1.

Diketahui Sebuah model matematis suatu masalah pemrograman nonlinier satu peubah
𝑓 (𝑥 ) = 𝑥 5 − 5𝑥 4 + 5𝑥 3 + 2
PENYELESAIAN :
Derivasi Pertama
𝑓 ′ (𝑥) = 5𝑥 4 − 20𝑥 3 + 15𝑥 2 = 5𝑥 2 (𝑥 2 − 4𝑥 + 3) = 5𝑥 2 (𝑥 − 3)(𝑥 − 1)
Dengan 𝑓 ′ (𝑥 ) = 0 maka 5𝑥 2 (𝑥 − 1)(𝑥 − 3) = 0
5𝑥 2 = 0 ∪ 𝑥 − 1 = 0 ∪ 𝑥 − 3 = 0
𝑥1 = 0 𝑥2 = 1 𝑥3 = 3
Derivasi Kedua
3
𝑓′′(𝑥 ) = 20𝑥 3 − 60𝑥 2 + 30𝑥 = 20(𝑥 3 − 3𝑥 2 + 𝑥)
2
a) Kita dapatkan titik kritisnya adalah 𝒙 = {𝟎, 𝟏, 𝟑}
b) Pada 𝑥 = 0, 𝑓 ′′ (0) = 0, Sehingga harus di lakukan penyelidikan pada derivasi
selanjutnya :
𝑓 (3) (0) = 60𝑥 2 − 120𝑥 + 30 = 30
Karena 𝑓 (3) (0) ≠ 0, maka 𝑥 = 0 bukanlah sebuah maksimum ataupun minimum,
melainkan sebuah titik belok.
𝑓𝑏𝑒𝑙𝑜𝑘 = (0)5 − 5(0)4 + 5(0)3 + 2 = 2
Jadi, titik belok yaitu (𝟎, 𝟐)
3 3
c) Pada 𝑥 = 1, 𝑓 ′′ (𝑥) = 20 ((1)3 − 3(1)2 + 2 (1)) = 20 (1 − 3 + 2) = −10, Sehingga
𝑥 = 1 adalah sebuah maksimum lokal yang memberikan nilai 𝑓𝑚𝑎𝑥 sebagai berikut :
𝑓𝑚𝑎𝑥 = (1)5 − 5(1)4 + 5(1)3 + 2 = 1 − 5 + 5 + 2 = 𝟑
3 9
Pada 𝑥 = 3, 𝑓 ′′ (𝑥) = 20 ((3)3 − 3(3)2 + (3)) = 20 (27 − 27 + ) = 90, Sehingga
2 2
𝑥 = 3 adalah sebuah minimum lokal yang memberikan nilai 𝑓𝑚𝑖𝑛 sebagai berikut :
𝑓𝑚𝑖𝑛 = (3)5 − 5(3)4 + 5(3)3 + 2 = 243 − 405 + 135 + 2 = −𝟐𝟓
d) Dengan kendala −1 ≤ 𝑥 ≤ 2,
3 3
Pada 𝑥 = −1, 𝑓 ′′ (𝑥) = 20 ((−1)3 − 3(−1)2 + 2 (−1)) = 20 ((−1) − 3 − 2) = −110,
Sehingga 𝑥 = −1 adalah sebuah maksimum lokal.

3
Pada 𝑥 = 2, 𝑓 ′′ (𝑥) = 20 ((2)3 − 3(2)2 + 2 (2)) = 20(8 − 12 + 3) = −20, Sehingga
𝑥 = 2 adalah sebuah maksimum lokal.

1 1 3 1 2 3 1 1 3 3 20
Pada 𝑥 = 2, 𝑓 ′′ (𝑥) = 20 ((2) − 3 (2) + 2 (2)) = 20 (8 − 4 + 4) = , Sehingga
8
1
𝑥 = 2 adalah sebuah minimum lokal
 1 1 5 1 4 1 3 75
𝑓( ) = ( ) − 5 ( ) + 5 ( ) + 2 =
2 2 2 2 32
Sehingga 𝑥 = 1 adalah sebuah maksimum global yang memberikan nilai 𝑓𝑚𝑎𝑥 = 𝟑
1 75
Dan 𝑥 = adalah sebuah minimum global yang memberikan nilai 𝑓𝑚𝑖𝑛 = 32
2

2. Pada masalah pemaksimuman berkendala yang menggunakan metode pencarian titik tengah
dari suatu fungsi 𝑓(𝑥 ) = −𝑥 4 + 𝑥 3 + 10𝑥 2 + 𝑥 + 4,ditetapkan 𝑥𝑏𝑤ℎ = 2 dan 𝑥𝑎𝑡𝑠 = 3
sebagai batas awal, dan toleransi galat sebesar 0,01.
PENYELESAIAN :
a) Banyaknya iterasi minimum yang dibutuhkan yaitu 10 iterasi
b) Nilai Maksimum Fungsi dengan pendekatan hampiran
ITERASI 𝑥𝑖 𝑓𝑖
1 2,1 40,0129
2 2,2 41,8224
3 2,3 43,3829
4 2,4 44,6464
5 2,5 45,5625
6 2,6 46,0784
7 2,7 46,1389
8 2,8 45,6864
9 2,9 44,6609
10 3 43
Jadi, Nilai Maksimum Fungsi adalah saat iterasi ke-7 dengan 𝑥 = 2,7 dan 𝑓 = 46,1389

3. Diketahui Sebuah model matematis suatu masalah pemrograman nonlinier peubah banyak
𝑓 (𝑥1 , 𝑥2 ) = 2𝑥13 + 3𝑥22 − 12𝑥1 𝑥2
PENYELESAIAN :
Titik – titik ekstrem harus memenuhi syarat :
𝜕𝑓
= 6𝑥12 − 12 = 0 → 𝑥12 = 2 → 𝑥1 = ±√2
𝜕𝑥1
dan
𝜕𝑓
= 6𝑥22 − 12 = 0 → 𝑥22 = 2 → 𝑥2 = ±√2
𝜕𝑥2
a) Vektor Gradien
∇𝑓 (𝑥1 , 𝑥2 ) = (6𝑥12 − 12)𝑖̂ + (6𝑥22 − 12)𝑗̂
b) Titik stasioner yaitu (−√2, −√2), (√2, −√2), (−√2, √2) dan (√2, √2)
c) Matriks Hessian
𝜕2𝑓 𝜕2𝑓 𝜕 2𝑓
= 12𝑥 1 , = 12𝑥 2 , = −12
𝜕𝑥1 2 𝜕𝑥2 2 𝜕𝑥1 𝑥2
 12𝑥1 −12
𝐻=[ ]
−12 12𝑥2
Sehingga
𝐻1 = [12𝑥1 ]

12𝑥1 −12
𝐻2 = [ ]
−12 12𝑥2
d) Nilai Matriks Hessian
(𝑥1 , 𝑥2 ) Matriks H 𝐻1 𝐻2 Sifat H Sifat (𝑥1 , 𝑥2 )
Tak
[−12√2 −12 ]
(−√2, −√2) −12√2 +144 Titik Belok
−12 −12√2 Tentu
Tak
[12√2 −12 ]
(√2, −√2) +12√2 −432 Titik Belok
−12 −12√2 Tentu
−12√2 −12 Definit
(−√2, √2) [ ] −12√2 −432 Maksimum
−12 12√2 Negatif
Definit
(√2, √2) [12√2 −12 ] +12√2 +144 Minimum
−12 12√2 Positif
1. Diketahui : 𝜆 = 0,95 ; 𝑄[0] = 0
a) 𝑄[𝑇] = (1 − 𝜆)𝑒 𝑇 [𝑇 − 1] + 𝜆𝑄[𝑇 − 1]
𝑄[1] = (1 − 0.95)(6) + (0,95)(0,000) = 0,300
𝑄[2] = (1 − 0.95)(4) + (0,95)(0,300) = 0,485
𝑄[3] = (1 − 0.95)(8) + (0,95)(0,485) = 0,861
𝑄[4] = (1 − 0.95)(9) + (0,95)(0,861) = 1,268
𝑄[𝑇]
b) 𝑆𝑃𝐽[𝑇] = ∆̂[𝑇]
1,268
𝑆𝑃𝐽 [4] = = 1,96
14
c) Untuk 𝛾 = 5% maka 𝑢0,025 = 1,96
Dan untuk 𝜆 = 0,95 memberikan daerah kritis
(1 − 0,95)𝜋
|𝑆𝑃𝐽[𝑇]| > (1,96)√
2(1 + 0,95)2

|𝑆𝑃𝐽 [𝑇]| > 0,282

d) Karena |𝑆𝑃𝐽[4]| lebih kecil dari 0,282 maka ramalan bersifat tak bias.