Gadar Bab 1 2 3
Gadar Bab 1 2 3
PENDAHULUAN
2.1 Definisi
Pre eklamsia adalah timbulnya hipertensi disertai dengan proteinuria pada umur
kehamilan lebih dari 20 minggu atau segera setelah persalinan dan gangguan
multisistem pada kehamilan yang dikarakteristikkan disfungsi endotelial,
peningkatan tekanan darah karena vasokonstriksi, proteinuria akibat kegagalan
glomerolus, dan udema akibat peningkatan permeabilitas vaskuler (Fauziyah,
2012).
Preeklampsia berat adalah jika tekanan darah sistolik >160 mmHg atau
diastolik >110 mmHg pada dua kali pengukuran rentang waktu minimal 6 jam
ketika klien tirah baring. Proteinuria >5 g per 24 jam atau >3+ pada pemeriksaan
dipstik setidaknya pada dua kali pemeriksaan acak menggunakan contoh urine
yang diperoleh dengan cara bersih dan berjarak minimal 4 jam. Oliguria <400 ml
dalam 24 jam. Gangguan serebral atau penglihatan, seperti gangguan kesadaran,
sakit kepala, skotomata, atau penglihatan kabur. Edema paru atau sianosis dan
nyeri ulu hati (Bobak, 2012).
Preeklampsia berat dan eklampsia merupakan risiko yang membahayakan
ibu di samping membahayakan janin melalui placenta. Beberapa kasus
memperlihatkan keadaan yang tetap ringan sepanjang kehamilan. jika preeklamsia
berat tidak ditangani dengan baik maka pasien akan mengalami kejang dan
berlanjut ke eklamsia. Demikian pula Jika eklampsia tidak ditangani secara cepat
akan terjadi kehilangan kesadaran dan kematian karena kegagalan jantung,
kegagalan ginjal, kegagalan hati atau perdarahan otak. Oleh karena itu kejadian
kejang pada penderita preeklamsia berat dan eklampsia harus dihindari. Karena
eklampsia menyebabkan angka kematian sebesar 5% atau lebih tinggi (Omilabu et
all, 2014).
2.2 ETIOLOGI
Preeklampsia ialah suatu kondisi yang hanya terjadi pada kehamilan
manusia. Tanda dan gejala timbul hanya selama masa hamil dan menghilang
dengan cepat setelah janin dan plasenta lahir. Ada beberapa faktor resiko tertentu
yang berkaitan dengan perkembangan penyakit: primigravida, grand multigravida,
janin besar, kehamilan dengan janin lebih dari satu, morbid obesitas (Zuspan,
1991).
2.3 PATOFISIOLOGI
Patofisiologi preeklampsia-eklampsia setidaknya berkaitan dengan
perubahan fisiologis kehamilan. Adaptasi fisiologis normal pada kehamilan
meliputi peningkatan volume plasma darah, vasodilatasi, penurunan resistensi
vaskular sistemik, peningkatan curah jantung, dan penurunan tekanan osmotik
koloid.pada preeklampsia, volume plasma yang beredar menurun, sehingga terjadi
hemakonsentrasi dan peningkatan hematokrit maternal. Perubahan ini membuat
perfusi organ maternal menurun, termasuk perfusi ke unit janin-uteroplasenta.
Vasospasme siklik lebih lanjut menurunkan perfusi organ dengan menghancurkan
sel-sel darah merah, sehingga kapasitas oksigen maternal menurun.
2.4 KLASIFIKASI
1. Preeklampsia Ringan
Adalah timbulnya hipertensi disertai protein urin dan atau edema setelah
umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah kehamilan. Gejala ini dapat
timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu pada penyakit trofoblas
(Rukiyah, 2010).
2. Preeklamsia berat
Preeklampsia berat adalah jika tekanan darah sistolik >160 mmHg atau
diastolik >110 mmHg pada dua kali pengukuran rentang waktu minimal 6
jam ketika klien tirah baring. Proteinuria >5 g per 24 jam atau >3+ pada
pemeriksaan dipstik setidaknya pada dua kali pemeriksaan acak
menggunakan contoh urine yang diperoleh dengan cara bersih dan berjarak
minimal 4 jam. Oliguria <400 ml dalam 24 jam. Gangguan serebral atau
penglihatan, seperti gangguan kesadaran, sakit kepala, skotomata, atau
penglihatan kabur. Edema paru atau sianosis dan nyeri ulu hati (Bobak,
2012).
3. Eklampsia
Eklampsia ialah terjadinya konvulsi atau koma pada pasien disertai tanda
dan gejala preeklampsia. Konvulsi atau koma dapat muncul tanpa didahului
gangguan neurologis.
2.5 MANIFESTASI KLINIS
1) Peningkatan tekanan darah
Adanya peningkatan darah sistolik sebesar 30 mmHg atau peningkatan
tekanan darah diastolik sebesar 15 mmHg melebihi nilai dasar pada dua
kali pengukuran dengan rentang waktu 6 jam atau lebih.
2) Peningkatan berat badan
Peningkatan berat badan secara tiba-tiba ini sebagian besar disebabkan
oleh penumpukan cairan dalam jaringan. Peningkatan berat badan tersebut
menunjukkan terjadinya edema tersembunyi dan hamper selalu
menimbulkan edema pada wajah dan jari yang sangat jelas terlihat pada
tahap lanjut penyakit. Peningkatan berat badan sebanyak 0,5 kg/minggu
adalah normal, sedangkan apabila lebih dari 1 kg/minggu atau 1 bulan
maka perlu dicurigai adanya preeklampsia (Cunningham et al., 1993).
3) Terdapat protein dalam urine
Terdapat protein dalam urine secara tiba-tiba, dengan atau tanpa adanya
temuan lain, harus selalu dicurigai sebagai sebuah tanda preeklampsia.
Tingkat keparahan penyakit tersebut tidak selalu berbanding lurus dengan derajat
hipertensi. Seorang klien dapat mengalami proteinuria 3+ dan kejang, sementara
tekanan darahnya hanya 140/85 mmHg (Cunningham et al., 1993).
Perawatan di Rumah
2.6.3 Eklampsia
Berbagai tanda dan gejala eklampsia selain kejang, meliputi: hipertensi
yang ekstrim, hiperefleksia, proteinuria 4+, edema umum sampai hipertensi ringan
tanpa edema. Ibu melaporkan adanya nyeri kepala dengan atau tanpa gangguan
penglihatan selama satu sampai empat hari sebelum kejang timbul.
Hemokonsentrasi terbukti dngan adanya peningkatan hematokrit. Asam urat,
kreatinin dalam serum, tes fungsi hati, dan klirens kreatinin urine meningkat. DIC
bisa timbul jika pengobatan tertunda atau jika terjadi solusio plasenta.
Perawatan Segera
Perawat membantu dalam upaya memperoleh sejumlah contoh urine dan darah
untuk membantu menegakkan diagnosis preeklampsia, sindrom HELLP, atau
hipertensi kronis. Contoh darah yang mula-mula didapat untuk tes-tes berikut
guna menilai proses penyakit dan efeknya pada fungsi ginjal dan hati:
WEB OF CAUTION
Penurunan Perfusi
Uteroplasenta
Aktivitas
Endotel
Endotelia
Kebocoran Aktivitasi
Vasospasme Kapiler Koagulasi
Hipertensi
Edema Proteinuria
Kejang
Hemokonsentrasia Solusia
Oliguria
Iskemia
Hepar
Trombositopenia
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN
4.1 PENGKAJIAN
A. Data Biografi
Umur biasanya sering terjadi pada primi gravida, < 20 tahun atau >35 tahun,
jenis kelamin.
B. Riwayat Kesehatan
a) Keluhan Utama: biasanya klien dengan preeklamsia mengeluh demam,
sakit kepala.
b) Riwayat Kesehatan Dahulu
Kemungkinan ibu menderita penyakit hipertensi sebelum hamil.
Kemungkinan ibu mempunyai riwayat preeklampsia pada kehamilan
terdahulu.
Biasanya mudah terjadi pada ibu dengan obesitas.
Ibu mungkin pernah menderita penyakit ginjal kronis.
c) Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu merasa sakit kepala di daerah frontal.
Terasa sakit di ulu hati/nyeri epigastrium.
Gangguan virus: penglihatan kabur, skotoma, dan diplopia.
Mual dan muntah, tidak ada nafsu makan.
Gangguan serebral lainnya: terhuyung-huyung, refleks tinggi, dan
tidak tenang.
Edema pada ekstremitas.
Tengkuk terasa berat.
Kenaikan berat badan mencapai 1 kg seminggu.
d) Riwayat Kesehatan Keluarga
Kemungkinan mempunyai riwayat preeklampsia dan eklampsia dalam
keluarga.
e) Riwayat Pernikahan
Biasanya terjadi pada wanita yang menikah dibawah usia 20 tahun atau
diatas 35 tahun.
f) Riwayat Kehamilan
Riwayat kehamilan ganda, mola hidatidosa, hidramnion serta riwayat
kehamilan dengan pre eklampsia atau eklampsia sebelumnya.
a. Dada
Payudara: Dikaji apakah ada massa abnormal, nyeri tekan pada payudara.
b. Genetalia
Inspeksi: adakah pengeluaran pervaginam berupa lendir bercampur
darah, adakah pembesaran kelenjar bartholini / tidak.
c. Abdomen
Palpasi: untuk mengetahui tinggi fundus uteri, letak janin, lokasi edema,
periksa bagian uterus biasanya terdapat kontraksi uterus.