pengaruh Kafein kopi dalam tubuh dilihat dari sudut pandang tingkat VO2Max,
terutama saat melakukan lari 2,4 Km (Test Cooper)
200.00
180.00
Rata-rata Heart Rate (bpm)
160.00
140.00
120.00
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
0.00
RHR HR AWAL HR AKHIR
Didapatkan data hasil uji Independents Sample T-Test dari heart rate yang
memliki kriteria RHR (Resting Heart Rate), Heart Rate awal dan Heart Rate akhir,
pada kelompok kontrol K1 dan kelompok eksperimen K2 sebagai berikut: K1 dan K2
dari RHR (0,545), K1 dan K2 HR awal (1,000) dan HR akhir (0,000). Dari data hasil
uji Independents Sample T-Test dijelaskan bahwa RHR (Resting Heart Rate ) dan
Heart rate awal hasil menunjukan bahwa analisis data lebih dari (p>0,05) dikatakan
tidak ada perbedaan yang signifikan saat kafein masuk dalam tubuh dengan tolak
ukur Heart Rate atau HR, sedangankan untuk Heart Rate akhir terlihat dengan data
hasil menunjukan (0,000) ada perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen karena kurang dari (p<0,05). Saat kafein masuk dalam tubuh pada
kelompok eksperimen terjadi perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan
kelompok kontrol. Disini dapat dikatakan bahwa kaffein dapat membuat perbedaan
pada HR akhir agar subyek lebih cepat mencapai ke titik puncak zona latihan. Agar
penelitian ini dapat dikatakan valid dilakukan uji analisis dari segi waktu saat
melakukan Test Cooper, hasil waktu yang diperoleh pada kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen hasil waktu akan dihitung dengan uji analisis Independents
Sample T-Test.
5.3 Pengaruh pada hasil Test Cooper
5.3.1 Rata-rata pada Test Cooper
Hasil dari karakteristik subyek penelitian diperoleh data hasil menganalisis
menggunakan Independents Sample T-Test, dengan data yang lebih dari (p>0,05)
hasil tersebut dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dari hasil data perbedaan pada
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang diperoleh dari pengukuran HR
Heart Rate. Heart Rate memliki 3 kriteria pada penelitian ini yang diambil dari RHR
(Resting Heart Rate), Heart Rate awal dan Heart rate akhir. data hasil analisis
menggunakan uji Independents Sample T-Test menjelaskan bahwa dari RHR dan HR
awal K1 dengan K2 data menunjukan tidak ada pengaruh karena hasil datanya lebih
(p>0,05), namun berpengaruh pada HR akhir dengan hasil datanya menjelaskan
bahwa kurang (p<0,05). Setelah melakukan analisis data dari karakteristik subyek
penelitian, Heart Rate dengan uji Independents Sample T-Test, dilanjutkan dengan
menganalisis data dari waktu saat melakukan Test Cooper menggunakan uji
Independents Sample T-Test.
Tujuan tes lari 2,4 km adalah untuk mengukur daya tahan jantung dan paru,
Pelaksanaan tes lari 2,4 km dengan start berdiri, setelah diberi aba-aba oleh petugas,
peserta tes lari menempuh jarak 2,4 km dicatat dalam satuan menit dan detik
kemudian dikonveksikan sesuai dengan jenis keamin menurut (Zukhrufurrahmi, 2017
hal:30). Data hasil analisis mean atau rata-rata setelah melakukan Test Cooper, dari
data dapat dijelaskan bahwa kelompok eksperimen atau kelompok yang diberi asupan
kafein lebih cepat dengan rata-rata waktu tempuh yang didapat 12,47 second
dibandingkan dari kelompok kontrol yang mendapatkan rata-rata waktu tempuh
15,97. Hasil rata-rata ini menunjukan bahwa kaffein bagus untuk menunjang
seseorang untuk menuju zona latihan dengan aturan 50 menit sebelum latihan diberi
asupan kaffein, dengan takaran 10 mg kopi dan 200 ml air panas diseduh menjadi
satu. pada penelitian ini menggunakan Test Cooper dengan jarak 2,4 km. Setelah
mendapatkan data hasil analisis mean dan rata rata, dilakukan uji normalitas untuk
melihat dignifikan atau ada perbedaan dari setiap kelompok.