Anda di halaman 1dari 6

Pusat Penelitian BIDANG EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK

Badan Keahlian DPR RI


Gd. Nusantara I Lt. 2
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Pusat - 10270
c 5715409 d 5715245
m infosingkat@gmail.com KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol.XII, No.19/I/Puslit/Oktober/2020

PROYEKSI DAMPAK OMNIBUS LAW


UNDANG-UNDANG CIPTA KERJA
TERHADAP EKONOMI INDONESIA
19
Sony Hendra Permana

Abstrak
Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja telah disetujui oleh DPR RI sebagai
salah satu solusi untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi. Namun dalam
perjalanannya undang-undang ini mengalami berbagai penolakan termasuk oleh
buruh. Tulisan ini bertujuan untuk melihat apakah Undang-Undang Cipta
Kerja akan memberikan dampak terhadap ekonomi Indonesia. Undang-undang ini
diharapkan mampu memberikan setidaknya lima manfaat bagi perekonomian, yakni
penciptaan lapangan kerja, peningkatan kompetensi dan kesejahteraan pekerja,
peningkatan produktivitas pekerja, peningkatan investasi, serta pemberdayaan
UMKM dan Koperasi. Undang-undang ini juga memberikan pengaruh terhadap
kebijakan fiskal di mana pemerintah pusat memiliki kewenangan intervensi dalam
hal penetapan tarif pajak daerah dan retribusi daerah serta melakukan pengawasan
terhadap peraturan daerah mengenai pajak daerah dan retribusi daerah yang dinilai
menghambat investasi. Untuk itu dibutuhkan kehati-hatian dalam merumuskan
aturan turunannya. DPR RI sangat berperan untuk memastikan dan mengawasi
agar UU ini memberikan dampak positif bagi perekonomian ke depan.

Pendahuluan di bidang investasi, diharapkan


Pada tanggal 5 Oktober 2020, akan tercipta iklim investasi
DPR RI telah menyetujui Omnibus yang semakin kondusif. Dengan
Law Rancangan Undang-Undang demikian, akan mendorong
Cipta Kerja menjadi Undang- masuknya investasi, baik dalam
Undang (UU). Hadirnya UU ini maupun luar negeri sehingga akan
diharapkan akan mengakselerasi menciptakan usaha dan lapangan
pemulihan ekonomi mulai tahun pekerjaan baru (Republika, 7
2021 dan mampu merampingkan Oktober 2020).
PUSLIT BKD hyper regulation yang menjadi Namun pengesahan UU
hambatan pertumbuhan investasi tersebut mendapat penolakan
Indonesia selama ini. Dengan dari berbagai pihak. Adanya
adanya deregulasi pengaturan gelombang penolakan terhadap
UU ini menjadi katalis negatif usaha  existing yang akan
bagi perekonomian Indonesia, menciptakan lapangan kerja baru
meskipun sifatnya hanya dan meningkatkan kesejahteraan
sementara. Penolakan ini pekerja sehingga akan mendorong
dilakukan oleh kaum buruh peningkatan konsumsi (5,4-5,6%).
yang berencana melakukan aksi Kelima, pemberdayaan UMKM
mogok nasional sebagai langkah dan koperasi, yang mendukung
protes disahkannya UU ini yang peningkatan kontribusi UMKM
dianggap merugikan mereka. terhadap PDB yang diperkirakan
Selain itu juga beberapa kalangan menjadi 65% dan peningkatan
menilai bahwa pengesahan UU kontribusi koperasi terhadap PDB
ini dilakukan pada waktu yang menjadi 5,5% (ekonomi.bisnis.com,
kurang tepat karena kondisi 7 Oktober 2020).
perekonomian global yang sedang Salah satu sektor yang akan
lesu akibat pandemi Covid-19,
sehingga arus investasi masih
terimbas langsung dengan adanya
undang-undang ini adalah sektor
20
akan stagnan dalam beberapa konstruksi dan properti. Adanya
waktu ke depan. investasi baru akan meningkatkan
Berbagai pendapat masyarakat permintaan terhadap lahan usaha.
yang pro dan kontra terhadap Selain itu pembangunan pabrik
pengesahan UU tersebut menarik dan infrastruktur pendukung juga
untuk dianalisis. Tulisan ini akan meningkatkan permintaan
bertujuan untuk membahas jasa perusahaan konstruksi.
proyeksi dampak UU Cipta Kerja Dengan adanya pembangunan
bagi perekonomian Indonesia dan pabrik di daerah tertentu seperti
sektor-sektor ekonomi mana saja di kawasan industri baru atau
yang terpengaruh. kawasan ekonomi khusus, juga
akan meningkatkan permintaan
Dampak Positif bagi rumah bagi pekerja yang
Perekonomian Indonesia membutuhkan hunian (Media
Secara rinci UU Cipta Kerja Indonesia, 7 Oktober 2020).
diharapkan memberikan lima Sektor ekonomi lainnya
manfaat bagi perekonomian yang juga akan terpengaruh
Indonesia, yakni: pertama, langsung adalah sektor UMKM.
penciptaan lapangan kerja yang Khusus bagi sektor UMKM,
diproyeksikan sebanyak 2,7 - 3 manfaat yang diharapkan dapat
juta per tahun. Kedua, peningkatan diterima dari pengesahan UU ini
kompetensi pencari kerja adalah: pertama, kemudahan dan
dan kesejahteraan pekerja. kepastian dalam proses perizinan
Ketiga, peningkatan produktivitas melalui Online Single Submission
pekerja, yang berpengaruh (OSS). Kedua, kepastian legalitas
pada peningkatan investasi bagi pelaku usaha UMKM
dan pertumbuhan ekonomi. melalui kemudahan dalam
Keempat, peningkatan investasi mendaftarkan Hak Kekayaan
yang diproyeksikan sebesar 6,6- Intelektual (HAKI), kemudahan
7,0% untuk membangun usaha dalam mendirikan Perseroan
baru atau mengembangkan Terbuka (PT) perseorangan, dan
kemudahan persyaratan legalitas karena pandemi Covid-19. Baru
lainnya dengan biaya yang murah. pada tahun 2022 negara-negara di
Ketiga, menjamin percepatan dan seluruh dunia akan berkonsolidasi
kepastian dalam proses sertifikasi untuk memulihkan perekonomian,
halal, bahkan khusus untuk sehingga penanaman modal
usaha mikro dan kecil (UMK) asing akan mulai bermunculan
biaya sertifikasi ditanggung oleh setelahnya (Kompas, 7 Oktober
pemerintah (cnbcindonesia.com, 4 2020). Seharusnya fokus
Oktober 2020). pemerintah bukan pada Omnibus
Pengesahan UU Cipta Kerja Law Undang-Undang Cipta
ini juga memberikan dampak yang Kerja, namun pada penanganan
positif terhadap pasar keuangan. Covid-19. Hal ini dikarenakan dana
Indeks Harga Saham Gabungan pemulihan ekonomi nasional (PEN)
(IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) baru terserap 36,6% dari anggaran
pada perdagangan hari Selasa Rp695,2 triliun (Kompas, 7 Oktober
21 tanggal 6 Oktober 2020 ditutup 2020). Untuk itu pemerintah
menguat 40,45 poin atau 0,82% diharapkan dapat mempercepat
ke posisi 4.999,22. Sementara itu penyaluran bantuan bagi kelompok
kelompok 45 saham unggulan yang membutuhkan. Jika anggaran
atau indeks LQ45 bergerak naik PEN terserap secara optimal maka
9,08 poin atau 1,2% menjadi 764,16 akan mendorong permintaan
(Media Indonesia, 7 Oktober 2020). domestik, yang pada akhirnya
Selain itu, pengesahan undang- akan meningkatkan pertumbuhan
undang ini juga berdampak positif ekonomi.
terhadap nilai tukar rupiah, di Selain itu, UU ini
mana pada perdagangan hari yang dikhawatirkan justru mengganggu
sama, nilai tukar rupiah ditutup iklim investasi karena dalam UU
menguat 65 poin atau 0,44% ke ini banyak aturan terkait investasi
posisi Rp14.735 per dolar AS. yang berubah, sehingga juga
Penguatan ini merupakan yang dibutuhkan banyak perubahan
terbesar di Asia yang diikuti oleh pada aturan teknis, baik pada level
nilai yuan China dan baht Thailand peraturan pemerintah, peraturan
yang menguat masing-masing menteri, maupun peraturan
sebesar 0,37% dan 0,36% (Bisnis daerah. Hal ini akan menimbulkan
Indonesia, 7 Oktober 2020). ketidakpastian kepada dunia usaha
karena banyaknya aturan teknis
Kritik terhadap Undang- yang akan berubah. Apalagi banyak
Undang Cipta Kerja pengalaman pembentukan aturan
Di tengah optimisme terhadap teknis membutuhkan waktu yang
pengesahan Undang-Undang cukup lama.
Cipta Kerja, muncul berbagai kritik Selain itu, adanya aksi
terhadap proses pembentukannya. demonstrasi dan mogok kerja
UU tersebut diyakini masih belum oleh buruh yang menolak UU
dapat berjalan dengan baik karena ini juga akan merusak hubungan
perekonomian dunia diperkirakan industrial antara pekerja dengan
masih akan diliputi ketidakpastian pengusaha. Ancaman mogok
pada tahun 2021 mendatang kerja ini akan menurunkan
produktivitas sehingga akan Indonesia, 7 Oktober 2020).
mengganggu iklim usaha yang Pengaturan ini memberikan
selama ini sudah berjalan baik. Hal dampak yang saling bertentangan.
ini akan mengurangi kepercayaan Pada satu sisi dimaksudkan untuk
investor asing untuk menanamkan memastikan bahwa kebijakan
modalnya di Indonesia. fiskal di daerah dapat selaras
Kritik lain adalah adanya dengan kebijakan fiskal secara
surat terbuka yang disampaikan nasional. Selama ini banyak terjadi
oleh 35 investor global karena UU peraturan daerah (Perda) ataupun
ini dianggap berpotensi merugikan peraturan kepala daerah (Perkada)
lingkungan, sosial, dan tata kelola. yang menghambat investasi. Hal
Isu lingkungan merupakan hal ini terlihat dari pencabutan 3.143
paling disorot di mana dalam UU Perda atau Peraturan Kepala
tersebut memberikan kelonggaran Daerah (Perkada) oleh pemerintah
dalam perizinan lingkungan,
padahal saat ini kecenderungan
daerah pada bulan Juni 2016, yang
menunjukkan banyak daerah
22
investor menganggap perlindungan hanya fokus pada bagaimana
terhadap lingkungan merupakan menarik dana sebesar-besarnya dari
hal yang paling pokok dalam masyarakat tanpa memperhatikan
pembangunan berkelanjutan. pengembangan investasi di
Dengan demikian UU ini justru daerahnya (Permana, 2017: 52).
dikhawatirkan akan menciptakan Dengan UU ini diharapkan daerah
iklim usaha yang tidak akan lebih berhati-hati dalam
memperhatikan pada kelestarian menyusun peraturan daerahnya
lingkungan (katadata.co.id, 6 agar tercipta iklim investasi yang
Oktober 2020). kondusif dan tidak memberatkan
investor.
Proyeksi Dampaknya terhadap Namun pada sisi lain,
Desentralisasi Fiskal pengaturan penentuan tarif
UU Cipta Kerja ini juga menjadi disinsentif bagi pemerintah
berpengaruh terhadap daerah, daerah. Pengaturan ini berpotensi
yakni adanya kewenangan yang membatasi pemerintah daerah
luas bagi pemerintah pusat untuk dalam berkreasi untuk menggali
mengintervensi kebijakan pajak potensi sumber pajak dan retribusi
daerah dan retribusi daerah. daerahnya sehingga berpotensi
Terdapat dua bentuk intervensi akan menurunkan penerimaan
pemerintah pusat, yakni: pertama, pajak dan retribusi daerah yang
mengubah tarif pajak daerah dan pada akhirnya meningkatkan
retribusi daerah dengan penetapan ketergantungan daerah terhadap
tarif pajak dan tarif retribusi transfer dana dari pusat. Selain
secara nasional. Kedua, adanya itu, hal ini juga bertentangan
pengawasan dan evaluasi terhadap dengan prinsip otonomi daerah
peraturan daerah mengenai pajak di mana pemerintah daerah diberi
daerah dan retribusi daerah yang wewenang untuk menggali sumber
dinilai menghambat ekosistem dana yang ada sesuai dengan
investasi dan kemudahan dalam potensi dan keadaan daerah
berusaha di daerah (Bisnis masing-masing, sehingga nantinya
dapat meningkatkan pendapatan pemerintah, khususnya yang
asli daerah untuk membiayai rumah terkait dengan aturan-aturan yang
tangganya sendiri (Permana, 2017: terdapat dalam UU ini.
34).
Referensi
Penutup “Bahaya Pasal+Pasal Omnibus
Saat ini Indonesia memasuki Law UU Ciptaker yang
babak baru dengan disahkannya Ancam Lingkungan Hidup“,
Undang-Undang Cipta Kerja yang 6 Oktober 2020, https://
diharapkan akan mengakselerasi katadata.co.id/sortatobing/
pemulihan ekonomi Indonesia ekonomi-hijau/5f7c3f0e25cc1/
dengan mendorong masuknya bahaya-pasal-pasal-omnibus-
investasi, terciptanya usaha law-uu-ciptaker-yang-ancam-
baru, dan lapangan pekerjaan lingkungan-hidup, diakses 14
23 baru. Sektor ekonomi yang Oktober 2020.
akan mengalami dampak positif “Fokus Pada Pemulihan”, Kompas, 7
langsung seperti sektor konstruksi Oktober 2020, hal. 10.
dan perumahan, serta sektor Mahardhika, Lorenzo A. & Ulfah,
UMKM. Akan tetapi proses Finna U., “Rupiah Terdongkrak
penyusunannya mengalami UU Sapu Jagad”, Bisnis
kontroversi dengan berbagai Indonesia, 7 Oktober 2020, hal.
penolakan, khususnya dari buruh. 19.
Selain itu, UU ini dianggap Permana, Sony Hendra. 2017.
bertentangan dengan prinsip Problematika dan Upaya
pelaksanaan otonomi daerah, di Optimalisasi Pajak Daerah, dalam
mana pemerintah pusat diberikan buku bunga rampai, Optimalisasi
kewenangan untuk melakukan Kebijakan Penerimaan Daerah.
intervensi terhadap kebijakan fiskal Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
di daerah. Untuk itu dibutuhkan Indonesia.
kehati-hatian dalam merumuskan Pryanka, Adinda. “UU Ciptaker
peraturan pelaksananya, termasuk Diklaim Percepat Pemulihan”,
yang mengatur tarif pajak daerah Republika, 7 Oktober 2020, hal.
dan retribusi daerah yang berlaku 6.
secara nasional, mengingat Suwiknyo, Edy. “Intervensi Pusat
karakteristik setiap daerah yang Kian Luas Ke Daerah”, Bisnis
berbeda-beda. Indonesia, 7 Oktober 2020,
DPR perlu mendorong hal. 3.
pemerintah agar segera melakukan “Omnibus Law Cipta Kerja:
pembentukan peraturan Simalakama Bagi Pekerja,
pelaksana agar sesuai dengan Angin Segar Bagi Pengusaha”,
maksud awal dibentuknya UU 7 Oktober 2020, https://
ini. Selain itu DPR juga harus ekonomi.bisnis.com/
memastikan pelaksanaan UU ini read/20201007/9/1301290/
memberikan efek positif yang kuat omnibus-law-cipta-kerja-
bagi perekonomian nasional di simalakama-bagi-pekerja-
masa datang dengan melakukan angin-segar-bagi-pengusaha,
pengawasan terhadap kebijakan diakses 8 Oktober 2020.
“RUU Ciptaker Disepakati, Ini Wuryasti, Fetry. “Investor Sambut
Manfaatnya Bagi UMKM UU Cipta Kerja”, Media
& Pekerja”, 4 Oktober 2020, Indonesia, 7 Oktober 2 0 2 0 ,
https://www.cnbcindonesia. hal. 2.
com/news/20201004160308-4- Wuryasti, Fetry. “Konstruksi dan
191773/ruu-ciptaker- Properti Bakal Terdongkrak”,
disepakati-ini-manfaatnya-bagi- Media Indonesia, 7 Oktober
umkm-pekerja, diakses 8 2020, hal. 11.
Oktober 2020.

24

Sony Hendra Permana


sony.hendra@dpr.go.id

Sony Hendra Permana, S.E., M.S.E, menyelesaikan Pendidikan S1 di Universitas Persada


Indonesia YAI pada tahun 2003 dan Pendidikan Pascasarjana Ilmu Ekonomi Universitas
Indonesia pada tahun 2007. Saat ini menjabat sebagai Peneliti Muda bidang kepakaran
Ekonomi Terapan pada Pusat Penelitian Badan Keahian DPR RI. Beberapa karya
tulis ilmah yang telah dipublikasikan melalui jurnal dan buku antara lain: “Prospek
Pelaksanaan Redenominasi di Indonesia.” (2015), “Peningkatan Produktivitas Rakyat
dan Daya Saing Bangsa: Pengembangan di Sektor UMKM” (2015), dan “Persaingan
Usaha Bagi Bank Perkreditan Rakyat dalam menyalurkan Kredit kepada Usaha Mikro
Kecil dan Menengah” (2016).

Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.

Anda mungkin juga menyukai