Oleh:
ASEP TEPIYANA
A. Definisi
Nutrisi berasal dari kata nutrients artinya bahan gizi. Nutrisi adalah proses
tersedianya energi dan bahan kimia dari makanan yang penting untuk
organik dan anorganik dalam makanan yang diperlukan tubuh agar dapat
membentuk kekebalan. Energi yang didapat dari makanan diukur dalam bentuk
kalori (cal) atau kilokalori (kcal). Kalori adalah jumlah panas yang diperlukan
B. Fisiologi
1. Ingesti
menjadi ukuran kecil. Melibatkan gigi dan kntrol volunteer otot-otot mulut dan
makanan berada pada gigi, gusi, palatum keras dan lidah , maka akan terjadi
refleks mengunyak yang volunteer (disadari) yang diatur oleh SSP. Proses
menelan merupakan tahap terakhir dari peristiwa ingesti yaitu bergeraknya
makanan dari mulut ke esopagus dan masuk kelambung. Proses ini terjadi secara
refleks sebagai akibat adanya penekanan pada bagian faring dan mulai sejak
makanan sudah dikunyah secara adekuat , serta refleks ini akan menahan proses
respirasi.
2. Digesti
Merupakan rangkaian kegiatan fisik dan kimia pada makanan yang dibawa kedalam
tubuh. Terjadi penyederhanaan zat makanan sehingga dapat diabsropsi oleh saluran
intestinal. Saluran yang berperan antara lain yiatu mulut, pharing, esofagus, lambung,
usus halus dan usus besar. Proses memecah makanan oleh tubuh untuk pertumbuhan,
mekanik dan kimia untuk mengubah makanan dalam bentuk yang bisa dicerna. Proses
lambung dan duodenum. Dalam usus, makanan diaduk dan dicampur dengan enzim
pencernaan, dan diabsorbsi mukosa usus halus. Peristaltik membawa makanan ke dalam
kolon untuk disimpan sampai dikeluarkan dari tubuh. Proses kimia mengubah komposisi
makanan yang masuk. Karbohidrat, lemak, dan protein harus dipecah secara kimia untuk
laktase yang disekresi oleh usus halus. Pencernaan lemak dilakukan oleh emulsi lemak
yang difasilitasi oleh empedu. Emulsi memecah lemak menjadi lemak yang lebih kecil
dan diurai menjadi solution. Enzim lipase pankreas menghidrolisis lemak kecil menjadi
asam lemak dan gliserol. Pencernaan protein meliputi hidrolisis protein menjadi asam
amino oleh enzim protease (pepsin dari cairan gaster, tripsin, dan protease lain dari
3. Absorpsi
Adalah proses dimana nutrient yang telah berbentuk paling sederhana diserap oleh
usus nutrient berupa: glukosa karbohidrat, asam amino (protein ), asam lemak dan
gliserol (lemak), tanpa kecuali vitamin, mineral dan air. Absorbsi adalah proses
mencerna protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan air yang secara aktif dan
pasif dibawa melalui mukosa usus halus ke darah atau sirkulasi limfatik. Asam amino,
monosakarida diabsorbsi ke aliran darah melalui kapiler usus halus. Gliserol dan asam
lemak diabsorbsi ke sistem limfatik melalui kapiler limfatik di vili usus halus. Beberapa
4. Metabolisme
Merupakan bagian akhir dalam penguunaan makanan di tubuh. Proses ini meliputi
semua perubahan kimia yang dialami zat makanan sejak diserap oleh usus hingga
dikeluarkan oleh tubuh sebagai sampah. Metabolisme adalah proses kimia kompleks
yang terjadi di sel yang digunakan untuk energi, untuk pertumbuhan dan perbaikan sel.
Katabolisme adalah proses memecah zat kompleks menjadi zat simpel (misalnya,
memecah jaringan), dan anabolisme adalah proses mengubah zat sederhana menjadi
glukosa menjadi glikogen oleh insulin. Proses anabolisme ini disebut glikogenesis.
Glikogen disimpan di hepar dan jaringan otot, kemudian diubah kembali menjadi
glukose oleh proses katabolisme yang disebut glikogenolisis. Simpanan glukose oleh
insulin dalam bentuk deposit lemak (jaringan adiposa). Jika glukosa yang masuk sel
tidak cukup untuk kebutuhan sel, glukoneogenesis (bentuk glukosa dari protein dan
adiposa dan disimpan di deposit lemak tubuh. Simpanan deposit lemak membuat
sumber energi paling besar. Katabolisme lemak menghidrolisis lemak menjadi gliserol
dan asam lemak. Asam lemak diubah oleh reaksi kimia yang disebut ketogenesis
menjadi keton. Dalam jaringan sel, keton diubah oleh siklus asam sitras menjadi energi,
karbon dioksida, dan air. Gliserol diubah oleh gluconeogenesis menjadi glukosa. Lemak
antibodi, membentuk sel darah, dan memperbaiki jaringan. Protein disimpan di hepar
dan jaringan otot atau diubah menjadi lemak. Katabolisme protein menghidrolisis
protein sel menjadi asam amino di jaringan sel. Asam amino dipecah menjadi amoniak
dan ketoacid. Proses ini terjadi di sel hepar untuk membentuk glukosa dan urea.
5. Ekskresi
Merupakan pekerjaan tubuh untuk membuang zat sisa dari metabolisme yang tidak
terpakai lagi untuk keperluan tubuh. Proses ini terjadi dalam bermacam-macam bentuk,
1. Karbohidrat
kompleks (polisakarida). Karbohidrat terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen. Gula,
sirup, madu, buah, dan susu adalah sumber karbohidrat sederhana. Roti, sereal, kentang,
beras, pasta, dan gandum berisi karbohidrat kompleks. Fungsi karbohidrat adalah
karbon dalam sintesis asam amino esensial. Sirkulasi darah membawa glukosa ke sel
sebagai sumber energi dan untuk produksi substansi penting. Kadar glukosa darah
normal 80-110 mg/dL, pada kondisi puasa kadar glukosa darah 60-80 mg/dL, dan pada
2 jam setelah puasa meningkat menjadi 140-180 mg/dL, tergantung usia. Hiperglikemia
dimana kadar glukosa darah lebih tinggi dari normal akibat produksi atau penggunaan
insulin tidak adekuat, terjadi pada diabetes militus. Hipoglikemia dimana kadar glukosa
darah lebih rendah dari normal, dapat sebagai tanda dari abnormalitas liver dan
pankreas.
2. Protein
Protein adalah zat kimia organik yang berisi asam amino, yang dihubungkan
dengan rantai peptida. Protein terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen.
Tubuh mensintesis protein antara lain membentuk hemoglobin untuk membawa oksigen
ke jaringan, insulin untuk regulasi glukosa darah, dan albumin untuk regulasi tekanan
osmotic darah. Fungsi protein untuk pertumbuhan, regulasi fungsi dan proses tubuh,
pembentukan kembali protein sel, dan energi, memelihara sistem imunitas tubuh, sel,
cairan tubuh, tulang, kulit, gigi, otot, rambut, darah, dan serum. Katabolisme protein
memberi 4 kcal/g. Katalis enzim dibentuk dari protein pada regulasi pencernaan,
a. Protein lengkap, berisi asam amino esensial untuk memelihara jaringan tubuh
esensial. Tubuh dapat mensintesis asam amino nonesensial dari sumber lain.
Sumber protein lengkap antara lain daging, ikan, susu, keju, dan telur.
c. Protein tidak lengkap, tidak berisi asam amino esensial untuk memelihara
protein tidak lengkap antara lain buah dan sayuran, buncis, roti, sereal, beras,
pasta, kacang-kacangan.
jumlah nitrogen yang digunakan sama dengan jumlah nitrogen yang dikeluarkan.
Keseimbangan nitrogen positif jika intake nitrogen lebih besar dari nitrogen yang
dikeluarkan. Keadaan ini terjadi jika jaringan baru disintesis, misalnya sembuh dari
sakit, latihan, hamil, dan pertumbuhan masa anak. Keseimbangan nitrogen negatif jika
pengeluaran nitrogen lebih besar dari intake nitrogen. Keadaan ini terjadi pada penyakit
yang disebabkan kerusakan jaringan, atau diet protein dan/atau kalori tidak adekuat.
3. Lemak
Lemak atau lipid, termasuk lemak netral, minyak, asam lemak, kolesterol, dan
phospholopid. Lemak adalah zat organik yang terdiri dari karbon, hidrogen, dan
oksigen. Lemak secara ideal membentuk sekitar 20% berat badan pada orang yang tidak
gemuk. Lemak berfungsi sebagai transport sel, proteksi organ vital, energi, simpanan
energi pada jaringan adiposa, absorbsi vitamin, dan transport vitamin larut lemak.
Lemak yang dioksidasi menghasilkan energi 9 kcal/g. Lemak memberikan rasa kenyang
karena menetap di lambung lebih lama daripada karbohidrat atau protein. Lemak
diklasifikasikan sebagai lemak jenuh dan lemak tidak jenuh. Daging sapi, daging
domba, minyak kelapa, minyak kelapa sawit, dan minyak biji kelapa sawit mengandung
asam lemak jenuh lebih tinggi dan lebih keras. Daging ayam, ikan dan sayuran berisi
4. Vitamin
Vitamin adalah zat organik yang penting bagi tubuh untuk pertumbuhan,
energy nutrient. Vitamin diklasifikasikan sebagai vitamin larut lemak dan vitamin larut
air.
Vitamin larut lemak disimpan di hati atau jaringan adiposa, sehingga intake
1) Vitamin A
sel. Kekurangan vitamin A ditandai dengan buta senja atau buta total,
degenerasi sel keratin yang menyebabkan infeksi mata, telinga, dan rongga
hidung. Kulit menjadi kasar, kering, dan bersisik, mata kering, perkembangan
gigi dan tulang tidak adekuat. Vitamin A disimpan di hati dan intake berlebihan
menyebabkan keracunan.
2) Vitamin D
3) Vitamin E
4) Vitamin K
lahir.
Vitamin larut air disimpan dalam tubuh. Intake berlebihan diabsorbsi oleh
1) Vitamin B kompleks
fungsi syaraf, nafsu makan dan pencernaan. Gejala kekurangan vitamin B1 adalah
nafsu makan menurun, apatis, depresi mental, fatigue, konstipasi, edema, gagal
ditandai dengan fatigue, sakit kepala, anoreksi, penurunan berat badan, nyeri
abdomen, diare, dermatitis, gangguan syaraf.
dan sintesis DNA dan RNA, absorbsi vitamin. Kekurangan vitamin B12
menyebabkan anemi pernisiosa, dan kerusakan syaraf. Asam folat berfungsi sebagai
perkembangan tulang dan sumsum tulang belakang janin. Tanda kekurangan asam
folat adalah glositis, diare, anemi makrositik, defek kelahiran (spina bifida)
2) Vitamin C
5. Mineral
a. Calcium
membran sel. Tanda dan gejala kekurangan calcium adalah pertumbuhan pendek,
b. Magnesium
protein. Tanda dan gejala kekurangan magnesium adalah penyakit ginjal, tremor
mengakibatkan kejang.
c. Sodium
dan asam basa. Makanan rendah sodium penting bagi orang dengan penyakit
jantung, hipertensi, edema, gangguan ginjal, penyakit liver.
d. Potasium/kalium
ginjal
e. Fosfor
hormon dan ko enzim. Tanda dan gejala kekurangan fosfor adalah pertumbuhan
pendek, riketsia.
f. Besi (Fe)
g. Iodine
Fungsi iodine adalah unsur pokok hormon tiroid yang meregulasi basal
h. Zinc
kerusakan pertumbuhan, kematangan seksual, dan fungsi sistem imun, lesi kulit,
6. Air
Air diperlukan untuk memelihara fungsi sel. Air diperoleh dari minum cairan dan
makan makanan tinggi air, dan dengan oksidasi makanan. Haus menandakan butuh air
Menurut Ibrahim (2012) ada beberapa faktor yang mempengaruhi nutrisi yaitu:
1. Aktivitas fisik
Aktivitas fisik memberikan suatu gambaran terhadap status gizi, dimana dengan
aktivitas yang tinggi menunjukkan adanya penurunan nafsu makan, sedangkan apabila
2. Jenis kelamin
hubungan antara antara jenis kelamin dengan status gizi seseorang. Laki-laki cenderung
membantu proses metabolisme. Karena, laki-laki memiliki aktivitas fisik yang tinggi
dan juga dipengaruhi oleh berat badan. Dimana tubuh pria lebih berat dibandingkan
perempuan. Begitu juga untuk tinggi tubuh. Karena itulah, pria juga membutuhkan
makanan yang lebih banyak dibandingkan dengan perempuan. Dari jumlah kalori, pria
membutuhkan minimal 400 kalori lebih banyak daripada perempuan, tergantung pada
aktivitas.
3. Usia
Bertambahnya usia, menjadikan keadaan fisik mulai melemah, suasana hati yang
penderita diabetes mellitus umumnya mempunyai berat badan dibawah batas normal.
Diduga, penurunan barat badan ini terjadi karena defisiensi insulin yang dialami
penderita diabetes mellitus. Kondisi ini akan menyebabkan sedikitnya glukosa yang
diserap tubuh untuk diubah menjadi glukogen (energi). Dengan demikian, untuk
memenuhi kebutuhan energi, tubuh akan merombak lemak (lipolisis) dan protein
(proteolisis) untuk dijadikan sumber energi. Jika kondisi ini terjadi secara terus-menerus
akan menyebabkan cadangan lemak dan protein di dalam tubuh berkurang. Akibatnya,
berat badan pun akan menurun (Wirakusumah, 2001).
4. Kemunduran biologis
Ketika mengalami proses penurunan fungsi tubuh, baik secara fisik maupun psikis
5. Pengetahuan
Tinggi dan berat badan berpaengaruh terhadap luas permukaan tubuh, semakin luas
7. Ekonomi
perekonomian rendah
D. Pengukuran Nutrisi
Karaktristik status nutrisi ditentukan dengan adanya Body Mass Index (BMI) dan
Body Mass Index atau indeks masa tubuh merupakanukuran dari gambaran berat
badan seseorang dengan tinggi badan. BMI dihubungkan dengan total lemak dalam
tubuh danseb agai panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan (overweight) dan
obesitas.
BMI = 𝐵𝐵
𝑇𝐵2
BB = Berat Badan
TB = Tinggi Badan
Kategori BMI
Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat < 17.0
Kekurangan berat badan tingkat sedang 17.0 – 18.5
Normal 18.5 – 25
Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan >25 – 27
Kelebihan berat badan tingkat berat >27
Ideal body weight atau berat badan ideal merupakan perhitungan berat badan ptimal
dalam fungsi tubuh yang se hat.Berat badan ideal adalah jumlah tinggi badan dalam
sentimeter dikurangi dengan 100 dan dikurangi 10% dari jumlah itu.
Berat Badan Ideal (Kg) = [Tinggi Badan (cm) – 100] – [10%(Tinggi Badan – 100]
3. Kebutuhan Energi
Energi yang dihasilkan tubuh digunakan untuk melakukan tiga kegiatan, yaitu
kerja internal, kerja eksternal, dan pengaruh makanan. Kerja internal adalah energi
yang diperlukan untuk mempertahankan hidup. Energi untuk kerja internal disebut
Energi Metabolisme Basal (EMB). Energi Basal adalah energi yang diperlukan tubuh
dalam kondisi tubuh istirahat total (tidak ada aktivitas fisik). Biasanya diukur saat
berbaring pagi hari yang dipuasakan sebelumnya. Energi basal diukur pada saat
istirahat, tetapi tidak tidur, fisik dan emosi dalam keadaan rileks, kurang lebih 12-
18 jam sesudah makan. Energi basal ini dipengaruhi oleh luas permukaan tubuh,
jenis kelamin, umur, komposisi tubuh, kelenjar endokrin, kehamilan dan laktasi,
status kesehatan, koreksi tidur, suhu tubuh, tonus otot, latihan olahraga, dan faktor
stres. Pada remaja diperkirakan kebutuhan EMB meningkat 12%.
Apabila suhu tubuh meningkat karena sakit maka setiap kenaikan suhu 1oC kebutuhan
EMB meningkat 13% pada dewasa dan 10% pada anak-anak. Diperkirakan EMB yang
dibutuhkan setiap orang adalah 1 Kal/kg BB/jam, sehingga rumus untuk menghitungnya
EMB Pria = 24 x 1 x BB
Metabolisme Basal (AMB) atau Basal Metabolisme Rate (BMR) dan aktivitas
fisik. Selain itu pengaruh termis makanan yang disebut dengan Spesifik
AMB dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan.
b. Cara Cepat
c. Cara FAO/WHO
TEE = BEE x FA x FS
Underweight
Overweight
FA (Faktor Aktivitas)
1,3 : aktivitas ringan seperti pegawai kantor, ibu rumah tangga, pegawai toko, dll
1,5 : aktivitas berat seperti sopir, kuli, tukang becak, tukang bangunan, dll
FS (Faktor Stress)
1,5-1,8 : sepsis
1,2-1,4 : infeksi
1,2-1,5 : peritonitis
E. Jenis Gangguan
Secara umum, gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan
Anoreksia Nervosa.
1. Kekurangan nutrisi
tidak berpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakmampuan
c. Lingkar kulit triseps lengan tengah kurang dari 60% ukuran standard
Kemungkinan penyebab:
2. Kelebihan nutrisi
berlebihan.Tanda klinis :
a. Berat badan lebih dari 10% berat ideal
c. Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita4)
Kemungkinan penyebab:
c. Obesitas
d. Malnutrisi
pada tingkat seluler atau dapat dikatakansebagai masalah asupan zat gizi yang
tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada kulit,
sebagai berikut :
Normal.
pada bayi ketika sudah tidak mendapatkan asi. Defisiensi dapat berakibat
e. Diabetes mellitus
f. Hipertensi
koroner sering dialami karenaadanya perilaku atau gaya hidupyang tidak sehat,
h. Kanker
i. Anoreksia nervosa
abdomen, kedinginan.
F. Pengkajian status nutrisi
Antropometri measurements
Biochemical data
Clinical signs
Dietary history
1. Antropometri measurements
tubuh
2. Biochemical data
albumin, zat besi, creatinin, Hb, Ht, keseimbangan nitrogen, dan profil lipid
3. Clinical signs
Pemeriksaan fisik pada psien yang berhubungan dengan adanya malnutrisi, prinsip
a. Feed recall 24 jam : pola, jenis dan frekuensi makanan yang dikonsumsi
dalam 24 jam