DWI SAFITRI
P07124216117
i
ii
iii
iv
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-nya,
sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Hubungan Pemberian Asi Ekslusif
Dengan Perkembangan Motorik Kasar dan Motorik Halus Bayi usia 6-12 Bulan di
Puskesmas Sewon II Tahun 2017” ini dapat diselesaikan. Penyusunan skripsi
penelitian ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai Sarjana
Terapan Kebidanan.
Penyusunan skripsi ini terwujud atas bimbingan, pengarahan, dan
bantuan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Pada
kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Joko Susilo, S.KM, M.Kes., Direktur Politeknik Kesehatan Yogyakarta
yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk melaksanakan
penyusunan usulan penelitian ini.
2. Dyah Noviawati Setya Arum, S.SiT, M.Keb, Ketua Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Yogyakarta yang telah mengarahkan dan
mengijinkan penelitian yang akan saya lakukan ini.
3. Sabar Santoso, S.Pd, APP, M.Kes, penguji yang memberikan berbagai
masukan dan saran yang bermanfaat dalam penelitian ini.
4. Suherni, S.Pd, APP, M. Kes, pembimbing utama yang telah memberikan
banyak waktu, pemikiran, saran serta bimbingannya.
5. Anita Rahmawati, S.SiT, MPH, pembimbing pendamping yang telah
memberikan banyak waktu, pemikiran, saran serta bimbingannya.
6. Para Dosen dan staf Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Yogyakarta
yang telah memberikan arahan dan bantuan.
7. Orang tua, suami dan anak-anak tercinta yang selalu memberikan
dorongan semangat, doa dan kasih sayang yang tiada pernah henti.
8. Teman sahabat seperjuangan di Jurusan Kebidanan yang selalu membantu.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang
tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
vi
Penyusun menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Maka dari itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
sangat penyusun harapkan.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii
ABSTRACK .................................................................................................. xiii
ABSTRAK ..................................................................................................... xiv
viii
J. Etika Penelitian ........................................................................ 56
K. Keterbatasan Penelitian ........................................................... 57
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Cakupan Gangguan Perkembangan Bayi di Kab.Bantul 2016 .... 3
Gambar 2. Cakupan ASI Eksklusif di Kab.Bantul 2016 ............................... 5
Gambar 3. Kerangka Teori ........................................................................... 33
Gambar 4. Kerangka Konsep ....................................................................... 34
Gambar 5. Desain Penelitian ....................................................................... 42
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Cakupan Kunjungan Bayi di DIY tahun 2015-2016 ...................... 2
Tabel 2. Keaslian Penelitian......................................................................... 8
Tabel 3. Definisi Operasional Variabel........................................................ 48
Tabel 4. Coding Variabel yang Diteliti ........................................................ 53
Tabel 5. Hubungan ASI Eksklusif dengan Perkembangan Motorik Kasar . 56
Tabel 6. Hubungan ASI Eksklusif dengan Perkembangan Motorik Halus . 56
Tabel 7. Distribusi Frekuensi karakteristik subjek penelitian dengan
perkembangan motorik kasar dan motorik halus bayi usia 6-12 bulan
....................................................................................................... 59
Tabel 8. Hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan Perkembangan Motorik
Kasar bayi usia 6-12 bulan di Pusk. Sewon II tahun 2017 ............ 60
Tabel 9. Hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan Perkembangan Motorik
Halus bayi usia 6-12 bulan di Pusk. Sewon II tahun 2017 ............ 61
Tabel 10. Hubungan karakteristik responden dengan Perkembangan Motorik
Kasar bayi usia 6-12 bulan di Pusk. Sewon II tahun 2017 ............ 61
Tabel 11. Hubungan karakteristik responden dengan Perkembangan Motorik
Halus bayi usia 6-12 bulan di Pusk. Sewon II tahun 2017 ............ 62
Tabel 12. Pengaruh Pemberian ASI Eksklusif terhadap Perkembangan Motorik
Kasar bayi usia 6-12 bulan di Pusk. Sewon II tahun 2017 setelah
dikontrol variabel luar .................................................................... 63
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Jadwal Penelitian ..................................................................... 74
Lampiran 2. Persetujuan Menjadi Responden ............................................. 75
Lampiran 3. Kuesioner Penelitian ................................................................ 76
Lampiran 4. Format Denver II ..................................................................... 77
Lampiran 5. Master Tabel ............................................................................ 78
Lampiran 6. Anggaran Penelitian ................................................................ 81
Lampiran 7. Surat Ijin Studi Pendahuluan ................................................... 82
Lampiran 8. Surat Ijin Penelitian ................................................................. 83
Lampiran 9. Surat Keterangan Ijin Penelitian Bappeda ............................... 84
Lampiran 10. Permohonan Ethical Clearence ................................................ 85
Lampiran 11. Persetujuan Komite Etik .......................................................... 86
Lampiran 12. Surat Keterangan Selesai Penelitian ........................................ 87
xii
Associated of Exclusive Breast-Feeding with Gross Motor Development and Fine
Motor Development in Infants Aged 6-12 Months At Puskesmas Sewon II
Bantul In 2017
Background: The most important phase in child development was when infants
and toddlers were under five years old. Motor skills were important part of child's
development that needed for growth, independence and helped improve cognitive
development.
Objective: To known the associated exclusive breastfeeding with gross motor
development and fine motor development in infants aged 6-12 months at
Puskesmas Sewon II Bantul in 2017.
Research Methods: Analytical observational with historical cohort design.
Subjects were 92 infants aged 6-12 months in the district of Puskesmas Sewon II,
taken by purposive sampling technique. Data collection using Denver II
measuring scale. Data analysis was bivariate using chi-square test.
Results: Infants aged 6-12 months who did not exclusively breastfeeding had
abnormal gross motor development (23.9%) and abnormal fine motor
development (31.5%). There is a associated between exclusive breastfeeding with
gross motor development and fine motor development of infants aged 6-12 months
(p-value 0.000). Another risk factor associated with gross motor development of
infants aged 6-12 months is mother’s education (p-value 0,015). Infants who has
an unemployed motehr has 1,9 times the risk of developing an abnormal gross
motor development compared to infant with a working mother.
Conclusion: There was associated exclusive breastfeeding with gross motor
development and fine motor of infants aged 6-12 months at Puskesmas Sewon II
Bantul in 2017.
xiii
Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Perkembangan Motorik Kasar dan
Motorik Halus Bayi Usia 6-12 Bulan Di Puskesmas Sewon II
Kabupaten Bantul Tahun 2017
ABSTRAK
Latar Belakang : Fase terpenting dalam perkembangan anak adalah ketika masa
bayi dan balita di bawah lima tahun. Keterampilan motorik adalah salah satu
bagian dari perkembangan anak yang penting untuk pertumbuhan, kemandirian
dan membantu meningkatkan perkembangan kognitif.
Tujuan penelitian : Mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif dengan
perkembangan motorik kasar dan motorik halus pada bayi usia 6-12 bulan di
Puskesmas Sewon II Kabupaten Bantul tahun 2017
Metode Penelitian : Analitik observasional dengan desain historical cohort.
Subyek penelitian adalah 92 bayi usia 6-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas
Sewon II, diambil dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data
menggunakan skala ukur Denver II. Analisis data secara bivariat menggunakan uji
chi-square
Hasil penelitian : Bayi usia 6-12 bulan yang tidak diberi ASI eksklusif
mengalami perkembangan motorik kasar tidak normal sebesar 23,9% dan
perkembangan motorik halus tidak normal sebesar 31,5 %. Ada hubungan antara
pemberian ASI Eksklusif dengan perkembangan motorik kasar dan
perkembangan motorik halus bayi usia 6-12 bulan dengan p-value 0,000. Faktor
risiko lain yang berhubungan dengan perkembangan motorik kasar bayi usia 6-12
bulan adalah pendidikan ibu. Bayi yang memiliki ibu tdak bekerja memiliki risiko
1,9 kali memiliki perkembangan motorik kasar tidak normal.
Kesimpulan : Ada hubungan antara pemberian ASI Eksklusif dengan
perkembangan motorik kasar dan motorik halus bayi usia 6-12 bulan di
Puskesmas Sewon II Kabupaten Bantul tahun 2017
Kata Kunci : ASI eksklusif, perkembangan motorik kasar dan motorik halus,
bayi usia 6-12 bulan
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bayi adalah anak yang baru lahir sampai berumur 1 tahun dan mengalami proses
tumbuh kembang. Tumbuh kembang merupakan dua proses yang berbeda, tetapi keduanya
tidak dapat berdiri sendiri, terjadi secara simultan, saling berkaitan dan berkesinambungan
Pertumbuhan (growth) adalah perubahan besar dalam hal jumlah dan ukuran pada
kemampuan dalam hal struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks. Perkembangan
memiliki pola yang teratur dan dapat diprediksi, yang merupakan hasil dari proses
pematangan.2 Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan
kemandirian.2
Fase terpenting dalam perkembangan anak adalah ketika masa bayi dan balita di
bawah lima tahun.3 Periode lima tahun pertama kehidupan merupakan masa penting tumbuh
kembang anak yang kemudian akan menjadi dasar dan menentukan perkembangan anak
selanjutnya. Masa tersebut merupakan masa yang sangat sensitif dan berlangsung sangat
pendek, serta tidak dapat diulang, sehingga sering disebut “masa keemasan”(golden period),
Salah satu hak bayi adalah mendapatkan pelayanan bayi, yang merupakan salah satu
indikator utama Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA). Data
pelayanan bayi di Daerah Istimewa Yogyakarta menunjukkan bahwa cakupan pelayanan bayi
DIY.
1
2
Kunjungan Bayi
No. Kabupaten/Kota 2015 2016
Absolut % Absolut %
1. Kota Yogyakarta 3.647 91,82 3.526 91,80
2. Bantul 11.369 90,45 10.951 89,12
3. Kulon Progo 4.850 92,70 4.847 94,85
4. Gunung Kidul 7.624 97,79 7.493 97,96
5. Sleman 13.106 92,73 13.093 92,61
DIY 40.596 92,89 39.910 92,76
pemeriksaan perkembangan bayi melalui Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh
Kembang (SDIDTK), karena pelayanan ini dihitung bahwa setiap bayi berhak memperoleh
pelayanan kesehatan minimal 4 kali yaitu satu kali pada umur 29 hari – 2 bulan, 1 kali pada
umur 3-5 bulan, 1 kali pada umur 6-8 bulam dan 1 kali pada umur 9-11 bulan, dengan
meliputi pelayanan vitamin K1, vitamin A 1 kali, imunisasi dasar (BCG, DPT/Hb1-3, Polio
Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang yang dinilai meliputi
motorik kasar, motorik halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian. Menguasai
keterampilan motorik halus dan kasar penting untuk pertumbuhan dan kemandirian anak,
sebab memiliki kontrol motor yang baik membantu anak mengeksplorasi lingkungan sekitar
motorik anak di Negara Eropa Barat, maka perkembangan motorik milistone pada
penyimpangan perkembangan pada bayi, yaitu sebesar 0,34 % di tahun 2015 menjadi
Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK) tertinggi di Puskesmas
Sewon II, yaitu 4,34 %. Angka ini meningkat dibanding pemeriksaan tahun 2015 yang hanya
2,43 %.7
memiliki gejala yang bertahan pada masa remaja hingga masa dewasa. Pada kasus berat yang
tetap tidak terobati, pasien mungkin memiliki sejumlah komplikasi sekunder, seperti
kegagalan berulang pada pekerjaan akademik dan nonakademik di sekolah, masalah berulang
dalam berusaha bergabung dengan kelompok teman sebaya, dan ketidakmampuan bermain
dan berolahraga. Masalah tersebut dapat menyebabkan harga diri yang rendah, kesedihan,
menarik diri, dan pada beberapa kasus meningkatnya masalah perilaku yang parah sebagai
reaksi terhadap frustasi yang ditimbulkan oleh gangguan.Semua tingkat fungsi adaptif dapat
diharapkan pada anak-anak. Ciri penyerta yang sering adalah keterlambatan kejadian
eksternal. Faktor internal antara lain adalah ras/etnik, keluarga, umur, jenis kelamin
dan kelainan kromosom. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor prenatal, faktor
4
persalinan dan faktor pasca persalinan.2 Salah satu dari faktor pasca persalinan yaitu
faktor gizi. Unsur gizi menjadi pengaruh yang dominan dalam pertumbuhan anak,
Pada anak usia di bawah satu tahun (bayi), pertumbuhan dan perkembangan seorang
anak amat bergantung pada perawatan dan pengasuhan orang tua dan pengasuhnya.
Perawatan dan pengasuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang utama diperlukan anak agar
tumbuh dan berkembang dengan baik dan optimal yang terdiri dari kebutuhan pangan atau
gizi, perawatan kesehatan dasar seperti imunisasi, pemberian ASI, pemantauan berat badan
secara teratur, tempat tinggal yang layak, kebersihan, serta kebutuhan akan emosi atau kasih
sayang, dan juga kebutuhan akan mendapatkan rangsangan atau stimulasi mental yang baik.
Faktor terpenting yang harus dipenuhi untuk tumbuh kembang anak supaya optimal adalah
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, lactose dan garam organic
10
yang diskresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama bagi bayi.
Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak dilahirkan selama
enam bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain
Proses menyusui terbanyak terjadi pada 1-6 jam setelah kelahiran (35,2%) dan
kurang dari 1 jam (Inisiasi Menyusu Dini) sebesar 34,5%. Dan terdapat pola penurunan
presentase menyusui eksklusif pada bayi seiring meningkatnya umur bayi yaitu, umur 0
bulan 52,7%, umur 1 bulan 48,7%, umur 2 bulan 46%, umur 3 bulan 42,2%, umur 4 bulan
41,9%, umur 5 bulan 36,6% dan bayi berumur 6 bulan presentase paling rendah yaitu
30,2%.12 Sedangkan mengacu pada target renstra 2015 yaitu sebesar 39%, maka secara
nasional cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia kurang dari enam bulan sebesar
yaitu 84,63% di tahun 2014; 87,7% di tahun 2015 dan 90,03% di tahun 2016. Cakupan ASI
Eksklusif 0-6 bulan dari tahun 2014-2016 selalu mengalami peningkatan, walaupun belum
5
mencapai target renstra yang ada yaitu 80%. Cakupan ASI eksklusif yaitu 71,55% di tahun
2014 naik menjadi 74,73% pada tahun 2015 dan mencapai 75,06% pada tahun 2016.
Cakupan ASI eksklusif terendah berada di Puskesmas Sewon II yaitu hanya mencapai
51,72%.14
perkembangan motorik kasar bayi, tetapi tidak berhubungan dengan perkembangan motorik
halus bayi.15 Penelitian lain menyatakan ada hubungan antara pemberian ASI Eklusif
terhadap perkembangan motorik kasar balita usia 7-60 bulan di Kelurahan Brontokusuman
tidak berhubungan dengan perkembangan motorik kasar bayi usia 0-12 bulan.17
Perkembangan Motorik Kasar Dan Motorik Halus Bayi Usia 6-12 Bulan di
B. Rumusan Masalah
kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta
salah satunya adalah nutrisi/gizi. ASI Ekslusif merupakan makanan terbaik bayi
samapi usia 6 bulan dan bermanfaat terhadap perkembangan anak. Berdasarkan latar
belakang masalah tersebut, maka peneliti merumuskan suatu masalah yang akan
Kasar Dan Motorik Halus Bayi Usia 6-12 Bulan di Puskesmas Sewon II, Kabupaten
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
kasar dan motorik halus bayi usia 6-12 bulan di Puskemas Sewon II tahun 2017
2. Tujuan Khusus
motorik halus bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Sewon II tahun 2017
b. Mengetahui faktor risiko lain ( jenis kelamin anak, pendidikan ayah, pendidikan ibu,
pekerjaan ibu, pekerjaan ayah, dan pendapatan orang tua) yang berhubungan dengan
perkembangan motorik kasar dan motorik halus bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas
Sewon II
7
D. Ruang Lingkup
1. Lingkup Materi
Lingkup materi dalam penelitian ini adalah ilmu mengenai ASI ekslusif yang merupakan
salah satu kajian ilmu kebidanan serta perkembangan bayi usia 6-12 bulan yang
2. Lingkup Responden
3. Lingkup Waktu
Penelitian ini dilakukan dari penyusunan proposal mulai bulan Juli 2017 sampai dengan
4. Lingkup Tempat
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan perkembangan motorik kasar dan motorik
2. Manfaat Praktis
a. Bagi praktisi tenaga kesehatan bidan di Puskesmas Sewon II penelitian ini dapat
Dini Tumbuh Kembang Anak dan memotivasi bidan dalam promosi kesehatan
b. Bagi calon ibu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sewon II, hasil penelitian ini
c. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi
penelitian selanjutnya mengenai perkembangan motorik kasar dan motorik halus bagi
bayi.
F. Keaslian Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengertian Perkembangan
yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara
berikut3 :
9
10
berbeda
masing
4) Perkembangan Emosi
muncul variasi emosi (takut, marah, kecewa, benci, sedih dan lain-
lain)
5) Perkembangan Sosial
Anak2 :
a) Ras/etnik (bangsa)
b) Keluarga
c) Umur
d) Jenis kelamin
pertumbuhan anak laki – laki akan lebih cepat. Anak laki – laki
e) Genetik
f) Kelainan kromosom
a.1) Gizi
a.2) Mekanis
club foot
a.4) Endokrin
hiperplasia adrenal.
a.5) Radiasi
jantung.
a.6) Infeksi
a.9)Psikologi ibu
pertumbuhan jasmani.
matahari, paparan sinar radio aktif, zat kimia tertentu (Pb, mercuri,
anak.
c.4) Psikologis
perkembangannya.
17
c.5) Endokrin
1.404.760,00
c.8) Stimulasi
hormon pertumbuhan.
berdasar ijasah yang dierima dari sekolah formal terakhir dengan sertifikat
kelulusan.22
Pendidikan orang tua, yaitu pendidikan ayah dan pendidikan ibu. Pendidikan
makanan, pemberian stimulasi dan cara pengasuhan anak.25 Interaksi dan pola
asuh dari ibu dan ayah akan berpengaruh terhadap perkembangan anak.21
a. Pendidikan dasar : Sekolah Dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) atau
bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
ibu dan ayahnya akan berbeda antara orangtua yang bekerja dan tidak bekerja.
Interaksi akan lebih baik pada orangtua yang bekerja. Ibu rumah tangga
20
memiliki risiko lebih tinggi anaknya memiliki gangguan sosial emosi daripada
ibu yang bekerja. Hal ini dikarenakan pada keluarga miskin, ibu rumah tangga
keluarga. Orangtua yang bekerja akan memiliki penghasilan yang baik untuk
a) Duduk sendiri
saat bersamaan
diinginkan
KPSP29,2 :
a. Pengertian DDST
intelektul dan adaptif/ perkembangan anak dimasa yang akan datang. Tes
fisik anak. Tes ini lebih mengarah kepada perbandingan kemampuan atau
yang baik.Tes ini mudah dan cepat karena hanya membutuhkan waktu 15-
dan sudah digunakan pada lebih dari 50 juta anak-anak dibanyak Negara
yang berbeda.30
klinik kesehatan anak, bidan praktik swasta, materi pendidikan awal untuk
sebagai berikut:
c) Bahasa
24
spontan.
atau orang tua apakah penampilan anak saat tes merupakan tipikal dari
diperiksa anak dalam kondisi yang sakit, lapar atau marah, sehingga
beberapa kasus, tes dapat diatur kembali pada saat anak kooperatif.30
3) Penilaian komponen
a) P = Pass/Lulus
melakukannya.
b) F = Fail/Gagal
25
komponen yang ada kode “L” (Laporan) dari orang tua atau
pengasuh.
d) R = Refusal/Menolak
a) Penilaian individual
a.1) Advance/Lebih
pada tes tersebut. Oleh karena anak lulus pada tes yang
tes.
a.2) Normal
a.3) Caution/Peringatan
a.4) Delayed/Keterlambatan
di sebelah kiri garis garis umur. Hal ini disebabkan anak telah
berikut:
1) Normal
a) Bila tidak ada Delays (D) dan atau paling banyak satu Caution (C).
a) Bila ada skor menolak pada satu atau lebih komponen di sebelah
kiri garis umur atau menolak lebih dari satu komponen yang
umur 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 60, 66 dan 72 bulan.
kerincingan, dll
meragukan (M)
29
penyimpangan (P)
e. Sosial ekonomi, kondisi kerja, dan kualitas hidup yang lebih baik
Air Susu Ibu yang selanjutnya disingkat ASI adalah cairan hasil
sekresi kelenjar payudara ibu. Air Susu Ibu Eksklusif yang selanjutnya
disebut ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak
30
mengganti dengan makanan atau minuman lain.11 ASI eksklusif adalah air
susu ibu yang diberikan tanpa tambahan air, susu lain dan makanan
tambahan lainnya.11
Makanan yang paling sesuai untuk bayi adalah air susu ibu (ASI),
karena ASI diperuntukkan bagi bayi sebagai makanan pokok bayi.18 ASI
5. Komposisi
dan protein sedangkan mikro nutrisi adalah mineral dan vitamin. ASI
pada kebutuhan bayi. Dibawah ini akan diuraikan mengenai nutrisi yang
a. Karbohidrat
pada ASI lebih banyak 2 kali lipat dibandingkan dengan susu formula
atau susu sapi. Kadar karbohidrat pada colustrum tidak terlalu tinggi
b. Protein
Kadar protein dalam ASI cukup tinggi dan berbeda dengan protein
yang terdapat di dalam susu sapi. Protein dalam ASI dansusu sapi
terdiri dari protein dan kasein. Protein dalam ASI lebih banyak terdiri
dari protein whey yang lebih mudah diserap oleh usus halus,
sedangkan kasein lebih banyak ditemukan dalam susu sapi yang susah
ASI juga dapat terlihat dari profil asam amino (unit yang membentuk
c. Lemak
formula atau susu sapi. Kadar lemak yang tinggi dibutuhkan untuk
pertumbuhan otak pada masa bayi. Profil lemak dalam ASI berbeda
didalam ASI. Selain itu juga mengandung banyak asam lemak rantai
panjang yaitu Arachidonic Acid (AA atau sering juga disebut ARA)
perkembangan saraf dan retina mata. Susu formula atau sapi tidak
mengandung asam lemak jenuh dan tidak jenuh, berbeda dengan susu
d. Karnitin
e. Vitamin K
perdarahan jarang terjadi. Oleh sebab itu pada umumnya bayi baru
f. Vitamin D
g. Vitamin E
h. Vitamin A
vitamin A yang tinggi tetapi juga bahan bakunya yaitu beta karoten.
Vitamin yang larut dalam air seperti asam folat, vitamin B, vitamin
dan B2 cukup tinggi dalam ASI tetapi kadar vitamin B6, B12, asam
folat rendah pada ibu dengan gizi kurang. Vitamin B12 cukup didapat
saraf
j. Mineral
oleh makanan yang dikonsumsi dan status gizi ibu.Mineral utama yang
pembekuan darah. Walaupun kadar kalsium ASI lebih rendah dari pada
kalsium darah dan kejang otot lebih banyak ditemukan pada bayi yang
mengalami kekurangan zat besi. Hal ini disebabkan karena zat besi
Komposisi ASI setiap ibu berbeda sesuai usia bayi. Komposisi ASI ibu
kembang hari ini. Oleh karena itu, tidak ada satu hari pun yang
lemak.
ASI mengandung cairan hidup yang terdiri atas zat hidup, misal daya
tahan tubuh. ASI melindungi bayi dari muntah dan mencret, penyakit
36
gizi pada masa ini, pengurangan jumlah sel otak akan terjadi
sebanyak 15-20%.
7. Masalah
sejak lahir sampai usia 6 bulan dan memberikan perlindungan kepada ibu
Angka ini belum mencapai target Rentra yaitu 80%. Cakupan ASI
ASI Eksklusif tahun 2014 dan 2015 yaitu sebesar 71,55% dan 74,73%.14
37
Penyebab cakupan ASI Eklusif yang masih dibawah Rentra antara lain
ASI, belum semua kantor dan fasilitas umum menyediakan ruang laktasi,
bayi umur 0-6 bulan. Masalah dalam pencapaian cakupan pemberian ASI
bayi usia 0-5 bulan yang diberikan makanan prelakteal sebesar 44,7%.
bayi sebelum keluarnya ASI. ASI biasanya keluar selama 1-2 hari setelah
susu nonformula, air putih, madu, air gula, air kelapa, air the, air taji dan
adalah ibu bekerja. Ibu yang bekerja 89,6% memberikan prelakteal susu
Ekslusif hanya sebesar 6,3%, dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja
formula ini bertujuan membentuk persepsi bahwa bayi akan sehat dan
(LCPUFA) / asam lemak rantai panjang yang terdiri dari Arachidonic Acid
leukotrin yang merupakan asam lemak utama pada otak dan retina. ASI
cabangnya akan terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks. Jumlah
oleh Lisa, Ulfa Farah menyatakan ada hubungan antara pemberian ASI
B. Kerangka Teori
Tumbuh Kembang Anak
Pertumbuhan Perkembangan :
Motorik kasar dan halus
Kognitif (berpikir)
Bicara dan bahasa
Emosi
Sosial
C. Kerangka Konsep
Variabel Luar
- Jenis kelamin
- Pendidikan ibu
- Pendidikan ayah
- Pekerjaan ibu
- Pekerjaan ayah
- Pendapatan orang tua
Gambar 4. Kerangka Konsep ASI Ekslusif dengan Perkembangan Motorik Kasar dan
Motorik Halus Bayi Usia 6-12 bulan
D. Hipotesis
ASI Ekslusif dengan perkembangan motorik kasar dan motorik halus bayi usia 6-
dengan kata lain efek (perkembangan motorik kasar dan motorik halus)
diidentifikasi pada saat ini, kemudian faktor resiko (pemberian ASI Eksklusif)
Perkembangan Bayi
Diikuti „Prospektif‟
Normal
Motorik Kasar
Tidak Normal
ASI Eksklusif
Normal
Motorik Halus
Tidak Normal
Normal
Motorik Kasar
Tidak Normal
Tidak ASI
Eksklusif
Normal
Motorik Halus
Tidak Normal
42
43
1. Populasi
adalah seluruh bayi yang berusia 6-12 bulan pada bulan Desember 2017
2. Sampel
tertentu.
Sampel dalam penelitian ini adalah bayi usia 6-12 bulan pada saat
Puskesmas Sewon II. Kriteria inklusi adalah ciri atau sifat yang harus
dipenuhi oleh semua anggota populasi yang data diambil sebagai sampel,
sedangkan kriteria eksklusi adalah ciri atau sifat anggota populasi yang
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
Keterangan:
peneliti)
peneliti)
judgment
(½(P1+P2))
maka diketahui:
Indonesia, yaitu sebesar 30,2% pada bayi 6 bulan dan 55,7% pada bayi di
kontrol.39
dibulatkan menjadi 42
data yang tidak lengkap, maka peneliti menambah sampel 10% yaitu 8,4
92 orang
1. Tempat Penelitian
Yogyakarta
2. Waktu Penelitian
Januari 2018.
47
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran
yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep
pengertian tertentu.36
orangtua (ayah dan ibu), status pekerjaan orangtua (ayah dan ibu),
devinisi operasional adalah agar variabel dalam penelitian dapat diukur dengan
4 Identitas Responden
1. Jenis Data
a. Data primer, yaitu data yang langsung diperoleh peneliti dari responden
motorik kasar dan motorik halus bayi, jenis kelamin, pendidikan ibu,
tua. Perkembangan motorik kasar dan motorik halus bayi usia 6-12 bulan
50
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber. Dalam
penelitian ini digunakan buku KIA atau kohort untuk memvalidasi status
ASI Eksklusif.
penelitian.
Puskesmas Sewon II
e. Mengukur perkembangan motorik kasar dan motorik halus bayi usia 6-12
G. Instrumen Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder. Data primer yaitu perkembangan motorik kasar dan motorik bayi
51
usia 6-12 bulan yang diambil melalui pemeriksaan dengan form Denver II di
ayah, pekerjaan ayah, pekerjaan ibu dan pendapatan orang tua didapatkan
melalui pengisian identitas. Data sekunder yaitu data ASI Eksklusif, diambil
untuk mencocokkan status ASI Eksklusif, dilihat di catatan buku KIA atau
kohort.
H. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
pekerjaan ayah dan pendapatan orang tua) serta status ASI Eksklusif
3. Tahap Penyelesaian
b. Konsultasi hasil penelitian dengan dosen pembimbing dan revisi hasil penelitian
c. Melakukan sidang hasil penelitian, revisi hasil penelitian, dan pengesahan hasil
penelitian.
I. Manajemen Data
1. Pengolahan Data
a. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data
terkumpul. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan data atau
b. Coding
d. Tabulating
distribusi frekuensi.
2. Analisis Data
a. Analisis Univariat
54
Rumus : P = x 100%
Keterangan :
n = jumlah sampel
b. Analisis Bivariate
motorik kasar dan motorik halus bayi) akan digunakan uji statistik
sebagai berikut:
1) Chi-Square
55
Keterangan:
Syarat uji Chi-Square adalah tidak ada nilai expected yang kurang dari
5. Jika syarat uji Chi-Square tidak terpenuhi, maka dapat dipakai uji
alternatifnya yaitu uji Fisher’s Exact Test. Kedua variabel yang diuji
Resiko Relatif =
56
n % n %
Ya A B
Tidak C D
n % n %
Ya A B
Tidak C D
c. Analisis Multivariat
J. Etika Penelitian
hak pasien.44
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
akan disajikan.44
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil
riset
K. Keterbatasan Penelitian
dengan perkembangan motorik kasar dan motorik halus bayi usia 6-12 bulan
pekerjaan orang tua, penghasilan orang tua. Masih terdapat beberapa asumsi
lainnya yang berhubungan dengan perilaku seperti faktor yang belum diteliti
58
3. Penelitian ini dilakukan pada saat jadwal imunisasi di puskesmas, saat bayi
menunggu antrian. Sehingga ada beberapa bayi yang pada saat pemeriksaan
DDST II agak sedikit terburu-buru karena bayi rewel atau sudah giliran
dipanggil.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
status pekerjaan ibu, status pekerjaan ayah, penghasilan orang tua) dan
perkembangan motorik kasar dan motorik halus bayi usia 6-12 bulan sebagai
berikut:
59
60
sebagian besar adalah laki-laki (51,1 %). Sebagian besar ibu dari responden
sebagian besar ibu dari responden tidak bekerja, yakni 70,7 %. Sedangkan
penghasilan > Rp 1.404.670 (di atas UMR Kab. Bantul) sebesar 65,3 %.
2. Analisis Bivariat
halus bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Sewon II tahun 2017. Pengujian
Tabel 8. Hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan Perkembangan Motorik Kasar Bayi
usia 6-12 Bulan di Puskesmas Sewon II tahun 2017
Perkembangan Motorik Kasar
ASI p- value RR 95% CI
eksklusif Normal Tidak Normal
n % n %
Ya 41 44,6 5 5,4 0,000 1,708 1,273 – 2,293
ASI Eksklusif dengan perkembangan motorik kasar bayi usia 6-12 bulan
dengan p-value 0,000. Bayi usia 6-12 bulan yang tidak diberi ASI
Tabel 9. Hubungan pemberian ASI Eksklusif dan perkembangan motorik halus bayi usia
6-12 bulan di Puskesmas Sewon II
Perkembangan Motorik Halus
ASI p- RR 95% CI
eksklusif value
Normal Tidak Normal
n % n %
ASI Eksklusif dengan perkembangan motorik halus bayi usia 6-12 bulan
dengan p-value 0,000. Bayi usia 6-12 bulan yang tidak diberi ASI
Pendidikan ayah
1 Dasar 16 17,4 3 3,3 0.252
2 Menengah 35 38,0 15 16,3
3 Tinggi 14 15,2 9 9,8
Status pekerjaan
ibu
1 TidakBekerja 44 47,8 21 22,8 0,333 0,870 0,669 –
2 Bekerja 21 22,8 6 6,5 1,131
Status pekerjaan
ayah
1 Tidak bekerja 2 2,2 1 1,1 0,878 0,942 0,418 –
2 Bekerja 63 68,5 26 28,3 2,120
Penghasilan orang
tua
1 ≤ 1.404.760 24 26,1 8 8,7 0,504 1,098 0,843 –
2 > 1.404.760 41 44,6 19 20,7 1,429
usia 6-12 bulan hanyalah pendidikan ibu, dengan nilai p 0,015. Sedangkan
variabel lain seperti jenis kelamin, pendidikan ayah, status pekerjaan ibu,
status pekerjaan ayah dan penghasilan orang tua memiliki nilai p>0,05
Bantul tahun 2017 didapatkan semua nilai p>0,05, yang berarti tidak ada
ayah, status pekerjaan ibu, status pekerjaan ayah dan penghasilan orang
3. Analisis Multivariat
Analisis ini dilakukan untuk menguji pengaruh faktor – faktor risiko secara
bersama – sama yaitu ASI eksklusif dan variabel lain luar terhadap
perkembangan motorik kasar dan motorik halus bayi usia 6-12 bulan.
yang pada analisis bivariat memiliki nilai p<0,25. Uji statistik yang
motorik kasar tidak normal dibanding anak yang diberi ASI Ekslusif (p-
64
yang memiliki ibu yang tidak bekerja memiliki risiko 1,9 kali mengalami
B. Pembahasan
perkembangan motorik kasar dan motorik halus bayi. Air Susu Ibu (ASI)
baik oleh bayi pada usia 6 bulan pertama. ASI mengandung berbagai zat
yang terdiri dari Arachidonic Acid (AA) dan Docosa Heksanoik Acid
lemak utama pada otak dan retina. ASI merupakan sumber terbaik AA dan
perkembangan.21
yang lebih lama meningkatkan jumlah sentuhan dan stimulasi fisik dari ibu.
menurunkan stres dan depresi sehingga kualitas interaksi dan ikatan ibu dan
anak semakin meningkat. Ikatan antara ibu dan anak yang disebut dengan
ini mendukung teori bahwa jika bayi tidak mendapatkan perlindungan dan
nutrisi yang baik bagi tubuhnya maka salah satu dampaknya adalah
dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, pendidikan orangtua (ibu dan
ayah), status pekerjaan orangtua (ibu dan ayah) dan sosio ekonomi
yang baik maka orang tua dapat menerima segala informasi dari luar
pekerjaan ibu, status pekerjaan ayah dan pendapatan orang tua tidak
lebih banyak yakni 20 anak dan perempuan 17 anak. Dan hasil uji chi-
anak laki-laki dan perempuan adalah sama, dan pengaruh lingkungan lebih
motorik.49
Pada penelitian ini diketahui bahwa banyak ibu yang tidak bekerja
atau sebagian adalah ibu rumah tangga yang memiliki alokasi waktu cukup
perkembangan motorik kasar dan motorik halus pada bayi. Tidak ada
pengasuhan ibu kepada anak, terutama interaksi ibu dengan anak, yang
68
terpenting tidak hanya berapa waktu ibu bersama anaknya, namun pada
motorik halus bayi. Tidak adanya hubungn tersebut karena pendapatan per
ini diperoleh hasil bahwa sebagian besar orang tua responden memiliki
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini
perkembangan motorik kasar dan motorik halus pada bayi usia 6-12 bulan
di Puskesmas Sewon II
motorik halus pada bayi usia 6-12 bulan di Puskesmas Sewon II lebih
B. Saran
diantaranya adalah :
69
70
DAFTAR PUSTAKA
19. Soetjiningsih. ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. EGC, Jakarta, 2014
20. Gunarsa, Singgih. Psikologi Anak : Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.
Jakarta : PT BPK Gunung Mulia, 2008
21. Metwally A.M, Salah E.D, Shehata M.A. Early Life Predictors of Socio-Emotional
Devolepment in a Sample of Egyptian Infants. PloS ONE 11(7).
Journal.pone.0158086, 2016.
22. Notoatmodjo. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010.
23. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Ketentuan
Umum Pasal 1 ayat 8
24. Sebataraja L.R, Oenzil F, Asterina. Hubungan Status Gizi dengan Status Sosial
Ekonomi Keluarga Murid Sekolah Dasar di Daerah Pusat dan Pinggiran Kota Padang.
Jurnal Kesehatan Andalas volume 3 no. 2, 2014
25. Ribas Jr RC, Maura M.L, Bornstein M.H. Socioeconomics Status in Brazilian
Psychological Research : II. Socioeconomics Status and Parenting Knowledge.
Estudos de Psicologia,8 (3), 385-392. 2003
26. Wachs. T.D. Mechanism Linking Parental Education and Stunting. The Lancet
371:208. 2008
27. Lee H, Park H, Ha E. Effects of Breastfeeding Duration on Cognitive Development in
Infants : 3 – Year Follow-up Study. The Korean Academy of Medical Science, 2016
28. Marmi & Rahardjo, K. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah.
Jogjakarta : Pustaka Pelajar, 2012
29. Nugroho, HSW. Petunjuk Praktis DDST. Penerbitan Buku Kedokteran, EGC. 2009
30. Sulistyawati, A. Deteksi Tumbuh Kembang Anak. Jakarta Selatan: Salemba Medika,
2014
31. De Souza, Juliana Martins dan Maria de La O Verissimo. Child Development:
Analysis of a new Concept. Rev Latino-Am. Entermagem, 2015. Nov-Des; 23(6) :
1097 – 104, 2015
32. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Air Susu Ibu dan Perannya dalam Pencegahan
Obesitas. Jakarta, IDAI, 2013
33. Roesli, Utami. 2012. Panduan Inisiasi Menyusu Dini plus ASI Eksklusif. Jakarta :
Pustaka Bunda
34. Mardiah, Ainun, Esse Puji Pawenrusi dan Suarni. Faktor-Faktor yang Berhubungan
Dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Usia 7-11 Bulan di Wilayah Kerja
Puskesmas Maccini Sawah Makasar. 2015
73
Lampiran 1.
Agustus 2017 Sept 2017 Okt 2017 Nov 2017 Des 2017 Jan 2018
NO JENIS KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan proposal Skripsi
2 Seminar proposal Skripsi
3 Revisi Proposal
4 Perizinan Penelitian
5 Persiapan Penelitian
6 Pelaksanaan Penelitian
7 Pengolahan Data
8 Penyusunan Laporan Skripsi
9 Ujian Skripsi
10 Revisi Hasil Ujian Skripsi
75
Lampiran 2
Nama : .........................................................
Alamat : .........................................................
No. Telepon/HP : .........................................................
Adalah orang tua/wali dari :
Nama anak : .........................................................
Tanggal lahir/usia : .........................................................
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara sukarela
tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan mengundurkan diri, maka saya dapat
mengundurkan sewaktu-waktu tanpa sanksi apapun.
( ) ( )
Mengetahui
Ketua Tim Penelitian
(Dwi Safitri)
76
Lampiran 3
KUESIONER PENELITIAN
1. Identitas Anak
2. Identitas Ibu
b. Pendidikan : ............................................
c. Pekerjaan : ............................................
3. Identitas ayah
b. Pendidikan : ............................................
c. Pekerjaan : ............................................
Sampai usia berapa anak Anda mendapat ASI saja tanpa tambahan makanan/minuman
apapun?
MASTER TABEL
NO STATUS
RESP ASI MOTORI MOTORI JENIS STATUS PEKERJ PENG
ONDE EKSKLUS K K KELAMI PENDIDIKA PENDIDIKA PEKERJA AAN HASI
N IF KASAR HALUS N N IBU N AYAH AN IBU AYAH LAN
1 1 1 2 2 1 1 2 1 1
2 1 1 2 1 2 1 2 1 1
3 1 2 2 2 3 3 2 1 2
4 1 1 1 2 2 1 2 1 1
5 1 1 2 2 3 3 2 1 2
6 1 2 2 2 2 1 1 1 2
7 1 1 2 1 1 1 2 1 1
8 1 1 2 1 2 3 2 1 2
9 1 2 2 1 3 3 2 1 2
10 1 2 2 1 3 3 1 1 2
11 1 2 2 1 1 1 2 1 1
12 1 1 1 2 2 1 2 1 1
13 1 2 2 2 3 2 2 1 2
14 1 2 2 1 3 2 2 1 2
15 1 1 2 2 3 3 2 1 2
16 1 2 2 1 3 2 2 1 2
17 1 1 2 2 1 1 1 1 2
18 1 1 1 2 2 2 1 1 2
19 1 2 2 1 2 2 2 1 2
20 1 2 2 2 2 2 1 1 2
21 1 2 1 2 2 1 2 1 1
22 1 1 2 1 3 2 2 1 2
23 1 2 1 2 3 3 2 1 2
24 1 1 2 2 2 2 2 1 1
25 1 2 1 2 2 2 2 1 2
26 1 2 2 2 2 3 2 1 2
27 1 2 2 1 1 2 2 1 1
28 1 2 1 1 1 2 1 1 1
29 1 2 2 2 3 2 1 2 1
30 1 1 1 1 3 3 2 1 2
31 1 2 1 2 2 2 2 1 2
32 1 1 2 1 2 1 2 1 2
33 1 1 1 1 1 2 2 1 2
34 1 1 2 2 1 2 1 2 1
35 1 1 1 1 2 1 2 1 2
36 1 1 2 2 2 1 2 1 2
79
37 1 1 1 2 2 2 2 1 2
38 1 1 2 1 2 2 2 1 2
39 1 2 1 2 3 3 2 1 2
40 1 1 2 1 2 2 1 1 2
41 1 1 1 1 3 2 1 1 2
42 1 2 2 2 3 3 1 1 2
43 1 2 1 1 2 2 2 1 1
44 1 1 1 1 2 1 2 1 1
45 1 1 1 2 1 2 2 1 2
46 1 2 2 1 3 2 2 1 2
47 2 1 1 1 2 3 2 1 2
48 2 1 1 1 3 3 2 1 1
49 2 1 1 2 2 2 1 1 2
50 2 1 1 2 3 3 1 1 2
51 2 1 1 1 2 1 2 1 1
52 2 1 1 1 3 2 1 1 2
53 2 1 1 1 2 2 2 1 1
54 2 1 1 2 2 2 2 1 1
55 2 1 1 1 2 3 2 1 1
56 2 1 1 2 2 2 2 1 1
57 2 1 1 1 2 3 2 1 2
58 2 1 1 1 3 3 1 1 2
59 2 1 1 2 2 2 2 1 1
60 2 2 2 1 2 2 2 1 1
61 2 1 1 1 1 1 1 1 2
62 2 2 1 1 3 2 2 1 2
63 2 1 1 2 2 2 1 1 2
64 2 1 1 2 2 3 1 1 2
65 2 1 1 1 2 2 2 1 1
66 2 2 1 2 3 3 2 1 2
67 2 1 1 1 3 3 1 1 2
68 2 1 2 2 1 2 1 1 2
69 2 1 1 2 1 2 2 1 2
70 2 2 2 2 2 2 2 1 1
71 2 1 1 1 1 2 2 1 1
72 2 1 2 1 2 2 2 1 1
73 2 1 1 1 2 2 2 1 2
74 2 1 2 2 2 2 2 1 2
75 2 1 1 2 1 2 1 2 2
76 2 1 2 1 3 3 2 1 2
77 2 1 1 2 2 3 2 1 2
80
78 2 1 1 2 3 2 2 1 2
79 2 1 2 1 1 2 2 1 1
80 2 1 1 2 1 2 1 1 1
81 2 1 1 2 2 2 1 1 2
82 2 1 1 1 2 1 1 1 1
83 2 1 1 1 2 1 2 1 1
84 2 1 1 1 2 2 2 1 1
85 2 1 1 2 3 2 1 1 2
86 2 2 1 1 3 3 2 1 2
87 2 1 1 2 1 2 2 1 1
88 2 1 1 2 1 2 2 1 2
89 2 1 1 2 2 2 1 1 2
90 2 1 1 1 2 1 2 1 2
91 2 1 1 1 2 1 2 1 2
92 2 1 2 1 3 2 1 1 2
81
ANGGARAN PENELITIAN
5 Fotokopi angket dan inform consent dan form DDST II Fotokopi Rp 100,000
Total Rp 1,950,000
82
83
84
85
86
87