Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS NERACA PEMBAYARAN DI INDONESIA

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang berkembang dengan seiring

perjalanan perekonomian di Indonesia juga memiliki sistem dalam perhitungan

ekonomi dengan menggunakan neraca pembayaran. Neraca pembayaran

merupakan cara dimana berisi akan catatan yang disusun secara sistematis

mengenai transaksi ekonomi internasional antara penduduk suatu negara

dengan penduduk negara lainnya dalam jangka waktu tertentu. Perkembangan

neraca pembayaran memiliki keterkaitan yang erat dengan perkembangan

sektor riil, fiskal, dan moneter. Neraca pembayaran yang ada di Indonesia

dapat dianalisa dilakukan menganalisis setiap bagian – bagian dan

perhitungan neraca pembayaran dimana terdapat beberapa transaksi berjalan

dan transaksi pasar modal dan keuangan.

PEMBAHASAN

Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas

transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara

lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca pembayaran

mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan

pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran

terbagi atas neraca transaksi berjalan dan neraca lalu lintas modal dan

finansial, dan item-item finansial.


Terdapat penelitian yang dikembangkan oleh NIPI yang dimana

perkembangan NPI telah memiliki kesimpulan bahwa NPI selama tiga tahun

terakhir dalam kondisi tertekan dan faktor-faktor penyebabnya cenderung

bersifat struktural. Selain itu terlihat pula struktur NPI semakin rentan terhadap

gejolak eksternal, karena bertambah besarnya peranan modal asing masuk

(capital inflows). Kinerja NPI berpengaruh terhadap posisi cadangan devisa

Indonesia. Peningkatan surplus NPI Triwulan II-2014 menjadikan posisi

cadangn devisa pada angka 107,7 miliar dolar AS atau meningkat sebesar 5,1

miliar dolar AS dari triwulan I-2014. Jumlah cadangan devisa tersebut cukup

untuk membiayai kebutuhan pembayaran impor dan utang luar negeri

Pemerintah selama 6,1 bulan dan berada di atas standar kecukupan

internasional. Pada Juli 2014, posisi cadangan devisa kembali meningkat

menjadi 110,5 milair dolar AS. Perlu dilakukan berbagai langkah kebijakan

untuk mengurangi tekanan terhadap NPI.

Dalam memhami dan dapat menganalisa dengan baik diperlukan cara

perumusan yang tepat dimana dapat berdasarkan sebuah teori. Teori dasar

neraca pembayaran dan kesinambungan transaksi berjalan penting agar untuk

memahami kerangka dinamika BoP dan kesinambungan transaksi. Berikut

rumusnya :

Y = C + I + G + X - M (1)

di mana :

Y adalah Produk Domestik Bruto (PDB),

C adalah konsumsi agregat,


I adalah investasi agregat,

G adalah pengeluaran pemerintah, dan

X - M adalah neraca perdagangan (ekspor-impor ). Saat kita

mendefinisikan

A = C + I + G, maka Persamaan (1) direduksi menjadi:

Y - A = X - M (2) Persamaan (2) menunjukkan bahwa selisih produksi

dalam negeri dan barang yang ada dalam negeri selalu sama dengan transaksi

berjalan di neraca pembayaran. Dalam hal ini, Persamaan (2) dapat

menunjukan bahwa transaksi berjalan hanya terdiri dari ekspor neto.

Dalam kerangka pendekatan antarwaktu terhadap akun saat ini akan

dibahas selanjutnya sebagai bagian dari studi ini. Identitas ekonomi terbuka

standar memberikan titik awal yang baik untuk membangun kerangka neraca

berjalan antarwaktu.

Dalam teori lainnya Freytag (2008) melakukan penelitian yang berada di

negara Afrika Selatan yang dimana memiliki analisa yang sama tentang Nerasa

Pembayaran. Dalam penelitian ini mengaitkan dinamika neraca pembayaran

dengan lembaga dan kinerja ekonomi suatu negara. Dia mengidentifikasi

perspektif kelembagaan dan mikroekonomi dari neraca berjalan. Aspek

kelembagaan yang dicakup dalam studi ini antara lain derajat kebebasan

ekonomi, hak milik, peraturan tentang kegiatan ekonomi, rintangan birokrasi,

tata kelola, persamaan kesempatan, dan keadilan.

Neraca pembayaran memiliki beberapa fungsi dimana :


1. Sebagai alat pembukuan agar pemerintah dapat mengambil keputusan

yang tepat, mengenai jumlah barang dan jasa yang sebaiknya keluar

atau masuk dalam batas wilayah suatu negara serta untuk mendapatkan

keterangan-keterangan mengenai anggaran alat-alat pembayaran luar

negerinya.

2. Sebagai alat untuk mengukur kondisi ekonomi yang terkait dengan

perdagangan internasional dari suatu negara. Sebagai alat untuk melihat

gambaran pengaruh transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional

negara yang bersangkutan.

3. Sebagai alat untuk memperoleh informasi rinci terkait dengan

perdagangan luar negeri.

4. Sebagai alat untuk membandingkan pos-pos dalam neraca pembayaran

negara tersebut dengan negara tertentu.

5. Sebagai alat kebijakan moneter yang akan dilaksanakan oleh suatu

negara.

KESIMPULAN

Negara merupakan suatu wadah besar yang dimana dalam pengaturan

atas semua yang berjalan di negara harus diperhatikan secara detail dan hal ini

diperlukan analisa yang mendalam. Negara Indonesia yang notaben

merupakan negara berkembang harus sangat berhati – hati dengan melakukan

perhitungan karena ini penting dalam anggaran rencana jangka pendek ,

menengah hingga panjang.


DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai