Anda di halaman 1dari 14

A.

Pengkajian

1. Identitas
Identitas klien: Nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, alamat, tanggal
masuk, nomor r.m, diagnosa medis (GGK), tgl pengkajian.
2. ALASAN MASUK
Alasan pasien masuk rumah sakit denga keluhan utama yang dirasakan pasien

3. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


A. Provocative/palliative
1. Apa penyebabnya
Pasien merasa dirinya serba kekurangan karena penyakitnya yang membuat
dirinya menjadi tidak bisa berbuat apa-apa
2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan
3. Perawatan selama di rumah sakit dan obat-obatan
B. Quantity/quality
1. Bagaimana dirasakan
Pasien merasa sedih dan kesal
2. Bagaimana dilihat
Pasien terkadang melamun sendiri di atas tempat tidur

GENOGRAM

NB : Perempuan

: laki-laki

: Klien

4. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

A. Penyakit yang pernah dialami


Penyakit yang pernah dialami sebelum penyakit sekarang
B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan
C. Pernah dirawat/dioperasi
D. Lama dirawat
E. Alergi
5. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orang tua
Penyakit yang diderita orang tua. Baik itu penyakit berat atau ringan.
B. Saudara kandung
Penyakit yang diderita saudara kandung pasien baik berat/ringan
C. Penyakit keturunan yang ada
Penyakit yang diderita di dalam keluarga pasien terdahulu
D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
E. Anggota keluarga yang meninggal
6. RIWAYAT KESEHATAN PSIKOSOSIAL
A. Prsepsi pasien tentang penyakitnya
Klien mengatakan sudah bosan hidup karena penyakitnya tidak juga sembuh
selama ia minum obat secara teratur.

B. Konsep diri
- Gambaran diri : Bagaimana pasien menggambarkan dirinya kepada
orang lain
- Ideal diri : Bagaimana tingkah laku dan tujuan hidup pasien
- Harga diri : Bagaimana pasien memandang/menilai dirinya sendiri
tentang penyakitnya
- Peran diri : Bagaimana peran pasien dalam kehidupa sehari-hari
- Identitas : Ciri yang melekat pada diri pasien

C. Keadaan emosi
Bagaimana emosi pasien saat sakit

D. Hubungan sosial
- Orang yang berarti
Seperti dengan orang yang dicintai
- Hubungan dengan keluarga
Bagaimana hubungan pasien dengan keluarga setelah sakit
- Hubungan dengan orang lain
Bagaimana hubungan pasien dengan orag lain setelah sakit
- Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Apa saja menjadi penghambat pasie berhubungan dengan orang lain
E. Spriritual
- Nilai dan keyakinan :
Klien menganut keyakinan apa
- Kegiatan ibadah :
Kegiatan ibadah sebelum sakit dan sesudah sakit

7. STATUS MENTAL
1) Tingkat kesadaran
2) Penampilan
3) Pembicaraan
4) Alam perasaan
5) Afek
• Interaksi selama wawancara
• Persepsi
• Proses pikir
• Isi pikir
• Memori

8. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum
Kondisi umum yang terlihat pada pasien
B. Tanda-Tanda Vital
- Suhu tubuh
- Tekanan darah
- Nadi
- Pernafasan
- Tinggi Badan
9. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
A. Pola makan dan minum
- frekuensi makan
- nafsu selera makan
- nyeri ulu hati
- alergi
- mual dan muntah
- tampak makan memisahkan diri
- waktu pemberia makan
- jumlah dan jenis makan
- masalah makan dan minum
B. Perawatan diri/personal hygiene
- Kebersihan tubuh
- Kebersihan gigi dan mulut
- Kebersihan kuku kaki dan tangan
C. Pola kegiatan/aktifitas
- Uraian aktivitas pasien untuk mandi, makan, eliminasi, ganti pakaian dilakukan
secara mandiri, sebagian, atau total :

- Uraikan aktifitas ibadah pasien selama dirawat/sakit :


D. Pola eliminasi 1. BAB
- Pola BAB
- Karakter feses
- Riwayat perdarahan
- BAB terakhir
- Diare
- Penggunaan laksatif

2. BAK

- Pola BAK
- Karakter urine
- Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK
- Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih
- Penggunaan diuretik
10. Mekanisme Koping - Maladaptif
Bagaimana pasien mengadapi penyakitnya ini
B. Analisa Data

No Data Penyebab Diagnosa


Keperawatan

1 DS: Gagal Ginjal Kronik Harga diri rendah


1. Klien mengatakan situasional
merasa malu pada
dirinya sendiri Ketidakmampuan

dan orang lain beraktivitas

karena
penyakitnya.
2. Klien merasa Harga diri rendah
situasional
semua adalah
kesalahannya
karena tidak
mendengarkan
nasihat dari orang
terdekatnya
semasa masih
sehat.
3. Klien mengatakan
dengan kondisi
nya sekarang
klien tidak bisa
beraktivitas
seperti dulu lagi.
4. Klien merasa
malu karena
kondisinya yang
sangat lemah.
5. Klien mengatakan
dirinya tidak
berguna lagi
karena penyakit
yang di alaminya.
DO:
1. Klien tampak lesu
dan tidak

bersemangat.
2. Klien selalu
menunduk dan
menghindari kontak
mata dengan
perawat.
3. Klien menjawab
dengan bimbang
4. Klien tampak sedih
2 DS: Gagal Ginjal Kronik Keputusasaan
1. Klien mengatakan
Ia jarang bergaul
maupun Ketidakmampuan

berosialisasi dengan beraktivitas

orang lain karena


klien takut adanya
penolakan.
Harga diri rendah
2. Klien mengatakan situasional
lebih baik
menyendiri
daripada Keputusasaan
bergabung dengan
temannya yang
lain karena takut
di cela.

3. Klien mengatakan
hidupnya tidak
berguna karena
penyakit yang di
alaminya
DO:
1. Klien sering
menyendiri ketika
makan.
2. Kurang dalam
kontak mata.
3. Afek sedih
4. Klien kurang
komunikatif.
5. Kurang aktif dalam
fisik maupun
verbal.

3. Masalah Keperawatan
a. Harga diri rendah situasional
b. Keputusasaan

4. Diagnosa Keperawatan
a. Harga diri rendah situasional berhubungan dengan gangguan proses pikir ditandai
dengan klien merasa malu pada dirinya sendiri dan orang lain, bimbang, tampak
lesu, sedih, tidak bersemangat, dan menghindari kontak mata dengan orang lain.
b. Keputusasaan berhubungan dengan sumber personal yang tidak adekuat
ditandai dengan klien tampak tidak yakin dengan kemampuannya, klien
mengatakan hidupnya tidak berguna dan tidak mau bergaul dengan orang lain
karena takut di cela, lebih banyak menunduk, kurang komunikatif, kurang aktif
dalam fisik maupun verbal, kurang dalam kontak mata, dan afek sedih.
5. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Perencanaan
Harga diri Tujuan dan kriteria hasil:
rendah NOC : self esteem situasional
situasional Dalam waktu 4 hari klien akan menunjukkan peningkatan harga
diri dengan indikator:
1. Mengungkapkan penerimaan diri secara verbal dengan skala
3.
2. Penerimaan keterbatasan diri dengan skala 3.
3. Mempertahankan kontak mata dengan skala 3.
4. Menerima kritik dari orang lain dengan skala 3.
5. Melatih perilaku yang yang dapat meningkatkan harga diri
dengan skala 3.

Rencana tindakan Rasional


NIC : self esteem 1. Pemahaman klien tentang
enchancement pandangan harga diri klien
Defenisi: Membantu klien mengidentifikasi kepada
untuk meningkatkan penyebab harga diri.
penilaian pribadi tentang 2. Kemampuan positif yang
harga dirinya. dimiliki klien dapat
1. Kaji pemahaman klien meningkatkan percaya diri.
tentang harga diri. 3. Kegiatan positif akan
2. Bantu klien untuk meningkatkan harga diri klien.
mengidentifikasi 4. Sikap penerimaan diri salah.
kemampuan dan aspek 5. Tujuan realistis untuk
positif yang dimiliki. mencapai harga diri yang lebih
3. Bantu klien tinggi.
menggunakan 6. Lingkungan mempengaruhi
kemampuan positif minat klien dalam
yang dimiliki klien. meningkatkan harga diri.
7. Penghargaan dan pujian akan
4. Bantu klien untuk memotifasi klien dalam
menemukan
penerimaan diri. kemajuan yang telah
5. Bantu klien untuk dilakukan.
menetapkan tujuan 8. Kritik diri akan membuat klien
yang realistis. mampu mengenali dirinya.

6. Fasilitiasi lingkungan
dan kegiatan yang akan
meningkatkan harga
diri.
7. Berikan penghargaan /
pujian terhadap klien
atas kemajuan klien.
8. Eksplorasi alasan untuk
kritik diri atau rasa
bersalah.

NOC : self-awareness
Dalam waktu 4 hari klien akan mennjukkan peningkatan
kesadaran diri dengan indikator:
1. Membedakan diri dari lainnya dan lingkungan dengan skala
4.
2. Mengenali kemampuan fisik pribadi, mental, emosional serta
keterbatasan dengan skala 4.
3. Menyatakan perasaan ke orang lain dengan skala 4.

Rencana tindakan Rasional

NIC : self awareness 1. Mengenali diri sendiri dapat


enchancement meningkatkan kesadara diri.
Defenisi : membantu klien 2. Setiap manusia itu unik, oleh
untuk menyelidiki dan karena itu kesadaran dirilah
memahami pemikirannya, yang membuat seseorang
perasaan, motivasi, dan diterima.
perilaku.
1. Kaji klien untuk 3. Tanggapan umum terhadap
mengenali dan berbagai situasi membuat
mendiskusikan seseorang mengenal
pemikiran dan perasaan. pribadinya.
2. Bantu klien untuk 4. Penyakit (gangguan jiwa) erat
menyadari bahwa kaitannya dengan konsep diri,
semua orang adalah ataupun harga diri.
unik. 5. Hal negatif juga diketahui
3. Fasilitasi klien klien agar klien tidak selalu
mengidentifikasi merasa paling benar.
tentang pola tanggapan 6. Motivasi merupakan salah satu
umum terhadap faktor penyembuh orang yang
berbagai hasil. memiliki harga diri rendah.
4. Bantu klien untuk 7. Pandangan orang lain dapat
mengidentifikasi meningkatkan harga diri.

dampak penyakit atas


konsep diri.
5. Bantu klien untuk sadar
akan hal negatif tentang
dirinya.
6. Bantu klien untuk
mengidentifikasi
sumber motivasi.
7. Ajarkan klien untuk
mengungkapkan
pandangan orang lain
tentang dirinya

Diagnosa Perencanaan
Keputusasaan Tujuan dan kriteria hasil
NOC : Hopelessness
1. Identifikasi area harapan dalam hidup, memperluas

mekanisme koping pasien.


2. Berpartisipasi sebagai sukarelawa, pada aktifitas organisasi,
atau pada kegiatan keagamaan.
3. Berpatisipasi dalam aktifitas pengalihan dengan orang lain.
Rencana Tindakan Rasional
NIC : Hope inspiration 1. Area harapan hidup yang
Definisi : fasilitasi setiap positif dapat membantu
harapan masa depan yang pasien dalam meningkatkan
positif. percaya diri.
1. Bantu pasien dan 2. Agar pasien dapat percaya
keluarga untuk diri dan dapat berharap
mengidentifikasi area secara positif.
harapan dalam hidup 3. Melibatkan klien dalam
2. Bantu pasien tentang aktivitas kelompok, akan
siatuasi saat ini adalah mengurangi rasa kesepian
situasi yang sementara. yang dialami klien.
3. Dorong klien untuk 4. Meningkatkan rasa percaya
terlibat dalam aktivitas diri dengan cara beribadah.
kelompok atau individu. 5. Meningkatkan rasa percaya
4. Bantu pasien diri klien atas kemampuan
mengembangkan diri dalam berinteraksi dengan
secara spiritual. orang lain.
5. Berikan umpan balik
yang positif ketika klien
mampu menggunakan
keterampilan interaksi
sosial yang efektif.

Rencana Tindakan Rasional


NIC : Activities therapy 1. Kemampuan klien akan
Defenisi : resep dan bantuan meningkatkan partisipasi
dengan physical, cognitive
spesific, sosial, dan aktivitas pada kegiatan tertentu.
2. Komitmen merupakan salah
rohani untuk meningkatkan satu cara meningkatkan
cakupan, frekwensi, atau sebuah terapi.
janga waktu dari suatu 3. Kemampuan yang dimiliki
individu atau aktivitas klien salah satu cara
kelompok. meningkatkan sosialisasi.
1. Tentukan kemampuan 4. Motivasi dan penguatan
klien untuk berpartisipasi sangat penting bagi klien
harga diri rendah agar klien
dalam kegiatan spesifik. terus bersemangat.
2. Kaji peningkatan
komitmen klien untuk
meningkatkan frekuensi
dan berbagai aktivitas.
3. Bantu klien untuk
memilih aktivitas dan
tujuan bagi kegiatan
sesuai dengan
kemampuan fisk,
psikologis dan sosial.
4. Bantu klien untuk
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan.
5. Implementasi
Serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari
masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. Implementasi sesuai dengan
intervensi.
Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai