Anda di halaman 1dari 11

TES TENGAH SEMESTER

STATISTIK (SF 404 A,B,C)


SEMESTER GASAL TA 2020-2021

SOAL 1: (Data Independent Sample T Test Sheet Excell)


Manajer penjualan PT MAKMUR ingin mengetahui :
a. apakah ada perbedaan prestasi penjualan ROTI SUSU berdasarkan Gender Sales ?
b. Apakah ada perbedaan prestasi penjualan semua varian roti berdasarkan tingkat
pendidikan Sales ?
PENYELESAIAN :
a. Tujuan : Mengidentifikasi terdapat perbedaan prestasi penjualan roti rasa susu berdasarkan
gender sales
Variabel : Prestasi penjualan roti rasa susu dan gender sales
Susun Hipotesis : -) H 0 : μ1=μ 2
-) H 1 : μ1 ≠ μ2
Hipotesis yang digunakan :
H 0 = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan prestasi penjualan roti rasa susu berdasarkan
gender sales.
H 1 = Terdapat perbedaan yang signifikan prestasi penjualan roti rasa susu berdasarkan
gender sales.
Uji Normalitas :
Pada uji normalitas, akan menggunakan analisis uji normalitas metode Kolmogorov –
Smirnov. Dasar Pengambilan keputusan dalam uji Kolmogorov – Smirnov sebagai berikut :
a) Jika nilai Sig. lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal.
b) Jika nilai Sig. lebih kecil dari 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
Berikut adalah hasil analisis uji normalitas metode Kolmogorov – Smirnov menggunakan
bantuan komputer dengan program IBM SPSS Statisticts 20 :

Pada uji Kolmogorov-Smirnov di atas, dapat dilihat bahwa nilai Asymp Sig. (2-tailed) atau
nilai probabilitas prestasi penjualan roti rasa susu berdasarkan gender sales sebesar 0,739.
Karena nilai Sig. lebih besar dari 0,05. Maka, dapat disimpulkan data prestasi penjualan roti rasa
susu berdasarkan gender sales berdistribusi normal.
Uji Homogenitas :
Pada uji homogenitas akan menggunakan “Test of Homogenity of Variances”. Dasar
Pengambilan keputusan dalam uji homogenitas sebagai berikut :
a) Jika nilai Sig. lebih besar dari 0,05 maka varians dari dua atau lebih kelompok populasi
data adalah sama (homogen)
b) Jika nilai Sig. lebih kecil dari 0,05 maka varians dari dua atau lebih kelompok populasi
data adalah tidak sama (tidak homogen).
Berikut adalah hasil analisis uji homogenitas menggunakan bantuan komputer dengan
program IBM SPSS Statistics 20 :

Pada uji homogenitas di atas, dapat dilihat bahwa nilai Sig. atau nilai probabilitas prestasi
penjualan roti rasa susu berdasarkan gender sales sebesar 0,684. Karena nilai Sig. lebih besar
dari 0,05. Maka, dapat disimpulkan data prestasi penjualan roti rasa susu berdasarkan gender
sales merupakan homogen.
Jenis Uji yang digunakan :
Karena asumsi persyaratan penggunaan Independent Sample T-Test sudah terpenuhi yaitu
kedua sampel tidak berpasangan, jumlah data kurang dari 30 sampel, data yang digunakan
berupa data kuantitatif, data berdistribusi normal, dan adanya kesamaan varians atau homogen
untuk kedua sampel data, maka dilakukan uji Independent Sample T-Test. Dasar pengambilan
keputusan uji Independent Sample T-Test sebagai berikut:
1. Berdasarkan Nilai Sig.
a) Jika nilai Sig. lebih besar dari 0,05 maka H 0 diterima dan H 1 ditolak.
b) Jika nilai Sig. lebih kecil dari 0,05 maka H 0 ditolak dan H 1 diterima.
2. Berdasarkan Nilai t hitung dan t tabel
a) Jika nilai t hitung lebih besar t tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima.
b) Jika nilai t hitung lebih kecil t tabel maka H 0 diterima dan H 1 ditolak.
Uji Independent Sample T-Test
Berikut adalah hasil analisis uji Independent Sample T-Test menggunakan bantuan
komputer dengan program IBM SPSS Statistics 20 :
Berdasarkan output Group Statistics di atas dapat dilihat bahwa Jumlah Penjualan Roti
Rasa Susu dengan jenis kelamin Laki – Laki sebanyak 5 dan memiliki nilai rata – rata 278,20.
Dan Jumlah Penjualan Roti Rasa Susu dengan jenis kelamin Perempuan sebanyak 7 dan
memiliki nilai rata – rata 336,14.

Berdasarkan output Independent Sample T-Test di atas diketahui nilai Sig. Lebene’s Test
for Equality For Equality of Variances sebesar 0,684 > 0,05, maka dapat diartikan bahwa varians
data data prestasi penjualan roti rasa susu berdasarkan gender sales adalah homogen. Sehingga
penafsiran output Independent Sample Test berpedoman pada nilai yang terdapat pada tabel
“Equal Variances Assumed”.
Berdasarkan output Independent Sample T-Test pada bagian diketahui nilai Sig. (2-tailed)
sebesar 0,560 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H 0 diterima dan H 1 ditolak. Berdasarkan
output Independent Sample T-Test juga dapat dilihat bahwa t hitung = 0,603. Dengan taraf nyata

t tabel=t =t ( 0.025;11 )=2,201.


sebesar 5% atau 0,05, maka didapat ( 0.052 ;12−1) Karena t hitung < t tabel maka

H 0 diterima dan H 1 ditolak.


Kesimpulan :
Setelah dilakukan uji Independent Sample T-Test, dapat disimpulkan bahwa H 0 diterima
dan H 1 ditolak. Dengan kata lain, tidak terdapat perbedaan yang signifikan prestasi
penjualan roti rasa susu berdasarkan gender sales.

b. Tujuan : Mengidentifikasi perbedaan prestasi penjualan semua varian roti berdasarkan tingkat
pendidikan Sales
Variabel : Prestasi penjualan roti rasa kacang, durian, coklat, susu, dan nanas serta tingkat
pendidikan sales
Susun Hipotesis : -) H 0 : μ1=μ 2
-) H 1 : μ1 ≠ μ2
Hipotesis yang digunakan :
H 0 = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan prestasi penjualan semua varian roti
berdasarkan tingkat pendidikan Sales.
H 1 = Terdapat perbedaan yang signifikan prestasi penjualan semua varian roti berdasarkan
tingkat pendidikan Sales.
Uji Normalitas :
Pada uji normalitas, akan menggunakan analisis uji normalitas metode Kolmogorov –
Smirnov dengan melakukan 5 percobaan yakni penjualan roti rasa kacang, durian, coklat, susu,
dan nanas berdasarkan tingkat pendidikan Sales. Dasar Pengambilan keputusan dalam uji
Kolmogorov – Smirnov sebagai berikut :
a) Jika nilai Sig. lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal.
b) Jika nilai Sig. lebih kecil dari 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
Berikut adalah hasil analisis uji normalitas metode Kolmogorov – Smirnov menggunakan
bantuan komputer dengan program IBM SPSS Statisticts 20 :

Pada uji Kolmogorov-Smirnov di atas, dapat dilihat bahwa nilai Asymp Sig. (2-tailed) atau
nilai probabilitas prestasi penjualan roti rasa kacang, durian, coklat, dan nanas berdasarkan
tingkat pendidikan Sales berturut – turut sebesar 0,441, 0,893, 0,441, dan 1,000. Karena nilai
Sig. lebih besar dari 0,05. Maka, dapat disimpulkan data prestasi penjualan roti rasa kacang,
durian, coklat, dan nanas berdasarkan tingkat pendidikan Sales berdistribusi normal. Sedangkan
nilai Asymp Sig. (2-tailed) atau nilai probabilitas prestasi penjualan roti rasa susu berdasarkan
tingkat pendidikan Sales sebesar 0,031. Karena nilai Sig. lebih kecil dari 0,05. Maka, dapat
disimpulkan data prestasi penjualan roti rasa susu berdasarkan tingkat pendidikan Sales tidak
berdistribusi normal.
Uji Homogenitas :
Pada uji homogenitas akan menggunakan “Test of Homogenity of Variances” dengan
melakukan 5 percobaan yakni penjualan roti rasa kacang, durian, coklat, susu, dan nanas
berdasarkan tingkat pendidikan Sales. Dasar Pengambilan keputusan dalam uji homogenitas
sebagai berikut :
a) Jika nilai Sig. lebih besar dari 0,05 maka varians dari dua atau lebih kelompok populasi
data adalah sama (homogen)
b) Jika nilai Sig. lebih kecil dari 0,05 maka varians dari dua atau lebih kelompok populasi
data adalah tidak sama (tidak homogen).
Berikut adalah hasil analisis uji homogenitas menggunakan bantuan komputer dengan
program IBM SPSS Statistics 20 :

Pada uji homogenitas di atas, dapat dilihat bahwa nilai Sig. atau nilai probabilitas prestasi
penjualan roti rasa kacang, durian, coklat, susu, dan nanas berdasarkan tingkat pendidikan Sales
berturut – turut sebesar 0,380, 0,304, 0,650, 0,448, dan 0,466. Karena semua nilai Sig. lebih
besar dari 0,05. Maka, dapat disimpulkan data prestasi penjualan roti rasa kacang, durian, coklat,
susu, dan nanas berdasarkan tingkat pendidikan Sales merupakan homogen.
Jenis Uji yang digunakan :
Karena asumsi persyaratan penggunaan Independent Sample T-Test sudah terpenuhi untuk
data prestasi penjualan roti rasa kacang, durian, coklat, dan nanas berdasarkan tingkat
pendidikan Sales yaitu kedua sampel tidak berpasangan, jumlah data kurang dari 30 sampel, data
yang digunakan berupa data kuantitatif, data berdistribusi normal, dan adanya kesamaan varians
atau homogen untuk kedua sampel data, maka dilakukan uji Independent Sample T-Test. Dasar
pengambilan keputusan uji Independent Sample T-Test sebagai berikut:
1. Berdasarkan Nilai Sig.
a) Jika nilai Sig. lebih besar dari 0,05 maka H 0 diterima dan H 1 ditolak.
b) Jika nilai Sig. lebih kecil dari 0,05 maka H 0 ditolak dan H 1 diterima.
2. Berdasarkan Nilai t hitung dan t tabel
a) Jika nilai t hitung lebih besar t tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima.
b) Jika nilai t hitung lebih kecil t tabel maka H 0 diterima dan H 1 ditolak.
Sedangkan karena data prestasi penjualan roti rasa susu berdasarkan tingkat pendidikan
belum memenuhi asumsi persyaratan penggunaan Independent Sample T-Test yakni tidak
berdistribusi normal, maka dilakukan uji alternatif menggunakan Uji Mann-Whitney. Dasar
pengambilan keputusan uji Mann-Whitney sebagai berikut:
a) Jika nilai Sig. lebih besar dari 0,05 maka H 0 diterima dan H 1 ditolak.
b) Jika nilai Sig. lebih kecil dari 0,05 maka H 0 ditolak dan H 1 diterima.
Uji Independent Sample T-Test
Berikut adalah hasil analisis uji Independent Sample T-Test menggunakan bantuan
komputer dengan program IBM SPSS Statistics 20 :

Berdasarkan output Independent Sample T-Test di atas diketahui nilai Sig. Lebene’s Test
for Equality For Equality of Variances prestasi penjualan roti rasa kacang, durian, coklat, dan
nanas berdasarkan tingkat pendidikan Sales berturut – turut sebesar 0,380, 0,304, 0,650, dan
0,466 > 0,05, maka dapat diartikan bahwa varians data data prestasi penjualan roti rasa kacang,
durian, coklat, dan nanas berdasarkan tingkat pendidikan Sales adalah homogen. Sehingga
penafsiran output Independent Sample Test berpedoman pada nilai yang terdapat pada tabel
“Equal Variances Assumed”.
Berdasarkan output Independent Sample T-Test pada bagian diketahui nilai Sig. (2-tailed)
prestasi penjualan roti rasa kacang, durian, coklat, dan nanas berdasarkan tingkat pendidikan
Sales berturut – turut sebesar 0,333, 0,760, 0,327, dan 0,543 > 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan prestasi penjualan roti rasa kacang, durian,
coklat, dan nanas berdasarkan tingkat pendidikan Sales. Berdasarkan output Independent Sample
T-Test juga dapat dilihat bahwa t hitung berturut – turut sebesar 1,017, 0,314, 1,030, dan 0,630.

t tabel=t =t ( 0.025;11 )=2,201.


Dengan taraf nyata sebesar 5% atau 0,05, maka didapat ( 0.052 ;12−1) Karena
t hitung < t tabel maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan prestasi
penjualan roti rasa kacang, durian, coklat, dan nanas berdasarkan tingkat pendidikan Sales.
Uji Mann-Whitney
Berikut adalah hasil analisis uji Mann-Whitney menggunakan bantuan komputer dengan
program IBM SPSS Statistics 20 :

Berdasarkan output diatas menunjukkan bahwa nilai U sebesar 6,000 dan nilai W sebesar


27,000. Apabila dikonversikan ke nilai Z maka besarnya -1,922. Nilai Sig atau P Value sebesar
0,055.  Karena nilai Asymp. Sig. > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan prestasi penjualan roti rasa susu berdasarkan tingkat pendidikan
Sales.
Kesimpulan:
Setelah dilakukan uji Independent Sample T-Test dan uji Mann-Whitney, dapat disimpulkan
bahwa H 0 diterima dan H 1 ditolak. Dengan kata lain, Tidak terdapat perbedaan yang
signifikan prestasi penjualan semua varian roti berdasarkan tingkat pendidikan Sales.

SOAL 2: (Data langsung ada di bagian bawah soal)


Warganet baru-baru ini dibuat heboh oleh unggahan Burger King di akun Instagram
resminya yang meminta pelanggan membeli produk pesaingnya seperti McDonald's, KFC,
hingga warteg.
Menurut pemerhati marketing Yuswohady, aksi Burger King itu disebut dengan
istilah empathic marketing. Burger King disebut mampu membaca peluang di masa-masa
pandemi seperti sekarang ini. Di saat-saat pandemi seperti ini, memang sedang meningkat
yang namanya emphatic society, di mana orang-orang cenderung ingin menolong satu sama
lain untuk bertahan hidup. Nah, hal inilah yang kemudian diadopsi Burger King sebagai
bagian dari strategi marketingnya.
Burger King kemuadian Melakukan suatu observasi pada 15 daerah penjualan yang berbeda,
kemudian dilakukan pengamatan dengan mencatat penjualan Burger King sebelum strategi
Emphatic society dilakukan dan kemudian melakukan pencatatan pada 15 daerah yang sama
terhadap penjualan Burger King setelah strategi emphatic society dilakukan. Berdasarkan
data yang ada, apakah pengubahan strategi marketing yang dilakukan oleg Burger King
menyebabkan rata-rata penjualan Burger King menjadi berbeda ? Berikan analisisnya!!
Data Penjualan Burger King Master Code
Daerah Penjualan Penjualan Nama Tipe Label Ket.
Sebelum Setelah ES Variabel
ES
1 123 126 Strategi1 Numenrik Sebelum Strategi
ES
2 130 126 Strategi2 Numerik Setelah Strategi
ES
3 126 129
4 129 128
5 131 130
6 126 131
7 128 132
8 129 127
9 124 122
10 126 125
11 122 124
12 124 126
13 127 129
14 122 128
15 126 123
Keterangan :
Penjualan sebelum ES: Penjualan sebelum Startegi Marketing Emphatic Society dilakukan
Penjualan Setelah ES: Penjualan setelah Startegi Marketing Emphatic Society dilakukan
PENYELESAIAN :
Tujuan : Mengidentifikasi terdapat perbedaan rata-rata penjualan Burger King antara sebelum ES
dengan sesudah ES
Variabel : penjualan Burger King sebelum ES dengan penjualan Burger King sesudah ES
Susun Hipotesis : -) H 0 :μ Sebelum −μ Sesudah=0
-) H 1 : μ Sebelum −μSesudah ≠ 0
Hipotesis yang digunakan :
H 0 = Tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata penjualan Burger King antara sebelum
ES dengan sesudah ES.
H1 = Terdapat terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata penjualan Burger King antara
sebelum ES dengan sesudah ES.
Uji Normalitas :
Pada uji normalitas, akan menggunakan analisis uji normalitas metode Kolmogorov – Smirnov.
Dasar Pengambilan keputusan dalam uji Kolmogorov – Smirnov sebagai berikut :
a) Jika nilai Sig. lebih besar dari 0,05 maka data berdistribusi normal.
b) Jika nilai Sig. lebih kecil dari 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
Berikut adalah hasil analisis uji normalitas metode Kolmogorov – Smirnov menggunakan
bantuan komputer dengan program IBM SPSS Statisticts 20 :

Pada uji Kolmogorov-Smirnov di atas, dapat dilihat bahwa nilai Asymp Sig. (2-tailed) atau
nilai probabilitas penjualan Burger King sebelum ES dan sesudah ES sebesar 0,200. Karena nilai
Sig. lebih besar dari 0,05. Maka, dapat disimpulkan data penjualan Burger King sebelum ES dan
sesudah ES berdistribusi normal.
Jenis Uji yang digunakan :
Karena asumsi persyaratan penggunaan Paired-Samples T-Test sudah terpenuhi yaitu kedua
sampel berpasangan, dan data berdistribusi normal, maka dilakukan uji Paired-Samples T-Test.
Dasar pengambilan keputusan uji Independent Sample T-Test sebagai berikut:
1. Berdasarkan Nilai Sig.
a) Jika nilai Sig. lebih besar dari 0,05 maka H 0 diterima dan H 1 ditolak.
b) Jika nilai Sig. lebih kecil dari 0,05 maka H 0 ditolak dan H 1 diterima.
2. Berdasarkan Nilai t hitung dan t tabel
a) Jika nilai t hitung lebih besar t tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima.
b) Jika nilai t hitung lebih kecil t tabel maka H 0 diterima dan H 1 ditolak.
Uji Paired-Samples T-Test
Berikut adalah hasil analisis uji Paired-Samples T-Test menggunakan bantuan komputer dengan
program IBM SPSS Statistics 20 :

Berdasarkan output Paired Samples Statistics di atas dapat dilihat bahwa jumlah penjualan
Burger King sebelum ES sebanyak 15 dan memiliki nilai rata – rata 126,20. Dan jumlah penjualan
Burger King sesudah ES sebanyak 15 dan memiliki nilai rata – rata 127,07.

Berdasarkan output Paired Samples Correlations di atas menunjukkan hasil uji korelasi atau
hubungan antara kedua data yang diketahui nilai koefisien korelasi sebesar 0,426 dengan nilai Sig,
sebesar 0,114.

Berdasarkan output Paired Samples Test di atas, diketahui nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,292.
Karena nilai Sig. lebih besar dari 0,05, maka H 0 diterima dan H 1 ditolak. Dengan kata lain, dapat
disimpulkan bahwa Tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata penjualan Burger King antara
sebelum ES dengan sesudah ES. Selain itu, dapat juga dilihat bahwa t hitung sebesar 1,094. Dengan

t tabel=t =t ( 0.025;14 )=2,145 .


taraf nyata sebesar 5% atau 0,05, maka didapat ( 0.052 ;15−1) Karena t hitung < t tabel

maka dapat disimpulkan bahwa H 0 diterima dan H 1 ditolak. Dengan kata lain, Tidak terdapat
perbedaan yang signifikan rata-rata penjualan Burger King antara sebelum ES dengan sesudah ES.
Kesimpulan :
Setelah dilakukan uji Paired-Samples T-Test, dapat disimpulkan bahwa H 0 diterima dan H 1
ditolak. Dengan kata lain, Tidak terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata penjualan Burger
King antara sebelum ES dengan sesudah ES.
Analisis :
Dari uji yang dilakukan dapat dikatakan bahwa pengubahan strategi marketing yang
dilakukan oleh Burger King tidak menyebabkan rata-rata penjualan Burger King menjadi
berbeda secara signifikan. Dapat juga dilihat pada nilai mean atau rata – rata sebelum Strategi
Marketing Emphatic Society dilakukan menghasilkan sebanyak 126,20, sedangkan nilai mean atau
rata – rata sesudah Strategi Marketing Emphatic Society dilakukan menghasilkan 127,07. Meskipun
demikian, Strategi Marketing Emphatic Society dapat meningkatkan rata – rata penjualan Burger
King walaupun hanya sedikit.

Anda mungkin juga menyukai