Anda di halaman 1dari 5
{3} BPJS Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Yang terhormat, 4. Gubernur 2. BupatiWalikota 3. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi 4, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 5. Kepala Fasiltas Kesehatan Tingkat Pertama yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan 6. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) 7. Ketua Asosiasi Dinas Kesehatan (ADINKES) 8. Ketua Asosiasi Klinik Indonesia (ASKLIN) 9. Ketua Perhimpunan Klinik dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia (PKF) 10. Deputi Direksi Wilayah BPJS Kesehatan 11. Kepala Cabang BPJS Kesehatan di Seluruh Indonesia SURAT EDARAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 1 TAHUN 2021 TENTANG PEMBIAYAAN KEGIATAN KELOMPOK PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA Peserta Program Jaminan Kesehatan berhak memperoleh Manfaat Jaminan Kesehatan yang bersifat pelayanan kesehatan perorangan, mencakup pelayanan promolif, Preventif, kuratif, dan rehabiltatif, termasuk pelayanan obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan medis yang diperlukan Dalam rangka pemberian manfaat pelayanan promotif dan preventif bagi Peserta Jaminan Kesehatan, perlu dilakukan kegiatan peningkatan kesehatan bagi Peserta penderita penyakit kronis. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi risiko akibat komplikasi penyakit yang diderita oleh Peserta yang memiliki riwayat penyakit kronis. Kantor Pusat a 4 ry J Letjen Suprapto Kav. 20 No. 14, Cempaka Putih PO BOX 1991/JKT, Jakarta Pusat 10510 - Indonesia Telp. #62 21 421 2938 (Hunting), Fax. +62 21 421 2940 swat bpis-kesehatan.goid Mengingat ketentuan: a. _Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional; b. _Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial; ©. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020; d. Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan Skrining Riwayat Kesehatan dan Pelayanan Penapisan atau Skrining Kesehatan Tertentu serta Peningkatan Kesehatan bagi Peserta Penderita Penyakit Kronis dalam Program Jaminan Kesehatan; e, Peraturan BPJS Kesehatan Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Administrasi Klaim Fasilitas Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan; Berdasarkan hal tersebut di atas, dan dalam rangka memberikan kepastian atas pembiayaan kegiatan kelompok program pengelolaan penyakit kronis di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang selanjutnya disebut FKTP olen BPJS Kesehatan, bersama ini disampaikan hal-hal sebagai berikut 1. Program Pengelolaan Penyakit Kronis yang selanjutnya disebut Prolanis merupakan pelayanan kesehatan dengan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara integra: dengan melibatkan Peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan Kesehatan Peserta penderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. 2. Prolanis merupakan implementasi dari peningkatan Kesehatan bagi Peserta penderita penyakit kronis, meliputi penyakit diabetes melitus tipe 2, hipertensi, danfatau penyakit kronis lain yang ditetapkan oleh Direksi BPUS Kesehatan 3. Manfaat pelayanan Prolanis meliputi a. konsultasi kesehatan dan pemeriksaan kesehatan; b. pelayanan obat; ©. pemeriksaan penunjang; dan d.__kegiatan kelompok 4. Pelayanan kegiatan kelompok Prolanis sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf d merupakan kegiatan penunjang Prolanis berupa aktifitas fisik dan edukasi kesehatan dengan melibatkan Peserta dan dilakukan dalam bentuk klub Prolanis yang dilaksanakan secara periodik oleh FKTP, dengan tujuan mendorong Peserta Prolanis, menerapkan perilaku hidup sehat. Q get 5, Pembiayaan Kegiatan Kelompok Prolanis, metiputi [No Pelayanan Biaya (Rp) Ketentuan 1 | Edukasi Kesehatan, Protanis, Paling banyak — Rp890.000,00 | (delapan ratus sembilan puluh ribu rupiah) per kegiatan per kiub untuk pertemuan tatap muka secara | langsung (offline). Dengan rincian’ 4) Honor narasumber sebesar RpS00.000,00 (lima ratus ribu rupiah) per kegiatan 2) Unit Cost konsumsi peserta Prolanis paling banyak Rp13.000,00 (tiga belas ribu rupiah) per peserta per kegiatan sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) per kegiatan per klub untuk pertemuan secara daring (online). Dilaksanakan paling banyak 1 (satu) kali per Klub per bulan oleh FKTP kepada Peserta Prolanis. Jumiah Peserta Prolanis yang mengikuti —edukasi kesehatan paling sedikit 15 (lima belas) peserta dan paling banyak 30 (tiga puluh) peserta Biaya —_pertemuan secara daring (online) sebesar _Rp500.000 (lima ratus ribu rupiah) merupaken honor narasumber. Biaya dikenakan pajak penghasilan — sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku. Aktivitas Fisik Protanis Paling banyak Rp590.000,00 (lima ratus sembilan puluh ribu rupiah) per kegiatan per Klub untuk pertemuan tatap muka secara langsung (offline). Dengan rincian: 1) Honor instruktur sebesar Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) per kegiatan 2) Unit Cost konsumsi peserta Prolanis paling banyak Diberikan paling banyak 1 (satu) kali per Klub per minggu olen FKTP kepada Peserta Protanis, Jumiah Peserta Prolanis yang mengikuti aktifitas fisik paling sedikit 15 (lima belas) peserta dan paling banyak 30 (tiga ater Rp13.000,00 (liga belas ribu] — puluh) peserta rupiah) per peserta per|3. Biaya —_pertemuan kegiatan secara daring (online) b. sebesar Rp200.000,00 (dua ratus| sebesar _Rp200.000 ribu rupiah) per kegiatan per klub | (dua ratus ribu rupiah) untuk pertemuan secara daring | merupakan honor nara (ontine). sumber. 4. Biaya dikenakan pajak \ | penghasilan sesuai ketentuan perpajakan | vyang berlaku 6. Persyaratan pengajuan penggantian biaya kegiatan kelompok Prolanis pada FKTP sebagai berikut: a. kelengkapan administrasi umum yang terdiri atas: 1) formulir pengajuan klaim (FPK) yang ditandatangani oleh Pimpinan FKTP atau pejabat lain yang diberi wewenang: 2) kuitansi; 3) rekapitulasi pelayanan; dan 4) surat tanggung jawab mutlak yang ditandatangani oleh Pimpinan FKTP atau pejabat lain yang diberi wewenang dan dibubuhi stempel instansi b. kelengkapan khusus berupa dokumentasi Kegiatan yang terdiri atas 1) Dokumentasi kegiatan pertemuan tatap muka langsung (offline) berupa laporan kegiatan dan foto kegiatan. 2) Dokumentasi kegiatan pertemuan secara daring (online) berupa laporan kegiatan dan print screen aplikasi komunikasi menggunakan video. 7. FKTP mengajukan penggantian biaya Kegiatan kelompok Prolanis kepada BPJS Kesehatan secara periodik dan lengkap dengan masa kadaluarsa penggantian biaya paling lambat 3 (tiga) bulan sejak kegiatan kelompok dilaksanakan, 8. Untuk kegiatan kelompok Prolanis yang dilakukan bulan Januari 2021 sampai dengan tanggal ditetapkannya Surat Edaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan ini, batas kadaluarsa penggantian biaya sampai dengan 31 Agustus 2021. 9. Penggantian biaya kegiatan kelompok Prolanis dibayarkan kepada FKTP melalui rekening yang telah ditetapkan dalam perjanjian kerjasama sesuai dengan ketentuan yang berlaku. & a {al Ketentuan dalam Surat Edaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal.!9,. 244,28 j DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA aA

Anda mungkin juga menyukai