Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN AGRIBISNIS PETERNAKAN

SEMESTER GANJIL 2021/2022

PENYUSUN :

Hari Dwi Utami, Ir.MS., M.Appl.Sc., Ph.D.IPM, ASEAN Eng


Bambang Ali Nugroho, DR.MS.,D.A.AIPM, ASEAN Eng
Budi Hartono, Prof. DR., Ir, MS., IPU, ASEAN Eng.
Umi Wisaptiningsih, DR.Ir. ,MS.
MB Hariyono, Ir., MS., DR.
Nanang Febrianto, S.Pt., MP
Jaisy Aghniarahim Putritamara, SPt, MP
Puji Akhiroh, S.Pt., M.Sc.

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG 2021

2
Managemen agribisnis peternakan

Nama : Bator tri laksono


Nim : 195050107113012
Kelas : fapet 5b
Kelompok : 1

3
Lembar Kerja 1: Profil Produsen E-Commerce

Tabel 1. Karakteristik Producer E-Commerce Agribisnis

Profil UKM Produsen % terbesar % terkecil

1.Jenis Kelamin Wanita 15 Pria 5

orang (75%) orang (25%)

2.Usia <20 tahun >20 tahun

sebanyak 4 sebanyak 16

orang (20%) orang (80%)

SMP/SMA 5 S1 15 orang

3,Pendidikan orang (25%) (75%)

4.Pengalaman Menjual produk e-Commerce ≥2 tahun 11 ≤3 tahun 9

orang (55%) orang (45%)

Pembahasan :

Pengisian kuesioner dimulai dengan pengenalan dan data biologis. Pertanyaan yang harus
diisi responden antara lain jenis kelamin, usia, pendidikan, dan pengalaman menjual produk
melalui e-commerce. Akibatnya, menurut Tabel 1, di antara total 20 orang yang diwawancarai,
sebagian besar adalah perempuan, mencapai 75%, atau 15 orang, dan sisanya adalah laki-laki.
Cukup mengacu pada hasil pada Tabel 2A, dimana sebagian besar UKM milik responden
berada di sektor fashion dan perawatan kulit. Sebagian besar perusahaan di bidang ini
dikelola oleh wanita. Dari segi usia, mayoritas responden berusia di atas 20 tahun, yaitu 80%
atau 16 orang, dan sisanya berusia di bawah 20 tahun.. Pada isian pendidikan, tamatan S1
lebih dominan dengan persentase 75% atau 15 orang dari total keseluruhan. Sisanya adalah
tamatan SMP dan SMA. Lalu pada pertanyaan pengalaman menjual produk secara
e-commerce, hasilnya cukup berimbang yaitu 11 responden(55%) diantaranya memiliki
pengalaman kurang lebih atau sama dengan dua tahun, sedangkan 9 responden(45%) yang
lain memiliki pengalaman lebih dari atau sama dengan tiga tahun.

4
Tabel 2A.Macam UKM berdasar produknya

Jenis UKM Jumlah Persentase Keterangan


5 25% Frekuensi terbesar
kedua dari responden
setelah produk
skin-care serta fasion
ada produk pangan
I. UKM Produk Olahan Ternak
ternak seperti UKM
angkringan.ontheroad
yang berupa bakso
bakar, serta ceker
balado.
3 15% Frekuensi terkecil dari
seluruh macam UKM
yaitu produk olahan
II. Produk Olahan Non Ternak
pangan non-ternak
yang berupa makanan
ringan serta churros.
12 60% Frekuensi terbesar
dari responden, yaitu
jenis UKM Produk
III.Produk Non-Pangan
Non-Pangan yang
berupa produk skin
care serta fashion.
100%

Pembahasan :

5
Pada data yang diklasifikasikan menurut produk dari berbagai usaha kecil dan menengah,
terlihat bahwa produk non-makanan menempati proporsi tertinggi. fosfor
Produk non-pangan menyumbang 60% dari 20 responden yang berarti 12 responden memiliki
UKM dengan produk non-pangan, sedangkan proporsi UKM dengan produk olahan ternak
dan produk olahan non-ternak adalah 25% (5 orang) dan 15 orang. rakyat. % (3 orang).Jenis
usaha dan produk yang telah tercatat juga bervariasi. Berdasarkan macam UKM-nya, pada
UKM Non Pangan yang mana produknya yang dihasilkan bukan untuk tujuan konsumsi,
usaha yang dibangun adalah seperti skincare dan fashion. Belakangan, memang
produk-produk seperti skincare dan fashion ini banyak digandrungi dan dicari oleh para
masyarakat, terutama remaja. Dapat diartikan, responden yang menjawab kuesioner kami
cukup mengikuti perkembangan era, dengan merintis usaha yang tidak terkesan tertinggal
oleh peradaban. Kemudian, untuk UKM sektor pangan olahan ternak, usaha yang telah
tercatat yaitu angkringan yang menjual ragam makanan seperti bakso bakar dan ceker balado.
Lalu untuk jenis UKM dengan frekuensi terkecil yaitu produk olahan pangan non ternak,
usaha yang dibuat adalah seperti makanan ringan dan churros.

Tabel 2B.Profil usaha UKM dengan Aplikasi Go Food dan Grab-Food

Jenis UKM Jumlah Persentase Keterangan


I.Omset
4 20% Sebanyak 4
responden
dari total 20
responden
a.500- <1 juta
mendapatlan
omset di
kisaran 500-
<1 juta
9 45% Sebanyak 9
responden
dari total 20
responden
b.1 Juta - <2,5 Juta mendapatlan
omset di
kisaran 1 juta
sampai 2,5
juta
4 20% Sebanyak 4
responden
c.2,5 juta- 5 juta dari total 20
responden
mendapatkan

6
omset di
kisaran 2,5
juta sampai 5
juta
d. > 5 juta 3 15% Sebanyak 3
responden
dari total 20
responden
mendapatkan
omset lebih
dari 5 juta
100%
2.Jumlah karyawan
a.< 5 orang 17 85% Sebanyak 17
responden
dari total 20
responden
memiliki
karyawan
berjumlah
kurang dari
lima orang
b. 5-10 orang 3 15% Sebanyak 3
responden
dari total 20
responden
memiliki
karyawan
berjumlah
5-10 orang.
c.11-15 orang - - Tidak ada
responden
yang
memiliki
karyawan
sebanyak
11-15 orang
d. > 15 orang - - Tidak ada
responden
yang
memiliki
karyawan
lebih dari 15
orang
100%
3.Jenis Aplikasi
a.Go-food 1 5% Hanya 5%
atau satu
responden
saja yang
melakukan
pemasaran
produk di
aplikasi

7
gojek/gofood
b.Grab-food 2 10% Hanya 10%
atau dua
responden
saja yang
melakukan
pemasaran
produk di
aplikasi
grab/grabfood
C.Kombinasi a dan b 3 15% Jumlah
responden
yang
melakukan
pemasaran
produk di
aplikasi grab
dan gojek
d. Lainnya 14 70% Persentase
yang paling
dominan atau
paling besar
diantara yang
lain.
Responden
yang memilih
pilihan ini
melakukan
pemasaran
diluar
gojek/grab.
100%

Pembahasan :

Pada tabel 2B, terdapat tiga aspek yang dicantumkan yaitu omset, jumlah karyawan, dan jenis
aplikasi. Lebih lengkapnya adalah sebagai berikut :

a. ) Omset. Setiap responden pastinya memiliki omset yang berbeda-beda, mengikut


berdasarkan jenis usaha yang dijalankan. Pada kuesioner yang telah dibuat dan disebarkan,
terdapat empat kategori omset yang dapat diisi responden, yaitu 500ribu sampai dengan satu
juta, 1 juta sampai dengan 2,5 juta, 2,5 juta sampai 5 juta, dan lebih dari 5 juta. Hasil
kuesioner, seperti yang dapat dilihat pada tabel 2B, mayoritas responden terhitung 45% atau
sejumlah 9 orang memiliki usaha dengan omset di kisaran 1 juta sampai dengan 2,5 juta.
Untuk omset dengan rentang 500 ribu sampai 1 juta memiliki persentase sebesar 20% atau
sejumlah 4 orang. Responden dengan omset ini besar kemungkinan memiliki usaha dengan
skala kecil, masih dalam tahap pemula, atau pemasaran produknya masih sempit. Sedangkan,
untuk rentang omset yang tertinggi yaitu lebih dari 5 juta, memiliki persentase paling kecil di
antara yang lain yaitu 25% atau sejumlah 3 orang. Sebaliknya dari rentang omset terkecil,

8
omset 5 juta ke atas menggambarkan bahwa usaha yang dijalankan oleh tiga responden
tersebut sudah dalam skala menengah. Jika dilihat dari segi pemasaran dan karyawan, usaha
menengah seharusnya memiliki karyawan yang lebih banyak dan sistem pemasaran yang
lebih luas. Habibah(2017) menyatakan bahwa omset merupakan jumlah uang hasil penjualan
barang (dagangan) tertentu selama suatu masa dijual. Hal ini dapat menunjukan bahwa
apabila nilai omset mengalami kenaikan maka usaha UKM akan ikut meningkat, nilai
ekspansi usaha juga ikut meningkat, jadi jika nilai omset meningkat maka penyerapan tenaga
kerja akan naik.

b.) Jumlah karyawan. Seperti yang terlihat pada tabel 2B, terdapat empat kategori jumlah
karyawan yang dapat diisi responden, yaitu kurang dari 5 karyawan, 5 sampai 10 karyawan,
11 sampai 15 karyawan, dan lebih dari 15 karyawan. Hasilnya, hanya dua kategori yang diisi
oleh total 20 responden, yaitu kategori kurang dari 5 karyawan dan 5 sampai 10 karyawan.
Tidak ada responden yang memiliki karyawan di atas 10 orang. Secara persentase, sebanyak
85% responden atau terhitung 17 orang memiliki karyawan dibawah lima orang, dan 3
responden sisanya memiliki karyawan dengan kisaran jumlah 5-10 karyawan. Hal ini
mengacu pada aspek omset dan pernyataan sebelumnya bahwa responden yang memiliki
usaha dengan omset diatas 5 juta masih sedikit, tercatat hanya tiga responden. Usaha
dengan omset kecil tidak memungkinkan untuk memiliki karyawan dengan jumlah banyak.
Dengan demikian, hasil pada kuesioner jumlah karyawan masih mengacu pada hasil pada
kuesioner jumlah omset yang didaptkan.

c.) Jenis aplikasi. Dua sampel aplikasi yang digunakan pada kuesioner adalah GoFood dan
GrabFood. Pilihan yang dibuat untuk responden ada empat, yaitu GoFood, GrabFood,
kombinasi keduanya, dan lainnya. Hasilnya, sangat sedikit responden yang mengisi pilihan
GoFood, GrabFood, dan kombinasi keduanya. Tercatat hanya 3 dari total 20 responden yang
mengisi bagian tersebut. Selebihnya, sebanyak 70% atau 14 responden melakukan pemasaran
di luar dua aplikasi yang disediakan. Pemasaran memiliki cara yang bermacam-macam, bisa
melalui offline maupun online. Responden yang mengisi pilihan "lainnya" kemungkinan
melakukan kegiatan pemasaran offline seperti door to door, penitipan produk ke
toko/swalayan, atau bahkan menggunakan aplikasi lain seperti ShopeeFood dan aplikasi shop
and delivery lainnya.

9
Lembar Kerja 2: Saluran Pemasaran

Tabel 3 Saluran Pemasaran yang digunakan restoran untuk memasarkan produk

Saluran Pemasaran Jumlah Jumlah Keterangan


Terbesar Terkecl (%)
(%)
1.Go-Food 70% 20% Dari total 20 responden,
70% responden atau
sebanyak 14 orang
menyatakan tidak pernah
memasarkan lewat
gojek/gofood, sisanya
menyatakan setiap hari
memasarkan lewat
gojek/gofood. Responden
yang tersisa tidak
mencantumkan keterangan.
2.Grab-food 70% 10% Dari total 20 responden,
70% responden atau
sebanyak 14 orang
menyatakan tidak pernah
memasarkan lewat
grab/grabfood, 20% atau
sebanyak 4 orang
menyatakan memasarkan
produk setiap hari melalui
grab/grabfood, dan nilai
terkecil yaitu 10% atau
sebanyak 2 orang
menyatakan tidak pernah
memasarkan lewat
grab/grabfood.
3.Whats App 65% 5% Dari total 20 responden,
persentase terbesar yaitu
65%(13 orang) memasarkan
produk setiap hari melalui
Whatsapp, sedangkan

10
persentase terkecil yaitu
5%(1 orang) tidak pernah
memasarkan produk lewat
Whatsapp
4.Face book 35% 5% Dari total 20 responden,
persentase terbesar yaitu
35%(7 orang) menyatakan
memasarkan produk lewat
Facebook setiap hari,
sedangkan persentase
terkecil yaitu 5%(1 orang)
menyatakan bahwa tidak
pernah memasarkan produk
lewat Facebook.
5.Instagram 60% 15% Dari total 20 responden,
persentase terbesar yaitu
60%(12 orang) menyatakan
memasarkan produk lewat
Instagram setiap hari,
sedangkan persentase
terkecil yaitu 15%(3 orang)
menyatakan bahwa jarang
memasarkan produk lewat
Instagtam.
6.Twiter 40% 5% Dari total 20 responden,
persentase terbesar yaitu
40%(8 orang) menyatakan
tidak pernah memasarkan
produk lewat Twitter,
sedangkan persentase
terkecil yaitu 5%(1 orang)
menyatakan bahwa hanya
memasarkan produk lewat
Twitter kurang lebih
sebanyak dua kali
perminggu.

11
7.line 50% 5% Dari total 20 responden,
persentase terbesar yaitu
50%(10 orang) menyatakan
tidak pernah memasarkan
produk lewat Line,
sedangkan persentase
terkecil yaitu 5%(1 orang)
menyatakan bahwa mereka
hanya memasarkan produk
lewat Line kurang lebih
sebanyak 2 kali dalam satu
bulan.
8.Website 65% 5% Dari total 20 responden,
persentase terbesar yaitu
65%(13 orang) menyatakan
tidak pernah memasarkan
produk lewat website,
sedangkan persentase
terkecil yaitu 5%(1 orang)
menyatakan bahwa jarang
memasarkan produk lewat
website.
9.Third Party ...Belix2 com 65% 5% Dari total 20 responden,
persentase terbesar yaitu
65%(13 orang) menyatakan
tidak pernah memasarkan
produk lewat Third Party,
sedangkan persentase
terkecil yaitu 5%(1 orang)
menyatakan bahwa jarang
memasarkan produk lewat
Third Party
10. Lainnya 55% 5% Dari total 20 responden,
persentase terbesar yaitu
55%(11 orang) menyatakan
tidak pernah memasarkan

12
produk lewat Lainnya,
sedangkan persentase
terkecil yaitu 5%(1 orang)
menyatakan bahwa jarang
memasarkan produk lewat
Lainnya.

Pembahasan:

Saluran pemasaran yang digunakan oleh masing-masing produsen tidak selalu sama. Setelah
pengisian kuesioner, dapat dilihat dari Tabel 4 bahwa responden memiliki saluran pemasaran
yang berbeda. Kuesioner tersebut mencantumkan 10 pilihan yang dapat diisi oleh responden
berdasarkan saluran pemasaran yang mereka gunakan, antara lain GrabFood, GoFood,
WhatsApp, Instagram, Twitter, Line, pihak ketiga (blibli, dll), situs web, dan saluran
pemasaran lainnya. Hasil dari kuisioner adalah sebagai berikut:

Pada aplikasi yang makin populer di masa sekarang yaitu GoFood dan GrabFood, memiliki
hasil yang sama yaitu sebanyak 70% responden atau sejumlah 14 responden tidak pernah
memasarkan produknya lewat dua aplikasi tersebut. Untuk GoFood, rinciannya adalah dari
total 20 responden, 70% responden atau sebanyak 14 orang menyatakan tidak pernah
memasarkan lewat gojek/gofood, sisanya menyatakan setiap hari memasarkan lewat
gojek/gofood. Responden yang tersisa tidak mencantumkan keterangan lebih lanjut.
Kemudian untuk GrabFood, dari total 20 responden, 70% responden atau sebanyak 14 orang
menyatakan tidak pernah memasarkan lewat grab/grabfood, 20% atau sebanyak 4 orang
menyatakan memasarkan produk setiap hari melalui grab/grabfood, dan nilai terkecil yaitu
10% atau sebanyak 2 orang menyatakan tidak pernah memasarkan lewat grab/grabfood.

Persentase pemasaran lewat aplikasi yang dimaksud tertinggi adalah pada Whatsapp,
Instagram, dan Facebook yang memiliki persentase berturut-turut 65%, 60%, dan 35%.
Responden memilih ketiga aplikasi tersebut karena mungkin saja untuk memasarkan produk
lebih simpel dan mudah dilakukan daripada melalui Grabfood ataupun Gofood. Padahal,
untuk dari segi cakupan pemasaran lebih luas GrabFood dan GoFood daripada Whatsapp,
Facebook, dan Instagram karena pada dasarnya aplikasi Whatsapp, Facebook, dan Instagram
ini adalah tempat bersosialisasi dengan orang lain. Jadi, jika memasarkan lewat
aplikasi-aplikasi ini, calon pembeli yang melihat produk hanya dari kontak yang dimiliki atau
teman dekat saja. Tidak seperti GrabFood dan Gofood yang bahwasanya produknya dapat
dilihat oleh calon pembeli yang mana tidak selalu orang yang dikenal atau pernah membeli
sebelumnya. Perbedaan pemilihan yang kontras ini disebabkan karena responden yang
didapat mayoritas memiliki usaha non pangan, jadi untuk pemasaran lebih ke sosial media,
sebab jika memasarkan lewat aplikasi seperti GoFood dan GrabFood akan dirasa sangat
kurang cocok.

Tak seperti Whatsapp, Facebook, dan Instagram, Twitter dan Line yang notabene masih
sama-sama akun sosial media tidak memiliki peminatan yang tinggi. Hal itu bisa saja
disebabkan karena pada Twitter dan Line tidak memiliki banyak fitur untuk memasarkan
produk. Sedangkan tiga saluran sisanya, yaitu website, Third Party, dan saluran lainnya juga
tidak memiliki tingkat penggunaan yang tinggi. Jika dibandingkan, menurut Kristanto
dkk.(2017), salah satu cara untuk menambah omset adalah memanfaatkan teknologi informasi
dalam pembuatan website pemasaran. Jadi, responden-responden ini lebih disarankan lagi
untuk membuat hal demikian untuk memperluas pasar

13
Lembar Kerja 3: Manfaat Aktivitas dan Model Pembayaran

Tabel 4..Manfaat Aktivitas layanan dalam penjualan pangan online

Manfaat Layanan online Setuju Tidak Keterangan


(%) Setuju
(%)
1.Meningkatkan omset 75% 25% 15 orang
menyetujui
pernyataan ini,
dan 5 orang
sisanya tidak
setuju.
Persentase
ketidaksetujuan
pada
pernyataan ini
menunjukkan
yang terbesar
diantara
pernyataan
yang lainnya.
2.Memperluas networkin 100% 0% Semua
responden
setuju dengan
pernyataan
pada poin ini
3.Memperluas saluran pasar 100% 0% Semua
responden
setuju dengan
pernyataan
pada poin ini
4.Meningkatlkan image retoran 100% 0% Semua
responden
setuju dengan
pernyataan
pada poin ini
5.Meningkatkan loyalitas konsumen 95% 5% 19 orang
menyetujui
pernyataan ini,
dan 1 orang
sisanya tidak
setuju.
6.Meningkatkan produktivitas karyawan 100% 0% Semua
responden
setuju dengan
pernyataan
pada poin ini
7. Mendapatkan konsumen yang tepat sasaan 95% 5% 19 orang
menyetujui
pernyataan ini,
dan 1 orang
sisanya tidak

14
setuju
8.Memanfaatkan Inovasi Teknologi Pesan 90% 10% 18 orang
Hantar menyetujui
pernyataan ini,
dan 2 orang
sisanya tidak
setuju
9.Adanya nilai tambah pangan online 95% 5% 19 orang
menyetujui
pernyataan ini,
dan 1 orang
sisanya tidak
setuju
10.Meningkatkan kenyamanan konsumen 100% 0% Semua
responden
setuju dengan
pernyataan
pada poin ini
11.Mempermudah distribusi pangan 100% 0% Semua
responden
setuju dengan
pernyataan
pada poin ini
12.Mengikuti tren penjualan 100% 0% Semua
responden
setuju dengan
pernyataan
pada poin ini

Pembahasan :

Sebagian besar orang yang diwawancarai setuju dengan pernyataan pada kuesioner.
Persentase persetujuannya sangat tinggi, di atas 90%, bahkan ada yang sampai 100%. Hanya
ada pernyataan bahwa persentasenya lebih rendah dari 90% yaitu pernyataan bahwa layanan
online akan meningkatkan omset. Meski tingkat keberatan responden masih sangat rendah,
pada dasarnya menjual produk melalui internet memang dapat meningkatkan pendapatan
dengan memperluas radius pasar dan memperluas calon pembeli. Penelitian Hakim (2019)
memperkuat klaim ini, yang menunjukkan bahwa menggunakan media pemasaran online
dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan penjualan.

15
Tabel 5. Model pembayaran yang diukai konsumen

Model Pembayaran Setuju Tidak Keterangan


(%) Setuju
(%)
1Credit Card 20% 0% Hanya 20%(4 orang)
dari total 20 responden
yang merespon
kuesioner pada
pernyataan ini dan
semua respons
memilih setuju dengan
pernyataan ini.
2. ATM 75% 0% Sebanyak 75%(15
orang) dari total 20
responden yang
merespon kuesioner
pada pernyataan ini
dan semua respons
memilih setuju dengan
pernyataan ini.
3.Electronic money transfer 65% 0% Sebanyak 65%(4
13 orang) dari total 20
responden yang
merespon kuesioner
pada pernyataan ini
dan semua respons
memilih setuju dengan
pernyataan ini.
4.Mobile banking 65% 0% Sebanyak 65%(4
13 orang) dari total 20
responden yang
merespon kuesioner
pada pernyataan ini
dan semua respons
memilih setuju dengan
pernyataan ini.
5.Pembayaran secara kas/tunai 60% 0% Sebanyak 60%(
12 orang) dari total 20
responden yang
merespon kuesioner
pada pernyataan ini
dan semua respons
memilih setuju dengan
pernyataan ini.
6.Pembayaran dengan aplikasi yang ditawarkan 50% 0% Sebanyak 50%(10
orang) dari total 20
responden yang
merespon kuesioner
pada pernyataan ini
dan semua respons
memilih setuju dengan
pernyataan ini.
7. Lainnya 10% 0% Hanya 10%(2 orang)

16
dari total 20 responden
yang merespon
kuesioner pada
pernyataan ini dan
semua respons
memilih setuju dengan
pernyataan ini.
Kemungkinan pembeli
dari responden yang
setuju memilih untuk
melakukan
pembayaran yang
mereka buat sendiri
sesuai dengan
kesepakatan.

Pembahasan :

Dalam proses jual beli, berbagai metode pembayaran dapat digunakan. Kuesioner
mencantumkan 7 metode pembayaran yang disukai konsumen menurut produsen, antara lain
kartu kredit, ATM, transfer uang elektronik, mobile banking, pembayaran tunai, pembayaran
melalui aplikasi yang disediakan, dan metode pembayaran lainnya. Seperti terlihat pada hasil
survei kuesioner yang ditunjukkan pada Tabel 5, proporsi beberapa sistem pembayaran relatif
tinggi, di atas 50% hingga 75%, sedangkan proporsi beberapa metode pembayaran kecil, yang
berarti konsumen tidak terlalu menyukai metode ini. Persentase tertinggi diperoleh melalui
pembayaran melalui ATM, dengan 75% responden atau 15 orang memilih opsi ini. Ini sangat
kontras dengan pembayaran kartu kredit, yang hanya menyumbang 20%. Meskipun baik
ATM maupun kartu kredit menggunakan kartu, ATM lebih diminati konsumen karena lebih
fleksibel dibandingkan kartu kredit.,Untuk model pembayaran yang lain, seperti electronic
money transfer, mobile banking, pembayaran tunai, dan pembayaran melalui aplikasi berturut
turut memiliki persentase 65%, 65%, 60%, dan 50%. Keempat model pembayaran tersebut
memiliki persentase di tingkat rata-rata, yaitu 50% sampai 60%. Lalu, untuk pilihan model
pembayaran lainnya, sebanyak 10% responden atau dua orang mengisi setuju pada pilihan ini.
Model pembayaran lain yang dilakukan diluar dari model pembayaran yang dicantumkan.
Antara produsen dan pembeli melakukan kesepakatan bagaimana metode pembayarannya,
dengan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati bersama.

17
Lembar Kerja 4: Kepuasan Produsen

Tabel 6.Kepuasan Produsen setelah menjual Produk on-line

Kepuasan Produsen STJ (%)


STS (%) TS (%) RG (%) SS (%)
R1Saya akan menjual lagi 45% 55%
via aplikasi jika merasa
puas
R2.Say akan dengan senang 45% 55%
hati memberitahu yang lain
bahwa saya menjual pada
suatu aplikasi jika saya
merasa puas
R3. Saya pasti 45% 55%
merekomendasikan pada
keluarga , tetangga,
temanx2 dan kolega jika
saya puas

Pembahasan :

Dapat dilihat dari Tabel 6 bahwa pada pernyataan R1, R2, dan R3 persentase kepuasan
produsen adalah sama, yaitu setuju (STJ) 45%, dan sangat setuju (SS) 55%. Tidak ada
satupun responden yang menjawab keraguan atau ketidaksetujuan, artinya jika pembeli puas
dengan pembelian melalui aplikasi dan memberikan keinginan produsen untuk menjual
produknya melalui aplikasi, maka semua responden yang menjawab akan terpacu. Zahari,
Zarrad, dan Debabi (2013) mengemukakan bahwa persepsi kegunaan belanja online adalah
kegunaan situs belanja online berupa fungsi situs web (seperti pencarian, pengembalian,
rekomendasi, kategori, dll). Jika konsumen merasakan kenyamanan ini, maka konsumen akan
merasa puas. Begitu pula dengan produsen. Kemudian, kepuasan tersebut akan menghasilkan
pencapaian bagi produsen tersendiri, seperti contohnya pada tabel 6 yang menunjukkan
persentase produsen yang cukup tinggi untuk merekomendasikan sistem penjualan kepada
orang lain dan orang-orang terdekat seperti keluarga, teman dekat, dan kolega dengan catatan
jika hasil penjualan berjalan dengan lancar dan konsumen merasa puas.

Kesimpulan

18
1. Kesimpulan Tabel-1:

Dari hasil keseluruhan pengalaman penjualan produk secara e-comerre hasilnya cukup
berimbang yaitu 11 responden (55℅) yang bepengalaman kurang lebih 2 tahun sedangkan 9
responden (45℅) dan yang lainnya berpengalaman kurang lebih 3 tahun

2.Kesimpulan Tabel-2A:

Produk non pangan memiliki presentase tertinggi yaitu sebesar 60℅ (fashion & skincare ) dari
total 20 orang responden karena belakangan ini produk non pangan sangat di minati oleh
masyarakat terutama para remaja

Kesimpulan Tabel-2B:

A responden terbanyak yang memiliki omset di kisaran 1 juta sampai 2,5 juta sebanyak 45℅
atau 9 orang dan 30℅ 50p ribu sampai 1 juta sejumlah 4 orang ( tahap pemula) dan presentase
paling kecil yang memiliki omset 5 juta atau sebanyak 3 orang

B Dari semua responden tidak ada responden yang memeiliki karyawan di atas 10 orang dan
memiliki karyawan di bawah 5 orang bisa di simpulkan jumlah karyawan mengacu pada hasil
kusioner jumlah omset yang di dapat

C Dari hasil responden terbanyak melakukan pemasaran di luar aplikasi yaitu sebesar 70℅

3.Kesimpulan Tabel-3:

Presentase pemasaran tertinggi adalah pada whatapps,instagram, dan facebook sebesar


65℅,60% dan 35% karena pemasaran produk lebih simpel dan mudah di lakukan daripada
melalui grabfood ataupun gofood walaupun cakupan grabfood dan gofood lebih luas ini
dikarenakan whatapps,instagram,facebook merupakan tempat bersosialisasi dan responden
mayoritas memiliki usaha non pangan jadi untuk pemasaran memilih lewat sosial media

4.Kesimpulan Tabel-4:
Dari mayoritas responden setuju pemasaran menggunakan sosial media selain meningkatkan
omset juga menambah pemasukan melalui memperluas radius pasar dan memperluas calon
pembeli

5. Kesimpulan Tabel-5:
Metode pembayaran yang di sukai konsumen diantaranya credit card,ATM,electronic money
transfer,mobile banking,pembayaran tunai dan sistem pembayaran yang di lakukan tertinggi
adalah menggunakan ATM atau sebesar 75℅ karena lebih fleksibel dari pada yang lain

6. Kesimpulan Tabel-6:

19
Dari hasil responden yang menjawab akan terdorong jika pembeli merasa puas membeli dan
produsen akan menjual produknya lewat aplikasi dan presentase produsen untuk menjual via
aplikasi cukup tinggi untuk merekomendasikan sistem penjualan kepada orang lain

20
Daftar Pustaka

Zahari, M., Zarrad, H., & Debabi, M. (2013). Factors that Drive Young Consumers Online
Purchase Intention in Social Media Sites. International Business and Management,.
International Journal of Business and Management, 4(41), 37–47.
https://doi.org/10.3968/j.ibm.1923842820120401.2115

21

Anda mungkin juga menyukai