Oleh :
Ni Putu Eka Cintya Dewi
NIM :18101110006
PENDAHULUAN
Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit kronis yang tidak ditularkan
dari orang ke orang. PTM merupakan penyebab utama kematian di dunia, sekitar
71% dari semua kematian tahunan. PTM meliputi : asma, kanker, stroke, gagal ginjal
kronis, penyakit sendi, diabetes mellitus (DM), jantung koroner, hipertensi dan
obesitas (Riskesdas, 2018).
Diabetes melitus adalah penyakit kronis serius yang terjadi karena pankreas tidak
menghasilkan cukup insulin atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif
menggunakan insulin yang dihasilkan (WHO 2016). Diabetes melitus adalah masalah
kesehatan masyarakat yang penting, menjadi salah satu dari empat penyakit tidak
menular prioritas yang menjadi target tindak lanjut oleh para pemimpin dunia(WHO
2016). Jumlah kasus dan prevalensi diabetes terus meningkat selama beberapa dekade
terakhir dimana 70% dari total kematian di dunia adalah diabetes melitus tipe 2(WHO
2016). World Health Organization (WHO) pada tahun 2016, memperkirakan 1,6 juta
kematian secara langsung disebabkan oleh DM. Hampir setengah dari semua
kematian yang disebabkan oleh glukosa darah tinggi terjadi sebelum usia 70 tahun.
WHO memperkirakan bahwa diabetes adalah penyebab utama ketujuh kematian pada
tahun 2016 (WHO, 2016).
Masalah yang sering terjadi pada penderita diabetes mellitus yaitu tidak
terkendalinya kadar gula darah yang mengakibatkan komplikasi. Komplikasi yang
sering dijumpai pada penderita diabetes melitus yaitu penyakit kardiovaskuler,
neuropati, nefropati dan penyakit mata(WHO 2016). Upaya pengendalian gula darah
menjadi tanggung jawab pasien melalui tindakan self-care activity diabetes
mellitus.Self care aktivity diabetes mellitus merupakan tindakan membantu
mengendalikan gula darah yang menghasilkan kondisi kesehatan yang lebih baik
( Karimin et al., 2017). Peningkatan kadar gula darah dapat dicegah dengan
melakukan self care aktivity dengan terdiri dari pengaturan diet, olah raga, terapi
obat, perawatan kaki, dan pemantauan gula darah (Chaidir et al., 2017). Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa self care pada sebagaian besar pasien DM masih
kurang optimal. Penelitian yang dilakukan oleh Maghfirah et al., (2015) menunjukkan
bahwa sekitar 75% self care yang masih kurang optimal. Kemudian penelitian yang
dilakukan Putri & Hastuti (2016) menunjukkan sekitar 68% memiliki perawatan diri
yang masih rendah, dan penelitian yang dilakukan Triwidyastuti et al., (2015) bahwa
sekitar 50% pasien DM dengan self care yang kurang baik.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas peneliti ingin mengetahui “Apakah ada
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Self Care Activity pada Pasien Diabetes
Melitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Kerambitan II”.
Mengetahui hubungan Dukungan Keluarga dengan Self Care Activity pada Pasien
Diabetes Melitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Kerambitan II”.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Bagi Puskesmas
2. Bagi Peneliti
3. Responden