#Desember #2021
Manajemen Laba
Oleh
Siti Rohaeni
Hanhan Hanifah
Universitas Cipasung Tasikmalaya
reniberilium@gmail.com
hanhanhanifah932@gmail.com
ABSTRAK
Jurnal ini dibuat untuk menjabarkan mengenai Earnings Management (manajemen laba) dan
melihat pengaruhnya terhadap kinerja dan nilai perusahaan, good corporate governance,
perbandingan antara manajemen laba riil dan manajemen laba akrual, hubungan antara
manajemen laba dan IFRS serta Financial Fraud, dan pandangan akuntansi terhadap manajemen
laba. Dimana laba sendiri adalah kenaikan modal yang berasal dari transaksi yang jarang dalam
suatu perusahaan. Sedangkan manajemen laba adalah upaya manajer dalam mempengaruhi
informasi laporan keuangan sehingga dapat mengelabuhi para stakeholder. Manajemen laba
adalah hasil campur tangan manajemen dalam penyusunan laporan keuangan sehingga dengan
demikian akan meningkatkan laba yang menguntungkan manajemen atau perusahaan.
Manajemen laba yang dilakukan oleh manajemen memperlihatkan kinerja jangka pendek
perusahaan yang baik namun secara potensial akan menurunkan nilai perusahaan pada janga
panjang di mata investor.
ABSTRACK
This journal was created to describe Earnings Management (earnings management) and see
its effect on firm performance and value, good corporate governance, comparisons between
real earnings management and accrual earnings management, the relationship between
earnings management and IFRS and Financial Fraud, and accounting views on management.
profit. Where profit itself is an increase in capital that comes from infrequent transactions in a
company. Meanwhile, earnings management is a manager's effort to influence financial
statement information so that it can deceive stakeholders. Earnings management is the result
of management intervention in the preparation of financial statements so that it will increase
profits that benefit management or the company. Earnings management carried out by
management shows good short-term performance of the company but will potentially reduce
the value of the company in the long term in the eyes of investors.
parameter kinerja perusahaan yang oleh manajer tersebut timbul karena adanya
dan kreditor karena mereka menggunakan kepentingan antara pemilik atau pemegang
manajemen. Laba yang berkualitas adalah manajemen (agent) akibat tidak bertemunya
laba yang bermanfaat dalam pengambilan utilitas maksimal di antara mereka karena
Kualitas laba yang rendah dapat praktik akuntansi dengan orientasi pada
mengakibatkan para pemakai laporan laba untuk mencapai suatu kinerja tertentu.
Salah satu cara yang dapat semu, akan menyebabkan nilai perusahaan
dilakukan oleh manajemen dalam proses berkurang di masa yang akan datang.
pengaruhnya terhadap tingkat laba adalah manajemen laba dalam tiga kategori yaitu
akrual, dan manajemen laba riil (real Graham, et. al., (2005) juga
Roychowdhury (2006), Zang (2006), Cohen manajemen laba riil dibandingkan dengan
& Zarowin (2008), serta Cohen & Zarowin manajemen laba akrual. Hal ini disebabkan
(2008) menemukan bahwa manajer sudah karena aktivitas manajemen laba riil sulit
bergeser dari manajemen laba akrual dibedakan dengan keputusan bisnis optimal
menuju manajemen laba riil setelah perioda dan lebih sulit dideteksi, meskipun kos-kos
Gunny, et. al., (2005), pergeseran dari secara ekonomik signifikan bagi
riil disebabkan oleh beberapa faktor. (2006), meskipun terdapat biaya yang
Pertama, manipulasi akrual lebih sering terkait dengan manipulasi aktivitas nyata,
oleh auditor dan regulator daripada tindakan manipulasi melalui akrual dalam
perhatian pada manipulasi akrual akrual tidak mencapai target. Selain itu,
merupakan tindakan yang berisiko karena manipulasi akrual hanya dapat dilakukan
fleksibilitas yang terbatas untuk mengatur apabila tidak terpenuhi maka manajemen
et. al., 2005). tahun dan sulit dideteksi. Oleh karena itu,
alternatif lain bagi manajer yang dapat saham perusahaan oleh manajemen (Jensen
dilakukan untuk mengatur laba selain & Meckling, 1976); (2) kepemilikan saham
kinerja jangka pendek perusahaan yang Mas’ud, 2003); (3) peran monitoring yang
menurunkan nilai perusahaan. Hal ini (Barnhart & Rosenstein, 1998); dan (4)
disebabkan karena tindakan yang diambil kualitas audit yang dilihat dari peran auditor
manajer untuk meningkatkan laba tahun yang memiliki kompetensi yang memadai
sekarang akan memiliki dampak negatif dan bersikap independen sehingga menjadi
terhadap kinerja (laba) perusahaan perioda pihak yang dapat memberikan kepastian
yang turun pada perioda berikutnya akan yang dilaporkan manajemen (Mayangsari,
perusahaan sehingga nilai perusahaan akan governance yang baik diharapkan dapat
kepentingan berbagai pihak antara lain peraturan akuntansi. Adanya aturan pada
dengan; (1) memperbesar kepemilikan standar akuntansi merupakan salah satu alat
Jurnal Universitas Cipasung, Vol. No. #Desember #2021
Management) walaupun sering dan sudah dapat disimpulkan bahwa laba adalah
sangat banyak diterapkan oleh perusahaan, pendapatan yang didapat oleh perusahaan
bukan merupakan kegiatan yang baik bagi yang menunjukkan pengembalian kepada
tersebut terdeteksi oleh pihak lain, maka hal Belkaoui (2000) menjelaskan
ini akan merusak / mengurangi nilai bahwa laba akuntansi merupakan perbedaan
perusahaan untuk jangka waktu yang cukup pendapatan yang direalisasikan dalam
panjang yang dikarenakan oleh para transaksi suatu perioda dengan biaya
principal telah kehilangan kepercayaan historis. Dalam biaya historis, laba diukur
mereka terhadap perusahaan atau kepada berdasarkan selisih aktiva bersih awal
Menurut Harahap (2008) laba pajak, dan laba sesudah pajak. Untuk
adalah kenaikan modal yang berasal dari menentukan besar laba dalam laporan
Jurnal Universitas Cipasung, Vol. No. #Desember #2021
keuangan, maka investor dapat melihat kecil. Hal ini dikarenakan perusahaan besar
2. Dapat diukur dan dilaporkan secara karyawan, dan meratakan siklus bisnis
variabilitas jumlah laba yang dilaporkan pelaporan laba yang meningkat tajam
hanya perusahaan besar saja yang memiliki Merupakan keputusan yang dibuat
level yang diinginkan. Tipe ini dibagi rekayasa untuk memenuhi kepuasan
aliran laba yang rata. Tipe ini terjadi perusahaan (Saputro & Setiawati, 2004).
laporan keuangan sering menjadi target manajemen laba adalah hasil campur tangan
Jurnal Universitas Cipasung, Vol. No. #Desember #2021
saat perioda berjalan. Hal ini dilakukan taxation juga menjadi motivasi dalam
kompensasi ini memiliki batas bawa menjelaskan terdapat enam alasan mengapa
dan batas atas. Manajer tidak mendapat manajer melakukan manajemen laba :
Laba diturunkan oleh manajer pada laba dasar. Bonus sheme seperti pada
umumnya untuk mengurangi biaya the bonus plan hypothesis pada Watt &
maka semakin besar pula pajak yang lebih cepat satu atau lebih dari satu
melakukan pergantian manajer. Pada seolah – olah lebih bagus daripada yang
harus dipenuhi pada tahun berikutnya. pada perioda berikutnya menjadi leboh
pada umumnya akan kesulitan untuk sehingga pendapatan tidak akan pernah
mendapatkan respon positif dari pasar. 3. Mengakui dan mencatat biaya lebih
Terdapat empat cara agar manajer cepat atau lebih lambat dari yang
perioda berjalan menjadi lebih baik Selain faktor yang disebutkan oleh
daripada yang seharusnya, begitu juga Bathala, et. al., (1994) faktor lain yang
ketika mengakui biaya lebih lambat mempengaruhi manajemen laba adalah firm
maka akan membuat biaya perioda size (Halim, et. al., 2005). Ukuran
Bathala, et. al., (1994) menjelaskan terdapat tiga teknik manajemen laba:
yang terjadi antara manajer dengan pemilik Dengan meningkatkan laba pada
monitoring agen
Jurnal Universitas Cipasung, Vol. No. #Desember #2021
Big Path adalah teknik penghapusan laba memperbaiki profit laba. Ada pula yang
Biasanya perioda yang dipilih adalah yaitu pengakuan laba akrual sesuai dengan
perioda yang memiliki kinerja yang buruk akuntansi yang berlaku umum.
dalam perusahaan seperti perubahan perbedaan akrual pada perioda yang diuji
Dilakukan oleh manajer ketika keadaan yang paling sering dilakukan da paling
dengan cara mengakui biaya pada sehingga perusahaan terlihat stabil dan
tujuan utama, yaitu memenuhi target 2. Penitik beratan pada manipulasi akrual
laba. Tujuan lain dari manajemen laba akan memberikan risiko karena
Salah satu teknik pengelolaan laba Meckling (1976) adalah adalah dasar untuk
selisih antara kas masuk bersih dari anggotaanggota perusahaan. Hubungan ini
hasil operasi perusahaan dengan laba terjadi ketika satu atau lebih pemegang
rugi dan bisa bersifat akrual non memberikan suatu jasa dan kemudian
menghindari setiap risiko yang timbul dapat segera menarik dananya yang
yang lebih tinggi dari kepentingan para kemungkinan akan berusaha untuk
perusahaan kurang dari seratus persen Beberapa hal yang dapat dilakukan
bila dapat mencapai kontrol yang berkaitan dengan harga saham (Salvatore,
ini akan memberikan peluang yang dibayarkan oleh calon pembeli apabila
dicatat oleh pasar manager baik oleh (Keown, et al., 2004). Dengan demikian
dalam perusahaan dan luar perusahaan. dapat disimpulkan bahwa nilai perusahaan
terhadap perusahaan yang memiliki saham diberikan kepada banyak tipe investor.
nilai perusahaan tinggi akan membuat pasar Terdapat beberapa teknik yang
& Islahuddin (2008) berpendapat bahwa 1. Pendekatan laba (Price Earning Ratio,
untuk investor, karena akan menjadi 2. Pendekatan arus kas (metoda diskonto
menggunakan proksi Price to Book Value. 4. Pendekatan aset (metoda penilaian nilai
seberapa besar pasar menghargai nilai buku 6. Pendekatan economic value added
nilai rasio ini, maka akan semakin tinggi keuangan adalah untuk memaksimalkan
perusahaan. Selain PBV, Tobin’s Q juga konflik antara pemilik perusahaan dengan
dapat mengukur nilai pasar. Sukamulja penyedia dana, sehingga nilai saham dapat
memasukkan semua unsur utang dan modal Nilai perusahaan juga dapat dilihat dari nilai
saham perusahaan sehingga fokus dapat pasar atau nilai buku perusahaan dari
Jurnal Universitas Cipasung, Vol. No. #Desember #2021
melalui indikator nilai pasar akan sangat Keuangan Pemerintah) menjelaskan bahwa
dipengaruhi oleh peluang investasi. Dengan GCG merupakan sistem pengendalian dan
perusahaan. Dalam perspektif teori agensi, tersebut. Tujuan dari GCG ini adalah untuk
bahwa nilai perusahaan akan naik apabila Prinsip memperlakukan adil untuk
Dengan demikian GCG (Good Corporate pengungkapan dan tepat waktu dalam
agar mudah diakses dan dipahami oleh ini diperlukan untuk menghindari
komisaris, direksi, dan para pemegang komite penting yang berperan dalam GCG:
dan memelihara bisnis yang sehat. efektivitas kerja dewan pengurus dan
5. Independen manajer
antara revenue yang direalisasi yang timbul Manajemen laba adalah suatu
dari transaksi pada periode tertentu tindakan yang dilakukan oleh pihak
dikeluarkan pada periode tersebut. menurunkan laba yang dilaporkan dari unit
akanditerima Negara.
pengambilan keputusan.
datang.
penilaian efisiensi.