menggambarkan keadaan atau suasana batin dengan maksud membangkitkan imaji pembaca.
Jika penyair mahir dalam memperkongkret kata-kata maka pembaca seolah-olah melihat,
mendengar atau merasakan dari apa yang digambarkan oleh sang penyeir. Dan dengan kata-
kata yang diperkonkret, pembaca dapat membayangkan secara jelas peristiwa atau keadaan
Jika imaji pembaca merupakan akibat dari pengimajian yang dibuat oleh penyair,
maka kata konkret merupakan sebab terjadinya pengimajian itu. Dengan kata diperkonkret,
pembaca dapat membayangkan secara jelas peristiwa atau keadaan yang digambarkan oleh
peyair.
Secara umum, kata tersebut dapat dikatakan sebagai kata konkret jika rujukannya
lebih mudah diserap oleh indra. Berbeda dengan kata-kata abstrak yang rujukannya tidak
Pendapat lain tentang kata-kata konkret itu sendiri merupakan kebalikan dari kata-
kata abstrak, kata-kata yang memiliki sifat nyata. Tanpa harus memiliki pemahaman yang
lebih dalam, orang yang sudah bisa emahami arti kata tersebut. Karena sifat dari suatu kata