerusakan oksidatif yang signifikan
seluruh paru-paru. Selain itu oksidan yang terdapat dalam asap rokok juga dapat
membran menjadi kaku dan mengalami kerusakan. Hal ini dapat dicegah dengan
pemberian antioksidan.
mikroskopis kerusakan ringan dan sedang. Gambaran ini disebabkan oleh adanya
variabel luar yang tidak bisa dikendalikan seperti kondisi psikologik mencit,
imunitas mencit, dan patogenesis suatu zat yang dapat merusak struktur histologis
perlakuan I dan kelompok perlakuan II. Hal ini disebabkan karena radikal bebas
commit to user
yang terdapat pada kelompok perlakuan II direduksi dan dicegah pembentukannya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
oleh antioksidan yang terdapat pada jus mangga. Antioksidan terbanyak yang
terdapat dalam jus mangga adalah beta-karoten dan vitamin C. Kedua antioksidan
terbentuknya radikal bebas dan menghancurkan radikal bebas yang sudah terbentuk
(Arief, 2005).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Darmono dan Mulyono (2006), asap
terdapat dalam jus mangga memiliki kandungan antioksidan yang efektif. Asap
rokok menyebabkan oksidasi dalam plasma protein dan kerusakan pada organ
seperti pada hati, ginjal, dan paru. Kandungan beta-karoten dan vitamin C yang
terdapat dalam jus mangga berfungsi sebagai antioksidan sehingga dapat mencegah
dan vitamin C yang terdapat dalam jus mangga berfungsi sebagai antioksidan
(OH-), superoxide anion (O2), dan hydrogen peroxide (H2O2). Selain itu, beta-
paru terutama yang disebabkan oleh radikal bebas yang berupa benzo(a)piren yang
lipid pada membran sel epitel paru sehingga tidak mengalami kerusakan, menangkal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
radikal hidroksil, dan bertindak sebagai donor hidrogen kepada oksidan yang
menunjukkan adanya perbedaan yang tidak bermakna dari hasil uji Mann Whitney.
Hal ini menunjukkan bahwa antioksidan yang terdapat dalam jus mangga telah
mampu mengikat radikal bebas yang terdapat dalam asap rokok sedemikian rupa
oleh jus mangga dapat mengurangi terjadinya stress oksidatif yang dihasilkan oleh
asap rokok sehingga menekan terjadinya reaksi inflamasi pada saluran pernafasan.
yang terdapat dalam jus mangga dapat mengurangi terjadinya stres oksidatif yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB VI
A. Simpulan
B. Saran
commit to user