Anda di halaman 1dari 12

A.

    Latar Belakang

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian dari suhu?


2.      Apa pengertian kalor?
3.      Bagaimana bunyi asas black?
4.      Bagaimana cara perpindahan kalor?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari suhu.
2.      Untuk mengetahui pengertian dari kalor.
3.      Untuk mengetahui bunyi dari asas black.
4.      Untuk mengetahui cara  perpindahan kalor.
BAB II
PEMBAHASAN
1.       Suhu

1.1.  Pengertian Suhu

Suhu didefinisikan sebagai ukuran atau derajat panas dinginnya suatu benda atau system.
Benda yang panas memiliki suhu yang tinggi,sedangkan benda yang dingin memiliki suhu yang
rendah. Pada hakikatnya,suhu adalah ukuran energy kinetic rata-rata yang dimiliki oleh molekul-
molekul suatu benda. Dengan demikian suhu menggambarkan bagaimana gerakan molekul-
molekul benda. Pada saat kita memanaskan atau mendinginkan suatu benda pada suhu
tertentu,beberapa sifat fisik benda tersebut berubah. Sifat-sifat benda yang bisa berubah akibat
adanya perubahan suhu disebut sifat termometrik. Contoh sifat termometrik tersebut antara lain
panjang logam,volume zat cair,hambatan listrik suatu kawat,tekanan dan volume gas,serta warna
filament lampu pijar. Dengan demikian, perubahan suatu sifat termoterik menunjukkan adanya
suatu perubahan suhu suatu benda. Berdasarkan sifat perubahan termometrik tesebut kita dapat
membuat alat yang digunakan untuk mengukur suhu sebuah benda,yang disebut thermometer.
Pembuatan termometer didasarkan pada beberapa sifat termometrik zat seperti pemuaian
zat padat, pemuaian zat cair,pemuaian gas,tekanan zat cair,tekanan udara,regangan zat
padat,hambatan zat terhadap arus listrik,dan intensitas cahaya (radiasi benda). Beberapa jenis
thermometer yang biasa digunakan untuk pengukuran suhu diantaranya,yaitu thermometer
raksa,thermometer alcohol,thermometer gas,thermometer bimetal,thermometer
hambatan,termokopel dan pyrometer.
Kalau kita ingin menentukan suhu sejumlah system,prosedur yang paling sederhana ialah
memilih salah satu system itu sebagai indikator (penunjuk) keseimbangan termal antara system
ini dengan sistem-sistem lainnya. Sistem yang dipilih demikian dinamakan thermometer. Yang
khas pada thermometer adalah kepekaannya (perubahan kordinat-keadaan akibat sedikit saja
perubahan suhu,dapat terukur),ketelitiannya dalam mengukur kordinat-keadaan dan
reproduksibilitasnya (dapat diperbanyak). Satu lagi sifat yang dikehendaki thermometer iaah
kecepatannya mencapai keseimbangan termal dengan system lainnya.
Termometer yang paling sering digunakan dalam laboratorium adalah termokopel,berupa
hubungan (junction) dua jenis logam atau logam campuran. Hubungan ini dituliskan “hubungan
uji” dan jenis logam ditulis A dan B. Hubungan patokan terdiri atas dua hubungan : yang satu
menghubungkan dengan A dengan tembaga dan yang satu lagi menghubungkan B dengan
tembaga kedua hubungan ini dibuat tetap konstan pada suhu sekehendak.
Kalibrasi thermometer adalah penetapan tanda-tanda untuk pembagian skala pada suatu
thermometer. Adapun langkah-langkah kalibrasi thermometer adalah sebagai berikut :
1. Menentukan titik tetap bawah (Tb),
2. Menentukan titik tetap atas (Ta),
3. Menentukan jumlah skala diantara titik-titik tetap,
4. Memperluas skala di luar titik tetap.
Kita dapat melakukan konversi skala dari satu thermometer ke thermometer yang lain.
Sebagai contoh, suhu suatu benda menunjukkan skala X ketika diukur dengan thermometer X
yang meiliki Tb = Xb dan Ta = Xa. Maka,ketika suhu benda tersebut diukur dengan menggunakan
thermometer Y yang memiliki Tb = Yb dan Ta = Ya,skala akan menunjukkan angka yang dapat
dihitung dengan rumus :
                                    X – Xb  =  Y - Yb
                                                Xa – Xb      Ya - Yb

1.2. Skala Suhu


Suhu itu bukan hanya panas,hangat,dan dingin saja,tapi ada juga skala khusus sebagai berikut :

a.      Skala Celcius
Andrea Celcius seorang sarjana kebangsaan swedia yang menemukan system skala suhu celcius.
Skala celcius dibuat berdasarkan pada titik beku air pada 0o C dan titik didih air 100o C.

b.      Skala Kelvin
Skala Kelvin ditemukan oleh Lord William Thompson Kelvin, ia menetapkan apa yang disbut
0o mutlak (0o Kelvin). Nol mutlak ini adalah suhu ketika partikel berhenti bergerak sehingga tidak
ada panas yang terdeteksi karena kalor yang ada sebanding dengan energi kinetic yang
diperlukan partikel. Suhu mutlak (0oK) kalau dikonveksi ke celcius menjadi -273,15oC. Titik
beku air 273oK dan titk beku air 373oK.

c.       Skala Reamur
Nama reamur diambil dari nama René Antoine Ferchault de Reaumur. Reamur mengusulkan
suhu titik beku air pada suhu 0oC dan titik didihnya 80oC.
d.      Skala Fahrenheit
Skala Fahrenheit banyakdigunakan  diamerikaserikat. Skala ini ditemukan oleh ilmuan Jerman
Bernama Gabriel Fahrenheit. Skala Fahrenheit menggunakan campuran antara es dan garam
dengan titik beku air bernilai 32oF dan titik didihnya 212oF.

Mengubah Skala Suhu


            

Pada skala Celcius terdapat 100 skala, pada skala Farenheit terdapat 180 skala, dan pada skala
Reamur terdapat 80 skala. Perbandingan skala tersebut adalah
o
C : oF : oR = 5 : 9 : 4.

Untuk mengubah derajat satu skala menjadi derajat skala yang lain digunakan rumus:

Suhu
Rumus Yang
Diketahu Diubah Ke
Digunakan
i
o
C o
F o
F =   oC + 32
o o o
F C C = (oF – 32)
o
C o
R o
R =  oC
o
R o
C o
C =  oR
o o o
R F F =  oR + 32
o
F o
R o
R =  (oF – 32)
o o o
K C C = oK – 273
o o o
C K K = oC + 273

2.    Pengertian Kalor

A.    Kalor
Jika dua buah benda,yang salah satu benda mula-mula lebih panas dari pada benda yang
lain,saling bersentuhan,maka suhu kedua benda tersebut akan sama setelah waktu yang cukup
lama. Benda yang bersuhu tinggi member energi ke benda yang bersuhu rendah. Energi yang
diberikan karena perbedaan suhu antara dua buah benda disebutkalor. Jadi, kalor merupakan
bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih
rendah ketika benda bersentuhan.
            Satuan kalor menurut SI atau MKS  yaitu joule ( J ) sedang menurut cgs yaitu erg adapun
untuk jenis makanan yaitu kalori.
1 kalori = 4,2 joule   ;   1 joule = 0,24 kalori
1 kkal (kilokalori) = 1000 kal ( kalori ) = 4200 joule = 4,2 kj (kilojoule)

B.     Kalor Jenis dan Kapasitas Kalor


Jika kita memanaskan suatu zat maka jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat
tersebut tergantung berapa jumlah massa air,zat,dan nilai kenaikan suhu zat tersebut. Secara
umum jika kita memanaskan suatu zat tertentu maka jumlah kalor yang diperlukan akan
sebanding dengan massa dan kenaikan suhunya. bahwa jenis zat sangat menentukan jumlah kalor
yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat tersebut. Ketergantungan jumlah yang diperlukan
untuk menaikkan suhu terhadap jenis zat disebut dengan istilah kalor jenis yang diberi simbol
dengan c.
Kalor jenis (c) adalah jumlah panas yang harus ditambahkan atau dihilangkan pada satu
satuan massa zat itu untuk mengubah temperature 1 .
Persamaan kalor yaitu :  Q = m c ∆T
Keterangan  :
Q = banyaknya kalor satuan joule (J)
c = kalor jenis zat satuan  J / kg °C
m = massa zat satuan kg
∆ T = perubahan suhu satuan  °C
    Contoh dan Soal :
1.      Satu kg Air dipanaskan dari 30 °C menjadi 80 °C. Jika kalor jenis air 4,2 x 103J/kg°C, berapakah
banyaknya kalor yang dibutuhkan ?
Penyelesaian :
Diketahui :                                       Ditanyakan :
m = 1 kg                                             Q = ?
T1 = 30 °C                                           Dijawab :
T2 = 80 °C
ΔT = T2 – T1                                      Q  = m c ΔT
= 80 °C – 30 °C                                = 1 kg x 4200 J/kg°C x 50 °C
= 50 °C                                               = 210 000 J
c = 4,2 x103 J/kg°C
= 4200 J/kg°C
Satu Kilokalori (1 kkal) adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 Kg air
sebesar 1oC. Zat yang berbeda (dengan massa zat yang sama, misalnya 1 Kg) memerlukan
kuantitas kalor yang berbeda untuk menaikkan suhunya sebesar 1oC . Secara umum,kalor jenis
zat merupakan fungsi suhu zat tersebut meskipun variasinya cukup kecil terhadap variasi suhu.
Sebagai contoh, dalam rentang suhu 0oC – 100oC, kalor jenis air berubah kurang dari 1% dari
nilainya sebesar 1,00 cal/groC pada 15oC.
Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu yang sama dari suatu benda  tentu
saja berada dibandingkan dengan benda lain. Perbandingan antara jumlah kalor yang diberikan
dengan kenaikan suhu suatu benda disebut dengan kapasitas kalor dan diberi simbol dengan C.
Kapasitas kalor ( C ) adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu seluruh benda
sebesar satu derajat. Kapasitas kalor dinyatakan dalam J K-1 atau J (oC)-1.
Rumus :      Q = C ∆T
Keterangan :
            C = kapasitas kalor zat, (J/K atau J/oC atau kal/oC)
            Q = jumlah kalor yang diberikan pada zat (joule (J) atau kal)
            ∆T  = perubahan suhu zat, (K atau oC)
Untuk menentukan kalor jenis zat dapat digunakan alat yang disebut kalorimeter.
             Hubungan antara kapasitas kalor C dengan kalor jenis c suatu zat dapat diperoleh dengan

Rumus :

Keterangan :
C = kapasitas kalor zat, (J/K atau J/oC atau kal/oC)
c = kalor jenis zat satuan  J / kg °C
m = massa zat satuan kg

C.     Kalor Laten dan Perubahan Wujud


Sebuah benda dapat berubah wujud ketika suhunya dinaikkan atau diturunkan.Apabila
suatu zat padat,misalnya es,dipanaskan,ia akan menyerap kalor dan berubah wujud menjadi zat
cair. Perubahan wujud zat dari padat menjadi cair ini disebutmelebur. Suhu zat yang mengalami
peleburan disebut titik lebur zat. Kejadian yang sebaliknya adalah membeku,yaitu perubahan
wujud zat dari cair menjadi padat. Suhu di mana zat mengalami pembekuan disebut titik beku.
Jika zat cair ini kita panaskan terus akan menguap dan berubah wujud menjadi gas.
Perubahan wujud zat dari cair menjadi uap (gas) disebut menguap. Pada peristiwa penguapan
dibutuhkan kalor. Hal ini dapat kita buktikan, ketika kita mencelupkan jari tangan kita ke dalam
cairan spiritus atau alcohol. Spiritus atau alcohol adalah zat cair yang mudah menguap, untuk
melakukan penguapan ini,spiritus atau alcohol menyerap panas dari jari kita,sehingga jari tangan
kita terasa dingin. Peristiwa lain yang memperlihatkan bahwa proses penguapan membutuhkan
kalor adalah mendidih. Menguap hanya terjadi pada permukaan zat cair dan dapat terjadi pada
sembarang suhu,sedangkan mendidih terjadi pada seluruh bagian zat cair dan hanya terjadi pada
suhu tertentu yang disebut titik didih. Proses kebalikan dari menguap adalah mengembun, yaitu
perubahan wujud dari uap menjadi cair.

Ketika sedang berubah wujud,baik melebur, membeku, menguap dan mengembun, suhu
tetap, walaupun ada pelepasan atau penyerapan kalor. Dengan demikian, ada sejumlah kalor
yang dilepaskan atau diserap pada saat perubahaan wujud zat, tetapi tidak digunakan untuk
menaikkan atau menurunkan suhu. Kalor semacan ini disebut kalor laten dan disimbolkan
dengan huruf L. Besar kalor ini ternyata bergantung juga pada jumlah zat yang  mengalami
perubahan wujud (massa benda). Jadi,kalor laten adalah kalor yang dibutuhkan oleh suatu benda
untuk mengubah wujudnya per satuan massa. Dengan demikian, dapat dirumuskan bahwa :
                                                  Q = mL
Kalor laten beku besarnya sama dengan kalor laten lebur dan biasanya disebut
dengan kalor lebur. Kalor lebur es Lf  pada suhu dan tekanan normal sebesar 334 kJ/kg. Kalor
laten uap besarnya sama dengan kalor laten embun dan biasanya disebut dengan kalor uap. Kalor
uap air Lv, pada suhu dan tekanan normal sebesar 2256 kJ/kg.
2.      Asas Black
Menurut asas Black apabila ada dua benda yang suhunya berbeda kemudian disatukan atau
dicampur maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang
bersuhu rendah. Aliran ini akan berhenti sampai terjadi keseimbangan termal (suhu kedua benda
sama). Secara matematis dapat dirumuskan :
Q lepas = Q terima
Yang melepas kalor adalah benda yang suhunya tinggi dan yang menerima kalor adalah benda
yang bersuhu rendah. Bila persamaan tersebut dijabarkan maka akan diperoleh :
Q lepas = Q terima
m1.c1.(t1 – ta) = m2.c2.(ta-t2)
jika menggunakan asas Black pada benda yang bersuhu tinggi digunakan (t1 – ta) dan untuk
benda yang bersuhu rendah digunakan (ta-t2). Dan rumus kalor yang digunakan tidak selalu yang
ada diatas bergantung pada soal yang dikerjakan.
3.      Perpindahan Kalor
Kalor berpindah dari benda yang suhunya tinggi ke benda yang suhunya rendah. Ada 3 cara
perpindahan kalor : 1. Konveksi (aliran), 2. Konduksi (hantaran), 3. Radiasi (pancaran).

1.      Konveksi (aliran)
Adalah proses dimana panas dipindahkan oleh gerak masa molekul – molekul dari suatu
tempat ke tempat yang lain. Konveksi hanya terjadi pada zat yang dapat mengalir (fluida) yaitu
zat cair dan gas. Ada 2 jenis konveksi, yaitu konveksi alami dan konveksi paksa.
Pada konveksi alami, pergerakan fluida terjadi akibat perbedaan massa jenis. Pada
konveksi paksa, fluida yang telah dipanaskan langsung diarahkan ke tujuannya oleh sebuah
peniup (blower) atau pompa. Konveksi alami terjadi misalnya pada system ventilasi rumah,
terjadinya angin darat dan angin laut, dan aliran asap pada cerobong asap pabrik. Konveksi paksa
misalnya terjadi pada system pendingin mesin pada mobil, alat pengering rambut, dan pada
reactor pembangkit tenaga nuklir.
Sedangkan contoh konveksi secara umum yaitu es batu yang mencair dalam air panas.
Panas dari air panas berpindah ke es batu. Panas berpindah bersama mengalirnya air panas ke es
batu. Panas tersebut menyebabkan es batu meleleh.
            Laju perpindahan kalor secara konveksi bergantung pada luas permukaan benda (A) yang
bersentuhan, koefisien konveksi (h), waktu (t),  dan beda suhu (∆T) antara benda dengan fluida.
Banyaknya kalor yang dihantarkan secara konveksi dapat dihitung dengan persamaan berikut :

                             P = Q / t  atau P = h A ∆T


         Nilai h adalah koefisien konveksi yang diperoleh secara percobaan dan tergantung pada
bentuk dan arah benda.

2.      Konduksi (hantaran)
Konduksi ialah pemindahan panas yang dihasilkan dari kontak langsung antara permukaan-
permukaan benda. Konduksi terjadi hanya dengan menyentuh atau menghubungkan permukaan-
permukaan yang mengandung panas. Setiap benda mempunyai konduktivitas termal
(kemampuan mengalirkan panas) tertentu yang akan mempengaruhi panas yang dihantarkan dari
sisi yang panas ke sisi yang lebih dingin. Semakin tinggi nilai konduktivitas termal suatu benda,
semakin cepat ia mengalirkan panas yang diterima dari satu sisi ke sisi yang lain.Misalnya
perpindahan kalor dari bagian sendok yang terendam dalam air panas ke ujung sendok yang di
pegang tanpa disertai perpindahan partikel

  Hantaran benda terhadap panas

  Konduktor
1.      Konduktor adalah benda-benda yang dapat menghantarkan panas.
2.      Bahan yang dapat digunakan untuk penghantar panas adalah logam dan kaca.
3.      Macam-macam logam antara lain aluminium, besi, baja, perak dan kuningan. Sedangkan kaca
yang tahan panas adalah pyrex.
4.      Aluminium adalah jenis logam penghantar yang paling cocok untuk bahan membuat alat masak
seperti penggorengan, panci dst.

  Isolator

1.       Isolator adalah benda-benda yang tidak dapat menghantarkan panas.


2.      Macam-macam isolator yaitu:
  Kayu, dimanfaatkan untuk membuat peralatan dapur misalnya sendok nasi.
   Plastik, dimanfaatkan untuk membuat peralatan dapur misalnya gelas dan piring
  Kain, digunakan untuk bahan alat atau serbet
   Styrofom, digunakan untuk mengemas makan dan minuman hangat.
  Ebonit, digunakan untuk pegangan agar tidak cepat panas, misalnya pegangan ceret dan pamci.
  Karet, biasanya dicampur dengan bahan plastik, misalnya pada pegangan seterika.

  Laju kalor konduksi

Laju kalor konduksi sebanding dengan luas permukaan benda, sebanding dengan beda
suhu antara kedua ujung benda dan berbanding terbalik dengan ketebalan dinding. Dapat ditulis
dengan rumus:
Dengan k adalah konduktivitas termal zat.

3.      Radiasi
Merupakan proses terjadinya perpindahan panas (kalor) tanpa menggunakan zat
perantara. Perpindahan kalor secara radiasi tidak membutuhkan zat perantara, contohnya anda
bisa melihat bagaimana matahari memancarkan panas ke bumi dan api yang memancarkan
hangat ke tubuh anda. Kalor dapat di radiasikan melalui bentuk gelombang cahaya, gelombang
radio dan gelombang elektromagnetik. Radiasi juga dapat dikatakan sebagai perpindahan kalor
melalui media atau ruang yang akhirnya diserap oleh benda lain. Contoh radiasi dalam
kehidupan sehari-hari dapat dilihat saat anda menyalakan api unggun, anda berada di dekat api
unggun tersebut dan anda akan merasakan hangat. Satu lagi, pernahkah anda berjalan di atas
aspal tanpa menggunakan alas kaki di siang hari? Menurut anda apa yang membuat aspal
tersebut terasa panas saat siang hari? karena mendapat radiasi panas dari matahari dan
Permukaan hitam dan kusam adalah penyerap dan pemancar radiasi yang baik,

      Laju pemancaran kalor oleh permukaan hitam, menurut Stefan dinyatakan sebagai berikut.
Energi total yang dipancarkan oleh suatu permukaan hitam sempurna dalam bentuk radiasi
kalor tiap satuan waktu, tiap satuan luas permukaan sebanding dengan pangkat empat suhu
mutlak permukaan itu.

      Secara matematis, laju kalor radiasi ditulis dengan persamaan :

                                            

        Dengan σ  adalah konstanta. Stefan Boltzmann dengan nilai 5,67 x 10-8   W/m2K4.
Persamaan tersebut berlaku untuk benda dengan permukaan hitam sempurna. Untuk setiap
permukaan dengan emisivitas e = (0  ≤  e  ≤  1) memiliki nilai diantara 0 dan 1. Sedangkan
benda penyerap sempurna sekaligus pemancar sempurna, yaitu benda hitam sempurna nilai e =
1. dan Untuk benda pemantul sempurna atau benda putih (penyerap paling buruk) nilai e = 0.
BAB III
PENUTUP
Suhu didefinisikan sebagai ukuran atau derajat panas dinginnya suatu benda atau system.
Dan kalor merupakan bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke
benda yang suhunya lebih rendah ketika benda bersentuhan. Kalor jenis (c) adalah jumlah panas
yang harus ditambahkan atau dihilangkan pada satu satuan massa zat itu untuk mengubah
temperature 1 . Kapasitas kalor ( C ) adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
seluruh benda sebesar satu derajat. Kapasitas kalor dinyatakan dalam J K-1 atau J (oC)-1. kalor
laten adalah kalor yang dibutuhkan oleh suatu benda untuk mengubah wujudnya per satuan
massa. Menurut asas Black apabila ada dua benda yang suhunya berbeda kemudian disatukan
atau dicampur maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang
bersuhu rendah. Kalor berpindah dari benda yang suhunya tinggi ke benda yang suhunya rendah.
Ada 3 cara perpindahan kalor : 1. Konveksi (aliran), 2. Konduksi (hantaran), 3. Radiasi
(pancaran).
DAFTAR PUSTAKA
Kanginan, Marthen.2008.Fisika.Jakarta : Penerbit  Erlangga
Sumardi, Yosaphat, dkk. 2009.konsep dasar IPA SD.Jakarta: Universitas Terbuka.
http://alljabbar.wordpress.com/2008/03/23/kalor/
http://hikmah-ad.blogspot.com/
http://yurishandcraft.blogspot.com/2013/10/materi-suhu-dan-kalor.html

Anda mungkin juga menyukai