Anda di halaman 1dari 6

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP UNTIRTA 2017

ISBN 978-602-19411-2-6

PROFIL KETERAMPILAN PSIKOMOTOR MAHASISWA CALON GURU


BIOLOGI MELALUI PRAKTIKUM KULTIVASI MIKROORGANISME

Rida Oktorida Khastini1, Amalia Sapriati2, Mestika Sekarwinahyu2


1
Jurusan Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2
FKIP, Universitas Terbuka

Abstrak
Capaian pembelajaran di dalam mata kuliah mikrobiologi umum adalah mahasiswa calon guru
biologi dapat memahami dasar-dasar keilmuan tentang mikroba dan aplikasinya dalam berbagai
bidang kehidupan, memiliki ketrampilan dasar laboratorium untuk menunjang pemahaman
konsep dan melatih kerja ilmiah, serta memahami dunia mikroba. Mengacu pada capaian
pembelajaran tersebut maka mahasiswa tersebut dituntut untuk memiliki kemampuan psikomotor
selain kemampuan kognitif. Penelitian deskriptif ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengidentifikasi dan mendeskripsikan keterampilan psikomotor mahasiswa calon guru biologi
melalui praktikum kultivasi mikroorganisme. Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Pendidikan
Biologi, FKIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa pada Semester Genap Tahun Akademik
2016/2017. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen non tes berupa lembar
observasi psikomotor siswa untuk mengetahui profil keterampilan psikomotor selama praktikum
berlangsung. Keterampilan psikomotor yang dianalisis meliputi presepsi, kesiapan, keterampilan
karena bimbingan, keterampilan karena kebiasaan, penyesuaian, dan keterampilan dalam
penciptaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa calon guru biologi memiliki
Berdasarkan hasil penelitian, mahasiswa calon guru biologi menunjukkan bahwa keterampilan
psikomotor yang tertinggi terdapat pada jenjang keterampilan berdasarkan kognisi atau persepsi,
sedangkan yang terendah terdapat pada jenjang keterampilan karena bimbingan keterampilan
dalam penciptaan. Namun, secara keseluruhan dari keterampilan psikomotor mahasiswa dalam
praktikum kultivasi mikroorganisme dalam kategori baik

Kata Kunci: mahasiswa calon guru biologi, psikomotor, praktikum

Abstract
General microbiology course provide comprehensive introduction to fundamental aspects of
microbial world so that student gain an insight into theory, practices and able to demonstrate in the
term of knowledge skills and values to overcome problem in the environment. Therefore student
should have psychomotor skill as well as cognitive. The present study aimed to identify and
describe the psychomotor skills of Pre Service Biology Teacher through microorganism cultivation
experiment in the laboratoratory. Data were collected from 94 Pre Service Biology Teacher who
enrolled General microbiology course in the even semester of academic year 2016-2017 using
psychomotor skill observation sheet. Six dimensions observed: perception, set, guided response,
mechanism, adaptation and originalation. Findings indicated that student psychomotor skills was
categorized as good with the value of 81,2%.

Keywords: Pre Service Biology Teacher, psychomotor skills, laboratory experiment

PENDAHULUAN baik serta memiliki kemampuan menggunakan


Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas teknologi informasi untuk mengikuti
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) perkembangan biologi dan pembelajarannya.
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa merupakan Proses pembelajaran di perguruan tinggi
salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga terutama di Jurusan Pendidikan Biologi tidak
Kependidikan (LPTK) yang akan menghasilkan sebatas memberikan mata kuliah, materi
calon guru Biologi. Sebagai calon guru biologi maupun konsep-konsep penting, namun juga
mahasiswa dituntut beberapa kompetensi salah harus memberikan pengalaman belajar.
satunya yaitu penguasaan materi biologi yang Praktikum merupakan bagian integral dalam

61
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP UNTIRTA 2017
ISBN 978-602-19411-2-6

pembelajaran biologi yang dapat mengajarkan Dalam melatihkan keterampilan psikomotor,


pengetahuan konsep dan materi, menurut Mills (1997) ada beberapa langkah
mengembangkan keterampilan teknik dan yang harus dilakukan agar pembelajaran mampu
prosedur ilmiah. Melalui kegiatan praktikun, membuahkan hasil yang optimal yaitu
mahasiswa calon guru biologi dapat menentukan tujuan dalam bentuk perbuatan,
meningkatkan literasi ilmiah sebagai latihan menganalisis keterampilan secara rinci dan
dalam melakukan penelitian, motivasi, minat, berurutan, mendemonstrasikan keterampilan
keterampilan bersosialisasi dan membantu disertai dengan penjelasan singkat dengan
menerapkan pengetahuan dalam kehidupan memberikan perhatian pada butir-butir kunci
sehari-hari (Downing & Holtz, 2008, Hofstein & termasuk kompetensi kunci yang diperlukan
Lunetta, 2003; Ma & Nickerson, 2006; Ross & untuk menyelesaikan pekerjaan dan bagian-
Scanlon, 1995). Sebagai tambahan, mahasiswa bagian yang sukar, memberi kesempatan kepada
sebagai praktikan dituntut tidak hanya belajar mahasiswa untuk mencoba melakukan praktik
rumus-rumus atau menghafal fakta saja, tetapi dengan pengawasan dan bimbingan, serta
juga harus mampu mengembangkan memberikan penilaian terhadap usaha
keterampilan pemikiran dan gerak tubuh dalam mahasiswa
proses kerja laboratorium maupun di luar Mikrobiologi merupakan mata kuliah dengan
ruangan kelas untuk memperoleh ilmu baru serta bobot 3 SKS yang mempelajari tentang konsep
mengaplikasikan ilmu yang sudah mahasiswa umum mikrobiologi dan kaitan mikrobiologi
peroleh. Berdasarkan hal tersebut tampak bahwa dalam berbagai bidang kehidupan. Cakupan
praktikum memiliki kedudukan yang sangat materi mata kuliah mikrobiologi sangat luas
penting dalam peningkatan kompetensi dan meliputi: keanekaragaman mikroorganisme,
keterampilan mahasiswa salah satunya adalah morfologi, metabolisme dan fisiologi
psikomotor. mikrooganisme, serta peranan mikroorganisme
Keterampilan psikomotor merupakan suatu di berbagai bidang, seperti pangan, industri,
keterampilan yang mencakup aspek-aspek kesehatan, dan lingkungan. Capaian
perkembangan motorik, koordinasi otot dan pembelajaran di dalam mata kuliah mikrobiologi
keterampilan-ketrampilan fisik (Trowbridge & umum adalah mahasiswa calon guru biologi
Bybe 1996). Secara sederhana Schmidt (1991) dapat memahami dasar-dasar keilmuan tentang
mencoba menggambarkan definisi keterampilan mikroba dan aplikasinya dalam berbagai bidang
yaitu merupakan kemampuan untuk membuat kehidupan, memiliki ketrampilan-ketrampilan
hasil akhir dengan kepastian yang maksimum dasar laboratorium untuk menunjang
dan pengeluaran energi dan waktu yang pemahaman konsep dan melatih kerja ilmiah,
minimum. Sedangkan Singer (1980) memahami dunia mikroba. Mengacu pada
menyatakan bahwa keterampilan adalah derajat capaian pembelajaran tersebut maka mahasiswa
keberhasilan yang konsisten dalam mencapai tersebut dituntut untuk memiliki kemampuan
suatu tujuan dengan efisien dan efektif psikomotor selain kemampuan kognitif. Hal ini
Menurut Winkel (1996) terdapat dua fase, menjadikan kemampuan psikomotorik, mutlak
dalam belajar untuk mengembangkan harus dikuasai oleh mahasiswa calon guru
keterampilan motorik yakni fase kognitif yaitu biologi
selama prosedur diperoleh pengetahuan Pada penelitian ini dipilih konsep kultivasi
deklaratif (termasuk pengetahuan prosedural mikroorganisme karena konsep ini merupakan
seperti konsep dan kaidah dalam bentuk dasar pengembangan konsep selanjutnya dan
pengetahuan deklaratif) mengenai urutan bermanfaat dalam kehidupan dimasyarakat.
langkah-langkah opersional atau urutan yang Selain itu proses pembelajaran, membutuhkan
harus dibuat. Fase fiksasi yaitu keterampilan keterlibatan mahasiswa aktif. Pada konsep ini
motorik, kemudian rangkaian gerak-gerik mulai juga terkandung indikator dan pengalaman
dilaksanakan secara pelan-pelan dahulu, dengan belajar yang mengedepankan proses kerja
dituntun oleh pengetahuan prosedural, sampai ilmuah yang dapat memunculkan kemampuan
semua gerakan mulai berlangsung lebih lancar psikomotor mahasiswa. Tujuan dari penelitian
dan akhirnya keseluruhan urutan gerak-gerik ini adalah untuk mengidentifikasi dan
berjalan sangat lancar. mendeskripsikan keterampilan psikomotor

62
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP UNTIRTA 2017
ISBN 978-602-19411-2-6

mahasiswa calon guru biologi melalui praktikum keterampilan psikomotor selama praktikum
kultivasi mikroorganisme. berlangsung dan angket terbuka berisi
Hasil identifikasi mengenai keterampilan pertanyaan mengenai penguasaan keterampilan
psikomotor ini diharapkan dapat digunakan dalam kultivasi mikroba. Keterampilan
untuk penelitian selanjutnya dan menjadi dasar psikomotor yang dianalisis meliputi jenjang
bagi pengembangan berbagai instrument presepsi, kesiapan, keterampilan karena
penelitian ataupun dalam rangka meningkatkan bimbingan, keterampilan karena kebiasaan,
kualitas pelaksanaan praktikum mahasiswa. penyesuaian, dan keterampilan dalam
penciptaan.
METODE Praktikum mikrobiologi umum memiliki
Metode yang digunakan dalam penelitian ini bobot 1 sks, merupakan beban tugas yang harus
adalah metode deskriptif, yaitu ingin dilakukan mahasiswa di laboratorium sebanyak
menggambarkan keterampilan psikomotor 3 jam perminggu selama satu semester. Teknis
mahasiswa calon guru biologi melalui praktikum pelaksanaan penelitian ini yaitu yakni membagi
kultivasi mikroorganisme dalam matakuliah jumlah mahasiswa dalam
mikrobiologi Umum. satu kelas kedalam kelompok kecil yang
Penelitian ini dilaksanaakan pada bulan beranggotakan 3 orang dan untuk setiap
Januari-Maret 2017. Penelitian dilakukan kelompok didampingi oleh satu orang observer
terhadap 94 orang mahasiswa calon guru biologi yangmengamati kinerja mereka selama kegiatan
yang dengan melakukan praktikum kultivasi praktikum berlangsung. Observer
mikroorganisme pada mata kuliah Mikrobiologi kemudian memberikan penilaian mengenai
Umum di Jurusan Pendidikan Biologi FKIP keterampilan psikomotor siswa per
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Semester individu dengan menggunakan instrument.
Genap Tahun ajaran 2016/2017. Aspek-aspek yang diamati dalam rangka
Instrumen penelitian yang digunakan adalah memetakan keterampilan psikomotor dapat
instrumen non tes berupa lembar observasi dilihat pada Tabel 1.
psikomotor siswa untuk mengetahui profil

Tabel 1 Aspek-aspek dalam pemetaan keterampilan psikomotor mahasiswa


Jenjang
Tahap Deskripsi
Psikomotor
Mampu mengoperasikan autoklaf, mikroskop, shaker dan
Persepsi
Persiapan inkubator
Memahami langkah-langkah kegiatan praktikum Persepsi
Kelengkapan alat dan bahan Kesiapan
Kedisiplinan waktu Kesiapan
Cara kerja mengikuti pedoman praktikum dan instruksi asisten Gerakan Terbimbing
Implementasi teknik aseptik dalam mengkulturkan Keterampilan karena
Pelaksanaan mikroorganisme Kebiasaan
Pemahaman dalam setiap langkah langkah praktikum Penyesuaian
Ketepatan dalam mendeskripsikan karakter morfologi
Penyesuaian
mikroorganisme
Mengkombinasikan Ide Penciptaan
Akhir
Penyusunan laporan praktikum yang tepat Penciptaan

HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan praktikum ini terdiri dari tiga


Mata Kuliah Mikrobiologi Umum tahapan yaitu tahap persiapan sebelum
merupakan mata kuliah wajib yang wajib praktikum, tahap pelaksanaan selama percobaan
dikontrak oleh mahasiswa semester 4 Jurusan dan tahap akhir kegiatan praktikum dan
Pendidikan Biologi. Keterampilan psikomotor didapatkan rata-rata keterampilan psikomotorik
mahasiswa dalam penelitian ini diobservasi sebesar 81,2%. Nilai tersebut menurut
melalui kegiatan praktikum kultivasi Purwanto, termasuk dalam kategori kategori
mikroorganisme. baik.

63
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP UNTIRTA 2017
ISBN 978-602-19411-2-6

Kemampuan psikomotor siswa pada kultivasi berdasarkan kognisi atau persepsi yaitu sebesar
mikroorganisme ini diukur berdasarkan 87%. Persepsi adalah interpretasi terhadap
beberapa jenjang yaitu presepsi, kesiapan, informasi sensori berdasarkan hasil proses
keterampilan karena bimbingan, keterampilan mengumpulkan, menyeleksi, mempersatukan,
karena kebiasaan, penyesuaian, dan mengorganisasi dan menafsirkan informasi.
keterampilan dalam penciptaan. Nilai untuk Kemampuan persepsi mahasiswa tampak jelas
setiap aspek diperoleh pada saat pelaksanaan pada tahap persiapan sebelum praktikum yaitu
praktikum berlangsung hingga setelah dalam memahami langkah-langkah yang ada di
praktikum berakhir diperoleh dengan bantuan dalam panduan praktikum, sedangkan pada
lima orang observer. Penilaian untuk setiap tahap pelaksanaan keterampilan persepsi
aspek psikomotor tersebut dapat dilihat pada nampak terlihat pada ketepatan dalam
Gambar 1. penggunaan bahan kimia: jenis dan konsentrasi
Berdasarkan hasil penelitian, keterampilan dalam pembuatan media pertumbuhan dan
psikomotor mahasiswa yang menunjukkan nilai pewarnaan mikroorganisme.
tertinggi terdapat pada jenjang keterampilan

Gambar 1 Penilaian Keterampilan Psikomotor untuk Setiap Jenjang

Pada jenjang kesiapan, selain pemahaman nampak pada kegiatan pelaksanaan praktikum
terhadap langkah-langkah kegiatan praktikum yaitu mahasiswa secara terampil melakukan
dengan membaca panduan ataupun buku penuangan media dan menerapkan teknik
literatur terkait dengan kultivasi dan aseptik dengan baik. Selain itu pada saat
pertumbuhan mikroorganisme, keterampilan melakukan kuantifikasi dan pengamatan
mahasiswa dalam mempersiapkan diri termasuk mikroorganisme yang telah tumbuh pada media
mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan agar, mahasiswa dengan dan tanpa adanya
di dalam praktikum juga dalam kategori baik. bimbingan dapat melakukannya dengan baik.
Menurut Djiwandono (2006) kesiapan Arikunto (2006: 139) mengelompokkan
dinyatakan dalam bentuk kesiapan mental dan penilaian ini ke dalam muscular or motor skill
jasmani untuk menempatkan dirinya ketika akan dari psychomotor domain berupa
memulai suatu kegitan. mempertontonkan gerak, menunjukkan hasil,
Nilai rata-rata keterampilan psikomotor pada menggerakan dan menampilkan.
jenjang keterampilan bimbingan dan Keterampilan psikomotor untuk aspek
keterampilan karena kebiasaan masing masing penyesuaian memperoleh kriteria baik sekali
sebesar 86% dan 76 %. Kedua jenjang tersebut Pada saat praktikum berlangsung, mahasiswa

64
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP UNTIRTA 2017
ISBN 978-602-19411-2-6

memperlihatkan kerjasama yang baik sekali Downing, K. F., & Holtz, J. K. (2008). Virtual
dengan sesama anggota kelompoknya. Adanya school science. In K. Downing, & J. Holtz
kerjasama tersebut ditunjukkan oleh setiap (Eds.), Online science learning: Best
anggota kelompok menempatkan dan practices and technologies
menjalankan tugasnya masing-masing sehingga
Hofstein, A., Lunetta V.N. 2003. The laboratory
ketersediaan waktu, alat dan bahan
in science education: Foundations for the
dimanfaatkan secara optimal dan efesien. Hal
twenty-first centuryScience Education, 88
tersebut adanya tujuan yang sama yaitu dapat
(1), pp. 28-54
menampilkan yang terbaik bagi kelompoknya,
sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama Ma, J., Nickerson, J. V. 2006. Hands-on,
untuk mampu mengadaptasikan diri ke dalam simulated and remote laboratories: a
kelompoknya masing-masing. Ketersediaan comparative literature review.ACM
waktu, alat dan bahan sesuai dengan yang Computing Surveys, 38(3), 1–24.
diharapkan, siswa dapat memanfaatkannya Mills, C. 1997. The lived-in realities
dengan baik, tidak terdapat kekurangan. Internationalisation. In R. Murray-Harvey
Keterampilan originalitas terkait dengan and H.C. Silins (Eds.), Learning and
kreativitas merupakan aspek kemampuan Teaching in Higher Education: Advancing
psikomotor dengan tingkat kerumitan yang International Perspectives. Proceedings of
paling tinggi. Winkel (2007: 279) menjelaskan the Higher Education Research &
bahwa kreativitas merupakan kemampuan untuk Development Society of Australasia
menciptakan sesuatu yang baru atas dasar Conference, Adelaide, (pp. 91-114): Flinders
inisiatif sendiri. Walaupun ditunjukkan dengan Press.
nlai yang terendah namun keterampilan
mahasiswa masih yang tergolong baik. Purwanto, Ngalim. 2002. Prinsip-Prinsip Dan
Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:
PENUTUP Rosdakarya
Simpulan Rahayu, E. S., & Yulianti, D. 2011.
Berdasarkan hasil penelitian yang Pembelajaran Sains dengan pendekatan
dilakukan dapat disimpulkan bahwa Keterampilan Proses untuk Meningkatkan
keterampilan psikomotor mahasiswa calon Hasil Belajar dan Kemampuan berfikir
guru biologi yang tertinggi terdapat pada Kreatif siswa. Jurnal Pendidikan Fisika.
jenjang keterampilan berdasarkan kognisi Vol.4, No.1
atau persepsi, sedangkan yang terendah Ross, S., Scanlon, E.1995. OpenScience: the
terdapat pada jenjang keterampilan karena distance teaching and open learning of
bimbingan keterampilan dalam penciptaan. science subjects, Paul Chapman Publishing.
Namun, secara keseluruhan dari Schmidt, R. A., 1991. Motor Learning an
keterampilan psikomotor mahasiswa dalam Performance: From Principles to Practice,
praktikum kultivasi mikroorganisme dalam Human Kinetics publishers, Ltd., USA.
kategori baik Trowbridge & Bybee R W. 1996. Teaching
Secondary School Science: Strategies for
DAFTAR PUSTAKA
Developing Scientific Literacy, 6th ed.Leslie
Arikunto, S. 2006. Dasar-dasar Evaluasi W. Merrill-Prentice Hall: Englewood Cliffs,
Pendidikan. Bumi Aksara, Jakarta: xii + NJ,
310 hlm
Winkel, W. S. 2007. Psikologi Pengajaran
Djiwandono. 2006. Psikologi Pengajaran (edisi (edisi revisi). Media Abadi, Yogyakarta: xiv
revisi). Jakarta: x + 476 hlm + 635 hlm

65
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP UNTIRTA 2017
ISBN 978-602-19411-2-6

66

Anda mungkin juga menyukai