Anda di halaman 1dari 16

BAB V

PENGUKURAN LINIER HOLLOW STEEL DAN CRANKSHAFT

5.1 Latar Belakang


Crankshaft merupakan salah satu komponen dari engine jenis alat berat
yang berfungsi mengubah gerakan naik turun yang dihasilkan oleh piston menjadi
gerakan memutar yang nantinya akan diteruskan ke transmisi. Mengingat
pentingnya fungsi crankshaft dalam dunia industri, maka perawatan diperlukan
untuk menjaga komponen supaya tetap layak digunakan (Widiaksa, R. 2015)
Pengukuran linier adalah proses pengukuran untuk mengetahui dimensi dari
suatu benda kerja yang belum diketahui ukurannya. Sebagian besar pengukuran
geometris benda ukur dalam metrologi industri adalah menyangkut pengukuran
linier atau pengukuran panjang (jarak), diameter poros, tebal gigi, tinggi, lebar,
kedalaman perhitungan sudut dengan metode sinus atau tangent. Untuk itu, perlu
dipelajari bagaimana cara mengukurnya dan alat ukur apa saja yang bisa digunakan
untuk mengukurnya (Yuriko, Haby 2017)

5.2 Prosedur Pengukuran


Langkah – langkah yang harus dilakukan oleh praktikan saat mengukur
benda kerja dengan menggunakan alat ukur pada pos pengukuran linier hollow steel
dan crankshaft diantaranya:

5.2.1 Pengukuran Hollow Steel


Langkah – langkah yang harus dilakukan untuk mengukur benda kerja
dengan menggunakan vernier caliper adalah sebagai berikut :
1. Persiapkan vernier caliper dan hollow steel yang akan digunakan.
2. Beri nomor pada hollow steel dengan nomor 1 – 3.
3. Gunakan vernier caliper untuk mengukur diameter luar, diameter dalam,
dan panjang hollow steel sebanyak tiga kali.
Gambar 5.1 Geometri hollow steel (Modul Praktikum Metrologi Industri, 2021)

4. Tuliskan hasil pengukuran pada tabel 5.2, 5.3, dan 5.4.


5. Rapikan alat dan benda ukur yang digunakan ke tempat semula
5.2.2 Pengukuran Linier Cranckshaft
Langkah – langkah yang harus dilakukan untuk mengukur benda kerja
dengan menggunakan vernier caliper adalah sebagai berikut :
1. Persiapkan crankshaft dan alat ukur.
2. Gunakan vernier caliper untuk mengukur geometri crankshaft.
3. Lakukan pengukuran sebanyak 3 kali sesuai gambar 5.2, 5.3, dan 5.4. Lalu
tulis hasil pengukuran panjang. Gambar 5.2 pada tabel 5.5, gambar 5.3 pada
tabel 5.7, gambar 5.4 pada tabel 5.9. Kemudian tulis hasil pengukuran
diameter gambar 5.2 pada tabel 5.6 dan gambar 5.3 pada tabel 5.8.
4. Rapikan alat dan benda ukur yang digunakan ke tempat semula

Gambar 5.2 Crankshaft sisi kanan (Modul Praktikum Metrologi Industri, 2021).
Gambar 5.3. Crankshaft sisi kiri (Modul Praktikum Metrologi Industri, 2021)

Gambar 5.4. Connecting rod (Modul Praktikum Metrologi Industri, 2021)

5.3 ALAT DAN BENDA UKUR


Alat ukur yang digunakan pada praktikum pengukuran linier hollow steel
dan crankshaft adalah vernier caliper dengan detail produk sebagai berikut.
5.3.1 Alat Ukur
Alat ukur yang digunakan adalah vernier caliper. Vernier caliper adalah
alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda dengan skala maksimal
150 mm. vernier caliper ditunjukan pada gambar 5.5
Tabel 5.1. Data alat ukur
Merk Mitutoyo
Kapasitas Ukur 0 – 150 mm
Kecermatan 0,02 mm

c d

b
e
Gambar 5.5. Vernier caliper (Laboratorium Metrologi Industri dan Kontrol
Kualitas, 2021)

Keterangan gambar :
a. Inside jaws (rahang dalam) digunakan untuk mengukur diameter dalam
benda.
b. Outside jaws (rahang luar) digunakan untuk mengukur diameter luar benda.
c. Clamp screw (pengunci) digunakan untuk mengunci rahang geser dari
vernier caliper.
d. Main scale (skala utama) digunakan untuk membaca hasil pengukuran suatu
benda.
e. Nonius scale (skala nonius) digunakan untuk membaca hasil pengukuran
suatu benda dengan skala detail yang ditunjukkan dengan nilai desimal di
belakang koma setelah pembacaan hasil pengukuran pada skala utama.
f. Depth bar digunakan untuk mengukur kedalaman suatu benda yang
berbentuk rongga.
5.3.2 Benda Ukur
Benda ukur yang digunakan dalam praktikum Metrologi Industri dan
Kontrol Kualitas 2019 pada pos pengukuran linier hollow steel dan crankshaft
adalah sebagai berikut.
1. Hollow Steel
Hollow steel yang digunakan dalam praktikum ini terdiri dari tiga
buah yang ditunjukkan pada gambar 5.6 berikut.

Gambar 5.6 Hollow steel (Laboratorium Metrologi Industri dan Kontrol Kualitas,
2021)

2. Crankshaft
Crankshafti yang digunakan pada praktikum metrologi industri dan
kontrol kualitas 2019 adalah Crankshaft kecil. Dapat dilihat pada gambar
5.7 berikut.
Gambar 5.7 Crankshaft Kecil (Laboratorium Metrologi Industri dan Kontrol
Kualitas, 2021)

3. Connecting Rod
Connecting Rod yang digunakan dalam praktikum ini ditunjukkan
pada gambar 5.8 berikut.

Gambar 5.8 Connecting Rod (Laboratorium Metrologi Industri dan Kontrol


Kualitas 2021)

5.4 PENGOLAHAN DATA


Dalam Praktikum pengukuran linear hollow steel dan crankshaft
pengolahan data diperoleh dari perhitungan data hasil perhitungan yang disebutkan
pada sub bab.
5.4.1 Data Hasil Pengukuran
Tabel 5.2 Data Pengukuran Diameter Luar Hollow steel (mm)

Hasil Hasil Hasil


Rata –
Obyek Ukur Pengukuran Pengukuran Pengukuran
rata (P)
(P1) (P2) (P3)

Hollow steel 1 49.72 49.74 49.8 49.75


Hollow steel 2 31.8 31.76 31.6 31.72
Hollow steel 3 37.56 37,72 37.98 37.75

Tabel 5.3 Data Pengukuran Diameter Dalam Hollow steel (mm)

Hasil Hasil Hasil


Rata –
Obyek Ukur Pengukuran Pengukuran Pengukuran
rata (P)
(P1) (P2) (P3)

Hollow steel 1 46.74 45.88 46.66 46.42


Hollow steel 2 28.9 28.36 28.54 28.6
Hollow steel 3 32.4 32.76 32.96 32.7

Tabel 5.4 Data Pengukuran Panjang Hollow steel (mm)

Hasil Hasil Hasil


Rata –
Obyek Ukur Pengukuran Pengukuran Pengukuran
rata (P)
(P1) (P2) (P3)

Hollow steel 1 66.98 67.44 67.14 67.18


Hollow steel 2 109.14 109.18 109.54 109.28
Hollow steel 3 131.4 131.78 131.92 131.7
Tabel 5.5 Data pengukuran crankshaft tampak atas sisi kanan (A) dalam (mm)
Hasil Hasil Hasil
NO Rata – rata
Pengukuran 1 Pengukuran 2 Pengukuran 3
1 16.78 16.62 16.54 16.64
2 10.96 10.74 10.66 10.78
3 16.4 16.4 16.38 16.39
4 15.62 15.36 15.26 15.41
5 1.64 1.52 1.48 1.54
6 2,36 2,96 2,52 2.61
7 10.64 10.88 10.38 10.63
8 62.24 62.28 62.94 62.48
9 41.5 41.64 41.64 41.59

Tabel 5.6 Data pengukuran Diameter Crankshaft tampak atas sisi kanan (A) dalam
(mm)
Hasil Hasil Hasil
NO Rata – rata
Pengukuran 1 Pengukuran 2 Pengukuran 3
I 15.28 15.24 15.5 15.34
II 17.5 17.42 17.68 17.53
III 60.34 60.3 60.26 60.3
IV 90.7 90,34 90,98 90.67
V 94.2 93.76 93.48 93.81

Tabel 5.7 Data pengukuran Crankshaft tampak atas sisi kiri (B) dalam (mm)
Hasil Hasil Hasil
No Rata – rata
Pengukuran 1 Pengukuran 2 Pengukuran 3
1 9,84 9,54 9,52 9.63
2 43.76 43.72 43.66 43.71
3 16.62 16.46 16.84 16.64
4 34.56 34.74 34.92 34.74
Tabel 5.8 Data pengukuran diameter crankshaft tampak atas sisi kiri (B) (mm)
Hasil Hasil Hasil
NO
Pengukuran 1 Pengukuran 2 Pengukuran 3 Rata – rata
I 14.14 14.56 14.3 14.3
II 19.56 19.42 19.16 19.38
III 60.68 60.84 60.78 60.76
IV 93.28 93.96 93.9 93.7
V 94.32 94.56 94.48 94.45

Tabel 5.9 Data pengukuran Connecting Rod (C) dalam (mm)


Hasil Hasil Hasil
NO
Pengukuran 1 Pengukuran 2 Pengukuran 3 Rata – rata
A 123.72 124.86 124.66 124.41
B 34.92 34,68 34.56 34.72
C 1.64 1.78 1.82 1.74
D 22,46 22,96 22.76 22.72
E 16.16 16.44 16.74 16.44
F 14.36 13.86 13.92 14.04
G 6.38 6.42 6.8 6.53
H 8.52 8.58 8.56 8.53
I 10,76 10,86 10,66 10.76
J 15.4 15.64 15.88 15.64
K 4.14 4.36 4.7 4.4
L 25.24 25.54 23.16 24.64

5.4.2 Perhitungan Ralat


Pada perhitungan ralat digunakan sampel data dari tabel 5.2 pengukuran
diameter luar hollow steel 1 diketahui dari tabel 5.10, sampel data pengukuran
diameter hollow steel 1 disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 5.10 Sampel data pengukuran Hollow Steel

Poros L ( 𝐿𝑛 − 𝐿̅)2

49.72 0,0011
1 49.74 0,0001
49.8 0,0022
𝐿̅ = 49.75 Σ =0,0034

Berdasarkan tabel 5.8 maka pengukuran galat yang dihasilkan menjadi


𝐿̅−𝐿𝑛
Σ𝐿 = | | 𝑥%
𝐿̅
49.75 − 49.72
Σ𝐿𝑝1 = | | 𝑥 100% = 0,066%
49.75
49.75 − 49.74
Σ𝐿𝑝2 = | | 𝑥 100% = 0,026%
49.75
49.75 − 49.8
Σ𝐿𝑝3 = | | 𝑥 100% = 0,093 %
49.75

Σ ( 𝐿𝑛−𝐿̅)2 0,0034
𝛿𝐿 = √ =√ = 0,048
𝑛(𝑛−1) 3(3−1)

Nilai L sesungguhnya = 𝐿̅ ± 𝛿𝐿
= 49.75 ± 0,048 mm
𝛿𝐿 0,01
Ralat Nisbi = ( 𝐿̅ ) × 100% = (49.75) × 100%

= 0,09%
𝛿𝐿 0,01
Keseksamaan = (1 − ) × 100% = (1 − 49.75) × 100%
𝐿̅

= 99,9%

Dengan menggunakan cara perhitungan yang serupa pada setiap hasil


pengukuran pada Hollow steel, crankshaft, dan connecting rod yang digunakan,
maka akan dihasilkan resume hasil perhitungan ralat seperti pada tabel 5.10 berikut
Tabel 5.11 Hasil perhitungan pengukuran linear diameter luar hollow steel.

Hollow Galat (%) L Nilai Ralat Keseksamaan


steel Sesungguhnya Nisbi (%)
1 2 3
(mm) (%)
1 0,07 0,03 0,09 0,048 49.75 ± 0,048 0,09 99,99

2 0.25 0.12 0.37 0.12 31.72 ± 0.12 0.38 99.61

3 0.51 0.08 0.6 0.05 37,75 ± 0.24 0.64 99.35

Tabel 5.12 Hasil perhitungan pengukuran linier diameter dalam hollow steel
Hollow Galat (%) L Nilai Ralat Keseksamaan
steel (mm) Sesungguhnya Nisbi (%)
1 2 3
(mm) (%)
1 0,67 1.1 0,5 0,54 46.42  0,54 1.18 98.81

2 1.04 0.83 0.2 0.31 28.6  0,31 1.11 98.88


3 0.93 0,16 0,77 0,32 32.7  0,32 1 98.99

Tabel 5.13 Hasil perhitungan pengukuran linier panjang hollow steel

Galat (%) Nilai Ralat


Hollow L Keseksamaan
Sesungguhnya Nisbi
steel 1 2 3 (mm) (%)
(mm) (%)
1 0.31 0.37 0.06 0.26 67.18  0,26 0,4 99.598

2 0.13 0.09 0.23 0.25 109  0,25 0,23 99.767

3 0.22 0.06 0.16 0.31 131.7  0,31 0,23 99.764


Tabel 5.14 Hasil perhitungan crankshaft tampak atas sisi kanan (A)

No Galat % Nilai Ralat Keseksamaan


L1 L2 L3 𝛿𝐿 Sesungguhnya Nisbi %
(mm) %
1 0.8 0.16 0.64 0.14 16.64 ± 0.14 0.84 99.15
2 1.6 0.43 1.17 0.17 10.78 ± 1.17 1.66 98.33
3 0.04 0,04 0,08 0.013 16.39 ± 0.013 0.08 99,91
4 1.34 0.34 0.99 0.21 15.41 ± 0.21 1.39 98.6
5 6.03 1.72 4.31 0.096 1.54 ± 0.096 6.21 93.78
6 9.69 13.26 3.57 0.35 2.61 ± 0.35 13.72 86.27
7 0.06 2.31 2.38 0.29 10.63 ± 0.29 2.71 97.28
8 0.39 0.33 0.72 0.45 62.48 ± 0.45 0.72 99,27
9 0.22 0.11 0.11 0.09 41.59 ± 0.09 0.22 99,77

Tabel 5.15 Hasil perhitungan diameter crankshaft tampak atas sisi kanan (A)
No Galat % Nilai Ralat Keseksamaan
L1 L2 L3 𝛿𝐿 Sesungguhnya Nisbi %
(mm) %
I 0.4 0.65 1.04 0.16 15.34 ± 0.16 1.05 98.94
II 0.19 0.64 0.83 0.15 17.53 ± 0.15 0.87 99.13
III 0.06 0 0,06 0.04 60.3 ± 0.04 0.08 99.92
IV 0.03 0.36 0.34 0.37 90.67 ± 0.37 0.4 99.6
V 0.4 0.05 0.35 0.42 93.81 ± 0.42 0.45 99.55

Tabel 5.16 Hasil perhitungan crankshaft tampak atas sisi kiri (B)
No Galat % Nilai Ralat Keseksamaan
L1 L2 L3 𝛿𝐿 Sesungguhnya Nisbi %
(mm) %
1 2.14 0.96 1.17 0.21 9.63 ± 0.21 2.15 97.85
2 0.11 0.02 0.12 0.05 43.71 ± 0.05 0.13 99.87
3 0.12 1.1 1.2 0.22 16.64 ± 0.22 1.32 98.67
4 0.52 0 0.52 0.21 34.74 ± 0.21 0.6 99.4

Tabel 5.17 Hasil perhitungan diameter crankshaft tampak atas sisi kiri (B)
No Galat % Nilai Ralat Keseksamaan
L1 L2 L3 𝛿𝐿 Sesungguhnya Nisbi %
(mm) %
I 1.34 1.58 0.23 0.25 14.33 ± 0.25 1.71 98.29
II 0.92 0.21 1.14 0.23 19.38 ± 0.23 1.21 98.79
III 0.14 0.12 0.02 0.093 60.76 ± 0.093 0.15 99.85
IV 0.45 0.24 0.21 0.42 93.7 ± 0.42 0.46 99.54
V 0.14 0.11 0.028 0.14 94.45 ± 0.14 0.15 99.85

Tabel 5.18 Hasil perhitungan connecting rod (C)


No Galat % Nilai Ralat Keseksamaan
𝛿𝐿 Sesungguhnya Nisbi %
L1 L2 L3
(mm) %
A 0.55 0.16 0.19 0.7 124.41 ± 0.7 0.56 99.43
B 0.58 0.34 0.45 0.21 34.72 ± 0.21 0,6 99.4
C 6.1 2.2 4.2 0.11 1.74 ± 0.11 6.24 93.75
D 1.17 0.88 0.15 0.29 22.72 ± 0.29 1.27 98.72
E 1.74 1.79 1.78 0.33 16.44 ± 0.33 2.03 97.96
F 2.2 0.43 0.9 0.32 14.04 ± 0.32 2.24 97.75
G 2.34 5.58 4.08 0.27 6,53 ± 0.27 4.09 95.9
H 0.39 0.23 0.07 0.035 8.55 ± 0.035 0.41 99.58
I 0 0.93 0.93 0.12 10.76 ± 0.12 1.07 98.92
J 1.53 0 1.53 0.27 15.64 ± 0.27 1.77 98.22
K 5.91 0.91 6.81 0.32 4.4 ± 0.32 7.4 92.59
L 2.4 3.36 6.03 1.49 24.64 ± 1.49 6.07 93.92
5.4.3 Gambar 2D dan 3D Menggunakan Dimensi Hasil Pengukuran
Untuk mempermudah dalam memahami benda yang diukur dalam
praktikum ini, maka perlu dibuat suatu gambar teknik. Gambar teknik berikut
menampilkan 3 buah hollow steel dan 3 bagian crankshaft yang diukur dan dibuat
menggunakan solidwork. Berikut merupakan gambar teknik 2D dan 3D dari hollow
steel, crankshaf, dan connecting rod.

1. Hollow Steel
Terlampir
2. Crankshaft
Terlampir
3. Connecting rod
Terlampir

5.5 Aplikasi Pengukuran Linear Poros dan Crankshaft

Analisa Kegagalan Main Bearing Crankshaft Pada

Kendaraan Roda Empat

Kendaraan dari waktu kewaktu selalu bermetamorfosis, begitu banyak


kemajuan dan perubahan yang diciptakan, mobil merupakan suatu system yang
tersusun atas material. Masing-masing dengan karakteristik yang cocok untuk
pemrosesan, bentuk yang sesuai untuk perakitan, dan sifat yang spesifik untuk
pamakaian. Ketersediaan, kelayakan ekonomis, keamanan, dan mutu estetika juga
dipersyaratkan. Walupun begitu masih ada saja kendala-kendala yang timbul akibat
tersusunnya suatu komponen yaitu kegagalan material, seperi contoh kegagalan
pada bantalan luncur, material ini berfungsi untuk menumpu beban dari poros,
karena selalu menerima beban gesekan maka tidak menutup kemungkinan
terjadinya keausan, disinilah awal mula terjadinya kerusakan material bantalan,
kerusakan bisa berupa keausan atau keretakan dan sebagainya. Dengan faktor
pertimbangan ini maka perlu adanya pengkajian lanjut tentang sebab kegagalannya,
apa karena faktor internal atau faktor eksternal, serta mengetahui seberapa besar
nilai keausan, kekerasan material, dan strukutur mikronya.
DAFTAR PUSTAKA

Modul Praktikum Metrologi Industri dan Kontrol Kualitas 2021


Susanto, E. E. (2009). Analisa Kegagalan Main Bearing Crankshaft Pada
Kendaraan Roda Empat. Jurnal Flywheel, 2(1), 1-9.
Widiaksa, R. (2015). RANCANG BANGUN ALAT PENGHALUS MAIN
JOURNAL CRANKSHAFT (PERAWATAN DAN PERBAIKAN) (Doctoral
dissertation, Politeknik Negeri Sriwijaya).
Yuriko, H. & Iqbal, Muhammad, 2017, PENGUKURAN LINIER

Anda mungkin juga menyukai