Anda di halaman 1dari 5

Nama : Putri Wildana

NIM : 1813442006
Kelas : Pendidikan Kimia ICP

SEJARAH PERKEMBANGAN TABEL PERIODIK UNSUR


Robert Boyle adalah orang pertama yang memberikan definisi tentang
suatu zat tidak dapat lagi dibagi-bagi menjadi dua zat atau lebih dengan cara kimia
dan menyimpulkan bahwa unsur-unsur mempunyai sifat yang jelas da nada
kemiripan diantara sifatsifat unsur itu. Setelah Robert Boyle mengemukakan
pendapat mengenai table periodic unsur, ada beberapa perkembangan table
periodic unsur lainnya yaitu:
1. Antonie Lavoisier
Perkembangan system periodic unsur Perkembangan sistem periodik unsur
diawali pada tahun 1789 oleh Antoine Lavoisier. Pada tahun itu, Lavoisier
berhasil mengelompokkan 33 jenis unsur berdasarkan sifat kimianya, misalnya
gas, tanah, logam, dan nonlogam.
2. Pengelompokan unsur Triade Dobereiner
Pada tahun 1817, seorang kimiawan asal Jerman, Johann Wolfgang
Dobereiner, berhasil mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kenaikan
massa dan kesamaan sifatnya. Setiap kelompok terdiri dari tiga unsur. Itulah
mengapa penemuannya dikenal sebagai Triade Dobereiner. Ketentuan dari
triade ini adalah massa unsur yang di tengah merupakan rata-rata unsur awal
dan akhirnya.
3. Pengelompokan unsur oktaf Newlands
Tampaknya, masih dari tanah Eropa ya Quipperian, tepatnya pada tahun 1864
seorang kimiawan asal Inggris, John Newlands, berhasil mengelompokkan
unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatif. Berdasarkan hasil
penelitiannya, Newlands mendapati bahwa unsur kedelapan sifatnya mirip
dengan unsur pertama, unsur kesembilan mirip dengan unsur kedua, dan
seterusnya. Keunikan sifat yang seperti itulah kemudian disebut hukum oktaf.
Kelemahan dari pengelompokkan oleh Newlands ini adalah hanya berlaku
untuk unsur bermassa atom kecil.
4. Tabel periodik unsur Mendeleev dan Lothar Mayer
Hukum oktaf yang ditemukan oleh Newlands, mendorong ilmuwan asal Rusia
dan Jerman, yaitu Dimitri Mendeleev dan Lothar Mayer, untuk meneliti
kembali hubungan massa atom dan sifat kimia unsur. Penelitian keduanya
fokus pada besaran yang berbeda. Mendeleev meneliti hubungan antara massa
atom dan sifat-sifat kimia. Sementara itu, Mayer meneliti hubungan antara
massa atom dan sifat-sifat fisika. Mendeleev berkesimpulan bahwa susunan
unsur berdasarkan kenaikan massa atomnya akan menghasilkan perulangan
sifat secara periodik. Pernyataan ini dikenal sebagai hukum periodik unsur.
Pada tahun 1871, Mendeleev berhasil menerbitkan tabel periodik unsur dengan
lajur tegak disebut golongan dan lajur mendatar disebut periode.
5. Tabel periodik modern (bentuk panjang)
Pada tahun 1914, Henry Moseley menyatakan bahwa sifat dasar atom itu
terletak pada nomor atomnya, bukan nomor massanya. Dari serangkaian
penelitian yang ia lakukan, Henry Moseley berhasil memperbarui tabel
periodik unsur yang digagas oleh Mendeleev. Tabel periodik unsur milik
Moseley terdiri dari dua lajur, yaitu lajur mendatar disebut periode dan lajur
tegak disebut golongan. Tabel periodik Moseley inilah yang biasa kamu
gunakan di pelajaran Kimia. Berikut ini contohnya!
Sifat keperiodikan unsur merupakan teori yang menggambarkan hubungan
sifat dari suatu unsur kimia dengan letak unsur tersebut dalam tabel periodik. Hal
ini sejalan dengan karakter unsur kimia yang memiliki pola perubahan tertentu
baik dari kiri ke kanan tabel maupun dari atas ke bawah pada tabel periodik.
 Jari Jari Atom
Jari-jari atom dikelompokkan menjadi jari-jari logam dan jari-jari kovalen.
Jari-jari logam merupakan setengah jarak 2 inti atom logam dalam sebuah kristal
logam murni sedangkan jari-jari kovalen diukur dari struktur kovalen suatu unsur.
Definisi tersebut menjadikan pengukuran jari-jari atom sangat relatif terhadap
struktur yang dibentuk dari unsur tersebut. Pengukuran jari-jari atom dapat
dilakukan menggunakan metode difraksi sinar-X.
Secara umum, jari-jari atom di tabel periodik memiliki kecenderungan untuk
meningkat dari kanan ke kiri dan dari atas ke bawah. Hal ini disebabkan semakin
ke kanan, muatan inti akan semakin bertambah ( ditandai dengan bertambahnya
proton ) sementara elektron terluar berada pada kulit yang sama sehingga gaya
tarik antara elektron terluar dengan inti menjadi lebih besar dan menyebabkan
elektron tertarik ke arah inti.
Sementara dari atas ke bawah jari-jari elektron meningkat disebabkan kulit
terluar akan semakin bertambah dan menyebabkan elektron terluar memiliki jarak
yang lebih jauh dengan inti.
 Energi Ionisasi dan Afinitas Elektron
Energi ionisasi merupakan energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu
elektron terluar dari suatu atom/ion dalam keadaan gas ( nilai energi ionisasi
selalu positif ). Jika ditulis dalam persamaan reaksi
Na(g)→Na+(g)+e− ΔH=Energi Ionisasi
Secara umum, energi ionisasi dari suatu atom akan meningkat dari kiri ke kanan.
Hal ini disebabkan inti dari suatu atom semakin bartambah muatannya sementara
kulit atom tidak bertambah sehingga gaya tarik antar inti (bermuatan positif)
dengan elektron akan semakin kuat sehingga energi untuk melepaskan elektron
akan semakin besar.
Dalam satu golongan, energi ionisasi dari suatu atom akan menurun dari
atas ke bawah. Hal ini disebabkan kulit atom bertambah sehingga jarak antara inti
dan elektron terluar semakin besar sehingga gaya tarik antara inti dengan elektron
terluar semakin lemah dan menyebabkan energi untuk melepaskan elektron terluar
semakin kecil. Afinitas elektron merupakan energi yang dibutuhkan/dilepaskan
untuk menerima satu elektron dari suatu atom/ion dalam keadaan gas. Jika ditulis
dalam persamaan reaksi
Na(g)+e−→Na−(g) ΔH=Afinitas Elektron
 Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah kemampuan atau kecenderungan suatuatom untuk
menangkap atau menarik elektron dari atom lain. Misalnya, fluorin memiliki
kecenderungan menarik elektron lebih kuat daripada hidrogen. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa keelektronegatifan fluorin lebih besar daripada hidrogen.
Konsep keelektronegatifan ini pertama kali diajukan oleh Linus Pauling pada
tahun 1932. Semakin besar keelektronegatifan, unsur cenderung makin mudah
membentuk ion negatif. Semakin kecil keelektronegatifan, unsur cenderung makin
sulit membentuk ion negatif, dan cenderung semakin mudah membentuk ion
positif. Adapun sifat periodik keelektronegatifan dalam sistem periodik adalah
sebagai berikut:
A. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah keelektronegatifan semakin kecil
B. Dalam satu periode, dari kiri ke kanan keelektronegatifan semakin besar
 Sifat Logam
Unsur-unsur dalam sistem periodik dibagi menjadi unsur logam, semilogam
(metalloid), dan nonlogam. Kelogaman unsur terkait dengan energi ionisasi dan
afinitas elektron. Unsur logam mempunyai energi ionisasi kecil sehingga mudah
melepas elektron membentuk ion positif. Unsur nonlogam mempunyai afinitas
elektron besar sehingga mudah menarik elektron membentuk ion negatif. Sifat
keperiodikan kelogaman dalam sistem periodik unsur yaitu:
A. Dalam satu golongan sifat logam unsur bertambah dari atas ke bawah
Dari atas ke bawah energi ionisasi unsur berkurang sehingga makin mudah
melepas elektron, sifat logam bertambah. Demikian juga nilai afinitas elektron
makin berkurang sehingga makin sulit bagi unsur untuk menangkap elektron.
Sifat nonlogam berkurang.
B. Dalam satu periode sifat logam berkurang dari kiri ke kanan
Energi ionisasi unsur bertambah dari kiri ke kanan, sehingga makin sulit bagi
unsur untuk melepas elektron. Berarti sifat logam makin berkurang. Nilai afinitas
elektron bertambah dari kiri ke kanan, sehingga makin mudah bagi unsur untuk
menarik elektron. Akibatnya sifat nonlogam makin berkurang. Kecenderungan ini
tidak berlaku bagi unsur-unsur transisi.
 Titik Leleh dan Titik Didih
Sifat keperiodikan unsur dalam hal ini titik leleh dan titik didih pada sistem
periodik adalah sebagai berikut:
1. Dalam satu periode, titik cair dan titik didih naik dari kiri ke kanan sampai
golongan IVA, kemudian turun drastis. Titik cair dan titik didih terendah dimiliki
oleh unsur golongan VIIIA.
2. Dalam satu golongan, ternyata ada dua jenis kecenderungan yaitu (1) unsur-
unsur golongan IA – IVA, titik cair dan titik didih makin rendah dari atas ke
bawah, (2) unsur-unsur golongan VA – VIIIA, titik cair dan titik didihnya makin
tinggi dari atas ke bawah.

Anda mungkin juga menyukai