Anda di halaman 1dari 3

Nama : Andi Fhatima Khairunnisa

NIM : PO713203191007
1. AlT adalah ALT adalah suatu metode kuantitatif untuk mengetahui jumlah cemaran mikroba yang
dilakukan dengan menghitung jumlah bakteri aerob.

2. Tujuan AlT untuk: memantau aktivitas penyakit hati, seperti hepatitis. menentukan waktu yang
tepat untuk pengobatan penyakit hati. mengevaluasi seberapa efektif perawatan yang diberikan.

3.Peralatan
Timbangan dengan ketelitian 0,0001 g;
Autoclave;
Inkubator 35 °C ± 1°C
Anaerobic jar;
Cawan petri 15 mm x 90 mm;
Botol pengencer 20ml;
Alat penghitung koloni;
Blender beserta Jar yang dapat disterilisasi atau stomacher;
Batang gelas bengkok diameter 3 mm–4 mm, dengan panjang tangkai 15 cm-20 cm;
Pipet gelas atau pipetor : 0,1 ml, 1 ml, 5 ml dan 10 ml.
Media dan pereaksi
Plate Count Agar, sesuai lampiran A (normatif);
Larutan Butterfield’s phosphate buffered, sesuai lampiran B (normatif);
Gas pack dan indikator air anaerob.

4. Kondisi
Pada metode cawan agar tuang, untuk menghindari berkurangnya populasi bakteri akibat panas yang
berlebihan maka media agar yang akan dituang mempunyai suhu
45°C ±1°C.
Preparasi contoh
Langkah Kerja :
1.)Teknik Dilusi (Pengenceran)
Teknik dilusi sangat penting di dalam analisa mikrobiologi. Karena hampir semua metode
perhitungan jumlah sel mikroba mempergunakan teknik ini, seperti TPC (Total Plate Count).
Cara Kerja :
Dari larutan kultur kita ambil 1 ml dan kita masukkan ke dalam 9 ml air steril atau larutan buffer
pepton untuk memperoleh dilusi 1/10 bagian.
Dari larutan dilusi 1/10 kita ambil 1 ml dan kita masukkan ke dalam 9 ml air steril atau larutan buffer
pepton untuk memperoleh dilusi 1/100 bagian.
Dari larutan dilusi 1/100 kita ambil 1 ml dan kita masukkan ke dalam 9 ml air steril atau larutan
buffer pepton untuk memperoleh dilusi 1/1000 bagian.
Dari larutan dilusi 1/1000 kita ambil 1 ml dan kita masukkan ke dalam 9 ml air steril atau larutan
buffer pepton untuk memperoleh dilusi 1/10.000 bagian.
Dst
Maksud dari 1/10, 1/100, 1/1000, 1/10.000 dst adalah suatu rasio dilusi yang apabila pada tiap dilusi
ditumbuhkan ke dalam suatu media dan koloninya yang tumbuh dapat dihitung, maka jumlah sel
mikroba dapat diketahui dengan cara :
Maksud dari 1/10, 1/100, 1/1000, 1/10.000 dst adalah suatu rasio dilusi yang apabila pada tiap dilusi
ditumbuhkan ke dalam suatu media dan koloninya yang tumbuh dapat dihitung, maka jumlah sel
mikroba dapat diketahui dengan cara :
Jumlah koloni x 1
Pengenceran
Apabila pada dilusi 1/100 tumbuh sebanyak 20 koloni, maka dapat diketahui jumlah sel adalah : 20
koloni x 1 = 2000 sel
1/100
Apabila pada dilusi 1/1000 tumbuh sebanyak 3 koloni, maka dapat diketahui jumlah sel adalah : 2
koloni x 1 = 3000 sel
1/1000
Oleh karena itu, dengan metode dilusi kita dapat memperkirakan jumlah sel mikroba pada suatu benda
atau produk.
2.) Metode Pour Plate
Teknik pour plate (lempeng tuang) adalah suatu teknik di dalam menumbuhkan mikroorganisme di
dalam media agar dengan cara mencampurkan media agar yang masih cair dengan stok kultur bakteri.
Teknik ini biasa digunakan pada uji TPC (Total Plate Count). Kelebihan teknik ini adalah
mikroorganisme yang tumbuh dapat tersebar merata pada media agar.
Pada cara ini dilakukan pengenceran dengan menggunakan sejumlah botol pengencer yang diisi
aquadestilata steril.Agar cair didinginkan sampai suhu sekitar 440 C dan baru kemudian dituangkan
ke cawan petri. Setelah agar membeku cawan dieramkan selama 24 – 48 jam (370C).Lempengan yang
digunakan dalam perhitungan bakteri ialah lempengan yang mengandung 30 – 300 coloni. Jumlah
bakteri perml ialah jumlah koloni dikalikan factor pengencer.
Cara kerja:
Hari pertama
Tandailah botol A,B dan C yang berisi aquadestilata steril.Tandai pula masing –masing cawan petri
dengan nilai pengencerannya.
Kocok suspensi kuman yang akan dihitung jumlah bakterinya dan pindahkan 1ml suspensi ke botol A.
Kocok botol A sehingga bakteri tersebar dan terlepas dari kelompok atau rantainya
Pindahkan 1ml dari botol A ke botol B,kemudian kocok.Dari botol B dipindahkan 0.1ml ke cawan
petri yang bertanda 10-5 dan 1.0ml ke cawan petri yang bertanda 10-4.Pindahkan 1ml dari botol B ke
botol C,kemudian kocok.Dari botol C dipindahkan 0.1ml ke cawan petri yang bertanda 10-7 dan 1ml
ke cawan petri yang bertanda 10-6.
Tuangkan agar nutrien bersuhu 500C ke dalam setiap cawan petri,putar –putar cawan tersebut
sehingga suspensi tercampur dengan baik.
Setelah agar membeku,baliklah cawn petri dan masukan ke dalam lemari pengeram selama 24 – 48
jam(370 C)
Hari kedua
1. Hitung jumlah koloni pada lempengan agar.gunakan lempengan agar yang mempunyai 30-300
koloni.
Bila tidak ada lempengan yang mempunyai kisaran jumlah koloni tersebut gunakan lempengan agar
yang mempunyai koloni 300 koloni.
2. Tentukan jumlah mikroorganisme hidup dengan cara mengalihkan jumlah koloni dengan faktor
pengeceran.
3.) Metoda cawan agar sebar /spread plate method
Teknik spread plate (lempeng sebar) adalah suatu teknik di dalam menumbuhkan mikroorganisme di
dalam media agar dengan cara menuangkan stok kultur bakteri atau mengapuskannya di atas media
agar yang telah memadat. Bedanya dengan pour plate adalah, pencampuran stok kultur bakteri
dilakukan setelah media agar memadat sedangkan pour plate kultur dicampurkan ketika media masih
cair (belum memadat). Kelebihan teknik ini adalah mikroorganisme yang tumbuh dapat tersebar
merata pada bagian permukaan media agar.
Cara kerja :
Tuang 12 ml – 15 ml PCA ke dalam cawan-cawan petri steril dan dinginkan. Pipet 1 ml dari setiap
pengenceran (10-1,10-2, dst) ke dalam cawan petri yang telah berisi media PCA diatas dan ratakan
dengan menggunakan batang gelas bengkok. Lakukan secara duplo untuk setiap pengenceran.

Setelah contoh meresap kedalam agar (diamkan sekurang-kurangnya 1 jam); Untuk penentuan
mikroorganisme aerob inkubasi cawan-cawan tersebut dalam posisi terbalik dalam inkubator selama
48 jam ± 2 jam pada suhu 22°C ±1°C (psikrofilik); 35°C (mesofilik); 45°C (termofilik). Untuk
penentuan mikroorganisme anaerob, inkubasi cawan-cawan tersebut dalam posisi terbalik dalam
anaerobik jar dan masukkan kedalam inkubator selama 48 jam ± 2 jam pada suhu 22°C ± 1°C
(psikrofilik); 35°C (mesofilik); 45°C (termofilik).
Lakukan kontrol tanpa contoh dengan mencampur larutan pengencer dengan media PCA.

5. Rumus :ALT (koloni/gram) =(∑koloni - K) x p / ∑P

Anda mungkin juga menyukai