Uas Meda
Uas Meda
NIM : 1910006
SEMESTER : KELAS 7A
MATA KULIAH : ANALISA DATA
Crosstab
Kejadian penyakit
Tidak ISPA ISPA Total
Kategori pekerjaan Formal Count 4 11 15
Expected Count 6.5 8.5 15.0
% within Kategori 26.7% 73.3% 100.0%
pekerjaan
% of Total 13.3% 36.7% 50.0%
Non Formal Count 9 6 15
Expected Count 6.5 8.5 15.0
% within Kategori 60.0% 40.0% 100.0%
pekerjaan
% of Total 30.0% 20.0% 50.0%
Total Count 13 17 30
Expected Count 13.0 17.0 30.0
% within Kategori 43.3% 56.7% 100.0%
pekerjaan
% of Total 43.3% 56.7% 100.0%
INTERPRETASI : Berdasarkan tabel diatas, kejadian penyakit ISPA (kasus) lebih banyak
pada pekerjaan formal sebanyak 11 orang (73,3%) dibandingkan dengan kejadian penyakit
Tidak ISPA (kontrol). Sedangkan pada pekerjaan non formal lebih banyak pada kejadian
Tidak ISPA (kasus).
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value Df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 3.394a 1 .065
Continuity Correctionb 2.172 1 .141
Likelihood Ratio 3.466 1 .063
Fisher's Exact Test .139 .070
N of Valid Cases 30
NILAI POR : 0,242 dengan tingkat kepercayaan 95% artinya pekerjaan non formal berisiko
untuk kejadian penyakit ISPA 0,242 lebih besar dibandingkan dengan pekerjaan formal.
INTERPRETASI : Berdasarkan tabel diatas, kejadian penyakit ISPA (kasus) lebih banyak
pada tingkat pendidikan rendah sebanyak 11 orang (91,7%) dibandingkan dengan kejadian
penyakit Tidak ISPA (kontrol). Sedangkan pada pendidikan tinggi lebih banyak pada
kejadian penyakit Tidak ISPA (kasus).
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 9.977a 1 .002
Continuity Correctionb 7.743 1 .005
Likelihood Ratio 11.255 1 .001
Fisher's Exact Test .002 .002
N of Valid Cases 30
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Kategori .045 .005 .440
pendidikan (Rendah / Tinggi)
For cohort Kejadian penyakit .125 .019 .840
= Tidak ISPA
For cohort Kejadian penyakit 2.750 1.400 5.402
= ISPA
N of Valid Cases 30
NILAI POR : 0,045 dengan tingkat kepercayaan 95% artinya pendidikan rendah beresiko
untuk kejadian penyakit ISPA 0,045 lebih besar dari pendidikan tinggi.
Sanitasi * Kejadian penyakit
Crosstab
Kejadian penyakit
Tidak ISPA ISPA Total
Sanitasi Baik Count 12 3 15
Expected Count 6.5 8.5 15.0
% within Sanitasi 80.0% 20.0% 100.0%
% of Total 40.0% 10.0% 50.0%
Jelek Count 1 14 15
Expected Count 6.5 8.5 15.0
% within Sanitasi 6.7% 93.3% 100.0%
% of Total 3.3% 46.7% 50.0%
Total Count 13 17 30
Expected Count 13.0 17.0 30.0
% within Sanitasi 43.3% 56.7% 100.0%
% of Total 43.3% 56.7% 100.0%
INTERPRETASI : Berdasarkan tabel diatas, pada sanitasi baik lebih banyak pada kejadian
penyakit Tidak ISPA (kasus) lebih banyak pada sanitasi baik sebanyak 12 orang (80,0%)
dibandingkan dengan kejadian penyakit ISPA (kontrol) . Sedangkan pada sanitasi jelek lebih
banyak pada kejadian penyakit ISPA.
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 16.425a 1 .000
Continuity Correctionb 13.575 1 .000
Likelihood Ratio 18.694 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
N of Valid Cases 30
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Sanitasi 56.000 5.127 611.713
(Baik / Jelek)
For cohort Kejadian penyakit 12.000 1.776 81.064
= Tidak ISPA
For cohort Kejadian penyakit .214 .077 .595
= ISPA
N of Valid Cases 30
NILAI POR : 56.000 dengan derajat kepercayaan 95% artinya sanitasi yang jelek beresiko
untuk kejadian penyakit ISPA 56lebih besar dibandingkan dengan sanitasi yang baik.
2. UJI INDEPENDEN
Group Statistics
Waktu Tunggu N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Posyandu Raja Posyandu Raja 10 9.70 1.160 .367
Posyandu Ratu 10 9.50 1.080 .342
Posyandu Ratu Posyandu Raja 10 6.40 1.075 .340
Posyandu Ratu 10 6.50 1.080 .342
UJI F
POSYANDU RAJA
HIPOTESIS
H0 : Varian rata-rata posyandu raja = varian rata-rata posyandu ratu.
Ha : Varian rata-rata posyandu raja dengan varian rata-rata posyandu ratu.
KEPUTUSAN UJI
Tolak H0 jika p ≤ α 0,05
Berdsarkan uji F diperoleh nilai p = 0,807 > α 0,05 maka Ho gagal ditolak.
KESIMPULAN
Varian rata-rata posyandu raja = varian rata-rata posyandu ratu.
UJI T
POSYANDU RAJA
HIPOTESIS
H0 : Tidak ada perbedaan rata-rata posyandu raja dengan rata-rata posyandu ratu.
Ha : Ada perbedaan rata-rata posyandu raja dengan rata-rata posyandu ratu.
KEPUTUSAN UJI
Tolak H0 jika p ≤ α 0,05
Berdasarkan uji T diperoleh nilai p = 0,695 > α 0,05 maka H0 gagal ditolak
KESIMPULAN
Tidak ada perbedaan rata-rata posyandu raja dengan rata-rata posyandu ratu.
UJI F
POSYANDU RATU
HIPOTESIS
KEPUTUSAN UJI
Berdasarkan uji F diperoleh nilai p = 0,934 > α 0,05 maka H0 gagal ditolak.
KESIMPULAN
POSYANDU RATU
HIPOTESIS
H0 : Tidak ada perbedaan rata-rata posyandu ratu dengan rata-rata posyandu raja.
KEPUTUSAN UJI
Berdasarkan uji T diperoleh nilai p = 0,838 > α 0,05 maka H0 gagal ditolak
KESIMPULAN
Tidak ada perbedaan rata-rata posyandu ratu dengan rata-rata posyandu raja.
3. UJI T DEPENDENT
TABEL 1
Nilai rata-rata sebelum pemberian obat : 170.20
Nilai rata-rata sesudah pemberian obat : 153.00
TABEL 2
Kategori nilai Korelasi
1. Korelasi lemah : 0 – 0,25
2. Korelasi sedang : 0,26 – 0,5
3. Korelasi kuat : 0,51 – 0,75
4. Korelasi sangat kuat : > 0,75 – 1
Nilai korelasi pengukuran sebelum dan sesudah pemberian obat yaitu 0,333 maka, nilai
korelasi sangat kuat.
TABEL 3
HIPOTESIS
H0 : Tidak ada perbedaan rata-rata sebelum pemberian obat dengan rata-rata sesudah
pemberian obat.
Ha : Ada perbedaan rata-rata sebelum pemberian obat dengan rata-rata sesudah
pemberian obat.
KEPUTUSAN UJI
Tolak H0 jika p ≤ 0,05
Berdasarkan uji T diperoleh nilai p = 0,047 < α 0,05 maka H0 ditolak.
KESIMPULAN
Ada perbedaan rata-rata sebelum pemberian obat dengan rata-rata sesudah pemberian
obat.
4. UJI ANOVA
Descriptives
95% Confidence Interval for Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
BB Bayi Desa A DesaA 8 2695.00 288.196 101.893 2454.06 2935.94 2300 3100
DesaB 8 2706.25 244.127 86.312 2502.15 2910.35 2450 3200
Desac 7 2721.43 146.791 55.482 2585.67 2857.19 2400 2800
DesaD 7 2692.86 224.404 84.817 2485.32 2900.40 2450 3000
Total 30 2703.67 222.346 40.595 2620.64 2786.69 2300 3200
BB Bayi Desa B DesaA 8 2775.00 249.285 88.135 2566.59 2983.41 2400 3200
DesaB 8 2856.25 233.663 82.612 2660.90 3051.60 2650 3400
Desac 7 2814.29 149.204 56.394 2676.29 2952.28 2500 2900
DesaD 7 2792.86 220.659 83.401 2588.78 2996.93 2600 3100
Total 30 2810.00 209.433 38.237 2731.80 2888.20 2400 3400
BB Bayi Desa C DesaA 8 2893.75 217.843 77.019 2711.63 3075.87 2600 3300
DesaB 8 2943.75 216.197 76.437 2763.00 3124.50 2750 3450
Desac 7 2885.71 188.667 71.309 2711.23 3060.20 2600 3100
DesaD 7 2950.00 214.087 80.917 2752.00 3148.00 2750 3300
Total 30 2918.33 201.068 36.710 2843.25 2993.41 2600 3450
BB Bayi Desa D DesaA 8 2956.25 154.544 54.640 2827.05 3085.45 2700 3200
DesaB 8 3043.75 225.891 79.865 2854.90 3232.60 2750 3500
Desac 7 3064.29 213.530 80.707 2866.80 3261.77 2700 3300
DesaD 7 3107.14 235.281 88.928 2889.54 3324.74 2850 3400
Total 30 3040.00 205.275 37.478 2963.35 3116.65 2700 3500
INTREPRETASI :
BB BAYI DESA A
Pengukuran BB bayi desa A jumlah 30 dengan rata-rata 2695.00.
BB BAYI DESA B
Pengukuran bb bayi desa B jumlah 30 dengan rata-rata 2856.25.
BB BAYI DESA C
Pengukuran bb bayi desa C jumlah 30 dengan rata-rata 2885.71.
BB BAYI DESA D
Pengukuran bb bayi desa D jumlah 30 dengan rata-rata 3107.14.
INTERPRETASI
HIPOTESIS
H0 : Tidak ada perbedaan rata-rata (mean) BB bayi yang dilahirkan pada desa A,B,C, dan D.
Ha : Ada perbedaan rata-rata (mean) BB bayi yang dilahirkan pada desa A,B,C dan D.
KEPUTUSAN UJI
Tolak H0 jika p ≤ (0,05)
Berdasarkan uji Anova diperoleh nilai p = 0,995 < α 0,05 maka H0 ditolak
KESIMPULAN
Ada perbedaan rata-rata (mean) BB bayi yang dilahirkan pada desa A,B,C dan D.
Berdasarkan post hoc test rata-rata BB bayi yang dilahirkan ada perbedaan pada desa berikut :
BB BAYI DESA A
Tuckey HSD : Desa A Desa C = 0.996
Desa B Desa C = 0.999
Desa D Desa D = 0.996
BB BAYI DESA B
Tuckey HSD : Desa A dengan Desa B = 0.879
Desa A dengan Desa C = 0.985
Desa A dengan Desa D = 0.999
Desa B dengan Desa C = 0.982
Desa B dengan Desa D = 0,943
Desa C dengan Desa D = 0.998
BB BAYI DESA C
Tuckey HSD : Desa A dengan Desa B = 0.964
Desa A dengan Desa D = 0.954
Desa B dengan Desa C = 0.950
Desa C dengan Desa D = 0.939
BB BAYI DESA D
Tuckey HSD : Desa A dengan Desa B = 0.835
Desa A dengan Desa C = 0.750
Desa A dengan Desa D = 0.512
Desa B dengan Desa C = 0.997
Desa B dengan Desa D = 0.935
Desa C dengan Desa D = 0.980