Pembimbing:
Giri Widakdo, S.Kp., M.KM
Disusun oleh:
MELANIA FELAYATI
ID : 2017720209
1. Definisi
Latihan merupakan suatu gerakan tubuh secara aktif yang dibutuhkan untuk
menjaga kinerja otot dan mempertahankan postur tubuh. Latihan dapat memelihara
pergerakan dan fungsi sendi sehingga kondisinya dapat setara dengan kekuatan dan
fleksibilitas otot. Selain itu, latihan fisik dapat membuat fungsi gastrointestinal dapat
bekerja lebih optimal dengan meningkatkan selera makan orang tersebut dan
melancarkan eliminasinya karena apabila seseorang tidak dapat melakukan aktivitas
fisik secara adekuat maka hal tersebut dapat membuat otot abdomen menjadi lemah
sehingga fungsi eliminasinya kurang efektif.
Aktivitas sehari-hari (ADL) merupakan salah satu bentuk latihan aktif pada
seseorang termasuk didalamnya adalah makan/minum, mandi, toileting, berpakaian,
mobilisasi tempat tidur, berpindah, dan ambulasi/ROM. Pemenuhan terhadap ADL
ini dapat meningkatkan harga diri serta gambaran diri pada seseorang, selain itu ADL
merupakan aktivitas dasar yang dapat mencegah individu tersebut dari suatu penyakit
sehingga tindakan yang menyangkut pemenuhan dalam mendukung pemenuhan ADL
pada klien dengan intoleransi aktivitas harus di perioritaskan.
b. Melindungi bagian tubuh tertentu seperti hati, ginjal, otak dan paru-paru
e. Usia dan status perkembangan. Kemampuan atau kematangan fungsi alat gerak
sejalan dengan perkembangan usia. Intolerensi aktivitas/ penurunan kekuatan
dan stamina, Depresi mood.
1. Pengkajian
a. Riwayat keperawatan
- Riwayat penyakit sekarang
Proses penyakit dapat mempengaruhi aktivitas. Seseorang
mengalami patah tulang akan kesulitan melakukan aktivitas secara
bebas.
- Riwayat penyakit dahulu
Gaya hidup mempengaruhi aktivitas dan istrahat tubuh. Seseorang
yang kurang bergerak dan olahraga akan mengalami kelemahan otot.
Demikian pula dengan orang yang pernah menjalani operasi.
- Riwayat penyakit keluarga
apabila ada riwat penyakit seperti jantung, stroke maka akan beresiko
berpengaruh terhadap aktivitas.
b. Pemeriksaan fisik
1) Tingkat Kesadaran
3) Ekstermitas
- Kelemahan
- Gangguan Sensorik
- Tonus otot
- Atropi
- Tremor
- Gerakan tak terkendali
- Kekuataan otot
- Kemampuan jalan
- Kemampuan duduk
- Kemampuan berdiri
- Nyeri sendi
- Kekakuan sendi
c. Pemeriksaan penunjang
1) sinar -X
2) CT Scan
a. Intoleran aktifitas
Batasan karakteristik:
- Melaporkan secara verbal adanya kelelahan atau kelemahan
- Imobilisasi
- Kelemahan menyeluruh
Batasan karakteristik
- Penurunan waktu reaksi
- Kesulitan membolak-balik posisi
- Melakukan aktivitas lain sebagai pengganti pergerakan (misalnya
meningkatkan perhatian pada aktivitas orang lain, mengendalikan
perilaku, fokus pada ketunadayaan/aktivitas sebelum sakit)
- Dispnea setelah beraktivitas
- Perubahan cara jalan
- Intoleran aktivitas
- Ansietas
- Kontraktur
- Malnutrisi
- Gangguan muskuloskeletal
- Gangguan neuromuskular
- Nyeri
c. Keletihan
3. Perencanaan
Diagnosa Tujuan dan Kriteria NOC NIC
Hasil
Intoleransi
Setelah dilakukan - Energy Energy
aktivitas
asuhan keperawatan conservation Management
Activity Therapy
➢ Kolaborasikan
dengan Tenaga
Rehabilitasi
Medik dalam
merencanakan
progran terapi
yang tepat.
➢ Bantu klien untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang
mampu dilakukan
Hambatan Setelah dilakukan ➢ Mobility Exercise therapy :
Mobilitas asuhan keperawatan Level ambulation
Fisik x24 jam diharapkan ➢ Monitoring vital
➢ Self care
pasien dapat tetap sign
: ADLs
mempertahankan sebelum/sesudah
pergerakannya latihan dan lihat
➢ Transfer
dengan respon pasien saat
performa
Kriteria hasil: latihan
nce
➢ Ajarkan pasien atau
➢ Klien meningkat
tenaga kesehatan
dalam aktivitas
lain tentang teknik
fisik
ambulasi
➢ Mengerti tujuan
➢ Kaji kemampuan
dari peningkatan
pasien dalam
mobilitas
mobilisasi
➢ Memverbalisasikan
➢ Latih pasien dalam
perasaan dalam
pemenuhan
meningkatkan
kebutuhan ADLs
kekuatan dan
secara mandiri
kemampuan
sesuai kemampuan
berpindah
➢ Dampingi dan Bantu
➢ Memperagakan pasien saat
penggunaan alat mobilisasi dan
Bantu untuk bantu penuhi
mobilisasi (walker). kebutuhan ADLs
ps
➢ Berikan alat Bantu
jika klien
memerlukan
➢ Ajarkan pasien
bagaimana merubah
posisi dan berikan
bantuan jika
diperlukan.
Keletihan Setelah dilakukan
➢ Energy Energy Management
asuhan
conservatio
➢ Observasi adanya
keperawatan x24
n
jam pasien ➢ Pembatasan klien
➢ Nutritional
diharapkan dapat dalam melakukan
status :
peningkatan energi aktivitas
energy
dengan ➢ Kaji adanya factor
Kriteria hasil: yang menyebabkan
kelelahan
➢ Memverbalisasik
➢ Monitor nutrisi dan
an peningkatan
sumber tenaga
energi dan
energi adekuat
merasa lebih baik
➢ Monitor pasien
➢ Menjelaskan
akan adanya
penggunaan
kelelahan fisik dan
energi untuk
emosi secara
mengatasi
berlebihan
kelelahan
➢ Monitor pola tidur
dan lamanya
tidur/istirahat
pasien
Kerusaka Pressure
➢ Setelah dilakukan ➢ Risk
Management
asuhan keperawatan Control
integritas
x24 diharapkan - Memberitahukan
jaringan
intergritas jaringan pasien untuk
pasien membaik menggunakan
dengan pakaian yang
longgar.
Kriteria hasil:
- Memonitor status
➢ Pasien
nutrisi pasien.
mengerti
- Memonitor area
tentang faktor risiko
kulit yang dapat
yang dapat
terjadi kemerahan
➢ menyebabkan
dan luka.
kerusakan integritas
Melakukan
kulit
perubahan posisi
➢ Tanda-tanda vital
pada pasien,
dalam batas normal.
minimal setiap 2
➢ Memodifikasi
jam.
lingkungan untuk
- Mengajari pasien
DAFTAR PUSTAKA :